"Dasar gadis bodoh!!" seru seorang pria.
"Ampun, ampun." jawab si gadis.
"Kamu ini bodoh sekali!" seru si pria.
Seorang gadis muda bernama Farah Riana, gadis lulusan SD yang selalu merasakan kesakitan yang sangat luar biasa.
"Mahluk hina sepertimu pasti mau mencuri kan?" tanya si pria.
Farah bekerja menjadi buruh cuci di rumah tetangganya, gadis itu tidak mampu membiayai sekolahnya karena keterbatasan ekonomi.
PENGENALAN TOKOH
*FARAH RIANA*
seorang gadis muda yang hanya lulusan sekolah dasar, tidak mampu melanjutkan pendidikan karena dari kecil hanyalah gadis yatim. beranjak dewasa Farah harus menjadi gadis yatim piatu, menapaki kehidupan keras tanpa ada yang mau menolongnya.
*HENDRIK SETYAWAN*
pria penolong dari Farah begitu baik Bahkan dia begitu royal kepada Farah.
*RUDIANTO*
pria kaya berhati jahat yang hanya mempermainkan gadis bodoh seperti Farah, menjebaknya kemudian berusaha untuk menyingkirkannya.
*RINDU CITRA*
sepupu dari Rudianto, baik cantik dan mempunyai pendidikan tinggi seorang artis yang memiliki karir cemerlang serta suami yang masih belum dipublikasikan
"Nih gajimu." majikan Farah melempar beberapa lembar uang kertas ke muka Fara.
"Terima kasih, Tuan." ucap Farah.
"Sudah, pulang sana. kalau kamu di sini kelamaan nanti barang-barang yang ada di rumahku kamu curi semuanya." majikan wanita yang kemudian menendang tubuh Fara dengan sangat keras.
BUGG..
"Iya, nyonya."
Farah yang kemudian pergi meninggalkan rumah salah satu tetangga yang selalu menyuruh para untuk membersihkan rumah sekaligus mencuci pakaian mereka.
"Kenapa kamu kasar seperti itu sih?" tanya si pria.
"Habis bagaimana lagi, pak. kalau kita baik sama dia nanti para tetangga malah jahat sama kita." jawab si wanita.
"Tapi tidak seperti itu juga kali, Bu. dia itu anak yatim piatu kasihan kalau kita itu menyiksanya." ucap si pria.
"Ya gimana lagi ya Pak, aku ingin gadis itu tidak merasa kalau dia dikasihani, kalau dia merasa dikasihani nanti dia ngelonjak. dia nanti nggak mau berusaha." jawab si wanita yang kemudian menutup rumahnya.
*WARUNG SEMBAKO*
"Hei lihat, Itu lihat tulalit sedang belanja. dia mau belanja!" seru beberapa pemuda yang selalu menghina Farah yang tidak bisa membaca dan menulis. bahkan gadis muda itu memakai kacamata tebal karena penglihatannya sedikit terganggu.
"Sudah, Farah. Nggak usah didengerin ocehan mereka semuanya, kamu itu gadis baik loh..," ucap si pemilik warung yang mencoba untuk membuat Farah merasa sedikit baik.
"Tidak apa-apa, Bu. biasanya kan mereka selalu mengganggu saya seperti itu." jawab Farah.
"Nanti kalau anak Ibu sudah pulang dari kerja kamu minta tolong sama anak Ibu aja untuk belajar membaca. biar tidak setiap hari kamu itu selalu di olok-olok oleh warga di tempat ini." ucap ibu pemilik warung.
"Biarin saja Bu, mereka selalu menghina saya. toh Apa yang mereka katakan itu benar. saya ini sudah tidak cantik, tidak bisa membaca bahkan juga tidak bisa menulis." jawab Farah sambil tersenyum.
Tidak pernah sekalipun gadis itu mencoba membela dirinya ataupun menghina orang-orang yang selalu menghinanya. Memangnya jika Farah diperlakukan seperti itu siapa yang akan membantunya, toh tidak akan ada orang yang mau membantunya, karena semua orang selalu menganggap Farah adalah seorang gadis yang sangat menyebalkan di kampung tersebut.
