"Mommyyyyyyyyy." Kata bella sambil berlari.
"Ada apa sih bel kok pulang - pulang langsung teriak." balas Mommy ara langsung menghampiri anak nya.
Bella langsung mencium punggung tangan mommy ara seraya memeluknya. Ya inilah kebiasaan bella setiap pulang sekolah. Semua orang di rumah nya sudah tak heran lagi akan tingkah laku anak majikan nya ini.
"Mommy bella minta izin mau pergi shopping sama teman." Ucap bella seraya menatap mommy nya.
"Ya silahkan nak jangan lupa pulang nya jangan kemalaman nanti daddy kamu marah." Jelas mommy ara.
Langsung di balas bella dengan mengecup pipi kiri dan kanan mommy nya. Dan mommy hanya tersenyum serta geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak nya.
Bella pun bergegas ke kamar mengganti bajunya dengan gaun merah selutut serta tak lupa menambah aksen pita merah untuk menambah kesan imut di wajahnya tak lupa dia menyemprotkan parfum kesayangan setelah selesai langsung pergi ke mall tempat mereka janjian.
Setelah sampai ia pun mengendap-endap seraya berjalan perlahan dan.
Doorrr
"Bella kenapa sih selalu mengejutkan ku gimana kalau aku jantungan dan mati mau kamu masuk penjara karena telah membunuh teman sendiri." pekik dina.
Bella pun hanya membalas nya dengan santai seraya langsung duduk di samping sahabat nya. Ia langsung memanggil pelayan untuk memesan minuman serta cemilan untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan itu.
Din, "gimana ya aku tuh suka risih kalau di sekolah, Perempuan disana pada nggak suka sama aku tatapan nya itu loh ihh ngeri banget, apalagi laki-laki disana ihh serem-serem pada suka ngasih bunga ngegombali aku ada yg lebih parah nya lagi bawa coklat satu mobil penuh." Keluh bella pada dina.
Dina pun mendengar curhattan sahabatnya dengan mulut terbuka lebar seraya mata terbuka lebar. Dan ia membalas nya dengan sebuah nasihat.
"Nggak papa bel anggap aja itu seperti rezeki kamu karena memiliki wajah cantik." Balas dina sambil menggendipkan mata nya untuk mengoda bella, tentunya.
Bella yang mendengar itu hanya mampu memanyunkan bibirnya, karena mendapatkan ejekan dari sahabat nya itu.
Percakapan mereka pun terhenti saat pesanan mereka sudah datang. Setelah selesai mereka pun langsung pergi ke mall.
Sesampainya disana mereka menjadi pusat perhatian gimana tidak bella dengan hidup mancung meruncing, mata bulat serta kulit putih mulus tidak ketinggalan kaki jenjang yang sangat mengoda kaum hawa.
Tidak begitu jauh dari bella, dina pun sama tapi bedanya dina tidak seputih bella serta tingginya masih di bawa bella.
Mereka berdua hanya acuh tidak memperdulikan orang-orang yang menatap mereka disana seraya berlari lari kecil sambil berpegangan tangan mereka berdua sangat kompak dalam hal apapun itu.
Setelah mereka selesai shopping. Bella dan dina berpisah karena mereka membawa mobil masing-masing. Bella yang sudah di telfon daddy bergegas pulang dengan terburu buru karena takut ada hal penting yang ingin di bicarakan.
Ia pun menginjak pedal gas mobilnya.
Cittt.
Dan braakkkk.......
Aduh ada-ada aja musibah datang, padahal daddy sudah menunggu aku di rumah. Ucap bella dalam hatinya.
Bella lansung turun untuk memastikan siapa yang ia tabrak. Sambil mengerutu mulut nya komat kamit seperti mengucapkan mantra. Ia menengok dan memarahi pria yang terjatuh tadi.
"Hey.. kalau jalan tu pakek mata tidak lihat apa ada mobil mangkanya kalau mau main hp itu jangan di jalan langsung pulang ke rumah aja sambil rebahan." Ucap bella. sambil mendongak menatap reyhan
laki - laki itu pun terkejut seraya matanya melotot menatap bella lalu ia membalas nya,
"Hey gadis jelek di mana-mana itu jalan pakek kaki bukan pakek mata lagian kamu yang salah bawa mobil ngebut banget kalu mau balapan jangan disini." Seraya membersihkan jas nya yang sudah kotor.
