NovelToon NovelToon

Meluluhkan Hati Suamiku

Bab 1

Hari ini adalah pernikahan antara Tere dan Dave. Keduanya memang tak saling mengenal. Tere adalah seorang mahasiswa di Universitas ternama di Indonesia yang selalu berprestasi. Sedangkan Dave merupakan pemilik D'Crop Company. Mereka dijodohkan karena kedua orang tuanya saling berhubungan baik

"Saya Terima nikah dan kawinnya Tere Sanjaya Binti Haris Sanjaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" begitulah qobul yang diucapkan oleh Dave dengan mantap, walaupun hatinya tak menginginkan hal itu

"Bagaimana para saksi?", ucap sang penghulu

" Sah"

" Sah"

Akhirnya mereka resmi menikah. Terlihat gurat wajah yang dipaksa senyum oleh Tere. Tetapi ia berusaha menerima takdir ini. Melepas masa lajang dengan orang yang tak dicintai menjadi tantangan tersendiri untuknya

"Alhamdulillah sekarang kalian resmi menjadi sepasang suami istri. Silahkan mempelai wanita mencium tangan mempelai laki laki", perintah penghulu itu.

Tere pun mengulurkan tangannya untuk mencium punggung tangan suaminya. Dan dengan ayunan tangan yang malas, Dave pun mengulurkan tangannya juga. Tere pun kemudian mengulum senyum manisnya memandang Dave yang kini menjadi suaminya. Tapi Dave tetap bersikap dingin padanya

Seusai akad nikah itu, mereka menggelar resepsi yang terbilang cukup mewah. Para tamu pun kian silih berganti memberi ucapan selamat pada sepasang pengantin itu

"Hey Bro, akhirnya lu nikah juga. Selamat ya, asyik nih belah duren hahhahaha", ucap Ares-rekan bisnis Dave sekaligus teman masa SMA nya yang sama sama sukses

" Mulutnya dikondisikan woi, pake acara belah duren belah duren. Belah kepala lu aja napa ", sungut Dave tentu sambil bercanda dengan Ares. Ares juga membawa istrinya ke kondangan itu

" Hahhaha, jangan galak galak, ntar bini lu kabur loh, cepet belah duren dan cepet diberi momongan", canda Ares. Hal itu hanya ditanggapi dengan senyum kecut Dave

"Ya kali belah duren, nyentuh aja gue ga mau", batin Dave

Setelah berjam jam, akhirnya acara resepsi selesai. Mereka pun segera masuk ke mobil untuk menempati rumah baru yang cukup besar dan mewah pemberian dari orang tua Dave

Dave masuk dulu ke mobil tanpa mempedulikan kerempongan Tere yang harus mengangkat gaun besarnya itu

" Woi, cepetan napa, lelet banget sih. Lu ga tau ya, gue capek", seru Dave dari dalam mobil membuat Tere tercekat. Belum apa apa sudah kena semburan kemarahan Dave

"Iya iya, sabar, ini masih kerempongan mas", ucap Tere mempercepat langkahnya

Tere memasuki mobil dan keduanya segera menuju ke rumah barunya. Letaknya tak jauh dari perkotaan dan tak terlalu jauh juga dari kantornya. Sungguh beruntung.

Sesampainya di rumah barunya, mereka pun segera turun. Tere yang melihat rumah itu pun begitu takjub. Sungguh bagus. Melihat Tere yang tak kunjung masuk ke rumah itu membuat Dave berdecak kesal

"Woi, lu mau di luar apa masuk!! Lambat banget, gue hitung sampai 3.1......2......-"

Mendengar ultimatum dari suaminya Tere bergegas masuk ke rumah, "gitu aja pake ngancem", batin Tere tersungut sungut

Rumah itu berlantai 2 dan tak ada ART di dalamnya. Jadi murni mereka berdua yang tinggal disitu

" Ayo cepet, buruan naik. Gue mau tunjukkin kamar lu", ucap Dave yang sudah menaiki tangga. Kebetulan kamar utama ada di lantai 2. Setelah terengah entah sampai di lantai 2, Dave menyerahkan kunci pada Tere. Tere pun masih loading saat menerima kunci itu. Sementara itu Dave sudah membukakan pintu di kamar itu

"Mas, kok aku dikasih kunci sih, kan mas udah buka kuncinya", ucap Tere keheranan. Ia menuntut penjelasan dari suaminya

" Kamar lu di sebelah gue, kita ga akan satu kamar. Inget, kita pun nikah karena dijodohkan. Oiya, lu sebentar, gue masuk mau ambil sesuatu", lontar Dave yang buru buru masuk ke kamarnya

Tere pun masih bingung dengan konsep pernikahan mereka yang pisah ranjang.

