NovelToon NovelToon

Tuan Muda Mencari Pacar

Si Kutu Buku 1

Di pagi hari yang cerah rangga sudah siap untuk pergi ke sekolah ,tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya di balik pintu

"den sudah waktunya sarapan" kata bu halimah pengasuh rangga

"iya bentar bu" sahut rangga sambil berlari membawa tasnya.

"bu apa mamah sama papah sudah berangkat ke kantor ?" kata rangga sambil menuruni tangga

"iya sudah den tadi pagi buta katanya ada yang harus di selesaikan" kata bu halimah sambil membalikan piring untuk tuan mudanya

"bu panggil damar ya agar sarapan bareng" kata rangga melihat ke arah bu halimah

"jangan den nanti tuan sama nyonya marah" kata bu halimah walaupun sebenarnya bu halimah yakin orang tua rangga tidak mungkin marah dengan hal sepele

"gak bakalan bu mereka juga sudah tau kalau damar sahabatku" kata rangga sambil duduk

Tapi sebelum di panggil damar sudah ada di belakang ibunya

"bu emangnya kenapa sih aku gak boleh dekat sama rangga" kata damar sambil memeluk ibunya

"nak gimanapun den rangga adalah majikan ibu tidak pantas kalau terlalu dekat dengan majikan" kata bu halimah sambil mengusap rambut anaknya

"ya udah kalau di rumah aku akan bersikap sepantasnya seperti yang ibu inginkan tapi kalau di luar rumah maaf ya bu kayanya gak bisa" kata damar sambil berlari keluar rumah,

tidak lama di susul oleh rangga yang juga ikut berlari sambil membawa roti.

rangga dan damar sangatlah dekat saking dekatnya sudah seperti saudara

"damar bawa mobil" rangga melempar kunci mobil karena rangga tidak ingin ada yang mengetahui statusnya sebagai anak pengusaha sukses

"ah kebiasaan lo pasti nanti minta di turunin lagi di pinggir jalan" kata damar sambil menjalankan mobil

"ya iyalah seperti biasa" kata rangga sambil menghabiskan roti lapisnya.

Mobil itu pun melaju menyusuri jalanan

"lo gak bosen apa pakai gaya gitu mulu kita udah SMA gak mau apa nyari cewe kalau gaya lo kaya kutu buku gitu gak bakalan ada yang melirik" kata damar sambil melihat gaya pakaian rangga yang selalu terlihat cupu

"kan lo tau alasannya kenapa gue kaya gini lagian nanti juga pasti ada yang suka sama gue apa adanya ?" kata rangga sambil meninju lengan damar,

beberapa saat kemudian

"udah stop di sini saja" kata rangga sambil membuka pintu

"nanti kabarin aja ya kalau udah balik" damar melajukan mobilnya menuju sekolahnya

Rangga menyetop mobil angkot dan langsung menaiki nya,

setelah kurang lebih 15 menit rangga duduk akhirnya dia sudah sampai di gerbang sekolah

"pagi pak satpam ?" kata rangga menyapa satpam sekolah sambil tersenyum

"seharusnya banyak yang ngikutin kamu selalu datang pagi biar bapak gak capek teriak teriak nyuruh masuk" kata pak satpam sambil memberikan senyuman balik untuk rangga,

rangga termasuk murid yang selalu disiplin

"mana ada yang mau ngikutin dia pak yang ada dia di anggap gak ada" kata seorang wanita yang pergi sambil memberikan kunci mobil nya pada pak satpam,

pak satpam itu pun menerima kunci mobil dari wanita itu

"huh dasar wanita sombong mentang mentang anak orang kaya belagu gak usah di dengerin don sudah masuk belajar yang rajin" kata pak satpam sambil memberi semangat rangga pun berlalu meninggalkan pak satpam

di dalam kelas rangga seperi biasa langsung duduk di tempatnya sambil membaca buku

"hei doni gue belum ngerjain PR boleh nyontek punya lo gak ?"kata dani teman sekelasnya sambil duduk dan memperlihatkan buku tugasnya

"maaf gak bisa kerjain aja sendiri punya tangan sama otak kan ?" kata rangga tanpa melihat ke arah dani

"belagu banget lo itu cuma anak beasiswa kalau gue bilang sama bokap gue buat mencabut beasiswa punya lo,gue pastikan lo bakal keluar dari sekolah ini jadi lebih baik lo kerjain PR gue"kata dani sambil memberikan buku tugasnya.

