"mas! tunggu aku,"teriak seorang wanita cantik yang tengah terlihat mengejar seorang laki-laki yang baru saja keluar dari dalam rumah sederhana itu.
"Ada apa lagi Azalia? aku harus segera pergi."ucap laki-laki itu yang bernama Danu Maheswara Abraham.
"kita harus menyelesaikan hubungan kita, Mas. aku tidak ingin, hubungan mengambang seperti ini."ucap Azalia dengan tegas.
Ucapan dari Azalia itu, seketika membuat Danu menghentikan langkahnya. dan tak lama berselang, laki-laki itu membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah wanita yang ada di hadapannya saat ini.
Keheningan sejenak tercipta di antara mereka berdua. mereka berdua sibuk wajah satu sama lain lewat tatapan mata.
Danu sejenak menghela nafas panjang."maafkan aku Azalia, aku sungguh-sungguh mencintaimu."laki-laki itu Seraya menggenggam tangan dari wanita yang saat ini menjadi kekasihnya itu.
"tapi aku tidak bisa mempertahankan hubungan kita."sambungnya Seraya menundukkan kepala.
Danu merasa tidak sanggup menatap mata teduh dari wanita yang sangat ia cintai itu. namun apa daya, perintah kedua orang tuanya tidak bisa diganggu gugat.
Azalia yang mendengar itu, seketika menggelengkan kepala dengan deraian air mata yang membasahi wajah cantiknya itu
Dengan segera, Danu mengusap buliran bening yang jatuh dari mata indah kekasihnya itu."tolong jangan menangis. maafkan aku,"ucap laki-laki itu Seraya menarik Azalia. hingga membuat gadis itu, seketikamasuk ke dalam pelukannya.
Azalia menangis tersedu-sedu. di dalam pelukan laki-laki yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu untuk saat ini. tangannya perlahan-lahan memukul-mukul dadanya sendiri.
"kenapa kamu tega Mas?"tanya Azalia Seraya menatap ke arah mata laki-laki itu setelah mereka melerai pelukan masing-masing.
"maafkan aku Azalia, aku tidak bisa membantah ucapan dari kedua orang tuaku. "ucap laki-laki itu Seraya menundukkan kepala.
Sungguh, Danu saat ini merasa tidak berdaya dengan situasi yang menghimpit kehidupannya saat ini. di satu sisi dirinya ingin mempertahankan perasaannya terhadap wanita yang sangat ia cintai, di sisi lain dirinya tidak bisa membantah perintah kedua orang tuanya.
"kita tetap harus bisa berpisah!" ucap Danu dengan tegas.
Azalia masih menggelengkan kepalanya dengan kuat."tidak. sampai kapanpun, aku tidak ingin berpisah dengan Mas.
Wanita itu, justru mengeratkan pelukannya kembali ke tubuh kekar kekasihnya. dan menenggelamkan wajahnya, di dada bidang kekasihnya itu.
Danu yang melihat itu, seketika ikut menitikan air mata. Karena sejujurnya yang sakit karena masalah ini, bukan hanya Azalia seorang. karena Danu, jauh lebih sakit. karena dia harus sekuat tenaga untuk mempertahankan antara orang tua dan juga masalah hati.
Danu mendorong pelan tubuh Azalia dari dalam pelukannya. kemudian dengan segera, menangkupkan kedua tangannya di wajah cantik kekasihnya itu.
"dengarkan aku sayang,"Danu menarik nafas dalam-dalam. setelahnya, menghembuskannya secara perlahan.
"aku memang sangat mencintaimu. tapi aku tidak bisa jika hanya karena perasaan ini, aku menjadi durhaka terhadap kedua orang tuaku."ucap Danu Seraya berlinang air mata.
Azalia yang mendengar itu, juga ikut menundukkan kepala. hatinya terasa sangat sakit saat mendengar ucapan dari kekasihnya itu.
Memang sejak awal, hubungan antara Azalia dan juga Danu, sangat ditentang oleh kedua orang tuanya. karena Azalia, merupakan anak dari seorang pembantu yang pernah bekerja di keluarga Danu.
