Di sebuah toko kue,seorang pria sedang membersihkan bingkai poto dirinya bersama keluarganya saat masih kecil,dia adalah Lutfi pemilik toko kue tersebut.
Dia memiliki keahlian dalam menjalankan bisnisnya yang dia tekuni sejak kecil,apa lagi bakat dari sang kakek untuk membuat kue semakin membuatnya sukses.
Lutfi memiliki dua orang adik,yang perempuan bernama Aisyah dan yang paling bontot bernama Afwan,mereka tiga bersaudara yang selalu rukun dan memiliki kerjasama yang baik.
Lutfi menjalankan tokonya di bantu oleh kedua adiknya,dia sangat beruntung sekali memiliki saudara yang sama-sama ingin berjuang dari nol.
Lutfi menatap poto itu lekat-lekat,seketika kenangan pahit yang menimpa keluarganya teringat kembali.
20 Tahun yang lalu
Di sebuah rumah satu keluarga kecil sangat bahagia,mereka saling menyayangi satu sama lain.
Apa lagi sepasang suami istri yang memiliki dua orang anak itu berjanji akan selalu bersama dan tak akan meninggalkan satu sama lain.
Hingga pada suatu hari,seorang istri bernama Fatma di datangi seorang tamu lelaki yang tak dikenal.
"selamat pagi nyonya",
"selamat pagi,maaf dengan siapa ya?",tanya Fatma.
"saya tukang cleaning servis yang akan memperbaiki AC anda",jawab lelaki itu.
Fatma mengernyitkan keningnya,"saya rasa anda salah rumah,kebetulan kami tidak menghubungi jasa servis",ucap Fatma.
"oh ya tapi alamatnya memang benar ini nyonya",ujar lelaki itu.
"oh ya,tapi kami memang tidak memesannya",kata Fatma.
"oh baiklah kalo begitu saya pamit",ucap lelaki itu,tapi bukannya pergi lelaki itu malah mendorong Fatma untuk masuk kedalam.
Sontak Fatma pun terkejut,"siapa kamu,dan apa mau kamu?",tanya Fatma.
Lelaki itu membungkam mulut Fatma dan menyeretnya ke dalam kamar milik Fatma dan suaminya.
Fatma pun di lempar ke atas kasur,lelaki itu menyeringai sepertinya dia ingin mencelakai Fatma.
Lelaki itu membuka bajunya,Fatma yang melihatnya langsung melarikan diri namun itu sia-sia karena tangan lelaki itu dengan sigap menangkap Fatma.
"lepas,jangan berani menyentuhku",teriak Fatma.
Kebetulan di rumah itu hanya Fatma dan Aisyah yang masih kecil,suami dan anak pertamanya sedang keluar rumah.
Lelaki itu menyeringai,"ayo kita bersenang-senang sayang",ucapnya sambil memeluk Fatma dari belakang.
"lepas,tolong....tolong...",teriak Fatma.
Lelaki itu tertawa,"ha...ha...sekuat kamu berteriak tidak akan ada yang menolong mu",ujarnya.
Fatma sudah berlinang air mata,dia tidak mau tubuhnya di sentuh oleh lelaki selain suaminya,apa lagi Fatma begitu menjaga kehormatan dirinya.
Lutfi baru saja pulang dari sekolahnya,dia mengetuk pintu.
tok...tok...tok...
Ibunya tak kunjung membuka pintunya,lalu dia berjalan ke arah samping rumah,namun ketika dia melangkahkan kakinya,dia mendengar suara ibunya meminta tolong.
Lutfi panik dan dia langsung mencari jalan untuk bisa masuk kedalam rumah.
Secara bersamaan ibu dari suaminya Fatma datang,entah dari mana dia bisa membuka pintu rumah Fatma.
Dia masuk kedalam rumah dengan wajah yang tenang,seketika bibirnya tersenyum saat mendengar jeritan Fatma.
