NovelToon NovelToon

Dia Milikku!!

Bab 1 Kemarahan Sukuna

Intro dikit....

Al. Raka Febriansyah adalah nama pemeran utama isi novel ini, dia memilih sedikit trauma sehingga membuat dia mengalami Gangguan PARANOID. Tentunya kalian sudah tak asing kan mendengar kata PARANOID? saya tau kata PARANOID ini,sebab saya sudah lama membaca salah satu komik terpopuler Di aplikasi ini,komik itu berjudul "Bos Sombong". saya mendapat inspirasi dari komik itu hehe.

emmm... kalau kalian belum pernah membaca komik itu dan belum tau apa paranoid itu, sini biar saya jelaskan. penjelasan di bawah ini saya juga dapat dari google😁

Paranoid adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa curiga dan tidak percaya pada orang lain tanpa alasan yang jelas. Penderita penyakit ini cenderung berpikir, berperilaku, dan bertindak yang tidak biasa pada orang lain.

Penderita paranoid akan mengalami paranoid terus menerus pada orang lain.Ia cenderung menganggap

orang lain akan berbuat jahat, menyakiti, atau menipu dirinya kelak.

Setelah membaca penjelasan di atas kalian tentunya sudah paham kan dari sikap/sifat,dan cara berfikir Pemeran utama isi novel ini? saya hanya memberi tau untuk kalian yang belum paham ya....yang sudah paham tak usah protes. Kalau belum paham baca berulang-ulang sampe paham. saya bukan guru yang bisa menjelaskan secara detail,jadi tolong maklumi🙏

...----------------...

Terlihat seorang wanita paruh baya sedang duduk menunggu di taman yang sepi, ia sepertinya tengah menunggu seseorang.

"Maaf membuatmu menunggu terlalu lama" ucap seorang pria paruh baya yang memakai jas hitam berjalan menghampiri wanita itu.

Ia kemudian duduk tepat di samping wanita tersebut

"Tidak apa-apa" jawab sang wanita tak merasa keberatan

"Aku memanggilmu kemari untuk memberi tau hal yang penting" ujar pria tiba-tiba

Di saat wanita paruh baya itu mencoba menoleh untuk mendengarkan dengan baik hal penting apa yang ingin dikatakan oleh pria itu, namun saat itu juga tiba-tiba saja kepalanya terhenti lantara pistol telah dicondongkan di kepalanya terlebih dahulu sebelum dia menoleh, ia sangat ketakutan dan panik, sampai-sampai itu membuat tubuhnya kaku tak bisa bergerak sama sekali.

"Aku sudah lama ingin membunuhmu!" Ujar seorang pria paruh baya dengan nada menekan serta tatapan kebencian di matanya

"A-apa yang kau katakan, aku tidak mengerti" Jawabnya gemetar ketakutan dan enggan untuk bergerak sebab takut pistol itu akan melubangi kepalanya jika ia bergerak

"JANGAN MENJAWAB!!" Teriaknya

Teriakan sang pria itu membuat wanita tersebut menutup mata kaget menelan ludah lantara ketakutan sedang menyelimuti dirinya

Senyuman sinis terukir di wajah lelaki yang tengah menyondongkan Pistol di kepala wanita paruh baya itu.

"Selamat tinggal"

DORRR!!!

Suara tembakan terdengar sangat keras bersamaan dengan bangunnya seorang pria dari tempat tidur

"IBU!!"

Keringat dingin bercucuran di seluruh tubuhnya,Nafasnya terengah-engah sangat ketakutan. seiring berjalannya waktu perlahan nafasnya mulai membaik. Ia mengusap keringat dinginnya setelah sadar bahwa itu semua ternyata hanya lah mimpi.

"Ini sudah cukup lama setelah kepergian ibu, kenapa aku baru memimpikan tentang ibu sekarang?" ia bergumam sendiri dan bertanya-tanya pada diri sendiri.

Pria ini bernama Al.Raka Febriansyah ,dia adalah pemeran utama isi novel ini.Dia biasa dipanggil dengan sebutan Raka,saat ini dia sudah berumur 20 tahun.

