NovelToon NovelToon

Pemburu Monster Dari Dunia Lain

Kehancuran dan Kemunculan Sebuah Harapan

Tahun 20xx.

Tahun ini adalah awal dari sebuah kehancuran dunia.

Di berbagai belahan bumi muncul portal dimensi berbentuk piringan. Di tengah-tengah piringan itu sangat gelap, bahkan cahaya tidak bisa masuk dan menerangi area gelap itu. Sementara bagian sisi piringannya di penuhi oleh cahaya yang bergerak memutar dengan tempo yang sedikit cepat.

Ukuran portal itu bervariasi, namun satu yang pasti, ukurannya jauh lebih besar dari tubuh manusia.

Seluruh dunia menjadi gempar. Kemunculan portal ini pun di beritakan oleh semua stasiun televisi di hari pertama kemunculannya.

Beberapa orang ada yang mewaspadai dan beberapa lainnya ada pula yang merasa tidak terancam karena masih belum ada yang muncul dari balik portal itu.

"Hahaha... Kalian semua terlalu takut dengan benda ini!" Ucap seorang pria asal Indonesia yang sedang melakukan live streaming di samping salah satu portal yang muncul di taman kota.

"Lihat ini! Tidak ada apa-apa di sini!" Ucap si pria sambil memasukkan tangannya ke dalam portal itu.

Berbagai komentar netizen Indonesia pun bermunculan. Ada yang memuji keberanian pria itu, dan ada juga yang merasa kalau pria itu tidak memiliki kewaspadaan terhadap sesuatu yang asing.

Berbagai komentar muncul di akun yang sedang melakukan live streaming itu. Hingga akhirnya satu masalah pun terjadi.

Si pria menjerit kesakitan. Ia menarik keluar tangannya dari portal itu, dan tahu-tahu tangannya sudah terputus dan darah merembes kemana-mana.

Seluruh netizen yang menonton live streaming itu syok melihatnya.

"Sialan!... Tanganku!!... Rasanya ada yang menerkam tanganku!" Ucap pria itu sambil berjalan pincang menjauhi portal itu karena ketakutan.

Namun belum jauh melangkah, seekor monster dengan tubuh bagai singa jantan namun di penuhi kobaran api membuat si pria makin ketakutan dan terpaku.

Tatapan tajam sang singa api itu seolah memberi tekanan yang luar biasa. Auranya sangat kuat membuat si pria menjadi terpaku tak bisa bergerak.

Dengan lancarnya sang singa melahap si pria tanpa ada yang menghambat maupun mengganggunya.

Semua orang yang berada di sekitar hutan kota langsung panik. Beberapa di antaranya mulai memucat wajahnya akibat rasa takut. Sementara singa api masih terus melahap si pria live streaming itu.

Live streaming terus berjalan dan secara kebetulan menunjukkan dirinya yang sedang di kunyah oleh singa api.

Para penonton live streaming banyak yang ketakutan bahkan sampai ada yang muntah-muntah.

Di berbagai belahan dunia, portal lainnya juga sudah mulai menunjukkan pergerakan dari dalamnya.

Melalui portal, berbagai macam hewan monster yang tidak pernah ada di bumi kini bermunculan dan mengobrak-abrik seisi dunia.

Para tentara melakukan perlawanan, namun semua sia-sia karena para monster memiliki kulit tebal yang sulit di tembus oleh senjata biasa. Bahkan para monster itu juga mampu membuat perisai menggunakan kekuatan aneh yang mereka miliki. Hal itu membuat segala upaya yang di lakukan oleh para tentara menjadi sia-sia.

Kekacauan di mana-mana, tak ada tempat yang sepenuhnya aman untuk para manusia.

Pembantaian umat manusia pun di lakukan dan para monster mulai menginvasi seluruh bumi hingga membuat peradaban manusia hampir punah.

Dua tahun setelah awal kekacauan, muncul seorang profesor jenius. Di tangannya monster lemah di jadikan bahan percobaan, dan hasil dari semua eksperimen yang ia lakukan sejak tahun pertama kemunculan monster akhirnya membuahkan hasil.

Dengan memanfaatkan kristal dari monster yang di bunuh, sang profesor berhasil membuat manusia super dengan kemampuan khusus yang berasal dari kristal monster itu.

Kristal ini adalah sumber kekuatan si monster, dan dengan sedikit memodifikasi tubuh manusia, sang profesor bisa menanamkan kristal ini dan membuat manusia bisa menggunakan kekuatan yang berasal dari kristal tersebut.

