NovelToon NovelToon

Legend Of Zhishu

Bab 1 : Pembantaian di malam hari.

Legend of Zhishu.

...🍃🍃🍃...

Pada abad dinasti sebelum masehi, terdapat banyak kekaisaran yang berdiri pada puncaknya ... mereka tak kenal ampun jika siapa pun mengusik kerajaan mereka.

Di kerajaan Utara ... terdapat kekaisaran yang maju dan sukses serta makmur, setelah mereka memenangkan peperangan. Yaitu Dinasti Yen Utara yang di pimpin oleh Kaisar yang bernama Feng JianYu dan seorang Permaisuri yang bernama FuWei.

Kaisar Feng JianYu mempunyai adik bernama SunTao, yang sangat berambisi ingin naik tahta dan menyingkirkan sang Kakak dari singgasananya.

Segala cara dan upaya dia lakukan agar kursi pemerintahan jadi miliknya, namun dia gagal dan gagal ... hingga dia di asingkan dan kembali setelah sekian lama dengan rencana yang sudah dia susun dengan sangat apik.

Seperti malam ini ... SunTao menyuruh pembunuh bayaran dan beberapa mentri serta prajurit yang kontra kepadanya untuk melakukan pemberontakkan.

Hingga membuat istana yang awalnya damai dan tentram, harus mengalami kericuhan karna pemberontakkan dan pembantaian secara tiba-tiba. Di saat sang Permaisuri baru saja melahirkan Putri pertama mereka.

BRAAAKK!

Pintu kediaman Permaisuri FuWei terbuka dengan lebar, membuat para dayang berteriak karna terkejut!

SREENGG!

Salah satu penjaga mengacungkan pedangnya. "Lancang! Apa kau tidak tau jika ini adalah kediaman Permaisuri. '' Teriak sang penjaga, namun tidak di idahkan oleh para pembunuh itu.

Para pembunuh bertopeng itu melihat kanan kiri, untuk membunuh bayi yang baru saja di lahirkan agar tuannya merasa senang akal hal itu.

''Siapa kalian! Berani sekali masuk kesini!'' Sentak Permaisuri FuWei, yang masih terbaring lemah di atas peraduan.

''Cepat cari dan bunuh Putri Mahkota.'' Teriak salah satu pembuhuh yang memakai topeng.

Permaisuri FuWei dengan cepat memeluk dan menggendong putrinya yang baru saja lahir kedunia, dan berlari menghindari para pemberontak yang akan membunuh mereka.

Sedangkan yang lainnya di bantai termasuk sang penjaga dan kedua dayang setianya, yang mana membuat Permaisuri langsung berlari ke arah dinding rahasia ... yang mana dinding itu menyatu ke luar istana, dan hanya beberapa orang tertentu yang mengetahui jalan rahasia itu.

Namun adik iparnya SunTao dan istrinya yang tidak lain adalah SuLien mengetahui jika Permaisuri FuWei melarikan diri, hingga menyuruh para pembunuh itu untuk mengejar Permaisuri dan membawanya hidup-hidup.

''Cepat tangkap dia dan anaknya! Aku ingin mereka di tangkap hidup-hidup agar aku yang dapat membunuh mereka.'' Teriak SuLien menggeram marah.

''Apa kalian tidak mendengar titah Permaisuri masa depan kalian! Cepat tangkap Ja la ng itu.''

''Baik, YangMulia.''

Para penjahat itu pergi dari istana dan mengejar Permaisuri FuWei.

...•...

^^^•^^^

Sedangkan Permaisuri FuWei berhasil keluar dari istana dan berlari jauh kedalam hutan ... walau di luar istana terasa dingin sampai minus 21°C derajat dan salju sedang lebat, tidak membuat Permaisuri FuWei merasa kedinginan.

Didalam hutan yang sunyi dan malam ... tetesan salju yang lebat membuat tubuh manusia menggigil kedinginan. Permaisuri FuWei dengan erat menggendong putri pertamanya agar tidak kedinginan.

''Bertahanlah sayang ...'

Permaisuri FuWei sangat takut dan mencemaskan nasib sang putri, di saat dia baru lahir kedunia ... dia harus berurusan dengan para musuh yang serakah dan haus akan tahta. Seharusnya dia tau jika SuLien dan adik iparnya akan melakukan hal keji ini.

'Ibunda tidak akan membiarkan mu mati, Nak. Kau harus kembali dan merebut apa yang seharusnya menjadi milikmu.'

