Pagi hari yang cerah secerah hatiku karena nanti sepulang sekolah aku akan ikut pertandingan balap motor, itu adalah jadwal yang sudah aku siapkan sepulang sekolah. karena hadiahnya yang besar yaitu uang 100jt dan motor.
"Tunggu aku ya motor baru." Batin gadis cantik itu sambil berjalan menuju ke ruang makan.
Gadis cantik itu adalah Tasya Gresia Alexander yang kerap dipanggil Tasya. Yang baru berumur 18 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Meskipun masih sekolah Aku adalah pemimpin dari anggota mafia yang bernama Black Lion yang didirikan oleh kakek secara rahasia, kakek menyerahkan gelar pemimpin sehari sebelum kakek meninggal. Bahkan ayahku yang merupakan pewaris dari keluarga Alexander tidak tahu dunia bawah yang kakek bentuk. Aku mendapatkan pelatihan ketat dari kakek sejak umur 6 tahun saat kedua orang tua ku ke luar negeri untuk mengurus pekerjaan kakek secara diam-diam melatihku.
"Good Morning semua?" sapaku.
"Morning too sayang." kata papaku yang bernama Kevin Alexander.
"Pagi juga sayang." kata mama yang bernama Sarah Gresia Alexander.
"Pagi juga kak." kata adikku yang bernama Chelsy Gresia Alexander yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama yang baru berumur 12 tahun.
Setelah aku sarapan aku langsung pamit berangkat ke sekolah.
"pa ma aku berangkat dulu ya, pa Chelsy bareng papa ya soalnya aku mau naik motor."
kataku karena biasanya Chelsy berangkatnya sama aku kalau bawa mobil.
"tumben Sya bawa motor ?" tanya mama.
"iyaa ma lagi pengen aja naik motor."
"o ya Sya nanti pulang sekolah langsung pulang ya soalnya nanti temen papa mau datang kerumah kita."
"kan yang datang temen papa kenapa aku yang disuruh pulang cepat."
"gak usah banyak tanya, kalau papa suruh pulang cepat ya langsung pulang bisa kan."
"Ck , ya nanti aku usahain." kataku sambil berjalan ke luar menuju garasi rumah.
"gimana ya kan aku mau ikut balap, haah nanti aja deh cari alasan buat pulang telat paling gak butuh 1 jm pertandingannya." batinku.
setelah sampai di sekolah aku langsung memarkirkan kendaraanku di tempat parkir sekolah. Dan langsung menuju ke ruang kelas.
"kenapa Sya kok mukanya di tekuk sih." tanya Fitri sahabatku.
"Bantu aku cari alasan buat ikut balap nanti, soalnya bokap nyuruh pulang cepet."
"Gampang, tinggal bilang ada jam tambahan kan mudah."
"Ternyata pinter juga kamu."
"Aku kan emang pinter sejak lahir." kata Fitri
sambil ketawa.
Setelah bel sekolah berbunyi semua murid langsung duduk di kursi masing-masing , guru pun mulai masuk kelas. Dari jam pertama hingga terakhir pelajaran dimulai, semua murid terus fokus ke pelajaran.
Dan akhirnya tiba pulang sekolah, Fina bilang tidak bisa ikut karena ada urusan jadi aku langsung menuju ke parkiran saat aku menuju tempat parkir ponselku berbunyi.
"hallo pa ?"
"Sya , kamu udah pulang sekolah kan ?"
"udah pa, tapi aku ada jam tambahan pa jadi gak bisa langsung pulang."
"Sampai rumah jam berapa nanti Sya?"
"jam 6 lebih sampai rumah pa."
"papa mau jam 6 tepat harus sudah dirumah."
"tapi pa...."
Tut....Tut...Tut
"sial , malah langsung ditutup lagi."
Tanpa berpikir lagi aku langsung menuju ke tempat balap karena aku hanya punya waktu kurang dari 1 jam. Setelah sampai ke tempat pertandingan, ternyata orang yang menantang ku sudah di sana.
"maaf telat." kataku sambil bersalam dengan Roni , Vino , Genta , dan Arga.
"Gue pikir Lo gak Dateng." kata Vino yang aka tanding melawanku.
"ada urusan sebentar, kita mulai sekarang karena gue gak punya banyak waktu."
"ok , aturannya mudah kita hanya butuh 5× putaran siapa yang lebih cepat menyelesaikan semua putaran dia pemenang." kata Vino .
"Ok deal." kataku.
Setelah semua persiapan selesai kita langsung memulai pertandingan ditengah pertandingan kita berdua sempat imbang namun di akhir pertandingan aku langsung meninggalkan Vino di belakang tepat saat itu aku pemenangnya.
