SELAMAT MEMBACA
Apa yang kalian pikirkan ketika kalian mendengar kata PSIKOPAT?...
Pasti kalian akan berfikir tentang hal yang bersifat buruk bukan,tetapi apakah kalian tau bahwa seseorang yang memiliki sifat Psikopat atau menjadi seorang psikopat karena itu juga di pengaruh oleh faktor lain...
Ini cerita seorang anak laki-laki yang sejak kecil selalu mendapatkan penolakan baik di keluarga nya ataupun di lingkungan rumah dan sekolah nya.
Nama ku ELANG ...
Ya hanya sesingkat itu orang tua ku memberikan nama kepada ku,aku terlahir dari keluarga yang hancur ayah ku seorang Bandar obat-obatan terlarang yang sering masuk keluar penjara,dia juga seorang pemabuk dan penjudi sementara Ibu ku entah lah aku tidak pernah mengenal sosok ibu sejak kecil.
Aku hanya seorang anak yang dibesarkan dengan sangat keras oleh Ayah ku,Sejak kecil aku di asuh oleh seorang nenek yang sangat menyayangi ku beserta seorang laki-laki yang aku panggil ayah,ya mungkin hanya nenek yang menyayangi ku di dunia ini karena sifat ayah ku yang sangat tempramen membuat aku tak jarang mendapatkan pukulan demi pukulan dari laki-laki yang aku sebut AYAH.
Seperti saat ini malam sudah sangat larut ketika laki-laki yang aku panggil ayah pulang dengan keadaan mabuk berat.Saat itu laki-laki itu pulang dengan emosi yang tinggi akibat kalah berjudi botol alkohol yang dia pegang seketika dibantingkan kediding rumah kami.
PRANK.......
Seketika botol itu hancur berkeping-keping,sehingga aku yang masih usia 7 tahun sangat takut sekali mendengar nya, aku peluk sosok wanita parubaya yang selama ini aku panggil nenek untuk meredakan takutku.
Sosok parubaya ini adalah ibu dari laki-laki yang di panggil ayah oleh ku.Pelukkan ku semakin ku kencangkan tak kalah ayah ku memanggil ku,aku tau pasti ini akan berakhir aku yang akan menjadi samsak akan kemarahan nya.
"ELANG....ELANG...kemana bocah sialan itu apa dia tidak dengar aku panggil hah?".Ucap nya dengan nada yang sangat keras.
Aku menatap wajah nenek ku yang sejak tadi juga terus memeluk ku dengan erat,wanita parubaya itu sudah meneteskan air mata sambil menggelengkan kepala nya agar aku tidak mendatangi ayah ku tapi kalau aku tidak datang pasti laki-laki itu akan tambah menyiksa ku juga nenek ku dan aku tidak mau itu.
..."ELANG.....ELANG...ELANG...PRANK..(suara pecahan gelas yang di lemparkan ke lantai)CEPAT KAMU KESINI SEBELUM GUE NGELAKUIN HAL YANG MEMBUAT LOE MENYESAL BOCAH SI**AN"....
..."Nek...a..aku harus menemui a...ayah kalau tidak dia akan semakin marah pada ku nek".Ucap ku dengan nada gemetar....
"Tidak lang,nenek tidak ingin dia melukai mu lagi nak hiks..hiks....hiks...hiks..."Ucap sang Nenek sambil menangis.
"Tidak akan terjadi apapun pada aku nek percaya lah".Ucap Elang yang meyakinkan sang nenek dan tak lama Elang langsung berdiri dan berjalan menghampiri sang ayah.
Saat pertama kali bocah itu membuka pintu terlihatlah pecahan kaca yang berserakan dari gelas dan botol yang pecah di lantai dengan langkah hati-hati kaki kecil itu melangkahkan kaki nya menghampiri sang Ayah.
Saat Baru melihat sang putra yang tak pernah di harapkan nya itu datang menghampiri nya dengan tanpa ampun dan rasa kasihan dilangsungkan menarik nya dan membenturkan kepala bocah Malang itu ke pinggiran meja hingga darah segar pun keluar dari sudut kepala Elang.
DUUUUKKKK....
"Ah...hiks..hiks..hiks".
"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL,KEMANA SAJA GUE PANGGIL SEJAK TADI TAPI LOE TIDAK MENYAHUT DAN MENGHAMPIRI GUE HAH...APA LOE TULI HAH?.."Teriak Jefri
"Ma...maaf A..yah,tadi aku sudah tidur saat ayah me..memanggil ku".Ucap nya bohong.
"Ck..Heh dengar ya,jangan coba-coba loe bohong gue tahu loe,emang ya loe tuh persis banget sama ibu loe bukan hanya wajah yang di warisan ke loe tapi sifat nya pun yang seorang pengkhianat dan pembohong di turunin juga ke loe hah".Ucap Jefri dengan tatapan yang tajam dengan tubuh yang sedikit menunduk agar bisa sejajar dengan Elang.
