NovelToon NovelToon

Hermesier Academy

Chapter 1 : A Welcoming Hunger

*RINGGG!!!*

*RINGGG!!!*

Telepon berbunyi, membangunkan Zooti yang sedang tertidur sendirian di kamarnya. dengan penglihatan yang masih buram, Laki-laki albino itu beranjak untuk mengangkat telepon yang terletak di meja kecil didekat tempat tidurnya. Betapa terkejutnya ketika melihat jam digital yang ada disamping telepon yang masih menunjukan pukul 4 pagi

''Siapa yang menelpon di pagi buta begini..''. gumamnya, lalu ia mulai mengangkat pegangan dari telepon tersebut.

''Hallo..?''

''Nak Zoo, kamu pastinya tidak lupa hari ini hari apa bukan?.'' Suara wanita paruh baya dengan nada tegas.

''Ah Eyang, daritadi eyang menelpon ya, maaf aku sedang tertidur tadi. Iya eyang aku memang harus bersiap-siap untuk mengikuti seleksinya, tapi Eyang.. bukannya ini terlalu pagi? pembukaannya dimulai pukul 8...'' Balas remaja albino berambut pink itu sambil mengusap mata kanannya, rupanya wanita paruh baya tersebut merupakan Eyang, satu-satunya keluarga yang Zooti miliki.

''Tidak ada tapi-tapi, mulai sekarang kamu harus bersiap. dalam 1 jam lagi mobil hitam akan menjemputmu didepan rumah.'' Nada wanita paruh baya tersebut semakin tegas

''Baik Eyang... sebelum itu apakah aku harus tetap membawa headphonenya kesana?.'' Tanya Zooti

''Tentu saja''. Jawab Eyang.

