..."Jangan terlalu percaya Dengan orang terdekatmu,...
...Bisa jadi dia yang akan menghancurkanmu"...
...~Ѿ~...
...-Typo Warning-...
...----...
...
...
...~Felisya Aldera~...
Pada malam hari terlihat seorang gadis yang berjalan sambil menenteng sekantong plastik. Dia berjalan seorang diri di malam yang begitu sepi. Tidak ada rasa takut di dalam dirinya. Hingga tiba-tiba....
Dert....dert....dert
Saku hoodienya bergetar menandakan ada yang menelponnya. Dia pun mengangkat panggilan tersebut.
"Halo,,,,Halo,,," jawabnya sedikit ngegas.
"Siapa sih anjir, udah gua jawab kagak ada sautannya. Bikin kesel aja ni orang" gerutunya sambil berjalan. Hingga dia mendengar suara tangisan seorang perempuan dari handphonenya.
"Halo,,, siapa yaa?" tanyaNya lagi
"F-fel t-tol-tolong gua fel, tolong hiks,,,,hiks...." tangis perempuan itu.
"C-chika lo kenapa chik? LO ADA DIMANA SEKARANG? BILANG SEKARANG CHIIK!" teriaknya panik
"Kalau mau temen lo selamat, datang ke gudang tua di jln xxxx sekarang sendirian!"jawab seorang laki – laki.
'Suaranya gak asing, gue kayak kenal tapi siapa?' pikirnya dalam hati
"Oke gue dateng, tapi jangan coba sentuh temen gue sialan!" jawab feli dingin.
Feli pun langsung pergi ke tempat chika di sekap. Dia menaiki motor matiknya dengan sekencang mungkin. Hingga akhirnya dia sampai di gudang tersebut. Gudang yang terlihat kotor, kumuh, dan gelap. Dia melangkahkan kakinya ke gudang tersebut dengan waspada.
Dengan hati-hati dia terus masuk ke dalam hingga..
"Wahh,, akhirnya lo dateng jugak.." ucap laki-laki di telpon tadi. Seorang laki-laki memakai masker dan kepalanya ditutupi oleh hoodie.
"astaga..." kaget feli sambil memegang dadanya dan berbalik melihat pria itu.
Mimik muka feli langsung berubah drastis yang tadinya santai, berubah menjadi datar dan dingin.dia menatap pria itu dengan tajam.
"Dimana. Temen. Gue. ?" tanyanya dengan penuh penekanan.
"Waw..waw santai dong, ikutin gue kalo lo mau ketemu temen lo!" jawabnya berjalan pergi sambil tertawa menyeringai.
Feli pun mengikuti pria itu dengan hati hati. Sampai di suatu ruangan, dia melihat sahabatnya yang di ikat di atas kursi dengan keadaan luka-luka. Dengan cekatan Feli langsung menghampiri chika saat itu juga.
"CHIKAAAA...." teriaknya menghampiri chika.
"fe-fel-feli..." jawab chika mendongakkan kepalanya sambil terbata-bata.
Terlihatlah wajah chika yang penuh dengan lebam dan mata yang memandang feli dengan berkaca-kaca. Melihat itu feli segera melepaskan ikatan chika dengan pelan-pelan. Dia memeluk chika dengan erat hingga tanpa feli sadari....
"Akh...Chik..L-lo-lo" ucap feli terbata-bata sambil melihat chika.
"HAHAHAHAA,,,Akhirnya gue bisa bunuh lo. Akhirnya gue bisa singkirin lo dari dunia ini" ucapnya melihat feli sambil tertawa.
"kenapa,,, kenapa lo lakuin ini sama gue, shhhh....gue salah apa sama lo chikk?"tanya feli sambil menahan sakit dan menatap sendu terhadap chika.
"GUE IRI SAMA LOO..SEMUA ORANG SELALU NGOMONGIN LO,LO, DAN LO. BAHKAN ORANG TUA GUE SELALU BANDINGIN GUE SAMA LO, ORANG YANG GUE SUKA, JUGA SUKA SAMA LO. KENAPA SELALU LO..." Teriaknya marah terhadap feli. "dan sekarang gue berhasil singkirin lo, mulai sekarang gue pastiin gk akan ada yang nginget lo, gk ada yang ngmongin lo...HAHAHA" ucapnya lagi dengan nada rendah sambil tertawa.
