NovelToon NovelToon

Raja Bintang Tertinggi

CH 1 : Regresi

Di tengah kota yang hancur, Yin Shen yang berumur empat puluh tahun tampak telah terluka parah dengan sebuah tombak menancap di tengah perutnya.

Ditengah-tengah kepungan musuh yang memiliki wujud makhluk asing, Yin Shen duduk dan bersandar pada sebuah pecahan batu besar dari reruntuhan sebuah bangunan.

"Jadi, apakah kamu akhirnya kalah, wahai manusia terakhir?" tanya Pemimpin makhluk asing itu berdiri di depan Yin Shen.

Yin Shen yang terluka parah hanya diam sembari menatap Pemimpin makhluk asing itu dengan tatapan mata penuh permusuhan.

"Sebagai manusia terakhir, sebelum kamu mati, apakah kamu memiliki kata-kata terakhir yang ingin kamu katakan?" tanya Pemimpin makhluk asing itu.

"Kata-kata terakhir? Mungkin aku punya satu untuk kalian. Ikutlah ke neraka bersamaku, Brengsek!" kata Yin Shen yang mana tubuhnya mulai memunculkan cahaya seakan seperti akan meledak.

Yin Shen kemudian meledakkan tubuhnya dengan niat menyeret para makhluk asing dan pemimpinnya untuk mati bersamanya.

Para makhluk asing dan pemimpinnya hanya bisa terkejut dan tidak sempat menghindar dari ledakan tubuh Yin Shen.

Ledakan yang berasal dari tubuh Yin Shen terjadi sangat kuat dan besar yang mana ledakannya dapat dilihat dari luar atmosfer bumi.

Kemudian setelah Yin Shen mati, Yin Shen nampak dibawa ke alam bawah sadarnya yang merupakan sebuah alam semesta yang dipenuhi oleh bintang-bintang.

Yin Shen yang memejamkan matanya perlahan bangun dan membuka matanya.

"Apakah ini adalah alam setelah kematian?" tanya Yin Shen dalam kondisi setengah sadar.

"Tidak! Ini bukan alam setelah kematian, ini lebih mirip seperti alam bawah sadar ku!" kata Yin Shen.

Sesaat setelah Yin Shen sepenuhnya sadar tiba-tiba muncul seseorang dan berbicara kepadanya.

"Kamu sudah sadar! Benar, ini adalah alam kesadaran mu!" kata orang itu.

Orang itu muncul dengan wujud yang tidak biasa dan dengan cara yang tidak biasa pula. Tubuhnya berwujud seperti manusia namun terdiri dari energi-energi yang nampak kacau.

"Siapa kamu? Mengapa kamu ada di alam bawah sadar ku?" tanya Yin Shen.

"Apakah kamu sudah melupakan aku? Aku adalah bintang yang pertama kali berkomunikasi denganmu. Aku adalah bintang yang pertama kali meminjamkan kekuatanku padamu!" kata Orang tersebut.

"Bintang pertamaku? Jadi kamu adalah bintang Unknown?" kata Yin Shen mengingatnya.

"Unknown...., itu terdengar cukup kasar. Aku adalah bintang Reinkarnasi dan Waktu. Seperti namaku, aku memiliki dua kemampuan, Reinkarnasi dan Waktu. Namun kemampuan ini hanya bisa kamu gunakan satu kali dan hanya salah satunya saja. Dengan kekuatan Reinkarnasi aku bisa membuatmu bereinkarnasi ke dunia lain dengan ingatan yang utuh. Dan jika kamu memilih kekuatan Waktu aku bisa mengirim kamu kembali ke masa lalu juga dengan ingatan yang utuh. Pilihlah! Bereinkarnasi ke dunia lain dan menjalani hidup yang nyaman atau Kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan duniamu!" kata Bintang Reinkarnasi dan Waktu kepada Yin Shen.

Mendengar apa yang ditawarkan oleh Bintang Reinkarnasi dan Waktu, Yin Shen kemudian menjadi diam.

"Aku ingatkan padamu sekali lagi, kamu hanya bisa menggunakan salah satu kemampuan ini sekali saja. Setelah kamu menggunakan salah satu kemampuan ini maka aku akan menghilang dan kamu tidak akan pernah bisa menemukan aku kembali!" kata Bintang Reinkarnasi dan Waktu mengingatkan Yin Shen untuk memilih dengan hati-hati.