Tiba tiba ada yang mengambil buku itu dan memberikannya balik pada dani,

"kebiasaan lo kalau doni terus yang ngerjain tugas lo kapan lo pintar nya"kata cewe itu dan pergi ke tempat duduknya

Si Kutu Buku 2

Tiba tiba ada yang mengambil buku itu dan memberikannya pada dani "kebiasaan lo kalau doni terus yang ngerjain tugas lo kapan lo pinter nya" kata cewe itu dan pergi ke tempat duduknya

dani yang melihat kedatangan tania langsung menghampiri tania

"ya ampun tania tenang aja lagian si doni gak bakalan capek mikirin tugas" kata dani sambil mengikuti tania duduk d sampingnya.

Tania adalah salah satu cewe populer di sekolah dia cantik dan juga pintar dalam segala hal

"ya walaupun gitu gak baik kalau terus di kerjakan sama doni yang ada dia bakal makin pinter ,makin susah nanti kita ngeluarin dia dari sekolah" kata tania sambil menatap ke arah rangga

yang di lihat cuek tanpa ada reaksi sama sekali rangga sama sekali tidak peduli walaupun dirinya sedang jadi bahan obrolan

"iya juga sih lagian dia ada di kelas kita cuma merusak pemandangan aja lebih cepat di keluarin lebih baik" kata reva teman dari tania sambil menertawakan rangga,

rangga hanya diam memperhatikan buku pelajaran nya.

setelah seharian di sekolah rangga beranjak dari kursi duduk nya untuk pulang namun saat tiba di gerbang sekolah rangga di kejutan oleh kedatangan damar yang sudah menunggu nya,

"lo ngapain ke sini kalau kelihatan teman sekelas gue gimana" kata rangga begitu panik karena damar tidak memberi taunya terlebih dahulu

"tenang aja lagian kalau kelihatan paling nanyain gue gak bakal nanya ke lo percaya deh" damar begitu percaya diri dengan perkataannya karena selama ini kalau rangga sedang menjadi doni pasti sosok doni tidak pernah di anggap di mata perempuan

dan benar saja belum juga selesai mereka ngobrol tiba tiba ada yang menghampiri damar

"maaf kayanya kamu bukan anak sekolah sini ya" kata reva sambil memberikan senyum manis nya pada damar

"iya gue teman nya doni kebetulan lewat ke sekolahnya sekalian aja gue jemput" kata damar sambil melihat ke arah reva

ternyata pesona damar benar benar kuat reva langsung memperkenalkan diri nya pada damar dengan memperhatikan damar dari dekat

"doni seharusnya lo sering aja minta di jemput oleh damar jadi gue juga bisa lebih kenal sama damar" kata reva sedikit bercanda kepada doni padahal mencari perhatian dari damar

"Maaf gue gak bisa lama lama di sini soalnya masih ada urusan maaf ya" kata damar sambil tersenyum kepada reva damar pun masuk ke dalam mobil dan di ikuti oleh rangga yang juga ikut masuk.

reva yang melihat kepergian damar terus memberikan senyumnya takut kalau damar masih melihatnya di balik spion mobil setelah tidak terlihat

"sialan si kutu buku ternyata punya teman yang ganteng tajir pula wah harus baik baik sama dia" reva berbicara sendiri sambil mencari tania yang juga belum juga kelihatan.