"Sudah jelek gak bisa baca lagi, emangnya siapa yang mau menikahinya!" seru salah satu pemuda yang yang selalu saja menghina Farah.
"Doyok, Jika kamu selalu menghina Farah seperti itu, awas ya..bakal ku lempar mukamu ini itu dengan wajan yang ada di warung ku!" seru Ibu pemilik warung.
"Sudah Bu, tidak apa-apa. biarkan saja mereka menghina Farah, sudah biasanya mereka menghinaku seperti itu." jawab Farah dengan nada suara yang sangat biasa.
"Ingat, Farah. jangan dekat-dekat sama mereka ya!" seru Ibu pemilik warung.
"Idih, Siapa yang mau sama wanita jelek seperti itu. udah jelek baunya busuk rambutnya acak-acakan tidak bisa baca lagi!!" seru para pemuda yang ada di tempat itu.
"Diam kalian, kalian ini benar-benar mau aku lempar sama wajan ini ya!!" teriak Bu pemilik warung.
"Yee.., ngapain juga Ibu itu ngebantu wanita jorok ini. memangnya siapa yang mau menikah dengannya, sudah jorok jelek lagi!!" seru para pemuda kembali.
Farah hanya bisa menahan air matanya, Gadis itu nampak terlihat begitu biasa. memang setiap hari dia selalu di perlakukan seperti itu, jadi dia tidak menganggap perkataan orang-orang itu sebagai beban hidupnya.
"Farah hati-hati ya!!" seru Ibu pemilik warung.
"Iya Bu, Farah bakal hati-hati." jawab Farah yang kemudian membawa beberapa kantong plastik belanjaannya.
Satu kg beras, seperempat telur dan sepotong tempe. itu adalah makanan yang selalu dimakan oleh Farah setiap hari. tidak ada seorang yang ada di kampung itu mau memperkerjakan Farah karena Gadis itu tidak bisa membaca dan menulis. pekerjaan Farah hanyalah sebagai seorang buruh cuci pakaian di dua tempat.
Sore ini salah satu kerabat Farah datang ke tempat gadis muda tersebut. sepasang suami istri bersama anaknya mereka datang tiba-tiba ke rumah Farah.
BRAKK!!
BRAKK!!
seorang pria mengebrak pintu rumah Farah.
CEKLEK.
Farah melihat seorang pria bersama dengan seorang wanita.
"Paman, tumben sekali Paman ke sini?" tanya Farah kepada salah satu pamannya. seorang keluarga yang satu-satunya dimiliki oleh Farah.
"Oh ya, Farah. Maafkan Paman ya jika Paman harus melakukan ini. tapi mulai sekarang rumah yang kamu tempati ini mau Paman ambil kembali, kau tahu kan rumah paman sudah Paman jual dan Paman tidak punya tempat tinggal lagi. jadi Paman akan mengambil rumah ini untuk paman tinggali!" ucap Paman Farah.
"Tapi ini kan rumah Ibu Farah, Paman. Mengapa Paman ingin mengambilnya?" tanya Farah yang kebingungan.
Tampa sepengetahuan Farah ternyata pamannya telah mengambil beberapa surat dan menipu Farah secara terang-terangan, tentu saja Farah tidak tahu karena gadis berusia tujuh belas tahun itu hanyalah gadis lulusan SD.
"Tapi Paman, ini kan rumah Farah!" seru Farah.
"Kamu sudah Paman berikan uang waktu itu untuk pengobatan ibumu, jadi rumah ini sekarang menjadi milik Paman." jawab Paman Farah.
Pria tua itu dengan tidak tahu malunya telah menipu Farah hingga membuat gadis itu harus kehilangan rumah satu-satunya warisan dari sang ibu. Farah tidak terlalu mengetahui mengenai surat yang dibawa oleh pamannya, namun yang jelas Gadis itu benar-benar sudah ditipu oleh pamannya sendiri.
"Tidak bisa begitu, Paman. ini rumahku!" seru Farah.
"Rumah ini telah menjadi milikku, Farah. aku telah memberikan uang yang waktu itu kau minta untuk pengobatan ibumu. jadi mulai sekarang kau harus pergi dari tempat ini!" jawab Paman Farah.
