Abigail Gio Johnson seorang gadis yang hidup dengan penuh kemewahan dan gelimang kasih sayang hingga membuatnya menjadi gadis yang sangat manja, segala keinginannya haruslah dituruti begitulah dia dibesarkan oleh sang daddy Gio Downy Johnson.
Gio tiba-tiba harus menikahi seorang wanita bernama Laura Anastasha yang merupakan partner One Night Stand nya, 2 tahun setelah segala tragedi dikeluarga Wiguna. dia pergi kesebuah club malam langganannya dan dengan kondisi sama sama mabuk mereka tidur bersama
Laura Anastasha seorang wanita yang saat itu mendapat kabar bahwa dirahimnya terdapat tumor ganas merasa sangat frustasi, dia merasa dunia tidak adil. Seumur hidupnya dia selalu hidup dijalan yang benar, tidak mengikuti pergaulan bebas seperti teman temannya namun mengapa penyakit yang mengharuskannya menjadi seorang wanita cacat harus menimpanya
Merasa percuma menjaga kesuciannya selama ini akhirnya dia memutuskan pergi kesebuah club untuk mencari pria yang mau mendurinya karena dia yakin dikemudian hari tidak akan ada pria yang mau menikahinya yang cacat ini
Hingga terjadilah malam itu dia bertemu dengan Gio yang kondisi mereka sama sama mabuk dan mereka berakhir seperti yang diinginkan Laura
Dan setelah kejadian itu mereka tidak berkomunikasi karena memang semua sudah direncanakan Laura dan dia tidak merasa rugi
Namun sebuah keajaiban terjadi sebulan kemudian dia dinyatakan hamil, hal yang dia pikir tidak mungkin ternyata terjadi padanya
Dia mencari Gio yang mana sangat mudah mencari Gio karena Gio merupakan salah satu pria tersohor dengan karir bisnisnya yang tak diragukan hingga beberapa media mengangkat kisah suksesnya
Dengan segala cara dan sedikit melakukan ancaman akan mengungkapkan kepublik bahwa dia hamil anak seorang Gio sang pebisnis yang di elu elukan masyarakat
Karena tidak ingin nama baik dan perusahaannha yang susah payah dia bangun hancur akhirnya dia menikahi Laura
Laura tidak pernah menceritakan penyakit yang di idapnya karena dia tidak ingin kehilangan bayi di rahimnya yang tidak akan terjadi kedua kalinya dirahimnya tumbuh bayi
Hubungan yang awalnya hambar dan sangat dingin mulai mencair ketika Gio menyentuh perut Laura yang sudah 7 bulan dan sang bayi yang di vonis lemah oleh dokter memberikan reaksi dengan melakukan tendangan pertamanya karena sentuhan sang daddy
Dibulan ke delapan Gio mulai curiga dengan kondisi Laura yang sangat mudah sakit hingga dimana mendekati HPL Laura yang dirawat dirumah sakit akhirnya diketahui sebuah fakta yang sangat mengejutkan Gio
Pilihan diberikan oleh dokter ibu atau bayi? Dan dengan penuh permohonan Laura mengatakan selamatkan bayi mungilnya, bayi yang berasal dari rahimnya darah dagingnya
Hingga lahirlah seorang bayi mungil nan cantik kedunia namun sebagai ganti lahirnya sebuah kehidupan baru maka diambil jugalah pengganti harus berakhirnya sebuah kehidupan lainnya
Hingga Gio menamai sang bayi cantiknya Abigail yang berarti kegembiraan sang ayah, dia memberi nama itu sesuai nama yang diberikan Laura dimana dia ingin sang bayi menjadi sumber kebahagian Gio menggantikan dirinya yang harus pergi jauh
Gio memberikan seluruh cinta dan kasih sayangnya kepada bayi Abi begitupun Arsen yang cukup terpana ketika melihat untuk pertama kali bayi Abi hingga jantungnya berdetak dengan cepat dan untuk pertama kalinya setelah 2 tahun tragedi kepergian Clara akhirnya senyum Arsen kembali menghiasi wajah tampannya dan entah dorongan darimana Arsen mengecup bibir bayi Abi
Arsen mengambil ciuman pertama bayi Abi dan entah bagaimana Bayi mungil itupun tersenyum
Sejak saat itulah sebenarnya takdir mereka sudah diikat namun egoisme anak manusia merusak semuanya
seorang gadis cantik dengan pakaian kerjanya terlihat berjalan cepat memasuki sebuah gedung pencakar langit tempatnya selama 4 tahun ini mencari nafkah, tidak terlambat memang namun baginya ini sudah terlambat dia terbiasa datang lebih awal dari pegawai perusahaan lainnya