Namun tanpa harus banyak berpikir Yin Shen langsung memberikan jawaban kepada Bintang Reinkarnasi dan Waktu.

"Kalau begitu, bantu kirim aku ke masa lalu!" jawab Yin Shen tanpa ragu.

"Apakah kamu yakin?"

"Apakah aku perlu mengulangi perkataan ku lagi? Aku tidak mungkin membiarkan dunia yang telah menjadi tempat tinggal ku hancur begitu saja. Dengan adanya kesempatan ini, aku pasti bisa mengumpulkan lebih banyak kekuatan untuk menyelamatkan duniaku dari para makhluk asing itu. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini!" kata Yin Shen dengan tegasnya.

Mendengar perkataan Yin Shen, Bintang Reinkarnasi dan Waktu kemudian tersenyum dengan bibir yang rapat.

"Aku tahu, kamu pasti akan memilih pilihan tersebut. Kalau begitu, sebagai pesan terakhir dariku, semoga kamu melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan duniamu!" kata Bintang Reinkarnasi dan Waktu.

Kemudian di dalam alam bawah sadar Yin Shen muncul jam-jam yang berputar terbalik dengan sangat cepat. Jam-jam itu segera memenuhi semua tempat di alam bawah sadar milik Yin Shen.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba Yin Shen telah berada di suatu tempat yang tidak nampak asing baginya.

Di depan matanya, tampak seorang guru yang sedang menjelaskan di depan kelas dan beberapa murid yang duduk di depannya dengan sebuah seragam sekolah dasar.

"Aku..., benar-benar dikirim kembali ke masa lalu!"

Sementara itu di depan kelas, Guru Luoyi yang sedang menjelaskan di depan kelas tidak sengaja melihat Yin Shen yang tampak melamun di bangkunya.

Melihat itu Guru Luoyi segera menegur Yin Shen dan memberikannya sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sedang dia jelaskan.

"Yin Shen!" panggil Guru Luoyi hingga membuat Yin Shen tersadar dan menoleh. "Coba kamu jelaskan dengan terperinci apa itu Energi!" tanya Guru Luoyi.

"Benar, saat ini aku masih berada di dalam kelas!" pikir Yin Shen.

Kemudian Yin Shen bangkit dari tempat duduknya dan berdiri.

"Energi adalah suatu kekuatan yang manusia peroleh dari alam atau luar tubuh. Energi dapat dibagi menjadi tiga yaitu, Energi Spiritual, Energi Mana serta Energi Aura. Energi Spiritual dan Energi Mana adalah bentuk kekuatan yang dapat kita peroleh dari alam melalui metode pengumpulan energi. Sedang Energi Aura adalah kekuatan yang hanya dapat di peroleh melalui latihan, pengalaman, pertempuran dan kerja keras!" jawab Yin Shen memberikan penjelasan dan jawaban lengkap dari pertanyaan yang di berikan oleh Guru Luoyi.

Mendengar jawaban yang diberikan oleh Yin Shen, Guru Luoyi nampak merasa puas.

"Jawaban yang bagus, Yin Shen! Baiklah, kamu bisa duduk kembali!" kata Guru Luoyi.

Kemudian Yin Shen kembali duduk dan murid-murid yang lain nampak melihatnya dengan kagum.

"Murid-murid lainnya kembali melihat ke depan!" kata Guru Luoyi kepada murid-murid yang lain.

Sementara itu Yin Shen yang telah duduk kembali kemudian melihat ke arah luar jendela. Di arah luar jendela Yin Shen dapat melihat langit yang cerah, lingkungan sekolah yang bersih dan kota yang dipenuhi gedung-gedung yang tinggi. Melihat itu semua, Yin Shen yang telah kembali masa lalu diam-diam tersenyum.

"Baiklah, mari kita lakukan lagi dengan rencana yang lebih baik! Aku tidak akan kalah lagi dan membiarkan para makhluk asing itu merebut planet ini lagi!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

......................

CH 2 : Panti Asuhan

Setelah itu di kantin. Yin Shen nampak seorang diri duduk dengan makanan sederhana di atas mejanya.