Permaisuri FuWei terus berlari dalam kegelapan dan berhenti sejenak untuk menghirup udara membasahi paru-parunya, Ia menoleh ke arah belakang dimana para pembunuh tengah mengejar dirinya. Ia bisa mendengar langkah kaki kuda menuju ke arahnya, ia pun kembali berlari karna tidak mau anaknya tertangkap dan di bunuh oleh pamannya sendiri..

Tap..

...Tap.....

Tap..

Hos... Hos...

Permaisuri FuWei terus berlari walau dirinya merasa lelah dan kesakitan, ia sudah tidak sanggup untuk berlari ... Namun demi nyawa anaknya untuk tetap hidup, dia rela menahan rasa sakit di kaki dan sekujur tubuhnya.

Tak jauh dari belakang Permaisuri, para pembunuh itu berhenti lalu seseorang turun dari kuda untuk memeriksa jejak kaki di atas salju.

''Bos, lihatlah jejak kaki ini belum lama.''

''Cepat! Kejar wanita itu dan bunuh dia beserta bayinya.''

HIYAAA ...

Rombongan itu dengan cepat mengikuti langkah kaki Permaisuri, sedangkan Permaisuri di depan sana merasa sudah berlari sangat jauh hingga ia bisa melihat bangunan yang terbengkalai seperti kuil.

Permaisuri pun bergegas masuk kedalam dan bersembunyi di kegelapan, ia mendekap anaknya agar tidak merasa kedinginan.

Cup..

''Kau harus hidup, Nak! Bagaimana pun caranya kau harus menjadi gadis tangguh dan memiliki ilmu beladiri yang hebat seperti ayah mu ... agar kau bisa merebut kekuasaan dari tangan paman mu yang kejam. Kau, harus menjadi Kaisar wanita dan memimpin rakyat.'' Ucap Permaisuri sambil mengelus pipi anaknya.

Permaisuri menyenderkan kepalanya dan teringat dengan YangMulia Kaisar Feng, ia berfikir apakah suaminya masih hidup atau tidak! Karna ia tidak sempat bertemu dengan Kaisar untuk yang terakhir kalinya.

Sedangkan di sisi lain, para pembunuh yang berjumlah tiga orang dengan kuda mereka masing-masing sudah mengetahui dimana Permaisuri berada ... Kini mereka juga tengah berada di depan kuil yang sama, karna jejak kaki yang di tinggalkan oleh Permaisuri berhenti di sini.

Seseorang turun dari kudanya lalu berjalan ke dalam untuk memeriksa dan melihat kedalam, namun setelah memeriksa ke kanan dan ke kiri, dia tidak menemukan apa yang sedang dia cari.

Tanpa pembuhuh itu ketahui jika Permaisuri FuWei sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan dingin dan membunuh.

Ketika pembunuh itu berbalik ke belakang...

Sreett!

...''Aahhkkk ...''...

GUBRAKK!

Permaisuri FuWei tanpa belas kasih menggorok leher pembunuh itu memakai belati yang dia pegang, hingga kepala pembunuh itu terpisah dari badannya tanpa waktu panjang.

Suara gaduh dari dalam membuat kedua pembunuh yang berada di luar langsung turun dari kudannya dan berlari kedalam untuk memeriksa keadaan. Ketika mereka sudah di dalam, alangkah terkejutnya mereka melihat temannya sudah terkapar dengan keadaan kepala terpisah dari badannya.

''Kaliak sudah berani mengantarkan nyawa kalian kesini.''

''Wanita itu! Cepat bunuh dia dan bayi yang ada di gendonganya.'' Teriak salah satu pembunuh dan langsung menyerang Permaisuri dengan brutal tanpa belas kasih..

Traang!

...Trang!...

Trang!

Permaisuri menagkis serangan dan membalas menyerang dengan sangat lihai, walau dia menyerang dengan satu tangan tidak membuatnya kewalahan.

Sreeng..

...Jleb.....

Sreett!

Bruughh!

Permaisuri dengan gampang mengalahkan dua orang pembunuh yang menyerangnya, karna Permaisuri mempunyai ilmu beladiri yang sangat tinggi dan bisa mengalahkan para pembunuh dalam sekali gerakan..

Dugh!

Permaisuri ambruk karna merasa kelelahan, tetapi dia masih sadar dan memeluk anaknya dengan erat. Jika saja tubuhnya masih sehat, mungkin ia tidak akan merasakan lelah ... tapi ia baru saja melahirkan putrinya ke dunia ini hingga tubuhnya belum pulih sepenuhnya.

