Xiou Yu adalah anak yang sangat malang. Dia hidup hanya seorang diri karena kedua orang tuanya sudah
meninggal semenjak dia berumur empat tahun. Dia sekarang hanya hidup sendirian dan hanya bisa makan makanan bekas yang sudah dibuang oleh penduduk desa.
Dia juga dijauhi karena tubuhnya yang dipenuhi dengan bisul yang sering mengeluarkan cairan putih kental yang menjijikkan. Tidak ada yang ingin mendekati dirinya. Bukannya menolong, malah penduduk desa melemparnya dengan batu. Mereka semua membenci Xiou Yu.
Mereka mencoba mengusir Xiou Yu dari desanya, tetapi Xiou Yu tidak kunjung pergi. Dia tidak tahu harus pergi ke mana. Dia terlalu takut keluar dari desa. Apalagi beberapa hari belakangan ini, ada monster yang sering muncul di sekitar sana.
"Pergilah! Kau tidak layak untuk ada di dunia ini," teriak salah satu penduduk desa. Dia memandangi Xiou Yu dengan pandangan jijik. Bukan hanya dia, tetapi semua penduduk melakukan hal yang sama.
"Kau buat saja dirimu menjadi makanan monster. Mungkin saja itu bisa membuat kau berguna untuk kami. Setidaknya kau bisa sedikit berguna," hina salah satu penduduk yang lain. Dia meludah ke arah Xiou Yu. Xiou Yu hanya bisa terdiam.
Dia tidak lari ataupun melawan karena itu hanya akan membuat warga desa semakin marah dan akhirnya dia dipukul hingga pingsan dan di lempar keluar desa. Itu sering terjadi, tetapi akhir-akhir ini tidak terjadi. "Kita bunuh saja dia!” ucap salah satu penduduk memberikan saran.
Xiou Yu langsung kaget. Wajahnya langsung pucat. Dia memang sering dipukul dan disakiti, tetapi dia tidak ingin mati. Dia pun mundur perlahan. "Apa yang kau lakukan?” Xiou Yu baru ingin berdiri dan berlari, tetapi sebuah kayu sebesar lengan orang dewasa membentur kepalanya. Itu membuat dia terjatuh lagi. Bukan hanya itu, tetapi kepalanya langsung berdarah. Penglihatan Xiou Yu langsung buram.
"Ayo, kita bunuh dia dan berikan dagingnya kepada monster!". Beberapa penduduk sudah mendekati Xiou Yu dengan membawa senjata tajam milik mereka. Sejak awal mereka memang ingin membunuh Xiou Yu, tetapi mereka ingin menyiksa Xiou Yu lebih dulu. Sesuatu yang sebenarnya tidak patut di lakukan, tetapi kebencian mereka kepada Xiou Yu sudah terlalu besar.
"Ampuni aku!" pinta Xiou Yu. Wajahnya sangat pucat. Dia bahkan rela bersujud di depan mereka semuanya. “Aku mohon ampuni aku!” pinta Xiou Yu lagi. Dia bahkan membenturkan keningnya ke tanah hingga darah mengalir dan membuat
tanah di sana memerah.
"Kau tahu apa yang telah Ayahmu lakukan kepada kami? Kau seharusnya
berterima kasih karena kami tidak membunuhmu dan membiarkamu hidup di desa ini tiga tahun belakangan," ucap salah satu dari mereka.
Dia pun mengayunkan pedangnya. Ayunan itu tidak ada rasa bersalah sama sekali.
Tidak ada keraguan sama sekali dari wajah pria itu. Pedang miliknya pun hampir mengenai leher Xiou Yu, tetapi betapa kagetnya dia ketika pedang yang baru saja dia ayunkan untuk membunuh Xiou Yu itu terpental.
Dia juga kaget ketika melihat ada pria tua sedang berdiri di depan Xiou Yu. Pria tua itulah yang membuat pedang milik pria tadi terpental. Yang mengagetkan adalah pria itu sama sekali tidak memegang sebuah senjata. “Apa yang kau lakukan?” bentakpria itu. "Seharusnya aku yang bertanyaseperti itu. Apa yang kalian lakukan?" tanya pria tua itu.
