NovelToon NovelToon

QUEEN REINA

RAINA

Seorang gadis berusia 25 tahun, bernama Raina Queen, seorang anak miliader, anak satu satu nya Raihan putra Queen dan Raisha marselina

Putri yang sangat hebat dalam berbisnis, mahir dalam bela diri, dan menggunakan senjata api.

Putri serta kembangaan keluarga, harus mati di tangan sahabatnya sendiri, ah lebih jelasnya lagi sahabat nya itu adalah kaka sepupunya sendiri

Raina Queen

" hah dimana ini?" gumam raina

Raina melihat di sekeliling kamar yg terlihat sederhana, bertempelkan kalender dan jam di dinding.

reina berjalan ke depan kaca yang ada di samping tempat tidurnya.

" Apaaa? Wajah siapa ini? Hah aku dimana?" ucap raina meraba raba wajahnya

Raina masuk ke dalam tubuh seorang wanita bernama Reina. Reina adalah anak dari istri pertama sang ayah bernama Dira dan mira.

Rena tinggal bersama ibu tiri serta ke 4 adik tirinya, marsha, nesa, nadia, nero.

Usia reina sama dengan marsha, 20 tahun.

nesa 17 tahun, sama dengan nadia karena mereka kembar hanya berbeda 2 menit, sedangkan nero 16 tahun.

Nero sangat baik kepada rena, karena rena lah yg selama ini mengasuh nero anak hasil dari ayahnya dira dan ibu tiri nya Ayu.

Visual reina

" tolong aku, tolong balaskan rasa sakit ku kepada mereka " ucap reina

" arghhh apa ini siapa yg harus aku balas, kepala ku sakit " ucap raina memegang kepala nya,

terlintas wajah sedih rena di dalam ingatan reina.

Raina duduk dan berfikir, sementara itu ia merasa kurang nyaman dengan dada nya yg slalu basah

Pikir raina apa tubuh ini selalu berkeringat,

" aarghhh apa lagi ini tuhan kenapa mengeluarkan air, apa ini? Hah apa dia menyusui? Tapi dimna anak nya " kaget raina

Berdiri berjalan keluar kamar sembari menutupi dadanya menggunakan jaket.

ayu kaget melihat rena keluar dari kamarnya

" heh mau kemana kau hah?, bagus ya kau tidak bekerja?" sentak ayu ibu tiri reina

Raina terdiam, mengingat siapa wanita ini, namun tidak lama kemudian reina melihat ingatan rena. " ah wanita siluman ini " batin raina

" aku ingin keluar bu " ucap reina sopan

" kau harus pergi bekerja anak sialan " teriak ayu

Reina mengangguk paham dan kembali ke dalam kamar kecilnya itu, bagaimana bisa ada orang yg tinggal di kamar sempit ini, jika di rumah reina mungkin ini sebesar kamar mandinya. Bukan, bukan kamar mandi karena jelas kamar mandinya pun besar.

" aku harus mengetahui dengan siapa saja aku tinggal, dan bagiama ayah rena, lalu siapa saja yg harus aku balas " gumam raina

" aku juga harus mencari tahu siapa yang membunuhku, apa salahku," gumamnya lagi

Raina masih merenung, memikirkan bagaimana keluarganya, dan di mana dia berada sekarang.

" aku mati tahun 2020, namun aku hidup di tahun 2015, artinya usiaku 20 tahun sekarang " gumam raina

Melihat lihat isi dalam kamar tersebut, tanpa sengaja ia melihat buku catatan reina,

raina membaca catatan reina semasa hidupnya, mata nya melotot saat tahu jika dia pernah meminta bantuan bos nya untuk meminum air susu nya,

" hahaha kenapa bisa, dasar lelaki mesum, kau mencari kesempatan dalam kesempitan sialan " kesal raina

Pluk sebuah foto terjatuh di belakang foto itu bertuliskan nama ROBBY ALEXSANDRA MAUTRA

" siapa dia? apa dia pacarnya rena? Aarghhh pada siapa aku harus bertanya, banyak sekali pertanyaan yang ada di otak ku ini, sebaiknya aku bersiap² untuk pergi bekerja " gumam raina

Raina melihat tanda pengenal reina, reina benar benar terlihat seperti wanita feminim berbeda dengan dirinya yg sedikit tomboy.