Tempat ini adalah sebuah panti asuhan di salah satu kota kecil di negara Huaxia. Panti asuhan ini memiliki berbagai macam fasilitas termasuk sebuah sekolah untuk para anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya. Aku adalah salah satu anak yang tidak memiliki orang tua. Panti asuhan ini sebenarnya adalah salah satu panti asuhan yang dikelola oleh Dewi Kebijaksanaan, yaitu robot super cerdas yang diciptakan oleh seratus dua puluh keluarga dan klan bangsawan di benua Asia.

Semenjak kekacauan yang terjadi karena pemulihan energi pada bumi lima puluh tahun yang lalu dunia mengalami perubahan yang sangat besar dalam segala bidang. Hewan dan tumbuhan berevolusi begitu juga dengan manusia.

Manusia yang berevolusi disebut Kebangkitan. Biasanya seseorang akan mengalami kebangkitan pada usia 17 sampai 20 tahun. Tetapi dengan tingkat kebangkitan yang dapat dibilang cukup rendah yaitu kurang dari dua puluh persen, tidak banyak orang yang berhasil menjadi Kebangkitan. Namun di balik tingkat kebangkitan yang langka tersebut ada kebangkitan yang lebih langka lagi, yaitu kebangkitan dari orang yang memiliki Bakat Spesial.

Bakat Spesial hanya dimiliki oleh sedikit orang yang beruntung. Biasanya orang memiliki Bakat Spesial akan mengalami kebangkitan lebih cepat atau lebih lambat tergantung dengan bakat dan keberuntungan dari orang tersebut.

Manusia yang mengalami kebangkitan biasanya akan memilih profesi yang sesuai dengan bakat alami yang dimiliki oleh mereka. Dan profesi yang paling umum adalah seorang Hunter.

Hunter adalah orang-orang yang bertugas melindungi masyarakat dengan cara berburu hewan yang telah berevolusi yang disebut Hewan Buas. Karena Hunter adalah pekerjaan yang sangat berbahaya mereka dibayar dengan harga yang sangat mahal.

Selain dibayar dengan harga yang tinggi, Hunter juga merupakan pekerjaan yang sangat dihormati dan dikagumi oleh masyarakat.

"Saat ini aku berumur 14 tahun, jadi masih tiga tahun sebelum aku mendapatkan kebangkitan ku. Tetapi dengan adanya pengalaman dari kehidupan ku yang sebelumnya serta Bakat Spesial yang dulu terlambat aku sadari, kali ini aku pasti bisa menjadi lebih kuat daripada di kehidupan ku sebelumnya!" pikir Yin Shen dalam benaknya.

Baru disaat Yin Shen ingin mulai makan, tiba-tiba seorang anak laki-laki datang menghampiri dirinya.

"Yin Shen, akhirnya aku menemukanmu! Aku tahu kamu pasti akan datang ke kantin!" kata seorang anak laki-laki yang kemudian duduk di meja yang sama dengan Yin Shen.

Melihat ada seorang anak laki-laki yang datang kepadanya, Yin Shen yang telah lama melupakan orang tersebut segera melihat nama yang tertulis di atas saku baju anak tersebut.

"Ma Shoyu, maaf ada apa kamu mencari ku?" tanya Yin Shen.

"Hari ini beberapa anak panti dari kelas kita dan kelas yang lain akan mengadakan latihan sparing. Apakah kamu ingin ikut berpartisipasi?" tanya Ma Shoyu.

"Tidak!"

"Kenapa? Bukankah biasanya kamu yang paling bersemangat? Dengan tidak adanya dirimu kelas kita pasti akan dikalahkan oleh anak-anak dari kelas lain. Kenapa kali ini kamu tidak ingin berpartisipasi?" tanya Ma Shoyu.

"Itu tidak ada keuntungannya untukku. Jadi untuk apa aku melakukan sesuatu yang tidak ada keuntungannya?" kata Yin Shen.

"Kalau begitu sayang sekali, padahal seorang Hunter dari Kantor Pemerintah akan melihat dan mengawasi pertarungan kita. Tetapi karena kamu tidak ikut, maka aku akan mencari orang lain untuk menggantikan mu!" kata Ma Shoyu nampak lesu mendengar jawaban Yin Shen.