"Ali... Aliii" sebuah suara memanggil nama sang gadis dan langsung menyeret tangannya
"Ada apa sel?" tanya gadis bernama Ali seraya berusaha menarik tangannya agar sang sahabat yang bernama shelia berhenti menarik tangannya
namun wanita bernama shelia tersebut terlihat tidak peduli dan menyeret Ali menuju meja kerjanya
"Ckk, apaan sih sel aku udah telat ini kalau mau curhat nanti aja" gerutu Ali karena merasa sahabatnya ini pasti ingin menceritakan kisahnya dengan sang pacar seperti biasa
"Issss, lihat" Shelia mencebik dan menunjukkan laman website resmi perusahaan dan menunjukkan sebuah pengumuman yang baru dikeluarkan oleh pihak HRD perusahaan
"A-apa maksudnya ini?" suara Ali melemah melihat pengumuman yang terpampang dilaman resmi perusahaan
"Apa ini gebrakan baru CEO baru kita yang baru kembali dari luar negeri itu?" gumam Shelia sebenarnya dia bertanya untuk dirinya sendiri
"CEO baru?" ulang Ali
"Kamu tidak tahu kita mulai hari ini memiliki CEO baru, ck makanya jangan betah sekali diruang arsip" gerutu Shelia
"A-aku harus bagaimana Shel? aku sangat butuh pekerjaan ini aku tidak bisa kehilangan pekerjaan ini" Ali bergumam lalu tiba tiba dia berbalik badan
"Al mau kemana?" tanya Shelia
"Aku harus menemui pak Hartono" ucapnya sembari berjalan menuju ruang HRD
TOK TOK TOK
Setelah mendengar suara yang mengizinkannya untuk masuk Ali membuka pintu dan langsung berjalan kearah meja sang HRD
"Pak apa maksud pengumuman dilaman perusahaan? bapak tidak bisa seperti ini saya sudah bekerja selama empat tahun diperusahaan ini, bahkan tuan Gio mengizinkan saya yang hanya lulusan sma ini untuk tetap bekerja dibagian arsip lalu kenapa sekarang saya diberhentikan karena saya lulusan sma" Ali tidak mampu lagi menahan kekesalannya karena dia merasa hak nya sebagai pekerja tidak dipenuhi, bagaimana bisa ada pengumuman untuk memPHK pegawai yang hanya lulusan sma dengan maksud untuk semakin menaikkan standar dan mutu kerja pegawai. Dia merasa tidak terima selama empat tahun dia bekerja dengan sangat baik didepartemen kearsipan perusahaan, memang semua atas kemurah hatian tuan Gio yang memberinya hak istimewa tetap bekerja walau hanya tamatan sma
"Tenanglah Al, aku juga tidak bisa berkata apa-apa karena CEO baru memang ingin membuat gebrakan baru diperusahaan ini" balas pak Hartono
"Tapi tidak begini caranya pak! seharusnya jangan hanya melihat ijazah saya tapi lihatlah kinerja saya empat tahun ini, saya tidak pernah melakukan kesalahan fatal yang merugikan perusahaan pak" suara Ali masih menggebu gebu
"Kalau begitu bicaralah kepada tuan Arsen" sungguh jawaban yang semakin membuat Ali naik pitam
"Itu seharusnya menjadi tugas bapak menyampaikan kepada siapapun ceo baru itu bahwa saya! Aleena walau tamatan SMA namun kinerja saya bagus' kesal Ali sambil menunjuk dirinya sendiri
"Maaf Al, saya merasa tidak rugi apapun sekalipun kamu dipecat jadi saya tidak ingin melawan tuan Arsen"
"Ckkk dasar tua pengecut" kesal Ali lalu berbalik badan dan menutup pintu dengan sangat kencang
"ALEENAAAA" Teriaak pak Hartono sembari mengelus dadanya karena terkejut, sebenarnya pun dia tidak tega namun dia takut untuk membantah perintang sang bos besar, dia takut akan bermasalah dengan bos baru ini dan justru akan menjadi boomerang baginya. tidak dia tidak boleh dipecat istrinya yang bak sosialita dan empat anaknya yang semua sekolah di sekolah internasional akan memaki dirinya seandainya dia dipecat
Aleena masih muda dan peluang diterima kerja masih banyak sementara dia? ckkk
Aleena berjalan keruang CEO, dia tidak akan membiarkan ketidakadilan terjadi pada dirinya
"Mbak Al ada apa?" tanya sekretaris yang ebrjaga dibagian depan ruangan sang big boss
"Mana CEO barumu itu?" tanya Ali sedikit membentak
"Tuan Arsen? belum datang mbak" balas Charen sang sekretaris seksi nan bahenol tersebut namun percayalah dia dijalan yang benar karena dia sudah menikah dan memiliki anak