SELAMAT MEMBACA
back to story...
Ingatan Masa kecil yang di alami oleh Elang saat dewasa membuat dia menjadi sosok yang tak kenal rasa kasihan terhadap orang lain.
Ingatan kesakitan yang dia terima selama masa kecil dan remaja nya membuat Elang sering mengamuk tanpa sebab,seperti sekarang...
botol-botol minuman haram itu habis menjadi tak berbentuk di lantai ruangan nya,meskipun sekarang Elang sudah menjadi sosok pengusaha yang sukses di negara A baik di dunia atas atau pun dunia Mafia tapi tidak bisa membuat hati Elang bahagia sebelum membalas semua kesakitan yang di alami pada orang-orang yang sudah menyakiti nya.
"AH....BRENGSEK.....LIHAT AKU AKAN MEMBUAT KALIAN MEMBAYAR MAHAL ATAS APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KU".Teriak nya.
Tidak lama suara pintu ruangan nya pun diketuk dan saat Elang memerintahkan seseorang yang berada di balik pintu itu masuk,tidak lama terlihatlah sang Asisten bernama Dandi yang sangat setia menemani nya selama ini masuk.
Sosok lelaki tampan satu itu masuk kedalam ruangan Elang dan menghampiri Bos nya itu,sempat dia melihat ke sekeliling nya yang sudah hancur berantakan,Dandy tau pasti saat ini Bos nya itu sedang mengingat masa lalu kelam nya karena setiap mengingat masa lalu nya itu pasti selalu mengamuk dan berakhir hancur berantakan.
"Ada apa,kata kan lah kenapa kamu seperti nya sangat resah hah?..".Tanya Elang saat melihat wajah Asisten nya terlihat cemas.
"Begini Tuan..Tuan Morgan telah menipu kita,ternyata saat anak buah kita datang ke lokasi yanh sudah di tentukan ternyata tempat itu sudah di kepung oleh anggota polisi Tuan dan Dio beserta rekan nya tertangkap oleh mereka Tuan".Ucap Dandi.
"Telpon Cokro untuk datang ke kantor polisi dan untuk Morgan,culik dan bawa dia kehadapan ku malam ini".Perintah Elang.
"Baik Tuan".Ucap Dandi mundur diri dri ruangan itu.
Sementara Elang dia duduk di kursi kebesaran nya dengan tatapan mata tajam dan bibir tertarik sedikit.
"Lihatlah tidak akan pernah ada yang akan lolos dari ku ha..ha..ha..ha...".Ucap Elang.
Sementara di lain tempat saat ini Morgan dan kawan-kawan sedang merayakan kemenangan mereka karena sudah berhasil menjebak anak buah Elang,Namun baru saja akan bersulang bunyi suara tembakan membabi buta di luar sudah memekikkan telinga mereka dan seketika itu mereka langsung berdiri dan menghampiri suara tembakan itu.
DOOOOORRRR....
Doooooorrrrrrrr....
Doooooorrrrrrrr.......
Doooooorrrrrr........
Morgan mencoba mengintip dari kaca jendela dan mata nya membulat sempurna ketika melihat anak buah nya sudah mati bersimbah darah.
Morgan dan kawan-kawan pun mencoba melarikan diri dari tempat itu namun sayang Dandi dan anak buah nya sudah berhasil masuk kedalam ruangan dimana Morgan dan kawan-kawan nya berada.
Anak buah Dandi sudah mengepung mereka bahkan kawan-kawan nya yang tadi bersulang bersama nya juga sudah mati tertembak oleh anak buah dari Elang dan Asisten Dandi.
Dengan wajah yang pucat pasif Morgan mencoba terus berlari dari kejaran anak buah Elang dan Asisten Dandi namun langkah kaki nya harus terhenti ketika timah panas itu ditembakkan ke kaki nya dan menembus kaki nya oleh Dandi
Doooorrrrr.......
"Aaaaaaaaarrrggghhhh...."Erang nya.
Seketika Morgan terkulai lemah tidak berdaya.Dandi yang melihat target nya sudah terkulai lemah langsung menyuruh anak buah nya untuk membawa tubuh Morgan ke markas mereka.
"CEPAT...BAWA BAJINGAN ITU KE MARKAS KITA".perintahnya.
Tubuh Morgan langsung di tarik paksa dengan kaki yang menjuntai ke tanah.Meskipun Morgan sudah berteriak kesakitan tapi mereka tidak sedikit pun memiliki rasa kasihan kepada laki-laki paru baya itu.
