NovelToon NovelToon

Mencintai Pacar Ibuku

Perkenalan

Krrriiiiiinnngggg.....

Suara weker berbunyi terlihat Fabian yang terbangun dari tidurnya, membuka mata kembali dengan segala rutinitas di pagi hari.

Membuka mata kembali merasakan sebuah hidup yang teramat terasa, sebagai jiwa muda yang jauh dari kata renta.

Fabian adalah putra pertama dari keluarga Baskoro. Hidup dengan gelimang harta dan punya sifat yang nakal. Baginya dalam hidup itu tak ada cinta, karena hingga saat usia yang menjelang 17 tahun, Fabian tak pernah sekalipun merasakan jatuh cinta sehingga dirinya tak pernah yakin apakah ia bisa mencintai atau tidak

Hingga dirinya saat itu bergegas untuk berangkat sekolah, tapi saat selama perjalanan menuju sekolah ada sesosok wanita yang satu bis dengannya.

Matanya pun tertuju pada wanita yang tak pernah ia kenali itu mata terus memandang wanita cantik yang ada di depannya. Sadar wanita itu di perhatikan dia pun menatap ke arah Fabian yang menurutnya hanya anak sekolah dan wanita itu lebih dewasa darinya karena terlihat dirinya yang tak memakai seragam sekolah.

Fabian sadar akan hal itu, ia pun hanya terdiam dan memandang wajah dari wanita yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Fabian adalah putra dari keluarga Baskoro yang paling di sayang karena satu-satunya cucu laki-laki, sehingga dirinya begitu di manja oleh keluarga. Hal yang paling ia mau bisa ia miliki. Memang baru dua hari ini ia terpaksa naik bis karena motornya sportnya di tahan oleh papanya.

Tapi hal yang paling tak terduga adalah hari dimana ia bisa bertemu dengan wanita yang baru saja ia lihat namun dadanya terasa degup kencang. Bahkan dirinya tak bisa lepas memandang wanita dengan pakaian sederhana tapi anggun dengan rambut yang panjang dan wajahnya yang cantik.

Dirinya ingin sekali berkenalan dengan wanita yang baru saja ia lihat tapi sayang dirinya tak ada keberanian untuk dapat berkenalan dengan wanita yang sedang duduk didepannya.

Jangankan untuk berkenalan untuk menatap saja Fabian tak sanggup.

Hingga akhirnya Fabian turun lebih dulu dari wanita yang baru saja ia lihat.

Wajahnya begitu menggetarkan hati dan sangat begitu ingin lebih kenal. Dan saat itu Fabian menyesal hanya dapat memandang tanpa tahu wanita itu secara detail.

.

.

.

.

.

Hingga pada keesokan harinya Fabian kembali menaiki bis yang sama untuk beraangkat sekolah berharap kelak akan bertemu wanita yang ingin ia temui kembali.

Entah takdir atau bagaimana hingga dirinya kembali bertemu dengan wanita yang membuat jantungnya berdegap lebih cepat daripada sebelumnya.

Mungkinkah ini cinta....

Dneha keberanian yang masih di dalam hati, Fabian mencoba duduk di samping wanita itu.

"Boleh saya duduk di samping mu" tanya Fabian.

"Iya silahkan"

"Hari ini cerah" kata Fabian.

"Lumayan" jawab wanita itu.

"Oia nama mba siapa?" Tanya Fabian.

"Namaku.. talia" kata wanita itu.

"Nama yang cukup bagus" kata Fabian.

"Ya, cukup bagus" kata talia sambil tersenyum.

"Apakah kamu kuliah atau kerja?" Tanya Fabian.

"Iya aku kuliah semester satu"

"Hem, kamu gak ilfeel kan?"

"Loh ilfeel kenapa?"

"Karena kenalan sama pria yang masih sekolah" kata Fabian.

"Gak, gak kok.. untuk mengenal itu tak harus dengan orang yang umur lebih jauh tua dan muda kan"

Saat itu lah pertama kalinya Fabian bertemu dengan wanita yang ia cintai dalam hidup. Pertemuan dua kali yang cukup singkat dan membuat dirinya sulit lupa.

"Aku boleh minta nomer telepon mu" kata Fabian.

"Tentunya boleh, kenapa tidak. Tapi untuk apa?" Kata talia.

"Untuk mampu mengenal mu lebih lanjut"

talia pun tersenyum miring.

talia sama sekali tak memberikan nomer teleponnya hanya senyuman yang ia keluarkan sambil menatap jalan.