sementara di dalam mobil rangga dan damar sedang asik membicarakan reva yang tiba tiba baik pada rangga

"lo tau gak selama gue di sekolah reva gak pernah mau ngomong baik sama gue bawaan nya tuh sebel tapi melihat lo temen gue dia langsung berubah" kata rangga membeberkan keburukan reva

"makannya gue bilang juga apa gak bakalan ada yang curiga sama identitas lo paling paling besok lo di bilang anak yang beruntung karena punya teman kaya gue" kata damar sambil tertawa mendengarkan curhatan rangga,

saat melihat jalanan dan melihat anak SMA yang nongkrong di pinggir jalan damar tiba tiba mendapat sebuah ide cemerlang

"rangga bagaimana kalau lo buka usaha kafe di dekat sekolah kaya nya bakalan rame apalagi kalau ada kerja kelompok pasti bakalan lebih rame lagi" kata damar yang antusias dengan idenya yang mendadak muncul itu

"boleh juga tuh tapi kenapa lo tiba tiba punya ide kaya gini wah jangan jangan lo punya maksud tertentu" rangga menaruh curiga pada ide yang di berikan damar karena tidak biasanya damar memiliki ide cemerlang seperti itu

"ya enggak lah kan lumayan tuh buat usaha kecil-kecilan ,lagian kalau bosen di rumah bisa main ke kafe sendiri lebih irit juga iya kan"

damar sebenarnya akan membawa pacarnya ke sini dan akan menggunakan kafe rangga untuk kencan agar tidak terlalu menguras dompetnya

"boleh juga tuh entar gue bilang sama bokap soal rencana ini"

mereka pun setuju menjalankan usaha itu sama sama beberapa saat kemudian mereka akhir nya tiba juga di rumah

"bibi nanti bilang sama bu halimah gak usah masak makan malam soalnya saya mau ngajak mamah papah makan di luar"kata rangga sambil masuk kedalam kamarnya

Rencana Rangga

Mereka akhirnya tiba juga di rumah "bibi nanti bilang sama bu halimah gak usah masak makan malam soalnya saya mau ngajak mamah papah makan di luar" kata rangga sambil masuk kedalam kamarnya.

Setelah selesai mandi rangga langsung mengenakan kemeja karena bermaksud untuk pergi ke kantor papahnya dan tentu saja damar juga ikut karena damar akan selalu ikut kemanapun rangga pergi mereka pun langsung berangkat ke kantor,

sesampainya di kantor rangga langsung di sambut oleh asisten pribadi ayahnya karena sebelum berangkat rangga sudah memberi tau kalau dia akan ke kantor

"tuan rangga anda sudah di tunggu oleh pak danu di suruh langsung keruangan nya" kata maya sambil menekan tombol lip

"baik terima kasih atas informasi nya,anda bisa langsung kembali ke ruangan" kata rangga sambil mempersilahkan asisten itu untuk pergi,

rangga langsung pergi ke ruangan ayahnya damar sendiri menunggu di kafe dekat kantor

"papah maaf rangga sedikit terlambat tadi sedikit macet di jalan" kata rangga sambil mencium tangan ayahnya

"gak apa apa,ada apa kaya ada masalah penting sampai memberi tahu papah kalau kamu mau ke sini" kata pak danu melihat ke arah rangga

"papah sebenarnya aku punya sedikit rencana aku mau membuat kafe menurut papah bagaimana ?" kata rangga menceritakan maksudnya datang ke kantor

papah rangga begitu senang karena akhirnya rangga mulai tertarik dengan bisnis

"boleh juga emang mau buat kafe di mana ?" kata pak danu begitu antusias mendengar ide anaknya

"dekat sekolah rangga kan lumayan belajar bisnis dari yang kecil dulu" kata rangga sambil melihat ke arah papahnya

"boleh nanti papah kasih modalnya ke kamu" kata pak danu sambil memegang kepala anak nya tersebut,

setelah menceritakan maksud kedatangannya rangga juga mengajak papahnya untuk makan malam di luar bersama mamahnya nanti malam.

