NovelToon NovelToon

Pertemuan Kedua

1

Kegelapan malam sudah berlalu, sang mentari pagi mulai menujukan dirinya, muai berani keluar dari persembunyiannya saat rembulan malam mengambil alih tugasnya, seorang gadis masih meringkuk di tempat tidurnya

Sinar Matahari bahkan tak mampu mengusik kenyamanan tidur nyenyak nya, suara alarm yang begitu heboh membuatnya mau tak mau membukakan matanya

Dengan malas ia mengeliat pelan meraih ponselnya di atas nakas tak jauh dari ranjang, setelah beberapa saat akhirnya ia bergerak untuk duduk,

Mengumpulkan nyawa dan segera bergerak menuju kamar mandi, seperti yang telah di rencanakan dari jauh hari, ia harus segera kembali ke cina hari ini,

Karena akan kembali ke tanah air tentu saja ia harus bersemangat, ia sudah begitu lama meninggalkan tanah kelahirannya, setelah selesai menjalani pendidikan maka sudah waktunya untuk kembali dan menikmati waktu yang ada

Tidak memerlukan waktu lama saat ia sudah menyelesaikan segala aktivitas rutin di pagi hari, seperti mandi, bersiap serta memulai segala hal yang biasa ia lakukan di pagi yang cerah ini

Namanya Jiang fei  seorang gadis yang terlahir di antara kepadatan kota Beijing, merupakan putri bungsu dari seorang pengusaha sukses bermarga Jiang

Hanya saja siapa yang menyangka jika nasib tragis dengan begitu kejam menyadarkannya bahwa tidak ada hal yang abadi di dunia ini, entah itu harta, jabatan dan kedudukan semua akan pergi jika memang sudah sampai pada waktunya

Lihatlah Jiang Fei ini pada awalnya ia terlahir sebagai seorang putri yang selalu di Manda dan kesayangan dari keluarga yang kaya raya,

Hingga dalam sekejap ia di hancurkan oleh pedihnya sebuah kenyataan yang dengan kejam menyadarkannya dari semua kenyamanan dan khayalannya saja,

Ia tetap menjadi orang yang akan hancur karena sebuah perpisahan,

Saat itu ia masih berada di bangku sekolah menengah,

Ia harus menerima kenyataan jika dirinya telah di tinggalkan, bahwa ia sudah kehilangan hal yang paling berharga dalam hidupnya, hal ini bermula semenjak terjadinya sebuah kecelakaan maut berhasil merenggut semua kebahagiaannya,

Sejak saat itu kehidupanya menjadi kacau dan tak terarah, perusahaan yang di bangun dengan keringat oleh sang ayah seketika hancur karena mereka yang tak mampu mengelola,

mereka hanya anak yang bahkan tidak memiliki berpengetahuan dan tak berpengalaman, Saat itu Jiang Fei bahkan baru berumur 16, seorang remaja manja yang tak tau apa apa harus di hadap akan dengan keadaan menyedihkan ini

Sebelum kecelakaan itu terjadi, pesta mewah di laksanakan di kediaman konglomerat kaya bermarga Han, Jiang Yanli di nikahkan dengan Han Zixuan putra sulung keluarga Han satu satunya keturunan sah yang akan mewarisi seluruh harta kekayaan keluarga Han,

Hari itulah adalah hari yang begitu membahagiakan bagi semua orang dan bahkan menjadi hari terakhir Jiang Fei melihat wajah kedua orang tuanya,

Kematian memang tak ada yang bisa menebak, sebelumnya semua baik baik saja, siapa yang menyangka jika hari itu ia akan kehilangan orang paling berharga dalam hidupnya

Sejak hari itu semua berubah, sosok manja di paksa menjadi gadis yang tangguh dan dewasa oleh keadaan, saat ini ia adalah gadis yang telah kehilangan orang tuanya, Ia harus berdiri di atas kakinya sendiri, ia tak mungkin merepotkan kedua saudaranya,

Gadis remaja yang baru menduduki sekolah menengah seketika di paksa dewasa oleh keadaan dan kenyataan, Jiang Yanli tak dapat berbuat banyak ia sangat tau jika adik bungsunya ini keras kepala Jiang Fei tak akan bisa di hentikan jika telah memiliki tekad,

Ia lebih suka bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya, ia tak akan pernah mau menyusahkan Jiang Yanli Dan Yuan Nian kedua orang yang paling ia sayangi di dunia ini

"Huhhh" ia menghela nafas dan menyesap coklat panasnya dengan pelan.