Sementara itu di kota yang sama namun di tempat yang berbeda,Setelah Elang mengamuk di kantor nya dan menghancurkan semua barang-barang milik nya Elang langsung keluar dari ruangan itu dan langsung menaiki mobil pribadi nya dengan kecepatan tinggi karena saat ini Elang akan melajukan mobil nya ke suatu tempat dimana sang Nenek berada.
Sampai di sebuah rumah dipinggir kota mobil yang di kendarai oleh Elang berhenti disana.
Kemudian Elang turun dari mobil nya dan terlihat beberapa anak buah yang di perintahkan untuk menjaga disini menghampiri dirinya.
..."Boss..".Sapa salah satu anak buah nya....
Elang yang di sapa oleh anak buah nya itu hanya menganggukkan kepala nya saja dengan wajah datar dan dingin nya lalu kemudian dia terus melangkahkan kaki nya untuk masuk ke dalam rumah itu,rumah yang dimana Sang Nenek berada dan terlihat juga ada beberapa anak buah nya disana yang berjaga.
Seorang wanita setengah baya yang menggunakan pakaian perawat keluar dari kamar yang akan di masukki oleh Elang.
Elang menatap wajah wanita yang berpakaian perawat itu dengan tatapan tajam sementara perawat itu langsung menundukkan pandangan nya saat mendapat tatapan tajam dari Tuan nya itu.
"Apa sudah dibersihkan?.."Tanya Elang.
Dengan nada dan tubuh yang bergetar hebat perawat itu menjawab pertanyaan dari Elang.
"Su.....su...dah Tu...an".Ujarnya Dnegan terbata-bata.
"Kau yakin tidak ada debu dan kotoran sedikit pun yang tertinggal di tubuh nya?.."Tanya Elang sambil terus menatap perawat itu.
"II...yaaaa Tu...an sa..ya...ya..kin".
"Bagus...tapi ingat apabila aku menemukan debu atau kotoran ada di tubuh Nenekku nyawa mu yang akan menjadi taruhan nya".Ucap Elang sambil berlalu meninggalkan perawat yang sudah pucat pasif itu bahkan air mata ketakutan keluar dari kedua mata perawat itu.
**JANGAN LUPA BANTU LIKE DAN VOTE NYA YA....
BERIKAN KOMENTAR YANG MEMBANGUN AGAR AUTHOR BISA LEBIH SEMANGAT LAGI😊😊😊**
SELAMAT MEMBACA
Elang masuk kedalam kamar yang di tempati oleh sang Nenek dan tidak lupa laki-laki itu mengunci kamar dimana sang Nenek berada agar tidak ada yang menganggu nya ketika mengobrol dengan sang Nenek.
Elang selalu menyempatkan diri setiap tiga hari sekali untuk mengunjungi sang Nenek dan jika sudah di hadapan Jenazah sang Nenek Elang pasti akan selalu menceritakan apapun yang di alami nya setiap hari nya kepada sang Nenek seperti waktu kecil dulu.
Elang berjalan menghampiri ranjang dimana sang Nenek berbaring dengan tenang,setelah sampai di hadapan sang Nenek,Elang langsung menjatuhkan pantat nya untuk duduk disamping ranjang sang Nenek.
...Dengan mata yang berkaca-kaca Elang menatap sang Nenek. ...
"Nek....".Ucap nya sambil menggenggam tangan sang Nenek yang nampak dingin seperti es.
"Nenek tau hari ini ingatan menyakitkan itu datang lagi Nek,(air mata Elang sudah mengalir dari mata nya)kenapa ingatan itu harus datang lagi dan tidak pernah hilang Nek hiks.. hiks..hiks..padahal Nenek tau kan anak nenek itu sudah mati hi..hi..hi..(suara tangisan Elang berubah menjadi kekehan geli yang keluar dari bibirnya).
"Nenek...nanti Elang akan pergi sebentar ya...tapi Nenek tenang saja disini Nenek akan aman karena ada perawat dan beberapa penjaga yang menjaga Nenek,Nenek baik-baik disini bersama perawat itu dan beberapa anak buah Elang,jika saat Elang tidak ada mereka nakal sama Nenek..katakan saja pada Elang ya Nek".Ucap Elang sambil memeluk tubuh sang Nenek dan tidak lupa juga dia mencium pipi sang Nenek yang terasa sangat dingin seperti es.
Elang berdiri dari duduk nya dan langsung melangkahkan kaki nya untuk keluar dari kamar dimana sang Nenek berada namun sebelum benar-benar menutup pintu kamar itu Elang sempat menoleh sebentar ke arah sang Nenek yang berada di atas ranjang dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.
Setelah itu Elang mengumpulkan semua anak buah nya yang berada di rumah ini untuk memerintahkan kepada seluruh anak buah nya untuk menjaga sang Nenek terutama perawat parubaya yang saat ini tengah menunduk dengan tangan yang bergetar ketakutan.
