NovelToon NovelToon

Bos Dan Aku

Sandra Angelie

"Aku mohon jangan ambil anakku, dia anak ku, mau kamu bawa kemana anakku? Aku mohon kembalikan." Seorang wanita sedang memohon kepada seorang laki-laki yang di duga suami nya sendiri.

"Diam kamu! Aku ngga sudi mempunyai anak seorang wanita, yang aku ingin kan hanya anak laki-laki saja." teriak laki-laki itu dengan wajah beringas nya.

"Nanti aku berikan kamu anak laki-laki, tapi aku mohon jangan bawa anakku, aku mohon?" Wanita itu terus memohon dengan deraian air mata nya.

Tapi pria yang sedang menggendong bayi perempuan itu seakan-akan tidak mendengar dan tidak punya rasa kasihan.

Dia terus membawa bayi nya pergi dengan diiringi tangisan ibu nya.

"Mau kamu bawa kemana anakku." teriak wanita itu sambil menangis.

"Mau aku buang, aku ngga sudi mempunyai anak perempuan." teriak lelaki itu sambil membawa pergi bayi nya.

Wanita itu pasrah, dia hanya bisa menangis dan berharap suami nya membawa kembali anak perempuan nya itu.

"Ya Allah, lindungilah selalu anakku." Ibu nya pun ber do*a

*

*

"Tidak! Teriak Sandra Angelie dengan membuka kedua matanya, dia pun duduk dan mengingat kembali mimpi yang selalu menghantui nya akhir-akhir ini.

"Lo mimpi lagi dek?" Tanya Jevracks kakak angkat Sandra.

"Ya, dan selalu mimpi yang sama yang selalu hadir, apa mereka itu kedua orang tua ku? Apa bayi itu adalah aku sendiri?" Gumam Sandra.

"Sudah lah kamu ngga usah mengingat orang yang sudah membuang kamu." ucap Jev.

"Aku juga ngga mengingat nya bang, tapi aku heran aja kenapa akhir-akhir ini aku selalu mimpi dengan mimpi yang sama, apa abang tahu kisah ku sejak aku di buang bang?" tanya Sandra.

"Oke, abang akan cerita yang abang tahu dan ingat saja, karena waktu itu abang baru sepuluh tahun ketika ibu menemukan kamu." jawab Jev.

FLASBACK.

Pagi buta terlihat seorang pria terus menyusuri jalanan dan masuk ke sebuah hutan, dia pun melihat ke sekeliling hutan tersebut, merasa tempat itu aman, dia pun menyimpan bayi perempuan nya lalu pergi meninggalkan bayi tersebut sendirian hanya berselimut kan selembar kain untuk menutupi tubuh mungil nya.

Pagi hari seperti biasa Jev dan ibu nya pergi ke hutan hanya untuk mencari makanan dan ranting kayu.

Jev hanya tinggal bersama ibunya, karena ayah nya meninggalkan ibu nya dikala ibu nya sedang mengandung diri nya.

Mereka hidup berdua, demi sesuap nasi ibu Jev pun menjadi pemulung barang-barang bekas yang bisa di jual.

Ibu nya Jev tidak pernah mengeluh dengan keadaan seperti itu, dia adalah wanita terkuat yang pernah Jev temui.

Pagi itu ibu nya Jev mau memasak nasi, tapi karena kayu nya tidak ada, maka ibu nya Jev pun berinisiatif mencari nya ke hutan.

Jarak hutan dari rumah nya memang lumayan agak jauh, apalagi ditelusuri dengan berjalan kaki, bisa sampai tiga puluh menit kalau di tempuh dengan jalan kaki, beda kalau memakai kendaran.

"Bu, mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Jev sambil melihat ibu nya yang sudah siap dengan golok nya.

"Ibu mau ke hutan dulu mau mencari kayu, kamu tunggu saja di sini, nanti kamu capek." ucap ibu nya Jev.

"Jev ikut bu, Jev ngga mau melihat ibu capek dan kesusahan membawa kayu-kayu itu." jawab Jev.