"Itu sudah terjadi lama sekali mengapa aku malah kembali mengingatnya, menyebalkan sekali" Ucapnya dengan nada nan begitu pelan,

Kejadian itu sudah berlalu sekitar 8 tahun lalu saat ia masih duduk di bangku sekolah menengah

Sedangkan saat ini?, ia bahkan sudah tumbuh menjadi sosok gadis dewasa dan telah berhasil menyelesaikan perguruan tinggi di Amerika, akhirnya ia berhasil,

Berhasil hidup dengan kerjanya sendiri, ia berhasil hidup dengan kemampuannya tampa merepotkan kedua saudaranya,

Lagi lagi ia menghela nafas pelan sembari meletakan cangkir coklatnya di nakas dan beralih pada koper besar untuk meninggalkan rumah sewaan yang telah di tempatnya beberapa tahun ini,

Jiang Fei telah menyelesaikan studinya, ia sudah mendapat gelar sarjana ekonomi dan berkat kerja kerasnya selama ini ia berhasil menjadi yang terbaik universitasnya, 

Ia berharap mendapatkan pekerjaan yang cukup layak setelah ini, setelah merasa semua barang siap Jiang fei dengan bersemangat meninggalkan kamarnya untuk menuju bandara, sudah bertahun tahun berlalu, ia merindukan Negara asalnya

"Fei Fei" Sapa seorang di ambang pintu kamar bersebelahan dengannya Jiang fei berpaling

"Li yuan"

"Untuk mu" Li Yuan mengulurkan sebuah kotak kecil yang akan menjadi hadiah perpisahan mereka, mereka bertemu beberapa tahun lalu dan menghabiskan begitu banyak waktu bersama hingga akhirnya harus berpisah hari ini

"Awas jika kau melupakan aku, kau tak boleh melupakan ku aku harus selalu ada di hati mu"

"Kau siapa yang harus melarang ku membuang mu dari hati ku"

"Kau kejam sekali, membuat hatiku sakit saja"

"Siapa yang akan perduli dengan hal itu?"

"Sudah lah, mulut mu tajam sekali, jumpa lagi, singa galak, jangan sampai kau melupakan aku, apapun alasannya kau tak bisa melakukan hal itu"

“Baiklah baiklah, kapan kau kembali ke cina?” Jiang Fei berucap dengan nada pelan

“Entah lah, untuk saat ini belum ku rencanakan, tak masalah, jika kau merindukan aku maka kau bisa langsung menelpon ku” Li Yuan berucap dengan nada pelan

“Siapa juga yang akan merindukan mu”

“Tentu saja kau, Fei Fei ku yang galak, aku pastikan saat kau sampai ke cina kau akan memikirkan ku, mengingat senyuman menawan ku ini”

“Sangat menggelikan”

“Meskipun begitu aku adalah gadis yang sangat cantik bukan?”

“Lakukan apapun yang kau inginkan, sampai jumpa, aku menunggu mu kembali ke cina” Jiang Fei pelan

“Aku pergi”

“Sampai jumpa dan jangan merindukan ku, apakah kau akan kembali ke Beijing?” Yuan li berucap pelan

"Aku akan ke Shanghai"

"Kau kembali ke cina namun bahkan tak kembali ke rumah mu"

"Rumah ku ada di mana kaki ku berpijak, lagi pula aku memutuskan untuk tinggal dengan saudara ku di sana"

"Ah, baiklah jika seperti itu, kau harus menjaga dirimu dengan baik"

"Baiklah baiklah, kau ini selalu cerewet, sampai bertemu lagi"

"Tentu saja" Yuan Li tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Selama beberapa tahun terakhir Yuan li lah yang dengan tulus menjadi temannya, kebanyakan gadis di Akademi ini memandangnya dengan tatapan sinis, selalu menganggapnya sebagai rival,

Jiang Fei menutupi ke tidak nyamannya dengan menjadi mahkluk pemarah bertutur kata pedas hingga sulit untuk di sentuh

Hanya Yuan Li lah yang selama ini bertahan berada di sampingnya dengan segala sifat buruknya itu, namun Yuan li tau di balik ucapannya yang ketus jiang fei memiliki hati yang begitu baik, dan sangat tulus dalam berteman.

