NovelToon NovelToon

Cinta Marsha

prolog

Bruuuk

Tubuh Marsha tersungkur , jatuh ke lantai , gadis cantik dengan dandanan natural itu memekik kesakitan , akibat lutut nya yang habis mendarat di lantai .

Byuuuur

Lagi Marsha di siram oleh seember air oleh teman sekelas nya .

Huuuuuu

Sorak-sorai teman-teman nya membuat Marsha terisak , gadis cantik itu memejamkan kedua bola mata nya , menahan perih di dada nya .

Bukan - karena perlakuan teman-teman nya yang menyudutkan gadis cantik itu , tapi ketika melihat seseorang yang sangat di kenal nya di sudut ruangan tersebut , seseorang yang selalu di bela nya , hanya diam di sudut ruangan sembari terus menatap nya .

“Dasar jala*ng ” ucap Seorang gadis bernama Vera , gadis berambut pendek berwarna pirang .

“Enggak malu di peluk-peluk sama cowok ” teriak Nia - sahabat nya Vera ... “Dassar murahan ” sambung nya lagi dengan tatapan sinis .

Marsha hanya mampu menggeleng-gelengkan kepala nya , diri nya sudah menyangkal dan sudah  mencoba menjelaskan semua nya , jika foto tersebut tidak seperti yang mereka lihat  semua nya , lebih tepat nya Marsha di jebak oleh  seseorang . Mengingat bagaimana lembut dan baik nya hati gadis cantik itu . Namun teman-teman sekelas nya tidak mempercayai sedikit pun perkataan dari Marsha . Mereka menganggap Marsha adalah wanita murahan .

Brakk

Ketika semua teman sekelas nya menyudutkan diri nya , Seseorang mendobrak pintu gudang .

Seorang pria __

Dan di belakang nya  ada seorang gadis yang sangat di kenal Marsha .

Semua atensi mengarah ke dua orang yang baru saja tiba di gudang sekolah tersebut ,

“Ya ampun Marsha sayang !” pekik Reni - sahabat Marsha , tapi mereka beda kelas .

Reni langsung berlari , mendekap tubuh Marsha yang sudah basah , yang di siram air oleh  teman sekelas nya tadi .

Marsha mendongak , lalu menggeleng kan kepala nya , berusaha mendorong tubuh Reni agar tidak mendekati nya , dia takut jika seragam Reni jadi ikutan basah juga .

Namun Reni tetap bersikekeh , gadis cantik itu tetap mendekap tubuh sahabat nya , sembari terisak pilu melihat kondisi Marsha .

Pria yang tadi mendobrak pintu gudang dan melihat pemandangan itu , hati nya berdenyut . Tidak pernah menyangka gadis yang di cintai nya akan mengalami hal sehina ini . Pria itu langsung  saja menatap tajam seluruh teman Marsha .

“Brengs*ek !! Tai kalian semua !” Desis nya dengan kilatan amarah , dia adalah Kavandra alianda -ketua tim basket putra SMA Nusa Bangsa , sekaligus sepupu Reni . Dan satu lagi fakta , jika Kavandra adalah anak dari pemilik sekolah Nusa Bangsa ini .

Mendengar suara Kavandra yang menyeramkan membuat semua teman kelas Marsha terdiam ,dan menundukkan kepala nya , takut juga dengan sifat pria itu yang emosian , sangat dingin dan tidak bersahabat sama sekali . Dan satu lagi jangan lupakan Kavandra pria yang tidak suka  di usik sama sekali oleh siapa pun . Pria itu akan menampakkan taring nya kepada siapa pun yang mencoba mengusik nya . Kavandra sangat di segani di SMA Nusa bangsa , bukan hanya diri nya pria dingin , tapi Kavandra juga cucu pemilik sekolah Nusa bangsa ini .

Hanya seorang Argantara Kusuma sang ketua OSIS tampan itu yang berani menghadapi seorang Kavandra . Karena kedua kakek mereka bersahabat dekat .

Arga maju , lalu tersenyum miring ke arah Kavandra . “Mau jadi pahlawan kesiangan hmm ?” seringai nya .

