Cinta Nafiza
Syok
Ruang Tamu,yang nyaman dan elegan, dengan sofa berwarna cokelat muda
Ayah rahmat
Bunda, mana anak-anak?
bunda reni
Lagi di kamar, Yah.
Ayah rahmat
Suruh mereka bersiap-siap. Kita akan ke rumah Arya, karena kita akan menikahkan Rasya sama Nafiza.
bunda reni
Iya, baik Ayah.
Bunda Reni berjalan menuju kamar anak-anaknya
Pintu kamar anak-anak terbuka, memperlihatkan dua kamar yang terhubung
bunda reni
Nova, Rasya! Cepetan bersiap, kita akan ke rumah om Arya!
Nova dan Rasya keluar dari kamar mereka, terlihat sedang berpakaian rapi
Nova
Kak, masih berhubungan dengan kakak Nadia?
Rasya Al hafidz
Iya, masih. Kenapa?
Nafiza ayu putri
Gak nanya.
Mereka berjalan keluar rumah dan masuk ke mobil
Ruang tamu yang mewah dan modern.
Papa arya
Mama, mana anak-anak?
mama annisa
Ada di kamar, Pa. Kenapa?
Papa arya
Papa mau bicara sesuatu sama Mama.
mama annisa
Bicara apa, Pa?
Papa arya
Tentang putri kita.
mama annisa
Emang kenapa sama putri kita?
Papa arya
Papa akan menikahkan putri kita hari ini juga.
mama annisa
Pah, Mama gak setuju. Nafiza masih SMA!
Papa arya
Tidak masalah. Rasya juga masih kuliah.
Wajah Mama Annisa tampak terkejut dan kecewa. Nizam duduk di sofa dan mendengarkan pembicaraan orang tua mereka dengan tatapan penasaran
Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dan Nafiza masuk dengan wajah pucat dan lesu
Nafiza ayu putri
Papa, Mama...
Nafiza terdiam, matanya menatap Papa Arya dan Mama Annisa dengan penuh pertanyaan
Gugup
Kamar Nafiza, sederhana tapi rapi, dengan dinding berwarna pastel
Nafiza ayu putri
"Apa yang terjadi? Mengapa Papa mau menikahkan aku hari ini?" gumam dalam hati
Nafiza membuka chat dengan sahabatnya, bunga
Nafiza ayu putri
Bunga, tolong aku...
Nafiza meneteskan air mata, sambil menulis pesan kepada Nadia
Bunga
Naf, kenapa? Ada apa? Cerita dong! 😥
Nafiza ayu putri
Papa mau nikahin aku hari ini! Sama Rasya!
Bunga
Hah?! Rasya? Serius?! Kok tiba-tiba banget?
Nafiza ayu putri
Aku juga gak tau! Papa sama Mama ngomongnya cepet banget. Padahal aku masih SMA, nga!
Bunga
Duh, gimana nih? Rasya kan...
Nafiza ayu putri
Iya, aku tau dia dingin dan gak pernah ngomong banyak. Dia juga beda banget sama aku.
Bunga
Naf, jangan panik dulu. Kita harus cari solusi. Siapa tau ini cuma salah paham. Atau mungkin...
Nafiza ayu putri
Atau mungkin apa?
Bunga
Atau mungkin Rasya juga gak setuju. Kita harus ngobrol sama dia.
Nafiza ayu putri
Tapi gimana caranya, nga ? Dia gak pernah ngomong sama aku.
Bunga
Tenang aja, aku punya ide! Kita harus ngobrol sama Rasya, tapi secara halus. Aku bantu kamu.
Nadia mengirimi Nafiza emoji semangat
Nafiza ayu putri
Oke, Nga. Aku percaya sama kamu.
Nafiza menutup chat dengan Nadia dan meneteskan air mata lagi
Nafiza membuka chat dengan Rasya, yang belum pernah dia chat sebelumnya
Nafiza ayu putri
Assalamualaikum, kakak Rasya.
Nafiza menunggu balasan Rasya dengan jantung berdebar
Rasya membalas chat Nafiza dengan singkat
Rasya Al hafidz
Walaikumsallam,Ya?
Nafiza merasa semakin gugup
Nafiza ayu putri
Ini aku, Nafiza.
Rasya Al hafidz
Nafiza? Apa yang ingin kau bicarakan?
Nafiza terdiam, tidak tahu harus memulai dari mana. Dia mencoba menulis pesan, tapi selalu terhapus
Kenapa
Close-up wajah Nafiza yang penuh harap
Nafiza ayu putri
"Bagaimana cara aku bicara dengan Rasya? Apakah dia juga merasakan hal yang sama seperti aku?"
Nafiza menatap layar ponselnya dengan ragu
Nafiza ayu putri
Kakak Rasya, aku mau bicara.
Nafiza menunggu balasan Rasya dengan jantung berdebar. Dia menggigit bibir bawahnya dengan gugup
Rasya membalas dengan singkat, seperti biasa. Nafiza menghela napas
Nafiza ayu putri
Tentang... tentang perjodohan ini.
Rasya Al hafidz
Apa yang ingin kau bicarakan?
Nafiza ayu putri
Aku... aku gak mau dinikahin sama kamu.
Nafiza mengetik pesan itu dengan tangan gemetar. Dia takut Rasya marah, tapi dia harus jujur
Rasya membalas dengan satu kata. Nafiza merasa dadanya sesak. Dia ingin menjelaskan, tapi kata-kata seakan tersangkut di tenggorokan
Nafiza ayu putri
Aku masih SMA, kakak Rasya. Aku masih punya mimpi. Aku belum siap untuk menikah.
Nafiza mengetik dengan cepat, berharap Rasya mengerti perasaannya. Dia menantikan balasan Rasya dengan deg-degan
Chat Rasya dan Nafiza yang menunjukkan balasan Rasya
Rasya Al hafidz
Aku akan tetap menikahi Nafiza.
Nafiza tercengang membaca balasan Rasya. Dia mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Air mata mulai menetes di pipinya
Nafiza ayu putri
Kenapa? Apa kamu tidak mendengar apa yang aku katakan? Aku tidak mau menikah!
Nafiza menekan tombol kirim dengan penuh amarah. Dia merasa frustasi dan tidak berdaya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!