"Nih, gue udah bikin surat perjanjian kontrak ini sebelum kita nikah", Dave pun menyodorkan kertas yang sudah bermaterai dan akan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

" Surat perjanjian kontrak? Kontrak apa?", beo Tere. Dave menghela nafasnya, " Ya surat kontrak pernikahan lah, lu ga bisa baca apa"

Tere pun seketika melemas, ia mencoba mencekal lengan suaminya memohon supaya tidak melanjutkan perjanjian konyol itu. Merasa risih dengan perlakuan Tere, akhirnya Dave pun menepis tangan Tere.

"Lu jangan ngelunjak, lu cuma istri di atas kertas, ga lebih. Jangan berharap gue bisa nerima lu sebagai selayaknya istri",ucap Dave sambil mengatur emosinya

"Mas, ga seharusnya kamu seperti itu denganku, bagaimana pun kamu harus menerima takdir ini. Soal pernikahan, jangan pernah mempermainkan karena hal itu sakral",

Tere pun enggan menandatangi surat kontrak yang sudah dibuat oleh Dave. Ia bahkan mati matian menahan air matanya supaya tidak menetes di pipi mulusnya. Hatinya bagai teriris

" Gue ga mau tau, cepet tanda tangan ini atau lu mau keluarga lu tau soal pernikahan palsu kita",

Dave tetap bersikukuh dengan pendiriannya. Ia memaksa Tere untuk menandatangi dengan ancaman keluarganya

Dengan berat hati, Tere menandatangi surat perjanjian kontrak pernikahan itu dengan tangan yang gemetaran

Dave pun menyunggingkan senyumnya. Akhirnya dengan cara mengancam Tere, ia memperoleh keinginannya. "Bagus, kan enak kalau nurut gini. Oiya lu perlu ingat isi perjanjian itu, lu ga perlu ngurusin kebutuhan gue. Lu ga perlu ikut campur urusan gue apapun itu termasuk percintaan gue. Trus satu lagi, lu yang harus ngerjain semua pekerjaan rumah. Gue ga mau nyewa ART", ucap Dave penuh penekanan

Tere hanya menguatkan hatinya, daripada menambah masalah terlalu banyak, ia pun mengangguk

Dan keduanya kembali ke masing masing kamarnya. Di dalam kamar Tere menangis tersedu sedu. Ia bahkan tak menyangka, bayangan tentang pernikahan yang selama ini diimpikan berbanding terbalik dengan realita yang ada. Hanya kepedihan dan siksa batin yang di dapat.

"Ya Allah, mungkin ini adalah ujianmu dalam pernikahanku, semoga hamba kuat menjalaninya. Dan semoga suami hamba menerima hamba sebagai istri yang selayaknya", doa Tere.

Tak mau berkepanjangan dalam kesedihan, Tere akhirnya melepas gaunnya dan mandi sambil berendam menenangkan pikirannya yang sempat kacau itu.

Sedangkan di kamar sebelah, Dave menyugar rambutnya secara kasar. Ia frustasi dengan keadaan saat ini, ia pun melempar cincin pernikahannya di aquarium di kamarnya

"****!!!! Sial banget gue nikahin gadis cupu kek gitu!!! Aaaaaahhhh", teriak Dave sambil merebahkan bobotnya ke ranjang yang empuk. Ia pun akhirnya mandi juga untuk menetralisir pikirannya.