Kavandra mengepalkan kedua tangan nya , rasa nya ingin sekali menghabisi pria di hadapannya saat sekarang ini , diri nya sangat tau betul siapa pria yang ada di depan nya itu , pria yang sangat egois , bisa Kavandra bilang begitu .. karena tega melihat Marsha di perlakukan sehina itu . Padahal yang Kavandra tau Arga bersahabat dekat dengan Marsha . .

Hueh ' inikah yang dinamakan sahabat dekat ' batin Kavandra di dalam hati , tersenyum sinis ke arah Arga .

“Gak usah sok belagu deh Lo ” seru Arga menatap nyalang ke arah Kavandra . Entah mengapa Arga sangat membenci pria yang ada di hadapannya saat sekarang ini .

Kavandra mengangkat kepalan tangan nya ingin menghajar Arga , pria tidak tahu diri itu , namun suara dari Reni membuat niat nya urung , pria itu mengalihkan atensi nya ke arah Reni yang histeris.

“Vandra, Marsha , Vandra !!” Teriak Reni histeris.

Kavandra dan Arga langsung berlari menghampiri Reni dan Marsha , bisa di lihat tubuh Marsha sudah tumbang   . Gadis cantik itu pingsan , di dalam dekapan Reni .

Tanpa kata apa pun Kavandra langsung meraih tubuh mungil gadis cantik itu , menggendong nya ala bride style , mengabaikan pekikan heboh kaum hawa , pasal nya baru kali ini mereka melihat manusia es dan dingin Nusa bangsa berlaku perhatian seperti itu kepada seseorang , terlebih kepada seorang gadis .

Arga yang melihat itu tidak terima , pria itu mengepalkan kedua tangan nya . Lalu menghadang Kavandra yang akan membawa Marsha .

“Biar gue !” seru Arga mencoba meraih tubuh Marsha yang lemas . Namun Kavandra berusaha menjauhkan tubuh Marsha dari Arga .

Kavandra mendelik , “Minggir !! ” pekik nya .

“Gue enggak bakalan minggir kalau Lo enggak kasih Marsha ke gue” ucap Arga lagi ,

Kavandra lalu tersenyum menatap ke arah  Arga tajam . “Cih ! Lo bahkan enggak pantas pegang Marsha ” sinis nya , lalu tersenyum miring “lo bahkan enggak pantes sedikit pun buat Marsha , ” sambung nya lagi, lalu berlalu  sembari menyenggol tubuh Arga .

Arga menggeram , diri nya tidak terima , lalu ingin mengejar Kavandra yang sudah pergi dengan Reni di belakang nya . Namun Vera  sang kekasih memeluk nya erat dari belakang .

Arga tersentak , pria itu melepaskan dekapan Vera dengan kasar .

Vera berdecak kesal . “Kenapa si Beb ,” gerutu Vera .

Arga menatap nya sinis . “ Lo ,!! gue udah bilang kan , kenapa buat acara kayak gini sih” Desis nya tajam .

Vera tergeragap , “Maaf beb, tapi aku kan bener , enggak salah . Marsha itu memang ****** beb . Kan kamu bisa lihat sendiri tadi , itu bukti nya ” Vera berusaha menghasut Arga dengan menunjukkan bukti foto Marsha yang tengah di rangkul oleh seseorang di sebuah mall .

Arga memijit pelipisnya , rasa nya sangat pusing , di sisi lain hati nya sakit melihat foto tersebut , dan sakit melihat Marsha di perlakukan oleh teman-temannya , di tambah Marsha di gendong oleh Kavandra , dada nya terasa terhimpit oleh beban berat . Namun ketika diri nya ingin menolong sahabat nya itu , Arga tidak mampu , karena rasa kecewa nya lebih besar , maka dari sebab itu sedari tadi pria itu hanya diam saja .

Karena kepala nya pusing , Arga melenggang pergi meninggalkan Vera yang terus-menerus berteriak memanggil nama nya , Arga mengabaikan kekasih nya itu , pria itu saat ini hanya ingin menenangkan diri nya terlebih dahulu . Tentang semua nya yang terjadi . Tentang semua foto Marsha yang di lihat nya .

__oOo__

Sedangkan Kavandra dan Reni membawa Marsha ke UKS . Mereka sangat khawatir dengan keadaan Marsha .