Pria tua itu tidak suka dengan apa yang penduduk desa itu lakukan. Dia melihat semuanya dari awal. Dia melihat bagaimana Xiou Yu terus di siksa tanpa bisa melawan. "Ini tidak ada hubungannya denganmu," bentak pria tadi.
Beberapa detik kemudian dia merasa tangannya mati rasa. Dia pun melihat ke arah tangannya dan terlihat kalau tangannya sudah terpotong. Awalnya rasa sakit itu tidak terasa, tetapi beberapa detik kemudian. Pria itu langsung berteriak kesakitan. "Apa kau menyukainya?” tanya pria tua itu.
Beberapa penduduk yang lain langsung mundur, tetapi beberapa menarik pedang mereka dan bersiap bertarung. Ketika melihat pedang milik mereka menghilang dari tangan mereka. Mereka pun langsung mundur. Pedang mereka sudah ada di depan pria tua itu.
Tidak ada yang melihat kapan pria tua itu mengambil pedang milik mereka. "Siapa kau?"
"Aku hanya pria tua biasa. Yang kebetulan lewat dan melihat semua kebiadaban kalian semua. Menyiksa seorang anak kecil dan bahkan kalian ingin membunuhnya. Itu adalah perbuatan tercelah,” keluh pria tua itu.
"Kau tidak tahu siapa ayah bocah itu. Kalau kau tahu, maka kau juga akan melakukan hal yang sama dengan kami," ucap salah satu penduduk.
Wajah pria itu pucat karena ketakutan. "Apa yang dilakukan oleh orang tua bocah ini, itu tidak ada hubungannya. Yang harus kalian benci adalah ayahnya, tetapi tidak dengan anaknya," ucap pria tua itu.
Dia mengambil pedang yang ada di depannya.
Apa yang dilakukan oleh pria tua itu membuat penduduk yang ada di sana langsung mundur. Mereka ketakutan setelah apa yang pria tua itu lakukan. Mereka tidak ingin apa yang terjadi kepada kepala desa mereka juga terjadi kepada mereka.
"Aku akan membawa bocah ini bersama denganku. Apa ada yang tidak setuju?" tanya pria tua itu.
semua orang yang ada di sana langsung menggeleng. "Baguslah. Aku akan membawanya. Bukankah kalian sudah puas menyiksanya selama tiga tahun dan sudah mulai bosan karena itu kalian ingin membunuhnya. Seharusnya tidak ada masalah kalauaku membawa bocah ini.
" Warga desa itu hanya terdiam. Tidak ada yang protes sama sekali dan pria tua itu pun menghilang entah ke mana hanya dalam beberapa detik saja, dia sudah tidak ada di sana.
"Makanlah!" ucap Pria tua tadi.
Mereka sudah jauh dari desa tadi. Xiou Yu langsung mengambil apa yang Pria Tua itu berikan. Dia langsung memakan itu tanpa pikir panjang. Dia
terlalu takut untuk membantah. Apalagi setelah melihat apa yang tadi pria tua itu lakukan.
"Aku adalah Li Hong dan aku adalah Patriarch sekte Bulu Emas. Kau akan ikut denganku dan menjadi
muridku. Aku melihat kau bisabmenjadi seorang cultivator. Kau memiliki bakat,” ucap pria tua itu.
Xiou Yu tidak mengerti apa yang Li Hong katakan.
Dia tidak tahu apa itu sekte atau apa itu cultivator, tetapi dia mengangguk setuju. Dia sudah tidak punya tempat tinggal lagi. Tidak ada pilihan selain ikut dengan Li Hong. Menjadi budak atau apa pun itu,
Xiou Yu akan melakukannya.
"Aku tidak akan memperlakukan mu seperti apa yang mereka lakukan," ucap Li Hong. Xiou Yu kaget. "Tidak perlu kaget seperti itu karena tidak semua orang itu sama. Ada juga orang baik di dunia ini, tetapi ingat kalau orang yang terlihat baik pun jangan sepenuhnya kau berikan kepercayaan."
Xiou Yu mengangguk meski dia tidak mengerti.
