"kenapa kalian selalu memukulku?" ucap Agi.
"karna kau itu lemah, sangat lemah hahaha." ucap si perundung.
"cepat pegangi tangan nya!" ucap si perundung sambil mengambil stik golf. "akan aku pukul dia sampai jadi cacat"
setelah itu mereka memukuli Agi sampai benar-benar babak belur, mereka membuat Agi bahkan sulit untuk berdiri.
Agi...begitulah kira-kira mereka memanggilku. usiaku 15 tahun, tinggi badanku 160 cm, berat badanku 45 kg. aku memiliki rambut lurus berwarna hitam pekat, mata yang sedikit coklat, dan kulit berwarna sawo matang. Aku membenci diriku sendiri, karna aku sangat lemah. aku selalu dirundung di sekolah, entah dari fisik atau mental, aku sudah merasakan semuanya.
orang tuaku bercerai saat usiaku menginjak 13 tahun, sejak kecil aku hidup miskin, semua uang ayahku hanya cukup untuk makan sehari-hari, hutang ayahku bahkan ada dimana-mana. tapi aku tidak pernah mengeluh soal itu, aku hanya selalu berfikir "apakah Tuhan sedang menyiapkan kejutan yang sangat besar untukku?, kejutan yang berisi kebahagiaan yang tak terhingga" pikiran itu lah yang membuatku mau melanjutkan hidupku sampai detik ini.
aku harus belajar dengan giat, aku harus menjadi anak yang pintar agar bisa di terima di perusahaan besar, aku harus bisa membuat orang tuaku bangga, aku harus melakukan itu semua agar bisa menemukan kebahagiaan.
Tapi... suatu hari, kejadian buruk menimpaku secara berturut-turut.
28 Februari 2020 ibuku meninggal karna di rampok, hal itu membuat adikku mengalami trauma yang sangat berat, sehingga membuatnya harus di rehabilitasi. biaya berobatnya sangat besar, dan itu memaksa ayahku untuk bekerja lebih keras.
dua hari setelahnya, ayahku mengalami kecelakaan di pabrik tempat ia bekerja, dan karna kejadian itu, kedua kaki ayahku harus di amputasi. kami tidak memiliki uang untuk biaya operasinya, dan jika tidak di amputasi, kaki ayahku bisa membusuk dan itu akan membuatnya semakin menderita. aku berusaha memohon kepada pihak rumah sakit agar mereka mau mengoperasi ayahku dulu, untungnya pihak rumah sakit memberi keringanan dan mau melakukan operasinya terlebih dahulu.
mau tidak mau, aku harus bekerja agar bisa membayar biaya rumah sakit adik dan ayahku. akhirnya aku bekerja di sebuah supermarket setiap pulang sekolah.
seminggu sudah berlalu, aku sudah mengumpulkan cukup banyak uang untuk membayar 20% biaya rumah sakit, tapi saat itu orang-orang yang merundung ku di sekolah tiba-tiba datang ke tempat aku bekerja
mereka mengobrak-abrik supermarket nya, itu membuatku dicaci maki oleh bos ku, dan aku harus di pecat olehnya. tidak berakhir disitu, aku bertemu mereka lagi saat sedang menuju rumah sakit untuk membayar biaya pengobatan ayah dan adikku, mereka memukuli ku dengan sangat brutal.
aku terluka di sekujur tubuhku, mereka juga mengambil semua uangku, aku tidak tahu kenapa semua musibah ini datang bertubi-tubi, pada akhirnya... aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku.
9 Maret 2020... aku yakin akan mengakhiri hidupku hari ini, aku sudah tidak tahan atas semua penderitaan yang datang bertubi-tubi ke hidupku. saat itu, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku mulai menyalakan tuhan atas segala yang terjadi padaku.
"kenapa kau melakukan semua ini?" ucapku. "dosa apa yang ku perbuat hingga kau melakukan semua ini?, hidupku sejak kecil sudah sangat menderita"
"aku lemah dan selalu tidak berdaya, aku hanya bisa diam saat orang lain memukulku" ucapku sambil menangis dan merasa putus asa.