Lutfi berhasil masuk kedalam rumah lewat pintu belakang,dia langsung berlari di mana ibunya meminta tolong.
Ketika Lutfi membuka pintu,dia melihat ibunya hampir di perkosa oleh lelaki itu.
Lutfi tidak menunggu lama lalu dia memukul kepala lelaki itu dengan sebotol minyak wangi yang berada di kamar ibunya.
"aw...",teriak lelaki itu kesakitan,lalu dia berbalik dan ternyata hanya seorang anak kecil.
"jangan sentuh ibu ku kalo tidak aku akan membunuhmu",ancam Lutfi.
Pria itu tertawa,"ha...ha...hei anak kecil kemarilah biar aku yang akan membunuhmu",ucap lelaki itu.
Dengan tangan gemetar Lutfi mengangkat sebuah pistol di tunjukkan ke arah lelaki itu,sontak Fatma dan lelaki itu terkejut.
"kamu sedang bercanda kan",ucap lelaki itu.
"satu...dua...",teriak Lutfi memberikan aba-aba.
Dengan ketakutan lelaki itu langsung berjalan mundur dan pergi.
Lutfi pun menurunkan pistolnya,lalu dia melihat ibunya yang sedang berdiri sambil menangis.
"ibu",Lutfi memeluk ibunya.
"terima kasih nak,kamu adalah pelindung ibu",ucap Fatma.
Lelaki itu pergi tergesa-gesa,ketika dia hendak keluar,lelaki itu berpapasan dengan suami Fatma dan ibunya.
"hei siapa kamu,kenapa kamu ada di rumah ku?",tanya Ayah dengan tegas.
Lelaki itu menyeringai,"tanya saja pada istrimu,dia dan aku sudah menikmatinya",jawab lelaki itu memanas manasi suami Fatma.
Seketika dia mengepalkan tangannya,"kurang hajar bugh...bugh...bugh...",suami Fatma memukul lelaki itu.
"Yuda sudah,sebaiknya kamu urus istri yang tak berguna itu,sudah tahu punya suami malah membiarkan lelaki lain masuk ke rumahnya sendiri",ucap mertua Fatma memanas manasi Yuda agar memberikan hukuman pada Fatma.
Yuda tak menunggu lama dia langsung pergi menemui istrinya.
Mertua Fatma tersenyum licik,kini rencananya akan berhasil,"kamu boleh pergi dan uangnya sudah aku transfer".
"oke kalo begitu aku pergi",lelaki itu pun pergi.
Ternyata semua ini hanya rencana mertua Fatma yang selalu ingin memisahkan Fatma dan Yuda,karena pernikahan mereka tak di restui oleh ibu Yuda.
Yuda memasuki kamarnya,dia mendapati istrinya sedang bersama Lutfi.
Fatma menyadari suaminya datang,lalu dia berlari menghampiri suaminya dan memeluknya.
Namun Yuda terlalu emosi dan gelap mata,dihadapan Lutfi,Yuda mendorong Fatma sampai terjatuh ke lantai.
Fatma dan Lutfi terkejut bukan main,suami dan ayah yang baik kini berubah menjadi monster.
"jangan pernah menyentuhku,aku tidak mau di sentuh oleh perempuan hina seperti mu",bentak Yuda yang membuat hati Fatma hancur,begitu pula Lutfi dia tak habis pikir kalo ayahnya akan mengatai ibunya seperti itu.
"apa maksudmu,kenapa kamu berbicara seperti itu",
"jangan mengelak lagi Fatma,kalo selama ini kamu sering bermain dengan lelaki lain iya kan?",
Fatma menggelengkan kepalanya sambil mengeluarkan air matanya,"kenapa kamu berkata seperti itu",ucap Fatma.
"buktinya tadi ada lelaki yang baru saja keluar,kalo kalian tidak bermain di belakang ku lalu mau apa lagi",ujar Yuda yang semakin membuat perasaan Fatma hancur.
