NovelToon NovelToon

My Handsome Vampire

Episode 1

Vey Bloomage, panggilan Vey. Gadis berusia 18 tahun, murid dari Kirin High School. Ayah kandungnya bernama Gan Bloomage Dan ibu kandungnya sudah meninggal sejak Vey berusia 3tahun.

Namun ketika Vey berusia 5 tahun Ayahnya menikahi seorang wanita bernama Lam Piritem Dan memiliki seorang putri bernama Jel Bloomage. Awalnya mereka terlihat baik pada Vey, namun setelah beberapa waktu mereka memperlihatkan wujud asli mereka.

Mereka selalu menyiksa Vey setiap Ayahnya bekerja Dan akan pura-pura baik ketika beliau pulang. Sampai saat Vey masuk SMA,pernah dirinya memberanikan diri mengadu perbuatan mereka,namun Ayah Vey tak menghiraukannya Dan malah memarahi Vey. Semenjak itu pun Vey tak pernah mengadukan kepada Ayah Vey apa Yang diperbuat Ibu tiri Dan adik tiri padanya.

Vey hanya bisa bercerita pada temannya Yang bernama Mon Tokali. Dia orang Yang cantik, baik Dan Yang selalu melindungi Vey ketika saudaranya menggaggu Vey. bersama kedua teman Jel yaitu Bur Dan Rick.

Tetapi, pada suatu hari ketika sepulang sekolah Vey hendak menyeberangi jalan namun hendak di tabrak dengan truk berkecepatan tinggi. Vey pun menutup mata karena tak sanggup melihat akhir dari hidupnya. Namun, setelah beberapa Lama Vey menutup mata,dia pun mulai membuka mata.

Terkejutnya Vey,ternyata dia diselamatkan oleh pria tampan, tinggi Dan berkulit putih seperti malaikat Yang jatuh dari langit. Dia menggendong Vey ke pinggiran jalan menyelamatkan nyawanya . Vey pun berterima kasih Dan kemudian mereka berkenalan.

Namanya adalah Tae. Dia orang Yang baik namun Vey merasa seperti ada Yang aneh dengan dirinya. Kulitnya dingin dan wajahnya terlihat pucat. Dan sorot matanya sangat tajam.

"Kamu tidak papa? ",kata Tae.

"Ah, ya i'm ok. Terima kasih sudah menolongku. "

"Tidak masalah. Nama ku Tae Hyung. Panggil saja Tae."

"Ah aku, Vey Bloomage. Panggil saja Vey. "

"Ya, aku tahu. Aku akan mengantarmu pulang"

"...."

Kemudian Tae mengantarkan Vey pulang. Dalam perjalanan, Vey selalu bertanya-tanya apa yang dimaksud Tae? Dia selalu bertanya-tanya bagaimana Tae bisa tau namanya? Apa Vey sudah pernah bertemu dengannya? Tapi Vey sama sekali tidak ingat siapa dia.

Pertanyaan Demi pertanyaan terlintas dibenaknya. Akhirnya mereka sampai di rumah Vey. Selama perjalanan mereka tak berbicara satu kata pun karena Vey hanya diam saja memikirkan perkataan Tae.

"Kita sudah sampai. "

"Ah. . terima kasih. emmm itu aku ada pertanyaan untukmu."

"Katakanlah. "

"Apa maksud perkataanmu kau sudah tau siapa aku? Apa kita sudah pernah bertemu sebelumnya?"

"Mungkin sudah pernah. Atau juga belum. "

"Maksudnya? " Vey menjadi bingung.

"Kamu akan segera tahu nanti. Aku pergi dulu. Sampai jumpa. "

"Ahh... Iya.. Hati-hati di jalan. "

Tae pun pergi meninggalkan Vey. Vey pun bertanya-Tanya lagi dalam benaknya kenapa Tae begitu misterius? Namun, seperti ada perasaan Akrab ketika mereka bersama. Mungkinkah mereka pernah bertemu sebelumnya? Tapi Vey sama sekali tidak ada ingatan soal Tae. Vey pun berhenti memikirkan hal itu dan langsung masuk ke dalam rumah untuk mengerjakan tugas rumah Yang diberikan oleh Ibu Lam.