"jika kau membenciku, harusnya kau ambil saja nyawaku sejak dulu".
sendirian di dalam rumah, menyalahkan Tuhan atas segalanya, aku sudah sampai ke titik terendah dalam hidupku.
dengan pisau di tanganku, aku memberanikan diri untuk memotong urat nadi ku, setelah semua yang terjadi, akhirnya semua akan segera berakhir. sambil tersenyum, aku memotong urat nadi ku, banyak darah yang keluar dari sana, anehnya luka itu rasanya tidak terlalu buruk, mungkin karna penderitaan yang aku alami selama ini lebih sakit rasanya.
setelah ini, semuanya akan berakhir. mataku mulai berkunang-kunang, kesadaran ku juga mulai hilang.
"akhirnya berakhir juga" sambil tersenyum aku memejamkan mataku.
kupikir aku sudah mati, tidak! aku yakin bahwa aku sudah mati, tapi ternyata Tuhan berkata lain. saat setelah aku memejamkan mataku, seorang debt collector datang untuk menagih hutang ayahku.
dia melihat diriku yang sudah tak sadarkan diri, dan dengan darah yang keluar sangat banyak dari tanganku, dia membawaku ke rumah sakit. saat terbangun aku pikir aku sudah berada di akhirat, menatap langit-langit kamar rumah sakit, aku terdiam dan meneteskan air mata, aku menangis karna sadar bahwa aku masih bernafas.
"kenapa? kenapa aku masih hidup?" itulah yang aku pikirkan. "apa aku harus tetap hidup dan merasakan lebih banyak penderitaan?".
aku keluar dari kamarku sambil membawa alat infus yang menempel di tanganku. saat itu keadaan ku masih sangat lemas dan tidak bertenaga, aku berjalan sambil sempoyongan.
aku belum menemukan tujuan untuk melanjutkan hidupku, dan masih berpikir untuk mengakhiri hidupku, kali ini aku berpikir untuk melompat dari lantai tertinggi rumah sakit.
aku berjalan menuju atap rumah sakit. kamarku berada di lantai 7, dan atap rumah sakit berada di lantai 21, kali ini aku yakin bahwa aku akan benar-benar mati, karna tidak ada seorangpun yang akan selamat jika jatuh dari ketinggian seperti itu.
saat sudah sampai di lantai 18... aku melihat seorang anak kecil di ruang rawat VVIP, aku melihat dia dari jendela kamarnya, sepertinya dia sedang menonton live streaming seorang idol. dia terlihat sangat senang saat menontonnya, entah mengapa aku sangat penasaran pada suara lembut wanita dari live streaming itu.
suaranya bagai malaikat, terasa hangat, lembut, dan membuat hatiku menjadi sedikit tenang. anak kecil itu melihatku sedang berdiri di dekat jendela kamarnya, dia akhirnya menyuruhku untuk masuk.
aku masuk ke dalam kamarnya, dan dia langsung bertanya padaku.
"apa kau mengenal Freya Fortuna?" tanyanya.
"tidak, memang siapa dia? namanya seperti seorang Dewi" jawabku.
"ya! dia adalah Dewi bagiku, dia memberiku semangat agar bisa sembuh dan melanjutkan hidupku" ucap anak kecil itu sambil tersenyum.
"apa dia begitu berarti bagimu?" tanyaku.
"tentu saja!" ucapnya. "ngomong-ngomong... siapa nama kakak?" tanyanya padaku.
"panggil saja aku Agi" jawabku. " kau sendiri siapa namamu?" tanyaku sambil duduk di sebelahnya.
"namaku Arum" jawabnya.
ternyata dia adalah seorang anak perempuan, usianya baru menginjak 7 tahun, aku kira dia seorang laki-laki karna kepalanya yang botak tidak ada rambut sehelai pun.
"kakak sakit apa?" tanyanya "kenapa kakak bisa ada di rumah sakit ini?".
"aku hanya mengalami kecelakaan kecil, kau sendiri sakit apa?" tanyaku.
"aku tidak tahu, tapi aku pernah mendengar saat dokter sedang berbicara dengan mamaku, dokter bilang hidupku sudah tidak lama" jawabnya sambil tersenyum lebar.
"tolong temani aku menonton streaming ini!" pintanya.