Ibunya meninggal sudah 2 tahun lamanya, 2 tahun itu dihitung pas pada hari ini.dan hari ini adalah hari ulang tahun ibunya bersamaan dengan hari kematian sang ibu. lantaran ibunya meninggal disaat hari baiknya yakni di Hari Kelahiran.

Raka setelah mendapatkan mimpi horor itu membuat matanya tidak bisa tidur kembali,dia mencoba untuk mendapatkan kenyamanan dengan mengubah posisi tidur beberapa kali dengan tujuan akan membuat ia kembali tidur,namun mau bagaimanapun dia mengubah posisinya tetap saja tak berhasil,karena itu dia pun bangun dari tidur nya sembari berdecak kesal kemudian melihat jam dinding,terlihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 06.01 pagi,pria itu reflek tak percaya melihat itu,ia lalu melihat jam ponsel untuk memastikan......

"ASTAGA!!"

Ia bergegas mandi lalu bersiap-siap untuk ke makam ibunya. Setelah bersiap dengan sembrono pria itu keluar kamar lalu menuruni tangga dikarenakan kamarnya berada di lantai atas

"Kau mau kemana?" Tanya seorang ibu tiri yang kebetulan sudah bangun dan masih memakai piyama

Wanita ini bernama Clarissa Yunita,dia berperan sebagai ibu tiri dari Raka. Bisa dipanggil dengan sebutan Lisa.Dia belum begitu tua.....

Pria itu tak merespon apapun walau dia juga mendengar dan tau bahwa wanita itu sedang bicara padanya. Lisa mengerutkan bibir kesal dengan sikap anak tiri yang begitu dingin padanya, dia seakan-akan tak dianggap ada di rumah ini

Walau mau bagaimana pun wanita itu berupaya mendekati Raka,dia tetap tak bisa. Saat ini Raka hanya terus berlari menuju garasi mobil/motor. Ia kemudian menaiki motor sport berwarna hitam miliknya dan lalu melaju dengan kecepatan tinggi menuju makan ibunya

*Makam

Lelaki yang memakai jaket serba hitam bermotif gambaran tengkorak di bagian tengah punggung serta tulisan Abius di sebelah kiri jaketnya. itu ialah nama geng motor Raka. Anak nakal nan badBoy itu saat ini sedang jongkok di samping makan ibunya yang sudah lama meninggal. ia menatap sendu ke arah batu nisan dan tanpa sengaja meneteskan air mata, tangannya dengan refleks langsung menghapus air mata yang berderai di pipinya

"JANGAN MENANGIS JANGAN MENANGIS" gumamnya menguatkan diri sendiri seraya menghapus air mata

Raka memejamkan mata kemudian berdoa untuk ibunya di alam sana. setelah berdoa, dia meletakkan bunga yang ia beli saat perjalanan kemari di atas makam sang ibu dengan sangat hati-hati. setiap dia berkunjung kesana dia pasti akan menceritakan beberapa cerita, memang sedikit agak gila sih jika dia melakukan itu, namun dia hanya bisa tenang disaat dia bercerita di depan makam ibunya dibanding saat bercerita dengan teman-teman geng motor.

pria itu duduk bersila di samping makam ibunya

"Ibu,hari ini aku akan bercerita seperti biasanya"

"Kemarin aku habis mabuk bersama teman-temanku di bar, dan ibu tau...saat salah satu teman geng motorku mengantarku pulang aku muntah di pakaian nya. hahahah, aku mengingat itu samar-samar sih..... setelah kejadian itu aku tak ingat apa-apa lagi Bu." ujarnya sembari tersenyum kecil

Tetapi senyuman itu perlahan memudar kembali

"Sejak kepergian ibu, hari hari selalu suram" ucapnya tak semangat

Raka terdiam sejenak lalu menghela nafas disusul dengan senyuman manis di wajahnya

"Ibu,aku pergi dulu, lain kali aku akan berkunjung lagi" ucapnya dengan tatapan sendu memegangi batu nisan

"Selamat ulang tahun" bisiknya kemudian berdiri dan berjalan pergi

*******

Dalam perjalanan pulang,Raka melaju dengan kecepatan tinggi seperti biasa,ia sama sekali tak pernah berfikir bahwa dia bisa saja kecelakaan jika terus mengendarai motor secepat itu. sungguh dia tak peduli,dia bahkan akan lebih senang jika ia mati dan menemui ibundanya di Alam baka dari pada tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.

sesampainya ia di rumah...