Kekuatan yang berasal dari kristal itu di namai energi gelap karena warnanya biru gelap.

Singkat cerita, sepuluh manusia modifikasi pun berhasil di ciptakan, dan merekalah orang pertama yang di juluki sebagai pemburu monster.

"Akhirnya!... Akhirnya!!! Hahahaha!!" Ucapan sang profesor di sambung dengan tawa yang tampak sangat puas.

"Akhirnya kejayaan umat manusia akan kembali!!" Ucapnya bersemangat.

"Mulai hari ini!... Kalian semua adalah pemburu monster!!... Tugas kalian mengamankan wilayah ini, dan membasmi semua monster yang ada di luar sana... Kumpulkan semua persediaan dan kembalilah untuk beristirahat dan membangun negri yang baru!" Ucap sang profesor.

Kini, dengan keberadaan sepuluh pemburu monster pertama itu, sang profesor pun mulai mencari dan mempersatukan semua umat manusia yang berada di tempat yang terpisah-pisah.

Tidak hanya itu saja, ia bahkan juga menambah jumlah pasukan pemburu monster agar pergerakan mereka bisa lebih leluasa dan bisa menjangkau wilayah-wilayah yang lebih luas lagi.

Kelompok mereka pun terus berkembang, dan para pasukan semakin banyak. Hingga akhirnya peradaban baru pun berhasil di ciptakan oleh mereka.

Mereka membangun tembok besar dan sangat tinggi mengelilingi peradaban yang baru tersebut.

Di tembok itu terdapat cukup banyak senjata, dan senjata ini bukanlah senjata biasa karena senjata ini bertenaga kristal energi milik monster yang di kalahkan.

Dengan senjata-senjata ini, pertahanan tembok semakin bisa di jamin keamanannya.

Tahun-tahun pun terus berlalu dan peradaban untuk manusia terus membaik. Bahkan sudah mulai membangun tembok-tembok baru di luar tembok pertama yang di bangun oleh sang profesor dan rekan-rekannya.

276 tahun kemudian.

Sebuah vas bunga melayang ke arah seorang lelaki berusia 18 tahun.

Lelaki itu menghindar dengan mimik ketakutan.

Vas bunga itu pun mendapati tempat kosong dan menabrak dinding hingga pecah berkeping-keping.

Vas itu berserakan ke lantai dan di barengi dengan suara membentak yang keras.

"Kenapa kau menghindarinya sialan?!" Bentak seorang lelaki berusia 20 tahun yang melemparkan vas bunga tersebut.

Pria yang di lempar itu bernama Anton Maroso sementara yang melempar adalah Dilo Maroso, kakaknya.

"Kenapa seorang seperti mu lahir di keluarga ini!... Kau benar-benar hanya menjadi aib saja sialan!" Bentak Dilo sambil melancarkan pukulan ke wajah Anton.

Namun Anton refleks menghindari pukulan tersebut sehingga membuat Dilo makin emosi.

Dilo pun langsung melampiaskan amarahnya. Ia mencengkram baju Anton lalu melepaskan pukulan bertubi-tubi ke wajah Anton.

Anton sebenarnya bisa menghindar, namun ia sadar bahwa ucapan kakaknya itu memang benar. Dirinya yang lahir di keluarga pemburu monster terkenal malah tidak memiliki kecocokan dengan energi gelap sehingga tak bisa menjadi seorang pemburu monster seperti kedua kakaknya.

Hal ini membuat Anton mulai di sisihkan oleh keluarganya sendiri dan ia sering di banding-bandingkan oleh kedua orangtuanya yang juga memiliki popularitas sebagai seorang pemburu monster.

Setelah kejadian barusan, kini Dilo melepaskan Anton dan membiarkan Anton tergeletak di lantai dalam keadaan tak berdaya.

Namun, dalam kondisi pingsan inilah, Anton mendapatkan sebuah mimpi.

Di mimpinya, ia berjalan di sebuah hutan yang tak di kenal. Ia mengenakan sebuah jubah putih panjang sambil membawa pedang yang cukup besar di punggungnya.

Seluruh tubuhnya di penuhi oleh energi yang terkesan lembut namun juga sangat kuat. Dari tubuhnya terpancar aura yang begitu menekan dan mampu mengintimidasi siapa saja yang menjadi lawannya.

Setiap langkah kakinya memunculkan kilatan petir di sertai dengan gelombang angin. Meskipun tidak besar, namun memberi kesan kekuatan yang perkasa.