Setelah mandi , Dave pun segera memakai baju dan menaiki ranjang. Diambilnya ponsel di atas nakas. Ia pun membuka galeri, terlihat foto mesra antara ia dan mantannya yang sudah mengkhianati Dave, 2 tahun yang lalu dan memilih untuk meninggalkan Dave saat dalam kondisi terpuruk

Follow IG cemaraseribu_author untuk melihat Visual tokoh

Bab 2

Sementara itu, Tere yang sudah selesai mandi dan berendam segera memakai baju. Langkahnya gontai memikirkan nasib pernikahannya. Ia sebenarnya juga tak menginginkan hal ini, tetapi semua sudah terjadi. Semua adalah takdir Tuhan yang harus diterima

"Aku ga boleh lemah gini, masa iya belum apa apa udah nyerah aja. Aku pasti bisa dapetin hati mas Dave", ucap Tere menghapus air matanya

Ia pun mengambil ponselnya dan mencari di internet 'cara memikat hati pasangan'. Matanya pun berbinar membaca tips yang disarankan oleh situs itu. " Memasak? Ahhh sepertinya aku bisa menarik hati suamiku dengan ini deh", ucapnya sambil memikirkan masakan apa yang disukai suaminya.

Kemudian, ia teringat bahwa mertuanya pernah bilang bahwa Dave suka nasi goreng seafood.

*****

Pagi hari sebelum fajar menyingsing, Tere sudah bangun untuk sholat shubuh dan dilanjutkan mandi. Setelah itu ia langsung bergegas menuju dapur. Untungnya di dapur sudah tersedia stok bahan makanan. Semua lengkap. Jadi Tere tak perlu harus ke pasar terlebih dulu

Ia mulai menyiapkan bahan bahannya. Pukul 06.30, masakan pun jadi. Ia lanjutkan dengan bersih bersih rumah seprti nyapu, ngepel, dan lainnya. Kemudian dari tangga terdapat derap kaki, yang pasti itu suaminya yang akan berangkat kerja

Tap

Tap

Tap

Dave pun menuruni tangga dan melihat Tere sedang menyapu rumah dengan pakaian santainya. Rambut dicepol layaknya ibu rumah tangga yang sedang sibuk mengurusi pekerjaan. Tapi Dave tak menyapanya sama sekali. Wajahnya datar saja saat berhadapan dengan istrinya

Melihat kehadiran Dave, Tere pun segera mendekat, "Pagi mas, aku pagi pagi masakin nasi goreng seafood nih buat kamu. Cobain deh", ucap Tere antusias, sambil menyajikan nasi goreng itu ke piring Dave. Dave berdecak kesal, tak menanggapinya. Ia langsung berangkat ke kantor tanpa menimpali ajakan sang istri.

"Mas, kalau ga sempet, aku bawain bekal ya buat mas, nanti mas laper loh. Oiya, nih bekalnya. Aku juga sengaja siapin bekal buat mas biar bisa makan di kantor", Tere pun menyodorkan kotak bekal berisi nasi goreng itu kepada suaminya. Bahkan empunya makin kesal dengan sikap Tere

" Lu udah gue bilang berapa kali sih gak usah nyiapin apapun buat gue, bud*g ya lu?!!! Trus ini juga, bekal! Ga usah lu sok perhatiin gue. Gue bisa makan sendiri di luar. Stop nyari perhatian ke gue. Gue ga bakal bisa luluh lu kasih ginian", bentak Dave sambil menampik kotak bekal yang dipegang oleh Tere. Berhamburan lah isi dari bekal tersebut. "Mas, kalau kamu ga mau itu ya nolak yang sopan lah. Jangan main tepis kayak gini, hargai aku mas. Aku dah buatin ini dengan penuh cinta"

Tere pun menunduk dan mengambil kotak bekal tersebut. Dave hanya tersenyum smirk dengan pernyataan yang dilontarkan Tere. "Heh, siapa juga yang suruh buatin hah!! Gue udah bilang ga usah. Di surat perjanjian kontrak pun juga udah tertera. Ga bisa baca lu", hardik Dave sambil meninggalkan Tere yang masih sibuk membersihkan tumpahan nasi goreng seafood nya

" Ya Allah kuatkan hambamu ini, ubahlah perilaku suami hamba ya Allah", keluh nya dalam hati sambil menitikkan air mata

Sesudah membersihkan Tere tak gentar untuk meraih hati suaminya. "Aku ga boleh nyerah. Mungkin mas Dave belum terbiasa dengan ini", ucap Tere menyemangati dirinya sendiri

*******

Sementara itu Dave pergi ke kantor menggunakan mobil mewahnya. Ia pun disapa oleh beberapa karyawan yang lalu lalang. Tak sedikit karyawan yang mengidolakan sosok bos yang dingin itu. "Pagi Pak Dave, maaf menganggu. Ini nanti ada meeting bersama pak Ares, klien kita yang sempat tertunda kemarin", ucap Vanya-sekretaris Dave.