Tanpa mempunyai perasaan sama sekali. Paman Farah langsung menyeret gadis muda tersebut, menariknya paksa tanpa bisa melakukan perlawanan sama sekali. Para warga yang melihat hal itu mereka hanya mencibir seorang gadis muda yang hanya lulusan SD.
"Itulah sebabnya jadi seorang manusia tuh harus bisa membaca dan menulis, kalau bodoh seperti Farah ditipu pamannya saja dia tidak tahu!" seru para warga yang mencibir.
Farah hanya bisa menangis, gadis berusia tujuh belas tahun itu benar-benar tidak akan menyangka kalau dirinya hari ini akan terusir dari rumahnya sendiri.
"Hiks.., hiks..,"
Suara tangisan Farah pecah saat pamannya menarik paksa dan membuang barang-barang Farah. pak RT yang datang ingin menolong pun tidak bisa karena surat akte rumah telah dimiliki oleh Paman Farah.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
- My sugar Daddy 2 (Nyonya mafia)
- The royal palace
- Crazy love 18+
- Mahar cinta
Paman Tolong jangan lakukan hal ini padaku Tolong jangan lakukan hal ini aku sebatang kara Apakah Paman tega akan melakukan ini semua padaku ucap parah kenapa aku tidak boleh melakukannya salahmu sendiri karena kamu langsung menandatangani surat akte tanah itu jawab Paman Farah.
terlihat Farah berjalan mendekati beberapa warga yang ada di sekitar rumahnya, di tempat itu juga ada pak RT yang dari tadi melihat Farah disakiti oleh pamannya.
"Pak RT, pak RT tolong aku!!" seru Farah yang memegang kedua kaki Pak RT untuk meminta tolong.
Pria tua itu ingin sekali menolong Farah, tapi apa yang terjadi karena surat-surat yang dimiliki oleh Farah kini sudah berpindah ke tangan kepada pamannya.
"Pak RT tidak bisa menolong mu, Farah. apalagi semua surat-surat itu sudah berada di tangan pamanmu. salahkan saja dirimu sendiri yang bodoh dan tak berpendidikan." jawab Pak RT dengan suara yang ditahan.
Air mata Farah langsung lolos begitu saja saat tak ada satu orang pun yang mau menolong dirinya.
"Paman jangan berbuat seperti itu, aku tidak punya rumah. aku akan tinggal di mana?!" seru Farah. Gadis itu terus menangis dan menangis dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
"Aku tidak peduli, sekarang ini adalah rumahku. aku dan keluargaku akan tinggal di sini!" seru pria tua.
"Tapi Paman..." ucap Farah sambil menangis dan berlari memegang kaki pamannya. namun apa yang terjadi malah Paman Farah langsung mendorong tubuh gadis itu dengan kakinya hingga membuat gadis berusia tujuh belas tahun itu harus tersungkur di tanah.
BUGG..
"Dasar kau pria tidak punya perasaan!!" seru Ibu pemilik warung yang selalu mencoba untuk membantu Farah.
"Sekarang Kau pergilah dari tempat ini, karena sekarang rumah ini sudah menjadi milikku!!" seru Paman Farah.
"Hiks.., hiks..,"
Farah menangis sejadi-jadinya sore itu, seolah Tuhan ikut menangis karena kenyataan pahit yang harus dialami oleh Farah. Bagaimana tidak, air hujan tiba-tiba turun membasahi tanah tempat Farah berpijak.
"Makanya jadi wanita itu belajar pandai!" seru para warga.
Bukannya mereka bersimpati kepada Farah malah para warga yang ada di desa itu menghina gadis muda itu dengan begitu kasarnya. hati gadis mana yang tidak akan merasakan perih, rumah sudah diambil pamannya sekarang dihina terus-menerus tanpa ada satu orangpun yang berusaha untuk menolongnya.
"Tolonglah aku, Paman. tolong..," ucap Farah.
"Tak akan ada yang mau menolong mu, kamu sudah dengar sendiri kan apa yang dikatakan oleh para warga kamu itu benar-benar bodoh, makanya dari dulu seharusnya kamu itu sekolah biar tidak ditipu orang. Kamu ini sudah jelek bodoh tidak mengenyang pendidikan sama sekali. hidupmu itu benar-benar seperti pengemis di jalanan." Paman Farah terus mencemooh.
