Cery Angesta Sanjaya seorang ketua OSIS di SMA Tunas Jaya yang duduk di kelas 11 IPS A, ia merupakan siswi termanis dan juga sangat cekatan dalam menangani masalah. Cery adalah putri dari pasangan Bapak Jemi Sanjaya dan Ibu Emilia Sanjaya.

Cery seorang siswi yang sangat mudah bergaul dengan siapa saja. Ia bahkan juga mempunyai beberapa sahabat yaitu Reisa Putri pacar dari adik ponakannya sendiri yaitu Enjii Setya yang hobinya hanya berpacaran.

Maklumin *aja ya temen temen:\) Namanya juga remaja kayak gitu udah biasalah yang penting bisa jaga diri ya kan? oke lanjut*!

Cery sendiripun enggan memiliki pasangan, karena ia selalu dibuntuti Rama Aditya yang merangkap menjadi Wakil ketua OSIS.

"Cer, kapan sih Lo punya pacar?" sahut Reisa ketika duduk di depan bangku Cery.

"Tumben betah jomblo lo kak!" seru Enjii yang baru datang di kelas.

"Ah, kalian tuh apa apaan sih!" jawab Cery yang mulai geram dengan sepasang kekasih tersebut.

Tanpa pikir panjang Cerypun pergi keluar kelas untuk menghirup udara segar. Kebetulan setiap depan kelas di SMA Tunas Jaya memiliki sebuah taman yang sangat asri. Cerypun memilih untuk bergabung dengan teman teman yang lain sambil menunggu bel masuk.

"Ceryyyy!" panggil Rama yang tiba-tiba menghampirinya.

"Apaan sih Ram?" tanya Cery dengan malasnya.

"Kok kamu ninggalin aku sih Beb! Seharusnya kamu nungguin aku dateng dulu!" protes Rama kepada Cery.

"Beb beb pala Lo peyang apa!" sahut Cery dengan wajah memerah karena menahan amarah.

"Ya kan cuma.." belum sempat Rama menyelesaikan omongannya, bel masuk pun berbunyi.

Suasana belajar di dalam kelas Cery lumayan kondusif.

#di kantin

"Cery, bebeb gue tercinta, tolong bayarin jajan gua ya! Sekali ini aja yah plis! Mamak gue lagi marah sama gue jadi ya gue kaga ada jatah jajan." pinta Rama dengan wajah memelasnya.

"Idih, jangan mau Lo Cer!" sahut Reisa dengan nada juteknya.

"Oy toa masjid ga usah ikut campur napah!" cibir Rama.

Cerypun hanya tersenyum tipis menanggapi omongan Reisa dan Rama. Sedangkan Enjii memilih fokus untuk menikmati makanannya.

"Cer, Lo dipanggil tuh! Di suruh keruang guru sekarang!" kata siswi lain.

"Oh ya?" tanya Cery dengan logat santainya.

"Iya Cer, buruan deh penting tuh kayaknya!" sahut siswi itu.

Dengan langkah santai serta sedikit senyum di bibir mungilnya menambah kecantikan gadis tersebut.

"Liat tuh, Cery pasti bikin ulah! Tuh sampek di panggil ke ruang guru segala lagi!". "Kebanyakan kasus kali ya!". "Gatau malu ketua OSIS gitu amat ya kelakuannya!". "Idih, sok sok an amat sih!". Begitulah cibir para siswi lain yang merasa iri dengan Cery.

Sesampainya di depan kantor guru, Cerypun segera masuk menemui Waka kesiswaannya yaitu Ibu Nunik. Kebetulan Ibu Nunik juga sudah menunggu kedatangannya. Tanpa menunggu lama lagi Bu Nunik mempersilahkan Cery untuk duduk dihadapannya.

Happy Reading temen temen💙

Pagi hari di kediaman keluarga Sanjaya terlihat tidak seperti biasanya. Cery merasa pusing dengan karena harus di atur mamahnya.

"Mah, aku itu cuman mau dateng ke SMA Tunas Bangsa, bukan mau kondangan!" seru Cery yang sudah bosan karena harus mendengar komen mamahnya.

"Sayang, kamukan harus tampil oke di depan sekolah lain!" ujar mamah Emil sambil merapikan jas yang dipakai Cery.

Flash back on

Cery duduk tepat dihadapan Bu Nunik yang hanya dibatasi oleh meja saja.