"Kau...(tunjuk Elang kepada perawat itu dan seketika perawat itu langsung mengangkat kepala nya dengan susah payah seolah ada batu besar yang dia bawa di atas kepala nya)Dengar...jaga Nenek ku dan rawat Nenek ku dengan baik kalau sampai ada debu atau kotoran sedikit pun di tubuh Nenek ku ...aku pastikan nyawa mu yang akan menjadi bayaran nya..MENGERTI TIDAK..."Teriak nya dengan sorot mata yang tajam.
Seketika tubuh Perawat itu langsung bergetar hebat,kemudian menganggukan kepala nya tanpa bersuara.
Sedangkan Elang yang melihat itu tidak suka...karena laki-laki itu merasa jika perawat itu menyepelekan nya,dengan langkah tegap kaki nya langsung dia langkah kan kehadapan sang perawat itu dan seketika saja Elang langsung menarik rambut wanita Perawat itu agar kepalanya mendongak keatas untuk menatap nya dan mau tak mau perawat itu akhir nya menatap Elang dengan wajah yang sudah pucat dan berlinang air mata.
"JAWAB PERTANYAAN KU DENGAN KATA-KATA BUKAN DENGAN BAHASA TUBUH MU....ATAU KAU MAU AKU BUAT AGAR TIDAK BISA BERBICARA LAGI UNTUK SELAMA NYA HAH".Teriak Elang tepat di wajah Perawat itu .
Dan seketika Perawat itu langsung menggelengkan kepala nya sambil berkata.
"Ti...tidak Tu..an..Ma..ma..maaf..kan sa..ya maaf hiks..hiks...hiks..".Ucap Perawat itu.
Sementara Anak buah Elang yang berada disana tidak ada yang berani membantu Perawat itu meskipun mereka sangat kasian Dnegan perawat itu,yang mereka lakukan hanya saling pandang satu sama lain.
Mereka tidak ada yang berani membantah perintah Tuan nya itu karena mereka tahu dan melihat sendiri bagaimana menakut kan nya Tuan mereka ketika marah dan kejam dalam menghukum siapapun yang membantah perintah nya bahkan di belakang rumah ini terdapat beberapa makam tanpa nama yang tidak lain adalah para pekerja di rumah ini yang melanggar dan melawan perintah Tuan nya itu.
Jika di lihat dari luar rumah ini akan nampak seperti rumah pada umum nya bahkan rumah ini terlihat sangat sejuk dipandang mata apalagi di depan gerbang menuju rumah ini terdapat pohon-pohon besar yang sangat rindang serta danau buatan dan taman bunga yang terbentang luas tapi jika menelisik lebih dalam lagi baru terlihat jelas keanehan dan keseraman di dalam nya.
Contohnya saja seperti kamar yang mereka selalu jaga dengan ketat,tidak ada yang tahu seperti apa wajah Nenek Tuan nya itu karena selain Tuan Elang,Asisten Dandi dan juga perawat yang bertugas mengurus kamar itu yang bisa masuk kedalam.
Kalau mendengar dari mulut ke mulut para pekerja disini kamar itu adalah kamar Nenek Tua nya hanya saja hampir seluruh pekerja disini bilang tidak tau wajah sang Nenek dari Tuan nya itu dan mereka hanya diperintahkan oleh Tuan Elang maupun Tuan Dandi untuk menjaga kamar itu bahkan sang Nenek Tuan nya itu sama sekali tidak pernah keluar dari dalam kamar untuk sekedar berjalan santai atau menghirup udara segar.
Para pekerja disana hanya menurut saja meskipun banyak kejanggalan dan keanehan yang terjadi di dalam rumah itu karena takut dengan kekejamanan Tuan Elang ketika Marah,Namun dibalik kekejaman Tuan nya...Tuan Elang juga terkenal begitu sangat baik pada mereka karena selain gaji yang besar yang mereka dapatkan karena berkerja disana Tuan Elang juga sangat perhatian kepada keluarga mereka contohnya seluruh biaya anak-anak mereka sekolah semua nya sudah di tanggung oleh Tuan Elang bahkan sampai dengan keperguruan tinggi namun dengan catatan bila ingin berkerja disini hanya cukup menurut dan menjalankan perintah sesuai tugas mereka.
Dan yang paling penting jangan pernah ingin tau dan menceritakan keanehan yang mereka lihat atau alami yang terjadi di rumah itu jika itu mereka langgar,bukan hanya nyawa mereka yang akan di habisi tapi juga seluruh keluarga mereka akan dihabisi tanpa tersisa.
Dan semua perjanjian itu tertulis di surat kontrak kerja mereka sebelum Mereke berkerja di rumah ini mereka harus menyetujui dan menandatangani surat perjanjian itu terlebih dahulu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!