''Baik, kalo begitu aku tutup teleponnya ya Eyang. sampai nanti~!''. Zooti lalu menaruh kembali genggam telepon tersebut ke tempat semula.

`````

Setelah percakapannya dengan Eyang, Zooti lalu bergegas untuk segera mandi. Di kamar mandi, dengan berendam air hangat di bathtub keramik berwarna putih, Ia bertanya-tanya sendiri mengenai seperti apa kehidupan sekolahnya nanti.

'Apakah mereka akan menerimaku?'

'Bagaimana gift orang-orang di sekolah itu?'

'Seperti apa teman-teman di kelasku nanti?'

Semua pertanyaan seperti itu terus terucap dalam dirinya, mengingat dirinya yang pertama kali disekolahkan di sekolah khusus anak berbakat, mereka menyebut kekuatan tersebut dengan ''gift''.

Setelah mandi, ia beranjak ke kamar untuk memakai seragam. Seragam khusus Hermesier Academy yang dikirimkan langsung dari Eyang yang berupa Jas bewarna putih dengan garis hitam diujung lengan dan kerahnya, dan Celana panjang putih dilengkapi dengan ikat pinggang dengan logo Perisai ditengahnya. Setelah itu ia membuka pintu kamarnya dan tiba-tiba..

*TIN!!!*

*TIN!!!*

Suara klakson mobil berbunyi sangat keras didepan rumahnya, membuat dirinya terkejut sedikit. Zooti yang belum sarapan setelah mendengarnya langsung bergegas kedepan rumah, ia melihat 2 orang berpakaian jas tuxedo hitam disertai dasi kupu-kupu bewarna merah marun didalam mobil tersebut. Sudah pasti mereka yang ditugaskan oleh Eyang untuk mengantarkan dirinya ke Hermesier Academy.

Zooti lalu memperingati orang yang dikirim oleh Eyangnya tersebut untuk berhenti membunyikan klakson mobilnya.

''Maaf jangan terlalu berisik pak takut mengganggu tetangga yang sedang beristirahat''.

''Jangan khawatir, tetangga tidak akan terganggu oleh suaranya, ini disebabkan oleh gift milik salah satu dari kami''. Balas dari orang yang duduk di kursi supir.

Baru kali ini Zooti melihat jenis gift yang seperti itu, karena biasanya gift seseorang digunakan berdasarkan kegunaannya dalam hal Pertahanan dan Serangan. Tak perlu lama setelah itu Zooti merasakan kekosongan dalam perutnya karena belum sarapan.

''Maaf pak apakah boleh makan dulu? karena saya belum sarapan..''. Pintanya.

''Tidak ada waktu! perjalanan kita lumayan jauh, sekarang bergegaslah bawa barang-barangmu ke bagasi mobil, dan jangan ada yang sampai ketinggalan!''. Balas mereka dengan nada tinggi.

''Baiklah.. beri saya waktu sebentar untuk menyiapkan semuanya''. Zooti menghela nafas.

Singkat cerita, Zooti mulai memasukan barang-barang yang ia ingin bawa dan merasakan sesuatu yang tertinggal, dia menyadari bahwa Headphone tidak ada didalam koper bepergiannya.

Ia mulai mencari letak terakhir kali ia menaruh headphone pemberian Eyangnya, namun hasilnya nihil, Headphone tersebut hilang entah kemana. Mengingat terbatasnya waktu ia langsung bergegas keluar dan meminta tolong kepada 2 orang penjemputnya.

Betapa beruntungnya Zooti setelah mengetahui bahwa gift milik sang supir bisa menemukan keberadaan suatu objek hanya dengan memikirkan bentuknya. Remaja berambut pink itu mendeskripsikan bentuk headphonenya yang sama dengan headphone pada umumnya, namun keunikannya adalah bentuk menyerupai telinga kucing yang ada di bagian atas headphonenya dan warna pinkish-redvelvet di setiap sisi headphonenya.

Tak butuh waktu lama bagi supir untuk menemukannya, sambil memejamkan mata ia menyebutkan bahwa headphonenya ada disela lemari baju. Lalu Zooti langsung berlari masuk kedalam rumahnya dan membuka lemarinya, betul saja bahwa Headphone pemberian neneknya itu tersembunyi disela tumpukan baju yang belum di setrika di lemari tersebut. Setelah itu agar tidak perlu repot membongkar kopernya, ia memilih untuk memakai Headphone tersebut disepanjang jalan untuk menikmati playlist musik favoritnya.

Melihat jam yang menunjukan pukul setengah 6 pagi, ia langsung mengunci rumah dan masuk kedalam mobil.

Diperjalanan menuju sekolah barunya, Zooti berusaha menahan sakit di perutnya karena belum sempat sarapan.

Ia mencoba untuk mengalihkan rasa sakit tersebut dengan melihat pemandangan lewat jendela mobil.

Namun apa yang ia lihat hanyalah jalanan panjang yang lurus dengan lapangan rumput dengan pohon yang sedikit di sekelilingnya, semua itu terasa asing baginya. Langit yang terlihat bewarna kelabu dengan gumpalan awan yang berbentuk menyeramkan membuatnya enggan untuk terus melihat keluar.

"Pak.. apakah yakin kita ada dijalan yang benar? Kita sudah cukup jauh dari rumah dan langit sudah gelap.." Tanyanya khawatir.

"Tenanglah, titik jalan sudah sesuai dengan alur menuju sekolahmu dan jangan banyak tanya. Tidurlah, kau ini sangat berisik". Jawab sang supir.

Zooti terdiam sejenak, untuk itu ia berusaha untuk tidur agar rasa lapar dan khawatirnya hilang.

"Bangun tuan, kita sudah sampai!". Ucap supir sambil menepuk-nepuk pipi Zooti

Perlahan, Zooti membuka matanya. Betapa terkejutnya ja melihat kemegahan bangunan yang terlihat di jendela mobil dan keramaian yang ada didepannya.

"Bangunan apa itu?". Tanya Zooti sambil menoleh kearah supir.

"Itu sekolah yang akan tuan masuki, bangunannya memang megah dan luas mengingat banyaknya daya tampung yang mereka punya". Jawab sang supir

Kemudian Zooti terkejut melihat seseorang dengan tanduk seperti unicorn tepat di dahinya, orang itu tampak seperti bukan manusia pada umumnya. Selain itu juga ada orang bertubuh besar dengan seragam bewarna hitam dengan dasi bewarna merah cerah sedang duduk sambil memegang mayat kelinci yang sudah bersimbah darah.

"Kenapa or-"

"Tuan akan tahu sendiri nanti, di sekolah ini bukan manusia saja yang menghadirinya". Pertanyaan Zooti langsung ditepis oleh sang supir.