***

Disisi lain, Tae senang akhirnya bertemu dengan reinkarnasi kekasihnya, Key Yang sekarang adalah Vey. Key meninggal karena dia di bunuh oleh saudaranya sendiri Joy karena ingin merebut kekuasaan Key. Dan sekarang Tae telah menemukan reinkarnasi Key dan berjanji akan melindunginya.

---to be continued---

Episode 2

@Rumah Vey

Setelah Tae pergi, Vey masuk ke dalam rumahnya. Setibanya di dalam rumah, dia terkejut karena mendapati Ibu tiri dan saudara tirinya yang ternyata menunggu kepulangannya. Vey merasa dia akan berada dalam masalah saat melihat sorotan mata Yang tajam dari keduanya seperti hendak melahapnya.

"Wah.. Wah.. Wah... Bagus yaa pulang sekolah malah keluyuran sama pria! Apa itu hasil dari sekolahmu! Tunggu dan liat saja apa yang akan ku lakukan padamu!"

"Laporin aja Bu! Biar tau rasa! Berani-beraninya dia mendekati Presdir Tae Hyung dari Perusahaan Bangmy! Dia itu adalah calon suamiku! Berani-beraninya kamu mendekati calon suamiku! ",sahut Jel ikut membentak Vey.

"Bu... Bukan seperti itu, Bu. Barusan aku hampir kecelakaan dan Tae menolongku dan mengantarkanku pulang. Tidak ada hal lain diantara kami. "

"Heii berani sekali kamu menyebut nama calon suamiku! Kamu sama sekali tidak pantas! Ibu, cepat hukum dia! Aku sangat jijik padanya ketika teringat dia berani mendekati calon suamiku! ".

"Maafkan akuu, Ibu. Aku berjanji tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. "

"Hmphhh aku tak butuh janji palsumu! Karena kamu telah menggoda calon suami adikmu, kamu pantas dihukum! Malam ini kamu tidak boleh makan! Jangan berani-beraninya mengadu kepada Ayahmu seperti dulu! Kalau tidak, kamu sendiri yang menanggung akibatnya! "

"Tap... Tapi.. Ibu.. ".

"Tidak ada tapi! Segera pergi bereskan pekerjaan mu! "

Vey pun hanya bisa diam dan menuruti perintah ibu tirinya. Kemudian dia melaksanakan tugas rumahnya seperti biasa. Dia hanya bisa berharap semoga suatu saat akan ada keajaiban dan Ayahnya segera mengetahui apa Yang terjadi.

'Ya sudahlah jalani saja. Lagipula sudah biasa seperti ini. Semoga saja suatu saat nanti akan ada keajaiban dalam hidupku,' batin Vey lalu mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Vey masuk ke kamarnya. Dia pun tiba-tiba teringat dengan Tae. Dia memikirkan lagi apa perkataan Tae. Apakah benar Tae adalah calon suami Jel? Jika benar, kenapa tidak ada pertemuan keluarga? Lalu apakah Yang dikatakan Jel benar jika Tae adalah Presdir Perusahaan Bangmy? Apa Yang akan dilakukan Vey ketika dia bertemu Tae? Harus menghindar atau menghadapinya? Bagaimanapun Tae pernah menolong nyawanya tapi jika dia berhadapan dengan Tae, Ibu Lam dan Jel pasti akan menyiksanya.

Pertanyaan demi pertanyaan terus terngiang di kepala Vey. Namun, Vey pun segera menghilangkan semua pertanyaan dibenaknya karena dia sedang konsentrasi belajar untuk ujian hari terakhirnya. Walaupun dia tidak boleh makan malam,untungnya dia sempat membawa pulang cemilan Yang dia beli di kantin sekolah. Setelah belajar, Vey pun bergegas tidur.

Keesokan harinya, Vey pun pergi ke sekolah dan mengerjakan ujian terakhirnya dengan baik. Sepulang sekolah, dia diajak oleh sahabatnya, Mon untuk merayakan hari terakhir ujian mereka sebelum mereka berpisah dan melanjutkan hidup mereka masing-masing.