Saat ia melihat danau, ia pun mendekati danau itu dan ketika melihat ke air danau itu, ia bisa melihat wajahnya di dalam mimpi ini. Namun anehnya, wajah yang tampak itu bukan seperti wajahnya yang ia kenal sekarang.

Apakah maksudnya ini?!

Saking terkejutnya Anton di mimpinya itu, ia sampai terbangun pula di dunia nyata, dan saat terbangun hari sudah malam namun ia masih berada di tempat ia pingsan sebelumnya.

"Mimpi apa aku barusan?" Ucapnya mencoba mengingat mimpinya. Namun ternyata ia malah jadi sakit kepala saat mencoba mengingat mimpi tersebut.

Akhirnya Anton pun memutuskan untuk keluar dari rumah dan berjalan-jalan di luar untuk menenangkan pikirannya.

Kalau ada yang minat baca karya saya yang lainnya bisa cek di profil author ya...

Makasih...

Kekuatan Yang Tersegel

Pagi ini, Anton baru pulang dari suatu tempat.

Ia kini sedang berjalan di koridor rumah dan sedang menuju ke kamarnya.

Saat Anton tiba di depan kamarnya dan hendak membuka pintu kamar itu, kini kakak pertama Anton yang bernama Dilo datang menghampirinya.

"Hooh..... jadi sampah keluarga ini masih berani pulang juga ya?." Ucap Dilo dengan tatapan sinis menatap Anton.

Anton yang mendengar ucapan kakaknya itu kini hanya diam dan tidak menoleh sama sekali ke arah kakaknya.

Memang sejak kejadian kemarin Anton langsung pergi dari rumah dan ia semalaman tidak pulang ke rumah.

Namun tampak-nya seisi rumah itu sama sekali tak peduli walaupun ia tidak ada di rumah itu.

Bahkan kedua orangtua yang seharusnya menyayangi anaknya malah acuh tak acuh.

Namun sikap acuh tak acuh itu hanya di berlakukan oleh kedua orangtuanya terhadap Anton seorang.

"Hei bocah!.... Dari mana saja kau hah?!.... Jangan pergi ke sana ke mari!... Ingat! Kau itu aib keluarga, jadi jangan biarkan aib itu semakin terbuka di mata umum!" Ucap Dilo dengan tegas dan tetap menatap sinis pada Anton.

"Diam kau sial@n!!" Bentak Anton tanpa menoleh ke arah Dilo.

"Kau tak perlu ikut campur urusan-ku!!" Bentaknya lagi.

Sementara si Dilo yang mendengarkan ucapan Anton itu kini langsung merasa sangat kesal dan emosi.

Lalu ia pun langsung menghantamkan tinjunya ke wajah Anton dan membuat Anton terkapar di lantai.

"Kau bilang apa barusan hah?!!" Balas Dilo membentak.

Anton hanya diam saja dan tak mau menjawab.

Setelah itu Anton pun perlahan berdiri, sedangkan Dilo masih terus memperhatikan Anton dan menunggu jawaban dari Anton sambil pasang ekspresi kesal di wajahnya.

Namun sayangnya Anton benar-benar hanya diam dan tak mau berbicara.

Tanpa berlama-lama lagi, Anton pun langsung membuka pintu kamarnya dan dengan segera masuk ke kamarnya serta membiarkan Dilo di luar tanpa mendapatkan respon darinya.

"Hoi sialan!!" Teriak Dilo dari luar sambil menggedor-gedor pintu kamar Anton.

"Beraninya kau mengabaikanku!!... Akan ku hajar kau sekali lagi!!" Teriak si Dilo.

Anton yang mendengar teriakan itu hanya bisa menghela nafas dengan ekspresi malas.

ia merasa benar-benar sudah lelah hari ini, dan ia pun langsung berbaring dan menutup matanya.

Ia bahkan mengabaikan kakaknya yang sedang marah-marah di luar sana.

>Skip<

Malam pun tiba, dan di kesunyian malam itu Anton terbangun oleh suara yang memanggil namanya.

Suara itu terdengar pelan namun terasa tidak terlalu jauh.

Perlahan Anton pun membuka matanya.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, namun tidak ada siapa-siapa di sana.

Akan tetapi suara itu terus terdengar dan terus memanggil nama-nya.

Hal itu membuat Anton penasaran dan langsung bangun serta turun dari ranjangnya.

"Apa para pelayan di rumah ini tak ada yang mendengar suara itu?" Batin Anton sambil mulai berjalan ke arah jendela karena ia merasa bahwa suara itu berasal dari luar.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, dan suasana di luar maupun di dalam rumah sangatlah sepi. Namun suara itu terus terdengar memanggil Anton.