Tentu saja perbedaan kasta yang sangat mencolok, membuat kedua orang tua Danu sepakat menolak dengan mentah-mentah.
"kau jangan pernah mempermalukan keluarga kita dengan menikahi gadis yang di bawah standar keluarga kita."ucap Ningrum saat dan mencoba berbicara dengan kedua orang tuanya pada waktu itu.
Akhirnya setelah perbincangan yang tidak mengenakkan itu, Danu memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Azalia secara diam-diam.
Hubungan mereka terbilang sangat harmonis karena baik Danu ataupun Azalia, sama-sama memiliki sifat yang sangat baik dan juga humoris. sehingga mereka tidak pernah sekalipun bertengkar.
Hingga suatu saat, hubungan mereka diketahui oleh kedua orang tua Danu. dan Hal itu membuat Azalia, dihina habis-habisan oleh keluarga itu. Namun demikian, Azalia dan juga ibunya tidak pernah membalas perlakuan jahat dari keluarga Danu. karena selain Wanita itu sangat mencintai kekasihnya, prinsipnya adalah tidak boleh membalas suatu kejahatan dengan kejahatan.
Akhirnya setelah kejadian itu, baik Danu ataupun Azalia tidak pernah terang-terangan dalam menunjukkan hubungan mereka. karena keduanya yakin, bahwa kedua orang tua Danu, saat ini pasti tengah menempatkan beberapa mata-mata untuk mengawasi mereka.
Namun hubungan diam-diam itu kembali terbongkar. membuat ibu Danu, seketika murka. wanita paruh baya itu mengancam, untuk memberitahu semua orang, jika Ibu dari Azalia pernah mencoba untuk menggoda suaminya.
Tentu saja hal itu membuat Azalia, merasa sangat ketakutan. walaupun hal itu, sama sekali tidak terjadi.
Dan hari ini, hubungan antara Danu dan juga Azalia, benar-benar harus berakhir. karena sang ibu, benar-benar murka terhadap hubungan mereka. wanita paruh baya itu, telah membawa calon yang sepadan untuk anaknya.
Mau tidak mau, Suka tidak suka, Danu harus melepaskan perasaannya itu yang sangat dalam terhadap Azalia. Bukannya tidak ingin mempertahankan, Danu hanya takut, dicap sebagai anak durhaka oleh orang tuanya sendiri.
Azalia yang mendengar penuturan dari kekasihnya itu, seketika mengangkat wajahnya. menatap laki-laki itu dengan tatapan datar namun juga sangat dalam.
"baiklah kalau begitu. jika memang kita harus berpisah. tapi apakah aku boleh meminta sesuatu?"tanya Azalia Seraya tersenyum tipis.
"mau minta apa kamu?"tanya Danu dengan jantung tidak menentu. karena laki-laki itu yakin, permintaan kekasihnya kali ini tidaklah mudah. pasti akan sangat menyulitkan dirinya.
"tolong nikahi aku secara siri."ucap Azalia Seraya bibir bergetar hebat menahan amarah di dalam dadanya.
"Azalia kau jangan gila!"bentak Danu tanpa sadar.
Sungguh, laki-laki itu tidak pernah menyangka jika permintaan kekasihnya itu sangat mengejutkan.
"nikahi aku. setelah itu Kau boleh pergi."ucapnya Seraya tersenyum manis."setidaknya aku sudah merasakan indahnya pernikahan walaupun hanya sebentar saja."gumam wanita itu pada dirinya sendiri.
Danu menggelengkan kepala. sebagai pertanda, bahwa laki-laki itu tidak menyetujui ucapan dari kekasihnya itu.
"bukankah kau selama ini bilang jika tidak ingin menikah secara siri, karena itu akan membuat posisi wanita menjadi lemah?"tanya Danu Seraya menerawang jauh ke depan sana.
"aku berubah pikiran."setelah mengatakan hal itu, Azalia segera pergi dari tempat itu. Gadis itu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah.
Sementara Danu, laki-laki itu segera melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah.
Wanita itu, merosotkan tubuhnya saat telah berada di balik pintu. tangisnya seketika pecah. begitu pilu dan menyayat hati.