"Salahkan saja dirimu sendiri karena kau tidak pandai, dasar gadis bodoh!" seru para warga yang kemudian meninggalkan Farah yang berada di bawah guyuran hujan.
Hujan sore itu seolah menjadi saksi kalau gadis itu tidak akan berhenti merasakan rasa sakit hati dan pedihnya kehidupan.
"Kalian jahat!!" seru Farah.
Sore itu guyuran air hujan membawa Farah pergi dari desa tersebut, Gadis itu sudah tidak tahu harus kemana lagi dan kepada siapa dia akan berkeluh kesah. langkah kakinya terus membawanya ke sebuah tempat, tak ada yang mau menerima dirinya. seorang gadis yang tidak bisa membaca, seorang gadis yang selalu menjadi bahan tertawaan hinaan bahkan selalu menjadi bahan ledekan orang-orang yang ada di desa.
Langkah kaki Farah terus membawa gadis itu entah kemana, keluar dari desanya dan mencoba mencari tempat untuk berteduh. dengan begitu kejamnya Pamannya memberi gadis itu itu uang sebesar lima puluh ribu rupiah, dengan uang segitu apa yang akan dilakukan gadis buta huruf itu. suara derasnya air hujan seolah membawa sambaran petir yang terus menggelegar.
ZDARRRR!!
ZDARRRR!!
suara petir menyambar.
Farah tidak tahu kemana dia harus melangkah, gadis itu juga tidak tahu kemana dia harus mencari tempat untuk berteduh. di Sebuah jalan raya Farah terus melangkahkan kakinya, tubuhnya terus menggigil karena hempasan angin dan guyuran air hujan.
"Apa yang harus aku lakukan, Ke mana aku harus berteduh." guman Farah dalam hati sambil terus melangkah ke tempat yang tidak akan dia ketahui.
Dari jauh sebuah mobil hitam melaju dengan begitu cepat. melaju di jalanan yang diguyur hujan begitu deras
"Apa yang harus kita lakukan, Tuan. bahkan seluruh aset yang dimiliki oleh ayah Tuan akan dibekukan jika tuan tidak segera menikah." ucap Pak Lukman kepada majikannya.
"Kau tidak usah mengatakan hal itu, Pak Lukman. kita akan segera menemukan gadis buta huruf yang akan mau bekerja untuk ku." jawab Rudi.
"Tapi di zaman ini tidak ada seorang wanita yang tidak bisa membaca dan menulis, Tuan." ucap Pak Lukman.
Saat perbincangan kedua orang itu terus berlanjut, terlihat di depan mereka seorang gadis muda telah terkapar di jalan dan menciptakan suara ban mobil begitu keras sehingga membuat pemilik mobil benar-benar sangat terkejut.
CITTTTT!!!!
"Ada apa, Pak Lukman?!" seru Rudi kepada orang kepercayaannya.
"Kelihatannya ada seorang wanita yang yang yang pingsan di jala, Tuan." jawab Pak Lukman.
"Biarkan saja wanita itu." jawab Rudi.
"Kasihan, Tuan. kasihan gadis itu kemungkinan besar dia korban kecelakaan yang ditinggal oleh pengemudinya." ucap pak Lukman.
Karena begitu ketakutan akhirnya Pak Lukman memberhentikan mobilnya dan menolong seorang gadis muda yang ternyata dia adalah Farah. gadis muda itu sudah tidak mampu menahan dinginnya hujan yang mengguyur tubuhnya titik perut yang keroncongan itu juga menjadi penyebab Farah tidak sadarkan diri. pasrah itulah yang ada di pikiran Farah, gadis itu tidak mampu menahan semua yang terjadi. hal itu benar-benar membuat dirinya harus merasakan pahit dunia yang begitu kejam.
"Ya Tuhan, apa yang terjadi kepada gadis ini." ucap Pak Lukman yang kemudian menggendong Farah menuju mobil yang terhenti di jalanan.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
- My sugar Daddy 2 (Nyonya mafia)
- The royal palace
- Crazy love 18+
- Mahar cinta
"Kalau kau ingin menolongnya, segera kau tolong saja dia. karena wanita itu mungkin akan mati di bawah guyuran hujan seperti ini!" ucap Rudi yang membuat Pak Lukman langsung menggendong Farah.