" aku sumpel pake apa yah, aku takut dadanya ini keluar air, lagi pula aku baru tau kalo ada wanita yg belum menikah tapi bisa mengeluarkan asi hmmm, seharusnya aku masuk ke jurusan kedokteran agar tahu banyak hahah " ucap raina terkekeuh

Saat ini dia senang sekaligus bingung, senang dia bisa hidup kembali, bingung kenapa dia bisa hidup kembali.

Raina sudah mencari tahu tentang kondisi nya melalui dokter online lewat aplikasi dan ternyata

Kondisi ini dapat disebabkan oleh tingginya hormon prolaktin yang dapat dipengaruhi oleh faktor seperti riwayat konsumsi obat-obatan dan herbal tertentu, penggunaan obat hormonal, gangguan hormon tiroid, gangguan ginjal, trauma atau cedera pada dada, stres, maupun stimulasi seksual.

" apa yg terjadi sebenarnya reina " gumam raina

Ia sudah bersiap² untuk pergi bekerja,

tok tok tok terdengar suara gedoran pintu yg keras, hampir saja tangan yg menggedor pintu itu terkena kepala reina, untung saja reina menangkis tangan yg hampir mengenai kepala nya

" kau? Kau tidak akan pergi bekerja? Cepat bodoh " ucap nadia berteriak kesal

Reina melengos pergi, entahlah dia terlalu malas berhadapan dengan orang orang seperti nadia dan ibu tirinya

reina berjalan menuruni tangga melihat di meja makan ada ayah dan ibu tirinya serta adik adik tirinya

" kaka ayo kita sarapan sebelum pergi aktivitas" ucap nero yg menarik tangan reina

Reina duduk semua orang melotot tak percaya, melihat nya yg berani duduk di meja makan.

Masalahnya reina tidak pernah sarapan dirumah, karena takut pada ibu tiri nya

Ayah reina tersenyum sangat senang anaknya mau sarapan bersama

" nak ayah senang kamu mau sarapan dengan kami " senyum ayah reina dira yg begitu tulus

Reina mengangguk hanya tersenyum kepada semuanya, padahal beberapa orang menatap reina tidak suka.

MAUTRA COMPANY GROUP

" reina kau terlambat? cepat ke kantor bos sepertinya sekertaris ken akan memarahimu " ucap nira teman dekat rena

Reina mengangguk buru mencari sekertaris ken, merutuki otaknya yg ia juga tidak tahu yg mana sekertaris ken itu.

Gara gara naik bis dia harus kesiangan, karena tidak mengetahui rute mana yg harus dia ambil.

Raina hanya mengikuti ingatan reina yg hanya seperti potongan fazel.

" aihs yg mana sih yg nama nya ken, melelahkan saja " gumam raina

Ken melihat reina yg mondar mandir mencarinya, keheranan.

" apa yg di lakukan gadis lemot itu " gumam ken

Ken berjalan mendekati reina, dan menepuk bahu rena, reflex rena memutar balik tangan ken, namun ken yg jago bela diri hanya tergeser sedikit.

" dia ?" batin ken

BERBEDA

" apa yg anda lakukan ?" ucap ken dingin

" ah maaf aku pikir anda orang jahat maafkan saya tuan " ucap reina

" ikuti aku" acuh ken

Mereka berjalan memasuki ke ruangan yg benar benar di manjakan dengan pemandangan jalan dan gedung gedung yg tinggi, reina bisa melihat orang orang di bawah sana seperti miniatur.

" apa yang kau lakukan ?" tanya ken tajam

" ah maaf saya, tidak sengaja di sini sangat indah hehe " jawab reina memasang wajah tanpa dosa

" tuan saya membawa nya silahkan " ucap ken menunduk izin untuk pergi meninggalkan mereka ber dua

" bagaimana apa di sini indah?" tanya pria tampan itu

" biasa saja bos " ucap reina

robby memutar kursi kebesarannya dan melihat kehadapan reina yg sedang asik melirik kesana kesini.

