NovelToon NovelToon

Hanya Aku!

Prolog

Seorang anak perempuan sedang menangis di bawah pohon di halaman belakang rumahnya. Hari ini tepat usia dia 7 tahun tapi kedua orang tuanya tidak berada di sampingnya, ya orang tuanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Tangisnya terdengar sangat lirih, sampai ketika...

"Haay..., kenapa kamu menangis?" orang yang tidak di kenal itu menyapa dengan ramahnya.

"Kamu siapa?" tanya Aulia di sela-sela tangisnya. Ya anak kecil

yang menangis itu bernama Aulia putri Aghata anak perempuan berusia 7 tahun.

"Aku yang akan menjadi teman mu, nama ku Adel." Anak yang memperkenalkan namanya Adel itu mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Nama aku Aulia," balasnya memberi senyum khas anak kecil yang polos.

"Kamu mau 'kan berteman dengan ku? aku akan menemani mu di kala kamu sedang kesepian,"ujar anak yang bernama Adel itu.

"Ya aku mau! tapi..., kamu datang lewat dari mana? apa kamu bisa menembus dinding besar itu?"tanya Aulia dengan polosnya sambil menunjuk dinding yang dia lihat dimana Adel datang.

Gadis kecil itu bukannya menjawab tapi dia hanya tersenyum.

"Oh iya, masuk ke dalam rumah aku yuk! aku kenalkan dengan Bi Ane, Bi Ane itu teman aku juga" ucap Aulia dengan antusias nya. Namun anak bernama Adel malah menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak! jangan beritahu siapapun kalau kau berteman dengan ku!" larang gadis kecil yang bernama Adel itu.

"Loch, kenapa?? " ucap Aulia bingung.

"Pokonya tidak boleh, kamu mau berjanji 'kan?" Adel mengarahkan jari kelingking nya sebagai perjanjian.

"Baiklah, aku berjanji!" Aulia menyambut jari kelingking Adel dengan jarinya, dan sekarang jari mereka sudah saling bertautan.

"Nooon Auliaaaa!!" Panggil Bi Ane pengasuh nya dengan berteriak dari pintu.

Aulia yang mendengar teriakan Bi Ane, spontan melepaskan jari nya dan menoleh ke asal suara.

Tapi saat Aulia berbalik kembali , Adel sudah tidak ada di tempat, "kemana dia??" Aulia mencari keberadaan Adel, tapi yang ada hanya secarik kertas di tempat Adel tadi berdiri.

*Aulia ingat yaa dengan janji kita, jangan sampai ada seorang pun yang tau kalau kita berteman, dan jangan ceritakan keberadaan ku pada siapapun itu.

Teman mu Adel*.

Begitu lah isi secarik kertas yang di temukan Aulia tadi. Ya walaupun usia Aulia baru menginjak 7 tahun, ia sudah pandai membaca karena orang tuanya yang menuntutnya untuk pintar.

"Non Aulia, ngapain disini? masuk yuuk udah sore, ga baik anginnya," ujar sang Bibi pengasuh yang bernama Ane itu. Bi Ane merangkul pundak kecil Aulia dan membawa nya masuk ke dalam rumah.

Dan sejak saat itu pertemanan Aulia dan Adel terjalin, tanpa seorang pun tau adanya pertemanan mereka.

🍁🍁🍁🍁

10 tahun sudah pertemanan Aulia dan Adel terjalin, 10 tahun juga pertemana mereka tidak ada yang mengetahuinya.

Pagi ini Aulia sedang berada di jalan menuju sekolahnya, dia berjalan kaki dengan riangnya. Sebenarnya orang tuanya sudah menyediakan supir pribadi untuknya. Tapi Aulia menolak karena alasan dengan berjalan kaki merasa lebih menyenangkan, ya karena jarak sekolah dan rumah nya juga tidaklah jauh.

Di setiap langkahnya banyak mata tertuju pada paras cantik Aulia, ya Aulia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik,,

Sesampainya di sekolah.

"Aulia kamu baru datang?" tanya teman sekelasnya yang bernama Rani, ya teman dekat Aulia di sekolah hanya Rani karena kepribadian Aulia sendiri yang tak banyak bicara pada orang yang baru di kenalnya.

"Iyah Ran, kamu juga baru datang?" tanya balik Aulia pada Rani.