Jev memang sedari kecil sudah sering membantu ibu nya, dia sangat menghormati ibu nya, meski dia ngga sekolah tapi dia tahu dengan cara menghargai dan menghormati orang lain, karena ibu nya mendidik dia dengan baik.

Bahkan belajar membaca, menulis dan berhitung pun ibu nya yang mengajarkan dengan peralatan seadanya, kalau belajar membaca, ibu nya selalu mengambil koran atau majalah yang ia temukan di pinggir jalan.

Jev dan ibu nya pun pergi ke hutan untuk mencari kayu.

Tiba-tiba Jev mendengar suara tangisan seorang bayi perempuan.

"Bu dengar tidak, seperti nya ada suara bayi yang lagi menangis." teriak Jev.

"Iya nak, ayo kita lihat." jawab ibu Jev, lalu mereka pergi ke arah suara bayi tersebut.

"Ya Allah nak, ternyata benar, kasihan sekali bayi ini, tega benar orang yang membuang bayi ini." kata ibu nya Jev sambil menggendong bayi perempuan yang sedang menangis itu.

"Kita bawa pulang saja bu, kasihan bayi nya." kata Jev yang merasa iba dengan bayi itu.

Mereka pun akhir nya membawa bayi itu pulang dengan beberapa kayu di tangan Jev.

Sesampai nya di rumah, ibu nya Jev langsung mengurus bayi perempuan yang dia temukan di hutan, sedang kan Jev langsung menyalakan kayu bakar yang dia ambil dari hutan.

Karena Ibu nya Jev ngga punya susu maka dia hanya memberikan air putih saja buat bayi itu sampai berhenti menangis.

Ibu nya Jev pun berpikir, harus bagaimana ke depan nya, hidup mereka saja pas-pas san, sekarang di tambah ada seorang bayi bersama nya, dia mau kasih ke orang lain sudah terlanjur menyukai bayi nya.

"Bu, nama adik bayi ini siapa?" Tanya Jev pada ibu nya.

Ibu nya pun berpikir, "Gimana kalau ibu kasih nama dengan nama Sandra, Sandra Angelie." jawab ibu Jev sambil tersenyum.

"Wah bagus bu, mulai sekarang Jev di panggil abang ya bu?" pinta Jev.

"Iya sayang, Jev harus menjaga dan menyayangi Sandra ya nak." pesan ibu nya Jev.

"Iya bu, Jev akan selalu menjaga dan menyayangi Sandra sampai Sandra besar nanti." Jev pun berjanji pada ibu nya.

Ibu Jev pun tersenyum sambil mengelus puncak kepala Jev dengan lembut.

"Kalau begitu, Jev jagain Sandra ya nak, ibu mau kerja dulu, kasihan Sandra butuh susu." kata ibu nya Jev.

"Iya bu, Jev akan selalu menjaga adek." jawab Jev.

Ibu Jev pun menyelesaikan masak nya buat makan Jev, setelah selesai dengan semua nya, ibu nya Jev pun pergi mencari barang-barang bekas untuk di jual nya.

Ibu nya Jev pun terus menyusuri jalanan diatas terik nya matahari, entah ini suatu keberuntungan, entah ini sudah rezeki nya, tiba-tiba ada seorang ibu yang memanggil diri nya.

"Bu, sini sebentar bu." teriak seorang wanita yang memanggil nya.

"Saya bu?" Tanya ibu nya Jev sambil menunjuk diri nya sendiri, lalu menghampiri wanita yang memanggil nya.

"Iya, sini bu sebentar, ini bu saya banyak baju bekas anak saya waktu bayi, dan ini juga ada susu bayi, kemarin suami saya iseng-iseng ikutan kuis eh dapat nya malah susu bayi, kalau ibu mau boleh ibu ambil semuanya." ucap wanita tersebut.

"Beneran ini semua buat saya? Makasih ya Allah, ternyata ini rezeki mu nak." teriak ibu nya Jev sambil menangis.