" kenapa anda seperti baru pertama kali masuk ke kantor ini ?" tanya robby

" ah itu tidak bos saya hanya suka dengan ruangan ini " bohong reina

Robby mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti, lalu ia melihat rena kembali, dengan tatapan yang tajam.

" emm bos ada apa bos memanggil saya? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya reina

" bagaimana kondisimu ?" tanya robby

" ah saya baik bos " ucap reina tersenyum kikuk

" apa kau melupakan peristiwa kemarin?" tanya robby lagi

Raina berfikir jelas kalau kemarin itu dia mati, dan hidup lagi pada jam 2 dini hari di tubuh ini.

Robby melihat reina yg sedang berfikir, robby pun menghela nafas kasar, gemas rasanya ingin rena mengingatnya.

" apa kau sudah punya anak? Saya melihat di cv anda belum menikah lalu kenapa anda ?" ucap robby terputus

" ah itu bos jangan salah paham saya, saya.. belum punya anak " jawab rena dengan cepat

" suami?" tanya robby menyelidik

reina hanya menggelengkan kepalanya, wajahnya merah mengingat hal yg dia baca hari ini di buku catatan reina pemilik tubuh asli ini.

" reina maafkan aku, aku bingung harus apa, lebih baik aku mengajukan risign hari ini, aku benar benar malu mengingat kepingan ingatan darimu itu " batin raina seraya meremas baju nya

Pasalnya raina tidak pernah pacaran, apa lagi ini sampai ... Aah sepertinya tidak usah di ingat raina benar² geli memikir kannya.

" mmm bos bolehkah saya ijin sebentar? Saya ingin pergi ke toilet " ucap reina

Robby hanya mengangguk, reina berjalan cepat keluar ruangan robby dan berjalan masuk ke dalam toilet

" reina apa yang kau pikirkan, walaupun ini tubuhmu tapi aku yang malu reina " ucap raina yg merengek menutup wajahnya yg memerah karena tak kuasa menahan malu

" aku harus membuat surat risaign, aku tak bisa bekerja lagi disini ini terlalu menakutkan untuk di ingat rena " gumam raina yg prustasi

Ia berjalan ke tempat duduknya, menyalakan komputer, dan membuat surat risaign

Nira berjalan ke arah reina, dan bertanya

" rena apa yg kau lakukan? Apa kau ingin mengundurkan diri? Tapi kau membutuhkan pekerjaan ini rena, pikirkan hidupmu, atau kau di pecat oleh bos?" tanya nira khawatir, dengan rentetan pertanyaan nya

" tidak apa apa aku hanya ingin keluar, aku sudah menemukan perusahaan yg baru nir " bohong reina

" tapi reina kau dulu sangat menginginkan pekerjaan mu disini, selain gajihnya besar, kau tidak akan terkena amarah ibu tiri mu itu juga " ucap nira

Memang benar rena sangat ingin bekerja di perusahaan besar ini, ini adalah mimpinya dahulu, sudah 3 kali ia melamar dan baru lamaran ke 3 ia lolos

Reina juga pendiam, selalu saja di tindas oleh senior nya di kantor ini, wajahnya selalu terlihat murung, jarang sekali tersenyum, padahal wajahnya sangat cantik, sayang senyuman itu hilang setelah ayahnya menikahi ayu.

" lah siapa dia harus memarahiku dasar nenek lampir " batin reina

" nira aku sudah mengambil keputusan, biar aku mengurus urusanku sendiri, kau tidak perlu khawatir yah " ucap reina tersenyum pada naira

naira melotot melihat senyum reina, ini pertama kalinya lagi, melihat sahabat SMA nya ternsenyum, naira langsung memeluk reina, ia kaget di peluk nira. Reina hanya menepuk nepuk punggung nira ragu.