To be continued...

Chapter 2 : A Confusing Environment

Zooti terkejut mendengar perkataan dari sang supir

tunggu.. apa maksudnya ini?  bukan manusia saja?

Berarti apakah ada ras yang ada di mitologi disini?!

Begitulah perkataan yang ada di benaknya, Ia sungguh dibuat bingung, Zooti memang tidak tertarik dalam mempelajari makhluk-makhluk mitologi dalam hidupnya. Namun kali ini berbeda, perkataan dari sang supir membuatnya merinding dan nervous.

''s-se-sebentar pak berarti apakah sekolah itu cukup berbahaya'' Tanya Zooti.

''Hahah, sudah kubilang nanti kau juga akan tahu siapa saja yang menghadiri sekolah itu, soal keamanan tenang saja karena sekolah ini memiliki banyak kru keamanan dalam menangani bahaya yang terjadi'' Jawab Supir penjemput itu sambil tertawa kecil.

''Baik, sekarang kau bergegaslah masuk, ingat untuk selalu pakai Headphone Mu dan bersiaplah karena akan ada seleksi siswa yang masuk, tapi kami yakin kau pasti bisa melaluinya. Ucap penjemput kedua yang ada disamping pak Supir.

''B-baiklah.. sampaikan salamku pada Eyang nanti''. Jawab Zooti, sambil membuka pintu mobil dan berjalan keluar.

Tunggu, ada seleksi? eyang tidak pernah bilang soal ini, akan seperti apa ya nanti seleksinya? Pikirnya.

Zooti bergegas masuk kedalam sekolah tersebut, ketika ia melewati gerbang masuk, ia melihat banyak sekali orang dengan bentuk dan keunikan mereka sendiri sedang berkerumun, ada orang dengan telinga menyerupai rusa yang sedang menyendiri dibawah pohon rindang, ada perempuan dengan rambut yang ditumbuhi bunga sedang duduk di rerumputan, dan ada juga sekelompok laki-laki dengan tanduk dan kulit hitam, merah, dan abu-abu sedang menjahili teman perempuannya yang sedang duduk.

dan yang terakhir, Zooti melihat sekelompok orang bersayap sedang asik membicarakan sesuatu, sayap mereka bervariasi bentuk dan ukurannya, salah satu dari mereka ada yang memiliki sayap sangat kecil, mungkin seukuran kepalan tangan. dan salah satunya sangat besar bahkan hingga menyentuh tanah.

Hal-hal tersebut merupakan sesuatu yang baru bagi nya, selain itu ia kagum namun juga sedikit takut. Ia kerap melihat keberagaman para orang bersayap tersebut dan sampai lupa untuk melihat jalan didepannya hingga tiba tiba..

*BUKK!*

Ia menabrak seseorang dan membuat mereka jadi saling terjatuh

''ouch..'' Ucap orang tersebut

''aww.. EH Maafkan aku karena tadi tidak lihat ke jalan!'' Zooti menunduk dan meminta maaf tanpa melihat siapa yang ada didepannya.

''ah- uhh.. t-ti-tidak apa apa ini juga salahku..''

Zooti menaikkan kepalanya dan melihat sosok yang ada didepannya, sosok tersebut adalah manusia dengan kulit yang sangat putih, Zooti berfikir bahwa orang tersebut juga albino sepertinya, namun pikiran tersebut hilang ketika ia melihat matanya yang bewarna biru seperti kristal karena biasanya warna mata albino adalah merah.

Dia merupakan laki-laki yang memiliki rambut putih dengan gradasi warna biru muda di ujung sampai tengahnya, sedikit pendek mungkin setinggi bahu Zooti, matanya sedikit lebar dan tampak murung.

''A-Aku Zooti.. sekali lagi maaf yaa karena sudah menabrakmu''. Ucap Zooti malu sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman.

''Ah- uhh.. ehh-.. A-aku Oliver, s-salam kenal juga.'' Balas orang tersebut dengan ragu-ragu, Namanya Oliver, dan terlihat seperti pengguna gift.

''Jadii.. apakah kau juga salah satu calon siswa baru disini?''. Tanya Zooti.

''Iya.. sejujurnya aku kurang yakin...''. Jawab Oliver sambil menunduk kebawah.

''ah- i see, kenapa memangnya?''. Jawaban dari Oliver membuat rasa penasaran Zooti meninggi.

''Entahlah.. eh- astaga! a-aku meninggalkan buku tulisku di toilet, s-sampai nanti Zoo!''. Oliver nampak panik dan bergegas lari entah kemana, meninggalkan Zooti.

Hahah, anak yang unik, ku harap kami bisa berteman baik..

Tak lama kemudian terdengar lonceng berbunyi yang sangat keras, Menandakan bahwa pembukaan akan segera dimulai. Zooti berjalan menuju lapangan tengah tempat dimulainya acara pembukaan.

Lapangan itu dikelilingi kursi penonton yang bertingkat layaknya stadion, disana juga sudah ramai, orang-orang rapih berbaris didepan panggung besar mengikuti yang didepannya, sebenarnya Zooti juga bingung untuk berbaris dimana sehingga Ia membuat prinsip sendiri untuk menjauhi orang yang sekiranya bukan manusia, dan lebih memilih untuk berbaris di barisan yang menurutnya adalah 'manusia'.

Sambil menunggu orang yang akan mengisi acara di panggung didepannya, Zooti membersihkan headphone nya dari debu karena insiden jatuh tadi, Ia mulai mengeluarkan sapu tangan kecil dari ranselnya dan membasuh bagian atas headphone nya dengan itu. namun ditengah membersihkan, gift Zooti secara tidak sengaja aktif membuat nya bisa mendengar, merasakan, dan membaca isi hati dan pikiran seseorang.

Mana nih lama sekali sih! aku udah gerah

Wah jangan-jangan gurunya cantik ya

Ya tuhan semoga aku lulus seleksi

Menarik juga rambut pink itu, headphone nya imut sekali!

Itu merupakan suara hati orang-orang yang ada di sekeliling nya, yang membuatnya terkejut adalah orang yang disampingnya sedang membicarakan ia didalam hati. Karena menurut ajaran dari Eyangnya, jika ia menerima pujian dari orang maka ia harus mengucapkan terima kasih. Sehingga Zooti secara refleks mengucapkan rasa terimakasihnya.

''Terima kasih, Headphone ini pemberian dari nenekku, eh-'' Setelah sadar bahwa telah menjawab kalimat hati seseorang yang ada disampingnya, Zooti langsung menutup mulutnya dan menoleh kearah orang disamping kirinya.