''Aaahhkk..''

Permaisuri sudah merasa tidak kuat, ia melihat patung Dewa Budha di depannya dan berkata.

''Ya dewa, selamatkan lah anakku dan biarkan dia hidup agar bisa membalas semuanya kelak. Dan sebagai gantinya, ambillah nyawaku dan selamatkan putriku.'' Ucap Permaisuri yang sudah menggigil kedinginan.

''Kau pernah menyelamatkan nyawaku! Maka aku meminta kau untuk menyelamatkan putriku.''

Bayi mungil yang baru lahir itu menangis ketika tubuhnya di angkat di depan patung Dewa, lalu di peluk kembali oleh Permaisuri dan di beri asi untuk yang terakhir kali.

Entah bagaimana nasib keduanya ... Akankah mereka bisa bertahan hidup dengan keadaan dingin di suhu 21 derajat celcius pada malam hari.

Sementara di dalam istana, Kaisar Feng JianYu yang sudah di racuni oleh sang adik langsung menjebloskan sang Kakak kedalam penjara bawah tanah. SunTao sengaja tidak membunuh sang Kakak agar dia bisa melihat dirinya naik tahta dan mengatur segala pemerintahan di negeri yang dia pijak.

SunTao berdiri di depan singgahsana dan tersenyum, ia melangkah dan duduk di singgahsana dengan segala rencana yang sudah dia susun.

...🍃🍃🍃...

...LIKE.KOMEN.VOTE...

Bab 2 : Berkuasa pada Akhirnya.

Legend of Zhishu.

...🍃🍃🍃...

Malam ini istana begitu mencengkram ... SuLien membuka pintu di kediaman Naga dengan senyuman dan berakhir dengan tawa yang sangat kencang hingga menggema di setiap penjuru kediaman Naga.

''Ha ha ha ... Lihatlah FuWei, aku berhasil merebut segalanya dari mu! Bahkan tempat Permaisuri akan tetap menjadi milikku. Kau gadis jalanan yang bahkan tidak bisa di sandingkan denganku." Teriak SuLien merasa puas.

Flashback beberapa bulan yang lalu...

Beberapa bulan yang lalu, setelah ia mengundurkan diri sebagai seorang Permaisuri ... ia pergi menemui SunTao yang berada di pengasingan untuk bekerja sama.

SunTao adalah anak dari seorang selir yang masih di sayangi oleh Kaisar terdahulu, tapi semenjak Kaisar terdahulu menobatkan Feng JianYu menjadi Kaisar ... SunTao marah dan berambisi merebut Tahta dari Feng JianYu hingga ia di asingkan karna kegagalannya.

SuLien meracuni pikiran SunTao hingga ambisi di dalam jiwanya kembali membara, hingga SunTao memutuskan untuk kembali ke istana dan membawa SuLien menjadi istrinya.

Awalnya FuWei menolak kedatangan mereka berdua karna memiliki firasat yang tidak baik, namun Kaisar Feng merasa kasihan dengan sang adik yang dia sayang harus di asingkan hingga ia memberikan kesempatan kedua untuk sang adik.

Satu bulan ... dua bulan ... tidak ada yang mencurigakan dari gerak gerik mereka berdua, sehingga FuWei pun percaya jika SuLien sudah berubah sepenuhnya.

Namun serigala tetaplah akan menjadi serigala yang haus akan darah, hingga di mana kehamilan FuWei yang memasuki sembilan bulan, terjadilah di awal cerita ... di mana pemberontakan di lakukan oleh SunTao dan di bantu oleh Perdana menteri (Ayah SuLien)

Mulai malam ini ... Kekaisaran Yen Utara di kuasai oleh SunTao dan SuLien sepenuhnya.

Flashback Off•

...•...

^^^•^^^

Ke esokan paginya di dalam hutan...

Sepasang suami istri yang akan pulang ke desanya yang berada di balik bukit Guantai tengah berjalan menerobos salju lebat, namun sebelum mereka benar-benar pulang ke dalam bukit ... sang istri ingin berdoa terlebih dahulu di kuil yang tidak jauh dari arah mereka.

''Suamiku, aku ingin berdo'a sebelum pulang ke desa kita.'' Pinta sang Istri.

''Tapi salju semakin lebat istriku.''

''Hanya sebentar saja.''

''Baiklah, mari.''