Kavandra merebahkan tubuh Marsha lalu memanggil petugas UKS untuk segera memeriksa nya .

Sang petugas tertegun melihat raut wajah khawatir seorang Kavandra , karena 3 tahun diri nya menjaga UKS ini , baru kali ini diri nya melihat seorang Kavandra mengkhawatirkan seseorang . Yang diri nya kenal , pria itu sangat dingin dan datar , tidak pernah berinteraksi kepada orang asing , hanya teman dekat nya saja .

“Dia enggak kenapa-kenapa kok , dia cuman kelelahan dan dia belum makan” ucap sang petugas UKS tersebut kepada Kavandra , sedangkan Reni gadis itu sudah pergi karena ingin membeli seragam baru untuk Marsha .

Kavandra mengangguk , lalu meraih tangan Marsha , pria itu menggenggam nya erat , dan pandangan nya tidak lepas dari gadis cantik itu.

Petugas UKS itu tersenyum lalu pamit meninggalkan Kavandra dengan Marsha . “Kalau dia sudah sadar , kamu bisa berikan obat ini ” ucap sang petugas sambil menyerahkan obat kepada Kavandra , sebelum pergi dari ruangan itu .

Pria itu hanya merespon , dengan mengangguk kan kepala nya saja  tanpa mengucapkan kata apa pun ,

Kavandra menatap wajah sayu milik Marsha , pria itu menghela nafas nya berat . Mengapa diri nya terlambat , jika diri nya tidak terlambat mungkin Marsha tidak akan mengalami semua ini .

Kavandra sedang bermain basket , bersama dengan teman-teman nya , dua hari lagi akan di adakan turnamen antara sekolah , dan Kavandra selalu kapten basket menyuruh teman-teman nya berlatih lebih giat lagi , hingga pulang sekolah mereka masih berada di lingkungan sekolah .

       Tengah asih berlatih , Reni datang menghampiri nya dengan tergesa-gesa , suara cempreng milik Reni membuat Kavandra menghentikan aktivitas nya , Kavandra menghampiri sang sepupu ,

       “Kita harus ke sa-san-sana Va-ndra” ucap Reni dengan nafas tersengal-sengal .

     Kavandra menautkan sebelah alis nya , bingung dengan perkataan yang di ucapkan oleh Reni , pria itu lalu mengambil sebotol air mineral di tas nya yang tidak jauh dari mereka berdiri .

     Kavandra lalu memberikan air tersebut ke -Reni .

     Reni menenggak nya terlebih dahulu , hingga hanya sisa sedikit , gadis itu lalu menarik nafas nya dalam-dalam , setelah sudah teratur , Reni langsung bicara .

      “Vandra , Marsha , Marsha di bully sama anak sekelas nya. Gue tadi di kasih tau sama Dona , temen sekelas gue , yang masuk geng nya Vera , ” Reni menjelaskan semua nya.

      Kavandra yang mendengar nya langsung mengepalkan kedua tangan nya , tanpa basa-basi lagi pria itu berlalu pergi dari sana , membuat teman-teman nya yang tengah di lapangan basket di buat cengoh.

    “Woi mau kemana lu” teriak Joyfen -sahabat Kavandra .

    “Gile tu si Vandra , main tinggal -tinggal aja ” timpal Boy-sahabat Kavandra .

     Reni menepuk jidat nya melihat Kavandra berlari duluan , kenapa Kavandra tidak tanya dulu dimana Marsha di bully , eh ini malah main pergi-pergi aja .

      Tidak ingin membuat sepupu nya mencak-mencak nanti nya , Reni langsung berlari mengejar nya.

      “Ye ileh , satu nenek emang gitu tuh” sungut Joyfren menatap jengah Kepergian Reni .

      Boy menggeplak kepala Joyfren yang sudah membicarakan sang kekasih- Reni . “Syialan lu, pacar gue tu” gerutu Boy .

     Joyfren menatap jengah Boy, “Dasar bucin akut”

      Boy hanya mengedikkan bahu nya acuh lalu beralih lagi ke arah teman-teman se-tim nya .

     “Lanjut ! Kavandra lagi ada urusan keluarga ” teriak nya ,

__oOo__

“Essshhh, ” Marsha mengerjap-ngerjap kedua bola mata indah nya , sembari memegang kepala nya yang terasa berdenyut .