Seorang gadis muda ditemukan tergeletak di jalan, wajahnya tidak cantik bahkan memakai kacamata tebal. Pak Lukman terus menatap gadis muda tersebut, seorang gadis yang diperkirakan Pak Lukman umurnya enam sampai tujuh belas tahun.
"Mengapa gadis ini berada di jalan di saat hujan lebat seperti ini? Apakah dia tidak punya rumah?" guman Pak Lukman dalam hati sambil menatap Farah yang tergeletak di jalan. sesaat kemudian pria tua itu membawa gadis muda itu masuk ke dalam mobil.
"Pak!!" seru Rudi.
"Iya, tuan!" jawab pak Lukman.
Dengan segera Rudi langsung berpindah tempat ke depan karena tidak mungkin baginya untuk memegang seorang gadis yang dalam kondisi basah kuyup. bahkan wajahnya bisa dibilang sangat jelek.
"Paman, itu makhluk jadi-jadian apa manusia?" tanya Rudi dengan kata-kata yang begitu kasar.
"Dia itu seorang gadis, Tuan." jawab Pak Lukman.
"Kok ada makhluk sejelek itu?" Rudi yang menghina parah.
"Kita semuanya makhluk hidup, Tuan." jawab Pak Lukman yang kemudian melajukan mobilnya.
"Manusia sih manusia, Paman. Tapi dia itu makhluk apaan? Lihatlah wajahnya seperti monster." ucap Rudi yang kemudian meminta Pak Lukman untuk segera melajukan mobilnya.
"Maaf, tuan." jawab pak Lukman.
"Segera lajukan mobilnya, Aku tidak mau berada di sini terus." perintah Rudi.
"Baik, tuan." jawab pak Lukman.
Saat berada di dalam mobil itu terlihat Rudi benar-benar terganggu dengan bau tubuh gadis yang di tolong anak buahnya. pria itu terus menatap Pak Lukman dengan tatapan mata yang begitu tajam.
"Baunya busuk, banget." ucap Rudi.
pak Lukman tidak menjawab.
"Dia itu manusia apa sampah? baunya busuk banget." ucap Rudi kembali.
Pak Lukman tidak berani menjawab, pria itu hanya terdiam sembari menatap majikannya. tentu saja pak Lukman juga bisa mencium bau tidak sedap dari tubuh gadis yang dia Tolong.
Ketika sampai di rumah besar itu terlihat Pak Lukman menggendong tubuh Farah.
"Jangan dimasukkan lewat pintu depan, bawa lewat garasi belakang." perintah Rudi.
"Baik, Tuan." jawab Pak Lukman.
Ke mana-mana Farah Hanya dianggap sebagai makhluk yang tidak pantas untuk dianggap manusia. hidupnya selalu saja nelangsa.
DUA HARI KEMUDIAN
Rumah tempat kediaman Roy yang begitu ramai saat pak Lukman membawa seorang gadis muda yang wajahnya sangat jelek. bahkan tak ada kesan cantik sama sekali, namun pak Lukman tetap membawanya pulang.
Beberapa hari gadis itu belum sadarkan diri, salah seorang wanita tua yang berada di rumah tersebut merasa kasihan dengan kondisi Farah. Tepat pada hari ketiga akhirnya Farah sudah sadar, dia menatap tempat nya berada.
"Saya ada di mana?'' tanya Farah ketika dia membuka matanya.
"Kamu sudah bangun?" tanya Pak Lukman.
pria itu mendatangi Farah ketika dia bangun. pria itu juga menanyakan mengenai siapa namanya dan di mana rumahnya.
Tentu saja Pak Lukman ingin segera membawa Gadis itu pulang, karena mungkin orang tuanya yang mencari keberadaan gadis muda tersebut. Namun sayang jawaban dari Farah membuat Pak Lukman begitu terkejut.
"Saya tidak punya rumah, Pak." jawab April yang begitu sedih."