"Kemarilah! Biar ku tunjukkan sesuatu padamu." Ucap suara itu memanggil dan membujuk Anton untuk keluar.

Anton langsung berjalan ke jendela, dan entah kenapa dirinya merasa seolah-olah sudah familiar dengan suara yang memanggilnya itu.

Segera Anton pun langsung membuka jendela kamarnya. Tampaklah sosok seorang pria misterius berjubah hitam di hadapannya. Pria itu mengenakan topeng hitam dan masker yang menutupi hidung hingga ke dagunya.

Pria misterius itu tampak sedang terbang di luar jendela itu menggunakan sebilah pedang sebagai tunggangan. Ia berdiri di atas pedang itu dengan sangat seimbang sambil menyilangkan kedua tangan di belakang pinggangnya.

Anton yang melihat sosok pria misterius itu mendadak meneteskan air mata seolah-olah orang yang ada di hadapannya adalah orang yang ia rindukan.

Siapakah orang ini?

Anton sendiri tidak mengerti dari mana perasaan itu bisa muncul, namun tiba-tiba saja ia merasa seperti itu saat melihat sosok pria misterius tersebut.

Kini pria misterius itu mengangkat tangan kanannya dan diarahkannya pada Anton dengan posisi telapak tangan terbuka.

"Kau memang tak cocok dengan energi yang kalian sebut energi gelap, namun kau punya energi lain dalam dirimu." Ucap pria misterius itu, dan kini tampak dari tangan pria itu sebuah energi berwarna biru cerah langsung berkumpul dan kemudian masuk ke dalam tubuh Anton.

Anton yang melihat hal itu hanya diam saja, ia sama sekali tidak merasakan adanya ancaman dari pria misterius itu, justru ia merasa senang saat bertemu pria itu.

Namun setelah beberapa saat energi itu masuk ke tubuh Anton, tiba-tiba pandangan Anton mulai kabur, dan di saat yang bersamaan si pria misterius itu pun berhenti menyalurkan energi pada Anton.

"Saat ini segel yang ku pasang untuk menahan kekuatanmu sudah ku lepas, sekarang kau bisa menggunakan kekuatanmu... Namun, sebagian ingatan mu masih tersegel... Kau harus mencapai tingkat tertentu barulah bisa memulihkan ingatan itu dengan sendirinya." ucap pria misterius itu dengan tenang dan kemudian langsung pergi begitu saja dari tempat itu.

Setelah pria itu pergi, tubuh Anton pun langsung ambruk begitu saja, dan ia kembali tak sadarkan diri di tempat itu.

******

Pagi pun tiba, kini Anton terbangun dari tidurnya.

Ia merasa sedikit terkejut karena dirinya berada di atas lantai.

Namun karena ia masih mengingat tentang kejadian semalam ia pun bisa memperkirakan bahwa semalam ia benar-benar bertemu seseorang dan membuat dirinya pingsan dan tertidur di lantai.

Sebelum benar-benar hilang kesadaran, Anton masih sempat mendengar ucapan si pria misterius tentang segel kekuatan yang sudah terlepas.

Anton penasaran, ia pun mengepalkan tangannya dan mencoba berkosentrasi. Detik berikutnya ia pun berhasil merasakan adanya aliran energi di dalam tubuhnya. Namun yang jelas ini bukan energi gelap seperti yang di miliki oleh para pemburu monster lainnya.

Sesaat kemudian, pintu kamar Anton di ketuk oleh seseorang, dan orang itu adalah kakaknya yang bernama Dilo.

Dilo terdengar marah-marah di luar sana. Entah apa yang membuatnya marah-marah.

Namun Anton yang sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti itu dari kakaknya kini hanya bisa menghela nafas dan kemudian membuka pintu kamarnya.

Baru saja Anton membuka pintu kamar, tiba-tiba Dilo langsung melancarkan tinju yang sangat kuat kearah Anton.

Namun entah bagaimana, refleks Anton untuk menghindar menjadi cepat, bahkan tinju kakaknya yang biasanya sangat cepat kini terlihat biasa saja di matanya.

Anton terkejut akan hal itu, dan tampak Dilo juga terlihat ikut terkejut.

"Oh... Jadi sekarang kau sudah mulai berani menghindar ya hah?!" Ucap Dilo kesal.

Lalu Dilo pun langsung melesatkan lagi tinjunya ke wajah Anton. Namun tinjunya tetap bisa di hindari.