"Tentu saja tidak, aku datang dari 20 menit yang lalu tapi aku sengaja menunggu mu disini!" ucap Rani dengan penuh senyuman.

"Kamu sungguh menggemaskan Rani!" decih Aulia di susul dengan tawa nya.

"Lie aku nanti boleh tidak menginap dirumah mu, karena seminggu kedepan orang tua ku akan pergi ke luar negeri, mengunjungi oma yang sedang sakit," tutur Rani pada Aulia yang dia panggil dengan sebutan Lie.

"Tentu saja boleh, kau kan sahabat ku," kata Aulia yang menggandeng tangan sahabat nya itu.

Dengan ucapan Aulia seperti itu, ternyata ada yang kesal. Sosok yang sejak tadi berdiri disisi Aulia.

"Aulia aku lah sahabat mu, bukan dia!" seseorang mengatakan dengan nada jengkel dan tentu hanya Aulia lah yang bisa mendengar suara itu.

Aulia yang mendengar suara itu hanya bisa terkekeh geli. Rani yang melihat Aulia terkekeh, merasa bingung.

"Lie ada yang lucu kah? sampai kamu tertawa seperti itu??" tanya Rani dengan herannya.

"Haaa!emm tidak, tidak! aku hanya mengingat hal lucu saja," balas Aulia dusta.

"Ku pikir kau sudah tidak waras, hahahah" ucap asal Rani dengan di susul tawanya.

"Ada-ada saja kamu Ran," ucap Aulia ikut tertawa.

Saat ini jam pelajaran sedang berlangsung, Aulia meminta izin pada guru nya untuk ke toilet.

"Pak maaf! saya izin ke toilet sebentar, boleh?" izin Aulia dengan mengacungkan tangannya, dan di persilahkan oleh guru nya.

"Yaa silahkan, jangan lama!" Jawab guru itu.

"baik pak, terima kasih," ucap Aulia dengan sopan.

Aulia pun pergi ke toilet, saat di koridor Aulia di kejutkan dengan kehadiran Adel yang tiba-tiba.

"Sombong kamu semenjak punya teman baru, aku di lupakan begitu saja!" kata Adel dengan mengerucut kan bibirnya, yang sepertinya dia sedang merajuk.

"Astaga! Adel kau mengejutkan ku, kalau sampai aku mati karena jantungan kau mau bertanggung jawab!" ucap Aulia kesal.

"Biarlah, biar kau terus menemani ku!" ucap enteng Adel, dan mendapatkan pukulan di kepalanya.

"Aaawwww " pekik Adel.

"Makanya jangan bicara sembarangan kamu!" ucap Aulia.

interaksi ke duanya ternyata tidak sengaja di saksikan seseorang. Yang tentunya orang itu merasa heran karena melihat Aulia yang seakan sedang bicara dengan seseorang padahal disana hanya ada dia.

"Aulia? kamu bicara dengan siapa?" tanya seorang pemuda yang bernama Hari wijaya, dia kaka kelas yang selalu mendekati Aulia.

"Eeehh ka Hari, eehhh anu kaa aku sedang berlatih drama, yaa berlatih drama saja!" jawab Aulia dengan gugupnya.

"Oooh... kamu mau kemana di jam pelajaran seperti ini?" tanya Hari lagi.

"Aku izin ke toilet ka, kalau gitu aku permisi ya ka," ucap Aulia berlalu pergi tanpa mendengar jawaban Hari terlebih dulu.

Hari hanya memandang punggung Aulia yang semangkin menjauh dan hilang di pintu toilet.

"Kau sih, untung aku bisa beralasan dengan baik" ucap Aulia

"iya-iya maaf, ga lagi-lagi deeh" kata Adel dengan memasang muka memelasnya.

"Huuuu! kamu ini, ya sudah sana aku mau buang air, apa kau mau melihat nya?" goda Aulia pada Adel.

"Ya sudahlah aku pergi,bye!" ucap Adel yang entah pergi kemana.

Bersambung...

happy reading..

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, budayakan setelah membaca berikan like vote dan rate⭐5nya, terimakasih 🙏🤗

Dua Sahabat Aulia

Sesuai rencana, Rani malam ini akan menginap di rumah besar milik keluarga Aghata.

Di sebuah kamar besar milik Rani, Rani terlihat sedang mengemaskan pakaian dan keperluan nya ke dalam koper.