Namun saat Ma Shoyu ingin menyendok nasi yang ada di atas nampannya, tiba-tiba Yin Shen memegang pergelangan tangannya dan berkata.

"Aku ikut!" kata Yin Shen dengan ekspresi serius.

"Hah??" Ma Shoyu nampak bingung mendengar itu.

Dengan wajah yang serius Yin Shen mulai menyusun rencana dengan otaknya.

"Dengan adanya Hunter dari kantor pemerintah yang menjadi pengawas dalam latihan sparing kami, mungkin aku bisa menarik perhatian pemerintah!" pikir Yin Shen dalam benaknya.

"Jadi kamu ingin ikut berpartisipasi atau tidak?" tanya Ma Shoyu masih bingung.

"Aku akan ikut!" jawab Yin Shen serius.

"Dasar aneh! Tapi baguslah, aku tidak perlu mencari orang lain untuk menggantikan kamu!" kata Ma Shoyu.

Yin Shen kemudian melepaskan pergelangan tangan Ma Shoyu.

"Jam berapa kita akan melakukan latihan sparing nya?" tanya Yin Shen

"Sore ini, jam setengah empat di tempat latihan!" jawab Ma Shoyu.

*****

Kemudian sore hari jam setengah empat, Yin Shen dan Ma Shoyu pergi ke tempat latihan. Sesampainya mereka berdua di sana mereka melihat anak-anak yang lain sudah berkumpul.

"Itu Yin Shen! Dia sudah datang!" kata seorang murid yang terlebih dahulu melihat kedatangan Yin Shen dan Ma Shoyu.

Yin Shen dan Ma Shoyu yang baru saja tiba segera berkumpul dan bergabung dengan teman-teman sekelas mereka.

"Yin Shen, hari ini kami mengandalkan kamu lagi!" kata seorang anak laki-laki dengan kepala botak.

Yin Shen mengingat anak dengan kepala botak itu namun dia lupa dengan siapa namanya.

Yin Shen segera melihat nama yang yang tertulis di tanda pengenal di seragam anak botak itu, namanya tertulis dengan warna kuning yang berbeda dengan nama murid yang lain.

"Li Yubo! Aku ingat dengan si botak ini. Dia adalah ketua kelas kami. Dia adalah seorang penggemar Biksu Shaolin!" batin Yin Shen cukup memperhatikan Li Yubo dengan kepala botaknya.

Yin Shen kemudian melihat kelompok kelas lain yang ada di sebelah mereka. Baru melihat sebentar, Yin Shen mendapati seorang anak perempuan melihatnya dengan tatapan tajam dan penuh permusuhan.

"Ada apa dengan wanita itu? Ah, aku mengingatnya! Dia adalah ketua kelas dari kelas tersebut yang selalu aku kalahkan di setiap latihan sparing. Siapa ya namanya?" Yin Shen melihat tanda pengenal anak perempuan tersebut. "Ah, benar! Yang Ling!" kata Yin Shen dengan sedikit tersenyum.

Di samping itu murid-murid yang sudah berkumpul dan siap melakukan latihan sparing, tampak masih menunggu Pengawas datang.

"Dimana Hunter yang akan menjadi pengawas latihan sparing kita? Kenapa dia belum datang?" tanya Ma Shoyu pada Li Yubo.

"Mungkin Pengawas sedang terkendala oleh sesuatu. Mungkin sebentar lagi Pengawas akan sampai!" kata Li Yubo.

Tak lama setelah itu, Hunter yang akan menjadi pengawas latihan sparing mereka akhirnya tiba. Hunter tersebut muncul secara mengejutkan, yaitu dengan muncul secara tiba-tiba di tengah-tengah mereka.

Dengan momentum kemunculan yang bagus serta hembusan angin lembut yang datang bersamaan dengan kemunculannya, Hunter tersebut berhasil membuat murid-murid dari ke dua kelas merasa terkejut dan takjub, tapi tidak untuk Yin Shen.

"Sepertinya aku sedikit terlambat!" ucap Hunter tersebut berdiri dengan tegap di tengah-tengah mereka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

CH 3 : Sparing

Nama : Hu Xiong. Kebangkitan Tingkat Tujuh. Profesi : Hunter. Kelas : Assassin tipe kecepatannya.

