NovelToon NovelToon

Married With CEO Dictator & Perfect

Bab 1

Seharian Faizah bahagia sekali bisa menghabiskan waktu bersama kak Akkash meskipun bersama sahabatnya juga Hamida tapi tetap aja hati Faizah begitu sangat bahagia. Faizah jatuh cinta pandangan pertama dengan Kak Akkash, sewaktu Kak Akkash menjemput Hamida di kampus dan selama kenal kak Akkash belum pernah mendengar cerita yang buruk tentang Kak Akkash.

Faizah yakin wanita yang menjadi pacarnya kak Akkash pasti beruntung sekali dan Faizah berdoa semoga kelak bisa menjadi kekasihnya dan bisa menikah dengan Kak Akkash.

ada aja hal-hal kecil yang di lakukan oleh Kak Akkash membuat Faizah senang dan bahagia, seperti tadi sebelum pulang ke rumah masing-masing Faizah di belikan es boba favoritnya rasanya hatinya makin berbunga. kak Akkash cowok so sweet yang Faizah temui.

tiba-tiba

'Brukk'

lamunan indah Faizah mendadak bubar karena dia di tabrak oleh seorang pria yang 'wow' dengan bola matanya coklat, rahang yang tegas, pundak tegas dan tampan sekali mirip dengan aktor korea  Lee Minho. Apalagi mirip aktor favoritnya.

"Mata lo dimana?Lihat ini baju gue kotor terkena tumpahan minuman lo! gue paling nggak suka BAJU GUE KOTOR" bentak Dyfan dengan emosi

awalnya Faizah sempat terpesona seketika dia berubah terkejut dengan mata membulat karena bentakan pria itu. yang tidak habis fikir adalah secara yang menabrak dia, tapi kenapa pria itu yang marah-marah. Faizah yang awalnya kagum dengan ketampanannya. Namun sekarang

dia mendadak menjadi ilfiel, Aarghh! pria seperti ini harusnya di buang aja ke laut. Faizah memasang muka kesal.

"Heh... malah diam aja lo, jangan bilang lo budek atau lo bisu" bentak Dyfan lagi.

"wah..wah parah lo ngatain gue budek lagi! Heh seharusnya gue yang marah karna lo yang nabrak gue kenapa jadi lo yang marah-marah. bukannya minta maaf malah marah-marah, dasar gila lo ya"ketus Faizah yang mendadak emosi.

"kok jadi gue yang harus minta maaf ke lo"protes Dyfan dengan muka dinginnya.

"ya jelaslah salah lo donat favorit gue jadi jatuh"ketus Faizah.

"begini sekarang gue tanya disini yang jadi korban sapa?"tanya Dyfan

"lo," jawab Faizah dengan bodohnya.

"gara-gara ulah siapa?"tanya Dyfan lagi masih memakai wajah datarnya.

"Gue," sahut Faizah dengan bodohnya lagi.

"Nah.. see udah tau kan siapa yang salah, berarti lo yang salah" ucap Dyfan dengan nada sinis.

Faizah melongo "wah nggak bisa gitu dong, sembarangan aja langsung nuduh gue, jelas-jelas lo yang nabrak gue kenapa jadi gue yang salah. ya lo lah yang salah"ucap Faizah dengan nada kesalnya.

Faizah tidak habis fikir jasnya terkena noda makanan sedikit aja udah di buat heboh setengah mati. bagaimana kalau jasnya kena kotoran burung bisa langsung pingsan mungkin, hihi.

"Heh kenapa lo cengengesan? lo pikir gue badut" hardik Dyfan.

"nggak, gue kan nggak bilang gitu tapi kok lo ngerasa seperti badut dong?" tanya Faizah dengan polos, tampan seperti ini di samain dengan badut sih, haha.

"Lo tuh melawan aja daritadi ! lagian lo itu nggak bisa apa makan sambil duduk, ini justru mirip seperti anak kecil aja. tapi kelihatan sih lo masih mirip seperti anak-anak gini" Dyfan memperhatikan cewek di depannya mulai bawah sampai ke atas kelihatan slengean jauh dari kata feminim.

"Heh enak aja kalau ngomong ! gue udah gede ya" ketus Faizah. "lagian ya terserah gue. gue mau makan sambil jalan, duduk, ngesot pun terserah gue ya nggak ada urusannya sama lo, please deh ! ini hanya insiden kecil kenapa harus di bikin ribet sih udah kayak cewek aja lo" Sumpah Faizah malu sekali di lihat banyak orang yang lewat pada geleng-geleng melihatnya. mereka pasti berfikir dia anak brandal.