Sebuah kertas diberikan oleh Pak Lukman kepada Farah.
"Untuk apa kertas ini, Pak?" tanya Farah.
"Coba tulis dimana alamatmu. aku akan mengantarkanmu pulang." jawab Pak Lukman.
"Kertas-kertas untuk apa, Pak?" tanya Farah kembali.
"Tentu saja untuk menulis alamatmu." jawab Pak Lukman.
"Saya, saya tidak bisa membaca Pak." jawab Farah yang membuat Pak Lukman terkejut. Ternyata Gadis yang dia temukan adalah gadis buta huruf tidak bisa membaca.
"Apa kamu yakin?" tanya pak Lukman.
"Maaf, pak." jawab Farah.
Dengan segera Pak Lukman meninggalkan Gadis itu. Entah mengapa Tuhan benar-benar mengabulkan semua pemikiran Rudi, hari ini dia menemukan seorang gadis buta huruf yang tak sengaja dia tolong.
Di rumah besar itu kebiasaan Rudi hanyalah marah-marah, menyelesaikan pekerjaan kantor yang selalu dia bawa pulang dan memberikan pelayan yang ada di rumah itu semprotan bahkan caci-maki darinya.
"Tuan." pak Lukman menemui Rudi.
"Pak Lukman, segera kau suruh Wanita itu pergi dari rumah ini. wanita itu benar-benar merusak pemandangan!!" Seru Rudi kepada Pak Lukman.
Tentu saja Pak Lukman yang merasa kasihan, pria tua itu pun kebingungan untuk mencari cara mengusir gadis tersebut. akhirnya Pak Pak Lukman memberanikan diri untuk mengatakan yang sebenarnya soal gadis muda yang dia temukan sebenarnya tidak bisa membaca dan menulis.
"Tuan, Saya sudah mendapatkan wanita yang seperti anda inginkan." ucap Pak Lukman.
"Apa maksudmu, Pak Lukman?" tanya Rudi.
"Gadis muda yang saya bawa ternyata tidak bisa membaca, Tuan. bahkan gadis muda itu tidak mempunyai tempat tinggal." jawab Pak Lukman.
"Apa kamu yakin?" tanya Rudi.
"Iya, tuan. gadis itu gadis buta huruf." jawab pak Lukman.
Rudi yang merasa kebingungan pria itu tidak sempat berpikir, kalau beberapa waktu yang lalu dia mencari seorang wanita bodoh yang bisa dia gunakan untuk menjalankan semua permainan yang akan dia lakukan.
Tak berselang lama akhirnya Rudi ingat dengan semua permintaan dari Papanya, kalau dalam waktu dekat Rudi tidak segera menikah dan memberikan keturunan pada keluarganya, maka pria itu tidak akan mendapatkan seluruh aset yang dimiliki oleh Papanya. Rudi tidak akan membiarkan semua kekayaan orang tuanya jatuh ke tangan saudara dari Papanya.
"Ternyata Tuhan masih berkehendak padaku, Pak Lukman. akan ku nikahi wanita itu dan menjalankan semua perintah dari Papa. dengan begitu semua kekayaan yang dimiliki Papa tidak akan bisa dimiliki oleh orang lain." ucap Rudi.
Pak Lukman tentu saja kebingungan, Bagaimana caranya dia harus mengatakan sesuatu kepada Farah. Namun karena Gadis itu memang tidak bisa membaca dan menulis akhirnya Rudi dan pak Lukman sepakat untuk membodohi gadis muda tersebut agar semua rencana Roy bisa berjalan dengan sangat mulus.
"Ini jalan satu-satunya agar gadis itu mempunyai tempat tinggal, hanya dijadikan istri kontrak yang tidak akan diakui oleh Rudi tidak akan membuat Gadis itu menderita. apalagi dia tidak bisa membaca dan menulis." ucap Pak Lukman dalam hati sambil menatap majikannya.
"Segera persiapkan semuanya, pak." pinta Rudi.
"Baik, tuan." jawab Pak Lukman yang kemudian pergi meninggalkan ruangan Rudi.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
- My sugar Daddy 2 (Nyonya mafia)
- The royal palace
- Crazy love 18+
- Mahar cinta
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!