Orang tersebut adalah lelaki yang sedang tersenyum cerah, berpakaian serba kuning dengan topi newsboy hat bewarna kuning pastel, matanya biru dengan pupil bewarna kuning, dan rambut blonde.

''Ehh? Wahhh kau barusan membaca pikiranku ya'',

Mendengar ucapan orang tersebut membuat Zooti malu.

"Maafkan akuu! Tiba tiba aja gift ku aktif, sering terjadi seperti ini" Ucap Zooti gugup.

"Hahah! Tidak apa apaa, itu hal yang keren lohh sesuatu yang baru bagiku. Jawab orang tersebut.

"Oh ya, aku Castor Vidalgo, kamu bisa panggil aku Castor atau apalah itu yang gampang hahah!". Ternyata lelaki ramah tersebut bernama Castor,

Tiba-tiba dibelakangnya muncul bola bewarna putih-kuning di bagian atas bawahnya, melayang dan hinggap di pundaknya. Bola tersebut lalu mengeluarkan pegas di sisi kanan dan kiri atas menyerupai telinga Mickey Mouse

"Dan ini Teman kecilku Pollux!" Lanjut Castor sambil menunjuk kearah pundaknya.

"Ah iya, aku Zooti..., kau bisa memanggilku Zoo". Ucap Zooti dengan senyuman.

"Ngomong-ngomong, kamu sudah tau seleksinya bagaimana kan?" Tanya Castor

"Belum.. sebenarnya aku juga tidak tau mengenai sekolah ini, aku dikirim oleh nenekku kesini. Memangnya kamu sudah tau?". Jawab Zooti dengan nada khawatir

"Wahh kalau gitu biar aku jelasin, jadi nanti seleksinya sendiri akan dimulai dengan seleksi bedwars. Untuk pelaksanaannya sendiri aku kurang tau sih, cuman sepertinya nanti terdapat lebih dari 40 permainan serentak yang masing-masing diisi oleh 4 Tim dengan 3 anggota didalamnya" Ucap Castor dengan nada antusias.

Zooti yang mendengar seleksi bedwars berpikir jika hal tersebut dilakukan dengan media aplikasi seperti Roblox atau Minecraft, sedikit yang dia ketahui dari bedwars yaitu pemain harus menghancurkan tempat respawn lawan yang berbentuk ranjang tidur di markas lawan, grup terakhir yang bertahan hidup adalah pemenangnya.

''Dan itu akan kita mainkan betulan, bukan lewat game'' . Lanjut Castor

''Tunggu, apa?!''

''Iya, kau tahu film Hunger Games kan? nah seperti itu modelnya''

''...''. Zooti terdiam shock

''Yahahah tenanglah kau tidak akan mati betulan kok, nantinya jiwa para peserta akan ditransfer menggunakan mesin canggih ke suatu dimensi dengan pulau-pulau terapung seperti bedwars pada umumnya. Nantinya jiwa mu juga akan bisa menyentuh dan menggunakan gift seperti biasa, hanya saja kamu akan bisa merasakan sakit, contohnya seperti ketika menerima pukulan''. Jawab Castor disertai dengan tawa kecil.

''T-tunggu bagaimana jika aku jatuh nanti?''. Tanya Zooti cemas.

''Astaga tenanglah hahah, selama bed/ranjang mu masih ada kamu masih bisa hidup kembali, tapi barang-barang mu akan hilang. Aku dengar-dengar dari mereka yang pernah jatuh dari pulau terapungnya katanya rasanya seperti diberi kelelahan yang luar biasa hingga kamu tertidur, nantinya kamu akan terbangun di markas mu''.

''Itu sangat gilaa, aku baru saja dikirim kesini dan tiba-tiba disuruh bertahan hidup untuk lulus seleksi..''.

Zooti hanya pasrah mendengarnya, sebenarnya yang hanya bisa ia lakukan adalah menelpon Eyang untuk meminta dipindahkan sekolah lain. Namun apa boleh buat, Eyang sudah berbuat banyak kepadanya selama hidup, mungkin saatnya bagi Zooti untuk membanggakannya sebagai satu-satunya keluarga yang Ia miliki.

''Hey, ku harap kita tidak masuk di satu permainan yang sama, jika pun iya semoga aku bisa satu tim dengan mu. Karena nanti pemilihan permainan dan peserta yang masuk kedalamnya diberikan secara acak''. Ucap Castor sambil menyandarkan tangannya di pundak Zooti.

''Baiklahh.. tapi Castor jika memang kau jadi lawanku nanti aku janji akan langsung menyerah di seleksi ini..'' Jawab Zooti sambil tersenyum kecil.

''Astaga kau ini, itu tidak akan terjadiii. Ngomong-ngomong aku boleh tau tidak cara kerja gift mu seperti apa?''.  Tanya Castor penasaran.

Mendengar ucapan Castor membuatnya teringat akan hal-hal yang terjadi di sekolahnya dulu, Zooti sering dikucilkan dikelasnya bahkan sering disebut sebagai freak karena kemampuannya itu, Baru kali ini ia mendengar pertanyaan dari orang yang antusias penasaran dengan gift nya.

''Ah iya.. aku bisa.. mengendalikan dan mendengar detak jantung seseorang dari jauh''. Jawab Zooti malu

''Tunggu- apa itu saja? bagaimana kau bisa baca pikiranku tadi?''

''Gift ku.. lumayan kompleks , dari detak jantung itu aku bisa merasakan emosi, pikiran, dan intensi dari orang-orang di sekitarku. Makanya aku membawa headphone ini agar bisa meredamnya''. Ucap Zooti sambil memakai headphonenya.

''Woww kerenn, justru gift yang seperti itu sangat berguna di bedwars nanti''. Balas Castor menyemangati.

Seketika Zooti merasa diterima untuk pertama kali, karena baru kali ini ia berada di lingkungan yang kemungkinan akan menerima kemampuannya itu. Namun mengingat ia akan mengikuti seleksi bedwars yang mungkin akan gagal membuatnya tidak yaking akan hal tersebut.

''Entahlah, aku tidak yakin. Bagaimana dengan giftmu Castor?''.

''Aku bisa mengeluarkan dan mengendalikan listrik dengan tegangan yang sesuai keinginanku, Selain itu aku juga bisa mengendalikan cahaya, yah seperti lampu, sinar matahari, dan sebagainya. Aku menyebutnya Photo-Electrokinesis, keren bukan?''. Jawab Castor dengan senyuman bangga.

''Wahh keren sekali, berarti kamu bisa mengendalikan 2 Elemen sekaligus. Memang benar jika aku menjadi lawanmu sepertinya aku akan lari duluan..''. Ucap Zooti lugu.

''Hahahaha bisa saja kamu''..

Dan perbincangan mereka terus berlanjut hingga kepala sekolah Hermesier Academy naik keatas panggung..

To Be Continued...

Chapter 3 : Devil Boy