"baiklah, tapi sebentar saja" jawabku.
kami menonton streaming itu bersama, dan tanpa kusadari aku menikmati nya. satu jam sudah berlalu, aku menonton sambil tertawa dan bercanda dengan Arum. hingga di akhir streaming nya, gadis bernama Freya itu berkata.
"terima kasih untuk kalian semua, aku harap kalian memiliki semangat untuk hari esok, aku harap kalian akan bahagia besok. jika kalian merasa hari ini berat, aku mohon untuk jangan menyerah, cobalah untuk menyayangi dirimu sendiri melebihi apapun. jika kalian merasa tidak ada orang yang menyayangi kalian... tenang saja, masih ada dirimu sendiri. tapi jika kamu merasa sendiri, cobalah lihat disekeliling mu, pasti ada orang yang mengkhawatirkan mu dan menunggumu untuk pulang" ucapnya.
"intinya jangan pernah menyerah. kamu kuat, kamu hebat, dan kamu orang yang akan membuat orang disekeliling mu bahagia. semua bintang di langit bersinar untukmu" ucapnya sambil tersenyum.
dan akhirnya dia menutup streaming nya. semua kata-katanya membuat air mataku keluar tanpa kusadari, itu semua bagai sebuah tamparan bagiku. dia membuat ku sadar, dia membuatku memiliki harapan untuk hari esok.
saat itu... untuk pertama kalinya aku jatuh cinta pada seorang wanita, wanita dengan paras cantik, suaranya yang lembut membuat siapapun yang mendengarnya merasa nyaman.
Freya Fortuna, gadis koleris yang bisa membuat siapapun orang yang melihatnya bahagia, sifatnya yang ceria memberikan aura positif pada siapapun yang bertemu dengannya.
Ya, aku jatuh cinta padanya.
bersambung....
selama aku dirawat di rumah sakit, aku selalu bermain bersama Arum di kamarnya. menonton film, bermain tebak-tebakan, bercanda, dan mengobrol tentang Freya Fortuna.
aku dan Arum menjadi sangat dekat, dia sudah ku anggap seperti adikku sendiri, usianya memang sama seperti adikku yang sedang di rawat. aku tidak tahu penyakit apa yang di derita Arum, tapi orang tuanya bilang, Arum sudah dirawat lebih dari 2 bulan.
9 hari berlalu sejak aku di rawat, hari itu tanggal 18 Maret 2020. hari itu... orang tua Arum bilang, Arum akan di operasi.
pagi hari sebelum operasi, aku masih sempat ngobrol dan menemani Arum bermain, wajahnya sangat ceria karna sebentar lagi dirinya akan di operasi. dia sangat senang, karna pikirnya setelah operasi mungkin dia akan sembuh, dia bilang bahwa jika sudah sembuh, Dia ingin menonton konser angels48, Freya adalah salah satu member dari idol grup itu.
"aku tidak sabar ingin menonton konser mereka" ucap Arum sambil tersenyum lebar. "aku ingin duduk paling depan dan bertemu dengan nona freya"
"kau harus cepat sembuh jika ingin melakukan hal itu" ucapku.
tapi tiba-tiba Arum mengatakan hal yang membuatku tidak nyaman.
"jika ternyata aku tidak bisa sembuh, apa kau mau menggantikan ku dan bertemu dengan nona freya?" ucapnya.
"apa maksudmu? setelah ini kau pasti akan sembuh" ucapku dengan tegas. "kau tidak boleh berbicara seperti itu"
"hehehe maaf, aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba hal itu keluar dari mulutku" ucapnya sambil menggaruk kepalanya.
pukul 09.00, akhirnya Arum di bawa ke ruang operasi, saat itu tiba-tiba aku mendapat berita baik dari pihak rumah sakit, karna pada akhirnya aku diperbolehkan untuk pulang. aku ingin sekali berpamitan pada Arum, tapi sayangnya ada hal lain yang harus aku lakukan, aku harus mencari kerja dan membayar semua biaya rumah sakit.
mulai saat ini... aku terlahir kembali, aku akan memulai hidup baru ku. mungkin setelah dapat pekerjaan, aku akan sering-sering menjenguk Arum, lebih bagus lagi jika dia sudah boleh pulang, dengan begitu aku bisa bermain diluar bersamanya.
setelah seharian penuh mencari lowongan pekerjaan, tidak ada satupun tempat yang mau menerimaku. besok aku harus kembali ke sekolah, aku harus mulai sekolah lagi, mau tidak mau... aku harus kembali ke neraka itu.
saat perjalanan pulang ke rumah, aku bertemu dengan debt collector yang ingin menagih hutang ayahku.