"apa lo bilang insiden kecil ! untung aja lo bawanya donat! coba kalau lo bayangin kalau lo bawanya belati apa yang terjadi sama gue?"

"wahh,, ya bisa langsung koit alias mati dong lo. padahal gue berfikir kenapa nggak sekalian aja bawa pedang"sahut Faizah dengan polosnya, samurai dong hihi.

Dyfan dibuat pusing sama tingkah laku Faizah.

"Anak bau kecur seperti lo memang harus di ajarin !"

"yeah biasa aja dong, gue tau kalau lo udah om-om"sindir Faizah.

"Apa lo bilang? Om! heh lo pikir gue nikah sama tante lo"hardik Dyfan

"Duhh.. gue bersyukur deh lo nggak nikah sama tante gue dan gue masih beruntung tante gue udah pada nikah semua, terus gue amit-amit punya om bawel seperti lo. Wait! jangan bilang lo mau jadi suami kedua tante-tante gue?" Tanya Faizah dengan bodohnya.

"Ckckc, lo memang perlu di ajarkan sopan santun, lo tau hari ini ada urusan penting. tapi karena lo udah buat baju gue kotor, gue jadi nggak ada mood lagi buat ketemu klien gue," ucap Dyfan dengan aura mencekamnya.

'glek' "waduh serem juga aura ini cowok, serasa gue berhadapan dengan pemeran penjahat di film-film seperti mafia yang gue tonton"batin Faizah, nyalinya mendadak ciut.

Dyfan langsung menarik tangan cewek slengean ini.

"Eits, tunggu lo mau bawa gue kemana?" Faizah terkejut sekali tangannya di tarik cowok sok perfect ini.

"gue mau bawa lo ke rumah lo sekarang! orangtua lo harus tau kelakuan anaknya yang nggak tau aturan" ucap Dyfan dengan dinginya.

"mampus gue, bisa-bisa gue di marahin habis-habisan sama mama, papa, nggak gue nggak mau"Batin Faizah mendadak kalut. "tunggu-tunggu please! kita damai aja ya? masa lo tega lihat anak yang imut, baik hati, cantik kayak gue kena omelan, hanya gara-gara lo ngadu sama bokap dan nyokap gue," ucap Faizah dengan muka dan nada memelas.

"yang benar seperti itu biar lo bisa diajarin namanya sopan santun dan suka melawan! biar orangtua lo lebih ekstra ngajarin lo nya"

"Arrrgghh sialan nih orang, batu banget sih. Ayo Fai lo harus mikir" Faizah memutar otaknya.

"YA AMPUN SELENA GOMES!"teriak histeris Faizah menunjuk arah jalan, dilihatnya cowok ini langsung melihat ke jari telunjuknya, merasa ada celah Faizah langsung menginjak kaki pria itu dengan sekuat tenaganya.

"Ouwh,," Dyfan terkejut kakinya di injak cewek slengean itu.

Akhirnya Faizah terbebas dari pria gila, yang sok perfect itu, secepatnya Faizah meninggalkan tempat itu sebelum bertemu pria gila itu. bodo amat dia juga tidak bakal bertemu lagi sama ini orang.

••••••

Sesampainya di rumah Faizah keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama, di lihatnya dua mobil mewah terparkir rapi di halaman rumahnya. Faizah menghela nafas lega. "untung aja gue bisa lepas sama cowok gila, sok perfect itu! lagian perkara jas kotor dikit aja udah heboh, tapi kalau cowok itu berhasil bawa gue ke pulang rumah bisa habis gue di tangan Opa" Faizah bergidik ngeri secara Opa bukan hanya tegas tapi juga galak banget dan suka banget memberikan hukuman berat.

Faizah membuka pintu rumah.

"sore semua," sapa ceria Faizah seraya menghampiri keluarga tercintanya.

"sore,, sayang. kamu dari mana aja"tanya Mariam pada cucunya.

"Faizah tadi habis keluar sama teman Oma," sahut Faizah

"Duduk dulu sayang, sini.." Mariam menepuk sofa kosong yang ada di sampingnya.

"Iya Oma," Faizah berjalan masuk lalu duduk disofa samping Omanya. "oh ya Kak Alnira mana kok nggak kelihatan? nggak ikut ya tante?"tanya Faizah pada tantenya.

Bukannya Faizah mendapatkan jawaban terima, justru kesedihan dari wajah semua yang berada di ruang tamu. "kalian semua kok mukanya sedih?apa ada terjadi sesuatu"tanya Faizah lagi.

Mariam mengelus kepala cucunya.