2

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya kini jam penerbangan yang di pesan Jiang Fei, ia menaiki pesawat itu dan terbang dari Amerika menuju cina dan tentu saja untuk segera menemui saudaranya (Yuan Nian) berada.

"Fei Fei" Suara itu tidak asing di telinga Jiang Fei,

Ya itu adalah saudaranya Yuan Nian dan segala teriakannya yang begitu membahana, Jiang Fei bahkan tak habis fikir setelah bertahun tahun berlalu, saudaranya tak berubah sama sekali masih tetap berisik

"Bisakah kau tidak teriak, aku tidak tuli" Ucap Jiang Fei dengan nada malas saudaranya ini selalu saja membuat keributan di manapun ia berada,

Namun ucapannya bahkan tak di indahkan oleh Yuan Nian, dengan gerakan cepat Yuan Nian bahkan langsung menubruk tubuh mungil adik bungsunya ini,

Mereka memang memiliki marga yang berbeda keduanya jelas bukan saudara sekandung, Yuan Nian dan Jiang Fei memliki perbedaan usia yang tak terlalu jauh yakni tiga tahun

Pada saat itu orang tua Yuan Nian  mengalami kecelakaan pesawat, dan Jiang Feng memilih untuk merawat keponakannya dengan baik

Memperlakukannya dengan penuh kasih, seolah tak ada perbedaan kasih antara ketiganya, Jiang Feng tak ingin keponakannya merasa terasing di dunia yang kejam ini,

Ia bertekad untuk membahagiakan keluarganya dan saat nyawanya di jemput ia sudah menyelesaikan tugasnya, melakukan segalahal yang terbaik untuk kebahagiaan keluarganya

"Aku sangat merindukan mu Fei Fei, kau sangat betah hidup di Amerika hingga malah melupakan tanah kelahiranmu sendiri" Ucap Yuan Nian  dengan nada mengejek

Setelah bertahun tahun bahkan mereka baru bertemu, sebagai saudara tentu saja sangat merindu

Di dunia ini hanya tersisa mereka bertiga Jiang Yanli, Yuan Nian dan Jiang Fei hanya mereka yang tersisa

“Sangat berlebihan, kau fikir aku di sana pergi untuk bermain?, atau menjadi seorang pengangguran sukses?” Jiang Fei dengan nada malas

Di tengah negara yang begitu padat ia bisa bertahan hidup dengan pertahanan dan keyakinan atas dirinya, hidup dnegan segala kerja keras dan mengandalkan diri sendiri untuk bertahan

Sejauh ini ia telah menjadi wanita yang begitu kuat

“Baiklah baiklah, kau lah yang terbaik, lihatlah kau bahkan masih sendirian saat sudah mencapai gelar seorang Magister Administrasi Bisnis (MBA)” Yuan nian mencebik

Adiknya ini sudah berada di Amerika dalam waktu yang begitu lama, setelah menyelesaikan S1 Yuan nian berfikir jika Jiang Fei akan menetap di cina, namun malah pergi kembali ke Amerika dengan alasan pendidikan lagi

“Apakah kau tak sadar dengan usia mu?, Kau sudah begitu tua masih saja seperti itu” Jiang Fei dengan nada mengejek

"Haha fei fei kau masih saja galak, setelah bertahun tahun kau tak pernah berubah, masih seperti Fei Fei ku yang begitu menggemaskan"

"Kau mengatakan kata kata yang membuat ku merinding"

"Ah sudah lah, jangan membahas tentang ku lagi, hari ini aku datang tidak sendirian, dan kenalkan dia adalah Zhan li pacar ku" Ucap Yuan Nian dengan penuh semangat,