Bella pun ingin membalas pria itu tapi terhenti kala mendengar hp nya berbunyi kring kring kring.
Bella langsung menggangkat telfon dari daddy nya itu sambil berjalan meninggalkan pria itu.
Dasar anak zaman sekarang sudah salah bukan nya mintak maaf malah pergi begitu saja. Gerutu si pria yang di tabrak bella tadi.
Tidak ada yang di rugikan dari kedua belah pihak, karena bella yang tepat menginjak rem nya sebelum menyenggol tubuh pria tadi.
"Antonnn!" ucap pria itu.
"Iya tuan." Balas asisten nya yang baru datang karena dia tadi sedikit kerepotan membawa barang-barang yang ada di tangan nya.
kamu cari informasi berkaitan tentang perempuan tadi saya tidak mau tahu besok data nya harus ada!.
Aduh, kenapa juga cewek tadi buat gara-gara sama si tuan, harus lembur lagi deh aku. Gerutu asisten pria tadi yang hanya mampu mengucap kan nya di dalam hati tidak secara langsung pada bos nya.
"Siap laksanakan tuan muda. Ada lagi tuan yang ingin di sampaikan?" Balasnya lagi.
"Tidak ada." lalu ia pun bergegas meninggalkan tempat itu dan di ikuti asisten nya.
"Daddy ada apa nelfon bella tadi?" Katanya sambil mencium punggung daddy dan mommy ara.
Daddy sama mommy kamu ingin membicarakan perihal masa depan kamu nak. Tapi sebaiknya kamu ganti baju dulu setelah itu temui kami di ruang kerja daddy, mengerti? Tanya daddy
"Iya dad bella mengerti." Bella langsung naik ke atas kamar dulu. seraya mencium pipi kiri kanan daddy tak ketinggalan begitu juga dengan mommy.
*Ada apasih tidak biasanya daddy ingin berbicara serius seperti tad*i? batin bella bertanya-tanya.
Ya mereka bertiga sudah berkumpul di ruang kerja daddy nya itu. lalu daddy menarik nafas terlebih dahulu lalu melirik istrinya yang sudah gugup berada di depan bella.
Melihat orang tua nya yang saling lirik dengan ekspresi yang sudah di tebak, membuat bella semakin penasaran, tapi dia hanya mampu diam saja karena mau mendengar apa yang akan daddy nya itu bicarakan.
"Begini nak kamu kan satu tahun lagi selesai sekolah, daddy sama mommy kamu ingin menjodohkan kamu sama reyhan, anak sahabat daddy, biar ada yang jagain kamu saat kami sedang keluar kota nak." Ucap daddy
Bella pun mencoba mencerna ucapan daddy nya dan berharap ini sebuah mimpi.
Ia pun mencoba menampar pipi nya plak plak plak. Aduh sakit banget artinya ini nyata. Batin nya berkata.
Daddy dan mommy yang melihat reaksi anak kesayangan nya itu yang kelihatan syok dan seperti nya tidak mau menerima nya, menampilkan ekspresi yang seakan-akan menyuruh bella untuk bilang yes.
Bella yang tidak kuasa melihat wajah sedih mommy dan daddy nya, langsung mengiyakan perjodohan ini meski ada keraguan di hati nya tapi ia akan mencoba semampu nya nanti.
Mereka bertiga langsung tersenyum senang dan saling berpelukan satu sama lain.
Terharu akan jawaban bella yang menerima perjodohan ini tanpa ada pertimbangan lagi dan daddy sama mommy pun sudah mempercayakan reyhan untuk menjaga bella karena sudah ada kematangan dalam diri pria itu.
Ke esokan harinya mommy pun menghampiri kamar anak nya.
"Bella." teriak mommy di siang haru
"Iya mom bella bangun." balasnya dengan malas-malasan.