Rangga pun pamit kepada ayahnya untuk pergi ke luar bersama damar untuk melihat lokasi di mana nanti dia ingin membuat kafe.

"damar kita langsung pergi ke lokasi buat mencari tempat strategis biar kafe kita rame" kata rangga sambil melajukan mobilnya

"wah beneran jadi lo buka kafe sendiri bakalan seru kalau gitu" kata damar yang begitu antusias karena keinginannya akan tercapai,

sebenarnya rangga sudah tau maksud dari damar mengusulkan ide kafe ini tapi rangga tidak berpikir kalau damar sedang memanfaatkannya karena bagaimanapun ide damar cukup bagus

mereka pun langsung pergi ke arah sekolah dan mencari tempat yang bagus untuk di jadikan kafe,

saat mereka berjalan mencari tempat untuk kafe nya tiba tiba ada seseorang yang bertanya pada mereka

"maaf dari tadi saya melihat kalian berdua terus memperhatikan toko toko di pinggir jalan ini apa kalian ada maksud tertentu" rangga yang mendapat pertanyaan itu jelas saja sedikit marah tapi rangga mencoba untuk tenang dan menjelaskan maksud rangga yang sebenarnya,

setelah mendengarkan penjelasan rangga orang itu pun mengusulkan suatu tempat yang bagus dan strategis agar bisa di jadikan kafe.

Rangga dan damar pun langsung melihat tempat tersebut saat melihat tempatnya rangga langsung menyetujuinya rangga langsung menelpon papahnya agar melihat lokasinya tersebut.

papah rangga yang mendapat telpon dari anaknya langsung pergi menuju alamat yang sudah di berikan oleh rangga

pak danu pun melihat lihat tempat tersebut dan cukup cocok juga "baiklah saya beli tempat ini" papah rangga langsung membayar tempat tersebut

"tempatnya benar benar bagus tinggal sedikit di renovasi sudah bisa di pakai" rangga berterima kasih pada papahnya dengan cara memeluknya karena waktu sudah sore rangga dan damar memutuskan untuk pulang sedangkan papahnya harus kembali ke kantor karena masih banyak yang harus di tangani.

Tidak terasa malam hari pun sudah tiba papah dan mamah nya berjanji bertemu di restoran favorit keluarga,

rangga pun berangkat bersama damar menuju restoran tersebut sesampainya di sana ternyata papah dan mamahnya rangga sudah sampai duluan

"maaf mamah papah nunggu lama ya lagi lagi rangga telat" kata rangga sambil mencium tangan orang tuanya di ikuti oleh damar yang juga mencium tangan majikannya tersebut,

mereka berempat pun makan malam bersama acara makan malam pun sudah selesai

"maaf sebelum kita pulang mamah sama papah mau bilang sesuatu sama kalian berdua" kata mamah rangga membuat rangga dan damar saling melihat satu sama lain karena penasaran

"emang nya ada apa mah kok kayanya serius banget rangga jadi sedikit penasaran" kata rangga yang masih menebak apa yang akan di bicarakan oleh orang tua nya tersebut,

setelah bu sindi bicara sekarang giliran pak danu selaku papahnya rangga yang bicara

"sebaik nya damar kamu tidak usah bersekolah lagi" kata pak danu membuat damar tidak bisa berbicara dan hanya menunduk dan memikirkan apa kesalahan yang sudah ia perbuat sampai majikan nya sudah tidak mau membiayai sekolah nya lagi

rangga yang mendengar itu tentu saja langsung marah

"apa maksud mamah sama papah berbicara seperti itu apa damar melakukan kesalahan jawab mamah papah ?"kata rangga yang begitu emosi mendengar perkataan orangtuanya tersebut

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!