Orang yang berjalan keatas panggung ternyata adalah kepala sekolah dari Hermesier Academy. rupanya seperti manusia pada umumnya, rambut dan pupil matanya bewarna hitam dengan rambut model flow haircut.

Namanya adalah Professor Adam, pria tersebut memiliki aura kewibawaan yang tinggi, suaranya lumayan berat.

Ketika ia mengangkat mic yang ada dipanggung, seketika semuanya hening dan memperhatikannya termasuk Zooti dan Castor.

Selamat datang para calon gifted students

Perkenalkan saya adalah Kepala sekolah hermesier academy ini.

disini saya akan memberikan pidato pembukaan singkat dan informasi mengenai seleksi yang sebentar lagi kalian akan ikuti..

Singkat cerita pidato pembukaan singkat yang diberikan oleh prof.Adam selesai dan beralih pada informasi mengenai seleksi bedwars.

Ternyata informasi seleksi tidak dibawakan oleh prof.Adam melainkan seorang wanita cantik berambut putih dengan sayap lebar di punggungnya. Wanita tersebut merupakan salah satu komite sekolah di bidang kurikulum.

Baik semuanya harap tenang, disini saya yang akan memberikan kalian informasi beserta panduan seleksi yang akan kalian ikuti nanti. Jadi dimohon kepada para peserta untuk menyimak dengan baik.

Wanita tersebut kemudian mulai membuka peraturan tertulis yang ada didepannya dan mulai membacakannya didepan para peserta seleksi.

...Seleksi Bedwars 21XX...

...Cara Bermain :...

...1. Setiap permainan dimainkan oleh empat tim dengan masing-masing tiga anggota didalamnya....

...2.. Tujuan utama permainan ini adalah menghancurkan bed lawan dan bertahan hidup hingga semua tim lawan tereliminasi....

...3. Dalam setiap detik akan ada coin perak yang dihasilkan oleh generator coin kalian\, coin tersebut bisa digunakan untuk membeli barang di shop yang ada di markas setiap tim....

...4. Di setiap sudut arena ada pulau terapung yang dikhususkan untuk mendapatkan berlian\, berlian tersebut dapat digunakan untuk memperkuat dan meningkatkan kinerja generator coin....

...5. Di tengah arena terdapat pulau terapung besar yang berisi 4 generator kristal\, kristal merupakan benda berharga yang dapat membeli sesuatu yang unik....

...6. Peserta yang berhasil membunuh lawan akan mendapatkan semua barang yang lawan bawa....

...7. Ketika bed hancur maka peserta tidak dapat hidup kembali setelah mati dan dinyatakan kalah....

...Aturan :...

...1. Peserta diperbolehkan menggunakan giftnya untuk menyerang\, bertahan\, dan hal lainnya untuk bertahan hidup....

...2. Peserta diperbolehkan bekerja sama dengan lawan\, namun pada akhirnya hanya salah satu pihak yang bisa menang....

...3. Setiap permainan akan ditayangkan dan ditonton oleh warga Hermesier Academy....

...4. Dilarang keras menggunakan gift yang berhubungan dengan kekebalan dan kelemahan bed....

...5. Dilarang keras melakukan kekerasan secara verbal dan seksual selama permainan berlangsung....

Wanita tersebut kemudian menutup peraturan tersebut, dan beralih pandang kepada para peserta.

Sampai sini ada yang ingin ditanyakan?

Semuanya hening, tidak ada yang menjawab pertanyaan wanita tersebut.

Karena tidak ada pertanyaan, mari kita mulai seleksinya. Kalian diberi waktu 15 menit untuk bersiap-siap.

Seketika semua calon peserta yang ada di lapangan langsung membuka tas mereka dan mulai mengeluarkan peralatan yang mereka bawa dari rumah, ada yang membawa pisau, pedang kayu, dan makanan yang mereka butuhkan nanti. Castor hanya membawa Pollux dan beberapa camilan, sedangkan Zooti tidak tahu apa yang harus dibawa.

''Apa yang akan kau bawa nanti?''. Tanya Castor

''Entahlah.. mungkin cuma headphone ini saja.. aku belum mempersiapkan apa-apa''. Jawab Zooti sambil menghela nafas

''Ooh kalau begini ambil ini''. Balas Castor sambil mengambil camilan berupa choco bar dalam kemasan dan memberikannya pada Zooti.

''Wahh terimakasihh, maaf aku jadi menyusahkanmu. Tunggu- apakah choco bar ini bisa di transfer juga ke bedwars?''. Ucap Zooti

''Hahahh, tidak apa apaa. Bisa kokk bahkan baju dan jaket sekalipun akan tetap ikut. Oh iya jangan kalah ya! pokoknya kita harus sekelas nanti!''. Jawab Castor dengan nada antusias.

''uhm!''. Zooti mengangguk.

15 Menit telah usai dan kini saatnya Bedwars dimulai, Seketika sebuah mesin muncul dari bawah panggung dan mengeluarkan sebuah gumpalan awan yang sangat besar hingga menutupi seluruh lapangan. Seketika muncul titik-titik cahaya hijau dari awan tersebut, dari awan itu muncul garis hijau yang menghubungkan titik-titik tersebut hingga berbentuk menyerupai jaring laba-laba.

Semua yang ada di lapangan melihat proses tersebut, ada yang terlihat takjub, gugup, dan takut. Setelah itu muncul pilar cahaya yang luas di tengah lapangan dari jaring tersebut, disertai prof.Adam yang berjalan kearahnya.

Baiklah para calon peserta! Bersiaplah berjalan kearah cahaya tersebut, cahaya tersebut akan membawa tubuh beserta jiwa kalian ke dalam permainan. Tenang saja setelah itu tubuh kalian yang asli akan disimpan didalam awan itu, ketika kalian selesai bermain kalian akan dikembalikan ke lapangan ini.

Semua orang yang ada di lapangan tersebut berjalan kearah cahaya tersebut termasuk Zooti dan Castor, setiap orang yang terkena cahaya tersebut langsung menghilang secara perlahan, kini giliran mereka untuk menyentuh cahaya itu. Ketika Zooti mengulurkan tangannya kearah cahaya tersebut ia langsung merasakan seperti berada didalam lorong lingkaran wormhole yang biasa ada di film sci-fi ''Interstellar'', di ujung lorong tersebut ada cahaya yang sangat terang yang makin mendekat dengan sangat cepat, setelah itu semuanya putih.