"Oke gini Cer, besok itu ada jadwal buat study banding di SMA Tunas Bangsa dan kebetulan dari pihak SMA kita itu mengirim kamu, Rama, Reisa sama Enjii." jelas Bu Nunik yang mendapat anggukan dari Cery.

"Jadi kamu kasih tau mereka ya, buat persiapin diri!" perintah Bu Nunik.

"Baik Bu, kalau begitu saya permisi dulu!" sahut Cery dengan sopan.

Setelah bel pulang berbunyi. Cerypun langsung bergegas menuju parkiran dimana sebelumnya ia sempat mengirimkan pesan kepada gengnya yaitu Geng Peyek. Cukup lama Cery menunggu dan tiba-tiba,

"Dorrr!" Rama mengejutkan Cery dan langsung dibalas dengan pukulan di lengannya.

"Apaan sih Lo tuh Ram! Kayak anak kecil deh ah!" sahut Cery yang mulai kesal.

"Oh iya ada apa kak? Tumben suruh kumpul?" tanya Enjii yang tidak tahu apa apa.

"Ow itu, iya jadi gini besok itu ada acara Study Banding jadi Lo Lo pada harus ikut!" jelas Cery sambil melipat tangannya di dada.

"Oh Study Banding, dimana Cer?" tanya Reisa yang penasaran.

"Hmm.. dimana ya, tadi kalau nggak salah sih di SMA Tunas Bangsa." jawab Cery seperti biasa dengan logat santainya.

Tanpa bertanya-tanya lagi merekapun langsung menuju motor masing-masing dan bergegas untuk pulang ke rumah.

Flash back off

Cery mengendarai motor gede kesayangannya menuju sekolah, setelah sempat berdebat dengan mamahnya hanya karena masalah penampilan.

"Yaelah Cer, lecek bener muka Lo!" sahur Rama yang sedang berpenampilan baru.

"Lo kenapa sih kak? Gitu banget!" tanya Enjii yang juga penasaran dengan kakaknya.

"Gua nggakpapa kali! Mata Lo aja yang rada burem." jawab Cery yang tengah mengelak.

"Hiyak hiyak. Oh iya Cer, gimana penampilan gue? Cocok nggak gaya rambut gue?" tanya Rama yang penuh percaya diri.

"Oh, biasa aja tuh!" ketus Cery sambil melipat tangan di dada.

"Wah Lo pada ninggalin gua ya? Eh tunggu, bentar rambut Lo baru Ram, cukur ditempat Mang Joon ya Lo!" ledek Reisa yang baru saja tiba.

"Enak aja! Kayak kayak gini gua mirip oppa Korea kan?" sahut Rama sambil membenarkan rambutnya.

Saat tengah bercanda, tiba-tiba terdengar bunyi bel masuk. Alhasil para geng Peyek tersebut segera menemui Bu Nunik yang akan mendampingi mereka ke SMA Tunas Bangsa.

#SMA Tunas Bangsa

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, kini rombongan Cery sudah berada di halaman SMA Tunas Bangsa. Tak butuh waktu lama para guru SMA Tunas Bangsa pun segera menghampiri dan berbincang bincang dengan guru Cery. Mereka nampak antusias dalam menyambut kedatangan SMA Tunas Jaya. Cery memperhatikan sekelilingnya, ia menatap kagum dengan keindahan SMA Tunas Bangsa itu.

Budayakan saling berbagi ya kak🤗 Kakak tinggal pencet tombol jempol dan jangan lupa favoritnya 😍 Ntar author bagi cerita selanjutnya 👌

Happy Reading temen temen💙

Sementara para guru sedang asik mengobrol, terlihat seorang laki-laki tampan menghampiri Cery dan teman-temannya.

"Hai!" sapa orang itu.

"Oh hai juga!" balas Cery disertai senyuman di bibir mungilnya, yang pasti membuat siapapun akan jatuh cinta padanya.

"Ekhem, perkenalkan nama saya Arka Ketua OSIS SMA Tunas Bangsa." sahut Arka sambil mengulurkan tangannya. Meskipun awalnya ia merasa terpesona dengan Cery, namun Arka berusaha untuk tetap tenang.

"Oh iya, kenalin juga Cery Ketua OSIS SMA Tunas Jaya." ucap Cery sembari berjabat tangan dengan Arka.

"Pamerin aja jabatan kalian! Gua di diemin teruss!" protes Rama dengan memasang wajah cemberutnya.

