NovelToon NovelToon

Jodoh Dengan Wanita Di Desa Sendiri

Bab 1 Tongkrongan

Ada segerombolan anak muda yang sedang asik berbincang-bincang diteras ruma milik kak Seto, Meraka adalah Koko, Udin, Asep, babeh, Aldo, Adi, dapit dan juga Aceng.

"Ada acara apa nih kita malam Minggu nanti" ucap Udin sambil mengisap sebatang rokok

"Ya biasalah, itera aja ngetes motor lagi kek pas itu" ucap aldo

Mereka adalah sekelompok anak muda yang berada dikampung tersebut, sebenarnya banyak anak muda yang ada dikampung tersebut namun saja berbeda-beda tempat tongkrongan, dan pemuda Disana hobi nya memodifikasi motor dan mononton balap, serta mabuk-mabukan dan kadang juga Meraka mononton orgen.

Tongkrongan Asep adalah tongkrongan yang masih memiliki umur muda atau disebut bukan tanggung, namun walaupun begitu Asep,babeh,Udin dan juga Aceng mereka memiliki umur yang sudah dewasa,

Kampung itu bernama warung gunung dan mayoritas suku nya adalah sunda.

"Beli anggur merah sana do, kita campur es nanti" ucap Udin yang menyuruh Aldo membelikan sebuah minuman tersebut

"Woke siap berangkat" ucap aldo lalu dia pun memanggil Koko yang sedang Musikan didalam kamar melalu jendela "woi ko anter gua beli anggur merah"

"Berangkat" ucap Koko yang langsung bergegas keluar kamar lalu menaiki motor yang sudah dinyalakan oleh Aldo dan mereka pun berangkat.

Disana Asep sedang mengecet sebuah motor beat punya Adi, karena Asep adalah mekanik ditongkrongan tersebut sedangkan Adi dan dapit sedang meamplas body motor yang akan dicat selanjutnya, nama tongkrongan Meraka adalah gragas jeblok mabor yang kalau disingkat menjadi gjm, setiap hari tongkrongan tersebut selalu berkumpul ditempat Asep, ibu nya tidak merasa terganggu karena justru ia senang karena warung nya juga menjadi ramai karena ada tongkrongan tersebut.

Tidak lama kemudian Aldo dan koko sudah sampai kembali ke tongkrongan dengan membawa sebuah minuman anggur merah 3 botol lalu Meraka pun menaruh nya didalam kamar,

"Ambil ceret sana" ucap Udin

Lalu aldo pun bergegas mengambil nya didapur

"Ko tolong beliin es batunya di tempat teh benah" ucap Udin

"Woke"

Koko pun bergegas menuju warung tersebut karena warung milik ibunya Asep hanya menjual makan-makanan dan juga rokok saja, mangkanya mereka membeli nya diwarung teh benah yang tidak jauh sehingga Miko hanya berjalan kaki saja,

"Nih ceretnya Din" ucap aldo

"Ntar nunggu si Koko lagi beli es batu"

Tidak lama kemudian Miko sudah membeli es batu tersebut Lalu memecahkan nya kecil-kecil dan menaruh nya diceret tersebut lalu Udin pun menuangkan minuman tersebut kedalam ceret, sehingga terlihat seperti es biasa lalu Meraka pun membawa nya keluar dan diletakkan diteras, lalu Meraka pun meminum nya, namun salah satu diantara mereka hanya Asep sajalah yang tidak minum, dia memang tidak minum dan juga merokok beda dengan teman-temannya.

Waktu pun berlalu hingga tidak terasa waktu sudah sore dan mereka pun memutuskan untuk pulang kerumahnya masing-masing.

"Woy pulang dulu" ucap Koko

"Balikan sih Lo kek dara" ucap udin

"Mandi woy mandi udah mau magrib juga" ucap Miko

Lalu Meraka pun satu persatu bubar.

Koko dan babeh adalah saudara dan rumahnya hanya sebelahan kadang-kadang juga kalau malam jika Asep maen kerumah babeh semuanya pun ikut berkumpul dirumah babeh dan menjadi tempat tongkrongan ke 2 setelah rumahnya Asep.