"hei bocah, kau tau kan apa keperluan ku datang kesini?" ucapnya.
"kau... ingin menagih hutang ayah kan?" ucapku. "tapi ayahku tidak ada, dia di rawat di rumah sakit"
"aku tahu itu" ucapnya "sebenarnya, aku datang kesini karna ingin memberikanmu solusi untuk membayar hutang ayahmu"
"solusi apa maksudmu?" tanyaku.
"aku bisa memberikanmu pekerjaan" jawabnya.
"pekerjaan?" ucapku. "apa menjadi penagih hutang?"
"tentu saja bukan" ucapnya. "aku sudah mengawasi mu sejak lama, sejak sebelum ayahmu memiliki hutang padaku"
"apa maksudmu?" ucapku sambil kebingungan.
"kau ingat?... insiden iblis Jakarta" ucapnya sambil memegang pundak ku. "kau adalah orang yang mengalahkan iblis itu kan?"
insiden iblis Jakarta, 1 Desember 2018. saat itu, entah darimana ada manusia yang tiba-tiba berubah menjadi iblis, iblis itu mengamuk dan merenggut banyak nyawa disana.
padahal beritanya disiarkan di televisi seluruh dunia, tapi... yang bisa mengingat insiden itu, hanya orang-orang yang berada di tempat kejadian. orang yang melihatnya dari televisi hanya mengingat insiden itu sebagai serangan *******, banyak orang yang mencoba memberi tahu bahwa insiden itu benar-benar terjadi karna adanya iblis, tapi tetap saja, orang yang menyebarkan kebenaran itu di anggap gila karna trauma.
saat insiden itu terjadi, kebetulan aku ada disana, usiaku saat itu baru 13 tahun. setiap pulang sekolah, aku selalu pergi ke taman dekat stadion gelora bung Karno.
aku ke sana untuk melihat orang-orang berlatih silat, aku ingin sekali berlatih silat, tapi aku tidak punya uang untuk membayar uang bulanan padepokan nya. jadi yang bisa aku lakukan hanya memperhatikannya dari jauh, dan mempraktekkan gerakannya saat dirumah.
saat itu... aku datang ke sana seperti biasa, melihat mereka latihan dengan bersemangat, aku mengikuti gerakan mereka dari seberang taman. hingga tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam stadion yang sedang melangsungkan pertandingan sepakbola.
disaat orang-orang berlari menyelamatkan diri, aku hanya diam dan membatu karna kaget, karna penasaran, perlahan aku mendekati tempat kejadian.
aku tidak percaya pada apa yang aku lihat waktu itu, sebuah api menyala dan menyembur dari tubuh seorang pria, pria itu melayang di tengah-tengah stadion.
keadaan stadionnya jadi sangat kacau waktu itu, para pemain sepakbola dan suporter yang ada di stadion itu, saling menyerobot untuk bisa keluar dari tempat itu. lapangannya sudah hancur, sebagian tempat duduk penonton juga sudah terbakar, tapi aku melihat ada 3 orang yang tidak lari, mereka malah duduk santai dan terlihat sedang menunggu.
orang pertama adalah pria kulit putih dengan tinggi sekitar 180 cm, dia mengenakan jas hitam dan kacamata minus, melihat rambutnya yang belah tengah, mungkin itu model rambut coma hair.
orang kedua adalah wanita dengan rambut se lehernya dan sedikit bergelombang, kulitnya putih dan tingginya mungkin hanya sekitar 155 cm, dia mengenakan bando berwarna pink serta rok panjang berwarna merah.
orang ketiga adalah pria tua yang mengenakan topi koboi, usianya mungkin sekitar 60 tahun, tapi tubuhnya masih terlihat gagah dan kekar, tingginya mungkin sekitar 172 cm, kulitnya putih dan dia menggenggam shotgun di tangan kirinya.