Ia berjalan santai masuk ke dalam dan duduk sarapan bersama ayah dan ibu tirinya. Raka adalah anak satu-satunya dari Ayah dan ibu kandungnya. dia anak Tunggal ,dia tak memiliki adik ataupun kakak dari ibu kandungnya maupun dari ibu tirinya, walau begitu dia tak pernah mendapat kasih sayang dari seorang ayah, satu-satunya orang yang memberi kasih sayang kepadanya hanyalah ibu kandungnya. ayahnya dulu pun sering memanjakan Raka,namun Raka tau semua hanyalah pura-pura agar mendapatkan kepercayaan dari ibu,karena itu dia tak pernah menganggap kasih sayang dari ayah itu ada.

Walaupun ibunya memberi kasih sayang yang begitu banyak kepadanya, dia tidak pernah menghargai satupun dari itu. Dia memang Sangat sayang pada sang ibu lebih dari apapun, namun ego nya lebih tinggi dari itu.sikap Ego menghalangi hubungan antara anak dan ibu

ia sama sekali tak suka diperlakukan layaknya anak kecil yang selalu dimanjakan Lantaran dia adalah seorang anak laki-laki, pikirnya saat itu.....sangat tak cocok baginya jika dimanjakan layaknya anak perempuan,sedangkan dia itu kan anak Laki-laki.

Disaat ibunya meninggal dia merasa sangat terpukul dan menyesal setiap mengingat sikap yang ia berikan pada ibunya di masa lalu. dia mana tau jika ibu nya akan meninggalkan dirinya secepat itu.

*****

Suasana sarapan setiap hari selalu canggung, termasuk hari ini, senyap tak ada suara selain bunyi sendok makan dan garpu yang mengenai piring.

"Raka, kau pergi kemana pagi-pagi tadi?" tanya Lisa yakni ibu tiri Raka

Tak ada respon dari pria itu,dia hanya terus melahap makanan dengan lahapnya. Lisa yang mencoba baik di hadapan suaminya membuatnya merapatkan bibir setelah tak mendapat jawaban apapun dari anak itu seperti biasanya. sang ayah menatap sinis ke arah Raka karena ia tak menjawab apapun dari pertanyaan ibunya

"Raka,kau di tanya oleh ibumu apa kau tidak dengar?" Ucap Sang ayah sedikit emosi

Ayah kandung Raka ini bernama Al. Abraham Sukuna. Bisa dipanggil dengan sebutan sukuna, dia saat ini sudah berumur 48 tahun. Nama depan raka di ambil dari nama depan ayahnya. namun Raka sama sekali tak menyukai nama itu, dia bahkan sangat ingin mengganti namanya.

Bahkan ucapan sang ayah pun ia tidak merespon, Sukuna yakni sang Ayah dari Raka lantaran tak mendapat respon dari anaknya mencoba mengulang pernyataan yang sama lagi dengan harapan kali ini Raka akan merespon. tetapi pria muda tersebut bukannya menjawab dia malah berdiri dan pergi setelah meminum beberapa tegukan air. Di saat ia sudah hampir melewati lorong pintu langkahnya terhenti disaat tiba tiba-tiba ayahnya melempari garpu ke arahnya,namun sayangnya garpu tak mengenai dirinya melainkan mengenai pintu.

"Ini sudah cukup lama setelah ibumu meninggal ,tapi kau masih bersikap layaknya anak kecil!!? Apa kau ingin menjadi bisu selamanya!? jika kau ingin, Ayah bisa menjadikan mu bisu sekarang!!" ketus sang ayah sangat marah

Pria muda tersebut melanjutkan langkahnya Kembali setelah sukuna mengatakan ucapan kasar pada raka, ia tak mempedulikan perkataan itu sama sekali, jikalau pun suatu saat hatinya menjadi sakit mendengar ucapan kasar dari mulut ayahnya sendiri,dia masih akan mencoba sabar dan menganggap itu hanya angin lalu. sebegitu tak inginnya dia berurusan apapun dengan Ayahnya. dia bahkan terlalu jijik untuk menyebutnya seorang ayah.