Saat itu sedang malam Minggu Asep pun pergi kerumah babeh sesampainya disana ia pun memanggil koko

"Ko?" Ucap Asep dirumah babeh yang pastinya terdengar oleh koko

Koko pun keluar dari rumah dan langsung nongkrong disana dan terlihat juga Lusi yang merupakan adik dari babeh dan juga sodara nya Miko yang ikut nongkrong disitu dan berbincang-bincang namun saat teman-teman yang lain datang Lusi pun masuk kedalam rumah, lalu satu persatu mereka pun datang ketika semuanya sudah berkumpul mereka pun memutuskan untuk keluar.

"Patungan dulu geh, biasa buat beli anggur merah" ucap Udin

Lalu mereka pun mengeluarkan duitnya masing-masing lalu dikasihkan nya ke Udin

"Gasss berangkat" ucap Udin

Mereka pun berjalan beriringan dengan separuh nya motor beat yang modifan dan suara knalpot mberr yang dulu terkenal saat masa itu.

Saat sudah berada dijalan raya Udin dengan Aceng pun berpisah sementara untuk membeli minuman tersebut diwarung Batak

Dan yang lainnya pun menunggu dipom bensin karena biasanya sebelum mereka melanjutkan perjalanan Meraka mengisi bensin dipom dahulu.

Mereka pun saling mengisi bensin lalu menunggu satu sama lain dan setelah semuanya kumpul Meraka pun kembali melanjutkan perjalanan namun saat itu Udin berkata "Lungsir dulu Tah yok, nongkrong disana dulu lagian masih jam 10 masih sepi juga di itera"

"Yaudah gas lah" ucap Asep

Lalu mereka pun berjalan dan beriringan dengan suara knalpot yang mberrr.

Tidak lama kemudian sekitar 25 menit mereka pun sampai dilungsir dan mencari warung yang cukup kursinya untuk mereka nongkrong lalu mereka pun memesan kopi dan makanan, saat itu banyak yang tidak memiliki hp dan hanya beberapa saja yang memiliki nya jadi Meraka pun berbincang-bincang dan tertawa-tawa dan tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 malam.

"Ayok ke itera" ucap Asep

"Ya ayok" ucap Koko

Dan yang lainnya pun menyetujui, setelah membayar kopi dan makanan yang dipesan mereka pun menghidupkan motor nya masing-masing lalu pergi dengan beriringan lagi, tidak lama kemudian mereka pun sampai diitera dan disana ternyata belum ramai dan hanya ada beberapa tongkrongan saja, mereka pun mencari tempat untuk nongkrong dan ketika sudah dapat mereka pun memarkirkan motornya dan distandar dua kan, sambil menunggu balap mulai mereka pun meminum-minuman yang dibeli tadi dengan sedotan, angin yang sepoi-sepoi pun menghembus malam itu yang terasa indah.

"Nyoba dulu yok beh, motor Lo sama gua" seru Udin

"Ya ayok" jawab babeh

Mereka pun mengetes kecepatan motor meraka

"1, 2, 3 gooo" ucap aldo yang berada ditengah-tengah depan mereka

Babeh dan Udin pun melajukan motornya secepat mungkin, dan ternyata motor babeh lah yang menang, setelah itu Udin dan babeh memarkirkan motornya kembali.

Saat mereka sedang asik berbincang-bincang dan menikmati aing sepoi-sepoi saat malam itu tiba-tiba terdengar suara sirene mobil polisi, Meraka pun sontak menaiki dan menghidupkan motornya masing-masing karena didepan ada polisi Meraka memutuskan untuk lewat belakang, tidak lama kemudian mereka pun berhenti digang masuk arah kekampung mereka, disana nampak biasa-biasa saja Namun saat mereka berhenti mereka semua merasakan mabuk dan membuat mereka tertawa-tawa setelah itu mereka memutuskan untuk kerumah Asep dan sesampainya disana mereka pun berbincang-bincang

"Gua rasa nya 86 itu, pantes sepi diitera" ucap Asep

"Iya bangsat emang ngagetin aja, untung dia bunyiin sirene duluan tadi, kalo nggak mah ketangkap juga semua" ucap Udin

Tidak lama mereka berbincang-bincang Koko dan babeh memutuskan pulang

"Gua pulang duluan lah ya" ucap babeh

"Bareng beh" ucap Koko

Babeh dan Koko pun pulang dan yang lainnya menginap dirumah Asep, karena Koko tidak berani pulang dia memutuskan untuk tidur dirumah babeh.