Hal itu pun membuat Dilo langsung menyerang secara bertubi-tubi, namun semua serangan itu berhasil Anton hindari.

Hingga akhirnya Anton pun mencoba untuk menyerang Dilo.

~DUUAAAAKKK!!~

Hanya dengan satu kali serangan tinju saja, Dilo langsung terhempas hingga menghantam dinding di luar kamar.

Melihat hal itu, seketika Anton pun langsung terkejut sekaligus merasa sangat senang akan hal itu.

"I... Ini luar biasa!" Ucap Anton dalam hati.

Awal Menggunakan Energi Misterius

Saat ini Anton berhasil melancarkan tinju ke arah kakaknya, yakni Dilo.

tinjunya membuat Dilo terhempas cukup jauh hingga menabrak dinding yang ada di luar kamar.

Anton yang melihat hal itu kini hanya bisa tersenyum kagum sambil memperhatikan tubuhnya sendiri.

ia mulai melihat-lihat seluruh tangannya, dan beralih mulai dari tubuh hingga kakinya.

Saat ini ia merasakan ada kekuatan yang mengalir di dalam tubuhnya.

"sepertinya semalam itu memang nyata!" Batin Anton yang masih kagum sambil memperhatikan seluruh tubuhnya sendiri.

Di sisi lain, Dilo yang tadinya terhempas kini langsung bangun dan menatap Anton dengan ekspresi bingung dan bertanya-tanya.

"bagaimana bisa orang sepertinya menyerang sekuat itu?!" Batin Dilo yang kini terlihat kesal.

Lalu Dilo langsung menghentakkan tubuhnya dan seketika itu juga tampak sebuah aura memenuhi seluruh tubuhnya.

Aura berwarna biru gelap itu kini tampak mengelilingi seluruh tubuh Dilo.

Setelah mengeluarkan aura itu untuk memperkuat tubuhnya, kini ia pun langsung melangkah mendekati Anton dengan ekspresi kesal yang tampak terukir di wajahnya.

"Sepertinya kau sudah mulai berani sekarang!.... Mungkin karena sering di biarkan kau jadi melunjak!... Kalau begitu maka aku akan menghajarmu dengan benar kali ini!" Ucap Dilo yang tampak serius mengatakan hal itu.

Sementara itu, Anton yang mendengar ucapan Dilo itu kini langsung melangkah mundur.

Entah kenapa ia merasa sedikit takut saat melihat aura mengerikan itu memenuhi tubuh Dilo.

"He.... Hei.... Kita bisa bicarakan ini baik-baik." Ucap Anton yang mulai tergagap sambil mengangkat kedua tangannya di depan dada dengan posisi telapak tangan terbuka dan menghadap ke arah Dilo.

"Tadi itu aku hanya bergerak refleks, itu sama sekali bukan kesengajaan.... Jadi tolong maafkan aku ya kak." Ucap Anton meminta maaf pada Dilo kakaknya itu.

Diego yang baru saja merasakan kekuatan di tubuhnya itu masih merasa sedikit ragu sehingga ia tidak mau membuat masalah dengan Dilo.

Namun Dilo tampak sama sekali tidak mau mendengarkan ucapan Anton. Ia terus berjalan mendekati Anton dengan ekspresi kesal serta mulai memancarkan aura membunuhnya untuk mengintimidasi Anto.

Anton yang terus berjalan mundur. Ia masih ingin melangkah mundur namun langkahnya terhenti karena ia sudah tiba di dinding yang bersebelahan dengan jendela kamarnya.

"Hei.... Kita ini saudara kandung kan?.... bukankah seharusnya kita semua saling akrab satu dengan yang lain?" Ucap Anton dengan ekspresi yang sedikit panik dan berusaha mencari alasan agar tak di hajar oleh Dilo.

Mendengar ucapan Anton, bukannya tenang Dilo malah semakin kesal.

Dilo pun langsung melesat cepat ke arah Anton sambil melepaskan tinju ke wajah Anton.

Namun Anton yang bisa melihat pergerakan Dilo langsung menghindar dengan sangat mudah.

Dilo pun makin kesal dan segera ia menyerang Anton dengan tinju bertubi-tubi dari berbagai arah.

Keduanya pun mulai bertarung.

Dilo terus menyerang dengan tinjunya, sementara Anton terus menghindar dengan berbagai variasi gerakan yang lincah karena memang pada dasarnya Anton adalah seorang pemuda yang sudah berhasil mendalami sebuah ilmu bela diri khas Indonesia, yakni silat.