Ketika mereka sampai di depan kuil, mereka merasa heran karna menemukan tiga kuda yang sudah mati beku kedinginan. Mereka berdua saling pandang, lalu berjalan masuk untuk memeriksa apakah ada orang yang masih hidup di dalam sana atau tidak. Namun ketika pasutri itu masuk kedalam, mereka lebih terkejut melihat ada tiga orang yang sudah terbujur kaku bersimpah darah di lantai dengan kepala terpisah dari badannya.

''Suamiku.''

''Jangan takut, sepertinya mereka sudah mati.'' Sang suami menenangkan istrinya.

Ketika mereka sedang memeriksa, tiba-tiba mereka mendengar suara tangisan bayi yang sangat nyariing terdengar! Pasangan suami istri itu begitu tertegun dan langsung menghampiri asal suara itu.

Oweeekkk ... Oweeekkk ...

Mereka berdua terkejut melihat bayi yang masih hidup di pelukan seorang wanita cantik yang sudah terbujur kaku.

''Ya Dewa! Suamiku, lihatlah.'' Ucap istrinya yang mengambil bayi dari pelukan Permaisuri FuWei.

Sang suami menghampiri dan akan memeriksa denyut nadi Permaisuri, namun iya terkejut saat akan memeriksa denyut nadinya ... Permaisuri membuka kedua matanya dan mencengkram pergelangan tangannya sambil berkata.

''To-tolong jaga Pu-putriku dengan baik ... ahkkk, Untuk se-sekarang aku mo-mohon jauhkan di-dia dari Istana mana pun, jadikan dia wanita yang hebat karna kelak di-dia---'' Permaisuri tidak dapat melanjutkan perkataannya.

Pria itu terkejut dan langsung memeriksa denyut nadinya, namun sayang ... Permaisuri FuWei sudah tidak bernyawa lagi.

Pria itu langsung melihat istrinya, dan menyeret sang istri untuk segera pergi dari sana membawa bayi itu bersama mereka.

''Ayo istriku, kita pergi dari sini! Sebelum ada orang yang akan datang kemari.'' Ujarnya dengan terburu-buru.

Sang istri hanya mengangguk dan memeluk bayi itu dengan erat.. ''Tapi suamiku, bagaimana dengan mayat-mayat itu?''

''Biarkan saja, ayo kita pergi sebelum ada orang yang melihat kekacauan ini.'' Ucap Suaminya.

''Jangan! lebih baik bakar saja kuil ini, itu lebih aman di bandingkan ada orang yang mencari keberadaan bayi ini.''

Sang suami terdiam sejenak, lalu mengangguk dan membakar habis kuil beserta mayat mayat yang ada di dalam. Setelah membakar kuil, mereka berdua pergi dari kuil itu dengan tergesa-gesa dan membawa bayi yang mereka belum tau asal usulnya.

Namun mereka berjanji akan merawat bayi itu penuh dengan rasa kasih sayang, dan akan menganggapnya sebagai anak mereka sendiri.

• • •

Setelah perjalanan cukup jauh, akhirnya kedua suami istri itu sampai di desa mereka yang berada di dalam bukit Guantai. Mereka melewati jalan rahasia untuk bisa masuk kedalam, dan mereka langsung melaporkan keberadaan anak yang mereka bawa pada para tetua desa.

Tetua desa awalnya menolak kedatangan bayi itu, namun suami istri itu memohon pada Tetua karna mereka belum di karuniai seorang anak. Maka tetua desa akhirnya menyetujui keberadaan bayi itu.

Tetua desa bukit Guantai langsung merayakan kehadiran bayi mungil dan mengadakan ritual pemberian nama. Hingga para tetua sepakat dan sudah di sahkan, jika nama bayi itu adalah.

Yu Zhishu.

Kedua suami istri yang bernama Yu Quanci dan istrinya yang bernama Yu Xio, berjanji dengan penuh kasih sayang akan mengurus dan mencintai Yu Zhishu sepenuh hati ... terlepas siapa dia dan dari mana asal usulnya. Yang jelas bayi yang sedang mereka gendong adalah bayi milik mereka berdua, dan tidak ada seorang pun yang akan mengambil bayi itu dari tangan mereka..

...•...

^^^•^^^

Sedangkan di istana•

SunTao tengah menduduki singgasana dengan bangga, senyuman yang angkuh dan arrogant terpancar dari wajahnya ... begitu pun dengan SuLien yang sekarang menjabat sebagai seorang Permaisuri lagi setelah dulu ia mengundurkan diri.

SunTao membuang semua barang milik sang Kakak, karna ia tidak mau ada bayang-bayang sang Kakak di era pemerintahannya yang baru.