***

Bab 2 Pertengkaran Kecil

Keesokannya seperti biasa Meraka kumpul dirumah Asep, mereka pun ngopi sambil berbincang-bincang didepan teras

"Nanti ke sekolahan amal bakti yok maen" ucap aldo

"Lu mah bukan maen tapi ge ngeliatin cewek-cewek nya" celetuk Udin

"Hahah bener tuh, tapi gas lah cantik-cantik juga ini" ucap Koko

"Jam 10 berarti kita kesana nya, kan dia orang kalo istirahat jam 10" ucap davit

Mereka pun sepakat untuk pergi kesekolahan SMK amal bakti, sambil menunggu pukul sepuluh beberapa dari mereka ada yang pulang dulu untuk mandi dan makan, dan tidak terasa waktu pukul sepuluh

"Ayok jadi gak" ucap aldo yang mengajak Meraka

"Ya ayok gas" ucap mereka serampak

Mereka pun berjalan menuju sekolahan amal bukti sesampainya disana ternyata belum istirahat

"Mana belum istirahat gitu Cok" ucap Udin

"Sabar tunggu aja" ucap aldo

Lalu tidak lama kemudian anak-anak sekolah itu pun istirahat, kumpulan Meraka sudah banyak yang tidak sekolah lagi, dan separuhnya hanya sampai SMP saja, dan hanya Koko yang masih sekolah saat itu, dan itu pun ia jarang masuk karena selalu maen saja kerjaannya.

Udin pun ingin menghidupkan sebatang rokok namun saat itu tidak ada yang memiliki korek, kebetulan saat itu ada Rian yang pemuda warung gunung juga namun ia jarang kumpul bersama kami,

"Yan minjem korek" ucap udin kepada Rian

"Ga punya gua Din" ucap Rian cengar-cengir

"Rokok ada ga lu" ucap Udin

"Ga ada" ucap Rian

"Miskin amat lu yan-yan sekolah diamal bakti rokok ga punya, korek ga punya" ucap Udin yang maksudnya hanya bercanda, bagi Rian memang sudah biasa karena dia teman sekampung nya juga, namun ada seseorang anak remaja yang sekolah tersebut tidak terima "biasa aja ge bang ngomong nya!" Ucap salah satu remaja sekolah tersebut

"Lah ngapa lu es orang gua cuma bercanda!" Ucap Udin yang tak kalah nyolot

"Ya gua tersinggung!" Ucap pemuda tersebut

Disitu ada jufroni yang sekolah disitu juga dan memisahkan Udin karena dia tau Udin seperti apa "uwes kang uwes kang" ucap jufroni yang melerai, kami hanya melihat saja jika karna kami tau pemuda tersebut jika berkelahi dengan Udin, sudah pasti menang apalagi sampai Udin melayangkan pukulan pasti pemuda tersebut akan tidak berdaya.

"Lo tanya tu siapa yang nggak kenal gua Disni hah!" Ucap Udin yang emosi

Bude jiem yang mempunyai warung pun ikut melerai lalu keluar lah anak bude jiem yang ternyata kenal dengan Udin, lalu menarik pemuda tersebut untuk pergi karena ia juga tau pemuda itu tidak ada apa-apa nya dibanding dengan Udin, guru-guru SMK amal bakti tersebut pun berdatangan karena saat itu ramai sekali yang berkumpul sehingga kejadian itu menjadi pusat perhatian,

"Ada apa ini" ucap guru yang datang

Ada kejadian lucu pak ngadiman yang terkenal galak dismk amal bakti tersebut saat melihat ternyata kami dari warung gunung yang sedang bercecok dia justru malah kembali kesekolahan, tidak lama kemudian mereka pun berbincang-bincang dan akhirnya pemuda sekolah tersebut meminta maaf dan masuk kedalam sekolahan, dan kami pun memutuskan untuk pulang kerumah Asep dan tidak lama kami pun sampai dirumah Asep.

"Kurang ajar orang itu, awas aja kalo ketemu dijalan" ucap Udin

"Pasti ntar ketemu Din, soalnya gua tau orang itu ga jauh-jauh rumahnya disekitaran situ" ucap aldo

Mereka pun seperti biasa berbincang-bincang hingga waktu tidak terasa sudah sore dan mereka memutuskan untuk pulang kerumahnya masing-masing, malam pun tiba sekitar pukul sembilan Meraka pun berkumpul dirumah Asep