Hingga pada akhirnya saat itu..

Fabian yang memang ingin mengenal lebih jauh dari wanita yang ia temui itu, mengambil secarik kertas dan menulis nomer telepon di sebuah kertas.

"Kamu bisa menghubungi ku jika kamu ingin" kata Fabian.

Seketika talia terdiam dan memandang pria yang baru saja ia temui dengan tatapan tak percaya.

Bertemu lagi

Talia tak pernah merasakan jatuh cinta sehingga ia menganggap pria muda yang ada di depannya hanya iseng saja ingin berkenalan lebih jauh, apalagi sekelas anak sekolah seperti pria yang baru saja ia kenal itu.

Hingga Talia hanya tersenyum miring dan meremukan kertas yang ia temukan lalu ia buang ke tempat sampah. Baginya tak ada yang serius, apalagi anak sekolah untuk apa dia mampu mengenalnya.

.

.

.

Hingga saat itu Fabian tersadar jika kerta yang ia berikan kepada Talia dengan nomor handphonen yang ia berikan ternyata ia jatuhkan begitu saja. Fabian merasa kecewa saat itu mengapa wanita itu membuang kertas yang berisi nomer teleponnya apakah Talia tak menganggap diri Fabian yang memang serius ingin mengenalnya lebih jauh.

.

.

.

.

.

Hingga siang itu, Fabian yang pulang dari sekolah pun kali ini mendadak lebih suka naik bis karena ia merasa dengan naik bis ia bisa bertemu kembali wanita yang mampu menggetarkan hatinya. Meski dalam hal ini sebenarnya motor dari Fabian sudah bisa di pakai, tapi diri Fabian tak peduli lebih memilih untuk naik bis agar bisa bertemu yang diam-diam telah mencuri hatinya.

Namun saat ia pulang dari sekolah Fabian merasa kecewa karena ternyata Fabian tak bertemu kembali wanita yang sudah mengambil hatinya, Fabian pun merasa sedih dan ingin melupakan rasa sedih dengan sekedar menongkrong di sebuah kafe.

Lalu Fabian turun dari bis itu dan tak langsung pulang saat itu, Fabian ingin menikmati ice kopi dulu di sebuah warkop.

Tapi tiba-tiba saat ia turun dari bis melihat suara teriakan minta tolong dan seketika Fabian menyadari jika teriakan itu dari seorang wanita.

"Toolloong !!! Jambret!!! Jambret!!" Teriak seorang wanita.

Saat Fabian menengok ke arah sumber suara alangkah terkejutnya Fabian saat itu yang tengah mendapati ternyata yang berteriak adalah Talia.

Dengan sigap dan penuh usaha keras Fabian berlari dengan cepat lalu mengejar seorang yang telah mencopet tas dari wanita yang ia cintai.

Tak

Tak

Tak

Tak

Tak

Suara kaki dari Fabian mengejar seorang pencopet itu dan dengan gerak cepat Fabian mampu menangkap.

Ciaaatt...

Buggghhh...

Baghh...

Buggghh...

Bregss....

Dugg....

"Berikan tas yang udah lu ambil barusan... Cepat!!!!" Kata Fabian lantang.

"Maaf bos maaf bos" kata Pria itu.

"Lu jangan pernah ambil tas dia sekali aja lu sentuh dia ataupun barang nya tamat riwayat lu" kata Fabian dengan nada mengancam.

"Ampun"

Fabian meski anak sekolah tapi untuk urusan berkelahi Fabian memang layak di perhitungkan. Hingga pencopet itu menyerahkan tas yang ia tarik dan di berikan pada Fabian.

Lalu Fabian berlari dan kembali, dan memberikan tas itu kepada Talia.

"Ini tas milikmu" kata Fabian.

Mata Talia pun rasa tak percaya pada seroang pria yang masih dengan seragam SMA itu mampu menolong dirinya.

"Kamu yang menolong ku" kata Talia tak percaya.

"Iya, kenapa masalah aku menolong mu"

"Sungguh aku tak percaya kamu sungguh baik" kata Talia dengan sejuta senyum. "Terimakasih"

"Sama-sama tapi ada hal yang tak aku duga sebelumnya" kata Fabian pada Talia.

"Apa" tanya Talia heran.

"Kenapa nomer handphone yang aku berikan pada mu, kamu buang" tanya Fabian.

Talia pun merasa malu dan tak enak hati saat Fabian menyadari hal itu. Talia memang sengaja membuang karena Talia hanya merasa jika Fabian hanya anak sekolah yang iseng berkenalan.