Di lirik nya kesana kemari , ini adalah ruangan UKS sekolah nya . Diri nya masih ingat betul ketika diri nya belum pingsan , gadis itu tadi merasakan pusing yang luar biasa di kepala nya . Lalu tidak tahan lagi diri nya langsung jatuh di dalam pelukan sahabat nya -Reni . Lalu dimana Reni ? Dan lantas siapa yang membawa nya kemari ? Batin nya .

Cklek

Pintu ruangan UKS itu terbuka , manampakkan seorang pria yang masih mengenakan seragam basket nya lengkap menghampiri nya .

“Kavandra ” seru Marsha .

Kavandra berjalan menghampiri Marsha , dengan seragam di tangan sebelah kiri nya , dan di sebelah kanan nya pria itu menenteng sekresek makanan dan minuman . Dan jangan lupakan senyuman termanis yang di tampilkan di wajah tampan nya . Ah senyuman itu hanya khusus di peruntukkan untuk Marsha seorang saja . Tidak untuk yang lainnya . Meski nya Marsha beruntung mendapatkan senyum dan hati yang tulus dari seorang Kavandra , namun entah kenapa hati Marsha hanya untuk seseorang , seorang pria yang tidak pernah menghargai dirinya .

Kavandra duduk di samping brangkar Marsha . Pria tampan itu meletakkan semua yang di bawa nya tadi ke meja yang ada di dekat mereka .

“Udah bangun hmm? Masih ada yang sakit ” Tanya Kavandra dengan nada lembut nya .

Marsha mengangguk kan kepala nya , “Cuman kepala Marsha yang masih sakit Vandra” ucap nya .

Kavandra mengambil kresek yang di bawa nya tadi , lalu membuka nya. Kavandra menyajikan makanan tersebut dan menyuruh Marsha makan .

“Makan dulu Sha , perut kamu kosong . Kenapa tadi jam istirahat enggak ke kantin ?” tanya Kavandra .

Marsha menghembuskan nafas nya kasar lalu meraih kotak berisi makanan dari tangan Kavandra , menyuapkan nya ke dalam mulut nya. “Aku tadi ada tugas banyak banget Vandra , jadi enggak sempet ke kantin” sahut Marsha bohong , padahal tadi diri nya sibuk mengurus keperluan Arga , ya Arga merengek meminta Marsha mengurus keperluan pria itu pergi kemping Minggu depan .

Kavandra mengangguk-anggukkan kepala nya , lalu mengusap kepala Marsha sayang. “Yaudah kamu makan gih , nanti kalau udah siap minum obat , dan ganti seragam kamu yang basah itu” ucap Kavandra .

Marsha tersenyum . “Makasih ya Vandra , kamu baik banget sama aku” ucap Marsha , Kavandra tersenyum mendengar nya .

Lalu pria itu memalingkan wajah nya ke lain arah , Kavandra menghela nafas nya kasar . “Andai kamu mau sama aku Sha , kamu bakalan jadi ratu di dalam hidup ku” batin nya menatap nanar ke depan .

__oOo__

Episode 2..

“Marsha Bangk*e !!”

“Marsha syialan !!”

“Arghhhh bangs*at !! Kenapa Lo selalu nyakitin hati gue !”

“Gue benci sama Lo ”

Umpatan itu lolos dari bibir Arga , pria itu meraup wajah nya dengan kasar , lalu menghempaskan seluruh barang yang ada di hadapannya saat sekarang ini . Emosi nya benar-benar di atas nalar .

“Woi santuy bro , Lo ngehancurin banyak barang ! Bisa rugi nanti Lo ” Teriak Revan-sahabat Arga . Pria itu berjalan menghampiri Arga dengan gaya Cool nya .

Arga menoleh , menatap ke arah Revan dengan tatapan tajam , membuat si empunya meringis melihat nya . “Yoi deh , Lo bisa hancurin lagi semau Lo . Lagian ini kan barang milik Lo ya , gue sih enggak bakalan rugi” ucap Revan lagi .

Arga menghela nafas nya kasar , lalu menjatuhkan bokong nya di sebuah sofa apartemen milik nya . Memejamkan mata nya sesaat , di susul oleh Revan yang duduk di kursi meja belajar .