Ia terdiam didepan lemari besarnya seraya bergumam.

"Heeemmm apa lagi yaaa?" gumam Rani meletakan tangannya di dagu

"Seragam sekolah dan buku-buku sudah, laptop sudah skincare sudah, oke waktunya pergi!''

Rani keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga, matanya mencari keberadaan pengasuhnya.

"Biiiii Lola, Rani pergi menginap di rumah teman yaa, soalnya mamih papih seminggu kedepan ini masih berada di oma!" teriak Rani pada pengasuh dia sedari kecil yang bernama Lola.

"Iyah Non," jawab sopan Bi Lola yang menyahutnya dari dapur.

"Rani Bi! bukan Non," sergah Rani.

"Iyah Non Rani…" sahut Bi Lola tidak enak hati kalau harus memanggil anak majikannya dengan hanya namanya.

"Aahh terserah Bibi saja lah, ya sudah aku berangkat yaa…" pamit Rani.

"Iyah non hati-hati!" seru Bi Lola sambil mengantarkan anak majikannya sampai naik ke mobil yang di setirkan supir pribadi keluarga.

"Pak Pardi hati-hati bawa non Rani nya!" ucap Bi Lola pada supir yang bernama pak Pardi.

Sebelum mobil melaju, tiba-tiba ada seseorang yang datang dengan sepeda motor besarnya.

"Ran kamu mau kemana?" tanyanya yang ternyata adalah Hari pada Rani

"Eeh ka Hari, ngapain kesini? bang bima sedang tidak ada di rumah," ucap Rani.

"Enggak, aku mau ketemu kamu kok, kamu mau kemana?" tanya Hari lagi.

"Oohh aku mau menginap di rumah Aulia, kenapa?" ucap Rani.

"Aaaah kebetulan aku juga mau bicara tentang Aulia sama kamu," ujar Hari tanpa ragu.

"Tentang Aulia?? Aulia kenapa?" Rani bingung dengan ucapan teman kaka laki-laki nya ini.

"Aku suka sama Aulia semenjak dia pertama masuk kesekolah," ucap Hari tanpa basa basi.

"Terus? ka Hari suka sama Aulia kok ngomong nya sama aku, yaa ngomong sama Aulia langsung aja ka," ucap Rani yang masih bingung.

"Maka dari itu aku kesini Ran, aku mau minta bantuan kamu untuk jadi mak comblang nya," ucap Hari yang sembari menaik turunkan alisnya.

"Idiihh! enggak gantle niih!" ledek Rani.

"Bukan begitu, tapi aku takut Aulia marah kalau aku bicara terus terang gini," sergah Hari.

"Yeee! sama aja kali!" ucap Rani di susul dengan tawanya.

"Aku serius Ran, tolonglah please…" Hari memohon dengan memasang muka melasnya.

"Hhahahahah! ya sudah nanti aku usahain ya, sekarang aku harus segera pergi karena Aulia pasti sudah menunggu ku!"ucap Rani.

"Oooh ok, mkasih ya Ran, oh yaa aku minta nomor ponselnya Aulia ya," pinta Hari.

"Iyah nanti aku kirim lewat whatsapp!" ucap Rani sebelum mobilnya melaju pergi.

*

Mobil yang di naiki Rani sudah sampai di halaman rumah besar milik keluarga Aghata. Dan terlihat ada seorang gadis yang sudah menunggu kedatangan Rani di depan rumahnya.

"Rani kau sungguh lama, aku dari tadi sudah menunggu mu disini!" ucap Aulia dengan bersedekap di atas dada.

"Haha! sorry Lie tadi ada kendala sedikit," ucap Rani

"Kendala apa?" tanya Aulia penasaran.

"Enggak penting kok," Rani menghindari pertanyaan Aulia lagi.

"Ini Non kopernya mau di taruh di mana?" tanya pak Pardi supir Rani.

"Di sini aja pak, makasih yaa…" ucap Rani dengan sopannya.

"Sama-sama Non, kalau gitu saya pamit undur diri Non, mari Non Rani non Aulia" pamit supir itu dengan hormatnya dan di angguki dua gadis itu.

"Ya sudah yuk masuk!" ajak Aulia.

''Kenapa sepi sekali, Lie?" tanya Rani mengedarkan pandangannya.