"Bagaimana bisa seorang CEO jam segini belum datang apa dia tidak tahu peraturan perusahaan lalu kenapa sok mengubah peraturan perusahaan....bla bla bla" Ali mengoceh panjang lebar
Percayalah semua pegawai diperusahaan ini mengenal Aleena sebagai pribadi yang ceria dan peramai suasana
"Mbak Al stsssss" ucap Charen
"KENAPA?" Teriak Ali, lalu matanya mengikuti pandangan Charen
"oh ****" maki Aleena dalam hati melihat sosok pria didepannya
Sejenak Aleena terpesona dengan sosok pria dihadapannya ini, kulit putih bersih, setelan jas yang sangat pas membalut tubuh atletisnya, uhhhh ukuran tinggi dan besar yang sangat proporsional
"apa apaan Ali sadarlah" gumam Ali dalam hati melihat makhluk sempurna dihadapannya seolah melupakan kekesalannya beberapa saat yang lalu
"Ada apa ini?" tanya seorang pria yang berada sedikit dibelakang Arsen
"wow" gumam Ali ketika mendengar suara berat yang mampu menghangatkan rahim kaum hawa ketika mendengarnya
"Tu-tuan Arsen" Charen menundukkan kepalanya dengan dalam dan menarik kepala Aleena agar ikut menunduk
"Arsen? CEO sialan itu?" bisik Ali namun terdengar oleh Arsen
Arsen mengetatkan rahangnya dan berjalan mendekat kearah Aleena, dia menarik dagu Aleena agar menghadap kearahnya
"Auwwww, kekerasan" gerutu Ali dan berusaha menepis tangan Arsen didagunya karena jujur cengkraman itu menyakitinya
"katakan sekali lagi"
"gila...gilaaa bagaimana bisa ada suara semenghangatkan ini" sungguh Aleena yang gila dia justru mengagumi suara berat Arsen
"Bapak CEO baru itu pastikan? saya ingin berbicara sama bapak" Ali kembali kemode berapi apinya dan menepis tangan Arsen dengan sekuat tenaganya dan untung berhasil
"Beraninya pegawai rendahan sepertimu ingin berbicara denganku" ucap Arsen dingin dan sangat sangat datar tanpa ekspresi
William asisten Arsen segera menyeret Ali karena dia merasa raut wajah Arsen sudah menunjukkan kekesalan level dewa
"tidak! kita harus bicara! bapak tidak bisa memecat saya seperti ini karena saya hanya lulusan SMA saya sudah empat tahun bekerja disini pak" Aleena berteriak sembari berusaha menghentikan Will yang menyeretnya
Namun Arsen tidak peduli dia melangkah memasuki ruangannya, namun bukan Ali namanya jika dia kalah dalam situasi yang tidak adil ini. Dia menggigit tangan Will dan ketika Will lengah dia berlari kedalam ruangan Arsen dan menutup pintu dengan kencang dan mengunci dari dalam
Arsen yang belum mendudukkan dirinya dikursi kebesarannya terkejut ketika melihat wanita yang ntah siapa namanya itu dengan beraninya memasuki ruangannya
"Pak saya mohon cabut peraturan bapak yang jelas jelas merugikan saya" ucap Ali ketika melihat Arsen menoleh kearahnya
Arsen berjalan mendekat sembari memandang tajam Ali dan ketika dekat dia mencekik leher Ali dan membenturkannya kepintu yang sudah tertutup
"Beraninya bajingan kecil sepertimu memerintahku" wajah itu sudah memerah padam akibat emosinya
Ali sangat terkejut dia tidak menyangka akan mendapat serangan seperti ini
"Pa-pak" gumam Ali ketika dia merasa nafasnya sudah diujung bahkan rasanya lehernya seakan patah
"Pak tolong" ucap Ali sendu, kakinya bahkan sudah tidak menginjak lantai mahal ruangan itu lagi
Ali berusaha menggapai tangan Arsen agar melepaskan lehernya, kakinya mulai meronta bola matanya bahkan sudah mulai berguling
Setetes air mata keluar dari mata sendu tersebut yang membuat Arsen merasa sesak tiba-tiba
brakkk
Arsen melepaskan Ali dan membiarkan jatuh begitu saja dan dia berjalan dengan santainya menuju meja kerjanya
Ali tergeletak tak berdaya, dia berusaha meraup oksigen sebanyak banyaknya. tubuhnya lemas tak berdaya rasanya dia baru saja kembali dari ruang kematian , air matanya tak henti keluar
"Keluarlah sebelum aku benar-benar membunuhmu" ucap suara bariton yang hampir membunuhnya
Dengan segenap tenaganya Ali bangkit walau tubuhnya sangat sangat lemah, dia tidak boleh mati konyol begitu saja diruangan manusia iblis ini
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!