Bab 2 Berkunjung ke Makam Ibu

"RAKA BERHENTI!!" perintah Sukuna

Anak itu sama sekali tak peduli dengan teriakan sukuna, mau dia nangis darah pun dia tak akan pernah menoleh untuk mendengarkannya. Anak itu kembali menaiki motor sport miliknya seraya memasang helm di kepala lalu melaju pergi. sedangkan di dalam rumah, Lisa sebagai seorang istri ia mencoba menenangkan suaminya yg saat Ini sedang marah, ia menenangkannya agar pria itu tidak terkena darah tinggi.

Pria muda yg tengah mengendarai motor sport hitam dengan jaket bermotif tengkorak di punggung serta nama Abius di jaket nya sedang terlihat kebingungan, ia tidak tau harus kemana di pagi-pagi buta begini. jika ingin nongkrong bersama teman se-geng motornya juga tak mungkin sebab mereka hanya berkumpul di saat siang sampai malam hari bukan pada pagi hari, apalagi pagi-pagi buta seperti ini. karena bingung ingin kemana ia hanya terus berkendara tanpa tujuan,ia menggigil kedinginan karena udara di pagi hari sama sejuknya saat di malam hari,walau sudah memakai jaket dan kaos tangan,dia masih bisa merasakan dengan jelas angin secara perlahan masuk ke dalam tubuhnya.

Karena terlalu dingin dia memilih berhenti di suatu tempat, tanpa ia sadari tempat yg Raka singgahi itu ternyata rumah orang kaya,ya sebelas dua belas lah dengan rumah Raka. Raka turun dari motor tanpa membuka helm.

"Dingin sekali" gumamnya menggigil kedinginan

"Hei nak, ini bukan tempat parkir" ucap seorang satpam dari dalam pagar rumah

Raka menoleh ke belakang setelah mendengar seseorang sepertinya sedang bicara padanya

"Bapak bicara padaku?" tanya Raka

Satpam itu mengerutkan kening lantaran tak mendengar dengan jelas apa yg dikatakan Raka

"Kau bilang apa?" tanya satpam

"Aku tanya, tadi itu apa bapak bicara padaku?" ujar Raka sedikit mengeraskan suara

Mulut sang satpam berdecak

"Yang aku dengar darimu hanyalah jzjksnznehheiskxsmsbdhx saja. buka helm mu dulu kalau ingin bicara" ucap satpam sedikit kesal

"Bukan helm yg salah,tapi kau yg tuli" Raka bergumam kemudian membuka helm

Raka memainkan rambutnya setelah membuka helm

"Aku bilang, apa bapak bicara padaku tadi?" tanya Raka dengan ekspresi sudah terlihat muak karena terus mengulangi pertanyaan yg sama

"Ya. kau pikir aku sedang bicara dengan siapa?" Ucapnya merasa terhina

"Ohh" jawab Raka seadanya lalu kembali membalikkan badan ke arah jalan raya

Lagi-lagi satpam tersebut berdecak kesal dengan tingkah laku anak muda itu padanya, tapi setelah ia lihat-lihat dari tampang dan tingkah nya, satpam itu berfikir mungkin dia adalah kekasih nona yg ada di rumah ini. karena berfikir demikian dia pun tak jadi mengusir Raka dan membiarkannya berdiri disana. tak lama setelah itu Raka pun kembali menaiki motor dan melaju kembali. melihat pria muda itu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun membuat sang satpam terlihat kebingungan.

Tak lama setelah perginya Raka,seorang wanita keluar dari rumah tersebut dan menaiki mobil merah. saat mengemudikan mobil dia tampak bingung dengan satpam yg terus melihat ke arah jalan dan tak membuka pintu gerbang untuknya. ia membuka kaca mobil

"Pak apa yg kau lihat,buka gerbangnya!!" perintah wanita muda

Mendengar suara Nona pemilik rumah ini memanggilnya membuatnya kembali sadar dari lamunan dan dengan gercap membukakan gerbang, sebelum wanita itu melewati gerbang....

"Eh nona" panggil satpam tiba-tiba

Wanita itu mengangguk ke atas satu kali dengan arti Apa?

"Tadi ada seorang pria tampan yg menunggu di depan sini, apa itu pacarmu nona?" tanya satpam keypo

"Satya?"

