Namaku Alicia usiaku delapan belas tahun dan akan lulus tahun ini. Aku sangat menyukai bidang fashion. Di tempatku belajar aku memiliki tiga teman baik yaitu Isabella Razita Hamilton, Maura Athela Jackob, dan Karina aldora Dizon.
Aku adalah anak pertama dari pasangan Alanandya Algebar dan David Jason Geraldy. Orang tuaku hanya memiliki dua anak, Aku Alicia dan adikku Devano. Aku memiliki nama lengkap sama sepertinya. Aku Alicia Alga Geraldy sedangkan adikku bernama Devano Alga Geraldy adik laki-laki yang menjadi kesayangan daddy. Daddy sangat membutuhkan penggantinya untuk menjadi penerus perusahan miliknya.
Aku sangat menyayangi adikku Devano dengan adanya Devano sikap daddy terhadap mommy jauh lebih baik dari sebelum kelahirannya walaupun kedua orang tuaku sudah saling mencintai tanpa paksaan. Daddy dan mommy bekerja bersama. Daddy pemilik perusahaan sementara Mommy sekretarisnya.
Kedua orang tuaku termasuk dalam kategori pekerja keras untuk memajukan bisnis dan masa depan keluarga mereka. Satu hal yang membuatku menyayangi daddy dan daddy sangat menyayangiku adalah kemiripan wajah kami bahkan mommy sampai sedih karena aku tidak mirip mommy namun setelah aku tumbuh remaja kemiripan dengan mommy ternyata ada. kepribadian kami dan rambutku sama seperti mommy halus dan lurus berwarna coklat. Senangnya karena mirip dengan wanita cantik yang membuat daddy jatuh cinta.
Keputusanku untuk memilih tinggal sendiri bukan karena mereka tidak baik padaku tapi sering kalinya mereka tidak punya banyak waktu untuk keluarga yang membuatku merasa kesepian bahkan kesal sementara di sisi lain adikku tinggal bersama di rumah daddy. Adikku sangat diperlakukan sangat istimewa sekali dapat dikatakan lebih istimewa dari memperlakukanku. Saat ini adikku berumur lima belas tahun. Devano diperlakukan khusus dalam pendidikannya yang tidak seperti anak-anak di usianya. Sudah jelas Daddy telah mempersiapkan pendidikan adikku untuk menjadi pengganti daddy yang sukses di masa depan. Untuk apapun yang dilakukan Daddy aku tidak merasa cemburu sama sekali karena beban tanggung jawab adikku akan lebih berat nantinya.
Inilah kisah hidupku dengan kebebasan yang mommy dan daddy berikan untuk tinggal seorang diri namun tetap dalam jangkauan mereka. Aku tidak benar-benar jauh. Orang tuaku memutuskan menempatkan aku di salah satu Apartment milik keluarga Geraldy walaupun begitu aku sangat senang dengan keputusan daddy. Aku tidak akan melihat para pelayan menyiapakan semua kebutuhan rumah, mommy dan daddy yang aku jumpai hanya di waktu sarapan pagi, sampai dengan Adikku yang fokus membaca pelajarannya tanpa mau diajak bicara.
Aku dan Devan sangat berbeda jauh, Devan terbilang sangat cuek dan akan bicara padaku bila moodnya sedang baik-baik saja. Adikku itu sangat pintar bahkan aku kakaknya merasa ini tidak adil walaupun aku tidak sebodoh yang kalian bayangkan, namun tetap saja anak lima belas tahun itu sudah memiliki pemikiran pembisnis seperti daddy. Adikku kadang manja padaku walaupun dia cuek dan tidak peduli lingkungan namun tetap saja pria kecil yang tampan itu tetaplah adikku yang menggemaskan bahkan dia pernah merengek ingin tidur bersamaku di Apartement ini.
Selanjutnya beberapa hari yang lalu Adikku itu memintaku untuk kembali ke rumah karena dia merasa bosan dengan para pelayan yang melayaninya dengan baik. Secara tidak langsung dia meminta agar aku pulang dan menemaninya, menggemaskan bukan. Tapi aku menolaknya. Maaf adik aku tidak bisa mungkin setelah aku tidak kesal dan merasa kesepian bila yang aku dapati di rumah hanyalah para pelayan yang sangat patuh itu.
'Kringggg.... kringggg... Kringgg
Kringggg....'