“Rasa nya sakit kayak gini ya Van, gue benci banget sama Marsha ” ucap Arga yang masih setia memejamkan kedua bola mata nya .

Revan tersenyum mendengar nya . “Kenapa Lo enggak berdamai sama masa lalu bro ! Gila Lo sih ! Kalau gue jadi Lo , gue bakalan jujur , tapi yaudah deh , Lo ya tetap Lo , mau gue nasehatin sampe mulut gue berbuih juga Lo bakalan enggak bakalan berubah” cibir Revan .

Arga terkekeh mendengar cibiran dari Revan . “Lo enggak pernah ngerasain apa yang gue rasain Van”

Revan memutar bola mata nya jengah , jenuh dengan ucapan Arga yang selalu jika diri nya memberikan nasehat selalu mengatakan hal yang sama . “Serah Lo deh ! Yang penting jangan nyesel !”

Arga membuka mata nya , lalu menatap Revan , dan tersenyum kecut ke arah Revan . “Gue enggak bakalan pernah nyesel Van , karena mau gue kayak gimana pun , Marsha bakalan jadi milik gue ! Dan Lo harus tau , dia itu cinta mati sama gue Van ” ucap Arga sarkas.

Revan tersenyum miring , “Sepercaya diri itu kah Lo sama diri Lo sendiri ? Sepercaya gitu kah Lo sama perasaan seseorang yang bisa berubah sewaktu-waktu ?” ucap nya .

Lalu Revan bangkit dari duduk nya , sedangkan Arga masih mencerna setiap kata yang keluar dari bibir sahabat nya itu . “Gue cuman saranin ‘berubah Arga !!!” ucap Revan dengan menekankan kata ‘Berubah . “Lo sekarang bisa bangga karena dari dulu cinta nya Marsha besar banget buat Lo ! Tapi enggak kedepannya . Apa lagi dengan sikap Lo ” sambung nya lagi . Lalu Revan keluar dari kamar apartemen milik Arga .

“Gue mau delevery makanan , Lo pesen enggak ?” Teriak Revan dari luar , namun tidak di respon sama sekali oleh Arga , pria itu masih termenung mencerna semua kata yang di ucapkan oleh sahabat nya Revan .

Sedangkan Revan di luar tersenyum penuh arti melihat kebungkaman dari Arga . “Gue yakin Lo bisa berubah Arga ! Lo hanya perlu waktu , dan gue yakin Lo bisa ngerti , Lo harus ngerti semua yang terjadi , kalau selama ini Lo cuman salah faham doang Ga ” batin Revan di dalam hati nya ..

___oOo___

“Mau pulang ? Aku antar ya ?” ucap Kavandra kepada Marsha penuh dengan kelembutan.

Marsha tersenyum lalu menggeleng kan kepala nya ,. “Marsha pulang sendiri aja deh Vandra, lagian Marsha juga mau pergi ke toko buku bareng sama Reni” Tolak Marsha lembut .

Kavandra menghembuskan nafas nya kasar , kecewa dengan penolakan dari Marsha , ya walaupun gadis cantik itu menolak nya secara halus .“Bareng aja deh , biar aku antar ya !! ” Kavandra terus-menerus mencari cara agar Marsha mau pulang bersama dengan diri nya .

“Enggak enak, kalau harus ngerepotin Vandra terus” sahut Marsha yang memang keberatan jika harus merepotkan pria itu lagi .

“Sha!” Teriak Reni dari arah belakang nya , Kavandra dan Marsha langsung membalikkan tubuh nya menghadap ke arah Reni .

“Sha, nyokap gue nelpon gue , kata nya gue harus pulang cepet . Sorry enggak nepatin janji ya... Kita pergi lain waktu” ucap Reni , lalu menatap ke arah Kavandra sembari mengedipkan sebelah mata nya , gadis itu lalu langsung beringsut pergi dari sana .

Kavandra tersenyum tipis.

Marsha melemaskan bahu nya . “Yah , Reni mah , tadi dia yang janji .” ucap Marsha , lalu menatap ke arah Kavandra . “Aku pulang duluan ya Vandra , aku bisa pesen taxi aja ” sambung nya lagi .

