NovelToon NovelToon

Tuan Muda Pecundang Menjadi Dewa Terkuat

Eps 1

NovelToon
▪Rumah keluarga Dae▪
Tatapan mata yang tajam, kerutan dahi, suara langkah kaki menuruni tangga.
Dae - Seong
Dae - Seong
"Kenapa anak itu terus berbaring di tempat tidur!, membuatku pusing saja"
Seorang kakek tua yang duduk di sofa hitam, tangannya memegangi koran, secangkir kopi hitam di atas meja.
Dae - Song
Dae - Song
"Sepertinya kau terus menerus memikirkan anakmu yang sakit - sakitan itu?"
Pria berusia 45 tahun mengenakan jas hitam, berjalan menghampiri kakek tua, ia duduk di sofa bulat di sampingnya.
Dae - Seong
Dae - Seong
"aku sudah membuang semua tabunganku untuk anak itu!, Cih ... , prusahanku sekarang kekurangan dana!"
Dae - Song
Dae - Song
"Sudah aku katakan anak itu memiliki penyakit aneh, tubuhnya yang penuh luka tidak tahu luka itu berasal darimana?, itu membingungkan semua dokter."
Brem ... Bremm ... Bremm.
Suara bising dari kenalpot mobil ferari 250 GTO. Seorang pria berusia 48 tahun membuka pintu mobilnya, ia keluar bersama istrinya berusia 35 tahun dan putri kesayangannya 17 tahun, mereka berjalan menghampiri pintu rumah dan membukanya.
Dae - Jung
Dae - Jung
"Hei sodara apa yang kau lakukan disini?, kau terlihat tidak baik- baik saja, hahaha"
Mereka bertiga menghampiri seorang kakek tua, dan duduk di sofa.
Ae ri
Ae ri
"Kakek, kemana pemalas itu aku tidak melihatnya?, apakah dia tidur selamanya!" Pura- pura senyum.
Dae - Song
Dae - Song
"Kalian bertiga benar- benar sama saja kau tidak berhernti mengolok - oloknya setiap kalian datang kemari!"
A yeong
A yeong
"Siapa suruh wanita tidak tahu diri itu melahirkan seorang anak cacat!" memalingkan wajahnya.
Seorang pria berusia 21 tahun, ia berjalan menuruni tangga, melihat tatapan rendah dan senyum sinis, dari paman dan istri dan saudaranya yang melihatnya.
Dae - Song
Dae - Song
"Nak!, kemarilah ada yang Ayahmu mau bicarakan"
Dae - Hyung yang menunduk, ia berjalan menghapiri pria tua itu dan berdiri di belakang sofanya.
Dae - Hyun
Dae - Hyun
"Kek, aku mau keluar disini benar - benar panas!, aku ingin mencari angin!"
Gadis manis berkuncir dua, yang mendengar ucapan itu, ia berdiri, mengambil gelas berisi kopi hitam di atas meja, ia menghampirinya dan mengguyurnya ke kepalanya.
Ae ri
Ae ri
"Beraninya kau anak haram, berbicara seperti itu padaku!"
Ae ri yang menatap wajah Dae - Hyun dengan tatapan menjijikan, ia mendorongnya dengan kedua tangannya hingga jatuh tersungkur.
Dae - Hyun
Dae - Hyun
"Apa salahku!, aku tidak pernah berbuat salah padamu kenapa kau membenciku seperti itu?"
Ae ri berjalan dengan elegan, ia mengibaskan rambutnya ke kanan, menginjak tangan Dae - Hyun yang penuh bekas luka sayatan dengan sepatunya.
Ae ri
Ae ri
"Kau mau tahu kenapa aku membencimu?, hahahaha, asal kau tahu aku membencimu karena kau menjijikan dan bodoh, siapa juga yang mau berteman denganmu yang punya penyakit aneh!" tertawa keras.
Dae - Seong yang melihat anaknya di permalukan layaknya seperti hewan, ia hanya menundukan kepalanya dan diam tidak bisa berbuat apa - apa karena kekuata saudaranya yang memiliki banyak koneksi, bisa membunuh mereka berdua kapanpun dia mau.
Dae Hyun yang meneteskan air matanya, menahan rasa sakit tangannya yang di injak hingga memar.
Ae ri yang melihat wajah Dae - Hyun begitu menyedihkan, matanya berbinar - binar, senyum jahat, ia mengambil tisu di kantongnya, menyumpal mulut Dae - Hyun.
Pria tua bernama Dae - Song, yang melihat prilaku Ae ri yang sudah keterlaluan, ia berdiri menghampirinya dan menamparnya.
Dae - Song
Dae - Song
"Sudah cukup!, kau sudah keterlaluan dia itu saudaramu sendiri!"
Dae - Jung yang melihat putrinya di tampar, ia berdiri berjalan menghampiri putrinya dan memeluknya.
Ae ri yang melihat Ayahnya marah, ia meneteskan air mata palsu, memeluk ayahnya dengan erat.
Ae ri
Ae ri
"Ayah!, kamu harus memberiku keadilan, Kakek hanya sayang sama pria cacat ini!" Lengannya menunjuk ke wajah Dae - Hyun.
Dae - Jung
Dae - Jung
"Ayah!, apakah begini caramu memperlakukan cucumu sendiri!"
Dae - Song
Dae - Song
"Jung, kau terlalu memanjakannya dia begitu tidak ada sopan santunya pada yang lebih tua, dan melalkukan hal tidak pantas pada saudaranya"
A Yeong berdiri, menghampiri pria tua itu, dengan tatapan dingin, ia mendorong punggung Dae - Seong hingga terjatuh tersungkur, menabrak Dae - Hyun yang sedang berbaring di lantai kramik.