"Vey, ayolah sekali-sekali kita hang out bareng. 3 tahun lo gue belum pernah hang out bareng lo. Sekalinya maen ke rumah lo aja malah di marahin nyokap tiri lo. Beneran deh pegen gue jadiin perkedel nyokap lo biar tau rasa! "

"Udah sih, Mon. Ya mau gimana emang nyokap gue begitu. Gimanapun juga dia nyokap gue jadi gue harus patuh dan menghormati beliau. "

"Hormat? Patuh? Cuih gue mah kaga sudi punya nyokap model kek Nenek Gayung begono. Buhh najong tralala. "

"Hei, itu nyokap gue yang lo omongin"

"Tapi dia itu dah kelewatan banget Vey. Matanya ditaroh dimana sih anak sebaik elo malah dia siksa. Mana bokap lo juga bucin lagi anaknya sendiri kaga dipercaya ee malah dedemit gunung kidul dipercaya. Arghhh lama-lama gue santet juga nih. "

"Hus apa, sih. Yaudah ayo kita hang out bareng. Tapi jangan lama-lama ya. "

Vey dan Mon pun pergi ke restoran untuk merayakan ujian terakhir sekolahnya. Dan tiba-tiba Tae pun datang dan menghampiri Vey. Vey Yang melihat Tae yang berjalan menghampiri mereka pun menjadi gelisah. Dan dia memutuskan untuk pura-pura tidak melihat.

Namun, Tae tetap datang menghampiri mereka. Mon yang melihat Tae datang pun langsung menganga karena kagum dan kaget karena Dia dan Vey dihampiri oleh Presdir no 1 Di dunia.

"Hey, Vey. Apa kabar? "

"Eh.. Ehh.. Ta.. Maksudku Pak Presdir, saya baik-baik saja. Bagaimana dengan anda, Pak Presdir? "

"..." Mon hanya diam dan terus mengamati wajah Tae karena terpana.

"Jangan terlalu formal. Sudah ku bilang panggil saja Tae. Ngomong-ngomong, kalian ada acara apa makan sebanyak ini? Apa temanmu sedang berulang tahun Vey? "

"Bukan ganteng. Eh maksudnya pak Presdir, kita sedang merayakan Ujian terakhir sekolah kita dan bisa dibilang perpisahan juga , Pak Presdir. " Sambung Mon sambil cengar cengir kegirangan.

"Emm bolehkah aku bergabung? Kebetulan aku hanya sendirian. "

"Tapi... Pak.. "

"Oo boleh banget dong. Vey, kamu ga keberatan kan? "

"Ba... Baiklahh. Silahkan bergabung Pak. "

"Sudah ku bilang panggil aku Tae saja. "

"Kalau saya boleh gak manggil Pak Presdir Tae Ganteng? "

"Terserah kamu saja. "

Mereka pun makan siang bersama. Namun, Vey merasakan perasaan Yang sama lagi ketika berada di dekat Tae. Dia merasa Tae sangat dingin. Benar saja ketika mereka hendak mengambil makanan yang sama tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan.

Vey pun merasa sedikit waswas karena tangan Tae sangat dingin seperti es. Sangat tidak wajar bagi orang normal bersuhu badan seperti itu. Vey hanya bergumam dalam hati dan bertanya-tanya siapa sebenarnya Tae? Manusia? Atau bukan?

---to be continued---

Episode 3

'Tangannya, dingin sekali! Apakah dia ini tidak merasa kedinginan? Kenapa terlihat seperti biasa saja..,' batin Vey yang benar-benar terkejut. Ia tidak menyangka jika ada orang yang suhu tubuhnya bisa sedingin itu.

"Ada apa? Kenapa kamu kelihatannya terkejut begitu?" tanya Tae.

"Ti-ti-tidak apa-apa, silakan makan" Vey mengalihkan pembicaraan.

Mereka pun melanjutkan makannya. Vey masih merasa jika ada yang aneh dari Tae. Namun, dia tidak mau terlibat lebih dalam karena Tae adalah calon suami adiknya. Ia pun mencoba menganggapnya sebagai angin lalu.

