"Hua... hua..." Tangisan Freya yang berumur sembilan tahun menggema. Kakak dan ke empat temannya sedang bermain jauh darinya. Freya bermain di pinggir sungai dangkal untuk melihat capung dan bunga camelion sambil membawa boneka kelinci peninggalan Ibunya.
Tapi Freya tersandung dan boneka yang jatuh ke sungai tersebut. Makanya Freya menangis dengan kencang.
"Kelinciku...." teriaknya. Freya takut masuk ke air untuk mengambil boneka kesayangannya itu.
Tak lama ada seorang laki-laki datang, dia adalah Deron Zanibun, teman Kakaknya.
"Kenapa menangis Freya?"
Tangan Freya menunjuk ke arah boneka yang hanyut. Deron segera berlari mengejar boneka Freya, meski sungai tersebut dangkal tapi arusnya deras sehingga Deron harus berlari dengan kencang untuk mengejar boneka kelinci Freya, saat sudah dekat, Deron langsung masuk ke air untuk membawa kembali boneka Freya.
Nahas, Deron terpeleser dan jatuh di air yang cukup dalam. Hampir sepinggang orang dewasa.
"Kak Deron?" Teriak Freya.
"Tolong....hiks..." Tangis Freya menjadi, Freya berlari ke arah Deron. Dia mencari ranting dan mengulurkannya ke arah Deron tapi tak berhasil.
Ayah Freya yang mengajak piknik dipinggir sungai cepat datang karena mendengar teriakan Freya.
"Astaga..." Dengan sigap, Ayahnya membantu Deron untuk keluar dari air sungai.
Deron yang tampak lemas itu masih memeluk erat boneka Freya. Tak lama Kakak dan ke tiga temannya yang tersisa datang.
Killion, Kakak Freya memarahi Freya yang ceroboh karena menyebabkan insiden ini. Untungnya Count Galo segera melerai Kallion yang menghakimi Freya.
Deron yang sudah itu pun meminta Killion untuk tidak memarahi Freya. Deron beralasan bahwa dialah yang ceroboh karena terpeleset dan jatuh ke arah sungai yang dalam.
Dari sanalah cinta Freya bermula. Freya yang jatuh cinta pada Deron, teman Kakaknya yang 3 tahun lebih tua darinya.
***
10 tahun kemudian.
"Fre.... kapan kamu akan menjadi anak yang disiplin?" Count Galo memarahi anak gadisnya yang masih sibuk dengan barang bawaannya. Hari ini Count Galo dan Freya akan ke Panti asuhan untuk pembaktian.
"Iya Ayah, ini Fre sudah bersiap." Freya menuruni tangga rumahnya, rambut cokelatnya sudah berkibar sebahu. Freya tersenyum ke arah Ayahnya.
Freya sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang lembut tapi sedikit pemalu.
"Ayo berangkat Ayah." Freya menggandeng Ayahnya dengan manja dan memang Count Galo Westley memanjakan Putri semata wayangnya. Dia sudah kehilangan sosok Ibu saat suaminya 5 tahun jadi Count melimpahinya dengan kasih sayang miliknya sampai membuat Kakak Freya yaitu Kallion iri.
Kakak Freya, Killion sudah menjadi tenaga pendidik mengikuti jejak Ayahnya. Count Gola merupakan bangsawan bidang intelektual sehingga hidupnya biasa saja dan hanya berkecukupan, jauh dari kata mewah.
"Ini masih musim perang penankhlukan jadi akan ada banyak korban perang." Kata Count di dalam kereta. Matanya memandang keluar.
Untungnya Killion adalah tenaga pendidik yang sekarang bertugas untuk mengajari Putri Yola, Putri Kedua yang berusia 16 tahun. Kalau tidak Kakaknya pasti juga akan pergi berperang sebagai seorang ksatria.
Mereka tiba di Panti asuhan langsung disambut anak-anak.
"Kakak....." Semua anak berlari dan memeluk kaki Freya.
Freya tersenyum menyambut mereka. "Halo semua......"
Count Galo tersenyum melihat pemandangan tersebut. Freya disayangi oleh anak anak Panti tempat mereka selalu melakukan kebantian akhir pekan. Count yang sudah pensiun sebagai tenaga pendidik mengajak Paula untuk ikut menyumbangkan ilmu dalam hal baca dan tulis disana.
Dimasa itu biaya pendidikan sangat mahal dan hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan. Berkat kebaikan hati Count dan Putrinya, anak anak di Panti bisa membaca dan menulis.