Kavandra yang melihat Marsha ingin pergi langsung memegang tangan gadis cantik itu ,

Marsha mendongak menatap wajah Kavandra . "Ke-kenapa ?" Tanya Marsha .

"Aku antar " sahut Kavandra . Lalu menarik lengan gadis itu menuju parkiran sekolah .

Tanpa menyahut , Marsha hanya diam sembari memandangi Kavandra ,

Kavandra lalu mengambil helm milik nya menyerahkan nya kepada Marsha .

Marsha menautkan sebelah alis nya bingung " Maksud nya ? Kanapa di kasih ke Marsha ?" Tanya Marsha.

Kavandra tersenyum . "Pakai Sha . Biar kamu aman !" Seru Kavandra .

Marsha menggeleng kan kepala nya." Enggak deh , kan kamu yang bawa motor nya "

Kavandra tersenyum . "Aku enggak kenapa-kenapa Sha . Aku udah biasa naik motor . Kamu yang jarang banget naik motor . Nanti kalau kamu kenapa-kenapa gimana ?"

Marsha mencebikkan ujung bibir nya . "Lalu kalau kamu yang kenapa-kenapa gimana juga coba ?"

Kavandra terkekeh , mengacak rambut Marsha gemas . "Nanti kita berhenti di toko helm yang di seberang jalan . Nanti kita beli helm buat kamu ya" ucap Kavandra .

Marsha menghela nafas nya dalam , namun mengangguk kan kepala nya .

Setelah itu kedua nya meninggalkan sekolah tersebut ...

__oOo__

"Makasih ya Vandra , udah di anterin pulang eh malah di ajak ke toko buku lagi . Plus buku nya di bayarin " seru Marsha sembari mengangkat paper bag yang berisi beberapa buku yang di beli nya di toko buku tadi bersama dengan Kavandra .

Ya -- saat ini kedua nya sudah sampai di rumah milik Marsha .

Kavandra tersenyum , "enggak usah sungkan Sha . Kayak sama sapa aja deh" sahut Vandra . Lalu melirik jam tangannya , "Sha aku pulang dulu ya , aku mau nemenin kakek main golf ni ." Ucap Kavandra .

"Kamu enggak mampir dulu . Kayak nya Mami sama Papi ku udah pulang deh" Marsha menunjukkan beberapa mobil yang sudah terparkir rapih di halaman rumah nya ,

Kavandra menggeleng kan kepala nya . "Enggak deh , besok aku janji aku mampir . Salam ya buat Mami sama Papi . Aku pulang dulu. Takut kakek Malik ngamuk "

Marsha tersenyum , "salam juga ya sama kakek Malik , mungkin weekend aku kunjungi deh sama Omi aku" ucap Marsha .

Kavandra mengangguk kan kepala nya , setelah memakai helm full face milik nya pria itu melambaikan tangan nya .

"By Sha !!!"

Marsha tersenyum , hingga suara dekheman seseorang membuat Marsha terlonjak kaget .

"Ekhhhm"

Marsha membalikkan tubuh nya menatap seseorang yang tengah bersidekap dada .

"Arga ?"

Arga menautkan sebelah alis nya . Menatap tajam ke arah Marsha . "Enak ya pacaran sampai jam segini baru pulang . Enggak tau apa gue sama kedua orang tua gue capek nunggu . Dan Lo ??"

"Aghhh " Arga mengacak rambutnya frustasi .

"Udah buat kakek gue nungguin Lo lama . Lo tau kan kondisi Kakek gue?"

Marsha mengangguk kan Kepala nya lemah . Menundukkan kepala nya . Takut melihat tatapan tajam Arga .

"Lo !!" Tunjuk Arga .

"Marsha , Arga ,!! Masuk !! Ada yang ingin kita bahas " teriak Ony dari dalam . --nenek Arga .

"IYA Ny " Teriak kedua nya dan langsung berjalan masuk ke dalam rumah , takut Ony nya Arga mengomel panjang lebar , dan akan membuat semua orang kewalahan .

Sebelum benar-benar melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah. Arga membisikkan sesuatu kepada Marsha .

"Urusan kita belum selesai" bisik Arga .