Beberapa saat kemudian, Danu telah sampai di kediaman kedua orang tuanya. laki-laki tampan itu, segera masuk ke dalam setelah mendaratkan mobilnya di tempat yang aman.
"nah ini dia anaknya sudah pulang."seru seorang wanita paruh baya saat matanya tidak sengaja menangkap kehadiran Sang putra. yang masuk secara tergesa-gesa.
Hal itu diikuti oleh yang lain yang juga ikut menatap ke arah Danu yang saat ini telah berdiri di hadapan semua orang.
"ayo ikut ibu."ucapan terbaru bayi itu Seraya menarik tangan dan untuk bergabung bersama dengan mereka.
"wah ternyata kamu sudah besar ya,"ucap wanita paruh baya yang sejak tadi duduk di samping seorang gadis cantik yang saat ini tengah menundukkan kepala karena malu.
Danu yang memang telah diberitahu oleh kedua orang tuanya tentang pertemuan dua keluarga itu, hanya bisa menganggukkan kepala dan tersenyum kecil.
"Danu, kenalkan ini putri kami bernama Keyla Salsabila "ucap wanita paruh baya itu seraya menunjuk ke arah seorang gadis yang sejak tadi menunjukkan kepala.
Danu yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala Seraya tersenyum tipis. tiba-tiba saja, laki-laki itu menoleh ke arah sang ibu. saat dirasakan, wanita paruh baya yang telah melahirkannya itu menyenggol lengan kanannya.
Akhirnya, Danu menurut saat laki-laki itu melihat sang Ibu mengatakan untuk membawa gadis itu ke belakang rumah untuk mengenal lebih jauh.
"mari Kayla!"ucap laki-laki itu Seraya mengulurkan tangan untuk membawa gadis yang bernama Kayla itu keluar.
stementara semua orang yang melihat itu, seketika tersenyum tipis. dan tak lama berselang, para wanita paruh baya itu bersorak gembira.
"akhirnya Danu bisa menjadi menantu kesayanganku juga."ucap wanita paruh baya yang memakai tusuk konde di kepalanya itu.
"iya dong. Danu memang aku persiapkan, untuk menjadi menantumu."ucap ibunda Danu dengan senyuman yang sangat manis.
Wanita itu, merasa sangat bangga karena bisa membuat Danu nurut dan tunduk terhadapnya. walaupun tanpa memikirkan perasaan dari putranya itu. karena menurut
Karena menurut Megan, kebahagiaan putranya itu bisa diatur olehnya. karena dirinya lah, wanita yang telah melahirkan laki-laki yang bernama Danu Maheswara Abraham itu.
" aku yakin mereka akan menjadi pasangan yang sangat sempurna nantinya."ucap Carlos Soraya tersenyum bangga.
"pastilah. pasti kita akan mendapatkan cucu cucu yang sangat menggemaskan dari mereka."ucap Megan Seraya menatap ke arah taman belakang yang memang tidak jauh dari tempat mereka berkumpul saat ini.
***
Sementara itu di taman belakang, terlihat Danu dan juga Keyla tengah terdiam. mereka seakan tengah sibuk dengan pikiran masing-masing. padahal yang sejak tadi sibuk, hanya Danu. karena Keyla, sibuk mencuri pandang ke arah laki-laki tampan itu.
"ekhem."deheman dari wanita itu, sukses membuat Danu menoleh ke arahnya.
"kamu kenapa? kamu merasa tidak nyaman, ya?"tanya Keyla berbasa-basi. padahal wanita itu jelas tahu, bahwa laki-laki yang ada di sampingnya itu merasa tidak nyaman berdekatan dengannya.
Namun bukan kehilangan namanya jika tidak bisa mengejar laki-laki yang ia suka. wanita itu akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. dan beruntungnya, kedua orang tuanya berteman baik dengan kedua orang tua laki-laki yang tengah ia incar saat ini.
Hal itu tentu saja memudahkan dirinya dalam mendapatkan apa yang ia mau.
Danu yang mendengar, itu seketika menggelengkan kepala."tidak papa aku hanya kelelahan saja."setelah mengatakan hal itu, laki-laki itu kembali terdiam.