"Hmmm, sayang.. kamu kan pernah cerita ke Omah kalau kamu pengen punya suami yang berkompeten, baik hati, pintar brilliant, setia dan sayang dengan keluarga. oh ya satu lagi yang mirip artis korea Lee Min sapa ya lupa oma"

"Lee Minho Oma, kalau itu cuman bercanda hehe, tapi Fai udah ketemu dengan cowok yang seperti Oma bilang tadi. bahkan cowok ini bisa di bilang sempurna " sahut Faizah dengan senyum semringah sambil membayangkan wajah Kak Akkash.

"kamu udah jadian sama pria itu"tanya Mariam.

"Belum Oma, ya kan masih pedekate dulu Oma masa ya langsung jadian hehe" sahut Faizah dengan bahagia.

"lupakan pria itu Faizah. Karena mulai sekarang Opa akan menjodohkan kamu dengan sahabat cucu Opa," Timpal Wiratama langsung dengan tegas.

"Ah gimana sih maksudnya, bukannya Kak Alnira yang akan di jodohkan?!"tanya Faizah yang tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Opanya.

"Kakak kamu kabur dari rumah sayang, karena dia tidak ingin di jodohkan. dia menolak dengan keras perjodohan ini" Sahut Nisa langsung dengan wajah sangat sedih.

mendengar berita ini membuat tubuh Faizah lemas. "kalian lagi ngeprank kan atau nggak ini pasti aprilmop' kan?"

"nggak, ini bukan ngeprank. sekarang ini bulan maret sayang"sahut Wiratama datar.

Kepala Faizah mendadak pusing sekali dan pandangan tiba-tiba menjadi gelap. 'bruk'

semua terkejut sekali melihat Faizah tiba-tiba pingsan.

"Ya Allah astagfirlah ! bangun sayang." Syifa panik sekali melihat putrinya tiba-tiba pingsan, dia langsung bangun dari tempat duduknya untuk mengambil minyak angin di kotak obat. Sebenarnya Syifa tidak setuju dengan keputusan mengikat Faizah pada sebuah perjodohan, dia ingin sekali putrinya nanti menikah dengan pria pilihannya sendiri, tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa menolak permintaan mertuanya yang wataknya keras sekali dan inginnya putrinya di jodohkan oleh cucu sahabat mertuanya. Dia dan suami tidak bisa berbuat banyak hanya bisa mengikuti permintaannya. 

"Duhh, Opa ini kebiasaan deh selalu memotong perkataan Oma! kasihan Faizah jadi shock karena perkataan Opa tadi, heran nggak sabaran banget"kesal Mariam pada suaminya.

Lagian ini gara-gara perjanjian perjodohan konyol suaminya dan sahabat suaminya dulu, yang katanya demi bisa mempererat tali persahabatan mereka. dia tidak bisa berbuat apa cuma bisa mengikuti kemauan konyol suaminya ini. "sayang bangun dong!" Mariam menepuk pelan pipi cucunya dengan cemas.

"Apa bedanya sama aja kalau kamu ngomongnya bertele-tele. Opa yakin Faizah akan tetap pingsan juga," sahut Wiratama, walau begitu dia tidak sembarangan menjodohkan cucunya dengan cucu sahabatnya, Sebelumnya dia juga sempat mencari informasi tentang cucu sahabatnya adalah pria yang baik, berkompeten,pintar brilliant, setia, bertanggung jawab dan sayang dengan keluarga. dia sangat yakin cucu sahabatnya ini bisa membahagiakan cucunya.

...****************...

Jadwal Update.

Pagi : 07.30

Malam : 22.00

Bab 2

Faizah membuka mata, tadi dia berasa mimpi buruk sekali seperti kenyataan. masa di dalam mimpi itu tadi dia jadi jodoh pengganti karena kak Alnira kabur. itu tidak mungkin sekali, secara dia masih belum lulus kuliah.

"Alhamdulilah mama lega nak kamu sudah sadar, sayang"uca Syifa.

"Sadar!! memangnya Fai pingsan, ma?"tanya Faizah dengan bodohnya.

"iya kamu pingsan saat Opa bilang kamu yang akan Opa jodohkan dengan sahabat cucu Opa," ucap Wiratama datar. "sekarang kamu siap-siap. jangan lupa kamu mandi dan make up yang cantik, gaun, sepatu dan keperluan lainnya udah Opa siapkan buat kamu. malam ini kita ketemu keluarga sahabat cucu Opa."