"ayah ibu tidak melakukan apa yang ayah katakan",ucap Lutfi mencoba menjelaskan.
"hei,kamu tahu apa soal orang dewasa,sebaiknya kamu diam",ucap Ibu Yuda yang sudah berada bersama mereka.
"yuda,sudah ibu katakan kalo dia bukan wanita baik-baik,dari awal dia sudah mengkhianati mu",ucap Ibu Yuda.
Memang ini bukan kali pertama ibu Yuda memfitnah Fatma,sebelum menikah ibu Yuda pernah menjebak Fatma bersama lelaki lain,namun hal itu gagal,lalu ibu Yuda juga pernah memberikan poto-poto editan Fatma yang sedang bermain bersama lelaki lain,namun karena saking cintanya pada Fatma,Yuda tak mempercayai semua itu,dia tetap menikahi Fatma.
Namun kali ini Yuda sudah termakan hasutan ibunya,dia kini tak bisa lagi percaya pada istrinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Yuda sangat marah karena dia merasa di khianati oleh istri yang di cintai nya,Yuda menyeret Fatma ke kamar mandi,lalu dia mengguyur Fatma dengan air.
Fatma menangis meminta Yuda menghentikannya,"hentikan mas",pinta Fatma.
"kamu kotor jadi kamu harus di bersihkan",ucap Yuda.
Lutfi pun langsung berlari, niat ingin menolong ibunya namun sang nenek menahannya.
"kamu masih kecil,jangan ikut campur urusan mereka",ucap ibu Yuda sambil mencekal tangan Lutfi.
Lutfi pun tak berdaya ketika melihat ibunya di perlakukan seperti itu oleh ayahnya,hanya tangis yang bisa dia lakukan.
Di umurnya yang baru 10 tahun,dia harus menyaksikan semuanya.
Fatma menggigil kedinginan akibat guyuran Yuda,setelah itu Yuda membiarkannya di kamar mandi lalu dia pergi.
Ibu Yuda tersenyum bahagia melihat Fatma menderita,lalu dia mengikuti putranya pergi.
Di ruang keluarga Yuda duduk di sofa sambil memegang kepalanya,baginya ini terasa mimpi.
"kamu lihat sendiri kan bagaimana kelakuannya,ibu sudah memperingatkan mu kalo dia bukan wanita yang pantas untuk di jadikan istri",ucap Ibu Yuda.
"kamu sudah tahu semuanya,lalu apa kamu akan tetap mempertahankannya?",
"aku tidak tahu bu",jawab Yuda.
"kenapa tidak tahu kamu harus mengambil keputusan yang tepat untuk hidupmu,dan satu lagi ibu sangat meragukan anak-anak mu",
Yuda menoleh kearah ibunya,"apa maksud ibu,Lutfi dan Aisyah adalah anak-anakku",ucap Yuda.
"seyakin itu kamu berbicara,tapi terserah kamu,ibu harap jangan sampai kecewa saat kebenaran datang",ucap Ibunya lagi yang membuat Yuda semakin di lema.
Lutfi yang mendengarnya sangat terpukul,kenapa neneknya tak menyukai ibu dan cucu-cucunya,padahal ibunya sangat menghormatinya.
Lutfi kembali ke kamar ibunya sambil membawakan handuk,"bu".
Lutfi menghampiri ibunya yang sedang duduk di sudut kamar mandi,Lutfi mengusap wajah ibunya yang basah.
Seketika Fatma menangis,"terima kasih nak ibu beruntung memiliki mu",ucap Fatma.
"maaf karena ibu kamu harus melihat semuanya",lanjut Fatma.
"ibu gak salah,ibu harus mendapatkan keadilan,aku akan berbicara pada ayah",ujar Lutfi.