Bisul di tubuh Xiou Yu pun semakin membaik. Hanya dalam waktu setengah jam, nanah di dalam bisul itu langsung keluar-semuanya. Perlahan kulit Xiou Yu pun memperbaiki dirinya sendiri. Setengah jam kemudian tubuh Xiou Yu sudah kembali mulus lagi.
Xiou Yu hanya terdiam karena kaget.
Dia tidak menyangka kalau penyakitnya bisa disembuhkan hanya dalam satu jam saja. Xiou Yu merasa sangat senang, air matanya mengalir tanpa dia sadari. Tiba-tiba dia mendapatkan pelukan dari seseorang dan itu adalah Li Hong. "Kau tidak perlu khawatir lagi.
Semuanya sudah baik-baik saja,” ucap Li Hong. "Aku ada di sini. Aku akan selalu ada untukmu karena kau sekarang adalah muridku.”Xiou Yu pun benar-benar
menangis. Li Hong terus memeluknya hingga Xiou Yu merasa lebih tenang. "Aku bau," ungkap Xiou Yu
dengan polosnya. "Aku tahu," ucap Li Hong. "Bau busuk itu dari nanah yang keluar tadi dan itu menular, tetapi kau tidak perlu khawatir karena aku punya pill untuk mengatasi hal itu.
” Xiou Yu lega. Beberapa saat yang lalu dia mulai cemas karena dia takut kalau penyakitnya malah menular kepada orang yang telah membantu dirinya. Kalau itu benar-benar terjadi, maka dia akan merasa sangat bersalah. "Apa itu benar?" tanya Xiou Yu, memastikan. Li Hong mengelus kepala Xiou Yu dengan lembut, “Kau tidak perlu khawatir.
Yang kau lakukan sekarang hanyalah membersihkan tubuhmu di sungai itu." ucap Li Hong sambil menunjuk ke arah sungai yang tidak jauh dari sana. "Kau bersihkan dulu tubuhmu. Setelah itu kita akan pergi." Xiou Yu mengangguk mengerti.
Dia langsung melepas pakaian dan langsung mandi. Dia membersihkan tubuhnya. Dia tidak ingin bau tubuhnya tercium oleh Li Hong, dia takut itu membuat Li Hong membatalkan niatnya untuk membawa dirinya. Itu hanya pikiran Xiou Yu saja.
Padahal Li Hong tidak mungkinmelakukan hal itu.
Tiba-tiba Li Hong ikut masuk ke dalam sungai.
"Sepertinya aku juga harus mandi Li Hong sambil tersenyum. ucap Xiou Yu hanya mengangguk dan melanjutkan mandinya. Dia sebenarnya malu, tetapi dia berusaha untuk tetap tenang. Baru kali ini dia mandi bersama dengan orang lain. Bahkan mandi saja dia jarang.
Desanya jauh dari sungai dan itu membuatnya jarang mandi. Mau mandi di sumur, itu hanya akan memancing amarah penduduk desa kalau sampai ketahuan. Dia pernah dipukuli sampai hampir mati hanya karena hal itu. "Kaus sudah selesai?" tanya Li Hong. "Sudah,” jawab Xiou Yu.
Li Hong bangun dan menarik Xiou Yu ke sungai lagi. Dia membuat Xiou Yu duduk, “Kau diamlah. Aku akan membersihkan tubuhmu," ucap Li Hong. Wajah Xiou Yu memerah, baru kali ini ada yang membersihkan tubuhnya. Dia ingin lari, tetapi dia tidak bisa atau lebih tepatnya tidak enak.
"Kapan terakhir kali kau mandi?” tanya Li Hong. Xiou Yu tidak menjawab. Dia lupa kapan terakhir kali dia mandi. "Mulai sekarang kau tidak perlu takut lagi. Aku akan mengajarimu dan membuatmu menjadi kuat. Orang-orang tidak akan memukulmu lagi. Semua orang yang selama ini menyiksamu akan tunduk denganmu.
Dunia ini memang seperti ini, siapa yang kuat, maka dia yang berkuasa. Sangat miris, tetapi itu adalah kebenarannya," ungkap Li Hong. Dia menggosok punggung Xiou Yu. "Aku sudah punya dua orang
murid.