"Mama Papa masih di kantor di jam segini , nanti pulangnya mungkin malam l," jawab Aulia dengan santainya karena memang sudah terbiasa seperti itu.

Dan Rani hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Ya sudah, yuk! ke kamar aku, " ajak Aulia ke kamar tercintanya.

"Hello kitty, manisnyaaa…" kagum Rani pada kamar Aulia yang sangat rapi dan indah.

"Kamu istirahat saja dulu, aku mau minta buatkan cemilan dulu sama Bi Ane," ucap Aulia yang kemudian berlalu pergi keluar kamarnya.

"Tema-nya siih manis, tapi kok sedikit menyeramkan yaa, apa karena warnanya pakai warna merah," gumam Rani yang sedang melihat-lihat kamar Aulia.

"Ooh iya aku baru ingat permintaan ka Hari, bagaimana caranya aku mengatakan langsung ya pada Aulia," gumam Rani lagi yang ternyata sudah terdengar Aulia.

"Mengatakan apa Ran??" tanya Aulia.

"Astaga, Aulia kau mengejutkan ku!" Rani yang memegangi dadanya.

"Hehehe… maaf, tadi kamu bilang bagaimana cara bicara dengan ku?? bicaralah, soal apa??" tanya Aulia lagi dengan mengambil posisi duduknya.

"Emmm apa yaaa, aku lupa kau sihh mengejutkan aku," ucap Rani berbohong.

"Teman mu sedang berbohong Aulia, dia sedang menyembunyikan sesuatu looch!" bisik Adel di telinga Aulia

Aulia memicing setelah mendengar apa yang dikatakan Adel, teman rahasianya itu.

"Jangan berbohong Ran, aku tau kau sedang menyembunyikan suatu hal dari ku 'kan!" Aulia penasaran.

"Iiisshh kau ini, baiklah aku akan mengatakan nya, tadi sebelum aku berangkat ke sini, kak Hari datang ke rumah ku. Dia bilang pada ku kalau dia menyukaimu," jelas Rani yang tidak pandai menyimpan rahasia pada sahabat nya ini.

"Ka Hari??menyukai ku??" tanya Aulia memastikan.

"Hee'eem, dia meminta ku untuk menjadi mak comblangnya," ucap Rani.

Pipi Aulia bersemu, prasaan Aulia pada saat itu sangat berbunga-bunga karena pria yang di kagumi selama ini ternyata menyukai dirinya, Aulia yang sedang termangu tidak sadar kalau Rani melambaikan tangannya tepat di depan wajah nya dan terus memanggil-manggil namanya.

"Lie...Lie...Auliaaaa!!" teriak Rani

"Eeh kenapa Ran?"

"Astagaaaa, kamu bengong hahaha!" ucap Rani dengan tawanya.

"Enggak! siapa juga yang bengong"..

"Kamuu masa akuu hahahah"tawa Rani masih pecah.

tok tok tok

"Masuukkk Biii!" Aulia mempersilahkan pada Bi Ane yang membawakan cemilan untuk mereka.

Aulia dan Rani memakan cemilan itu sambil bercerita segala hal, sampai waktu malam pun tiba.

Sesudah makan malam bersama, Merekapun kembali kekamar.

"Lie aku ke kamar mandi dulu," Rani berlalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Aulia sedang membaca bukunya dan di kejutkan kehadiran Adel yang secara tiba-tiba datang tepat di hadapannya.

"Ooh teman mu, menginap ya?"tanya Adel.

"Heey kau kebiasaan sekali, apa kau mau Rani tau keberadaan mu heem" decih Aulia dengan mengecilkan suaranya karena takut terdengar Rani.

"Iyah iya…, heemmm aku pikir aku lah sahabat mu satu-satunya, ternyata hanya sala satunya," ucap Adel sinis.

"Kau tak perlu cemburu begitu, kau dan Rani memang lah sahabat aku, kau sahabat rahasia ku dan Rani sahabat nyata ku!" ucap Aulia memberikan pengertian pada sahabat kecilnya itu.

"Iyah sudah aku berkeliling dulu ya Aulia sahabat kuu, bye!" ucap Adel yang sudah kembali ceria setelah mendengar penuturan Aulia.