````````

Suara deru angin terdengar ditelinganya, ketika ia membuka matanya ia melihat langit biru yang cerah disertai dengan hiasan awan, ketika ia ingin berusaha menumpu tubuhnya dengan tangannya di tanah untuk bangun, tangan kirinya tidak merasakan adanya tanah melainkan kekosongan, ketika ia menoleh kearah kiri ternyata ia sudah berada di ujung sebuah pulau terapung sehingga membuatnya terkejut.

Karena panik, Zooti langsung berusaha bangun dan berdiri. Rasa panik itu seketika hilang ketika ia melihat seseorang didepannya, Orang tersebut memiliki kulit bewarna merah dan tanduk dan ekor seperti iblis, matanya bewarna jingga cerah. Karena menyadari kehadiran Zooti orang tersebut langsung menoleh kearahnya.

''hm? sudah bangun kau?''. Ucap orang tersebut.

''A..aku dimana?''. Tanya Zooti kebingungan.

''Dimensi bedwars, kau tertidur selama 5 menit setelah permainan dimulai, cepatlah kearah generator untuk mengambil coin perakmu dan bantu aku mempertahankan bed''. Jawab orang tersebut sambil menata blok-blok kayu disekeliling bed dan menutupinya.

Zooti menoleh kearah generator timnya yang sudah mengeluarkan banyak koin perak didepannya, lalu ia bergegas berjalan kearah generator tersebut namun tiba-tiba muncul lingkaran cahaya didepannya dan membuatnya terjatuh karena menabraknya.

*BUK!*

''Ouch...''

Ternyata lingkaran cahaya tersebut mengeluarkan orang didalamnya, Zooti terkejut bahwa orang yang ditabraknya adalah Oliver yang juga terjatuh.