Jiang Fei bahkan hanya membalas dengan anggukan pelan sebagai jawaban dalam sekali lihat mereka suah tau bahwa mereka tak akan bisa memiliki hubungan yang baik

Berjabatan tangan sebagai formalitas, karena dia pacar Yuan nian maka ia harus sedikit memberikan muka pada peria kaku ini

Yuan Nian segera mengambil alih koper di tangan saudaranya berjalan dengan ringan menuju mobil milik kekasihnya, sepanjang jalan ia selalu mengoceh

“Benar benar menyebalkan, aku bahkan tak percaya, bagai mana mungkin dunia menjadi begitu kejam pada ku"

"Kau ini sangat cerewet bisakah kau diam"

"Tidak, aku sedang memprotes, bagai mana bisa menjadi begitu tidak adil pada ku, lihat lah?, kulitmu begitu halus, dan wajah yang semakin cantik sedangkan aku? Aku begitu bisa, di bandingkan dengan mu aku kalah jauh, membuat ku iri saja"

"Bisakah kau berhenti mengoceh, kau adalah gadis yang selalu mencintai tubuh mu, lalu?, Apa yang salah?, Jika mengejek ku maka tutup mulut mu, aku bisa saja memukul kepala mu saat ini"

"Kau kejam sekali, aku mengatakan hal yang jujur, lihatlah kulit indah mu dan lihatlah kulit ku, aku bahkan sudah membayar mahal untuk perawatan pun kulit ku tak seindah dan selembut milik mu"

"Tutup mulut mu atau aku benar benar akan memukul kepala mu"

"Kau semakin kejam, Fei Fei sudah apakah kau sadar? hampir enam tahun kau meninggalkan cina"

"Lalu?"

"Apakah kau sekalipun tak rindu pada ku, apakah para pria tampan di Amerika membuat mu melupakan ku?"

"Tutup mulut mu, kau fikir aku gadis seperti apa?"

"Ah, ku dengar pria di luar negri begitu tampan?, apakan mereka memiliki tubuh yang berotot yang  sangat menggoda” oceh yuan nian di sepanjang perjalanan

"Dasar bodoh, kau bisa melihat mahluk seperti itu di Gym mengapa harus repot repot ke luar negara" Jiang Fei berucap dengan nada malas

Jika ingin melihat tubuh yang idah maka tak perlu menyusahkan diri keluar negri, toh di cina pun banyak pria tampan yang berotot, kualitas pria di negara mereka juga tak kalah dari pria pria di luar negri, mengapa selalu merindukan bule bule jika yang lokal pun tak kalah indah

"Oh fei fei, kau ini masih saja sangat menyebalkan aku hanya bertanya dan kau menjawab ku dengan sarkas seperti itu"

"Lalu kau ingin aku menjawab seperti apa?, Apakah sambil memukul kepala mu agar tidak bodoh atau menutup mulut mu agar tidak mengoceh terus?"

"Saudaraku memang begitu kejam, dan memiliki bakat menjadi mahluk yang mengerikan"

"Omong kosong" Jiang Fei berucap dengan nada malas

Sedangkan Yuan nian?, Ia bahkan hanya bisa terkekeh pelan melihat saudara menggemaskannya ini

"Ah iya, Fei Fei sedari tadi kau mengabaikan ponsel mu, apakah tidak ada seseorang yang menunggu kabarmu, seperti pemberi tahuan pada pacar atau teman dekat jika kau sudah sampai dengan selamat tampa lecet sedikitpun” Yuan nian dengan nada pelan

Mereka sudah berada di perjalanan dalam waktu panjang, ia sudah begitu lelah, dan bukankah seharunya membuka ponsel untuk mengobati kekasihnya yang di luar negri?

“Tidak” jawab jiang fei dengan begitu singkat, tak ada yang harus ia beri tahu

Ia juga tidak memiliki teman dekat apa lagi pacar, lalu ke siapa ia akan memberi kabar?, Li Yuan sudah di kabari sejak turun dari pesawat, dan setelahnya?, Tidak ada yang penting

“Jangan bilang kau belum memiliki kekasih?"