"berarti tadi Fai bukan mimpi Opa sadis banget, hiks tega banget sama Fai,"tangisan pecah Faizah. kenapa semua ini bisa terjadi padanya. "Oma..Opa tega banget, pokoknya Fai nggak mau di jodohkan" Faizah memeluk Omanya. hatinya sangat sakit sekali.

Mariam mengelus kepala cucunya, dia juga sedih lihat cucunya menangis. Faizah melepaskan pelukannya. "Opa..Opa boleh deh minta apa aja asal Fai nggak jadi jodohkan, Fai nggak mau Opa Please"muka Faizah dengan memelas.

"Go Faizah, segera kamu siap-siap Opa tidak menerima bantahan sedikit pun. Opa tunggu kamu disini"ucap Wiratama dengan tegas.

Faizah berdiri dengan muka kesal.

"Opa jahat.. Fai marah sama Opa"teriak Faizah. dia langsung pergi ke kamarnya.

mereka semuanya menghela nafas apa yang terjadi sekarang. Mariam mendekati suaminya mencoba bicarakan lagi tapi sepertinya suaminya tahu, "Opa tetap dengan keputusan Opa, jadi tidak perlu kamu bicarakan lagi"ucap Wiratama membuat Mariam kesal dan memilih diam.

•••••

Finally, Faizah malam ini berada perjalanan menuju restoran tempat diadakan pertemuan dengan keluarga sahabat Opa. Dengan terpaksa Faizah mengikuti keinginan Opanya untuk mau di jodohkan dengan sahabat Opanya. hiks.

Faizah hanya bisa pasrah dengan nasibnya, secara kalau dia menolak perjodohan ini, Opa mengacam akan mencabut seluruh fasilitas yang di berikan Opa dan juga papa berikan. Sedangkan Faizah tidak punya tabungan sepeserpun, dia akhirnya telat sadar akan pentingnya menabung sedini mungkin. Jadi kalau ada hal - hal seperti ini dia tidak  kagok lagi. jujur dia sangat salut sama Kak Alnira yang berani kabur dan melawan perintah Opa. "hiks..hiks" mengeluarkan segala emosi di jiwanya.

"Berhenti nangis Fai! Opa tidak akan terpengaruh oleh air mata buayamu!"

"Opa kenapa sih tega banget sama Fai, padahal ini air mata kesedihan Fai"isak Faizah

"Sekarang Opa tanya, Apa yang kamu sedihkan sih? cucu sahabat Opa tampan banget selain itu juga pintar brilliant memiliki IQ rata-rata. tidak seperti kamu standar."

"Kak Akkash juga seperti itu. Tampan dan pintar brilliant, hiks."

"Sudah cukup ya Fai!, Ingat! Opa minta kamu harus mengapus perasaan kamu ke Akkash, terus satu lagi kamu tidak boleh jalan keluar berdua atau pria manapun yang bukan keluarga. karena Opa tidak suka ada perselingkuhan" ucap Wiratama  dengan nada tegas.

"Hiks, mana bisa seperti itu Opa! ini perasaan nggak bisa menghapus perasaan rasa cinta begitu saja pada Kak Akkash." hati Faizah bercabik-cabik.

"Opa tidak peduli! kamu taukan apa yang terjadi jika kamu berani melawan atau melanggar larangan Opa?!"tanya Wiratama dengan datar.

"hiks..hiks"tangisan Faizah pecah lagi, melanggar larangan Opa itu sama aja dengan menerima hukuman yang begitu berat.

"Cup..cup sayang, jangan menangis ya. gimana kalau hari sabtu ini papa ajak kamu ke taman hiburan, ya" ucap Andra yang sedih melihat putrinya menangis.

"Papa.. Fai bukan anak kecil lagi bisa di bujuk seperti itu lagi, hiks"

"gimana kalau shopping aja sayang? nanti Oma ajak kamu beli pernak-pernik Chanyeol EXO idola kamu itu,"bujuk Mariam

"Omaa.. Fai lagi very badmood, nggak mood shopping, hiks"

"Opa itu sayang banget sama kamu. makanya Opa mencarikan calon suami yang terbaik buat kamu, udah ya jangan menangis lagi ya sayang" ucap Syifa seraya membelai lembut kepala Faizah.

"hiks yang terbaik itu cuma kak Akkash.. Mama," isak Faizah

"kamu jangan menyebut nama pria itu lagi! Ingat ya sayang Opa akan selalu mengawasi kamu"ucap Wiratama dengan nada tegas.

"hiks memang super duper sadis sama Fai, Opa nggak sayang sama Fai"tangisan Faizah semakin menjadi-jadi, tidak penah Faizah membayangkan hidupnya  terkena dengan namanya perjodohan.