''Yangmulia, anda sangat cocok duduk di atas sana.'' Puji perdana Menteri yang mendukung SunTao memberontak, yang tidak lain adalah Ayah SuLien.

SunTao menaikkan dagunya dengan bangga, ''Tentu saja, dan ini semua berkat Permaisuri ku yang cantik.'' Puji SunTao pada SuLien dan mengecup tangannya.

SunTao pun memerintahkan sesuatu pada Perdana Menteri, hingga sang Perdana menteri mengangguk patuh.

''Tentu saja YangMulia ... pengangkatan anda menjadi Kaisar akan segera di sahkan.'' Perdana Menteri mengangguk lalu pergi untuk melakukan tugasnya.

Sedangkan di kota•

Desas desus jika di istana sudah terjadi pemberontakkan telah sampai ke luar istana, membuat para rakyat yang mendengar jika Kaisar Feng JianYu sudah di penjara membuat para rakyat geram! Namun mereka tidak bisa melakukan apapun, karna mereka hanya rakyat biasa yang takut terkena hukum gantung jika memberontak.

'Bagaimana bisa terjadi pemberontakman?'

'Aku dengar terjadi pembantaian ketika malam, dimana semua orang lengah.'

'Semoga Dewa langit melindungi kita.'

'Tidak aku sangka, Pangeran SunTao begitu serakah.'

'Dia itu orang yang sangat kejam, bagaimana Nmnasib kita jika Kekaisaran di pimpin oleh pria kejam seperti dia.'

Begitulah bisikan beberapa rakyat, yang mengeluhkan nasib mereka kedepannya seperti apa. Para rakyat hanya bisa berdo'a untuk kebaikan Kekaisaran mereka, karna mereka yakin dan sudah memastikan! Jika Kekaisaran di pimpin oleh SunTao, maka mereka akan sengsara.

...🍃🍃🍃...

...LIKE.KOMEN.VOTE...

Bab 3 : Waktu berlalu.

Legend of Zhishu.

...🍃🍃🍃...

Delapan belas tahun kemudian•

Gadis cantik berpenampilan seperti seorang pria tengah melatih ilmu beladirinya bersama sang ayah. Mereka saling menyerang dan bertahan dari serangan satu sama lain.

Orang-orang tak luput melihat mereka berdua sedang berlatih, karna notabennya di desa mereka semua orang mengharuskan memiliki ilmu beladiri unuk menjaga diri.

SREEENGG!

Kedua pedang itu sama-sama berhenti tak jauh dari leher mereka, membuat keduanya menyunggingkan bibirnya lalu menarik pedang mereka masing-masing.

Semua orang bertepuk tangan.

''Ilmu beladiri mu luar biasa, Zhishu.''

''Itu semua berkat Ayah ...''

''Baiklah, untuk hari ini latihan kita cukup sampai di sini ... Ayah akan pergi menemui ketua Ji.''

''Baik, Ayah ''

Zhishu melihat kepergian sang Ayah, lalu ia pergi bersama teman-temannya ke suatu tempat yang sering mereka datangi ... ia dan teman-temannya selalu pergi ke atas bukit untuk melihat pemandangan.

• • •

Zhishu dengan cepat memanjat pohon.

Sedari kecil, Zhishu sangat suka duduk di atas pohon sambil melihat ke arah luar bukit. Ia begitu terpesona dengan keindahan di balik bukit yang dia lihat, sambil melamun dan tersenyum membayangkan apa yang ada di balik bukit itu.

Dia bertekad jika dia akan keluar dari desa ini untuk melihat apa yang ada di balik bukit Guantai. Karna yang bisa keluar dari Bukit ini adalah para tetua bukit, beserta para orang penting saja! Untuk itu, bukit ini di bangun labirin yang sangat rumit sehingga tidak ada yabg bisa menerobos keluar atau masuk dengan se-enaknya.

'Sayang sekali aku belum bisa melewati labirin itu.' Gumam Zhishu dalam hati, melihat labirin yang sangat sulit untuk ia lewati.

''Apa salahnya untuk mencoba sekali lagi.''

HAP!

Zhishu turun dari atas pohon dan berlari masuk kedalam labirin, sedangkan teman-temannya hanya menghela nafas melihat Zhishu yang masuk kedalam pintu labirin lagi.

''Apa dia tidak bosan? Setiap hari masuk kedalam sana tapi tidak berhasil menemukan jalannya.''