" Oke, jam berapa Van?", Dave pun tak menoleh sama sekali ke arah Vanya, ia masih sibuk dengan laptopnya. "Sekitar jam 09.45 pak, di cafe Fivestar", jawab Vanya. Ia juga memberikan berkas berkas yang harus dicek oleh bosnya untuk ditandatangani.

" Kalau gitu, saya permisi ya pak"

"Hemmm", hanya jawaban singkat itu yang terlontar di bibir sang bos. Dave terkenal sebagai sosok yang cuek dan dingin. Ia jarang menanggapi obrolan yang kurang penting dengan orang lain. Justru itulah pesonanya

******

Pukul 09.45, Dave dan Vanya sudah sampai di cafe Fivestar. Ia langsung disambut oleh Ares. "Hai bro, silahkan duduk dulu", pinta Ares menjabat tangan Dave serta mempersilahkan duduk. Dave pun segera memulai meeting itu. Walaupun dengan teman SMA nya ia juga profesional. Membuat Ares berdecak kagum. Ia pun menyetujui untuk kerjasama dengan perusahaan Dave

Setelah meeting selesai, Dave menyuruh Vanya untuk kembali ke kantor terlebih dahulu karena ia akan mengobrol ringan dengan sahabatnya itu, Ares

"Woi bro, baru aja lu nikah, udah masuk kerja aja lu", ledek Ares. Dave menimpali nya dengan santai, " Lah, kerja itu nafas gue Res, kalau cuma di rumah mana betah", jawab Dave sekenanya

"Ya elah lu mah kaku banget. Tuh bini di rumah dianggurin hahahhaa. Sering sering lah lu quality time bareng bini, biasanya kan masih anget angetnya. Ya gak", Memang si Ares ini suka ceplas ceplos pada sahabatnya itu. Dave hanya menggelengkan kepalanya

" Gue ga suka Res", Dave pun dengan gamblang menyatakan bahwa ia tak menginginkan pernikahan hasil perjodohan dengan orang tuanya

"Lah, secara bini lu cantik, kalem kayak gitu masih lu tolak. Ayolah, masa lu belum move on dari Kania sih. Move on bro, udah dua tahun lo putus sama dia. Toh dia juga selingkuh", nasehat Ares pada Dave

" Udah lah bro, jangan bahas lagi, gue males banget", ucap Dave sambil meminum ice splashnya. Setelah itu mereka membahas soal yang lain. Dan jam menunjukkan pukul 12 siang.

"Ya udah ya bro, gue cabut dulu ya, udah jam segini, waktunya pulang dulu sebentar nyamperin bini hahahha", ucap Ares sambil melihat jam tangan dan meninggalkan Dave

*****

Di rumah barunya, Tere pun masih menyiapkan makanan kesukaan Dave yang lainnya. Dan ia pun dandan sedemikian rupa untuk menarik perhatian suaminya. "Alhamdulillah akhirnya selesai juga. Aku juga udah dandan cantik gini, ya semoga mas Dave suka hihihihi. Kurang apa lagi ya?", Tere pun mengecek apa yang kurang. Dirasa sudah tersaji semua, Tere pun akhirnya bersantai ria sambil menunggu kepulangan Dave. Setelah 1 jam lamanya, ia pun mendengar deru mobil dari luar. " Itu pasti mas Dave, siap siap ah", ucapnya antusias sambil merapikan rambutnya

Tere menyambut Dave dengan senyuman manisnya. " Mas, capek banget ya, sini aku bawain tasnya, oiya aku udah siapin juga air anget buat mandi. Sekarang kamu mandi dulu ya?", ucapnya sambil meraih tas yang dibawa Dave

"Lu, ke atas!!!! Ngapain!!!!!!", bentak Dave membuat Tere terlonjak

Bab 3

Lu, ke atas!!!! Ngapain!!!!!!", bentak Dave membuat Tere terlonjak.