"Berhenti menangis Faizah Andra Wiratama ! kamu jangan buat Opa malu ya dengan memperlihatkan wajah sembab kamu pada keluarga sahabat Opa!"

Seketika Faizah berhenti menangis. Secara kalau Opanya marah sangat menyeramkan. Dia akhirnya memilih untuk menangis dalam hati. hiks hiks.

•••••

tak berapa lama mereka sampai restoran hotel. mereka berlima masuk ke dalam sebuah ruangan yang sudah di pesankan dari pihak keluarga sahabat Opa.

"Goodbye kehidupan bebas gue dan cinta pertamaku, Welcome to kehidupan terkekang"batin Faizah

Sesampainya Faizah sekeluarga di dalam ruangan melihat wanita cantik sekali blesteran seumur mamanya menyambut kedatangan mereka. "Halo.. sayang cantik sekali pasti kamu calon istrinya Dyfan ya," Rachel mencium kedua pipi calon istri putranya.  "Nama Kamu siapa sayang?"tanya Rachel

"Faizah..Tante," sahut Faizah, mendadak Faizah menjadi salah tingkah saat di puji cantik.

"masyallah cantik sekali namanya, Sama seperti orangnya Cantik dan Anggun"

"Hehe, tante bisa aja."sahut Faizah tersipu malu.

"Dahsuki, kenalin ini Faizah Andra Wiratama, cucu aku yang akan dijodohkan dengan cucu kamu, "ucap Wiratama seraya memegang pundak cucunya.

"Halo Faizah.., Cantik sekali cucu kamu, Wira" ucap Dahsuki yang punya feeling yang baik. "Oh iya, Faizah kenalin ini calon suami kamu, namanya Dyfan Fachreel Dahsuki"ucap Dahsuki sambil memegang pundak cucunya.

Saat Faizah melihat wajah pria itu, dia langsung sangat terkejut, siapa cucu sahabat Opanya, pantesan saat dia masuk merasakan feeling tidak menyenangkan apalagi dia bisa merasakan aura-aura dingin dan mencekam. Bukan karena dingin AC , tapi karena dinginnya tatapan tajam seorang pria dengan dendam yang memucak. ternyata cucu sahabat Opanya itu pria tadi sore menabraknya dan dia kerjaiin habis-habisan. tubuh Faizah semakin lemas  seketika. Tuhan, dosa apa yang dia lakukan?  Kenapa harus pria ini  yang di jodohkan dengannya dari sekian banyak pria yang ada di atas bumi ini dan kenapa dia bisa menggantikan cucu yang di jodohkan. hiks.

"Halo.., Faizah," sapa datar Dyfan menatap tajam pada cewek slengean yang dia temui tadi sore dan telah  mempermalukannya. ckck Dyfan  tidak menyangka cewek yang akan di jodohkan adalah dia. Dari sekian banyak cewek, Kenapa harus cewek ini.

"Sayang, kamu kok malah bengong ? Kamu di sapa Dyfan," ucap Syifa, melihat calon suami putrinya sangat tampan dan berkarismatik.

Faizah tersadar dari lamunan  horornya. "Ha..lo.., Dy..fan,"sapa Faizah dengan takut-takut. "Ya Allah rasa gue ingin menghilang dari  permukaan bumi tercinta ini lagi, hiks."batin Faizah

"Oh iya Fai, ini kenalin adiknya Dyfan, Killa."ucap Dahsuki memperkenalkan cucunya satu lagi.

"Halo.. kak Faizah, senang deh akhirnya aku punya kakak perempuan seperti kak Faizah. Cantik lagi"ucap Killa dengan ramah dan tersenyum.

Faizah tersenyum "Halo, Killa.. kamu juga cantik" Faizah melihat adiknya Dyfan begitu cantik, anggun dan feminim banget, ckck satu keluarga tampan dan cantik.

"Oh ya, Dashuki aku lupa cucu laki-lakiku nggak bisa datang. soalnya ada mengurus bisnisnya di Amerika,"ucap Wiratama

"Oh iya nggak apa, kami maklumi yang penting lain kali kan bisa bertemu kan"sahut Dashuki.

"Oh iya silahkan duduk semua, Faizah duduk sini."ucap Danial mempersilahkan calon istri putranya.

"Iya, Om makasih." Faizah lalu menghempaskan tubuhnya di kursi.

Pelayan restoran telah selesai menyajikan makanan di atas meja.

"Silahkan di menikmati makan malamnya ya."ucap Dashuki.

"Makasih, Dashuki."sahut Wiratama.