"Hahahaha... maap lah Ram, iya Arka ini kenalin temen-temen gue, ada Rama, Reisa sama Enjii." ucap Cery sambil menunjuk temannya satu persatu.

Ditengah perbincangan tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Arka.

"Eh kamu Der, darimana aja sih?" tanya Arka sedikit kesal.

"Maap mas bro, saya ada urusan tadi." sahut Derin dengan nada bersalah, yang kemudian di balas anggukan oleh Arka.

Tanpa basa basi Derin segera menyapa dan berkenalan dengan Cery serta teman-temannya.

Berbeda dengan Arka, Derin adalah sesosok pria yang jauh lebih lembut dan yang pasti ia juga jauh lebih tampan. Oleh karena itu Derin disebut sebut sebagai primadona Tunas Bangsa, walaupun jabatannya hanya sekedar wakil ketua OSIS.

-

-

#taman

Dilain tempat nampak Cery yang sedang menikmati indahnya taman dan sesekali memotret berbagai bunga dengan kamera ponselnya.Ketika Cery sedang menaiki tangga jembatan, ia pun dikejutkan dengan suatu seseorang yang tak begitu asing.

"Ngapain disini kak?" tanya seseorang yang sedang berdiri tepat di belakang Cery, sehingga membuatnya terkejut. Alhasil Cerypun kehilangan keseimbangan dan jatuh, namun dengan sigap Derin segera menangkap tubuhnya. Sontak pandangan mereka pun saling bertemu.

"Cantik bener dah ini cewek, bikin kesengsem aja!" batin Derin sambil menatap lekat mata Cery.

"Aduh ini cowok kenapa mandangin gue sih kan jadinya deg-degan ih!" batin Cery yang sudah salah tingkah dan menunjukkan rona merah di pipinya karena malu.

Ketika mereka masih saling pandang dan dengan posisi yang sama, tiba-tiba

"Ekhem, yaelahhh elo Cer malah berduaan aja!" sahut Rama memecahkan pandangan mereka.

Sontak Derin segera melepaskan tangannya dari tubuh Cery.

"Siapa jugak yang berduaan ngaco Lo!" bela Cery dan bergegas pergi meninggalkan Rama dan Derin.

-

-

Setibanya di kantin SMA Tunas Bangsa terlihat suasana yang nampak sepi. Para siswa siswi masih melaksanakan kegiatan belajar di dalam kelas dengan tertib.

"Lo darimana sih Cer?" tanya Reisa karena sedari tadi ia ditinggal dan harus mengajukan pertanyaan demi pertanyaan untuk membuat laporan.

"Apaan sih, cuman jalan ke taman doang kok." sahut Cery dengan sedikit terbata bata.

Reisa pun hanya bisa menggeleng melihat kelakuan sahabatnya yang nampak aneh.

"Kalian mau pesen apa?" tanya Arka yang disuruh Pak Hery Kepala Sekolah SMA Tunas Bangsa.

"Ah apa ajalah!" jawab Cery yang dibalas anggukan oleh Reisa dan Enjii.

"Oh oke, tunggu bentar ya!" sahut Arka sembari pergi menghampiri Pak Hery.

Setelah kepergian Arka, suasana hening pun kembali tercipta. Semua saling sibuk memandangi keadaan kantin tersebut.

"Ini ponsel kamu. Tadi jatuh di jembatan." ucap Derin sembari memberikan ponsel kepada Cery.

"Oh makasih!" jawab Cery dengan cuek yang sebenarnya ia sedang berusaha menyembunyikan kegrogiannya.

Dua insan yang sedang melihat, tak lain yaitu Reisa dan Enjii sontak hanya saling tersenyum. Tak lama kemudian Rama dan Arka pun datang menghampiri dari arah yang berbeda.

"Ada apa ini? Kok diem semua?" tanya Rama yang selalu nyerocos.

"Nggak ada apa apa kok!" kali ini Derin yang menjawab pertanyaan Rama.

-

-

Selesai melakukan study banding, seluruh rombongan SMA Tunas Jaya segera bergegas kembali ke sekolah mereka, setelah tadi sempat berpamitan dengan SMA Tunas Bangsa.

Budayakan saling berbagi ya kak 🤗 Kakak tinggal pencet lambang jempol dan jangan lupa favoritnya 😍 Ntar author bagi cerita selanjutnya 👌