''Oliver! kau juga disini''. Ucap Zooti terkejut

''Hai Zoo kita bertemu lagi..''. Balas Oliver.

''Oh nambah orang lagi, kukira tim kita hanya dua orang saja''. Sambung orang berkulit merah tersebut.

''Ngomong-ngomong.. bolehkah aku tau namamu?''. Tanya Zooti.

''Maharuw Rox, kau bisa memanggilku Maharuw, dan kalian?''. Rupanya lelaki tersebut bernama Maharuw, ia nampaknya tidak seperti manusia pada umumnya.

''Aku Zooti..''

''Tidak ada nama belakang?''. Tanya Maharuw.

''Tidak ada.. maksudku.. aku sendiri tidak ingat..''. Jawab Zooti.

''Oh? dan kau?''. Ucap Maharuw sambil menoleh kearah Oliver.

''A-aku.. Oliver S-Scoffield..''. Jawab Oliver gugup.

''Keluarga Scoffield.., kalau begitu kita bertiga harus bisa bekerja sama untuk memenangkan permainan ini. Apa kemampuanmu Zoot?''. Ucap Maharuw.

''Aku..bisa mendengar detak jantung orang disekitar ku.. dan juga membaca pikiran mereka dari detak jantung itu.. selain itu aku bisa memanipulasi detak jantung seseorang sesuai kemauanku..''. Jawab Zooti.

''Gift yang unik..dan kau Oliver, karena kau dari keluarga Scoffield, ku yakin kemampuan mu berkaitan dengan tidur.''. Maharuw sepertinya sudah tau asal-usul keluarga Oliver, Sepertinya keluarga mereka memiliki suatu hubungan.

"ah.. i-iya.. aku bisa em.. memanipulasi mimpi seseorang, selain itu...aku... bisa membuat mereka bermimpi seketika l-layaknya orang tertidur..". Jawab Oliver sambil menunjukan tangannya yang sedang bersinar dengan campuran warna pastel.

"Kalau begitu aku ada rencana, bagaimana kalau kau yang bertugas mengambil berlian di pulau sebelah sana?". Ucap Maharuw sambil menunjuk pulau kecil yang ada di ujung map, letaknya tidak terlalu jauh dari markas mereka.

"Umm.. baiklah, h-haruskah aku menunggu banyaknya b-berlian yang dihasilkan generator disana...? a-atau hanya ambil sedapatnya saja...?". Tanya Oliver.

"Hmm aku rasa sedapatnya saja Oliver.., karena jika kau tunggu aku khawatir musuh akan menyerangmu dari belakang, bagaimana menurutmu?". Ucap Zooti menjawab pertanyaan Oliver.

"Iya, tenang saja kami akan berusaha melindungimu dari kejauhan nanti". Tambah Maharuw.

"B..baiklah.. aku akan coba sekarang..". Ucap Oliver, lalu ia bergegas menukarkan beberapa koin peraknya menjadi blok kubus yang bisa ditempel satu sama lain hingga membentuk jembatan.

Oliver lalu pergi menyusun blok-blok tersebut hingga memanjang kearah pulau berlian yang ada di ujung map, ia melakukannya dengan hati-hati agar tidak jatuh. Ia melihat Zooti dan Maharuw yang kini sudah terlihat lumayan jauh sedang menatap kearahnya.

Kini tinggal Zooti dan Maharuw yang ada di markas mereka, mereka juga sudah selesai menutupi seluruh bagian bed nya menggunakan blok kayu.

"Hei Zoot, aku akan mengambil kristal yang ada di pulau besar itu, tolong jaga bed nya". Ucap Maharuw dengan percaya diri. Maharuw sepertinya memiliki taktik tersendiri dalam memenangkan seleksi ini.

"....". Zooti terlihat tidak mendengarkan dan masih melihat kearah susunan blok kayu yang menutupi bed mereka.

"Zoot?". Maharuw memanggil Zooti yang nampaknya seperti orang dengan tatapan kosong layaknya dirasuki makhluk halus.

"Eh maaf tadi aku sedikit melamun..". Balas Zooti.

"Oh, kau ini kenapa?". Tanya Maharuw.

"Itu..Semua ini susah untuk dicerna dalam pikiran.. aku mengira sekolah ini akan seperti sekolah internasional pada umumnya, aku pun terkejut mengetahui bahwa bukan manusia saja yang mengikuti pembelajaran di sekolah ini..". Zooti menjawab dengan nada heran.

"Hahah.., kau berpikir seperti itu karena wujudku?". Ucap Maharuw dengan tawa seringai.

"B-bukan begitu.. maksudku..". Zooti merasa tidak enak kepada Maharuw karena sudah berkata seperti itu.

"Santai saja denganku, aku adalah Demon atau lebih spesifik sebagai Devil, yah biasa kalian sebut sebagai Iblis?.. namun begitulah kenyataannya, aku akan menjelaskan lebih lanjut nanti. Sekarang bantu aku menjaga bed ini". Jawab Maharuw sambil berjalan kearah generator koin, Maharuw mengambil beberapa koin dan menukarkannya dengan blok kubus.