" baiklah jika itu keputusanmu reina aku mendukungmu, katakan jika terjadi sesuatu di rumahmu, kau datanglah ke rumahku " ucap nira berkaca kaca

Reina hanya mengangguk mengerti, dan pergi meninggalkan nira, ia mengetuk pintu ruangan robby

Tok tok tok

Reina masuk dan berjalan ke arah robby yg sedang berbicara dengan ken

" bos saya akan mengundurkan diri " ucap reina

Ken dan robby saling memandang tidak mengerti kenapa harus tiba tiba dia keluar.

" ada apa? Apa karena kau sudah ketahuan memalsukan cv?" tanya ken

Reina melotot ke arah ken, kenapa pria di depannya ini berbicara seenaknya saja.

" tidak saya tidak berbohong, untuk apa? Saya harus melakukan pasal 94 " ucap reina sebal

ken menatap robby yg melihat keberanian rena mengucapkan pasal 94

" apa anda mengetahui pasal 94 ?" tanya robby tersenyum tipis, robby tau kalau reina ini lulusan managemen

Rena memutar matanya malas, rasanya ia sedang di remehkan, karena terdengan suara robby seperti menganggapnya bodoh.

" intinya saya akan mengundurkan diri dari sini, terimakasih sudah menerima saya, saya permisi" ucap reina

Baru beberapa langkah berjalan rena menoleh ke arah robby dan ken

" Setiap orang yang memerintahkan dan memfasilitasi atau melakukan manipulasi Data Kependudukan dan/atau elemen data Penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun atau denda paling banyak Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah)" ucap reina kembali berjalan

Lagi lagi dia berhenti saat tangannya memegang handle pintu, karena mendengar suara robby

" apa kau yakin akan keluar? Kau harus membayar denda sebanyak 2M apa kau melupakan surat kontrak nya? Nona reina " ucap robby lantang dan tersenyum sinis

Reina berbalik dan berjalan mendongkak melihat robby yg sudah berdiri

" dia tinggi sekali seperti jelangkung" batin reina

" aku akan menggantinya anda tunggu saja " ucap reina kesal

Dan berjalan keluar kantor robby, dengan wajah yg kesal

" pria itu dasar mesum brengsek lagi aaarghhh" rena berteriak di luar perusahaan milim robby

Teringat lagi catatan reina

Isi catatan Reina

*Hari ini aku harus menggantikan senior ku yg harus persentasi di depan bos besar, tadinya aku tidak ingin melakukannya karena aku takut, tapi seniorku mekasa ku, aku curiga dengannya karena saat aku baca persentasi nya ada yang salah,

Akhirnya aku di depan, untuk melakukan persentasi, namun saat pertengahan aku sedang menjelaskan, dada ku terasa basah

Tidak jangan sekarang, aku mohon, namun rasanya sakit, dadaku mengeras.

orang orang menatapku heran, aku sudah berkeringat dingin, aku meminta ijin pada sekertaris ken,

Tentu sekertaris ken mengijinkannya, karena melihat wajahku yg pucat,

Aku berjalan sempoyongan, hampir terjatuh, namun tangan kekar itu langsung menangkapku

Ya dia bos robby, dia membawaku ke ruangannya karena melihat bajuku yg basah, dia bertanya padaku, aku sakit apa, aku malu dan hanya diam saja

Asi ku semakin merembes aku tak tahan ini harus cepat di keluarkan, aku tidak membawa alat pompa, aku lupa karena nadia menyembunyikannya dia slalu menyiksa ku sebelum pergi kerja,

Dengan tidak tahu malu nya aku meminta bos robby membantuku, aku benar benar malu, tapi aku sudah tidak tahan

Awalnya aku sangat takut, namun saat aku menangis bos robby menanyakan, apa yg harus aku bantu.

Aku menelan ludah kasar, tidak aku tidak sanggup, akhirnya aku meminta bos robby untuk pergi dari ruangannya

Aku mencari gelas atau wadah, namun tidak ketemu aku, mengambil tempat penyimpanan arsip, dan mengeluarkan semua arsip dengan tenaga yg tersisa,

bos robby sudah keluar, aku buru buru menggeleng perlahan dadaku, nafasku sudah memburu asi nya hanya keluar menetes,

Aku sudah lemah, tapi aku meluhat boss robby berjalan cepat dan melihat dada ku,

di berkata akan membantuku, dengan ragu ragu ia mendekatkan kepalanya, bibirnya yg dingin menyentuh dadaku, aku sudah tak sanggup aku pingsan saat itu juga.