Ditawari Kerjaan

Ibu Jev dan Jev terus menjaga dan memberikan kasih sayang yang tulus kepada Sandra hingga Sandra berusia tujuh tahun dan Jev berusia tujuh belas tahun.

Waktu itu ibu nya Jev sering sakit-sakitan dan Jev tidak bisa membawa ibu nya ke rumah sakit karena ngga punya biaya untuk berobat dan pada akhir nya ibu Jev pun meninggal dunia.

Jev selalu ingat pesan dari ibu nya, dia pun menjaga Sandra, kemana pun Jev pergi Sandra pasti diajak nya, karena takut Sandra kenapa-kenapa.

*

*

"Nah begitulah dek cerita nya, jadi abang juga sampai sekarang ngga tahu siapa kedua orang tua mu, tapi kamu punya tanda lahir di pundak sebelah kanan mu, jadi kalau memang takdir harus mempertemukan kamu dengan orang tua mu, tanda lahir itu lah yang akan membawa kamu kepada orang tua kandung mu sendiri." ucap Jev.

"Kalau pun mereka menemukan aku, aku ngga bakalan mau hidup sama mereka, aku benci, aku sangat membenci nya." teriak Sandra dengan muka yang merah karena menahan amarah nya.

"Tapi kalau memang kamu adalah bayi yang ada di mimpi mu itu, dan kisah nya sama seperti di dalam mimpi, kamu jangan sampai membenci ibu mu, karena ibu mu pasti nya mempertahan kamu." ucap Jev.

Sandra pun diam mencerna semua kata-kata Kakak angkat nya.

"Ya sudah kamu mau ke pasar ngga hari ini? Abang mau ke markas dulu lihat anak-anak, katanya mereka kemarin ada yang menghajar nya hingga babak belur" kata Jev.

Bisa dikatakan Jev ini sebagai ketua mafia, mereka semua pada takut sama Jev, bahkan cuma mendengar namanya saja mereka sudah lari dan menjauh.

Semenjak Jev di tinggal ibu nya dia yang bertanggung jawab menjaga Sandra, keras nya hidup dia lalui, sampai dia hampir kehilangan nyawa nya.

Tapi ada seseorang dari dunia hitam yang menolong nya dan menjadikan Jev sebagai anak angkat nya.

Jev tidak langsung menyetujui nya, dia bukan ngga tahu balas budi, tapi dia hanya menginginkan adik nya juga diangkat sebagai anak nya juga.

Gen petir, orang sering memanggil nya seperti itu, karena dia kalau sudah marah, dia bakalan berubah seperti petir yang langsung menyambar orang hingga nafas nya berhenti.

Jev tidak tahu kalau yang menolong nya itu adalah ketua dari segala mafia, karena di mata Jev, Gen ini orang baik yang mau menolong dirinya bersama Sandra.

Gen sering mengajarkan beladiri dan kekuatan fisik buat Jev dan Sandra hingga kini Jev dan Sandra tumbuh dengan kekuatan yang luar biasa, tapi Sandra selalu menutupi kekuatan nya itu.

*

*

"Tolong, tolong." teriak seorang ibu paruh baya sambil berusaha mempertahan kan tas nya.

Sandra yang lagi berjalan menuju pasar pun langsung berlari menghampiri ibu yang sedang di copet itu, tapi dia tidak lupa untuk memakai topeng nya.

"Bugh." Sandra pun menendang keras pria bertubuh kekar dan bertato itu hingga terpental ke jalanan.

"Berani nya sama yang tua, dasar banci." teriak Sandra sambil terus menggencar kan pukulan dan tendangan nya hingga pria bertato itu menyerah.

"Ampun, ampun, saya menyerah." teriak pria bertato itu sambil bersujud kepada Sandra.

"Pergi lo, awas kalau ketemu gua lagi, dan masih melakukan perbuatan yang sama, gue ngga akan mengampuni lo dan gue akan bunuh lo" teriak Sandra sambil menunjuk ke arah pria tersebut.

Preman itu tidak sengaja melihat tato kecil bergambar seorang putri.