"A-a-aku hanya menyiapkan untukmu mas, aku ngira kamu bakalan capek banget buat nyiapin itu. Jadi aku inisiatif nyiapin. Emmm ayolah, tak apa aku menyiapkan itu. Kamu terlihat lelah", ucap Tere menormalkan rasa gugupnya.

" Sekali lagi lu nginjakin kaki lu di kamar gue, gue ga akan segan segan untuk berbuat kasar sama lu, camkan itu", Dave pun marah dengan penuh penekanan. Tere hanya menunduk sambil menghela nafas panjangnya. "Sabar, sabar", Tere mengusap dadanya sambil mengikuti Dave dari belakang karena ia membawa tas Dave

Merasa diikuti, Dave pun menoleh, " Kenapa masih ngikutin gue hah!! Belum puas gue bentak hah!!", tatapan Dave begitu tajam tapi tak membuat gentar Tere. Ia malah mengabaikannya

"Lu punya kuping ga sih! Kenapa ngikutin!", Dave masih tak sadar jika tas kantornya dibawa oleh Tere

" Mas, satu hari aja ga marah marah, bisa? Aku bawain tas kamu loh mas. Ini tas kamu ada di aku, ya mangkanya aku ngikutin kamu", jelas Tere membuat Dave malu. Ia langsung menyambar tas kantornya dan mengusir Tere

"Pergi lu, ga usah ngintilin gue", usir Dave, Tere hanya memutar bola matanya malas. " Ya udah dong, kan aku juga mau naik ke kamarku, napa sih sensian? PMS ya?", ledek Tere sambil nyengir kuda

Dave pun tak mengindahkan pernyataan Tere, ia melenggang ke kamar. " Dasar cewe aneh", batin Dave

Sesampainya di kamar, ponsel Tere bergetar. Ternyata ada panggilan dari mama Dave-Mama Anita. Tere pun mengembangkan senyumnya. Ia lantas mengangkat panggilan telepon itu

"Assalamu'alaikum ma", ucap Tere mengawali dengan salam

" Waalaikumsalam sayang. Maaf ya ganggu waktu istirahat kamu. Kamu apa kabar sayang?", Anita pun menanyakan kabar dari menantu kesayangannya. Anita sangat dekat dengan Tere. Bahkan Tere layaknya anak sendiri

"Alhamdulillah baik mah, Mama sendiri gimana kabarnya?", Tere kembali menanyakan kabar pada mama Anita.

" Emmm baik kok sayang, oiya gimana suka nggak rumah yang mama papa kasih buat hadiah pernikahan kamu sama Dave?", ucap Anita ingin mengetahui penilaian dari mantunya

"Bagus banget mah, makasih ya. Desainnya Tere suka", ucapnya antusias. Memang rumah baru itu di desain langsung oleh arsitek ternama.

" Syukurlah kalau suka, trus sama Dave gimana? Masih kaku nggak tuh anaknya? Mama tau banget, anak mama itu modelannya kaku gitu", tanya mama Anita. Ia mengkhawatirkan jika Dave masih bersikap dingin pada Tere, secara mereka menikah karena dijodohkan

" Emm i-itu mah, aku bahagia kok sama mas Dave. Mas Dave baik banget, perhatian juga. Aku ngerasa beruntung punya suami kayak dia mah", ucap Tere berbohong

Mungkin bohong kali ini bisa dibenarkan untuk menutupi aib rumah tangganya dengan suaminya yang masih kacau. Bahkan adanya surat perjanjian kontrak itu membuat Tere risau akan kelangsungan pernikahannya

"Oiya, besok mama mau nginep ke rumah kamu ya, kamu bilangin sama Dave, pasti dia seneng banget. Ya mungkin nginep 2-3 hari aja",

Ucapan mama Anita membuat Tere terlonjak. Ia takut pernikahannya yang palsu itu segera terbongkar. " Mampus aku", batin Tere