Saat aku terbangun, aku sudah ada di rumahku, memakai kameja besar, sepertinya milik bos robby*

Merinding

" aaaaarrhhhh rena rena rena aku merinding memikirkannya terserahlah, sekarang aku harus pulang dan memikirkan cara, bagaimana aku kedepannya " ucap raina

di rumah itu terlihat ayu ibu tiri raina sedang bersantai menonton tv.

" bu hari ini guru bilang kita akan mengadakan pariwisata perpisahan sekolah " ucap c kembar nesa dan nadia

" kau minta saja pada anak sialan itu " ucap ayu

" yeey baiklah bu " ucap nadia girang

" bu kenapa kita slalu meminta uang pada ka rena terus, bukan kah ayah selalu memberi kita uang jatah " tanya nesa

" nesa kau sangat bodoh, anak sialan itu memiliki gajih yg tinggi, jangan sampai kau di perbudak karena dia banyak uang, kita harus menghabiskannya agar dia tidak punya uang, dan tidak berani kepada kita, benar kan bu?" jawab marsha yg berjalan menuju ruang tv.

Marsha ini seorang model, ia juga jarang di rumah entah apa saja yg ia kerjakan selain menjadi model, barang branded dan mobil mewah yg slalu ia pakai, terlihat jelas seperti dia anak orang kaya.

" benar nesa kau tidak perlu ikut jika kau tidak mau" ketus nadia mendelik pada nesa

rena yg baru saja sampai di depan rumah, mendengar percakapan mereka, awalnya ia berfikir kalo ayu dan anak anaknya benar benar geng iblis,

Tapi mendengar nesa sepertinya gadis itu masih punya sedikit perasan, dan nero jelas raina menyukai nero ia sangat baik di usia mudanya.

" hah apa yg harus aku lakukan, sekarang aku pengangguran " gumam rena

" kak, kaka sedang apa di sini ayo masuk" tanya nero yg baru pulang sekolah

" anak ini tinggi sekali padahal masih sekolah SMA " batin raina

Raina pun tersenyum membuat nero mengerjapkan matanya, ini ke 2 kalinya nero melihat kakanya tersenyum,

Sat pertama sarapan pagi, dan sekarang, nero senang kaka nya rena sudah tidak berwajah murung lagi

" baiklah terimakasih " ucap rena

" ka rena, aku minta uang, aku dan nesa akan pergi pariwisata jadi kau harus memberi uang padaku, kau dengar?" bentak nadia

tangannya menjambak rambut rena, rena hanya terdiam dengan wajah malas, masalahnya jambakannya itu pelan sekali

Entah rena mungkin sudah kebal dengan perlakuan manusia² ini

rena menepis tangan nadia, di rambutnya dan mendorong nadia

" berlutut lah jika kau mau uang " ucap rena dengan wajah datar

semua orang membelalakan matanya, ayu, nadia, nesa, marsha, bahkan nero tak menyangka, rena akan seberani itu

Nadia yg marah langsung bangkit dan mencoba untuk menampar rena, namun tangan rena cepat dan memegang tangan nadia.

" berhentilah kurang ajar padaku, bukan kah aku ini kakak mu? Tadi kau memanggilku kaka kan?" tanya rena yg acuh, ia melihat orang orang di dalam rumahnya dengan tatapan malas

Sudah tidak lagi, raina bukanlah rena, rain tidak bisa menggunakan sifat rena lagi, ini menyebalkan. Bahkan dulu tidak ada yg bisa menyentuhnya sama sekali

" kau, lepaskan adikku rena sialan " teriak marsha yg akan menjambak rambut rena,

Rena mendorong nesa, dan menarik tangan marsha yg akan menjambaknya, lalu rena berbisik

" berhentilah bertindak sebagai seorang kaka, kalau tidak akan aku patahkan kaki, dan tanganmu, seperti suster ngesot haha" bisik rena dan di akhiri dengan tawa yg menggema.