Semua menikmati makan malamnya dengan suasana yang hangat sedangkan Faizah makan dengan perasaan was-was secara sedari tadi pria sok perfect menatap dengan tajam dan penuh amarah. Sangat horor dan mencekam membuat bulu kudu merinding, Faizah jadi bergidik ngeri.

Faizah berharap ini semua hanya sebuah mimpi jadi dia bisa segera bangun dari mimpi buruknya, namun sayang sekali ini bukan mimpi hiks. Tak bisa di bayangkan satu atap, hidup bersama pria yang ada di depannya akan seperti apa.

"Oh ya, Faizah udah selesai atau masih kuliah?"tanya Danial, seraya menyesap minumannya.

"Fai masih kuliah Om semester enam"sahut Faizah.

"Berarti sekitar dua tahun lagi lebih baru tamatnya, iya"sindir Dyfan sembari menyantap makan malamnya, dia yakin cewek ini kerjaannya keluyuran saja dan tidak suka belajar.

Ingin rasanya Faizah mencolok itu mulut pria sok perfect ini yang asal sembarangan ngomong tidak pakai otak, dia memang urakan dan malas belajar tapi dia punya tekad lulus kuliah tepat waktu.

"Duuhh sayang, tinggal setahun lagi Faizah lulus kuliah, berarti kalian tunangan dulu setelah Faizah lulus baru kalian bisa menikah"ucap Rachel.

'huk huk' Faizah tersedak makanan setelah mendengar tunangan sampai ke pernikahan, OMG! Faizah benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya kelak, hiks.

"makannya pelan-pelan sayang." Syifa memberikan minuman pada putrinya.

Faizah meminum air mineral, jantungnya sedari tadi berdegub cepat. Sumpah Faizah tidak ingin menikah dengan pria sok perfect seperti Dyfan.

"Abang tolong Fai"batin Faizah.

Bab 3

Dyfan sudah menyelesaikan makan malamnya, "maaf sebelumnya semua, Dyfan dan Faizah sudah selesai makan. Kita duluan ya. ada yang Dyfan obrolin dengan Faizah, Nanti sekalian Dyfan antar pulang Faizah pulang"ucap Dyfan dengan sopan sambil bangun dari duduknya.

"Eh siapa bilang Fai belum selesai, Fai masih makan"sahut Faizah langsung fokus ke makanannya, jantung rasanya berhenti seketika.

"Mampus gue"batin Faizah

"Ekhem.. Faizah, "panggil Wiratama dengan suara khasnya.

'glek'  Sangat menyeramkan.

Faizah menghela nafas.

"Fai udah selesai makannya kok,"ucap Faizah pada akhirnya dia kembali pasrah.

"Ayo Faizah,"ucap Dyfan sambil menarik tangan Faizah sampai berdiri dari tempat duduknya.

"Ya Allah apalagi nih, help me!!"teriak Faizah dalam hati. Adakah orang yang bisa menolongnya  saat ini, hiks.

Semua tersenyum melihat tingkah mereka dan penuh arti apalagi saat Dyfan menarik tangan Faizah.

"Wah sepertinya Faizah dan Dyfan udah mulai ada ketertarikan satu sama lain"Ucap Dashuki yang senang melihatnya.

"Iya Dashuki, nggak salah kita menjodohkan mereka berdua. semoga kelak mereka bisa hidup bahagia" sahut Wiratama dengan senyum kebahagiaan.

Saat ini Faizah berada di dalam satu mobil BMW sport bersama dengan sok perfect, selama perjalanan dia merasakan aura dingin dan mencekam, dia serasa lagi bersama dengan seorang psikopat pembunuh darah dingin. "huff, kenapa cowok yang dijodohkan sama gue, sifatnya dan karakternya sebelas duabelas dengan karakter Opa yang keras dan kaku. Apa ini yang membuat Opa  respek sama pria sok perfect"batin Faizah

"Kenapa lo lihat gue kayak gitu hah? apa lo merasa bersalah karna udah buat kaki gue sakit"ucap Dyfan datar sambil fokus mengendarai mobilnya.

"Ah lo ngomong apa sih gue nggak paham, emang kita pernah ketemu?"sergah Faizah.

"Setau gue ya.. lo itu cuman satu dan lo nggak punya kembaran atau lo tadi ketabrak truk gandeng sampai mendadak amnesia!"

"Heh kalau ngomong anggar nyablak aja tuh bibir, lo itu psikopat atau iblis sih!?"ketus Faizah bergidik ngeri mendengar ucapan pria gila satu ini.