"Macam mau meronda saja dia" gumam Aulia dengan di susul kekehannya.

bersambung...

happy reading..

jangan lupa tinggalkan jejaknya ya,budayakan like vote dan rate⭐5nya ,terimakasih 🙏🤗

Adel Yang Jahil

Matahari sudah mengintip dari celah jendela yang sedikit terbuka.

Tapi dua gadis remaja itu belum juga mau bangun dari tidur nya.

tok tok tok

Suara ketukan pintu terus berbunyi tapi belum ada yang membukakan pintu tersebut.

"Astagaaa dua manusia ini seperti b4bi yang sulit sekali bangun!" gumam Adel yang sudah berada di samping ranjang

"Akan ku kerjai kalian!" ide usil Adel muncul.

1 2 3 tariiikkkk...

Bukkkk

aawwwww " pekik Aulia dan Rani yang sudah berada di bawah lantai.

"Lie kenapa kamu tarik kaki aku siih!" omel Rani.

Aulia yang tahu kalau ini ulah usil Adel, iapun bingung harus jawab apa omelan Rani.

"Maaf-maaf aku enggak sengaja tarik kamu, aku tadi mau narik selimut malah yang ketarik kaki kamu, aku juga ikut jatuh kok!" ucap bohong Aulia. Karena memang tidak tahu lagi akan memberikan penjelasan seperti apa.

"Oohh aku kira kamu sengaja"..

tok tok tok

"Non bangun Non apa non tidak berangkat ke sekolah??" teriak bi Ane dari luar kamar.

"Berangkat kok bii, siapin aku dan Rani sarapan roti bakar isi slai coklat aja bii…! " balas teriak Aulia dari dalam kamar.

"Lie jam berapa ini?" tanya Rani yang belum membuka semua matanya.

"jam 6:30 Ran," jawab santai Aulia.

"Kita kesiangan Lieee! aku mandi duluan!" Rani pun panik dan langsung masuk ke kamar mandi.

"Hadeeehhh dia pikir di rumah nya kali ya yang memang jaraknya jauh dari sekolah," gumam Aulia.

Mata Aulia beralih pada teman tak kasat mata nya itu. Menatap kesal pada Adel.

"Adel aku ga suka ya! dengan cara kamu tadi!" ucap Aulia mengecilkan suaranya namun dengan penekanan sebuah peringatan.

"Hihihi habisnya siih, kalian seperti b4bi kalau sedang tidur." Adel terkekeh geli

"Pokoknya aku ga suka Adel!" ucap Aulia yang tidak ingin di bantah.

"Iya iya maaf, oya bilang ke bi Ane bikin roti nya lebihkan, aku mau," bisik Adel.

"Pasti kau akan memakai tubuh aku 'kan untuk sarapan roti nya!" tebak Aulia dengan benar juga memicingkan matanya.

"Lalu tubuh siapa yang aku akan pakai Auliaaaa"..

"Baiklah aku akan bilang ke bi Ane," Aulia pun pasrah. Aulia mengambil telpon genggam yang langsung tersambung ke dapur.

"Bi Ane buatkan roti nya aga lebihan ya, aku sangat lapar, terimakasih Biiii" ucap Aulia dan langsung memutuskan sambungan telepon itu.

"Sudah puass Adel?!" sarkas Aulia dengan menyatukan giginya, yang terlihat dia sedang jengkel.

"Hihihi anak baik" ucap Adel sebelum menghilang dengan tiba-tiba.

"Hey kau kenapa? mandi sana cepetan nanti kita telat malah mengoceh sendiri," ucap Rani yang baru saja keluar dari kamar mandi dan malah melihat Aulia yang sedang mengoceh sendiri.

"Ini rumah ku Ran, rumah ku dekat jaraknya dengan sekolah," ucap Aulia santai

"Ohh astagaaa iya yaaah aku lupa" ucap Rani yang menepuk keningnya sendiri..

Aulia dan Rani sudah rapih dengan seragam sekolah nya. Di meja makan Rani dan Aulia melaksanakan sarapan nya.

"Lie apa kau yakin akan menghabiskan 2 roti berlapis itu sendiri?" tanya heran Rani yang melihat porsi makan Aulia pagi ini.

"Yakin Ran, aku sangat lapar!"..

"Oh ya Om Tante kemana?''

"Palingan sudah berangkat ke kantor masing-masing," jawab Aulia datar seperti sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu. Dan nyatanya memang seperti itu. Aulia memiliki segalanya tapi tidak dengan perhatian kedua orangtuanya.