Freya tak sabar untuk segera menyelesaikan tugas mengajarnya lalu pulang, karena sore ini Kakaknya akan pulang. Dan seperti biasa, Kakaknya yang merupakan sumber informasi cinta pertamanya itu akan diwawancarai oleh Freya.
'Kak Deron,' Nama yang selama 10 tahun ini selalu ada dipikirannya.
Semenjak Kakaknya berusia 13 tahun dan harus masuk akademi. Freya jadi kehilangan Deron karena dia juga harus masuk akademi juga. Apalagi sebagai anak seorang Marquess, tugasnya selalu menjadi pelindung wilayah, Deron harus masuk ke jurusan ksatria. Berkat itu Deron jadi sibuk dan bahkan jika libur semester dia jarang bermain bersama Kakaknya.
Freya jadi tak bisa melihat wajah tampan Deron.
Killion biasanya pulang ke rumah setiap dua minggu sekali di hari liburnya yaitu sabtu dan minggu. Jarak tempuh Ibukota dan kediamannya adalah 3 jam naik kereta kuda.
Sebagai guru yang dipercaya untuk mengajar anggota Kerajaan. Killion mendapatkan tempat tinggal dan fasilitas makan dan lainnya. Killion juga mendapatkan gaji tinggi, upahnya setara dengan staf kementerian di Kerajaan Wistoria.
Killion tidak setiap minggu pulang karena lelah di perjalanan, juga kalau pulang, entah kenapa adik perempuannya selalu menyambutnya di depan rumah dengan senyum lebar dan akan menanyakan aktivitasnya terutama soal teman temannya. Killion menduga kalau adiknya menyukai salah satu dari ke empat temannya. Tapi Killion tidak tahu siapa orang tersebut. Karena Freya sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Dia juga akan bertanya soal ke empat temannya dengan terperinci tanpa salah satu lebih menonjol.
Dalam kereta, Killion menghela nafasnya. Adiknya itu sudah berumur 19 tahun, pesta kedewasaanya sedikit terlambat karena tahun lalu di lalui Freya dengan sakit dan juga itu adalah tahun terarah karena banyak wabah sehingga semua aktivitas banyak dilarang. Mungkin tahun inilah Freya akan menggelar pesta kedewasannya juga adiknya harus segera dicarikan pendamping hidup. Tapi melihat perangai adiknya, sepertinya dia akan sulit menemukan pasangan. Adiknya itu sangat ceroboh dan susah diatur, juga karena Ayahnya yang punya baground sebagai tenaga pendidik menyebabkan Freya banyak membaca buku dan selalu bilang bahwa perempuan dan laki-laki itu tidak setara.
Killion sebentar lagi sampai, Dia selalu membawakan oleh oleh untuk Ayah dan adiknya. Kali ini, Killion membawakan tart keju yang manis, asin dan gurih. Freya akan suka dan menghabiskan separuhnya sendiri. Nafsu makannya sangat tidak masuk akal tapi badannya tetap saja kurus.
Kereta Killion sudah sampai.
Benar saja, Freya sudah berdiri untuk menyambut kepulangannya.
"Kakak...."
Ayahnya, Count Galo juga menyambut kedatangannya.
"Selamat datang kembali putraku."
Bagi Count Galo yang idealis dan berintegritas tinggi, profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Meski kurang populer dibandingkan dengan profesi ksatria, tapi Count Galo yakin kalau ilmu pengetahuan juga sama tajamnya dengan pedang ksatria.
"Terimakasih." Kata Killion, dia lalu memeluk Ayah dan adiknya secara bergantian.
Seorang pelayan Count lalu membawakan koper dan tas bawaan Killion. Ketiganya lalu masuk ke rumah.
"Bagaimana kabar kakak?"
"Yah, Kerajaan dalam waktu yang sulit karena perang akan pecah kembali."
"Ya ampun, apakah itu artinya ketiga teman Kakak akan dikirim ke Medan perang?"
"Ya, itu sudah pasti." Freya lalu menghentikan langkahnya karena kaget. Tak percaya, padahal dia hanya iseng bertanya tak disangka Kakaknya langsung menjawabnya.
Pergi ke medan perang adalah momok yang menakutkan bagi semua orang. Apalagi peluang pulang dengan selamat selalu saja menghantui setiap orang. Mereka yang ditinggal pergi berperang harus selalu ikhlas, siap ditinggal kapan saja, syukur pulang dengan selamat. Ada yang pulang dengan anggota badan yang tidak utuh, ada pula yang pulang tinggal nama.
"Kenapa Freya?"
"Ah tidak kak, Freya hanya kaget saja." Freya ingin menangis, bagaimana mungkin cinta pertamanya akan pergi berperang. Dia bahkan belum pernah mengatakan perasaannya.