Setelah itu chika pergi bersama pria tadi meninggalkan feli terbaring lemah dengan bersimbah darah di lantai yang dingin itu.
"maafin gue chiiik, belum bisa jadi sahabat yang baik buat lo...makasih udah mau jadi temen cewek kesepian ini..."ucap feli pelan hingga menutup matanya.
Disitulah berakhirnya kehidupan seorang felisya. Hidup sendiri dan berakhir dengan kesendirian. Tidak menyangka sahabatnya tega membunuhnya hanya karna iri terhadap dirinya. Bahkan di akhir nafasnya tidak ada seorang pun yang ada di sampingnya.
.
.
.
..."Nyatanya jadi anak orang kaya,...
...tidak semenyenangkan yang kalian kira"...
...~Ѿ~...
...-Typo Warning-...
...
...
...-Zeline Shaqueena aldebaran-...
...****...
Di dalam sebuah mansion, terlihat seorang gadis yang sedang menikmati acara tv di ruang keluarga. Ya, dia adalah tokoh utama kita Zeline Shaqueena Aldebaran, yang biasa dipanggil zeline. Dia tinggal bersama beberapa maid yang menemaninya, karena kedua orang tuanya sedang melakukan perjalanan bisnis. Saat sedang asik menikmati acara tv, dia mendengar bell mansionnya berbunyi. Dengan sesegera mungkin dia membukanya.
"Siapa ya?" tanya nya sambil memebukakan pintu. Dia melihat orang tersebut berbalik dan...
"Hai,,,,zeline. Sepupu gue tersayang"sapanya menyeringai sambil melihat zeline.
"He-helena...ngapain kamu disini malam-malam?" tanya zeline terbata-bata dan menatap takut ke helena.
"Oh....Cuma mau berkunjung, emang gak boleh ya..."jawabnya dengan mimik yang disedih-sedihkan.
"B-bu-bukan gitu hel. Kalo gitu ayo masuk"ucap zeline sambil mengajak helena masuk.
Zeline begitu takut melihat helena datang ke mansionnya, karena tidak mungkin dia hanya mau berkunjung kalau bukan untuk melakukan sesuatu. Dia menyuruh helena duduk di ruang tamu, akan tetapi...
"Mau kemana lo?" tanyanya kepada zeline.
"Mau ke kamar sebentar hel. Kamu tunggu di sini yaa"jawab zeline pada helena.
"Eeeh.. kalo gitu gue ikut dong" ucapnya sambil tersenyum pada zeline.
"T-tapi hel, ak-aku cuma sebentar kok" katanya meyakinkan helena
"Udah...ayook" ucap helene sambil menarik tangan zeline menaiki tangga. Dalam hati helena tersenyum kemenangan meliat zeline yang ia tarik. 'mati lo kali ini'ucapnya dalam hati sambil menyeringai.
Tiba saatnya di atas zeline masuk ke kamarnya, dan menyuruh helena menunggu di luar. Di dalam kamar zeline merasa gelisah, dia merasa akan ada sesuatu yang terjadi. Hingga dia mengambil sebuah kertas, menulis sesuatu di dalamnya dan menyimpat surat itu di sebuah kotak rahasianya yang ada di lemari bagian paling bawah.
" Maafin aku mom, belum bisa jadi anak yang baik buat mommy " lirihnya. "Aku ngerasa akan terjadi sesuatu sama aku....aku sayang banget sama mommy" tangisnya sambil memeluk erat fotonya dengan orang tuanya.
Di luar kamar zeline
TOK...TOK....TOK...
"ZEEELLL...LO NGAPAIN SIH LAMA BANGET. KELUAR DOONG, MASA LO TEGA BIARIN GUE DI LUAR GINII" teriak helen diluar kamar zeline.
"Dia ngapain sih sebenernya, lama banget"gumamnya menatap pintu kamar zeline.
" IYAA HEEL AKU KELUAR NI" teriak zeline dari dalam kamar.
Tak lama zeline keluar dengan tangan menggenggam hpnya dengan kameranya menyala tanpa di ketahui helena dan mata yang memerah akibat menangis.