Mommy langsung turun menghampiri daddy yang sudah duduk dengan tenang di kursi makan. Akhirnya bella pun ikut bergabung untuk sarapan pagi. Kebiasaan makan mereka tidak boleh mengeluarkan suara hanya terdengar dentingan suara sendok dan piring di meja makan.
Setelah selesai mereka melakukan aktivitas seperti biasa. Mommy ara mengantarkan daddy kedepan tidak lupa memberikan salam kepada daddy dengan mengecup punggung tangan suaminya, dan di balas dengan daddy mengecup kening istrinya.
Bella yang melihat keharmonisan daddy dan mommy nya itu hanya tersenyum senang dan dia berharap pernikahan nya nanti seperti orang tua nya sekarang ini.
Bella yang sudah sampai di parkiran terlebih dulu, dina yang sudah sampai juga di sana langsung menghampiri bella seraya berjalan bersama menuju kelas nya.
Mereka berdua langsung duduk semeja berdua banyak siswa laki laki yang menggoda bella. Ada yang memberikan gombalan maut nya, ada yang memberi hadiah, serta senyum semaksimal mungkin agar mendapatkan primadona di sekolah itu.
Bella pun hanya menanggapinya seadanya karena ia tidak suka berpacaran. ia pun meninggat perkataan daddy nya semalam akan tentang perjodohan itu. membuat raut wajahnya sedih.
Dina yang menyadari itu pun bertanya, "Bel kenapa muka kamu sedih begitu mana nih senyum nya di pagi hari? apa masih kurang gombalan dari mereka semua."
Bella pun lantas menengok dina sambil memeluk erat sahabatnya itu tapi tidak mengucapkan sepatah kata pun karena ia merasa ini hal pribadi.
Dina pun yang memahaminya hanya mengelus punggung sahabat nya itu.
Guru pun sudah masuk kelas untuk memulai pelajarannya.
Bella dan dina pun melepaskan pelukan mereka seraya menatap ke depan untuk memperhatikan kelas yang baru dimulai, karena gurunya sudah memasuki kelas.
Bersambung........
Mereka berdua sudah duduk di kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.
Sayup-sayup mendengar putri dan cs nya menjelekan mereka. Ya siapalagi kalau bukan bella dan dina.
"Hey kalian berdua pindah sana kami mau makan disini." Ucap putri dengan nada angkuh nya.
Di ikuti dengan tatapan memandang remeh oleh teman-temang putri yang berada di belakang nya.
Bella dan dina yang mendengar itupun menoleh untuk memastikan siapa yang sudah menganggu ketenangan mereka berdua.
Bella langsung berdiri dan menatap tajam putri.
Putri yang mendapat tatapan dari bella itu sedikit ngeri karena seperti merasakan aura yang berbeda keluar dari tubuh bella tetapi ia tidak mau kalau bella menyadari nya lantas masih sedikit menampilakan muka sombong nya itu.
Dina juga tidak tinggal diam dia langsung membalas perkataan putri.
"Siapa kalian beraninya menyuruh kami pergi, kalian kira kami takut." Teriak dina dengan nada marah nya karena kesal mendapatkan gangguan yang tidak henti nya di lakukan putri kepada mereka berdua.
"Kalau pun di sini ada yang pergi bukan kami tapi kalian lah." Sambung bella dengan nada pelan dan tegas nya.
"Kalian ini sok banget ya melawan kami, tempat yang kalian duduki ini kawasan kami jadi cepat pergi." Jawab putri dengan mata yang melotot dan hampir keluar dari tempat nya.
"Enak aja kawasan-kawasan, kami duluan yang duduk disini." Geram dina.
Bella pun tersenyum remeh kala melihat bima dan cs nya menghampiri mereka yang lagi pada ribut.
"Sayang, siapa yang sudah menganggumu." Ucap bima sambil menoleh menatap tajam ke arah putri.
Putri yang mendapatkan tatapan tajam dari bima membuat nya ketakutan karena dia yang salah sudah menganggu bella terlebih dulu.
Tetapi untuk mengurangi rasa yang lagi menyelimuti diri putri itu membuat dia langsung membuang pandangan nya ke sembarang arah dan melakukan akting agar mendapatkan simpati dari orang-orang disana.