Fatma menggelengkan kepalanya,"jangan nak,ibu tak mau kamu sakit hati karena bentakan ayahmu,biarkan ibu yang merasakannya".
"tapi bu,ini tak adil,ibu di fitnah",
"biarkan saja,lambat laun akan terungkap".
...----------------...
Yuda dan Fatma mereka tak saling bicara,Yuda tidur di kamar tamu sedangkan Fatma dia bersama Lutfi dan Aisyah di kamar anak-anaknya.
Keesokan harinya Yuda datang menghampiri Fatma,"aku sudah memikirkan semuanya,kalo pernikahan ini harus di akhiri,aku tak sanggup lagi hidup bersama wanita seperti mu,apa yang dikatakan ibu ku benar kalo aku salah memilih mu",ucap Yuda menalak Fatma.
Fatma tak kuasa mendengarnya,seketika tubuhnya bergetar,sekejap mata rumah tangganya hancur dan suaminya berubah seratus persen.
Tidak ada Yuda yang selalu membelanya,tidak ada Yuda yang selalu mempercayainya,namun kesalah pahaman yang membuat Yuda membencinya.
Yuda mengeluarkan uang beberapa lembar,dan memberikannya pada Fatma,"kamu boleh pulang ke rumah ayahmu,surat perceraian akan ku kirimkan lewat kantor pos",ucap Yuda.
"soal anak-anak,kamu boleh membawanya karena mulai saat ini aku meragukan mereka",lanjut Yuda.
Fatma menutup mulutnya sambil berlinang air mata,dia tak menyangka Yuda bisa mengucapkan hal itu,Yuda benar-benar sudah gelap mata,kini cintanya pada Fatma sirna begitu saja,begitu pula pada anak-anaknya.
Fatma semakin hancur,dia di tendang dari rumahnya sendiri,Fatma melihat Lutfi dan Aisyah yang masih tertidur,kini perasaannya terluka parah,bukan hanya di fitnah tapi dia sudah tak dianggap lagi oleh suaminya.
"apa semudah itu kamu tak mempercayaiku?",tanya Fatma.
Yuda menarik nafasnya,"kamu sudah membuktikannya sendiri kalo kamu memang tak patut untuk dipercaya",jawab Yuda.
"aku sudah memikirkan keputusan ini semalaman,dan aku sudah menerima tawaran ibu untuk menikahi Diana,jadi sebaiknya kamu secepatnya pergi,dari pada kamu bertambah sakit melihat aku bersama Diana",lanjut Yuda.
Diana adalah wanita pilihan ibunya sejak dulu,ibunya menginginkan Diana yang menjadi menantunya bukan Fatma.
Fatma tersenyum miring,"semudah itu kamu ingin melupakan janji cinta kita",ucap Fatma.
Yuda masih berdiri melihat Fatma dan kedua anaknya,perasaanya tak karuan antara sedih dan marah.
"aku akan menerima perceraian ini,tapi ingat kamu jangan pernah melupakan Lutfi dan Aisyah,bagaimana pun mereka adalah darah daging mu,jangan sampai kamu menyesalinya di kemudian hari karena ucapan mu",ucap Fatma.
"asal kamu tahu,aku tak pernah melakukan hal-hal apa yang ada di pikiranmu dan apa yang dikatakan ibumu,aku merasa kalo aku sedang di fitnah,tapi aku yakin lambat laun semuanya akan terungkap".
"hari ini aku akan pergi seperti apa mau mu,aku kembalikan ini,karena aku tak butuh uang mu lagi,aku mampu menghidupi kedua anakku,dan aku pastikan kalo anak-anakku akan sukses di masa depan dan akan menjadi orang yang berguna",kata Fatma lalu dia pergi mengemasi bajunya.
Fatma,Lutfi dan Aisyah berjalan keluar rumah tanpa pamit pada Yuda,hati Fatma begitu sakit saat Yuda meragukan kedua anaknya,dan dia memilih untuk melepas semua impiannya,walaupun dengan berat.