Setelah selesai makan siang, Tae ingin mengantarkan Vey dan Mon pulang. Sebenarnya Vey ingin menolak karena dia takut akan kemarahan dari Ibu tiri dan Saudara tirinya. Dan dia juga sedikit tidak nyaman karena Tae mendekatinya sedangkan Tae tahu kalau Vey adalah saudara tiri calon istrinya. Namun, ketika Vey hendak menolak ajakan Tae, Mon pun menyanggahnya.

"Mari aku antar kalian pulang",ucap Tae.

"Tidak.... "

"Ah, tentu saja. Terima kasih Presdir tampan", ucap Mon memotong perkataan Vey.

Kemudian Tae mengantar mereka berdua pulang ke rumah. Setelah sampai dirumah Mon, Mon pun turun dari mobil. Vey juga ikut turun dari mobil tapi ditahan oleh Mon. Mon membisiki Vey supaya dia tetap berada di mobil Tae agar diantar pulang oleh Tae.

"Lu ngapain mau ikutan turun? udah disini aja. Keknya Presdir Tampan suka sama Lu. Ini kesempatan lu buat deketin dia dan keluar dari neraka jahanam rumah lu yang bikin jiwa sangarku meronta-ronta."

"Tapi gue ga...."

"Udah dengerin aja apa kata gue. Percaya deh ini demi kebaikan Lo juga. Oh iya Presdir Tampan, terima kasih banyak yah. Sering-sering ya gabung bareng kita heheh. "

"Siap, Nona."

Kini mereka tinggal berdua saja. Selama perjalanan mereka berdua hanya diam tanpa kata. Tae juga merasa Vey menghindarinya tanpa tau apa sebabnya. Karena merasa tidak nyaman, Tae memulai percakapan dengan Vey.

"Ehmm... Kamu kenapa? Sepertinya ingin menghindariku? Apa aku membuat kesalahan?".

"Yaa sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu. "

"Katakan saja apa yang ingin kamu tanyakan. "

"Kemarin pas kamu mengantarku pulang, Ibu dan Saudara tiriku melihatmu. Mereka bilang kamu adalah calon istri adikku. Jadi jika apa yang dikatakan mereka benar, tolong jangan temui aku lagi. Aku harap ini terakhir kalinya kita bertemu. Terimakasih atas kebaikanmu padaku. Suatu saat akan aku balas semuanya. "

"Hahahahaha kamu lucu sekali"

"Eh, kenapa kamu tertawa? apa ada yang lucu dengan perkataanku? "

"Bukan, bukan, kamu itu polos sekali ya. "

"Apa maksudmu? "

"Kau kan harusnya sudah tau siapa aku dan statusku. Wajar jika ada banyak wanita di luar sana yang mengaku sebagai calon istriku."

"Masuk akal juga."

"Atau jangan-jangan kamu cemburu ya? "

"Mana ada bambang! Kenal aja baru beberapa minggu! Lagian gaada waktu buat mikirin hal itu. Aku harus mencari pekerjaan besok. Hari ini adalah hari terakhirku di sekolah, jadi besok aku ingin cari pekerjaan. "

"Em.. kebetulan aku memerlukan Asisten Pribadi di Perusahaan. Apa kamu mau bekerja di Perusahaanku sebagai Asistenku? "

"What? Yang bener aja bang masa iya belum nerima kelulusan langsung dapet jabatan setinggi itu? kamu bercanda ya? "

"Serius,Maemunah. Kalau kamu bersedia besok pagi datang langsung ke kantorku."

"Maemunah kepalamu! Namaku Vey tau!"

"Iya,Jubaedah"

"Aaaa kamu lama-lama ngeselin."

"Haha hanya bercanda saja."

Vey sedikit lega karena ternyata adiknya hanya halu. Namun,dia sedikit takut jika keluarganya tau kalau dia bekerja di Perusahaan Tae. Tapi dia juga bersyukur karena dia bisa bertemu dengan orang yang baik padanya selain Mon.

---to be continued---

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!