"selamat ya lo menang ." kata Vino.
"Thank's ."
"Motor hadiahnya nanti malam gue kirim ke alamat rumah Lo, untuk uangnya nanti gue transfer, minta no hp Lo."
"ok, untuk motor besok aja ya kirimnya ini no hp gue, untuk uangnya belum terlalu butuh sih jadi nanti kalau butuh baru gue minta gimana."
"Hmmm ok besok gue kirim motornya."
"kalau gitu gue langsung pulang ya soalnya bokap nyokap udah nunggu dirumah." aku langsung meluncur ke rumah karena waktunya tinggal 10 menit untuk sampai ke rumah padahal butuh waktu 15 menit untuk sampai.
"ck , lebih 5 menit lagi." gerutu ku sambil mempercepat laju motor kesayanganku.
...****************...
Setelah sampai di halaman rumah ternyata sudah ada 2 mobil yang terparkir di halaman.
Akupun langsung bergegas masuk kedalam rumah.
"sial, tamunya sudah datang lagi. Terpaksa lewat jalur langit." gerutu ku.
aku pun langsung memanjat pohon besar lalu melompat ke balkon kamar kamarku. Setelah itu aku langsung bergegas masuk ke kamar untung saja pintunya tidak terkunci dan aku langsung bergegas mandi berganti pakaian tidak lupa aku mengirimkan pesan ke adikku untuk bilang ke mama kalau aku sudah di kamar.
Ting...
"Ma kakak ada di kamar."bisik Chelsy.
"Maaf ya, saya permisi dulu sepertinya Tasya sudah bangun dari tidurnya." kata mama.
"Kalau sudah bangun suruh ke bawah sekarang." kata papa dengan tatapan tajam.
"Baik pa."
"Maaf ya, mungkin karena tadi kecapekan jadinya baru bangun."kata papa.
"tidak apa-apa , Santai aja Vin El dan Arsen juga kalau capek langsung tidur.” kata teman papa.
"Pa kakak sudah datang." kata Chelsy ke papa.
"Sya kemari duduk dekat papa." kata papa datar.
"Iya pa." akupun hanya bisa menunduk karena aku tahu papa sekarang marah kepadaku.
"Baiklah, kami ingin menyampaikan kedatangan kami kemari El." kata teman papa sambil menyenggol lengan anaknya.
"Sebelum itu perkenalkan nama saya Elfatir Aldebaran ini ayah saya Reihan Aldebaran ibu saya Rina Ayu Aldebaran dan adik saya Ersan Aldebaran, kedatangan saya kemari ingin melamar putri om yang bernama Tasya Gresia Alexander." kata El.
...✨✨✨✨✨...
Terimakasih sudah membaca atau sekedar melihat jangan lupa like subscribe comments nya ya 😉😉
"kami menerima lamarannya tapi kami akan memberikan semua keputusan kepada putri kami karena dia yang akan menjalani pernikahan ini." kata ayah.
"Sayang jangan melamun." kata mama berbisik-bisik.
"ekhemm , baik saya akan memberikan jawaban ke kalian...saya menerima lamarannya." kataku.
Sebenarnya tadi saat mama ke kamarku dia bilang ke aku bahwa papa dan mama menjodohkan aku ke temannya papa yang ada di ruang tamu, mama meminta kepada ku untuk menerima perjodohan ini sebenarnya tadi aku sempat menolak tapi mama malah nangis dan itu adalah hal yang paling menyakitkan untukku yaitu air mata kedua orang tua ku akhirnya aku memutuskan menerima lamarannya.
"Terima kasih sudah menerima lamaran saya."kata El.
aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah itu kami setuju pernikahannya akan diadakan Minggu depan. Dan aku minta pernikahannya di rahasiakan sampai aku lulus sekolah.
Tidak aku sangka waktu berjalan sangat cepat, tepat hari ini hari pernikahanku dan El dan kami hanya mengundang kerabat dekat saja bahkan Fina sahabat dekatku tidak aku beritahu. Bukannya tidak mau mengundang tapi aku tahu sahabatku itu mulutnya seperti sepeda yang tidak ada remnya.
Tepat pukul 10 pagi setelah El mengucapkan ijab Kabulnya secara resmi aku sudah menjadi istrinya, setelah selesai ijab Kabul kami melakukan sesi foto bersama para tamu undangan. Setelah itu kami menyambut para tamu undangan, mungkin karena belum makan dari pagi kepalaku merasa pusing dan kecapekan.
"Sya kamu baik-baik saja kan?" tanya El.