"Bandit Quen?" gumam preman itu dan langsung berlari dengan menahan rasa sakit yang dia rasakan.

"Ibu ngga apa-apa? Apa dia sudah mengambil barang ibu? Tanya Sandra sambil menyentuh kedua bahu ibu itu, lalu dia melepas kan topeng nya, entah mengapa dia ingin membuka topeng nya di hadapan ibu itu.

"Kenapa aku merasa pernah melihat anak ini? Tapi dimana? Seandainya saja anakku masih ada, pasti seusia anak ini sekarang." gumam bathin bu Adriana.

"Bu, ibu ngga apa-apa? Apa perlu saya antar ke rumah sakit? pertanyaan Sandra pun membuyarkan lamunan bu Adriana.

"Ngga nak, ibu ngga apa-apa, kamu ada yang terluka nak?" bu Adriana balik bertanya.

"Saya ngga apa-apa bu, ya sudah ibu mau pulang kemana? Biar saya yang antar" ajak Sandra.

"Ngga apa-apa nak, ibu di sini lagi nunggu sopir yang jemput, mungkin kena macet makanya lama." jawab bu Adriana.

"Ya sudah nunggu nya di situ aja bu, di sini panas." ajak Sandra sambil menunjuk kearah bangku yang dekat pohon besar tempat dirinya nongkrong.

Bu Adriana pun mengikuti Sandra berjalan menuju bangku tersebut.

"Kamu kuliah apa sudah kerja nak? Tanya bu Adriana sambil duduk.

"Saya pengangguran bu, karena cari kerjaan zaman sekarang susah, padahal abang saya sudah mati-matian menyekolah kan saya." jawab Sandra

"Orang tua kamu memang nya kerja apa?" tanya bu Adriana yang penasaran dengan Sandra.

"Saya sudah ngga punya siapa-siapa bu, saya hanya hidup bersama abang saya saja berdua." jawab Sandra dengan wajah sendu nya.

"Oh iya sampai lupa ibu, nama kamu siapa nak?" Tanya bu Adriana.

"Nama saya Sandra Angelie bu." jawab Sandra sambil menatap ke arah bu Adriana.

"Nama yang cantik secantik orang nya, kamu mengingatkan ibu pada anak perempuan ibu, kalau dia masih ada mungkin seusia sama kamu nak." ucap bu Adriana.

"Ibu yang sabar, tapi sengga nya ibu pasti masih memiliki anak yang lain nya" kata Sandra.

"Ya, ibu masih punya anak laki-laki, oh iya nak, maukah kamu kerja bersama ibu?" Tanya bu Adriana.

"Kerja apa bu?" Sandra pun balik bertanya kepada bu Adriana.

"Bagaimana kalau kamu jadi asisten pribadinya anak ibu, tadi ibu juga melihat kamu jago bela diri, jadi ibu percaya sama kamu kalau anak ibu itu akan aman bersama kamu." ucap bu Adriana.

"Asisten? Memang nya anak ibu usia nya berapa tahun?" tanya Sandra.

"Anak ibu itu sudah dewasa, dia presdir di perusahaan ayah nya, dan banyak sekali orang yang berbuat jahat kepada nya, biasa lah nak persaingan bisnis, apapun dilakukan yang penting bisnis mereka berhasil, ibu takut sekali, karena beberapa bulan kebelakang juga suka ada yang neror." jawab bu Adriana.

Sandra pun terdiam dan memikirkan semua nya, dia juga ngga mau gegabah dengan langsung menerima nya begitu saja, apalagi ibu ini baru dia temui.

"Apa aku terima saja pekerjaan yang di berikan ibu ini? aku juga kan lagi mencari kerja, dari pada ngga kerja dan selalu nyusahin abang, tapi aku tanya sama abang dulu lah." gumam bathin Sandra.

Air Mata Buaya

Sementara di sebuah perusahaan ternama, Kendrick bukan nya bekerja sesuai dengan harapan orang tua nya, Kendrick malah main-main sama sekertaris sexy nya.