Semua orang bergidik ngeri, bahkan ayu terlihat marah, dan melempar pas bunga.

Brak crassk

Rena menghindar dan memberikan senyuman ejekan, lalu berjalan ke atas ke kamar kecilnya

" hah lelah sekali hari ini, ini hari pertama aku hidup ke dunia, dan harus bertemu para manusia tidak tahu diri, sekarang aku harus menyusun rencana kedepannya akan melakukan apa " gumam raina

" ah aku akan membuat perusahan baru, ah tapi aku gk punya modal, bagaimana ini, lagi pula aku hidup dimana kota atau negara mana, aku sendiri masih belum tahu" gumam raina kembali

Raina melihat atap atap langit, ia rindu daddy dan momy nya, bertanya tanya mereka sedang apa, apa mereka merindukannya.

" aku harus periksa apa gadis ini punya tabungan " ucap raina membuka laci laci yg belum sempat ia buka

Namun nihil tidak menemukan apa pun, raina pun kesal dan menginjak injak tembok kamar nya,

" eh apa ini, sepertinya keramik ini longgar " ucap raina pelan

Raina menginjak keramik itu, di bawah tempat tidur terbuka pintu, raina berjongkok dan turun ke bawah

" tempat apa ini, wah banyak sekali komputernya apa dia seorang hacker " tanya raina pada diirinya sendiri

raina yg bisa menggunakan keahliannya dalam bidang IT pun memeriksa isi dari semua data yg ada di dalam komputer rena.

Kaget bukan main, " wah rena benar benar kau ya, kau bisa memeras orang kaya, dan uangnya di sumbangkan pada orang orang miskin padahal hidup mu saja susah kau lindungi, bisa bisanya kau membantu mereka rena " ucap raina yg sedikit bangga pada rena

Rena pintar dalam urusan IT namun dia tidak pernah berani, untuk melawan ibu tirinya ia takut terjadi sesuatu pada ayah nya.

" wow aku benar benar terkejut bahkan aku tidak berpikir sampai kesana, dia memilih orang orang yg berkorupsi maka jika orang itu melaporkan ini kepada pihak berwajib, maka harta mereka bisa di tarik " ucap raina, ia bertepuk tangan dan tertawa

Slek ada yg jatuh, raina melihat buku kecil itu, tertulis di depan buku itu dengan judul

" untuk ayah tersayang "

Raina membuka buku kecil itu, dan melihat nominal uang yg ada di buku itu.

" gilak dia punya uang sebanyak ini, untuk ayah nya dira, tapi untuk apa bukan kah dia sedang bekerja " ucap raina bingung

Namun raina tidak ingin ambil pusing, ia menyimpan kembali buku tabungan itu, dan segera keluar dari ruangan rahasia rena

sementara di kamar minimalis terlihat pria yg sedang duduk dengan santay memegang roko di tangannya.

Lelaki itu Robby, c bos mafia tak terkalahkan, kemampuan yg mampu mematahkan tulang lawan dengan sekali pukulan

" kenapa dia malah ingin mengundurkan diri, apa dia benar benar memiliki suami?" batin robby

Ken masuk ke dalam kamar robby, ken adalah sahabat sekaligus asisten robby, manusia es yg kejam dan tak punya perasaan

" apa kau sedang memikirkan wanita itu?" tanya ken

" ken apa kira kira yg membuatnya ingin keluar?" tanya robby

" kenapa kau peduli, bukannya kau slalu tidak pernah peduli dengan hal sepele, apa lagi dia kariyawan biasa " tanya ken balik yg menghisap roko perlahan

" aku ingin dia ken, bawa dia kepada ku, jadikan ia miliku ken " ucap robby tersenyum menyeringai

Ken hanya diam dengan wajah datar, dan mengangguk anggukan kepala nya seraya mengerti apa yg di inginkan sahabatnya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!