"Aku sedikit pusing." kataku sambil memijit pelipis kiriku.
"Kita kekamar aja ya istirahat, tamunya juga udah tinggal sedikit sebentar aku bilang ke keluarga kita."
******
Akhirnya kita sampai dikamar. Bukannya sembuh setelah tidur sakit kepala ku malah sekarang rasanya perutku seperti diaduk, aku langsung menyembunyikan mual ku setelah setelah El masuk kekamar dan bilang malam ini kita akan pindah kerumah yang sudah disiapkan El .
"bagaimana keadaan mu udah gak pusing?"
"udah mendingan kok." ucapku berbohong.
"malam ini kita pindah kerumah ku ya, sekarang kamu siap-siap aku tunggu dibawah tidak perlu bawa barang aku sudah siapkan semua kebutuhan kamu disana."
aku pun hanya mengangguk.
setelah kami berpamitan kami langsung berangkat, di tengah perjalanan aku merasa perutku nyeri tapi aku menahannya. Dan akhirnya kita tiba di rumah yang menurutku besar dan mewah.
(contoh rumah El & Tasya)
"ini kamar kita, kamu...."
sebelum El melanjutkan perkataannya tiba-tiba perutku terasa sakit, untung saja El sigap langsung membawaku ke tempat tidur.
"Biar aku periksa."
"tidak perlu cuma sakit... arrghh." kataku saat El tiba-tiba menekan perut bagian yang sakit.
" kamu belum makan?" tanya El dengan tatapan tajam karena tahu Tasya punya penyakit maag.
Aku hanya menggeleng pelan lalu menunduk karena takut dengan tatapannya.
"kenapa gue bisa takut ya biasanya kan gue gak takut dengan tatapan orang lain." gerutu ku saat El sudah keluar kamar.
"ini makan bubur dulu setelah itu minum obat , aku suapin!" kata El.
setelah 3 suap rasanya perutku seperti diaduk aku langsung bergegas ke kamar mandi. "ueeekkk....ueekk, maaf hiks..hiks." kataku setelah keluar dari kamar mandi.
"tidak apa-apa makan buburnya lagi ya."
"enggak mau hikss nanti muntah lagi."
"yaudah minum obatnya setelah itu tidur." sambil menyodorkan obatnya.
aku langsung menggelengkan kepala. "enggak mau." sambil menutup mulut dengan tangan.
"kamu minum sendiri atau aku transfer lewat mulut." sambil menekan kata mulut.
"aku minum sendiri." kataku dengan cepat mengambil obat ditangannya.
"Ditelan jangan dibuang."
"iya ya." ucapku berbohong.
Tiba-tiba dia mengapit daguku secara paksa dan berkata "Tasya." otomatis aku langsung menelan obat nya.
"Anak pintar, sekarang tidur." sambil mengusap lembut kepala ku dan mencium keningku. aku langsung tidur mungkin karena pengaruh obat.
...**@@@** ...
jangan lupa like subscribe nya ya dan komentar nya 🙏🙏
"Sya..Tasya bangun sarapan dulu ya, setelah itu minum obat lalu istirahat."Kata El sambil membantuku bangun.
Tasya hanya bisa diam sebenarnya dia sudah gak papa meski semalam sempat demam. "Mama ingin pulang gue gak suka nikah sama nih dokter." batinku.
"aaa..."kata El menyuapi ku.
"gak mau aku mau makan yang lain bosen bubur terus." kataku sambil menutup mulut dengan tangan.
"haah... emang mau makan apa, hm?" tanya El .
"Bagaimana cara nya gue izin keluar dari rumah ini, gue harus cari alasan yang jelas." batinku." aku mau makan buburnya tapi dengan satu syarat."
"apa syaratnya."
"aku mau... keluar seben...."
"gak boleh aku gak akan izinin kamu keluar apalagi keluar kamar."
"Tapi aku ada urusan sebentar sama sahabat ku boleh ya nanti sebelum makan siang aku pulang plisss, lagian aku juga udah baikan kok aku mohon ya." kataku sambil menangkupkan kedua tangan.
"gak boleh sya aku seorang dokter jadi aku tahu pasienku sudah sehat atau belum."
"tapi aku kan udah sehat, aku mohon aku janji gak bakal lama-lama beri aku waktu 1 jam aku janji akan langsung pulang." jelas ku.
"tapi aku antar ya." pinta El
"gak...gak perlu kok aku bawa motor sendiri aja ya." lanjut ku."sial kalau dia tahu gue mau cari anggota ku yang disekap musuhku bisa gawat."batinku.