"m-maaf hel aku lama" katanya pada helen sambil menunduk dengan jari terpaut.
"yaudah jalan gih, gue ngikutin lo dari belakang" titahnya pada zeline.
Mereka pun berjalan menuju tangga untuk kelantai bawah, dengan zeline yang berada di depan dan helena dibelakangnya. Zeline memang terbiasa menggunakan tangga ketika ingin naik atau turun ke lantai atas atau bawah. Hingga pada saat zeline menginjakkan kakinya di tangga yang pertama...
"AKH...HEEL TOLONG AKUUU HEEL" teriaknya meminta tolong kepada helena.
Sedangkan helena yang melihat itu, hanya santai sambil menuruni tangga layaknya seorang ratu. Dia tertawa melihat zeline jatuh bersimbah darah dari tangga.
"K-ke-napa ka-kamu dorong a-aku hel?" rintihnya kesakitan bertanya pada helena.
"Sengaja, karena gue benci sama lo. Gue gak suka liat lo ada di keluarga ini, gue mau lo mati dan sekarang gue berhasil."jawabnya dengan santai.
"good bye sepupu gue tersayang, semoga lo beneran mati"
Setelah itu helena pergi dari sana meninggalkan zeline yang terbaring lemah di lantai itu, tanpa berniat menolong zeline sdikit pun. Tanpa helena sadari handphone yang dipegang zeline, masih menyala hingga ia terjatuh dan barulah handphone tersebut mati karena terkena benturan.
"Ma-maaf zeline mom, b-belum bi-bisa bahagian mom sama dad. Aku nye-nyerah tuhaan, aku lelah. Izinkanlah ak-aku istirahat. Ya tu-tuhan kir-kirim seseorang un-untuk membalas me-mereka....huuuuft"lirih zeline hingga matanya tertutup perlahan-lahan dan menghembuskan napas terakhirnya.
Itulah hidup seorang zeline, gadis lemah dan cupu tapi sangat disayang kedua orang tuanya. Walau keluarganya yang lain membencinya.
.
.
.
jangan lupa vote dan komennya yaa...
"jadilah diri sendiri, jangan berubah hanya demi orang lain"
-Typo warning-
Disebuah ruangan serba putih terlihat seorang gadis yang terbaring di atas sebuah brankar dan seorang wanita paruh baya yang duduk disampingnya dengan memegang tangan gadis itu. Wanita itu menatap sendu ke arah gadis itu. Yap, gadis tersebut adalah zeline ralat raganya zeline.
"Kapan kamu sadar sweetheart?" tanyanya lirih. "Mommy kangen kamu sayang, maaf udah ninggalin kamu sendiri"lirihnya lagi dengan berharap gadis di depannya ini segera sadar.
Yaa, wanita paruh baya itu adalah Alena Aldebaran. Mommy zeline, seorang wanita yang masih terlihat cantik walau usianya hampir setengah abad. Alena menyesal karena sudah meninggalkan zeline sendiri di mansion walaupun ada maid disana. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan berhenti bekerja dan mengurus zeline. Hingga lamunannya terhenti ketika pintu ruangan terbuka dan terlihatlah seorang pria paruh baya masuk ke ruangan itu.
"Dia sudah sadar?" tanyanya pada alena dengan melihat ke arah zeline. Alena menggelengkan kepalanya.
"Sabar mom, putri kita pasti sadar" kata pria itu sambil mengelus punggung istrinya guna menenangkan istrinya.
"Berapa lama dad?. Ini sudah seminggu lamanya, tapi zeline belum juga membuka matanya"balasnya pada pria itu.
Orang yang dipanggil dad itu adalah Zein Aldebaran, seorang pria paruh baya yang masih terlihat sangat tampan, yang berstatus sebagai suami dari alena dan daddynya zeline.
"Aku mau kamu cari pelakunya sampai ketemu, dan hukum dia seberat-beratnya" desis alena dengan tajam.
"Pasti sayang, aku pasti akan cari siapa pelakunya. Kalau gitu sekarang kamu istirahat dulu, biar aku yang zeline"katanya menyuruh alena beristirahat.
"nggak, aku masih mau disi-
Ucapan alena terhenti ketika mendengar rintihan zeline.