Ketika Maharuw berjalan ke pinggir pulau dan bersiap untuk membuat jembatan ke pulau kristal, Zooti memanggilnya lagi.

"Oh iya.. bolehkah aku memanggilmu Rox? Sepertinya nama Maharuw sedikit susah untukku". Tanya Zooti disertai dengan senyum kecil.

"Hmm Silahkan saja, aku juga lebih suka memanggilmu Zoot". Jawab Maharuw.

Zooti memperhatikan Maharuw yang sedang menyusun blok-blok tersebut kearah pulau besar yang ada di tengah, di pulau besar itu Ia melihat orang-orang sudah mulai berlari kesana sini, ada juga yang sudah mendapatkan kristal dan ada juga yang mengejar seseorang menggunakan pedang besi yang nampaknya cukup tajam untuk memotong tangan seseorang.

"Hati-hati Rox..! Disana ada lawan yang cukup berbahaya". Zooti berteriak memperingati Maharuw yang sedikit lagi sampai di pulau kristal. Maharuw menjawabnya dengan anggukan kecil disertai dengan senyum seringai, Maharuw memiliki keberanian yang tinggi dan sepertinya sudah berpengalaman dalam hal bertarung.

Tak lama kemudian Oliver datang dengan membawa 4 berlian di tangannya, lalu ia menghampiri Zooti yang sedang ingin menukarkan koinnya dengan busur panah di shop.

"Zoo, a-aku kembaliii". Oliver datang dengan senang.

"Wahh kau membawa banyak berlian". Balas Zooti.

"Ii-iya heheh.. umm..dimana Maharuw...?. Tanya Oliver.

"Maharuw sedang berada di pulau kristal itu, aku disuruh menjaga bed selagi ia pergi.. ngomong-ngomong akan kamu apakan berlian itu?". Tanya Zooti balik.

"Emm.. se..sepertinya aku akan meng-upgrade generator koin kita agar lebih banyak menghasilkan koin..". Jawab Oliver sambil berjalan ke arah shop untuk membeli generator upgrade yang harganya 4 berlian.

Kemudian Oliver menukarkan 4 berliannya tersebut, setelah itu terlihat bahwa generator koin di markas mereka bekerja dengan lebih cepat menghasilkan koin, hal ini menguntungkan bagi mereka sehingga mereka tak perlu menunggu lama untuk membeli barang di shop.

"Kalau begitu.. a-aku akan pergi lagi.. t-tolong jaga base kita Zoo..". Ucap Oliver.

"Baiklahh, hati-hati.. aku akan memantaumu juga dari sini". Balas Zooti dengan senyuman.

Kini sudah belasan menit berlalu. Menunggu membuat Zooti merasa bosan karena ia hanya ditugaskan menjaga markas. Dengan busur dan anak panah yang ia beli tadi di shop ia berniat untuk menghilangkan kebosanannya dengan melakukan latihan panah, ia memulai membidik pulau kecil yang tepat ada didekat markas mereka, lalu menaruh anak panah dan menarik tali busurnya tepat kearah pulau tersebut. Ia melepaskan tali itu dan anak panah pun melesat dengan kencang, namun tidak berhasil karena anak panahnya belum mengenai pulau yang ada didepannya.

Kemudian di percobaan kedua ia membidik pulau tersebut dengan sedikit lebih tinggi, selain itu Zooti juga ingin mencoba melepaskan headsetnya yang sedikit mengganggu dan menaruhnya diatas blok kayu yang menutupi bed mereka, kemudian ia mencoba menembakan anak panah untuk kedua kalinya, anak panah melesat kencang dan tepat mengenai ujung dari pulau tersebut, hal ini membuat Zooti senang.

Saat ia ingin menembakan anak panah yang ketiga kalinya, tiba-tiba ia merasakan detak jantung seseorang didekatnya, ia menoleh ke belakang namun tidak ada orang. Dengan perasaan takut ia mulai berjalan untuk mengambil headsetnya. Saat ia ingin menggapai headsetnya ia dikejutkan dengan orang yang secara tiba-tiba muncul dibelakangnya dan menaruh pisau tajam di lehernya, orang itu mengancam Zooti untuk memberikan semua yang ia punya termasuk bed nya.

''K-k-kenapa kau-''. Suara lirih Zooti keluar disertai dengan perasaan takut.

''ssh... kau tidak menyadarinya tetapi daritadi aku sudah disini sejak teman bodohmu membangun jembatan ke pulau kristal''. Suara orang tersebut terdengar seperti suara perempuan.

''R-rox.. Oliver...''. Ucap Zooti putus asa.

''ya.. bagus.., berteriaklah dan pisau ini akan merobek lehermu secara perlahan-lahan''. Ucap perempuan tersebut.

Perempuan tersebut mengencangkan genggaman pisaunya di leher Zooti dan membuat pisau tersebut sedikit mengenai kulitnya hingga mengeluarkan darah, Zooti merasakan betapa sakitnya pisau itu.

To be Continued...

````````

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!