"Lalu apa masalahnya?, Mereka hanya akan merepotkan dan menganggu kehidupan ku yang baik"

"Fei Fei begitu banyak pria tampan di sana, apakah takada satupun yang tertarik padamu?, apakah mereka buta, bagai mana mungkin mereka bisa mengabaikan pesona gadis secantik dirimu, dan bahkan membiarkan mu sendiri, yang benar saja" Yuan Li menatap saudaranya dengan tak habis fikir

"Aku tidak tertarik"

"Sangat tidak terduga, sejak awal aku sudah mewanti wanti kekasihku agar tak terpincut akan pesonamu"

"Kau dapat melihat kekasihmu itu?, Dengan tampangnya yang seperti itu, bagai mana mungkin bisa di goda oleh serangan orang"

"Meskipun aku tau jika dia sangat cinta pada ku, tapi aku tak bisa tidak waspada"

"Kau bahkan mencemaskan kekasih mu, kau fikir aku gadis apa yang akan mengambil milik saudara ku sendiri?"

"Aku tau jika kau tak akan melakukan itu, bagai manapun aku cemas saat kekasih ku nantinya malah tertarik padamu, sangat tidak lucu jika kita harus berebut seorang pria dengan saudara sendiri"

"Mahluk mu itu bahkan sangat tidak menarik dan tidak mempesona, mengapa harus selalu waspada, kau juga tak terlalu buruk, setelah dengan nya kau bisa memiliki puluhan pria lainya"

"Kau kejam sekali, bagai manapun dia masih di sini dan kau mengatakan hal kejam itu di depan matanya"

"Lalu?, kau berharap aku akan beraksi seperti apa?, Jika tak senag maka aku tak perduli"

"Kau ini Jika kau bisa bertingkah lebih manis sedikit saja aku yakin kau akan segera mempunyai kekasih percayalah, ada banyak pria di dunia ini, mustahil jika takada satupun yang tertarik pada mu" Ucap  Yuan Nian dengan penuh energi

"Apakah kau bisa diam?, Ku katakan sekali lagi, aku tak tertarik dengan pacar mu, kemampuan bicara mu bahkan semakin menyebalkan dari enam tahun yang lalu" Ucap Jiang Fei melipat tangan di dada,

Siapa juga yang mau merebut pria kaku ini, bahkan ia tak berguna meski hanya di jadikan sebuah pajangan, lihatlah lihatlah pria ini begitu pelit akan ekspresi

“Tentu saja, mulut di ciptakan untuk berbicara dan mengomel jika tak menggunakan mulut ini dengan baik maka aku akan merasa sangat bersalah pada sang dewa” Yuan nian menjawab dengan begitu santai, ia tak akan diam karena ia bukan orang yang biasa dengan keheningan

“Lakukan dan katakan apapun yang kau inginkan, aku lelah dan ingin beristirahat, jangan menganggu ku” Jiang Fei menghela nafas pelan, kemampuan bicara saudaranya semakin meningkat saja

Mobil pajero itu kini berhenti di depan gedung yang tinggi pencakar langit,

Yuan Nian dengan bersenandung ria melangkah masuk menuju lift, ia menekan angka 9 yang berati apartemennya berada di lantai 9,' Ting' pintu lift perlahan terbuka, Yuan Nian membawa Jiang Fei segera menuju kamarnya untuk segera beristirahat

"Ok Fei Fei kamu istirahat, aku masih ada sedikit urusan" Ucapnya dengan nada pelan setelahnya Yuan Nian segera meninggalkan kamar kembali ke lobby untuk menyelesaikan urusannya nya

'Bilang saja kau ingin berkencan dengan pacar, dasar bodoh, aku juga tidak akan menganggu mu' Batin jiang fei pelan,

Ia beralih menuju kamar mandi untuk mencuci muka, dan membersihkan diri perjalanan panjangnya ini terasa begitu melelahkan.