Di atas balkon Yuda melihat kepergian Fatma,Lutfi dan Aisyah,dia merasakan sakit yang mendalam ketika harus melepaskan mereka bertiga,entah kenapa dia harus seperti ini,mungkin karena amarah yang masih menguasainya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Fatma dan kedua anaknya sedang berada di station,mereka sedang menunggu kereta api datang.
Fatma berniat pulang ke rumah ayahnya,karena di tempat ini dia tidak punya siapa-siapa,Fatma sebenarnya berat untuk datang ke sana,karena dia tidak mau ayahnya merasakan sakit.
Tapi mau tidak mau Fatma harus memberitahu ayahnya kondisinya saat ini,karena sekarang ini dia tidak punya tempat mengadu.
"ibu kita akan pergi kemana?",tanya Lutfi.
"kita akan pergi menemui kakek",jawab Fatma.
"ke rumah kakek,asyik...",Aisyah kegirangan.
Aisyah sekarang ini berumur 5 tahun,dia masih tidak mengerti dengan apa yang sedang menimpa kedua orang tuanya.
Di rumah Yuda sedang berbaring sambil menatap langit-langit rumah,kali ini dia merasa benar-benar hancur,istri yang di cintainya tega mengkhianatinya,tapi Yuda belum mengetahui kebenarannya.
Seketika dia meneteskan air mata,rumah tangga yang di bangunnya seketika hancur,namun di dalam pikiran Yuda terlintas kalo dia harus mencari lelaki yang datang pada waktu itu,dia menginginkan penjelasan dan akan membuat perhitungan karena sudah menjadi duri di keluarganya.
Perjalan menuju rumah ayah Fatma memerlukan waktu 4 jam,Fatma dan anak-anaknya sudah berada di depan pintu rumah,Fatma sangat ragu-ragu untuk mengetuk pintu dan hampir mengurungkan niatnya.
Ketika Fatma hendak pergi lagi,tiba-tiba pintu terbuka,"Fatma",sapa ayahnya.
Fatma pun melihat ayahnya yang tengah berdiri diambang pintu.
"kenapa kamu tak masuk nak?",tanya Ayah Fatma.
Aisyah berhamburan memeluk kakeknya,"kakek",teriak Aisyah.
"cucuku sudah pada besar",ucap Ayah Fatma sambil menggendong Aisyah.
"Fatma,Yuda tidak ikut?",tanya Ayah.
"tidak ayah",jawab Fatma.
"ehm baiklah ayo masuk",
Mereka pun masuk kedalam rumah,perasaan ayah Fatma tak enak,tak biasanya Yuda membiarkan Fatma pergi sendiri menemui dirinya.
"Lutfi dan Aisyah sebaiknya kalian beristirahat dulu di kamar,kakek akan berbicara sama ibu dulu",titah Ayahnya Fatma pada cucu-cucunya.
Lutfi dan Aisyah pun menuruti titah kakeknya lalu mereka pergi ke kamar.
Ayah Fatma melihat anaknya duduk sambil menundukkan kepalanya,"katakan pada ayah apa yang sebenarnya terjadi?",tanya Ayah Fatma yang sudah memiliki firasat buruk.
"tidak ada apa-apa ayah,aku baik-baik saja",jawab Fatma.
"jangan menutupinya Fatma,ayah tahu kalo kamu sedang ada masalah",ujar Ayahnya.
Seketika Fatma menangis dan memeluk ayahnya,"maafkan aku ayah belum bisa menjadi anak yang baik",ucap Fatma.
Ayah Fatma mengusap pucuk kepala Fatma,"katakan pada ayah",Fatma pun menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
Ayah Fatma mengepalkan tangannya,dia memendam amarahnya,"sebaiknya kamu istirahat saja,ayah akan buatkan makanan untuk kalian",Fatma pun menganggukkan kepalanya.