"emm, tante Megan pernah berkata, katanya kamu memiliki seorang kekasih?"tanya Keyla dengan maksud ingin mengorek informasi dari laki-laki itu.
Danu yang mendengarnya, seketika menatap Keyla dengan tatapan tidak suka. namun ekspresi wajah itu, segera ia rubah untuk tidak ketahuan oleh wanita yang saat ini berada di sampingnya itu.
"aku memang sudah putus dengan dia."ucapnya dengan datar. walaupun, ada pergulatan batin yang dirasakan oleh Danu saat mengatakan hal itu.
Keyla yang mendengar itu, seketika tersenyum senang. bukannya wanita itu tidak mendengar apa yang dialami oleh Danu. Keyla hanya ingin mendengar pengakuan dari laki-laki yang akan menjadi suaminya itu.
"Kayla, Danu, ayo sini!"panggil Megan kepada dua orang itu.
mtereka berdua seketika menganggukkan kepala. dan kembali bergabung bersama dengan keluarga besar masing-masing.
"sudah diputuskan, kalian menikah sekitar 6 bulan lagi."ucap Bhaskara menatap ke arah anak dan calon menantunya itu.
"kenapa lama sekali?"tanpa sengaja, Keyla mengajukan protes pada keluarga Danu. hingga membuat semua mata, seketika menatapnya.
"eh maksudku, bukankah kegiatan baik itu harus dilaksanakan secepatnya? tidak baik kan, menunda-nunda hal yang baik?"Keyla semakin grogi dibuatnya.
Megan dan juga Nadia yang mendengar itu, sejenak saling pandang. dan tak lama berselang, saling tertawa satu sama lain. Hal itu membuat Keyla, semakin merasa salah tingkah.
"Ayah tahu kamu sudah tidak sabar. tapi sayangnya semua pekerjaan mengharuskan kita berdua untuk mengurusnya selama 6 bulan ini."ucap Carlos menatap ke arah Bhaskara.
"iya sayang kamu tenang saja. Ibu pastikan, kamu akan tetap menikah dengan Danu. cepat atau lambat."ucap Megan Soraya tersenyum tulus.
Keyla yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala Seraya tersenyum malu-malu. sementara Danu, laki-laki itu hanya terdiam. karena percuma saja dia membuka mulut. usulannya itu tidak akan pernah didengar.
Karena Megan menganggap, bahwa semua keputusan masih berada di tangan wanita paruh baya itu. tugas untuk Danu, hanya mengikutinya saja.
"kamu ingin memberikan usul?"tanya Bhaskara menatap ke arah putranya itu.
Danu menggelengkan kepala dengan lemah. Soraya tersenyum tipis."tidak usah Yah, aku serahkan semuanya kepada Ayah dan juga Ibu."Danu Soraya tersenyum kecil. Namun, senyumannya itu, mengandung luka yang sangat dalam.
Dan sayangnya, tidak ada orang yang ingin melihat ataupun memperhatikan Danu sebentar saja.
Setelah berbincang-bincang cukup lama, keluarga dari Keyla akhirnya memutuskan untuk undur diri. walaupun sebenarnya, Gadis itu merasa enggan untuk meninggalkan rumah calon suaminya.
"nggak lama kok Sayang, cuma 6 bulan."ucap Nadia menggoda putrinya itu.
Hal itu sukses membuat Kayla seketika menundukkan kepala dengan tersenyum malu-malu.
****
"apa kamu sudah putus dengan gadis itu?"tanya Megan pada putranya saat mereka tengah bersantai di ruang keluarga.
" Sudah."ucap Danu dengan singkat padat dan juga jelas.
"baguslah kalau begitu. kamu itu memang tidak cocok dengan dia dunia kalian itu berbeda."ucap Megan penuh dengan penekanan.
Danu yang mendengarnya, seketika menghirup udara banyak-banyak. dan setelahnya menghembuskannya secara perlahan.
Selepas pertemuan dua keluarga itu, Danu memutuskan untuk masuk ke dalam kamar pribadinya.
"kalau begitu, aku mau ke kamarku dulu."ucapnya Seraya beranjak dari tempat duduknya.