''Hm, bahkan sudah bertahun-tahun dia terus berputar disana tanpa ada kemajuan! Oh ... mata suciku pusing melihatnya.'' Ujar teman Zhishu yang bernama KimLee.

''Bukankah sudah di larang oleh tetua desa, bahwa kita tidak boleh ke luar dari bukit tanpa seizin dari tetua? karna labirin ini tidak akan ada yang bisa melewatinya kecuali tertua dan beberapa orang yang di percaya.'' Ucap Luyee.

''Dan yang membuat heran adalah, ketika kita melihat dari atas pohon, labirin ini begitu panjang dan lebar! Tapi kita bisa melihat ada jalan untuk keluar dari bukit ini. Namun ketika masuk, kenapa kita kembali lagi ke tempat yang tadi yaa. '' Tutur KimLee yang masih heran sampai sekarang..

''Lihat? sudah berapa ribu kali kita melihat Zhishu masuk dan berlari disitu situ saja.''

Kedua teman Zhishu pusing melihat kelakuan temannya, yang terus berlari ke arah kanan dan keluar dari pintu yang sama.

Tak berapa lama, Zhishu menghampiri teman-temannya dengan raut muka menahan kesal dan jengkel karna selalu gagal dan gagal. Bukankah ini sesuatu hal yang begitu konyol dan tidak masuk akal, karna Zhishu terus saja gagal untuk menemukan jalan keluarnya.

Dugh!

Zhishu duduk dengan lesu, yang mana membuat teman-teman nya menertawakan dirinya.

''Sudahlah Shu, sampai kapan pun kau tidak akan berhasil.'' KimLee menepuk pundak Zhishu.

''Benar, kita saja sampai bosan melihat mu mondar mandir terus menerus di posisi yang sama. Jika kau benar-benar ingin keluar, kenapa tidak meminta izin pada ketua Ji? siapa tau dia mengabulkan permintaan mu.''

''Hufhh ...'' Zhishu mendengus kesal, ''Kau ingin aku di gantung oleh ketua Ji dan Ayah?''

Kedua temannya menahan tawa.

Zhishu menarik nafas sedalam dalamnya, dan membuang secara kasar. ''Entahlah, aku begitu tertarik untuk keluar dari desa ini ... seakan ada magnet yang menyuruhku untuk keluar dari sini.''

''Apa jangan-jangan ...''

Zhishu dan Luyee melihat KimLee secara bersamaan.

''Jangan-jangan apa?'' Tanya Luyee penasaran.

''Jangan-jangan di balik bukit ini banyak pria tampan, berotot, gagah, yang akan memper-istri kita ... ha ha ha.''

''Eleehhh ...'' Zhishu dan Luyee memutar matanya dengan malas.

''Kau terlalu banyak mengkhayal! Sudahlah, ayo kita pergi dari sini ... karna sebentar lagi akan ada pemujaan untuk Dewa matahari bukan? Ayo, sebelum tetua mencari kita dan memberikan hukuman lagi.'' Ucap Luyee berdiri dari duduknya.

Mereka bertiga berdiri meninggalkan tempat itu, lalu berkumpul dengan orang-orang yang akan berdoa pada Dewa.

Sedangkan di kediaman lain...

''Suamiku, dimana Zhishu? kenapa dia belum kembali, sebentar lagi ada pemujaan untuk Dewa matahari. Sekaligus memperkenalkan Zhishu pada calon suaminya nanti.''

''Mungkin dia pergi bersama teman-temannya.'' Jawabnya, lalu memandang istrinya. ''Um ... istriku, apa kau yakin akan menikahkan putri kita?''

''Memangnya kenapa? Umur Zhishu sudah matang unuk menikah, jika tidak hari ini lalu kapan?''

''Istriku, aku rasa kau jangan terburu-buru. Karna kita tau sifat Zhishu seperti apa ... Putrimu itu masih kanak-kanak, suka membuat ulah, sering berkelahi dengan seorang pria. Bagaimana jadinya jika dia menikah dan melaksanakan rutual malam pertama, bisa-bisa suaminya mati terlebih dahulu sebelum menyentuhnya.''

Ibu Xio terdiam dan membayangkan bagaimana putrinya yang tidak bisa di ataur, galak dan pemberontak melakukan ritual malam pertama dengan suaminya.

''Ahhkk ... tidak!'' Ibu Xio menghapus khayalan nya sendiri, sambil mengibas-ngibaskankan keduanganganya ke udara.

''Suamiku! Putrimu membuat kepalaku pusing.''

...🍃🍃🍃...

...LIKE.KOMEN.VOTE...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!