Mereka adalah anak yang baik. Aku yakin mereka akan membantumu. Bertemanlah dengan mereka," ucap Li Hong. Li Hong terdiam sejenak. “Aku rasa aku akan menjodohkanmu dengan murid perempuanku," lanjutnya. Xiou Yu kaget.
Dia langsung menoleh ke belakang. Wajahnya dipenuhi dengan tanda tanya dan memerah tentu saja. "Apa kau tidak mau?" tanya LI Hong. Xiou Yu tidak menjawab. Dia langsung menundukkan wajahnya. "Aku yakin kalian akan menjadi pasangan yang sempurna dan lagi dia sangat berbakat.
Dia murid yang jenius dan memiliki tingkat kultivasi yang tinggi. Dia bisa melindungimu," ucap Li Hong. Xiou Yu langsung bangun, "Aku yang akan melindunginya!” teriaknya. Dia berteriak cukup keras hingga Li Hong terdiam karena kaget.
Li Hong tersenyum. Wajah Xiou Yu langsung memerah. Dia langsung duduk kembali sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya sendiri. Li Hong tertawa sangat keras. Dia sangat senang dengan apa yang Xiou Yu katakan barusan. Menurut Li Hong, pria memang harus seperti itu.
Pria yang harus bertugas menjaga wanita bagaimana pun keadaannya. Meski, dia lebih lemah sekali pun karena itu adalah pria. Pria memiliki kebanggaan sendiri.
Setelah mandi, mereka pun melanjutkan perjalanan. Xiou Yu sangat senang karena dia mendapat pakaian baru. Baru kali ini dia mengganti pakaiannya setelah tiga tahun lamanya. Sepanjang berjalan, Xiou Yu selalu saja tersenyum.
"Apa kau menyukainya?" tanya Li Hong. "Tentu saja," jawab Xiou Yu dengan bangga. Li Hong tersenyum. Dia tidak menyangka kalau baju yang dia berikan bisa membuat Xiou Yu sampai sesenang itu. Baju yang Li Hong berikan itu hanyalah baju biasa.
Tidak ada yang spesial sama sekali, tetapi bagi Xiou Yu itu sangat berharga. Tiba-tiba Li Hong berhenti dan menarik tangan Xiou Yu. Wajah Li Hong terlihat sangat serius, dia melihat ke segala arah seolah sedang mencari sesuatu. Xiou Yu tidak
mengerti, dia Cuma kebingungan.
Dia ingin bertanya, tetapi dia tidak melakukannya. "Ada orang mengepung kita," ucap Li Hong. Xiou Yu yang mendengar itu langsung cemas. Dia langsung
memeluk Li Hong. “Tidak perlu takut! Aku ada di sini. Aku tidak akan membiarkanmu terluka sama sekali."
Li Hong mengeluarkan pisau kecil dan langsung melemparnya ke satu arah.
"Keluarlah! Aku tahu kalian ada di sini," teriak Li Hong. Suara tawa menggema di sana. tidak lama kemudian muncul satu orang yang mengenakan pakaian serba hitam yang menutupi seluruh bagian tubuhnya kecuali mata. Mereka adalah pembunuh bayaran.
"Aku tidak menyangka kalau kami bisa ketahuan secepat ini," ucap pria berpakaian serba hitam itu.
Tidak lama kemudian muncul belasan orang yang berpakaian yang sama. Mereka adalah bawahan dari pria yang pertama muncul tadi. "Aku tidak menyangka mereka akan membayar organisasi pembunuh untuk membunuhku, tetapi sayangnya yang dia kirim hanyalah bawahan biasa. Itu tidak cukup untuk membunuhku," ucap Li Hong.
"Kau terlalu percaya diri Kakek Tua. Aku adalah seorang pemimpin pasukan delapan dari organisasi Cakar Bayang. Kau tidak bisa meremehkan aku!"
"Apa kalian lupa kalau aku juga sudah membunuh orang sejenis dirimu. Kalau tidak salah dia adalah pemimpin pasuka tujuh.
Dia cukup kuat, tetapi dia masih kurang kuat untuk mengalahkan aku,” ucap Li Hong. Wajah pria berpakaian serba hitam itu memerah. Dia sangat marah. Dia menjadi sangat ingin membunuh Li Hong.Li Hong bisa melihat kemarahan itu dari mata pria berpakaian serba hitam itu."Aku pasti akan membunuhmu!" teriaknya.