"Kamu mengira aku hanya iseng saja berkenalan dengan mu, iya?" Ucap Fabian yang tahu isi hati dari Talia.

"Bukan begitu" ucap Talia merasa tak enak.

"Akui saja aku tidak marah, hanya saja sedikit kecewa" kata Fabian lagi sambil sesekali tesenyum melihat dan mencuri pandang pada wanita disampingnya.

Fabian pun tak membahas lebih jauh soal kertas yang kemarin Talia buang.

Dan masih tetap ada rasa cinta di dalam hati meskipun dalam hal ini sedikit membuat kecewa.

Dan kini mereka berjalan perlahan dengan menyusuri jalan perlahan tapi pasti. Tiba-tiba tangan Fabian dengan perlahan menggandeng tangan Talia dengan lembut.

Kemabali pada perasaan yang Fabian miliki teruntuk wanita yang sudah ia tolong...

yaitu perasaan cinta dan debaran yang kian terasa.

Dan perasaan Fabian serasa semakin bergetar, Fabian berusaha memberanikan diri mengandeng tangan wanita disampingnya kali ini. Meski dalam hal ini hatinya terasa tak baik-baik saja merasakan getaran cinta yang teramat membara.

dan tanpa di sangka....

Hingga getaran cinta itu mampu terasa di hati Talia. Entah sejak kapan Talia merasakan hal yang sama, tapi di saat tangan Fabian menyentuh dengan lembut dan dalam tangan Talia.

Kenapa hatiku jadi kacau begini di sentuh oleh anak SMA di samping ku ini, oh Talia sadarlah dia hanya anak SMA batin Talia.

Tapi saat itu Talia pun berusaha memandang sejenak pria yang ada di sampingnya hingga kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain. Saat pertemuan dan saling pandang itulah keduanya saling jatuh cinta dalam diam, di saat hanya hati yang mampu berbicara dan susana semakin terasa canggung.

Oh kenapa perasaan ku semakin berdetak kencang di saat pria ini memandang ku, apakah aku mencintainya, batin Talia sekali lagi.

"Kita minum kopi dulu ya sebentar" kata Fabian yang berusaha berani mengajak Talia minum kopi.

"Aku tidak minum kopi" tolak Talia tak berani menata Fabian.

"Ya kamu bisa pesan yang lain atau kamu bisa duduk berdua dengan ku dan hanya untuk menemani ku" kata Fabian.

"Oh begitu, boleh juga.. anggap ini hadiah untuk mu" kata Talia.

"Dan aku anggap ini adalah cara ku untuk mengenal mu lebih jauh" kata Fabian yang begitu masuk relung hati hingga ucapan Fabian kembali membuat hati Talia berbunga.

Hingga senyuman dari Talia tanpa ia sadari tercurah kan dengan tatapan Canggung dan penuh arti.

Makan di cafe

Hingga akhirnya kedua memutuskan untuk duduk di sebuah kafe untuk sekedar minum dan memakan cemilan.

Itu sengaja dilakukan oleh Fabian agar bisa mengobrol dengan wanita yang kini disampingnya.

Keduanya pun saling menaruh senyum satu sama lain entah mengapa ada rasa canggung yang memburu diantara keduanya.

Keduanya pun terdiam dan saling tatap satu sama lain. Entah Fabian atau Talia sama sama merasakan canggung yang sama.

Hingga akhirnya Fabian memulai lebih dulu untuk membuka obrolan agar tidak terlalu kaku.

"Kamu dan aku walaupun sudah kenal tapi belum banyak mengobrol kan waktu itu, gak jadi masalah kita mengbrol sesuatu" kata Fabian sedikit tertunduk karena malu dan tersenyum kemudian menatap wanita yang hadapannya. Fabian pun mengambil menu yang pelayan kafe itu bawa lalu membaca menu tersebut.

"Kamu Mau pesan apa?"tanya Fabian.

"Bingung juga mau pesan apa? Samain aja" Kata Talia.

"Pilih saja silahkanlah kan selera orang beda-beda" ucap Fabian sekali lagi.

"Emm apa ya, ummm baiklah aku mau pesan milkshake dan nasi goreng aja deh, kalau kamu?" Tanya Talia yang bolak balik buka menu yang ada di meja.

"Emmm ice coffe saja" kata Fabian.

"Yang lainnya?" Tanya Talia.