Eps 2. Pembunuhan Dae - Hyun

A yeong
A yeong
"Tua bangka!, kau harusnya sudah berada dalam tanah, kau cukup beruntung hari ini aku berbelaskasih!"
Dae - Seong, yang menyaksikan perbuatan keji A Yeong, ia berdiri berjalan menghampiri A Yeong, suara tamparan yang keras, membuat Dae - Jung marah, ia memukul wajah Dae - Seong.
A Yeong mengambil cermin bulat di dalam tas selempangnya, ia melihat wajahnya yang merah.
A yeong
A yeong
"Pria sialan!, beraninya kau memukulku kau cari mati!"
Dae - Jung
Dae - Jung
"Adik laki- laki, jangan berani - beraninya kau melakukan itu pada kami atau kau akan merasakan apa itu lubang yang terisi becahan kaca!"
Ucapan Dae - Jung yang mengancam, sambil menunjuk wajahnya, Dae - Seong mengepalkan kedua tangannya, tatapan tajam, ia hanya bisa terdiam, dengan terus berpikir.
Dae - Song
Dae - Song
"Kalian berdua, aku tidak akan pernah memberikan sepeserpun hak waris kepada kalian!"
Melihat peria tua mengancam Dae - Jung. A Yeong tertawa berbahak - bahak, sambil tepuk tangan, ia menginjak tangan Dae - Song dengan sepatu high heels, hingga tulangnya retak dan berdarah, suara teriakan yang keras merasakan rasa sakit.
A yeong
A yeong
"Inilah akibatnya kau berani melawanku!, harusnya kau cukup beruntung bisa hidup sampai saat ini!"
Dae - Hyun yang melihat Kakeknya di tindas, ia berdiri mengayunkan pukulan ke wajah A Yeong.
Dae - Jung dengan sigap ia mengeluarkan pistol hitam dari jasnya, suara tembakan yang mengenai perut Dae - Hyun, wajah yang mulai memucat, darah yang terus mengalir di perutnya, ia pingsan terjatuh di pangkuan Dae - Song.
Dae - Seong
Dae - Seong
"Beraninya kau membunuh anakku!"
Dor ... Dor ... Dor!.
Dae - Jung
Dae - Jung
"Hahaha!, inilah akibatnya kalian berani melawanku!"
Seorang pria memakai jaket kulit pakaian hitam masuk kedalam rumah, mereka berlima yang melihat dua orang berbaring dengan bekas luka tembak di perut, mereka menjambak rambutnya dan menyeret Dae - Hyun dan Dae Seong.
Darah tinggi yang kambuh melihat pemandangan dengan penuh noda darah, nafasnya sesak, kedua tangannya memegangi jantungnya. Penglihatan Dae - Song yang memburam, darah yang keluar dari mulutnya, wajah yang memucat, ia memejamkan matanya untuk selamannya.
Dae - Jung
Dae - Jung
"Kenapa kau tidak mati saja dari dulu Ayah!"
Ae ri
Ae ri
"Ayah ini sangat menyenangkan!, aku sangat senang orang- orang seperti mereka Mati dengan sedikit hadiah"
A yeong
A yeong
"Aku sudah mengerus semua dokumen hak waris, kau hanya perlu pergi menandatangi saja sayang"
Suara siulan Ae ri yang mengundang pria yang mengenakan jaket kulit, ia mencengkram kerah baju pria tua dan menyeretnya keluar rumah.
Mobil hitam yang terparkir depan gerbang besi putih, mereka memasukan Dae - Hyun, Dae - Seong dan Dae - song kedalam bagasi mobil honda CR V
Mereka berlima masuk kedalam mobil, dan menyalakan mesin mobil, empat roda yang berputar cepat ia pergi melawati pager putih yang terbuka lebar dan meninggalkan rumah keluarga Dae.