dengan seketika pria dengan jas hitam bergerak ke arah pria yang sedang terbakar itu, mereka bertiga menyebutnya iblis. si kakek mengarahkan shotgun nya dan menembaki iblis itu, tapi setiap pelurunya seperti terhisap kedalam tubuh si iblis, pria dengan jas hitam itu pun memukul si iblis dengan tangan kirinya, dan si iblis jatuh ketanah dengan sangat kencang.
tiba-tiba ada lingkaran sihir muncul di dekat si wanita, dari dalam sana keluar sebuah pedang, gagang pedangnya berbentuk kepala naga, dan memiliki dua mata pedang, dari pedangnya keluar cahaya yang sangat terang, nama pedang itu adalah excalibur.
wanita itu melompat kearah iblis dan menebas kepalanya, tapi pedangnya tertahan di leher iblis itu dan tidak bisa menembusnya, perut iblis itu tiba-tiba terbuka dan menyemburkan lava ke arah wanita itu. dengan cepat pria berkacamata menarik wanita itu dan membawanya ke tribun penonton, dan seketika si iblis menyerang secara membabi-buta.
aku tidak dapat melihat pertarungan itu dengan jelas, karna pertarungan itu berjalan sangat cepat, seperti clock up dalam film Kamen rider Kabuto.
sudah sekitar 5 menit pertarungan itu terjadi, terlihat bahwa ketiga orang itu sedang dalam keadaan terdesak, ketiga orang itu terlihat sudah sangat terluka, tapi yang terluka lebih parah adalah si kacamata, banyak darah yang keluar dari tubuhnya dan dia terlihat sangat lemas.
aku merasa harus menolong mereka, karna jika tidak, mereka bertiga pasti akan mati. aku takut... dan rasanya ingin lari, tapi tubuh dan hatiku memaksaku untuk maju.
tanpa pikir panjang, aku mengambil excalibur yang tertancap di tanah karna terlempar oleh si wanita, aku berlari ke arah si iblis dan menghunuskan pedangnya. ya... pedangnya menembus dada iblis itu, ketiga orang itu kaget dan terdiam, hingga si kacamata berteriak.
"BODOH, APA YANG KAU LAKUKAN? CEPAT LARI DARI SANA!" teriaknya.
"aku tidak bisa, karna takut, aku jadi tidak bisa bergerak" jawabku.
si kacamata langsung berlari kearah ku dan menarik tubuhku ke belakang.
"bagaimana caramu melukai nya?" tanya si kakek. "serangan kami dari tadi tidak ada yang memberikan dampak sebesar itu"
"aku tidak tahu" jawabku. "aku hanya menyerangnya secara asal"
"excalibur akan semakin kuat di tangan seorang pahlawan" ucap si wanita. "apa kau adalah seorang pahlawan?"
"aku tidak mengerti apa maksudmu" ucapku.
iblis itu tiba-tiba berteriak, dan suaranya membuat mental ku hancur, suaranya terdengar sangat mengerikan, seperti suara teriakan dari orang-orang yang disiksa di neraka. serangan ku ternyata tepat mengenai jantungnya, iblis itu menjadi abu dan tertiup angin. ketiga orang itu menghilang tiba-tiba, excalibur yang sedang ku genggam juga ikut menghilang.
"aku hanya kebetulan membunuhnya" ucapku pada si penagih hutang.
"itu bukanlah sebuah kebetulan, kau adalah pahlawan yang dipilih untuk masa depan" ucapnya. "ikutlah denganku, aku bisa merubah hidupmu dan membantu mu membayar biaya rumah sakit ayah dan adikmu"
"apa kau benar-benar akan membantuku?" tanyaku.
"ya!" jawabnya. "namaku Agam Adiwangsa, kau bisa memanggilku Agam"
"aku Agi" ucapku.
"di dunia ini, ada orang-orang yang di berkati kekuatan iblis, malaikat, pahlawan, dan dewa" ucapnya. "orang-orang yang memiliki kemampuan spesial itu menyembunyikan diri mereka agar tidak diketahui publik"
"aku adalah salah satunya" ucapnya sambil memegang kepalaku. "dan aku yakin kau juga salah satunya"
"tidak mungkin" ucapku. "sejak kecil aku itu lemah, bahkan aku selalu di bully di sekolah"
"kalau begitu, apa kau mau membalasnya?" tanyanya.