3

Hari mulai menggelap mentari perlahan kembali ke tempat persembunyiannya dan di ganti kan dengan rembulan malam yang indah jiang fei dengan enggan membuka matanya dan berjalan menuju kamar mandi,

Lagi pula rasa ngantuk nya sudah hilang ia akan berkeliling setelah ini, Setelah mandi ia berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian yang akan ia gunakan untuk berkeliling kota Shanghai,

Yuan nian juga tidak sedang di rumah ia bosan dan ingin pergi keluar, sudah begitu lama dan Shanghai sudah banyak berubah

Ia tersenyum melihat pantulannya di depan kaca, penampilannya tidak berlebihan namun memiliki aura yang bagus

Ia selalu puas saat melihat diri di depan kaca, ia bahkan terlihat begitu cantik meskipun hanya kaos berwarna putih di padukan dengan jeans yang nampak elok di tubuh indahnya,

Jiang Fei meraih jaketnya yang berada di ranjang, malam mungkin akan sedikit dingin dan ia harus menjaga tubuhnya agar tidak terserang penyakit.

Setelah merasa cukup layak ia segera bergerak meninggalkan apartment untuk memulai petualangan yang pastinya akan menyenangkan

Ia berjalan lurus menuju keramaian sepertinya ada perayaan malam ini Jiang fei tersenyum lebar saat sudah berada di tengah perayaan, gadis jiang itu kini telah mencoba beberapa wahana permainan, saat ini ia hanya butuh makan,

Ia meninggalkan festival dan berjalan menuju sebuah restoran yang terlihat cukup ramai untuk mengisi perutnya yang kosong

Ia datang ke cina, langsung tidur dan terjaga saat malam hari, tentu saja ia harus

"Silahkan nona" Ucap seorang pelayan mengulurkan buku menu Jiang fei memilih makanan yang akan ia santap,

Sang pelayan mengguk dengan ramah setelahnya ia segera meninggalkan meja yang di tempati jiang fei untuk segera menyiapkan makanan yang di pesan

Ia kini beralih pada layar ponselnya untuk mencari lowongan pekerjaan, ia sudah di sini dan tentu saja tak bisa hanya duduk diam dan menikmati semua yang di miliki saudaranya

"Silahkan nona" Ucap seorang pelayan menata makanan yang telah jiang fei pesan tadi,

Ia hanya diam dan membiarkan si pelayan  menata makanan, ada apa dengan tatapan itu?, mengapa tatapan yang seakan penuh dengan aura intimidasi, apa yang salah

Membuatnya tak nyaman saja, ia hanya mendengus kesal ia menyantap makanannya, abaikan saja tatapan mereka, Anggap saja mereka hanyalah patung kayu yang tak bernyawa.

Malam kini mulai larut rasanya ia sudah cukup lama mengelilingi kota dan saat ini hanya satu tempat yang belum ia kunjungi sebuah bar yang konon katanya cukup terkenal

Ia menjadi sedikit penasaran, saat ini ia juga sudah terlanjur berkeliling bukan?, apa salahnya jika mampir sebentar, apakah sesuai dengan reputasi yang di miliki

"Nona" Ucap si pelayan menuangkan anggur ke gelas milik jiang fei, ia meneguk minumannya dengan pelan, ternyata benar,

Ternyata memang tak begitu buruk, suasana di bar ini ternyata cukup membangkitkan mood jika sedang kesal, pelayanan yang cukup baik dan memiliki kualitas yang baik pula, jujur saja ia memang menikmati acara minumnya,

"Nona, apakah kamu bisa menemani mu?"

Beberapa pria bahkan sudah mendatangi mejanya dan tentu saja di tolak oleh Jiang Fei

"Tidak, carilah gadis lain"

"Sombong sekali, berapa harganya aku akan membayarnya, bahkan akan melebihkannya"

"Aku datang untuk minum bukan untuk menjual diriku"

"Gadis yang begitu kasar"

"Carilah gadis yang bermulut manis yang akan menjilati mu" Jiang Fei berucap dengan nada ringan

Si pria segera meninggalkan Jiang Fei sendiri

Jiang Fei begitu cantik dan tentu saja mengundang begitu banyak kumbang untuk mendekat, namun hasilnya hanyalah sebuah rasa kecewa

"Gadis cantik, minumlah bersama ku, kau sendirian sedari tadi, aku akan menemanimu menghabiskan malam yang panjang"

"Aku tidak tertarik dengan mu"

"Bernyali sekali kau menolak ku"

"Bukan hanya kau, semua orang akan ku tolak"

"Sombong sekali, bahkan tak memiliki kemampuan apapun"

"Baiklah, mari bertaruh jika kau kalah maka kau harus menjauh dari ku"

"Menarik, jika aku Menang?"