"Gue cowok yang lo tabrak sampai jas gue kotor, belum lagi lo sumpel mulut gue dengan donat dan satu lagi lo nginjak kaki gue sampai sakit banget! Heran gue kok ada perempuan model seperti lo gini sih, lo juga udah mempermalukan gue tadi sore"bentak Dyfan.

"Bodo Amat!! lagian lo itu lebay banget gitu aja di bikin heboh tau nggak, coba gitu gue tendang sekalian itu kaki lo biar sekalian patah"ketus Faizah.

"terus lo mau apa? mau apa menuntut gue? mau dendam sama gue? Dasar cowok lebay, sok perfect ternyata lo juga pendendam"

"Sorry ya, gue orang bukan tipe pendendam seperti apa yang lo omongin. Gue hanya mau mendidik lo biar lebih sopan santun dan tau aturan" hardik Dyfan.

"Gue juga akan ngajarin lo biar jadi orang jangan sok perfect, tapi btw gue cuman tanya lo nggak ada buat niatan batalin perjodohan ini?"

"Lo mau menghasut gue buat membantah permintaan Opa gue gitu?"

"Bukan gitu kan gue cuman tanya, terus lo pasti punya pacar? atau nggak lo pasti ada cewek yang lo taksir?"

"Gue nggak punya pacar, kalau cewek yang ngedeketin gue banyak. tapi nggak ada satu pun yang minat buat deketin mereka."

"Jangan bilang lo Homo, ya?"tebak Faizah langsung.

Dyfan langsung mengerem mendadak untung saja tempatnya tidak terlalu ramai, untung juga tidak ada mobil di belakangnya. Dia lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Faizah hingga tubuh Faizah terhimpit di pintu mobil.

'glek' Sumpah Faizah terkejut sekali, jantung rasanya pengen copot.

"Lo mau bibir gue sumple bibir lo, buat buktiin kalau gue nggak homo" Dyfan menatap melekat wajah Faizah.

Faizah mencoba mendorong tubuh Dyfan menjauh darinya tapi tenaga Dyfan lebih besar dibanding dengan tenaganya. "Lo mau ngapain? jangan macem-macem ya, gue bisa teriak biar lo di gebukin"bentak Faizah, "Ya Allah lindungilah lah hambamu ini, Ya Allah gue harus gimana? berikan Fai jalan keluar,"batin Faizah yang takut sekali.

"Oh silahkan aja disini sepi sayang, nggak ada yang mendengar suara lo "ucap Dyfan seraya mendekati bibir Faizah, dia bisa melihat cewek ini sok berani aslinya dia takut. Dia semakin ingin menggoda cewek ini.

'bruk' Sekuat tenaga Faizah membentur keras jidat Dyfan dengan jidatnya, serasa ada celah, Faizah langsung buka pintu mobil dengan cepat keluar dari mobil dan berlari menjauhi mobil itu.

"Aarrgh Sialan, kenapa gue bisa di jodohin dengan cowok mesum seperti itu sih.." teriak Faziah mengeluarkan segala emosinya.

••••

Hingga sore ini Dyfan merasakan keningnya masih terasa cenat-cenut. Dyfan berfikir ternyata kuat juga tenaga cewek itu sampai bisa membuay jidatnya membiru seperti ini. Belum lagi kesepakatan kedua pihak semalam kalau Faizah dan dia akan melangsung pertunangan pada bulan depan. Entah bagaimana masa depannya nanti punya istri gayanya seperti preman, dia hanya pasrah mengikuti perjodohan ini karena dia tidak mungkin membuat Opa yang paling dia sayangi, kagumi, dan segani kecewa.

"Hai bro.."panggil Akkash yang masuk ke dalam ruangan sahabatnya.

Dyfan tersentak dari lamunannya mendengar nama panggil. "eh bro.."

"ngelamun aja lo, melamunin apa lo? gue telfon lo dari tadi," ucap Akkash

"Sorry, gue nggak denger ponsel gue bunyi" Dyfan melihat ponsel yang ada di atas meja.

"Oh ya bro gue cuman ngingatin kalau minggu depan, kita udah bisa mulai membangun hotel," ucap Akkash. saat ini perusahaannya lagi bekerja sama dengan perusahaan sahabatnya. "wait, jidat  lo kenapa tuh?"

"Semalam gue di tubruk banteng betina,"sahut Dyfan asal.

"Haha, hebat lo bro..sampai banteng betina naksir  lo ya,"ucap Akkash di sela-sela tawanya.

Dyfan tiba-tiba membayangkan wajah calon tunangannya tidak ada sopan santunnya sama sekali. kepalanya langsung mendadak pusing meningat tingkah lakunya.