Satpam menggelengkan kepala

"Bukan"

Wanita itu berfikir sejenak. siapa saja teman pria tampan yg ia miliki

"Aditya?"

"Aku tidak tau nona, yg aku tau sebelumnya aku belum pernah melihat dia bersama nona, aku pikir dia pacar nona" ujarnya

"Aku tak punya pacar. ah sudahlah, aku akan tanya pada teman ku nanti"

"Oh baik nona"

Wanita itu pun melaju pergi dengan mobil merah menuju sekolah SMA nya.

*****

Sementara di sisi lain, raka saat ini masih terus mengendarai motor entah kemana dia akan pergi

"Aku pergi ke rumah Ivan saja" gumamnya kini mengambil keputusan

Di rumah yg tak begitu besar, Raka memarkir motor tepat di depan rumah ivan

Tok! tok!

"Iya sebentar!" teriak seorang pria dari dalam rumah

Membuka pintu

"Raka?"

"Hai, boleh aku istirahat di sini sebentar?" tanya Raka

"Boleh,tapi kenapa?"

Raka hanya berdecak tak menjawab seraya langsung masuk ke dalam rumah ivan setelah mendapat ijin. Ivan hanya bisa mengikuti dari belakang lalu menutup pintu. Raka menjatuhkan diri duduk di atas sofa panjang empuk yg ada di ruang tamu. ia menghela nafas lega

"Kawan,disini tak ada AC seperti yg ada di rumahmu, kau bisa kepanasan, aku yakin kau tak akan bisa bertahan lama disini" ujar Ivan sembari berjalan dan duduk di sofa yg lain

Raka tak merespon malas menjawab. tangannya yg sedang mencoba membuka sepatu terhenti kan lantaran Ivan melarang

"Ehh! kau tak usah membuka sepatu mu. aku tau sepatumu bersih dari kuman" ucap Ivan bercanda

Pria muda itu tersenyum miring setelah mendengar ucapan sahabatnya

"Aku habis injak tai ayam loh" ucap Raka asal, ingin melihat reaksi Ivan

Mata Ivan refleks melototi sepatu Raka

"Kau ini yg benar" ucapnya serius

Raka mengangguk terlihat sangat meyakinkan,dia samping itu dia juga mencoba menahan tawa. di tengah-tengah kepercayaannya dengan ucapan Raka, tiba-tiba dia teringat bahwa Raka sangat suka mengerjai dirinya, dengan memikirkan itu membuatnya kembali tak percaya

"Raka.....setelah semua kebohongan yg sering kau berikan padaku? mana mungkin aku percaya padamu" ucapnya tersenyum menyeringai setelah sadar bahwa itu pasti hanya bualannya

Raka yg tadinya memegang sepatu kini kembali bersandar di dinding sofa dengan menghela nafas berat

"Kau sudah tau yasudah" gumamnya memejamkan mata terlihat mengantuk

"kau tak kepanasan berada disini? disini tak ada AC loh" ucapnya lagi memperingati

Mendengar ucapan itu keluar dari mulut Ivan yg kedua kalinya membuat Raka berdecak,lalu membuka kembali matanya dengan kasar

"Aku ini habis mengendarai motor di luar,apa kau pikir orang akan kepanasan setelah naik motor berkilo-kilo jauhnya di pagi-pagi buta begini?"

"Oh iya,Jarak rumahmu kemari kan sangat jauh,knp kau kemari?" Tanyanya penasaran

"Sudahlah,aku ingin tidur" gumamnya lalu membaringkan tubuh di sofa panjang yg ia duduki

Tidak lama setelah dia membaringkan dirinya ia sudah mendengkur. mendengar dengkuran temannya itu, Ivan menggelengkan kepala. sementara Raka tertidur, Ivan jadi kepikiran tentang Tai ayam yg Raka sebut itu, sebab penasaran anak itu mencoba mengecek apa dia berbohong atau tidak. di saat melihat telapak sepatu milik Raka, ia tak melihat apa pun selain sedikit debu yg menempel di sepatunya. seperti dugaannya, sepatu temannya ini pasti bersih.

Ivan Septiawan Maulana. ia adalah teman Alumni SMA Raka yg paling akrap, bisa dibilang mereka best friend. mereka berdua sudah menjadi teman yg akrap sejak kelas 2 SMA. dia iyalah teman satu-satunya yg sangat Raka percaya.