"Emm nginep ya mah, aku bilang mas Dave nanti, mamah kesini jam berapa besok, biar Tere jemput. Kasian mama papa bawa barang banyak"

" Nggak usah sayang, mama papa gapapa, ntar kita kesana mungkin ya jam 8 lagi. Secara kan rumahmu sama rumah mamah lumayan jaraknya. Memakan waktu hampir satu jam buat kesana", ucap Mama Anita terlihat riang

"Iya mah, aku tunggu kedatangan mamah sama papah ya", Tere pun masih bingung dengan situasi itu, secara dia masih pisah kamar dengan suaminya

Seusai berbincang hangat lewat telepon akhirnya Tere dan mama Anita mengakhiri panggilan telepon itu. Tere masih berpikir keras bagaimana caranya untuk bilang ke Dave soal mama papa yang menginap di rumah mereka

******

Sementara itu di kamar sebelah, Dave sangat risau, karena mama dan papanya bakal menginap di rumah barunya. "Aduuh mampus gue, kenapa sih pake acara nginep segala. Kan ga mungkin gue pisah kamar sama si gadis tengil itu", gusar Dave sambil mengusap wajah dengan kasar

" Ngomong gak ya sama gadis tengil itu, tapi gue gengsi gini. Ya kali gue nyamperin dia", Dave terus bermonolog

Dengan segala pertimbangan yang ada, akhirnya Dave memberanikan diri untuk mengetok pintu kamar Tere

Tok

Tok

Tok

Dave mengetuk pintu kamar Tere dengan sedikit kasar. Tere yang sudah berselimut pun akhirnya harus bangun membukakan pintu. " Apa ada sih malem malem Dave ngetuk pintu kenceng amat", ucapnya sambil mengucek matanya. Dengan langkah gontai, ia pun membukakan pintu untuk Dave. "Ada apa mas???", ucapnya sambil menutup mulutnya karena menguap. Karena jam menunjukkan pukul 11 malam.

" Lu, siap siap, pagi bakal pindahin barang lu ke kamar gue. Gue ga mau nyokap bokap ngeliat kita pisah kamar", ucap Dave sambil melayangkan tatapan nyalang pada istrinya. Pernyataan yang dilontarkan Dave membuat Tere yang semula ogah ogahan membuka matanya, jadi membulatkan matanya. Ia bahkan tadi masih memikirkan cara untuk membujuk Dave supaya sekamar, tapi Dave untuk mengajaknya duluan

"Mas, serius!!!! Kita sekamar mas??!!", ucap Tere antusias, ia hendak memeluk Dave tapi Dave malah menghindar. " Lu ga usah GR dulu. Ini demi nyokap gue. Gue ga mau nyokap gue sedih", ucap Dave. Ia sangat menyayangi mama Anita. Bahkan ia tak berani membantah lebih lanjut soal perjodohan itu

"Masa sih mas? Bukannya kamu pengen sekamar sama aku ya??", ledek Tere sambil melayangkan senyum genitnya. Yang disenyumi malah melengos

" Udah ya, lu ga usah drama drama kek gitu. Lebih baik lu siapin semuanya, termasuk baju lu buat diangkut ke kamar gue. Gue mau pagi udah beres. Mamah kesini mungkin jam 8/9. Inget. Lu harus jadi orang paling bahagia menikah dengan gue", ancam Dave membuat Tere mesem mesem sendiri

"Aku memang bahagia mas bisa nikah sama kamu, tanpa kamu suruh drama bahagia, aku dah bahagia", ucap Tere kegenitan

" Lu ga usah mandang gue kayak gitu, dah sono. Gue eneg liat muka lu yang jelek itu", ucap Dave meninggalkan Tere yang masih diambang pintu

"Awas jatuh cinta mas", seru Tere yang tak digubris oleh Dave. Dan Tere pun dengan semangat mengemasi barangnya. " Nah, gue harus nyiapin buat pindah ke kamar suami tercinta hihihi", ucapnya cekikikan. Kalau boleh jujur ia sangat menginginkan sekamar dengan suaminya dan menjadi istri seutuhnya. Tapi entahlah itu akan terjadi atau tidak

"Tunggu aku maw, aku bakalan buat kamu jatuh cinta", ucapnya sambil mengemasi barangnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!