"Kerjaan lo udah kelar belum? Tasya ajak kita ketemuan di Cafe Grand City yang baru di buka milik sepupu Tasya, sekalian kita udah lama nggak kumpul."ucap Akkash.

"Yaudah yuk kerjaan gue udah selesai, kita pergi sekarang"ucap Dyfan seraya bangun dari duduknya  dan mengambil kunci mobilnya lalu beranjak keluar ruangan diikuti oleh Akkash.

1 Jam kemudian...

Dyfan dan Akkash tiba cafe tempat mereka bertemu dengan sahabat-sahabat mereka yang lain. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam Cafe  dan menghampiri meja sahabat-sahabat mereka yang sudah datang duluan.

"Nah akhirnya mereka datang juga, "ucap Tasya melihat dua sahabat tampannya mendekati meja mereka.

"Jidat lo kenapa Dyfan? kok bisa memar gitu"tanya Bella yang khawatir.

"Di sruduk banteng betina,"timpal Akkash langsung, melirik sahabatnya yang selalu dingin.

"Jangan bilang banteng betina itu naksir sama lo haha"tebak Bella,  Wanita ini terus menerus mendekati Dyfan. Dia selalu was-was wanita mana lagi yang akan mendekati dia.

"Hahaha, Gue tadi juga bilang gitu"sahut Akkash.

Dyfan yang menghepaskan tubuhnya di sofa, tiba-tiba matanya tidak sengaja melihat satu sosok cewek yang saat ini dan nanti akan membuat hidupnya berantakan. Tapi sepertinya calon tunangannya ini lagi memata-matai seorang cowok yang ada di pojokan sana. ckck

"Lo lagi lihatin sapa sih Dyfan serius banget,?"Bella mengikuti arah pandang mata Dyfan. Jangan bilang Dyfan naksir sama Hamida? adik dari Akkash membuat dia kesal sekali.

"Bro.., itu bukan adik lo ya. lagi nongkrong juga disini?"ucap Vino, "Akkash, ajak kesini gih Hamida  sama teman-temannya itu." pinta Vino yang tidak melepas pandangannya.

"Ok tunggu sebentar," Akkash berdiri dari tempat duduknya dan melangkah kakinya menuju ke tempat duduk Hamida, Citra dan Faizah.

"Lo tuh genit banget sih, Vin,"ketus Tasya.

"Loh genit gimana sih, wajar dong kalau gue lagi cari cewek yang bisa di deketin secara gue kan jomblo. jadi nggak masalah kan" Sahut Vino dengan santainya.

Entah kenapa Tasya kesal sekali sama Vino dengan kelakuan, rasanya pengen menjitak kepala Vino.

"memang lo pengen deketin yang mana? disitu ada 3 cewek cantik"tanya Jidan.

"iya yang imut itu, yang duduk sebelah kaca" sahut Vino yang terus melihat cewek itu, membuat Dyfan mendengus dia tau sapa yang dimaksud sama sahabatnya.

"Teman Hamida yang itu udah punya tunangan," timpal Dyfan datar. meskipun dia tidak suka sama perilaku calon tunangannya, tapi tetap saja Faizah itu akan menjadi miliknya dan dia tidak suka kalau miliknya di sukai oranglain.

"Serius lo Dyfan, lo tau darimana? memang lo kenal sama tuh cewek?"tanya Vino dengan penasaran.

"ya nggak kenal, gue cuman tebak saja. secara cewek itu cantik seperti itu pasti udah ada pasangan"sahut Dyfan asal.

"Oh gitu gue kirain, lo kenal sama temannya Hamida sampai tau tuh cewek udah punya tunangan."ucap Vino

Tasya semakin kesal sama Vino, Entah kenapa dia tidak suka Vino dekat-dekat sama cewek lain selain dia. "Udah deh Vin, lo nggak usah cari masalah. siapa tau tuh cewek udah punya tunangan, jangan sampai berurusan sama tunangannya" ketus Tasya.

Vino melihat Tasya kesal kenapa mendadak senang, "Melihat Tasya kesal apa artinya dia cemburu hihi"batin Vino

tak berapa lama Akkash datang bersama dengan adiknya, Faizah dan juga Clara.

Sumpah Faizah terkejut sekali saat melihat siapa salah satu sahabatnya kak Akkash. Kenapa sekarang nasib baik seakan tidak berpihak padanya, dia masih tidak menyangka ternyata pria sok perfect sahabatan dengan kak Akkash. "Bisa nggak sih, nggak selalu bertemu cowok sok pria itu"batin Faizah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!