"Danu,"panggil Megan kepada putranya itu.
"ya? Ada apa Bu?"tanya Danu dengan tersenyum tipis. walaupun senyuman itu, adalah senyuman dipaksakan.
"apakah kamu benar-benar telah mengakhiri hubungan dengan gadis itu?"katanya Megan menatap serius ke arah putranya itu.
Danu yang mendengarnya, seketika menghela nafas panjang. karena sudah berkali-kali, ibunya itu menanyakan hal yang sama kepada dirinya.
" aku tidak bohong Bu, aku memang telah mengakhiri hubunganku dengan Azalia."ucap Danu dengan tersenyum tipis.
Membuat Megan yang mendengarnya, seketika menganggukkan kepala dengan antusias."baguslah kalau begitu, kalian itu memang tidak cocok untuk bersanding."ucapnya Seraya tersenyum sinis.
Danu yang mendengarnya seketika memutar bola mata malas. dirinya tidak mengerti, mengapa kedua orang tuanya itu, sangat membenci Azalia? padahal Gadis itu adalah gadis yang sangat baik dan tidak pernah neko-neko.
"kalau tidak ada yang dibicarakan lagi, aku masuk ke dalam kamar dulu."ucap Danu Seraya melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga dan menuju ke kamar pribadinya.
Laki-laki itu segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, setelah berhasil membuka pintu kamar pribadinya dengan tergesa-gesa.
Matanya menerawang jauh ke depan. Mengingat, tentang kiasan masa lalu bersama sang kekasih yang begitu harmonis dan juga penuh dengan kebahagiaan.
"kenapa semuanya harus berakhir seperti ini?"tanya dulu pada dirinya sendiri. laki-laki itu, kembali terduduk di tepi ranjang. pikirannya seketika tertuju pada permintaan sang kekasih
"apa benar aku harus mengikuti saran dari Azalia?"hanya laki-laki itu masih pada dirinya sendiri.
Kemudian kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. lama laki-laki itu memikirkan semuanya, hingga pada akhirnya dan memutuskannya.
"aku tidak ingin kehilangan Azalia."setelah mengatakan hal itu, laki-laki tampan itu segera beranjak dari tempat tidurnya.
Kemudian dengan segera, menyambar jaket berwarna hitam dan juga tutup kepala yang berwarna senada.
"aku harus keluar dari tempat ini."ucap laki-laki itu Seraya membuka kaca jendela dan mulai mengeluarkan tubuhnya.
Kemudian, laki-laki itu segera keluar lewat tali yang sengaja dirinya kaitkan kepada tiang teralis yang merupakan penyangga balkon kamarnya.
Setelah semuanya selesai, dan Danu telah berhasil turun, laki-laki itu segera berlari menuju jalan raya yang tidak jauh dari rumahnya itu.
Tentu saja hal itu dilakukan oleh Danu, tanpa sepengetahuan dari semua orang suruhan dari kedua orang tuanya termasuk, penjaga gerbang komplek rumahnya.
Karena para laki-laki itu, telah patuh kepada Megan dan juga Bhaskara. karena mereka, adalah orang-orang yang memiliki pengaruh di lingkungan perumahannya itu.
Karena selain baskara adalah seorang pengusaha, laki-laki paruh baya itu juga memiliki beberapa akses untuk dapat membuat orang yang melawannya, menjadi kesulitan untuk melanjutkan hidup.
Tentu saja hal itu membuat orang-orang yang ingin menentang dan ingin membantu Danu, mereka pasti akan langsung mundur teratur. karena merasa tidak sanggup dengan konsekuensi yang akan mereka dapatkan nantinya.
"bang tolong antar saya ke alamat ini ya,"ucap laki-laki itu Seraya menyerahkan sebuah kertas kecil kepada tukang ojek yang berada jauh di depan sana.
"oke "ucapnya menganggukkan kepala mantap.
Danu segera naik di belakang. dan sepanjang perjalanan, laki-laki tampan itu merasa tidak sabar ingin segera meresmikan hubungannya dengan Azalia.
Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Danu sampai juga di depan sebuah rumah sederhana. dengan langkah tergesa-gesa, laki-laki itu segera mengetuk pintu rumah itu.
"nak Danu, Ada apa ke sini lagi?"hanya ibu Azalia Seraya menatap ke kiri dan ke kanan. untuk memastikan, bahwa laki-laki itu tidak sedang diikuti.
"mana Azalia?"tanya Danu dengan suara tidak sabar.
Wanita paruh baya itu sejenak terdiam. ada raut wajah kesedihan yang terpancar dari wajah wanita paruh baya itu. hal itu semakin membuat Danu merasa sedikit bersalah.
"kenapa Bu? ada apa?"tanya Danu Seraya menekan kedua pundak wanita paruh baya itu tanpa sadar. karena laki-laki itu, benar-benar merasa sangat panik saat ini.
"setelah kepergian nak Danu, Azalia memutuskan untuk mengurung diri di dalam kamar. dan sampai sekarang, anak itu belum mau untuk keluar dari dalam kamar." ucap Kintania dengan raut wajah sendu dan penuh dengan kesedihan.
Tanpa pikir panjang lagi, Danu segera melangkahkan kakinya untuk menuju ke kamar sang kekasih. ya sampai saat ini, Danu masih menganggap Azalia sebagai kekasihnya.
Walaupun laki-laki itu, telah mengatakan bahwa hubungannya dengan Azalia telah berakhir. namun, percayalah. kata-kata itu hanya keluar dari mulutnya saja. tidak untuk hatinya.
"aku mau istirahat. tolong jangan ganggu aku."ucap Azalia dari dalam kamar setelah Gadis itu mendengar suara pintu yang diketuk dari arah luar.
"sayang, ini aku."ucap Danu perlahan-lahan.
Tak berselang lama, pintu kamar itu terbuka dan menampilkan Azalia dengan raut wajah kacau dan tatapan mata yang sangat sendu.
grepp
Gadis itu seketika berhambur dalam pelukan sang kekasih. tangisnya seketika pecah, saat mendapati kekasihnya ternyata kembali lagi untuknya.
"aku mohon jangan tinggalkan aku."ucap Azalia Seraya menatap manik hitam laki-laki pujaannya itu dengan tatapan penuh harap.
Danu yang mendengar itu, seketika tersenyum kecil."ayo ikut aku."ucapnya Seraya menarik tangan Azalia.
"mau ke mana?"tanya Azalia dengan raut wajah heran.
"kamu punya kebaya, nggak?"tiba-tiba saja, Danu bertanya kepada Azalia. membuat gadis itu, seketika mengerutkan kening.
"untuk apa?"tanya Azalia.
"sudah tidak usah banyak tanya. kamu memiliki kebaya atau tidak?"tanya Danu yang langsung dijawab anggukan oleh wanitanya itu.
"bagus, sekarang kita pergi."ucap laki-laki itu Seraya menarik tangan kekasihnya itu.
"kalian mau ke mana?"tanya Kintania saat mereka berpapasan dengan anak dan kekasihnya.
Danu yang mendengar itu, seketika mengambil nafas dengan sebanyak-banyaknya. dan setelahnya, hembuskannya secara perlahan. Kemudian menceritakan keinginannya itu pada kedua wanita itu.
Tentu saja hal itu membuat Azalia, merasa sangat senang. karena memang, hal itu yang ia inginkan sejak awal.
Sementara Kintania, wanita paruh baya itu, merasa tidak setuju dengan rencana yang dilakukan oleh Danu. namun Azalia, mencoba untuk meyakinkan ibunya.
Dan pada akhirnya, Kintania menganggukkan kepala pasrah."baiklah kalau begitu. Ibu setuju.
Akhirnya, Mereka pergi ke KUA terdekat dan langsung melaksanakan pernikahan di tempat itu. Untung saja, Danu telah membawa semua berkas-berkasnya. sementara Azalia, juga telah membawa berkas-berkas miliknya.
Walaupun semuanya dilakukan secara mendadak, dan juga riasan wajah seadanya, namun pernikahan ini benar-benar sangat mengesankan untuk sepasang pengantin baru itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!