Putri langsung mendekati bima dengan nada manja nya.
"Bima kenapa kamu memanggil bella dengan panggilan sayang? kan kamu sayang nya cuma sama aku." Ucap putri dengan pd nya sambil mengandeng lengan bima dengan mesra.
Bima yang tidak terima menghempaskan tangan putri dengan cepat dan kasar serta mendorong putri sedikit kasar yang mengenai meja yang ada di sana.
Prang...
Gelas yang ada di meja pun pecah dan tumpah semua isi nya berserakan dimana-mana.
Putri yang kesal dan bercampur rasa malu membuat dia pergi begitu saja meninggalkan kantin disusul dengan teman-teman nya tadi yang berada di belakang nya.
Dina yang masih merasa kesal menjambak salah satu teman putri.
"Arghh." Teriak teman putri yang merasakan rambutnya seakan mau lepas dari kepala nya.
Tetapi ia tidak bisa membalas karena putri sudah tidak ada di sana.
"Awas aja ya." Ucap teman putri langsung pergi sambil mengelus kepala nya itu.
"Rasain tuh enak aja mau langsung pergi." Balas dina dengan wajah puas nya.
Bima langsung menatap bella dengan mata yang sendu karena merasa bersalah.
Ya putri merasa tidak terima karena bima mencintai bella lalu setiap harinya ada aja yang ia lakukan untuk menyakiti bella.
Padahal bella tidak ada rasa padanya tapi bima masih berharap suatu saat nanti ia akan mendapat balasan atas perasaanya itu.
Bella dan dina pun yang kehilangan mood nya langsung meninggalkan orang-orang disana.
"Huft padahal perutku sudah lapar apakah tidak bisa sehari saja makan dengan tenang." Gerutu bella tapi masih bisa di dengar dina.
Dina langsung membalasnya.
"ya begitulah derita orang cantik." Goda dina sambil tersenyum menatap bella.
Akhirnya mereka berdua memutuskan langsung masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Bima yang merasa di acuhkan oleh bella tak lantas membuatnya patah semangat.
Malah ia makin penasaran karena ia menjadi idola di sekolah nya dengan tampang wajah yang putih hidup mancung dan bibir yang sedikit merah tidak lupa sosok arogan nya karena ia berasal dari keluarga kaya raya yang membuat perempuan disana makin berusaha untuk mendapatkan cintanya.
Tapi di halangi oleh putri. Siapa yang tak mengenal nya si biang kerok yang sukanya menindas orang lain.
Tetap tidak dengan bella ia masih belum bisa mendapatkan cintanya padahal ia sudah berusaha bersikap baik dan tidak lupa memberikan beberapa hadiah dari yang kecil sampai yang ke besar tetapi masih belum bisa meluluhkan hati bella.
Bella yang mendapatkan perhatian dan hadiah yang di berikan bima tidak membuat ia tergugah hatinya untuk menerima bima menjadi kekasih nya.
Bella yang di keliling kasih sayang oleh orang sekeliling nya, tidak kepikiran untuk berpacaran karena sudah cukup mendapatkan kasih sayang dari keluarga nya sendiri.
Bima langsung menyuruh teman nya untuk membeli makanan dan menyuruhnya langsung membawakan untuk bella dan dina sebagai permintaan maafnya di kantin tadi.
Dia ingin bikin perhitungan sama putri karena sudah membuat bella marah padanya.
Padahal dia tau kalau bella sejak lama tidak mengharapkan kehadiran nya membayangkan nya sudah membuat dia frustasi.
Putri yang melihat bima menghampirinya lantas membuat ia tersenyum lebar seraya membayangkan bima yang ingin meminta maaf padanya dan mau menjadikan nya kekasih bima.
"Putri berhenti kamu menganggu bella, ia tak ada urusan sama kamu. PAHAM! dan satu lagi aku peringatkan kamu untuk menjauhinya jangan sekali lagi kamu menyakitinya." Setelah bima mengucapkan itu ia langsung pergi begitu saja membuat perasaan putri semakin berapi-api.