Kendrick terkenal playboy dan gonta ganti pasangan, tapi dia belum pernah sampai tergeletak di atas tempat tidur, Kendrick hanya sebatas meraba dan mencium nya saja.

Selama ini Kendrick gonta ganti pasangan hanya untuk mencari sosok wanita yang mencintai nya dengan tulus, tapi sudah ke sekian wanita yang dia dekati, tidak ada satu orang pun yang tulus mencintai nya semua hanya karena uang, hingga mereka pun rela untuk tidur hanya demi mendapat kan apa yang mereka mau.

Tapi sayang semua yang di harapkan wanita-wanita yang dekat dengan Kendrick harus menelan kekecewaan.

Karena Kendrick sedikit pun tidak tergoda, Kendrick telah bersumpah kepada mendiang ibu nya kalau dia ngga akan pernah tidur sembarangan dengan wanita, kecuali wanita yang telah menjadi istri nya nanti.

Maka setiap ada yang menggoda Kendrick dengan cara melepaskan baju nya, Kendrick langsung marah dan meninggalkan wanita tersebut.

Selagi Kendrick menikmati bibir dan leher sekertaris nya tiba-tiba ponsel nya berbunyi, Kendrick melihat layar ponsel ternyata sang mamah lah yang menghubungi nya.

Adriana pun selalu menghubungi Kendrick dengan cara melakukan video call, karena Adriana ingin selalu tahu dimana dan dengan siapa anak nya itu berada.

Kendrick adalah anak tiri Adriana, tapi mereka sudah seperti anak dan ibu kandung, kasih sayang Adriana begitu besar dan tulus untuk Kendrick begitu pun sebalik nya.

Kendrick pun menerima panggilan video dari Adriana ibu tiri nya yang dia sayangi.

"Iya mah, kenapa?" Tanya Kendrick setelah menerima panggilan video dari mamah nya.

"Kamu masih di kantor nak?" Adriana pun kembali bertanya.

"Iya mah, tapi seperti nya sebentar lagi juga pulang mah, karena kerjaan sudah selesai kok." jawab Kendrick.

"Oke, kalau begitu cepat pulang ya nak, ada yang mau mamah bicarakan" ucap Adriana.

"Penting ya mah? tanya Kendrick sambil menghisap rokok nya.

"Iya nak, ini demi keselamatan kamu, nak jangan sering-sering merokok, ngga baik buat kesehatan, sayangi badan mu nak?" Kata Adriana karena melihat Kendrick yang lagi menghisap rokok nya.

"Cuma untuk menghilangkan pusing saja mah." jawab Kendrick sambil menyugar rambut nya kebelakang.

Adriana tahu dan hapal benar dengan kelakuan anak tiri nya ini.

"Lagi sama perempuan mana lagi kamu di sana?" Tanya Adriana dengan tatapan yang penuh curiga.

Belum juga Kendrick menjawab, Sarah sudah ikut nimbrung dan menyapa Adriana.

"Halo tante." kata Sarah sambil memeluk Kendrick dari belakang.

Kendrick pun langsung melepaskan tangan Sarah dengan sedikit kasar, Kendrick tahu kalau ibu nya ngga suka sama perempuan yang suka nyosor duluan.

Adriana menatap tajam pada Kendrick, "Aku pulang sekarang mah." ucap Kendrick lalu memutuskan panggilan nya.

"Sakit sayang." kata Sarah dengan nada manja nya.

"Sudah berapa kali aku bilang, kalau mamah ku lagi menelepon, kamu jangan bersikap seperti itu, mamah ku ngga suka" teriak Kendrick dengan penuh amarah.

"Dia kan hanya ibu tiri, kenapa kamu meski takut." Sarah pun menghasut Kendrick.

"Ya dia memang ibu tiri aku, tapi aku menghormati dan menyayangi nya seperti ibu kandung ku sendiri." jawab Kendrick.

"Jadi kamu lebih memilih ibu tiri kamu daripada aku yang bisa memuaskan kamu?" Sarah semakin menjadi dan lupa diri siapa Kendrick.