'Bagaimana kalau dia pulang tidak selamat?' Pikiran Freya dihantui pertanyaan negatif.
Freya memendam pikirannya, dia pura pura tertawa di depan Kakak dan Ayahnya hari itu.
Padahal hatinya sedang berkecamuk. Sedang apa gerangan disana? Apakah dia juga memikirkanku?
Lepas makan malam bersama dan bersenda gurau dengan keluarganya, Freya pun berbaring tempat tidur. Tapi berkali kali Freya tak bisa tidur. Bayangan wajah Deron menghantuinya.
Sebenarnya Freya sendiri sudah lama tidak pernah bertemu dengan Deron. Terakhir bertemu 2,5 yang lalu. Itu pun pertemuan singkat karena Deron tak sengaja lewat rumah Count Galo karena Deron habis dari perbatasan untuk patroli wilayah terluar Kerajaan Wistonia.
Bertepuk sebelah tangan selama 10 tahun. Kalau itu umur seorang anak, dia pasti sudah pandai membaca, berhitung, menulis, menanggung kuda dan bahkan sudah bisa punya rasa suka juga pada seseorang.
Karena terlalu banyak berpikir Freya jadi semakin tidak bisa tidur.
"Aaarhg.... tidur Freya, kita pikirkan lagi solusinya besok ya." Ucap Freya seorang diri yang sudah bagai mantra. Akhirnya Freya tertidur dan bermimpi tentang kejadian 10 tahun yang lalu.
***
Di Kerajaan Wistoria, konon memiliki 5 cahaya ilahi setelah 5 anak laki-laki lahir di bulan suci kenaikan Dewa Wiba ke langit.
Anak anak tersebut ialah, Killion Westley, anak Count Galo Westley. Sekarang dia terkenal dengan ilmu pengetahuan dan kecerdasannya di bidang pengetahuan.
Kedua ada Deron Zanibun, anak Marquess Vola Zanibun. Dia adalah ksatria yang ahli dalam ilmu panahan.
Ketiga ada Putra Mahkota Felix Wistoria. Dia ahli dalam bersiasat, bernegosiasi dan lain sebagainya. Dengan kata lain, dia ahli dalam bersosial.
Ke empat ada Haze Yameka, anak Duke Tern Yameka. Dia adalah pemuda tampan yang juga cantik, yang pandai dalam ilmu seni, entah itu menulis puisi, seni oatung bahka melukis. Konon dia dijuluki oleh anak dewa Hazed.
Kelima ada James Malino, anak Grand Duke Pluto Malino. Dia tampan tapi juga dingin seperti manusia es kutub. Kepribadiannya misterius dan sulit ditebak.
Dan Freya terjebak diantara kelima cahaya ilahi tersebut.
Semua orang juga tahu bahwa mereka semua iri pada Freya. Count Galo juga guru bagi kelima orang tersebut sebelum masuk akademi. Mereka bahkan di ijinkan orang tua mereka untuk tinggal sementara di rumah Count selama liburan musim panas.
Dari sanalah, Freya bisa akrab dengan ke empat teman Kakaknya.
Kelima anak laki-laki punya wajah yang tampan dan punya kemampuan yang menonjol di bidang masing-masing. Dan tentu saja kalau sidah berkumpul mereka seperti boy grup yang tampan, menawan, rupawan dan tidak bisa dicapai oleh para wanita.
Kehadiran Freya itu bisa jadi dua simbol. Pertama simbol untuk dibenci, kedua simbol untuk dimanfaatkan. Frrya sering dititipi surat, cokelat, bros, sarung tangan, makanan, kue, bunga dan hadiah lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Bosan, itulah yang Freya rasakan. Dia jadi ikut menanggung beban dari kelima bunga Kerajaan tersebut.
***
Freya bangun dengan badan tidak segar karena semalaman dia susah tidur. Dia akhirnya mendapatkan wahyu setelah berapa d kamarnya.
Freya yang matanya berkilat berapi api, penuh semangat dengan jiwa yang membawa telah menimbang dan memutuskan bahwa dia akan mengakui perasaannya pada Deron.
Biasanya akan diadakan pesta perpisahan di istana untuk menyemangati para ksattia yang terjun ke medan perang. Freya akan menemui Deron sehingga dia bisa mengakui perasaannya pada Deron. Freya sudah parah kalau perasaannya akan diterima atau tidak. Tidak masalah baginya, yang terpenting perasaannya itu bisa diungkapkan. Hanya itu harapannya.
Frrya tersenyum, "Mari kita cari referensi kata kata cinta yang romantis dan menggugah jiwa."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!