Mengagetkan Organisasi Cakar Bayang adalah organisasi pembunuh bayaran yang paling besar dan sangat disegani. Tidak ada yang tidak mengenal mereka. Ada delapan sosok yang paling ditakuti dari mereka.
Mereka dikenal sebagai Pilar Bayang. Mereka berdelapanlah adalah pendiri organisasi Cakar Bayang. Kekuatan mereka berdelapan setara dengan patriarch dari sekte besar. Bisa dikatakan kalau mereka setara dengan dua sekte besar sekaligus. Tidak ada yang benar-benar berani mengusik mereka bahkan sekte aliran putih sekali pun.
Mengusik mereka sama dengan mendeklarasikan sebuah perang besar. Bukan hanya mereka saja yang akan menyerang sekte aliran putih, tetapi beberapa sekte aliran hitam pun akan membantu mereka. Bukan karena mereka bekerja sama, tetapi karena sekte aliran hitam memang membenci mereka yang aliran putih.
Mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang sekte aliran putih yang selalu mengganggu mereka. Sebenarnya itu juga yang membuat dunia menjadi seperti sekarang-damai. Itu semuanya karena tidak ada yang berani mengambil keputusan gila.
"Aku akan membunuhmu!" teriak pria berpakaian serba hitam. Di dalam organisasi Cakar Bayang,
ada total enam belas kelompok dan setiap kelompok di pimpin oleh satu orang. Sekarang yang ada di depan Li Hong dan Xiou Yu adalah salah satu dari keenam belas kelompok itu. Pria berpakaian itu adalah ketua dari kelompok itu dan namanya adalah Jie Li.
"Kalau kau bisa melakukannya, maka lakukanlah!" tantang Li Hong. Jie Li tersenyum sombong. Dia yakin kemenangan Li Hong sebelumnya hanyalah kebetulan. Dia tidak yakin orang tua yang ada di depannya sekarang bisa mengalahkan kakak kandungnya yaitu Jie Xu.
"Serang dia!" Teriak Jie Li.Semua orang berpakaian serba hitam pun langsung menyerang Li Hong dan Xiou Yu. Tentu saja Li Hong tidak akan membiarkan Xiou Yu bertarung. Dia belum mengajari apa pun kepada Xiou Yu, tetapi dia masih memberikan pedang kepada Xiou Yu. Itu hanya untuk jaga-jaga saja.
Puluhan orang berpakaian serba hitam itu langsung menyerang. Satu per satu serangan mereka bisa Li Hong atasi dengan mudah. Ada kesenjangan kekuatan diantara mereka. Li Hong adalah seorang patriarch di sebuah sekte menengah.
"Kalian masih terlalu lemah untuk melawanku," ucap Li Hong. Beberapa saat kemudian, beberapa orang berpakaian serba hitam itu terjatuh dan tidak sadarkan diri lagi. Itu adalah salah satu jurus milik Li Hong yaitu Bulu Emas Surga. Dia menembakkan beberapa buah jarum beracun ke arah musuhnya. Ukuran jarum itu sangat kecil hingga membuatnya sulit untuk dilihat oleh mata biasa.
Pertarungan itu tidak terlalu merepotkan Li Hong. Sebenarnya dia bisa mengalahkan mereka dengan cepat kalau saja tidak ada Xiou Yu di sana. Li Hong terus menarik tubuh Xiou Yu agar tetap dekat dengan dirinya. Itu dia lakukan agar Xiou Yu tidak lepas dari pandangannya. “Aku tidak menyangka dengan umur yang seperti itu. Kau masih bisa bertarung," puji Jie Li. Li Hong melirik sedikit ke arah Jie Li.
Itu adalah sesuatu yang Jie Li inginkan. Tidak lama kemudian, ada sebuah pisau kecil melesat dari arah titik buta Li Hong. Li Hong pun membalik tubuhnya dan berhasil menebas pisau itu dan membuat pisau itu terpental jauh. Betapa kagetnya Li Hong ketika ada orang yang tiba-tiba muncul dan langsung melemparkan pasir ke matanya. Dengan cepat Li Hong langsung menebas leher orang itu.