"Jadi dialah Hunter yang akan menjadi pengawas latihan sparing kami? Melihat bagaimana dia datang sepertinya dia adalah Hunter dengan kelas Assassin!" pikir Yin Shen dalam benaknya.

Setelah datang terlambat, Pengawas tersebut segera memperkenalkan dirinya dan menjelaskan peraturan pertandingan kepada mereka.

"Namaku Hu Xiong, aku adalah Hunter yang akan menjadi pengawas dalam latihan sparing kalian. Karena kalian semua sudah berkumpul, kita akan langsung melakukan latihan sparing nya. Aturannya sederhana, bagi siapa yang menyerah atau sudah tidak bisa bertarung lagi maka dia akan dinyatakan kalah. Dilarang menyerang mata dan perut bagian bawah. Kelas mana yang lebih dulu memenangkan lima pertandingan akan dinyatakan sebagai pemenang. Apakah kalian sudah paham?"

"Paham Pak!" jawab mereka bersama-sama.

"Peserta pertama dari masing-masing kelas silahkan naik ke atas arena. Aku akan memberikan aba-aba untuk memulai pertarungan!" kata Pengawas Hu Xiong kepada mereka.

Kemudian peserta pertama dari masing-masing kelas naik ke atas arena dan siap untuk bertarung. Setelah Pengawas Hu Xiong berkata mulai kedua peserta itu langsung melakukan pertarungan dengan gaya bela diri mereka masing-masing.

Pertandingan pertama dengan cepat diakhiri dengan sebuah pukulan langsung ke wajah yang dimenangkan oleh kelas lawan. Pertandingan kedua dan ketiga juga sama diakhiri dengan cepat dan dimenangkan oleh kelas lawan. Sekarang poin kelas Yin Shen tertinggal 3-0 dari kelas lawan.

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa mereka menjadi sekuat itu? Kita di kalahkan tiga kali berturut-turut oleh mereka!" kata Ma Shoyu merasa terkejut dengan hasil pertandingan.

"Apakah kalian terkejut? Kami berhasil mengalahkan kalian tiga kali berturut-turut karena kami telah berlatih keras setiap hari. Disaat kalian menghabiskan waktu kalian dengan bermalas-malasan, kami selalu berlatih dari pagi hingga malam. Jadi terimalah pembalasan dari kami!" kata salah seorang murid dari kelas lawan kepada kelompok Yin Shen.

Mendengar perkataan dari murid tersebut anak-anak dari kelas yang sama dengan Yin Shen merasa sangat kesal dan marah.

"Kalian jangan bersikap sombong terlebih dahulu. Ini masih awal, kami hanya tertinggal tiga poin dari kelas kalian. Kami masih memiliki Ketua Kelas Botak dan Yin Shen yang belum bertanding! Kami pasti akan membalikkan keadaan dan mengalahkan kalian!" kata Ma Shoyu diikuti teriakan dari teman-teman sekelasnya.

"Mereka benar-benar sombong hanya karena memenangkan tiga pertarungan. Yin Shen, sepertinya kamu tidak akan memiliki kesempatan untuk naik ke atas panggung. Karena aku sedang kesal, aku akan mengalahkan mereka semua dan membawa lima kemenangan untuk kelas kita!" kata Li Yubo dengan penuh semangat dan wajah yang serius.

Kemudian Li Yubo naik ke atas arena untuk menjadi peserta keempat dari kelasnya.

"Siapa yang aka melawanku naiklah!" kata Li Yubo menantang dengan penuh percaya diri.

Melihat Li Yubo telah naik ke atas arena dan menantang dengan penuh percaya diri, Yang Ling sebagai ketua kelas dari kelasnya kemudian naik ke atas arena untuk melawan Li Yubo.

"Jadi kamu yang akan menjadi lawan pertamaku? Biar aku beritahu, walau aku tidak suka memukul wanita tapi kali ini aku tidak akan mengalah, jadi lebih baik kamu langsung menyerah dan turun dari arena!" kata Li Yubo memberi peringatan.

"Untuk orang dengan kepala botak sepertimu, kamu terlalu banyak bicara!" kata Yang Ling.