"baiklah tapi hanya 1 jam kalau sampai lebih meski 5 menit aja aku akan memberikan hukuman untuk mu." lanjut El "habiskan dulu buburnya setelah itu minum obat."
"siap bos, aku janji sebelum 1 jam aku sudah dirumah."
setelah minum obat aku langsung bergegas siap-siap karena kevin sudah melacak keberadaan Zein aku langsung menuju lokasi.
"Dimana Zein."tanyaku, pada 10 orang yang aku ajak untuk mencari Zein.
"Dia ada didalam, kami sudah memeriksa sebentar anehnya tidak ada yang menjaga disekitar sandera dia cuma diikat di kursi dan ditutup matanya." ucap Dio.
"kita kedalam sekarang tapi kalian harus tetap hati-hati bisa jadi ini hanya jebakan." ucapku, setelah itu kita masuk kedalam dan langsung melepaskan sandera, "sudah?" tanyaku.
"Sudah queen"jawab Ryan.
"kita langsung keluar." perintah ku, namun sebelum keluar tiba-tiba.
prok...prok...prok (suara tepuk tangan)
Tidak tahu siapa mereka yang pasti aku langsung menyuruh salah satu anggota untuk membawa Zein keluar , karena musuh langsung menyerang kita.
Menurut ku mereka bukan dari wilayah dekat,"apa mungkin mereka musuh bisnis kakek , sial aku harus menyelesaikan tepat waktu."batinku, sambil terus menyerang ketua mereka dan akhirnya aku bisa melumpuhkan ketuanya.
"siapa kalian?" tanyaku langsung ke intinya.
"Lo tidak perlu tahu siapa kami yang pasti tugas kami menghancurkan anggota Black Lion."
Dor....
"Ck, Dimas panggil anggota lo untuk membereskan mereka dan anggota yang terluka termasuk Zein langsung bawa ke rumah sakit untuk biaya nanti bilang ke gue, gue pergi dulu." kataku, kenapa aku suruh anggotanya Dimas karena mereka adalah ahlinya menghilangkan jejak.
Aku langsung bergegas ke rumah karena waktunya sudah mepet,"sial gak akan keburu." gerutu ku di jalan.
Saat aku tiba di depan pagar aku tidak langsung masuk tapi aku turun dari motor lalu mendorong motor ku ke garasi rumah, aku pikir El tidak akan curiga jika aku langsung masuk diam-diam ke dalam rumah. Namun tiba-tiba ,"Ekhemm." aku terkejut karena El sudah menungguku duduk di kursi ruang tamu, saat aku menutup pintu.
"Jam berapa sekarang?" tanya El dengan suara dingin.
"Kenapa dia ada dirumah bukannya tadi mobilnya tidak ada di garasi." gerutu ku sambil menundukkan kepala.
"Mana kunci motornya." tanya El.
"Bu...buat apa." tanyaku sambil melihat matanya yang tajam, "i...ini." sambil memberikan kunci motornya.
"Tadi janji pergi berapa jam?"
"sa...satu jam, tapi kan hanya lebih sedikit."
"20 menit sedikit."kata El sambil berjalan menuju ke arah ku.
"Mulai sekarang kamu gak boleh bawa motor."
"gak bisa gitu dong terus nanti kalau sekolah gue naik apa?"lanjut ku, "kalau gue mau keluar rumah gimana?"
"Mulai sekarang aku yang akan antar jemput ke sekolah dan keluar." katanya dengan tatapan tajam.
Sebenarnya aku ingin membantah tapi aku urungkan karena rasanya tubuhku sakit semua meskipun wajah ku tidak apa-apa karena aku berusaha agar pukulannya tidak terkena wajahku. Kalau hal itu terjadi bisa tambah marah dokter galak ini."Aku mau istirahat."
"Makan minum obat dulu baru istirahat."
"Nanti setelah bangun gue capek mau tidur."sambil berjalan.
"Sekarang atau aku jual motor kesayangan kamu." kata El menuju ke tempat makan.
"Iiihh dasar dokter galak percuma tampan tapi nyebelin." gerutu ku di hati.
Aku hanya menurut saja selepas makan aku mandi lalu tidur, dan malamnya aku tidak makan padahal El sudah membangunkan ku tapi karena rasanya badanku sakit semua aku hanya berdehem saja dan tidur lagi.
El pergi mandi setelah itu mengecek file pasien yang di rumah sakit, saat tengah fokus mengerjakan tiba-tiba Tasya memeluk kakinya untung saja tidak kepentok laptop kepala Tasya .
Terimakasih kasih maaf kalau bahasanya campuran 🙏☺️ jangan lupa kasih like subscribe dan comments ya kak
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!