"Nanti malem nonton orgen yok" ucap aldo

"Dimana" ucap Koko

"Digunug sulah deket rumah cewe gua" ucap udin

"Yaudah gas" ucap Asep

Mereka pun sepakat untuk menonton orgen dan mereka pun berjalan beriringan dan seperti biasa mereka mengisi bensin terlebih dahulu dipom bensin, saat dipom bensin sedang mengantri tidak sengaja ternyata ada pemuda yang ribut dengan Udin tersebut, kami semua pun memperhatikannya, dan pemuda tersebut pun menyadari hal tersebut dan lucu nya ia mengisi bensin seolah-olah sedang dikejar polisi dan saat sudah selalu selesai mengisi bensin dia langsung pergi begitu saja, setelah kami mengisi bensin kami kumpul ditepi jalan

"Cuih berani bacot doang" ucap Udin

"Hahaha mental kandang biasa Din" ucap aldo, lalu mereka pun memutuskan untuk berangkat menuju orgen yang berada didekat rumah ceweknya Udin, sekitar 25 menit mereka pun sampai dan memarkirkan motornya disamping rumah ceweknya Udin, lalu mereka pun membeli minuman untuk diminum bersama-sama setelah selesai minum mereka pun berjoget-joget dan tertawa-tawa, dan tidak terasa acara pun selesai dan mereka pun memutuskan untuk pulang sesampainya dirumah Asep, mereka tidak memutuskan untuk tidur namun memutuskan untuk berbincang-bincang dahulu di sebuah teras.

Sungguh indah memang waktu-waktu remaja seperti itu, tapi jangan lupa bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan, sama dengan sebuah tongkrongan tersebut seiring waktu pasti akan pergi satu persatu.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidur dirumah Asep, kali ini tidak ada yang pulang dan semuanya menginap dirumah Asep.

Keesokan paginya ada beberapa yang sudah bangun duluan seperti Koko, Aceng dan davit

Dikarenakan Koko sekolah, sedangkan Aceng dan davit berkerja, tidak lama saat Koko, Aceng, davit pulang yang lain pun bangun meraka seperti biasa cuci muka lalu memesan kopi dan gorengan di warung ibunya asep, setelah itu Udin dan babeh memutuskan untuk pulang sedangkan Adi dan Aldo tetap disitu untuk melanjutkan mengecat body motor miliki Adi.

"Lu sama aldo amplasin aja" ucap Asep

Lalu Adi dan Aldo mengamplas body" tersebut dan Asep mengecet body motor yang sudah diamplas, waktu pun berlalu Koko yang sudah pulang sekolah, langsung bergegas pulang ganti baju dan makan pun langsung pergi kerumah Asep, sesampainya disana ia melihat Aldo dan Adi yang masih mengamplas body motor

"Dari kameren belum selesai-selesai Gimana lah" ucap Koko

"Ngecaprak Bae sia" ucap aldo memakai bahasa Sunda

Miko pun berinisial untuk mengambil salon yang ada didalam kamar lalu menyetel musik setelah itu ia membantu Adi dan Aldo yang sedang mengamplas body motor, tidak terasa akhirnya mereka pun selesai, begitu juga dengan Asep, lalu body-body motor tersebut pun dijemur,

"Beli ess geh di" ucap Koko

Lalu Adi pun memesan es serta gorengan yang masih ada dan mereka pun memakan nya didepan teras sambil berbincang-bincang soal motor, dan tidak terasa waktu pun sudah sore lalu Koko,Aldo dan Adi pun memutuskan untuk pulang kerumahnya masing-masing untuk mandi, sedangkan body yang sudah kering tersebut akan dipasang malam nanti, Adi yang sudah mandi pun langsung pergi menuju rumahnya Asep untuk memasang body motor miliknya yang sudah dichat tersebut, lalu tidak lama kemudian teman-teman yang lain pun datang satu persatu

"Mau kemana malam ini kita" ucap Udin

"Disini aja lah, cape keluar terus" ucap davit

"Yaudah beli am aja yok" ucap Udin

"Yaudah gas nih 20 ribu pertama" ucap aldo

Lalu yang lain pun sama menyodorkan duit nya masing-masing

"Do berangkat do" ucap Udin

"Woke siap" jawab Aldo langsung menghidupkan motornya

"Ayo ko, ikut gua"

"Berangkat" ucap Miko yang langsung menaiki motor Aldo

Selang beberapa menit kemudian Aldo dan koko sampai kembali ketongkrongan dan sudah membawa minuman tersebut lalu mereka pun berminun-minuman dan tertawa-tawa hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidur.