Putri yang merasa marah karena sudah di bentak bima. Malah semakin membuat ia muak dan berencana akan membuat perhitungan dengan nya.
Ia pun menyusun rencana dengan temannya untuk rencana selanjutnya. lalu setelah membayangkan rencana nya akan berhasil membuat bibir nya teangkat ke atas sambil menyeringai seperti orang gila.
Bella yang suda sudah memasuki mansion nya dan berteriak memanggil mommy nya.
"Mommyyy bella rindu." Ucap bella padahal baru berapa jam ia tidak bertemu.
Sang mommy pun memeluk dan tak lupa mengacak rambut anak nya seraya tersenyum menatap anak nya.
Bella langsung mengecup pipi mommy nya. Mereka pun berbincang setelah bella mengganti pakaian sekolah yang ia pakai tadi.
"Mommy aku lapar di sekolah tadi tak sempat makan di kantin." Ucap bella sambil mengelus perut nya yang sudah keroncongan.
Mommy menatap heran pada putri nya lalu berkata.
"Kok bisa seperti itu apa ini kerjaan nya putri yang mengacaukan mood kamu sayang." Sambil menatap lekat mata anak nya itu.
Ya mommy sudah tau semua aktivitas anak nya karena bella sendirilah menceritakan.
Ia sangat terbuka pada mommy nya sebab kebiasaan itulah yang membuat daddy nya menyebutnya anak manja.
"Ya mom dia tadi mengusirku terus si bima sok jadi penolong padahal sudah jelas aku tak menyukainya." Keluhnya.
Mommy pun menatap anaknya seraya berbicara.
"Nak jangan di tanggapi kalau ia masih berbicara belum menyentuh tubuhmu jangan di hiraukan. Biarkan ia berkokok."
Bella pun membalasnya, "mommy kira mereka ayam apa pakek berkokok segala."
"Huft mommy menyebalkan." Sambung bella sambil mengerucutkan bibir nya seperti bebek.
Mommy yang melihat itu langsung tertawa melihat muka anaknya yang kesal, tetapi terlihat lucu di mata nya.
"Bella mommy mau menemui daddy mu ke kantor mau ikut nggak?" Ucap mommy ara.
Bella yang mau di ajak itu langsung menggelengkan kepalanya karena sudah di perkirakan ia akan menjadi obat nyamuk dan gerah melihat tingkah laku orang tuanya seperti anak remaja.
Bella pun bergedik ngeri membayangkan nya.
"Tidak mom, bella mau di rumah aja." Balas bella.
"Baiklah mommy tinggal dulu ya." Jawab mommy dan berlalu pergi dari sana.
Bella langsung duduk di meja makan untuk menyantap makan siang nya yang sudah di siapkan pelayan atas perintah mommy sebelum pergi ke kantor daddy.
Di kantor
Mommy yang sudah sampai lalu bergegas menuju ruangan suaminya. Semua karyawan mendudukan pandangan nya melihat istri bos nya disana. Mommy ara pun tersenyum melewati mereka semua.
"Daddy, mommy kangen." Ucap mommy dengan nada manja nya.
Suaminya itupun menghampiri istrinya dan memeluk erat mommy ara. Mommy ara pun membalasnya tak kala kuat seraya memainkan dasi yang di hadapannya. Ya mommy ara lebih pendek di bandingkan daddy steve.
"Daddy juga kangen sama mommy." Balas daddy sambil mengecup kening istri nya.
Kembali ke bella.
Setelah selesai menyantap makan siang nya tadi. Ia yang lagi meminum jus sambil memakan buah yang sudah di buatkan pelayan seraya menyenderkan badannya di kursi sambil menatap kolam renang yang ada di depan.
Setelah selesai ia menerjun kan badannya ke kolam renang dan byurr. Nikmat mana lagi yang kau dustakan. gumam nya.
Tak lama dina pun sudah ada di depan bella. "Bel kamu kok nggak nunggu aku sih." Ucap dina sambil cemberut.
"Habisnya kamu lama aku udah nggak sabaran." Balas bella apa ada nya.
"Ayo ceburkan badan kamu kesni seru tau." Ajak bella sambil membentangan tangan nya di air.