Orang yang melempar pasir itu pun tewas dengan kepala yang terjatuh lebih dulu daripada tubuhnya. Jie Li dan bawahannya langsung menyerang Li Hong. Dengan mata yang masih kesulitan melihat, dia masih bisa bertarung. Li Hong sudah mencapai tingkat kultivasi yang membuatnya bisa melihat tanpa mata, tetapi tidak sejelas dengan mata asli.
Pertarungan itu cukup sulit ternyata bagi Li Hong. Dia harus melawan puluhan musuh sambil melindungi Xiou Yu dan dengan mata tertutup. Dia berhasil mengalahkan beberapa musuhnya lagi, tetapi karena terlalu banyak dia pun lengah. Jie Li ternyata menyerangnya dari arah yang sulit dia rasakan.
Jie Li tersenyum karena menganggap dirinya sudah berhasil mengenai Li Hong, tetapi betapa kagetnya dia ketika tiba-tiba tangan Li Hong bergerak sendiri. "Apa yang Jie Li langsung menyerang lagi. Kali ini Jie Li menjadi lebih kaget karena bukan Li Hong yang menahan serangannya, tetapi bocah yang sempat dia anggap tidak bisa bertarung. Itu benar-benar mengagetkan Jie Li hingga dia terdiam tidak bisa berkata-kata.
Tanpa dia sadar, Li Hong sudah menghilang dari depan Jie Li. Itu membuat Jie Li kaget, dia melihat ke belakang dan ternyata Li Hong sudah mengayunkan pedangnya. Mata Jie Li terbelalak kaget. Jie Li berusaha mengangkat tangannya dan berusaha untuk menahan serangan Li Hong, tetapi
bertapa kagetnya dia ketika ada yang menusuknya dari belakang.
Jie Li menoleh ke belakang dan melihat kalau yang melakukan itu adalah Xiou Yu.
“Bagaimana bisa?” keluh Jie Li. Tidak lama kemudian dia merasa penglihatannya seperti terjatuh dan akhirnya dia tidak bisa melihat apa pun. Semuanya gelap dan akhirnya dia tidak merasakan apa pun lagi. Jie Li pun tewas karena tebasan Li Hong.
Pertarungan singkat itu membuat anggota Cakar Bayang yang lain kaget. Mereka langsung terdiam. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan lagi karena telah kehilangan ketua. Mereka seperti anak ayam yang kehilangan induk. "Apa kalian masih ingin bertarung?" tanya Li Hong.
Anggota Cakar Bayang saling memandang satu sama lain. Beberapa saat kemudian mereka pun menghilang dari sana. Mereka lebih memilih untuk pergi dan mundur. Li Hong langsung mendekati Xiou Yu, "Apa kau pernah belajar bela diri atau sejenisnya?” tanya Li Hong. Xiou Yu menggeleng pelan. Li Hong memeriksa tangan dan kaki Xiou Yu dan ternyata benar. Dia benar-benar tidak pernah berlatih bela diri.
Untuk melihat orang yang pernah berlatih bela diri dan tidak, itu bisa dilihat dari bentuk tangan dan kaki. "Bagaimana bisa kau melakukan hal tadi?. Xiou Yu menggaruk kepalanya,‘ Aku tidak terlalu mengerti, tetapi tiba-tiba saja itu masuk ke dalam pikiranku dan aku merasa seperti bisa melakukannya,” jawab Xiou Yu dengan wajah polosnya.
Li Hong masih tidak mengerti, tetapi dia bersyukur karena dengan apa yang Xiou Yu lakukan bisa membuat mereka memenangkan pertarungan.
Li Hong langsung mengambil air dari tas ruang miliknya. Dia membasuh wajahnya untuk membersihkan debu di matanya.
Setelah semuanya selesai, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Sepanjang jalan Li Hong masih berpikir keras kenapa Xiou Yu bisa tiba-tiba bisa bertarung. Yang mengagetkan adalah gerakannya bisa dikatakan hampir sempurna. "Apa dia jenius?" batin Li Hongsambil melirik ke arah Xiou Yu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!