****

Bab 3 Pergi Jalan Jalan

Waktu pun terus berlalu hingga tidak terasa sebentar lagi akan pergantian tahun,

"Woii kemana nih malam tahun baru" ucap Udin

"Ngikut aja gua mah" ucap Koko

"Sama gua juga" ucap Asep

Lalu aldo pun mengusulkan "bakar-bakar aja biasa terus besoknya kita jalan-jalan kelaut bareng-bareng"

"Gass lah" ucap babeh

Tidak terasa waktu pun berlalu hingga tiba malam pergantian tahun, mereka pun berkumpul lalu bakar-bakar dan setelah selesai mereka menyantap nya bersama sama dengan alas daun pisah yang menambah sebuah kebersamaan, lalu setelah mereka selesai makan makan, mereka pun memutuskan untuk berbincang-bincang diteras sambil menunggu jam dua belas malam, tidak lama kemudian jam pun sudah menunjukan pukul dua belas malam

"Happy new year 2020" Meraka pun menghidupkan kembang api stelah itu Meraka memutuskan tidur, Koko dan babeh seperti biasa dia memutuskan untuk pulang sedangkan yang lain menginap dirumah Asep, karena besok Meraka akan jalan jalan meraka pun tidur lebih cepat dan tidak keluar malam itu.

Keesokan paginya nampak dari mereka yang masih mengantuk Asep yang bersemangat pun membangunkan mereka semua

Davit yang tertidur pulas pun diseret lalu kuping nya di tempelkan ke knalpot mberr yang akan dihidupkan werwerwer Aceng mengegas motor tersebut sehingga davit pun mau tidak mau bangun, lalu Asep pun pergi kerumah Koko dan babeh karena bisa jadi saja Koko dan babeh masih tidur, sesampainya disana ternyata sudah bangun

"Woi ayok jadi nggak" ucap Asep

"Lah kira gua nggak jadi njir, soalnya udah jam 8 belum kabar" ucap Koko

"Jadi lah ayok Buru ganti"

"Oke"

Sekitar 20 menitan mereka semua kumpul dirumah Asep disana sekitar ada empat belas orang karena ada beberapa orang jarang kumpul ikut saat itu, Lusi pun saat itu ikut dengan Cici yang juga masih tetangga sekaligus teman sekampung nya.

"Gimna udah siap semua belum?" tanya asep

"Sijaka sama si Udin masih nyusul cewek nya" ucap babeh

"Yaudah di wa aja kita tunggu dipom bensin Jatimulyo gitu"

"Okee"

Setelah mengabarin Jaka dan Udin mereka pun berjalan beriringan, saat itu ternyata Asep sudah menyukai Lusi namun teman-temannya belum ada yang menyadari itu mangkanya pagi tadi dia yang semangat untuk berangkat ke laut ternyata ia ingin melihat Lusi.

Sekitar lima belas menit mereka pun sampai pom bensin dan sebagainya pun mengisi bensin dan sebagainya pun menunggu ditepi jalan samping pom bensin setelah selesai mereka pun masih harus menunggu Udin dan Jaka yang sedang menjemput ceweknya

"Lama banget lah di orang ini" ucap Asep

"Tinggal aja yok lah Pening juga lama-lama"

Ucap babeh

"Tau ya siap-siap mah dari jam setengah sembilan berangkat mah udah mau hampir jam sepuluh an" ucap Koko yang memperhatikan jam tangan nya.

Tidak lama kemudian Udin pun datang

"Nunggu siapa lagi" ucap Udin

"Sijaka lah" jawab asep

Lalu sekitar jam sepuluh kurang lima menit Jaka pun datang dan ternyata ada Rendi dan Joko yang ikut juga dan menjadi kan rombongan tersebut bertambah menjadi enam belas orang,

"Tuh sijaka udah ayok berangkat"

"Yok bismillah"

Lalu mereka pun satu persatu berjalan sejara beriringan, perjalan cukup jauh saat itu karena pantai yang ingin dikunjungi oleh mereka adalah pantai yang masih lumayan baru dan asri, dan hanya pemuda-pemudi saja yang baru kesana, saat ditengah perjalanan mereka pun berasik-asikan sambil mengeber satu sama lainnya dan waktu itu beberapa dari mereka pun ada yang terpisah yaitu Koko dan Adi serta babeh dan Lusi tapi Alhamdulillah nya Meraka pun bertemu kembali dengan rombongan nya dan akhirnya mereka pun berjalan beriringan kembali.