"apa maksudmu?" ucapku.
"membalas mereka yang membully mu" ucapnya. "mulai sekarang, aku akan membantumu menjadi lebih kuat, agar kau bisa membalas mereka"
aku memutuskan untuk ikut dengannya, dan hidup baru ku sudah dimulai.
bersambung...
Aku memutuskan untuk ikut bersama Agam, di perjalanan menuju rumahnya, dia memberitahu ku tentang 3 orang yang aku temui 2 tahun yang lalu.
Rei Rivaldi adalah nama si kacamata, Davis zin adalah si kakek, dan nama wanita dengan pedang itu adalah Lucy Scarlett. Agam memberitahu ku bahwa mereka bertiga adalah anggota organisasi kemampuan khusus, nama organisasi itu adalah "evening sun".
mereka mungkin terlihat seperti kantor rentenir biasa, tapi sebenarnya mereka adalah orang-orang yang melindungi kota dari kegelapan. kantor mereka terletak di dekat FX Sudirman.
"kita sudah sampai" ucap Agam.
aku pun turun dari mobilnya, dan masuk ke kantor itu bersama Agam, ruangan kantornya berbentuk persegi dan memiliki 2 lantai. saat itu aku bertemu lagi dengan 3 orang yang aku temui 2 tahun lalu, Rei, Davis, dan Lucy.
"siapa bocah yang kau bawa itu Agam?" ucap Lucy.
"apa kalian sungguh tidak mengingatnya?" ucap Agam. "dia adalah bocah yang menyelamatkan kalian dari iblis tingkat 5, 2 tahun lalu"
"APA! jadi bocah ini adalah bocah gila yang nekad dan hampir membunuh dirinya sendiri?" ucap Rei.
"HAHAHA, tapi tetap saja aku harus berterima kasih padamu" ucap Davis padaku. "jika bukan karna dirimu yang ceroboh, mungkin kami bertiga sudah mati saat itu"
evening sun memiliki 9 anggota, mereka adalah:
-Agam Adiwangsa, usia 32 tahun, TB: 178cm, BB: 60kg. memiliki rambut hitam dengan model rambut two block, mata sedikit coklat, kulit sawo matang, dan memiliki hidung yang mancung. special ability: fast as lightning.
-Rei Rivaldi, usia 20 tahun, TB: 185cm, BB: 75kg. memiliki rambut sebelah kiri berwarna biru dan kanan berwarna hitam dengan model rambut coma hair, mata berwarna hitam pekat, kulit putih, dan hidungnya juga mancung. special ability: the strongest among humans.
-Lucy Scarlett, usia 20 tahun, TB: 160cm, BB: 45kg. memiliki rambut coklat dengan pendek se lehernya, mata berwarna coklat, kulit putih, dengan hidung seperti rata-rata orang Asia. special ability: excalibur princess.
-Davis zin, usia 62 tahun, TB: 175cm, BB: 90kg. rambutnya putih karna uban dan model rambutnya sama seperti tentara militer, mata berwarna biru, kulit putih, dan hidung pesek. special ability: as sharp as an eagle's eye.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
-UNKNOWN.
"mulai hari ini, kau tinggal disini" ucap Agam padaku.
"bagaimana dengan keluargaku?" tanyaku pada Agam.
"tenang saja, aku sudah mengurus biaya pengobatan mereka" ucap Agam.
"apa kau serius?" ucapku. "aku mungkin tidak bisa langsung menggantinya"
"kau tidak perlu membayarnya dengan uang" ucap Agam. "kau hanya perlu membayarnya dengan nyawamu"
"apa maksudmu?, apa aku harus mati" ucapku.
"tidak, kau harus menjadi pahlawan dan menghabisi semua iblis yang ada di dunia ini" ucap Agam.