Episode 3 perjodohan

Kavandra memakirkan sepeda motor sport milik nya , pria itu melangkah kan kaki nya memasuki rumah bak istana itu , melirik ke sana kemari , lalu pandangan nya tertuju ke arah sosok pria tua yang tengah menatap nya dengan jengah , dia Malik - kakek Kavandra .

Kavandra menghela nafas nya kasar , pria tampan yang masih mengenakan seragam nya lengkap itu menghampiri sang kakek , lalu menyalami nya dengan takjim.

"Kenapa sekalian enggak pulang saja ?" omel Kakek Malik .

Kavandra sudah menduga jika sang kakek akan ngomel jika diri nya pulang terlambat , tidak menemani kakek nya bermain golf .

Kavandra menghela nafas nya dalam , pria itu menjatuhkan tubuh nya di kursi samping sang kakek . "Vandra tadi ada latihan basket kek" sahut Kavandra .

Kakek Malik memicingkan mata nya , lalu tersenyum miring ke arah sang cucu. "Oiya ? Apa main basket nya sama Marsha si imut dan jelita itu " ledek sang kakek .

Kavandra mendengus kesal , lalu memutar bola mata nya jengah . "Pasti Reni kan ?" tebak nya yang jelas tidak pernah meleset , jika semua yang kakek Malik tau tentang diri nya pasti dari sepupu nya itu . Awas saja , niat Kavandra ingin mentraktir sepupu nya itu pupus . Kavandra akan mengomeli sepupu nya yang super cerewet itu nanti nya .

Kakek Malik tersenyum simpul . "Kenapa emang nya ? Apa kamu malu Vandra .."

Kavandra tidak menanggapi , pria itu dengan gaya Cool beranjak dari duduk nya , pria itu menoleh ke arah sang kakek .

"Vandra mau ganti baju dulu kek , nanti Vandra langsung turun , temenin kakek main golf nya" ucap Kavandra lalu berlalu dari sana .

Kakek Malik menghela nafas nya kasar , memijit pelipisnya nya yang agak berdenyut . Dia -- dia sangat tau jika cucu nya itu sangat mencintai Marsha . Tapi apa Papi Marsha mau menerima nya . ? Oke jika nenek dan Mami nya setuju karena mereka berdua menyukai Kavandra . Tapi tidak dengan Jordan -- Papi Marsha .

Kejadian masa lalu ? Ya sudah pasti , itu yang akan Jordan pertimbangkan . Pria itu sama seperti mendiang ayah nya , yang sama-sama keras kepala . Tidak memperdulikan penjelasan orang lain . Mereka mengambil kesimpulan sesuai isi pikiran mereka .

Huh

Rasa nya sangat pusing harus menghadapi Jordan nanti .

"Tapi kakek akan berjuang untuk mu cucu ku " seru kakek Malik menatap nanar ke depan .

Kavandra yang belum sepenuhnya masuk ke dalam rumah , berdiri di pintu . Diri nya tau , bahkan sangat tau , apa yang terjadi dulu . Semua nya tidak sengaja Kavandra dengar ketika sang kakek berbicara dengan Omi nya Marsha .

Kavandra menghela nafas nya dalam , rasa nya begitu banyak ujian perjuangan cinta nya untuk mendapatkan Marsha . Tapi Kavandra tidak akan mundur dan putus asa . Pria itu akan terus berjuang untuk bersama dengan Marsha .

___oOo__

"Apa menikah ?" Pekik Arga terkejut dengan apa yang baru saja di bilang oleh Kakek , Mama, dan Papa nya . Tanpa sadar pria itu meninggi kan suara nya di depan Jordan -- Nia kedua orang tua Marsha . Sedangkan Marsha gadis cantik itu hanya menundukkan kepala nya saja sedari tadi , tanpa minat mengangkat suara nya .

Reta -- Mama Arga langsung mencubit paha putra nya itu , membuat Arga membulat kan kedua bola mata nya menatap sang Mama . "Mama kenapa cubit Arga ?"

Reta meringis malu , "pelan kan suara kamu Arga ." Bisik Mama nya .

Arga mencebikkan ujung bibir nya , pria itu menatap malas ke dua orang tua nya .

"Maaf ya , Jor, Nia , Arga mah suka bercanda" seru Darta -- Papa Arga .