"Aku akan membayar semua tagihan mu"

"Sepetinya kau begitu kaya"

"Kaya atau tidaknya bukan urusan mu"

"Baiklah gadis kecil, kau memiliki mulut yang begitu tajam membuat ku menjadi sangat penasaran"

"Taruhan seperti apa yang kau inginkan?"

"Baiklah, orang yang akan memasuki bar ini adalah seornag gadis cantik"

"Bukan, dia bukan gadis cantik melainkan seoang wanita yang akan membawa orang kembali dan mempermalukannya di depan semua orang"

"Kau sangat menarik, baiklah mari kita lihat"

Beberapa saat sudah berlalu hingga Seseorang datang dan Jiang Fei hanya tersenyum kecil melihat orang yang memasuki bar

"Bagai mana?, Ingin ku panggilkan dia untuk menemani anda minum dan menghabiskan malam yang panjang tuan?" Jiang Fei berucap dengan nada mengejek

Jiang Fei bahkan dapat melihat dari wajahnya yang langsung tak nyaman, mungkin saja kedatangan wanita ini adalah untuk menyeret suaminya kembali

"Baiklah kau Menag nona kecil"

"Nyonya" Jiang Fei terkekeh pelan sembari memanggil wanita yang baru masuk

Peria seperti ini harus di beri pelajaran berani berbuat nakal namun takut istri, jika melakukan kesalahan maka hanya bisa menyalahkan orang lain, orang lemah akan selalu di tindas

"Baiklah aku akan pergi, awas kau, di masa depan kau tak akan bisa lepas dari ku"

Setelahnya si pria segera pergi dan meninggalkan Jiang Fei yang memasukan minuman ke dalam gelasnya, menyesapnya dengan begitu ringan seolah tak memiliki beban sedikitpun

Dalam beberapa saat saja ia sudah berhasil menghabiskan se botol minumannya, Ia memiliki ketahanan terhadap alkohol yang sangat baik sampai saat ini pun ia masih dalam keadaan sadar,

Setelah minum beberapa botol ia bahkan  belum mabuk setelah ia benar benar terlihat keren,

Sangat jarang ada gadis yang memiliki ketahanan pada minuman yang satu ini, bahkan kebanyakan dari mereka akan meringkuk setelah meminum beberapa gelas saja.

Yang tak ia sadari saat ini adalah tatapan tajam dari seorang pria tak jauh darinya, jiang fei bahkan tak sadar dengan tatapan intens itu,

Ia sudah terlalu terbiasa dengan semua tatapan menyebalkan itu, seolah mengejeknya yang masih betah dalam kesendiriannya sampai saat ini,

Ia meneguk minumannya dengan ringan tak menyadari jika seseorang sedang berjalan ke arahnya, orang yang pastinya tak memiliki niat yang baik, mari berdoa untuk keselamatan Jiang Fei dan si pria,

Yang pastinya akan mendapatkan semburan lahar gunung berapi, percayalah wajah cantik Jiang Fei hanyalah sebuah kedok belaka jika sudah berdekatan maka tak aka nada yang mau menjalin sebuah hubungan yang baik dengannya,

Hal ini di karenakan ia memiliki mulut yang begitu pedas dan selalu memiliki stok kata yang menyakitkan jika di dengar, Sang pemuda bahkan terlihat tak perduli ia masih terus berjalan dengan sedikit oleng ke arahnya si pria langsung menubruk Jiang Fei dan

Cup

Jiang Fei tersentak kaget saat seseorang menciumnya

"Hey  ciuman pertama " Batin Jiang Cheng kesal

'Bugg'

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!