"Cukup itu saja" kata Fabian tesenyum.

"Hanya itu saja Pilihlah yang banyak, menu banyak loh ini nanti kamu laper. Dan pasti kamu sangat lelah abis larian-larian tadi kejar tas aku yang di jambret orang tadi" kata Talia menatap Fabian.

"Gak lah itu aja, aku capek gak kok biasa aja gak capek malah senang bisa nolongin wanita l secantik kamu", kata Fabian tersenyum simpul.

"Ya ampun anak kecil gombal banget sih ini" kata Talia tersenyum kepada pria berseragam SMA di hadapannya.

"Ayoo pesan.. Aku tahu kamu anak sekolah pesan lah apa yang kamu mau, aku yang bayar tenang saja" kata Talia lagi.

"Eh gak gitu, walaupun aku anak sekolah aku punya uang kok. Kamu gak boleh rendahin anak sekolah lagi, Justru aku yang akan bayarin kamu makan" kata Fabian.

"Ah bayarin jangan aku saja yang bayarin jangan kamu"kata Talia.

"Jangan lah biar aku saja" kata Fabian. "Lagi pula... Pantang cowok bayarin cewek"

"Tapi kamu masih anak-anak masih sekolah biar aku saja" kata Talia.

"Hemm... Aku cowok punya uang aku gak mungkin ajak kamu makan di sini kalau aku gak punya uang" kata Fabian.

"Baiklah teserserah deh" kata Talia.

"Btw kamu dan aku beda umur berapa ya?" Kata Fabian.

"Kenapa jangan lah kesannya aku tua banget kalau nanyain umur" kata Talia. "Aku umur 18 tahun kenapa?"

"Tuh kan bener aku sama kamu cuma beda satu tahun doang kan, gak ada yang tua di antara kita" kata Fabian.

"Okey, terus masalahnya apa?" Tanya Talia.

"Ya itu artinya meski aku masih anak sekolah aku bisa dong deketin Kakak cantik seperti kamu" kata Fabian sambil menatap wanita yang di hadapannya dengan penuh rasa cinta, mungkin baru pertama kalinya Fabian memiliki hasrat pada seorang wanita.

Fabian yang sering menjadi incaran anak sekolah dan punya sifat dinginnya baru pertama kalinya merasakan jatuh cinta pada seorang wanita yang begitu cantik dan anggun sangat sedap di pandang mata. Membuat Fabian enggan untuk melepaskan pandangan dari wanita yang kini tengah di hadapan. Hingga makanan tiba Fabian masih saja menatap wanita yang kini tengah di hadapannya hingga Talia menyadarkan Fabian saat Fabian masih dalam lamunan menatap wanita bernama Talia.

"Hey hallo" kata Talia mencoba menyadarkan Fabian.

Fabian masih dalam pandangannya menatap Talia

"Kamu gak minum es kamu tuh" kata Talia.

Fabian masih enggan untuk bergeming dan menatap Talia.

"Hallo.. haloo.." kata Talia sambil menepuk tangannya sekali.

Prookk..

Seketika Fabian tersadar.

"Hah? Kenapa?"kata Fabian.

"Ya ampun mikirin apa sih daritadi aku kasih tahu es nya kenapa gak diminum"

"Oh sorry lagi lihat sesuatu" kata Fabian tersadar.

"Lihat apa?"

"Lihat ciptaan Tuhan kenapa begitu indah, cantik dan sangat mengagumkan" kata Fabian.

"Oh ya? Siapa yang kamu lihat?" Tanya Talia.

"Yaitu... Kamu''

"Oohhh.. jadi malu akunya. Hehehe jadi mau terbang" kata Talia.

"Terbang aja tar aku ikut, aku yakin kamu pasti bisa terbang kok" kata Fabian.

"Uuhhmm maksudnya apa?"

"Iya kamu kan bidadari yang punya sayap jadi bisa terbang, hehhehe"

Seketika Talia tesenyum canggung.

"Ih apaan sih" kata Talia malu.

Selama mengbrol mata Fabian sekakan enggan untuk terlepas dari wajah Talia yang begitu terlihat menawan dan menarik hati.

"Kamu cantik" ucap rayu dari pria bernama Fabian.

Seketika saat itu wajah Talia memerah saat mendengar ucapan dari Fabian yang begitu terasa mendebarkan hati.

Bukan rayuan yang membuat hati Talia merasa berbunga dan canggung tapi tatapan mata Fabian yang begitu dalam dan melekat di dalam hati terdalam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!