"tapi bagaimana caranya?" tanyaku. "bukannya kau tahu bahwa aku ini lemah"
"bukankah kau sudah tahu bahwa aku akan melatih mu?" ucap Agam. "mulai besok, kita akan mulai latihannya, hari ini kau bebas lakukan apa yang kau mau"
"cobalah beradaptasi dengan lingkungan hari ini" ucap Rei padaku.
aku berencana untuk keliling dan melihat-lihat suasana di sekitar kantor, saat sudah lelah berkeliling, aku duduk dan beristirahat di depan FX Sudirman. saat aku berdiri dan ingin pergi, tiba-tiba ada wanita pendek dengan leather jacket, topi hitam, masker hitam, dan celana jeans hitam.
wanita itu menabrak ku hingga kami berdua terjatuh, rambut bergelombang nya dan mata yang seperti rubah miliknya terasa tidak asing bagiku. saat itu dia seperti dikejar, oleh 5 orang pria berbadan besar dengan jas berwarna hitam, wanita itu meminta tolong padaku.
"aku mohon, tolong selamatkan aku!" ucapnya.
"aku harus bagaimana?" ucapku sambil kebingungan.
akhirnya aku menarik tangannya dan lari bersamanya, aku membawanya ke kantor evening sun, karna kebetulan tidak ada siapa-siapa disana. saat mendengar suaranya tadi, entah mengapa suaranya sangat tidak asing bagiku, suaranya lembut dan membuat hatiku tenang.
"terima kasih sudah menolongku" ucapnya sambil ngos-ngosan.
"sama-sama" ucapku sambil ngos-ngosan juga. "ngomong-ngomong siapa orang-orang yang mengejar mu tadi?"
"mereka adalah bodyguard ku" jawabnya.
"kenapa kau lari dari mereka?" tanyaku.
"karna aku menginginkan privasi" jawabnya. "aku ingin merasakan hidup seperti orang normal lainnya, dan melakukan apapun yang aku mau"
"apa kau tidak kenal siapa aku?" tanyanya.
"maaf... kita baru pertama kali bertemu, jadi sepertinya aku tidak mengenalmu" jawabnya.
"baguslah jika begitu" ucapnya sambil sedikit tertawa. "apa kau mau menemaniku jalan-jalan ke tempat yang menyenangkan?"
"aku masih baru disini, aku juga tidak tahu jalan daerah sini" ucapku.
"kalau begitu, izinkan aku menemanimu berkeliling kota, sambil menunjukan tempat-tempat yang menyenangkan" ucapnya sambil menarik tanganku. "ayo!"
akhirnya kami pergi berkeliling bersama. dia mengajakku makan bakso di pinggir jalan, masuk ke rumah hantu, bermain bianglala, dan wahana lainnya yang ada di sana. waktu sudah semakin sore, aku sudah jalan-jalan bersamanya sejak pukul 08.30 pagi tadi, dan kami bergegas untuk pulang, karna dia ada keperluan nanti malam.
"terima kasih sudah menemaniku melihat-lihat kota" ucapku.
"apa maksudmu?, harusnya aku yang berterima kasih karna kamu sudah membantu ku kabur tadi" ucapnya. "ini adalah balas Budi ku karna kamu sudah membantu ku"
"hahaha baiklah" ucapku sambil sedikit tertawa.
"ngomong-ngomong namamu siapa?" ucapku. "sejak pagi kita belum tahu nama masing-masing"
"kamu benar-benar tidak kenal siapa aku?" tanyanya.
"entahlah, tapi suaramu terdengar tidak asing di telinga ku" jawabku.
dia melepas topi dan maskernya, lalu aku terdiam seribu bahasa. Ya... dia adalah Dewi ku, dia adalah orang yang membuatku memiliki semangat untuk melanjutkan hidup, dia adalah orang yang memberikan tujuan baru pada hidupku, dan dia adalah cinta pertamaku, dia... "Freya Fortuna".
aku tidak bisa mengucap sepatah katapun, karna kaget dengan apa yang aku lihat. aku tidak pernah menyangka bahwa Freya akan berdiri di depanku, menggandeng tanganku, makan bakso bersamaku, dan naik wahana denganku. aku merasa sangat bahagia, sepertinya ini kebahagiaan terbesar dalam hidupku.
"ada apa?, kenapa kamu diam?" tanyanya. "apa kamu benar-benar tidak kenal aku?"
"kamu Freya kan!" jawabku sambil terbata-bata.