"Sepertinya kamu sedang meremehkan orang berkepala botak. Hari ini aku akan memberitahumu kehebatan dari orang berkepala botak!" kata Li Yubo.

Setelah keduanya telah siap bertarung, Pengawas Hu Xiong segera memberi aba-aba untuk memulai pertarungan.

"Hari ini aku akan memperlihatkan padamu kehebatan pria berkepala plontos!" seru Li Yubo maju menyerang ke arah Yang Ling.

Namun Yang Ling hanya dengan satu pukulan dari kepalan tangannya, dia memukul wajah Li Yubo dan membuatnya terbang keluar arena.

Melihat itu semua murid dari kelas yang sama dengan Yin Shen benar-benar dibuat terkejut dan ternganga. Bahkan Pengawas Hu Xiong sebagai seorang Hunter profesional cukup dibuat terkejut oleh kekuatan yang dimiliki oleh Yang Ling.

"Pukulan tadi cukup kuat! Gadis ini memiliki bakat kekuatan!" pikir Pengawas Hu Xiong dalam benaknya.

Sementara itu di bawah arena, tampak Li Yubo yang terbaring terlentang diantara teman-temannya yang membentuk sebuah lingkaran.

Yin Shen dan Ma Shoyu serta yang lainnya berkumpul mengelilingi Li Yubo. Mereka menundukkan kepala melihat Li Yubo yang sedang pingsan dengan bekas luka pukulan pada wajahnya.

"Hahh..., dasar menyedihkan!" ucap Yin Shen.

Kemudian dari atas arena Yang Ling berkata. "Kamu! Naik ke atas arena!" kata Yang Ling memberi perintah pada Yin Shen.

Dengan suasana yang tegang, Ma Shoyu dan yang lainnya melihat Yin Shen sebagai harapan terakhir mereka.

Segera Yin Shen kemudian naik ke atas arena sebagai peserta dan harapan terakhir dari kelasnya.

Di atas arena, tampak Yin Shen berdiri berhadap-hadapan dengan Yang Ling yang sudah siap untuk bertarung.

"Anak ini masih memiliki sikap yang tenang bahkan setelah melihat kekuatan yang dimiliki lawannya. Aku tidak tahu apakah dia memang benar-benar tenang atau berpura-pura tenang!" pikir Pengawas Hu Xiong setelah melihat sikap tenang yang di miliki oleh Yin Shen.

Sementara di hadapan Yin Shen, tampak Yang Ling dengan ekspresi seriusnya.

"Kali ini aku tidak akan kalah! Aku pasti akan mengalahkan mu, Yin Shen!" batin Yang Ling mengeratkan kepalan tinjunya.

"Apakah kalian sudah siap?" tanya Pengawas Hu Xiong.

"Aku Siap!"

"Tunggu!" kata Yin Shen menunda. "Pengawas bolehkah aku mengatakan sesuatu?" tanya Yin Shen.

"Silahkan!" kata Pengawas Hu Xiong mempersilahkan.

"Akan membuang terlalu banyak waktu melawan mereka satu per satu. Jika boleh, aku ingin mereka semua maju sekaligus agar mempersingkat waktuku!" kata Yin Shen menantang seluruh peserta dari kelas lawan.

Mendengar perkataan Yin Shen, seketika membuat Ma Shoyu, Yang Ling dan semuanya merasa terkejut. Sedangkan Pengawas Hu Xiong yang mendengar itu seketika mengerutkan keningnya.

"Yin Shen, aku akui kemampuan beladiri milikmu memang bagus, tapi menantang kami semua sekaligus, bukankah kamu terlalu sombong?" kata Yang Ling dengan nada kesal.

"Yin Shen, aku setuju dengan perkataannya. Kamu memang kuat tapi kamu tidak boleh terlalu meremehkan orang lain. Kita sudah kalah empat kali, kita tidak boleh kali lagi!" kata Ma Shoyu dari bawah arena.

"Kamu tenang saja! Aku tidak akan kalah!" kata Yin Shen meyakinkan Ma Shoyu dan teman-teman sekelasnya.

Mendengar perkataan Yin Shen, Ma Shoyu seketika menjadi lemas.

"Habislah sudah! Dia benar-benar keras kepala!" kata Ma Shoyu yang sudah kehilangan harapan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!