Info untuk pemeran utama wanitanya, akan segera hadir di episode yg akan datang. di tunggu saja ya dengan sabar😁

Bab 3 Jadwal balapan

Jam 11:20 siang,Raka baru saja terbangun dari tidur sebab dibangunkan oleh Ivan. dia benar-benar sudah tidur sangat lama, saat melihat jam tangannya menunjukkan pukul 11:21 ia refleks langsung berlari keluar meninggalkan Ivan tanpa mengatakan apapun lantaran dia pikir dia sudah sangat terlambat. ia melaju di jalan raya menuju tempat nongkrong yg sering ia kunjungi bersama dengan teman se-gengnya.

sesampainya di rumah kosong, Raka memarkir motor bersama dengan motor-motor sport milik teman yg lainnya.lalu kemudian berjalan masuk ke dalam. Tempat persembunyiannya ini sangat jarang diketahui oleh orang sebab letaknya di tempat yg terpencil dan sekitarnya tak ada apapun selain pepohonan yg rimbun. lumayan jauh dari rumah Raka,apalagi setelah dia mampir ke rumah Ivan,jaraknya kemari semakin jauh. karena itu dia melewatkan waktu lumayan banyak untuk datang ke tempat ini.

"Maaf teman-teman aku terlambat" ujar Raka sembari berjalan duduk di tengah-tengah kerumunan gengnya

"Kau bukan hanya terlambat,tapi sangat terlambat!" ujar salah satu teman se-geng dengan nada menekan di akhir kalimat

Raka menggaruk kepala dengan jari telunjuk karena dia tak bisa menyangkal perkataan temannya bahwa dia benar-benar sangat terlambat. terlebih lagi karena dia yg sudah membuat janji seperti ini,tapi dia sendiri yg terlambat.

"Raka kau sebagai kapten seharusnya datang lebih awal" ujar salah satu lagi menasehati

"Maaf,lain kali tak akan terjadi lagi" ucapnya meyakinkan

Setelah itu mereka merapat untuk membicarakan sesuatu yg penting. Bisa disebut rapat antar geng. Mereka berdiskusi tentang bagaimana mereka bisa membalas dendam untuk geng sebelah atas hinaan mereka pada Geng Abius, yakni geng mereka sendiri. tentunya mereka tak akan tinggal diam saja setelah mendapat hinaan. Raka tak bermaksud untuk menjadi pengusaha jalanan,dia hanya membuat geng untuk memberinya kesenangan dan mendapat kan Uang tak lebih dari itu, apalagi membunuh dan merampok orang di jalan, dia tak akan pernah melakukan itu. dia masih mengingat jelas dengan nasihat almarhum ibunya.

Hanya saja, jika teman dan gengnya di hina dia tak akan memaafkan mereka.

"Berbuat lah baik pada orang lain,jadilah anak yg baik, bantulah orang yg membutuhkan" ucapan mendiang ibunda masih terus teringat dan terngiang-ngiang di kepalanya jika ia mencoba berbuat hal yg tak baik.

namun Kalimat itu tak ada yg mengatakan bahwa dia harus berbuat baik juga pada orang jahat ataupun balas lah perbuatan jahat orang dengan kebaikan. itu tak ada di kamus Raka. lantaran tak ada larangan untuk itu dia bisa berbuat apapun pada Geng motor yg menghina teman dan nama gengnya. Raka tak akan menghajar dan memberi pelajaran tanpa alasan. jika orang baik padanya dia juga akan baik,jika orang itu memiliki mulut kotor maka mulutnya juga akan lebih kotor. jika mereka jahat maka dia kan lebih jahat.

...****************...

Setelah rapat 1 jam, mereka pun sudah mendapat keputusan dan rencana yg bagus.

"Bagus. sebentar malam tepat pada jam 00.00 kita akan memulai rencananya" ujar Raka

Semua anggota geng tersenyum menyeringai dan tak sabar untuk memulai Taktik yg sangat menarik ini.

"Baiklah,aku punya janji balap liar siang ini" ujarnya seraya berdiri

Raka memasukkan tangan di kantung bagian dalam jaketnya lalu mengeluarkan kertas tebal yg berisikan uang. ia kemudian melemparkan uang itu ke salah satu teman yg jaraknya tak jauh darinya.