"Iya-iya bella cantik." Balas dina sambil memanyunkan bibirnya.
Dina ikut masuk ke dalam kolam bersama bella dan menenggelamkan seluruh badannya akhirnya mereka pun tertawa bersama menikmati aktivitas nya.
Kenapa dina tiba -tiba di rumah bella. Ya jawabannya karena ia sudah di anggap seperti anak sendiri sama daddy steve dan mommy ara. Persahabatan mereka yang sudah terjalin lama membuat orang tua nya senang karena mereka saling menjaga satu sama lain.
Pernah mereka berdua bertengkar hebat karena perbedaan pendapat tak lantas menghancurkan persahabatan nya, baru berapa hari sudah bertegur sapa mereka tak akan tahan bila berjauhan dan seolah-olah tak saling mengenal.
Daddy steve dan mommy ara sampai di kediaman nya, lantas langsung menuju kolam renang karena mereka mendengar seorang tertawa tanpa merasa ada beban yang di pikulnya, siapa lagi kalau bukan bella dan dina.
Tak asing lagi suara mereka memenuhi mansion bahkan semua orang merasa senang dengan tawa anak majikannya itu beserta sahabatnya.
Orang tua yang melihatnya merasa senang melihat anak nya mempunyai sahabat seperti saudara sendiri. lantas menyapa mereka berdua.
"Halo anak daddy sama mommy bahagia sekalinya berada di dalam kolam." Mereka berdua pun tersenyum seraya membalas dengan kompak. "Iya dad kami senang sekali." Ucap bella dan dina.
"Oh ya dad dina nanti malam tidur di sini tadi kami sudah izin sama ayah ibu nya, mereka sudah memberi izin dad." Lanjut bella.
"Silahkan saja nak nikmati masa muda kalian dengan hal positif kalu sudah tamat kamu sudah mempunyai kehidupan lain dengan status lain." Balas daddy.
Mommy dan daddy pergi meninggalkan bella dan dina yang masih mencerna ucapan nasihat yang daddy bella berikan kepada mereka berdua.
Dina pun menatap tajam sahabat nya karena telah merahasiakan sesuatu darinya.
"Bel aku butuh penjelasan semuanya." Ucap dina dengan menatap intens sahabat nya itu.
Bella hanya bisa mengganguk pasrah karena akan mendapatkan beberapa pertanyaan dari sahabat nya itu.
"Huft padahal aku masih ingin senang tapi selalu di ingatkan tentang perjodohan itu, aku saja belum pernah ketemu sama pria itu." Gerutu bella dengan lirih karena tidak ingin dina mendengarnya.
Dina yang tak sabaran langsung menarik bella untuk naik dari kolam renang itu dan langsung menuju kamar bella.
Bella yang di perlakukan seperti itu hanya bisa mendengus kesal karena belum puas bermain di kolam renang sudah harus naik.
"Ya ampun dina sabaran dikit kenapa, kita juga belum lama malah mau sudahan saja." Kata bella dengan kesal nya.
Dina yang mendengar itu pura-pura tak mendengar ucapan bella dan masa bodoh dengan sahabat nya yang sudah kesal bercampur pasrah karena sudah di tarim nya.
Mereka berdua pun bergegas ke kamar bella untuk mengganti baju terlebih dulu baru membahas bella.
Setelah selesai mereka duduk berhadapan dengan bersilang kaki.
"Begini daddy sama mommy melakukan perjodohan aku sama reyhan setelah aku tamat sekolah kata mereka biar ada yang jagaian aku, padahal aku kan sudah besar tidak perlu lagi harus di jaga." Ucap bella dengan nada lirih nya.
"Apa? kamu mau nikah OMG bella, hiks hiks hiks kamu mau meninggalkan aku sendiri begitu, tega banget sama aku." Balas dina yang merasa sedih karena tidak akan bisa sama-sama seperti sekarang ini.
Bella hanya bisa memutar bola matanya dengan malas karena dari yang teriak tiba-tiba nangis tak jelas.
Tetapi dia terharu dengan sikap sahabat nya itu yang terlihat tulus berteman dengan dirinya.