"huft... kamu mengenalku, aku kira kamu benar-benar tidak kenal aku" ucapnya sambil menghela nafas.
"please don't be in love with someone else (suara dering handphone Freya)".
dia mengangkat teleponnya, dan sepertinya itu dari manager nya, yang menyuruhnya untuk segera pulang. keadaan menjadi hening setelah dia menutup teleponnya, kami berdua duduk sambil terdiam menunggu kereta, bahkan sampai kereta kami tiba di stasiun Sudirman, kami masih saling diam.
kereta akhirnya berhenti, sebentar lagi kami akan berpisah dan kembali menjalani hidup masing-masing, banyak hal yang ingin kukatakan padanya, tapi aku tahu bahwa dia pasti sedang buru-buru.
"terima kasih karna sudah menemaniku hari ini" ucapnya sambil tersenyum manis. "hari ini benar-benar sangat menyenangkan"
"apa kau akan langsung pergi?" tanyaku.
"ya, tapi aku harus menunggu orang yang menjemput ku" jawabnya sambil melihat kereta yang lewat.
"apa aku boleh menemanimu sampai orang yang menjemputmu datang?" tanyaku.
"tentu saja!" jawabnya.
"apa kamu bahagia?" tanpa sadar aku menanyakan hal itu.
"bahagia?, sejujurnya aku tidak tahu apa itu bahagia" jawabnya dengan wajah yang terlihat polos.
"aku juga! aku tidak tahu seperti apa rasanya bahagia" ucapku. "tapi saat ini, entah mengapa hatiku terasa sangat senang, rasanya seperti semua beban pikiran yang ada di kepala ku hilang"
"aku iri padamu, hidupmu terlihat bebas, kau seperti bisa melakukan hal apapun yang kau mau" ucapnya sambil menatap mataku.
"jika kau melihatku seperti itu, hidupmu jelas lebih bahagia dariku" ucapku sambil menatap matanya juga.
mata kami saling menatap, tiba-tiba dia tersenyum. "senyumannya bagai matahari yang siap tenggelam dan digantikan oleh bulan, terasa nyaman untuk di pandang, entah sampai kapan aku bisa menikmati kehangatan dari senyum manisnya, aku berharap... sampai aku mati nanti, senyumannya tidak akan pernah pudar".
sayang sekali, waktuku untuk menikmati senyum indahnya sudah berakhir, aku tidak tahu apa suatu hari nanti kami bisa bertemu lagi, tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku ber do'a kepada Tuhan, agar suatu hari nanti aku bisa menikmati senyumannya lagi. managernya pun datang dan memanggilnya.
"freyaaa!" ucap managernya.
"ah dia sudah datang" ucap Freya padaku. "kamu... apa suatu hari nanti kamu mau menemaniku lagi?"
"pasti!" jawabku dengan lantang.
"lain kali, ceritakan tentang hidupmu padaku" teriaknya sambil berjalan dan melambai.
"tentu saja, pastikan kau membawa kopi dan camilan agar tidak bosan mendengarnya" teriakku sambil melambaikan tangan.
aku melihat matahariku pergi semakin menjauh, saat jarak ku dan dia sudah sekitar 50 meter, aku membalikkan badanku dan berencana pulang ke kantor. baru 9 kali aku melangkahkan kakiku, tiba-tiba ada yang menarik tanganku dari belakang, ternyata yang menarik tanganku adalah Freya.
saat aku membalikkan tubuhku dan berjalan menuju kantor, ternyata dia berlari ke arahku, dan langsung menarik tangan kananku, lalu dia bertanya.
"siapa namamu?" ucapnya sambil menggenggam tanganku dan tersenyum.
"AGI... PANGGIL SAJA AKU AGI" ucapku dengan lantang dan merasa sangat senang.
setelah menanyakan namaku, dia pergi dengan senyumannya. aku pulang ke kantor dengan senyuman lebar dan hati yang berbunga-bunga, ibarat mendapat uang 10 milyar dari undian makanan, mungkin rasanya lebih senang dari itu.
itulah awal pertemuanku dengan wanita yang ku anggap sebagai matahariku, awal dari kisah ku untuk menemukan kebahagiaan.
bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!