"Isinya 10 juta. memang tak banyak untuk kalian,tapi setidaknya kalian bersenang-senang lah dengan uang itu. aku akan kembali kemarin di jam yg sudah dijanjikan" ujar Raka

"Yeahh!!!" sorak semuanya bersemangat

Raka tersenyum kecil melihat kebahagiaan yg ada di wajah para anggotanya. ia sudah menganggap mereka seperti keluarga, dia benar-benar bahagia hanya dengan melihat mereka bersemangat. Anggota Geng Abius ini berjumlah 30 orang. Rata-rata dari mereka adalah anak pengangguran yg tak memiliki pekerjaan ataupun putus sekolah. saat Raka memilih anggota geng dia memilih dengan sangat teliti tentang fisik dan mental mereka,terutama umur, Raka hanya menerima lelaki yg memiliki fisik,mental yg kuat, umur 17 sampai 20 an saja dan yg pastinya sudah memiliki motor pribadi. kalau tak memenuhi persyaratan, tak akan diterima. yah....dan seperti itulah sampai terbentuknya Geng Abius. Tentang biaya pengurusan jaket yg mereka pakai itu juga Raka yg membayar,dia membayar dengan hasil uang balap liarnya, dia tak akan mungkin menggunakan uang dari sukuna yakni ayahnya.

*******

Setelah Raka sampai di jalan raya tempat mereka melakukan balap liar. ia sampai tempat waktu,ia langsung masuk ke arena balap tanpa memasang taruhan

"Hei Raka,pasang taruhan mu dulu baru bisa ikut balapan" teriak seorang pria padanya

Raka menoleh lalu membuka kaca helmnya

"Aku tidak punya uang" ucap Raka terang-terangan

Mendengar itu pria tersebut mengerutkan kening

"Lalu kenapa kau ada diarena,keluar sana!" perintahnya kesal

Raka berdecak "Aku pinjam uang mu dulu" teriak raka

"Tidak tidak, aku bukan mesin uang mu. lebih baik kau keluar cepat! balapan akan segera dimulai" teriaknya

Raka memutar bola mata malas, lalu bergegas turun dari motor meninggalkan arena,namun motornya tetap disana. ia terlihat berjalan lalu menghampiri seorang wanita yg memakai baju ketat dan celana pendek yg sedang memegang uang

"Hei pinjam uangmu"

"Apa?" ucap wanita itu tak percaya

"Aku akan ganti pinjam saja dulu" ujarnya sembari mengulurkan tangan

Wanita tersebut terdiam sejenak menatap Raka dari ujung kaki sampai ujung kepala kemudian disusul dengan senyum jahat

"Akan aku berikan secara gratis jika kau ingin melayaniku" ucap sang wanita menggoda tanpa rasa malu

"Baiklah sepakat" jawab Raka tanpa berpikir panjang sembari mengambil semua uang yg wanita itu pegangi dengan cepat kemudian berjalan pergi

Dia sama sekali tak berfikir layanan seperti apa yg dimaksud, dia hanya menerima lantaran balapan akan segera dimulai dan dia masih belum memasang taruhan. wanita itu melotot tak percaya dengan jawaban Raka, tetapi di sisi lain dia merasa senang karena tawarannya diterima oleh sepertinya.

"Berapa taruhan yg harus aku pasang?" tanya Raka

"Cepat sekali kau dapat uang" Ujar pria tercengang

"Hei cepat katakan,balapan akan segera dimulai" ketus Raka tak sabaran

"Oh! 5 juta" jawabnya

Raka refleks langsung menghitung uang dengan cepat

"Bagus uangnya pas. ini!" gumamnya sembari memberikan uang pada pria itu lalu berlari kembali menuju arena balap.

Mereka semua lalu menghidupkan motor

Brumm!! Brumm!!

Terdengar suara motor yg saat ini sudah bersiap untuk melaju sangat cepat, semua pembalap mengambil ancang-ancang dan fokus menghadap depan menunggu wanita menjatuhkan bendera ke bawah

"Satu,dua......Mulai!!" teriak wanita itu sembari menurunkan bendera ke bawah bersamaan dengan melajunya para pembalap.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!