"Masih lama juga dina bukan besok aku mau di nikah kan hu kamu ini lebay sekali". Jawab bella sambil memeluk dina untung menenangkan nya.
Dina pun membalasnya.
"Ya sama saja intinya kamu mau meninggalkan aku sendirian padahal aku masih ingin menikmati indahnya dunia ini dengan jalan-jalan bersamamu." Ucap dina dengan kata-kata lebay nya itu.
"Iya-iya, udah dong nangis nya ntar jelek lagi." Goda bella kepada dina.
Dina yang mendengar itu menghentikan tangis nya dan membalas pelukan bella yang tadi memeluk nya.
"Ya udah lain kali nggak boleh rahasia-rahasia seperti ini." Putus dina yang tidak mau ada kebohongan lagi di antara persahabatan mereka berdua.
Bella hanya menganggukkan kepala nya sambil memeluk sahabat nya itu untuk menenangkan dina yang masih sesegukkan akibat menangis tadi.
Mereka berdua pun saling berpelukan dan berbincang yang bahagia-bahagia untuk menghilangkan kesedihan yang lagi melanda bella dan dina.
Kantor reyhan.
Anton yang mendengar teriakan tuan nya karena takut kena marah lantas langsung masuk tanpa permisi.
Brakk.
Ia langsung mengatur nafasnya seraya bertanya pada tuan nya.
"Ada apa tuan memanggil saya?" Anton pun mengangkat wajahnya melihat reyhan bersama pacar nya dengan wajah pias, karena telah mengejutkan tuan nya yang nampak marah.
"kamu ini tidak tau sopan santun apa masuk ruangan bos sendiri tidak mengetuk pintu lagi, gimana kalau kami jantungan, hah." Ucap kekasih reyhan
Anton pun sudah terbiasa dengan sifat jelek kekasih tuannya itu hanya menundukan kepala seraya melihat lantai yang nampak bersih.
Kenapa juga sih tuan mau sama nenek sihir itu, kesel banget sama gaya nya sok berkuasa banget. Ucap anton dalam hati nya.
Reyhan hanya bisa mengelus punggung kekasihnya itu seraya menyuruh kekasihnya untuk meninggalkan mereka berdua karena ada urusan penting.
Tina pun meninggalkan ruangan itu sambil menggangukan kepala nya biar mendapat image baik di depan reyhan, ia pun melewati anton seraya menatap sinis seakan mau memakan anton dengan hidup-hidup karena telah mengacaukan waktunya dengan reyhan dan berakhir dengan dirinya di suruh keluar seperti tadi.
Reyhan pun menghelakan nafasnya seraya bertanya pada anton. "Bagaimana informasi tentang gadis itu apa kamu sudah mendapatkannya?" Kata reyhan dengan rasa penasaran nya yang membuncak dalam dirinya.
Anton langsung mengangukan kepalanya dan berucap.
"Iya tuan saya sudah mendapatkan nya, ini berkas nya tuan." Balas anton langsung menyerahkan sebuah map yang berisi data-data bella.
Reyhan yang sudah mendapatkan data itu lantas menyuruh asisten nya itu untuk pergi,
"Silahkan pergi." Ucap reyhan yang menyuruh anton pergi meninggalkan ruangan nya itu.
"Saya permisi dulu tuan." Balas anton yang langsung pergi meninggalkan reyhan sendiri.
Reyhan langsung membuka nya dan membaca keseluruhan data yang di dapatkan asisten nya itu.
Bella pradipta, gadis yang berparas cantik yang melihatnya akan terpesona di tambah hidung mancung serta tak lupa bibir merah muda alami dan kaki jenjang yang tampak mengoda kaum hawa, serta mata bulat yang indah, tapi tidak dengan reyhan yang nampak biasa saja karena sudah mempunyai kekasih yang tak kalah cantik nya dari bella. fikir reyhan yang menyangkal kenyataan nya.
Anak pengusaha sukses yang ada di kota ini. Ya siapalagi kalau bukan daddy steve wiguna pradipta dan mommy ara sista pradipta yang tak asing lagi di kalangan bisnis, menjadi primadona di sekolah tapi tidak pernah berpacaran sekalipun.