"Ya, aku lebih memilih ibu tiri ku yang merawat dan menyayangiku dari kecil daripada kamu yang hanya mau harta ku saja, sekarang kemasi barang-barang kamu dan pergi dari sini, mulai hari ini ku pecat kamu." teriak Kendrick sambil menunjuk ke arah pintu keluar.

Sarah pun tersadar dan mengeluarkan air mata buaya nya.

"Sayang maafin aku, aku mohon aku khilaf." ucap Sarah sambil bersimpuh di depan Kendrick.

"Saya ngga pernah memaafkan orang hanya dengan alasan kata khilaf, sekarang kamu pergi dari sini sendiri atau saya panggilkan security buat menyeret kamu keluar." teriak Kendrick.

"Baik aku keluar sekarang juga, tapi ingat aku ngga akan membiarkan hidup kamu tenang dan aku akan membuat kamu bertekuk lutut di hadapan ku" teriak Sarah lalu pergi meninggalkan Kendrick.

Kendrick pun mengusap kasar wajah nya lalu pergi meninggalkan ruangan nya, dengan perasaan kesal.

*

*

Di bawah pohon besar tepat nya di sebuah bangku bu Adriana masih memohon dan berharap Sandra mau menjadi bodyguard anak nya.

"Ibu mohon nak, mau ya, jadi asisten pribadi nya Kendrick anak ibu?" Bu Adriana pun terus memohon kepada Sandra.

Sandra pun merasa iba melihat kesedihan di mata bu Adriana.

"Ya sudah kalau memang ibu mempercayakan sama saya untuk menjaga anak ibu itu, saya siap, tapi izinkan saya untuk meminta persetujuan dari kakak saya." jawab Sandra.

"Iya nak silahkan, ibu tunggu kedatangan kamu di rumah, ini kartu nama ibu di situ ada no ponsel dan alamat rumah ibu." jawab bu Adriana sambil memberikan sebuah kartu nama milik nya.

Sopir bu Adriana pun sudah sampai ke tempat dimana mereka sedang menunggu nya.

"Maaf kan saya bu, saya telat jemput ibu, soalnya tadi jalanan macet." ucap pak Didi sopir ya bu Adriana.

"Ngga apa-apa pak, lagian saya juga ditemani nak Sandra tadi." jawab bu Adriana.

"Nak, ibu pulang duluan ya? jangan lupa besok untuk datang ke rumah ibu ya?" ucap bu Adriana lalu masuk ke dalam mobil.

"Iya bu, akan saya usahakan, ibu hati-hati di jalan ya." ucap Sandra.

"Sekali lagi terima kasih ya nak? sudah menolong dan menemani ibu tadi." ucap bu Adriana.

"Sama-sama bu," jawab Sandra sambil tersenyum dan melambaikan tangan nya.

Sepeninggal bu Adriana, Sandra mengambil ponsel dan menghubungi Jev kakak angkat nya.

Sambungan telepon pun langsung diterima oleh Jev.

"Iya dek, kenapa?" tanya Jev dari seberang telepon.

"Kak, posisi kakak dimana sekarang? tanya Sandra.

"Kakak masih ada di markas dek, memang nya kenapa? kembali Jev bertanya.

"Adek mau bertemu kakak, karena ada yang mau adek bicarakan langsung sama kakak." jawab Sandra.

"Tumben amat adek nya abang ada hal yang penting, apa adek sudah punya pacar? Jev pun menggoda adik angkat nya.

"Ih, bukan soal pacar abang? ini soal yang lain." jawab Sandra manja.

"Ya sudah datang saja kesini ke markas biasa." jawab Jev.

"Oke bang, sediain makanan ya bang, adek belum makan soal nya" ucap Sandra sambil tersenyum.

"Iya, nanti abang sediakan, sekarang kesini saja kamu nya dek." ucap Jev.

"Oke bang." jawab Sandra sambil memutuskan sambungan telepon nya, lalu Sandra pun langsung melangkah kan kaki nya pergi ke markas Jevrack.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!