Rani menatap iba pada sahabatnya, ternyata selama ini dia kurang bersyukur memiliki dua orang tua yang begitu memanjakannya, memperhatikan nya. 'Kasihan Lie, ternyata dia kurang kasi sayang dari orang tuanya' batin Rani.

"Sudah yuk ah berangkat!" ucap Aulia yang sudah menghabiskan roti nya.

Rani terkesip melihat piring Aulia yang sudah kosong.

"Kau sudah selesai? aku saja belum habis, apa kau segitu laparnya Lie?" Rani terlihat heran dengan sikap Aulia.

Rani dan Aulia pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, namun saat berada di jalanan sepi ada seorang preman yang mengganggu jalan mereka.

"Heey gadis cantik, kalian punya duit 'kan? berikan!" ucap preman memalak dua gadis itu. Rani takut tapi tidak dengan Aulia.

"Kau mau duit paman? kenapa tidak bekerja saja," ucap Aulia begitu santai nya.

"Heyy jangan menggurui ku! serahkan saja duit kalian!" ucap preman itu yang sudah ingin mendekat ke arah Aulia dan Rani.

Aulia menarik tangan Rani agar posisi Rani ada di belakang tubuhnya.

"Lie aku takut," bisik Rani.

"Sudah kau cukup tutup mata, dan sebelum aku bilang untuk buka jangan membukanya ya," ucap Aulia dan Rani pun mengangguk patuh.

"Apa kau yakin Lie akan melawan tubuh besar preman itu"..

"Sudah ikuti saja apa yang ku katakan,jangan cerewet..!"

"Waah rupanya gadis ini sok jadi pahlawan ya untuk temannya!" ucap preman itu.

"Jangan mendekat atau kau akan sampai ke gedung putih atau lebih parahnya kau akan berada di bawah tanah pemakaman!" ucap Aulia dengan raut wajah menyeramkam, sungguh aura Aulia sangat berbeda sampai si preman itu merasakan bulu kuduk nya berdiri.

'Kenapa Lie bisa berkata se menyeramkam itu, apa aku mengintip sedikit ya aku penasaran dengan apa yang di lakukan Aulia' batin Rani lagi. Dan saat Rani ingin membuka matanya suara dingin dari Aulia mengurungkannya.

"Sudah ku bilang Rani, jangan buka mata sebelum aku bilang buka!" ucap Aulia dengan cara bicara yang sangat berbeda dari biasanya.

Dan ucapan itu sukses membuat Rani terheran-heran.

"Bagaimana paman? apa kau masih ngotot ingin memalak kami?" tanya Aulia.

"Oh yaa pasti!" ucap si preman itu dengan sangat yakin.

Saat tangan si preman ingin mengambil tas milik Aulia.

Bruuuukkk!

sebuah bogeman keras mendarat di tulang hidung si preman.

Darah segar mengalir dari lubang hidung si preman. Daan Bruuukk

tendangan mendarat di perut buncit si preman .

Braak

Bruuk

Plaak

Hanya itu yang dapat di dengar Rani yang masih memjamkan matanya.

"Buka Ran.!''

Rani pun membuka matanya dan seketika matanya melotot dan mulutnya menganga lebar kala melihat penampakan si preman yang sudah terlihat mengenaskan dengan darah dan terlihat bonyok bonyok di bagian wajahnya ..

" Kau mau berdiri di situ terus atau aku tinggalkan kamu dengan si preman itu."ucap Aulia yang sudah berlalu pergi.

"Lieee tunggu akuu,," Ranie mengejar Aulia.

"Lie kok si preman itu bisa jadi seperti itu,apa kau yang menghajar nya,kau punya ilmu apa hah" tanya brentet Rani.

"Bukan aku yang menghajar nya"..

"Laluuu??siapa???''

"bodyguard aku!" jawab asal Aulia.

"Bodyguard?? tapi tadi aku tidak melihat ada bodyguard seperti kamu bilang," ucap Rani bingung.

"iya lah kau tidak melihatnya, kau hanya terfokus dengan si preman itu 'kan" ucap Aulia.

"Oh iya benar juga ya," ucap rani menganggukan kepalanya.

bersambung...

happy reading..

jangan lupa tinggalkan jejaknya ya,budayakan like vote dan rate⭐5nya ,terimakasih 🙏🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!