"Menarik." Kata reyhan setelah membaca nya sambil menaikan sudut bibirnya ke atas.
(Kata nya tadi masih bagusan kekasih nya kok menarik.)
Itulah yang di namakan lain di hati, lain di mulut seperti yang terjadi di dalam diri reyhan kali ini.
Reyhan merasa tertarik karena pertemuan mereka yang tidak bisa di katakan pertemuan yang baik tapi malah membuat mood nya buruk. Menggingat nya saja sudah membuat aku kesal. Batin reyhan
Entah lah apa karena pertemuan nya atau dengan orang nya, hanya reyhan yang mengerti dirinya sendiri.
Ia akan membalas kan dendam pada bella karena merasa baru pertama kali ada orang yang mengacuhkan nya padahal banyak perempuan ingin menjadi kekasihnya tanpa susah mencarinya.
Ya di antaranya tina salah satunya, perempuan yang tidak pantang menyerah untuk mendapatkan reyhan sekaligus harta nya dan akan menjadi nyonya yang kaya raya tentu nya, itulah yang ia tunggu-tunggu.
Di mansion.
Mereka berempat duduk di meja makan dengan tenang seraya menghabiskan sarapan pagi masing-masing.
Daddy langsung pamit sama mommy untuk berangkat kerja.
"Mom, daddy pergi dulu ya." Pamit daddy steve sambil mengecup kening istrinya.
Dan di balas anggukan kepala oleh mommynya seraya berkata.
"Hati-hati ya dad, jangan nakal disana." seraya mengedipkan matanya untuk mengoda daddy steve yang akan pergi bekerja itu.
Bella pun tak mau ketinggalan berbicara "daddy curang cuma memberikan kecupan pada mommy tidak ingat apa sama bella" Sambil memanyunkan bibirnya yang terlihat mengemaskan.
Daddy hanay tersenyum melihat bibir anak nya seperti itu, sambil menghampiri anak nya tak lupa langsung mengecup kening anak nya.
Dina yang melihar itipun tak mau ketinggalan langsung mengecup punggung daddy steve yang telah di anggap seperti orang tua nya sendiri sama seperti mommy ara.
Di balas daddy dengan mengelus puncuk kepala dina dengan rasa kasih sayang seperti yang ia berikan pada bella.
Tidak ada pilih kasih antara bella dan dina.
Bella dan dina pun bergegas pamitan sama mommy ara untuk berangkat sekolah.
"Mommy kami berdua pamit ya mau berangkat sekolah." Ucap bella sambil mencium punggung tangan seraya mengecup pipi kiri dan kanan mommy nya.
Ya itulah kebiasaan bella. Dina pun tak mau ketinggalan karena ia merasa mommy sama seperti ibu nya di rumah.
Mommy pun tersenyum sambil menatap kepergian anak nya.
Bella sama dina pun sudah sampai di sekolah nya dan memasuki kelas untuk belajar tentu nya.
Bima yang sudah menunggu nya dari tadi langsung berdiri seraya memberikan bunga yang harum dan cokelat yang sangat besar untuk di berikan kepada kekasih incaran nya itu.
"Bel ini ada hadiah untukmu." Bella pun melihat kiri kanan seraya orang di sana memperhatikan mereka berdua karena suara bima yang besar serta tak lupa membawa hadiah yang melihatnya merasa iri, di tambah wajah yang tampan serta tubuh yang tegap menunjangan penampilan bima kali ini.
Bella pun terpaksa menerima nya setelah itu berbicara sangat pelan kepada bima.
"Aku menerima ini bukan berarti menyukaimu tapi tidak ingin membuatmu malu." Terang bella yang tidak mau bima salah paham karena sudah menerima hadiah itu.
Bima yang mendengarnya pun tersenyum kecut padahal ia tadi berharap cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan.
"Nggak apa-apa kok bel, kamu terima aja aku udah senang banget apalagi kalau kita sudah menjadi sepasang kekasih." Balas bima yang tidak mau menunjukkan wajah sedih nya.
Ia lantas pergi meninggalkan kelas bella tanpa mendengar jawaban yang akan bella berikan kepada dirinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!