Shh,,,auuuhs,,
Alena langsung memencet tombol untuk memanggil dokter segera.
"Dimana yang sakit sayang? Bilang sama mommy!" tanya alena khawatir pada zeline.
"Shhh....auuush....tante siapa? Kenapa saya bisa ada disini?"tanya felisya yang sekarang menjadi zeline. Sedngkan felisya sendiri belum menyadari jika dirinya berada di tubuh orang lain.
"Ini mommy sayang, k-ka-mu nggak inget mommy?"kata Alena dengan mata berkaca-kaca.
"aduh maap-maap aja nih tante tapi saya memang nggak kenal sama tante. Saya aja bingung kenapa saya bisa di sini." Karena seinget gue, gue udah mati karena ditusuk si chika laknat, katanya dalam hati.
Zein yang melihat itu, langsung menenangkan istrinya, tak lama kemudian masuklah seorang dokter laki-laki. Zein langsung menyuruh dokter memeriksa zeline.
"Menurut pemeriksaan , nona Zeline mengalami amnesia sementara tuan." Kata dokter tersebut.
"Kalau begitu saya permisi tuan."
"Heeemm" jawab zein dengan deheman dan anggukan. Dia menatap istrinya yang histeris di pelukannya.
"Putri kita dad, di-dia tidak mengingatku, hiks...hiks... dia melupakanku hiks....hiks"tangis Alena dalam pelukan suaminya.
Sedangkan zeline yang melihat itu kebingungan sendiri.
"ini sebenarnya gue kenapa sih anjir, trus om sama tante ini siapa? Pakek ngaku jadi orang tua gue lagi, sedangkan bonyok gue kagak tau ada dimana"kata felisya yang belum menyadari apa yang terjadi, dalam hatinya.
"Mohon maap om, itu istrinya di tenangin dong, masa dibiarin nangis terus sih. Sayang air matanya om."ucapnya dengan cengiran.
"Kamu bener-bener gak kenal sama saya dan istri saya?" tanya zein sendu terhadap putrinya.
"Nggak"jawabnya dengan polos.
Zein menghela nafas kasar, melepas pelukan terhadap istrinya dan mendekat ke brankar putrinya.
"Saya adalah Zein aldebaran, daddy kamu. Dan wanita itu adalah Alena aldebaran, mommy kamu. Kamu adalah putri kita." Katanya dengan lembut sambil mengelus kepala putrinya.
"Aduh, gini ya om saya tuh bener-bener nggak kenal sama kalian. Saya bukan anak kalian, orang tua saya aja Udah gak ada. Nama saya fel- auuh,,,, sakit,,,,sakit ."ucap felisya yang terhentinya karena sakit di kepalanya.
Seketika banyak memori yang masuk dalam ingatannya. Ingatan itu terus berputar seperti film di kepala felisya.
"hahh....hahh"
"gilaak jadi gue trans tv, eh salah transmigrasi. Ini beneran anjir, gue ada di tubuh si zeline dan itu tadi ingatan dia. Gini amat sih idup gue, berharap mati malah idup lagi. Ini juga si zeline kasian amat, dibully di sekolah, dibenci keluarganya ya walaupun ortunya nggak sih, di tolak sama cowok yng dia suka. Tenang aja zel, gue akan bales semuanya termasuk sepupu laknat lo itu. Udak sok cakep, sak pinter, cakep kagak jelek iya." lamunnya dalam hati. Hingga lamunannya terhenti ketika zein menepuk pundaknya. Sekarang kita panggil feli jadi zeline.
"Kamu nggak papa?" tanya zein khawatir
"Nggak papa dad. Aku baik-baik aja" jawabnya sambil tersenyum.
"K-kamu inget kita?"tanya alena berbinar.
"Aku inget semua, semuanya" katanya dengan tersenyum.
Alena langsung memeluk putrinya. Dia benar-benar takut zeline melupakannya. Setelah itu mereka pun saling bercerita dan tertawa bersama.
.
.
.
Hai kita ketemu lagi><
Maaf kalo cerita aku kurang menarik>< Ada beberapa kata atau kalimat yang aku ubah dikit><
Mohon sarannya yaa teman teman, jangan lupa vote dan komennya><
TBC...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!