Waktu terus berjalan sudah hampir 40 menit mereka menempuh perjalanan tersebut namun belum sampai juga

"Woi masih lama gak" ucap Koko kepada Asep, karena Asep sudah pernah kesana jadi dia tau

"Bentar lagi" jawab asep

Saat bentar lagi mau sampai mendadak hujan turun lalu mereka pun memutuskan untuk berteduh dulu disebuah warung,

"Sial malah ujian lagi, mau sampe jam brpa coba" celetuk Udin

"Cuma lewat ini mah ujan nya bentar lagi juga reda" ucap Asep

Tidak lama kemudian ternyata benar hujan pun reda lalu mereka pun melanjutkan perjalanan.

Sekitar 15 menit dari Meraka berteduh tadi mereka pun sampai namun Meraka harus melewati sebuah pedesaan dahulu, Karena pantai yang merak tuju masih ada didalam nya, saat ditengah perjalanan hujan pun kembali turun namun kali ini mereka tidak berteduh karena davit dan Asep yang berada didepan terus berjalan, tapi lucunya saat Meraka sudah agak basah davit dan Asep malah memutuskan untuk meneduh dan mereka pun ikut meneduh.

"Gimna Jing, gilaran udah basah gini malah neduh, giliran ujan tadi Malah ngebut aja, kan plongo" ucap Udin mencairkan suasana

"Si dapit tuh plongo, gua mah ngikutin dia aja" ucap Asep

Lalu mereka pun tertawa-tawa karena ulah davit yang aneh, dan tidak terasa hujan pun reda dan mereka pun memutuskan berjalan kembali tidak lama kemudian mereka pun sampai dan disana lumayan ramai pemuda-pemudi nya, karena saat itu belum ada bapak-bapak atau ibu-ibu yang berkunjung disana, mereka pun memarkirkan motornya masing-masing, karena disana tanah merah dan abis hujan jadi jalan tersebut agak licin dan membuat sepatu menjadi berat dan Meraka yang memakai sepatu pun memutuskan untuk melepasnya, saat sampai disana ternyata mereka harus jalan terlebih dahulu untuk sampai dipantai karena memang pantai tersebut masih asri dan terjaga, meraka pun berjalan dan tidak lama meraka sampai dipantai tersebut.

Rasa lelah, kotor, dan baju basah pun terbayar kan oleh suasana pantai tersebut yang sangat indah

"Ga sia-sia walaupun jauh juga" celetuk rendi

Meraka pun berlari kepantai tersebut pasir yang bersih dan batu-batu yang menjulang menambah suasana pantai tersebut menjadi lebih indah lagi, karena sudah terlanjur basah mereka pun bermain-main air seperti anak kecil tidak lupa mereka pun berfoto untuk menjadikan kenang-kenangan dimasa yang akan datang.

"Kesana yok" ucap Aceng setelah selesai berfoto-foto

Mereka pun menyetujui nya tebing batu yang tinggi yang saling berhadapan lalu menyisakan sebuah kolam kecil, dan mereka pun berendam disana bersama-sama sambil berbincang-bincang dan tertawa-tawa

Namun saat sedang bercanda-canda ada kejadian yang hampir membuat davit lewat, ada sebuah ombak yang menyedot dan davit yang agak sedikit dekat ombak tersebut hampir tersedot Untung nya Aldo menarik dia saat itu dan akhirnya dia pun menepi

"Woi ati-ati ombak nya gede itu jangan terlalu kesana" ucap Aceng

"Tau Lo ini pit, untung gua tarik Lo kalo nggak mah keseret ombak lo, mana banyak tebing lagi yang ada bisa lewat Lo"

Davit pun Hanya cengengesan lalu mereka pun bercanda-canda kembali dan tidak terasa waktu pun berlalu dan jam sudah menunjukan pukul tiga sore

"Balik yok lah, udah sore" ucap Udin

Lalu mereka semua setuju, karena beberapa dari mereka tidak membawa pakaian ganti terpaksa mereka pun pulang dengan keadaan basah, karena mereka tidak ada niatan untuk mandi dipantai melainkan Hanya berfoto-foto saja, saat berada diparkiran mereka pun memutuskan untuk makan dulu, lalu Meraka pun memesan pop mie, setelah makan mereka pun bergegas pulang dan mengambil motor nya masing-masing lalu berjalan beriringan, seperti biasa ditengah perjalanan mereka bercanda-canda dengan mengeber geber knalpotnya dan tidak terasa mereka pun berpisah dijalan untuk pulang kerumahnya masing-masing.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!