Kelincahan dan keterampilan silat Anton itu pun membuat dirinya bisa dengan mudah menghindar dan menangkis semua serangan dari kakaknya itu.

Kemudian Dilo langsung menendang Anton dengan pola tendangan sabit, namun dengan segera Anton menangkap kaki Dilo lalu menariknya hingga kaki Dilo kini terbuka lebar.

Segera setelah itu Anton pun langsung menundukkan tubuhnya sambil melakukan tendangan sapuan ke arah kaki Dilo yang menjadi tumpuan berdiri sehingga tendangan sapuan itu berhasil membuat Dilo terjatuh.

Namun saat Dilo terjatuh, Dilo segera melakukan salto ke belakang untuk berjaga-jaga apa bila Anton kembali menyerang saat dirinya masih berada di lantai.

Namun, baru saja Dilo berhasil berdiri setelah melakukan salto belakang, kini Anton sudah berada di depan Dilo.

Kemudian Anton maju selangkah ke samping Dilo sambil menunduk dan mengayunkan tinjunya ke perut Dilo.

Tinju Anton yang mendarat di perut Dilo menghasilkan ledakan energi. Ledakan energi itu menambah kekuatan serangan tinju Anton dan membuat Dilo terhempas sangat kuat hingga menabrak dan menghancurkan jendela kamar Anton.

Sosok Dilo pun langsung menghambur keluar bersamaan dengan jendela kaca yang hancur tersebut.

Anton yang melihat kejadian itu bukannya merasa khawatir dengan keadaan kakaknya malah merasa kagum dengan kekuatannya saat ini.

"ini benar-benar sangat luar biasa!" ucap Anton sambil memperhatikan kedua tangannya lagi.

Setelah itu, Anton pun langsung bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarnya itu.

Dengan cepat ia langsung membersihkan tubuhnya.

Ia mandi seadanya saja, dan setelah itu ia langsung bergegas mengenakan pakaiannya.

Anton saat ini sedang terpikirkan untuk kembali melakukan pendaftaran di asosiasi pemburu monster.

Ia saat ini sangat ingin menjadi seorang pemburu monster bukan karena orang tua atau pun kedua saudaranya, melainkan karena teman-teman seperjuangan dengannya.

Anton memiliki dua orang teman laki-laki yang seusia dengan dirinya.

mereka berdua adalah teman baik Anton yang selalu ada saat Anton dalam kesulitan.

mereka berdua juga merupakan anak dari salah satu keluarga pemburu monster yang populer saat ini.

Tidak jauh berbeda dengan keluarga Anton, keluarga kedua teman baik Anton itu juga merupakan keluarga dengan popularitas terbaik di kota awal.

Keluarga mereka memiliki kemampuan tempur yang sangat kuat, bahkan mereka memiliki beberapa pasukan sendiri di setiap sudut tembok paling luar dari keenam tembok yang ada.

Mereka sengaja mengirim pasukan mereka ke tempat itu guna untuk mencegah masuknya para monster dari luar tembok.

Kedua teman baik Anton saat ini telah di terima untuk mengikuti para pasukan pemburu monster, dan bahkan dalam waktu dua Minggu ke depan mereka akan mengikuti sebuah pertandingan untuk menentukan apakah mereka pantas ikut dalam pertempuran di luar tembok ataukah mereka hanya akan menjadi penjaga di seluruh area tembok ke enam yang berdiri kokoh saat ini.

Berdasarkan gelar dan popularitas serta pendapatan yang di terima, para pemburu monster yang bertarung di garis depan adalah orang-orang yang kuat dan mereka adalah orang-orang yang memiliki hak lebih tinggi di banding mereka yang hanya berdiri menunggu musuh di dalam tembok.

Selain itu, untuk gelar serta pendapatan, tentu saja mereka yang bertarung dan melakukan penjelajahan di luar temboklah yang paling banyak menerima pendapatan serta menerima gelar yang lebih tinggi.

Hal itu lah yang membuat banyak orang yang ingin menjadi pemburu monster yang bertugas melakukan penjelajahan serta mencari tempat baru untuk umat manusia.

Namun kenyataannya, mereka yang memilih melakukan perburuan di luar juga malah tak menunjukkan hasil yang benar-benar maksimal karena pada dasarnya mereka di penuhi orang-orang manja yang tidak sepenuhnya melakukan tugas dengan benar dan hanya ingin mendapat gelar dan pendapatan yang lebih tinggi saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!