Eps 3. Kemunculan Gate

Kendaraan roda empat yang berbagai warna dengan kecepatan tinggi di atas jalan tol layang - layang, mentari yang terbenam awan berwarna oranye.
Mobil hitam yang melewati jalan tol mengemudi dengan kecepatan sedang, gedung - gedung kaca yang mengkilap, seorang pria gemuk bertato berewokan, melambaikan tangannya di sisi trotoar.
Pria berjaket kulit hitam yang menyupir, melihat pria memberi arah, ia belok kanan memasuki Gang yang cukup untuk satu mobil.
Tempat sampah yang berserakan penuh dengan tikus - tikus, mereka keluar dari mobil dan membuka bagasi menyeret mayat Dae - Hyun, Dae - Seong, Dae - Song, memasukannya kedalam tempat sampah besar berbentuk persegi panjang hijau yang penuh lendir.
Pria jaket hitam berkata dengan nada serak, "Memalukan seorang pria terhormat dimasalalu di bunuh oleh anak pungutnya sendiri!"
sepuluh menit berlalu, mereka berlima pergi meninggalkan mayat - mayat itu.
●●●
Satu hari berlalu, semua acara tv yang terus - menerus menayangkan acara berita terkini. Semua orang - orang di dunia panik melihat sebuah Gate yang melayang di atas langit.
Rakyat  Jelata
Rakyat Jelata
"Lihat!, lubang besar itu terus membesar, apakah dunia ini akan mengalami bencana besar?"
Amarah kilatan petir yang menyambar di sekeliling Gerbang bulat menyebabkan gedung - gedung runtuh oleh pergeseran lempengan bumi. Teriak rakyat yang meminta tolong dan berlarian menyelamatkan diri melihat guncangan gempa bumi yang hebat
Bekas luka sayatan di seluruh tubuh Dae - Hyun yang bercahaya biru mulai beregenerasi, kulit - kulit yang mulai memulihkan diri, bekas tembakan yang sembuh tanpa bekas luka, peluru di perutnya yang meleleh oleh api biru yang membakar seluruh tubuhnya.
Cahaya biru yang panas melelehkan semua benda di sekitarnya menjadi abu, api biru yang perlahan - lahan padam. Dae - Hyun membuka matanya.
Dae - Hyun
Dae - Hyun
"Ada dimana ini?, apa yang terjadi padaku?"
Denyutan di kepala yang sangat cepat, tangankananya memegangi jidatnya merasakan rasa sakit yang tertusuk ribuan pedang.
Dae - Hyun
Dae - Hyun
"Argh ... Uahhh ... Aaaa!"
Sebuah layar emas yang muncul samar - samar, muncul di depan matanya.
Dae - Hyun
Dae - Hyun
"Apakah aku akan mati, aku mulai melihat hal - hal yang tidak pernah kulihat, Hehehe"
Tulisan putih yang ada di kotak layar emas yang bernama Sistem terus menerus berbunyi di telinga Dae - Hyun.
◇◇◇ SISTEM ◇◇◇ Apakah anda ingin membuka surat ini!.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!