...----------------...
Ayah Fatma sedang memasak di dapur,dia masih memikirkan nasib putrinya,seketika dia mengingat ketika Yuda memohon pada dirinya dulu untuk di nikahkan dengan Fatma.
"aku sangat mencintai putri mu,aku tidak tahu bagaimana jadinya kalo aku tak bersamanya,aku janji aku akan membahagiakannya",ucap Yuda kala dia meminta restu.
Ayah Fatma melemparkan pisau ke arah dinding kayu,dan pisau itu menancap di sana,"kau sudah mengingkarinya Yuda,akan ku pastikan kau tak akan bertemu lagi dengan putriku",gumam Ayah Fatma.
Makanan sudah siap,Ayah Fatma memanggil putrinya dan kedua cucunya,lalu mereka makan bersama.
Saat sedang makan,tiba-tiba Fatma berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan makanan yang berada di perutnya,setelah tak mual lagi Fatma pun menangis.
Ayah Fatma datang menghampiri lalu mengusap punggung Fatma,"apa sudah membaik?",tanya ayahnya.
Fatma pun menoleh ke arah ayahnya sambil memegang perutnya,ayah Fatma pun paham lalu dia memeluk Fatma dengan erat sambil meneteskan air mata.
Ayah Fatma tak bisa menahan lagi kesedihannya,luka yang di torehkan Yuda sangat mendalam.
Ternyata Fatma sedang hamil,waktu itu Fatma sudah terlambat datang bulan dan dia mencoba memakai tes pack dan hasilnya positif,Fatma sangat bahagia dan dia ingin memberikan kejutan pada suaminya,namun sebelum itu kejadian yang menimpa kemarin membuat dia mengurungkan niatnya.
Fatma ragu mengatakan hal ini pada Yuda,Lutfi dan Aisya saja dia ragukan apalagi anak yang di kandung saat ini,dan Fatma memutuskan untuk tidak mengatakannya pada Yuda dan dia akan membesarkan ketiga anaknya seorang diri.
Satu bulan sudah ketika Fatma pulang ke rumah ayahnya,di kediaman Yuda,ibunya dan calon istri Yuda sedang membicarakan pernikahannya,tampak Yuda tak merespon dia hanya diam dengan tatapan kosong.
Ibu Yuda sangat kesal dengan sikap putranya yang terus berlarut larut dalam kesedihan,"Yuda kamu bisa gak fokus pada pernikahan kamu",kata ibunya.
Yuda menoleh ke arah ibunya,"apa ibu tahu perasaan ku saat ini,aku baru saja kehilangan keluarga ku,hatiku hancur saat ini biarkan aku tenang dulu",ucap Yuda.
"mau sampai kapan kamu seperti ini,kamu harus secepatnya menikah agar bisa melupakan wanita itu",kata ibunya.
"pokoknya ibu tidak mau tahu lusa kamu harus sudah menikah,ingat ini juga untuk kebaikanmu",lanjut ibu Yuda lalu dia pergi.
Ibu Yuda sangat egois,dia memaksa Yuda menikahi Diana karena wanita itu adalah anak dari sahabatnya apa lagi orang tua Diana sangat berpengaruh besar di perusahaan miliknya.
Diana memeluk Yuda,"jangan seperti ini lepaskan",ucap Yuda dengan sikap dingin karena Yuda tak mencintai wanita itu.
"aku tak akan melepaskannya sebelum kamu mengatakan padaku kalo kamu akan menikahi ku",ujar Diana.
Yuda melepas paksa pelukan Diana,"jangan pernah mencoba mengancam ku,dengar Diana aku muak dengan pernikahan ini",tutur Yuda lalu dia pergi meninggalkan Diana sendiri.
Diana mengepalkan kedua tangannya,"awas saja Yuda,suatu saat kamu akan bertekuk lutut di kakiku",gumam Diana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!