Jordan dan Nia tersenyum simpul menanggapi nya . Mau protes juga bagaimana , soal nya ini adalah permintaan terakhir sang Papa , kakek Marsha sebelum menghembuskan nafas nya terakhir .

"Tapi Pa . Arga enggak mau ! Arga kan masih sekolah " tolak Arga lantang .

"Arga !!" Kakek Zayn membulatkan mata nya mendengar perkataan sang cucu .

"Kamu harus ikuti apa kata para petuah Arga !!" Itu suara Ony nya Arga yang berbicara . Wanita judes bin galak itu menatap sang cucu dengan tatapan tajam . Membuat Arga langsung diam dan tidak berani angkat suara lagi .

"Bagaimana Jordan ?" Tanya Kakek Zayn .

Jordan menghela nafas nya berat , sebenarnya sangat berat menuruti permintaan sang Papa . Karena bagaimana pun Jordan ingin agar putri nya menikah tanpa paksaan dan satu lagi Jordan ingin putri nya menyelesaikan pendidikan nya terlebih dahulu . Namun kini diri nya mau tidak mau harus menerima nya .

"Baiklah Kek , saya setuju ! " Ucap Jordan .

Kakek Zayn mengangguk kan kepala nya , "baiklah , pernikahan kita adakan seminggu lagi . Mereka akan tetap bersekolah walaupun sudah menikah " ucap kakek Zayn .

"Mana bisa kek !! Aku kan masih sekolah . Ah kakek mah , seenak nya aja ngambil keputusan . Kalau pihak sekolah tau bagaimana ? Aku enggak mau di keluarin " tolak Arga .

Ony melebarkan mata nya lalu menghampiri sang cucu , wanita tua itu mengetuk kepala sang cucu dengan kuat . "Kau bodoh ya ! Yang punya sekolah juga teman nya kakek ! Bahkan kakek mu itu juga donatur terbesar di sekolah itu . Tidak akan ada yang berani menyuruh mu keluar "

Arga mengerucutkan bibirnya , "tapi kan ny--"

"Tidak ada tapi-tapian , pokok nya kamu dan Marsha menikah Minggu depan " putus Ony .

Arga menoleh ke arah Papa dan Mama nya ."Ma, Pa " rengek Arga . Namun kedua nya mengedikkan bahu nya acuh ,

"Bagaimana Jordan ? Kakek memutuskan jika Arga dan Marsha akan menikah Minggu depan . " Usul Kakek Zayn .

"Apa tidak kecepatan kek ?" Tanya Jordan .

Kakek Zayn menggeleng kan kepala nya . "Lebih cepat , lebih baik Jordan . Kakek ingin melihat kedua nya sudah resmi sebelum kakek menyusul ayah mu" seru Kakek Zayn tertunduk lemah .

"Pa!". Reta dan Darta berseru , kedua nya menggeleng kan kepala nya .

Jordan menghela nafas nya dalam , di lirik nya sang istri yang tersenyum . Lalu pandangan pria itu tertuju ke arah putri semata wayangnya -- Marsha , gadis kecil nya tengah menundukkan kepala nya . Tidak tau apa yang di rasakan nya , tapi Jordan harus mengiyakan permintaan ini .

"Baiklah , aku setuju !" Ucap Jordan .

Dan hal tersebut membuat semua orang terpekik girang , tapi tidak dengan Arga dan juga Marsha .

Arga masih bersungut-sungut menolak nya . Sedangkan Marsha menatap nanar ke depan . Bukan nya tidak cinta dan menolak menikah dengan Arga . Tapi Marsha sakit hati atas perlakuan pria itu . Arga menolak menikah dengan nya terang-terangan di depan nya .

"Apakah sebegitu benci nya kamu sama aku Arga ? Sampai di dalam hati mu tidak ada aku sedikit pun . " Batin Marsha .

"Are you oke Sha ? " Tanya Omi Marsha yang duduk di samping gadis cantik itu .

Marsha tersentak , langsung tersenyum ke arah sang Omi , dan menggeleng kan kepala nya . "Omi jangan khawatir , Marsha baik-baik aja kok " sahut Marsha , membuat Omi nya bernafas lega . Diri nya takut jika Marsha terbebani dengan semua ini.

___oOo___

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!