Bunyi yang berasa dari benda bulat menggema memenuhi seisi ruangan hingga sesosok gadis cantik yang sedang terlelap dalam tidurnya menggeliat menandakan telah kembali ke alam sadarnya.
"Hoaammm. sepertinya aku baru saja tidur mengapa kamu berdering sangat cepat huh.?" Gadis itu bergumam lalu menghentikan dering alarm yang sangat berisik itu kemudian bangkit melangkah dengan gontai menuju kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah jika tidak cepat pastilah gadis itu akan terlambat.
"Okay done!" Alicia berseru pada diri sendiri karna sudah menghabiskan waktu 30 menit lamanya.
"Ya ampun mengapa hari ini aku merasa malas padahal saat ini aku sudah ditingkat akhir dan seharusnya aku lebih serius." Alicia berucap kemudian melenggang pergi karena Alicia yakin supir yang dikirimkan daddynya sudah menunggu di pintu lobby apatermentnya.
"Pak Jun sudah menunggu lama ya. Maaf ya." Alicia berkata setelah dibukakan pintu oleh pak Juno.
"*Tidak apa-apa nona. Silahkan masuk*." Ucap pak Juno ramah kemudian melaju dengan kecepatan sedang menuju sekolah.
"Nona tadi nyonya memberi pesan agar nona tidak melupakan makan siang dan tidak pulang terlambat."
Syukurlah mommy masih mengkhawatirkan aku. Alicia.
"Baik. Katakan juga pada mommy aku akan mengingat dan melakukannya."
"Baik nona."
"Kenapa macet begini ya pak? nanti bisa terlambat bagaimana?."
"Saya juga tidak tau nona, Tapi akan saya usahakan lebih cepat agar tidak terlambat."
"Semoga saja."
Sepuluh menit kemudian mobil telah berhenti sempurna di depan gedung International Fashion Mode school.
"Silahkan turun nona. Semoga hari nona menyenangkan. semangat untuk hari ini dan jangan lupakan memberi kabar bila sudah pulang nanti." Pak Jun memberikan ucapan selamat pagi seperti biasanya.
"iya pak. Terimakasih. saya pamit."
Huft, untung saja aku tidak terlambat jika saja aku terlambat bisa jadi aku upacara di luar gerbang sana.
Dengan cepat melangkahkan kaki indahnya menuju ruang kelas. Kurang dari lima menit Alicia telah sampai di dalam kelas.
Hal yang dia lakukan adalah menyapa teman baiknya dengan semangat.
"Selamat pagi gadis-gadia yang cantiknya melebihi aktris Hollywood." Sapaan Alicia yang membuat obrolan diantara ketiga temannya terhenti dan dilanjutkan dengan menjawab sapaan Alicia dengan serentak.
"Pagi juga putri tidur."
"Hei aku bukan putri tidur dan rela meninggalkan kamar nyaman itu dan mencoba bersemangat di sini!" Sahut Alicia membela diri setelah duduk di kursinya dengan sedikit perasaankesal.
"Baiklah maafkan aku." Bella meminta maaf kepada teman sebangkunya itu.
"Oke baiklah aku juga minta maaf." Karin bersuara sebab melihat tatapan Alicia yang merasa kesal.
"Aku juga ya hehehe. Kawan sepertinya kita semua harus cepat ke lapangan karena upacara akan dimulai." Potong Maura mengingatkan agar kekesal Alicia sampai di sini saja kerena dia sudah melihat banyak murid berjalan keluar menuju lapangan tidak ingin mereka terlambat.
"Huft. Baiklah putri rajin memaafkan kalian." Celoteh alicia lalu bangkit melangkah pergi menuju lapangan disusul oleh Bella,maura,dan karina.
Tak lama kemudian setelah beberapa menit melewati koridor mereka tiba di lapangan dan melaksanakan kegiatan rutin setiap satu pekan sekali itu. Selama satu jam berlangsung dengan khidmat.
Akhirnya tidak lama dari itu murid-murid secara tertib membubarkan barisan dengan berjalan tertib menuju ruang kelas mereka masing-masing karena upacara telah selesai.
"Ella, hari ini aku akan pergi keluar. bisakah kita pergi bersama?" Karin berkata kemudian merangkul pundak Bella dengan riang.
"Ayo. Tapi kita akan kemana?" Bella menjawab dengan antusias.
"Hemm. Bagaimana jika kita pergi nonton saja.?" Usul karin dan dijawab anggukan oleh Bella dengan antusias yang tanpa sadar telah diperhatikan oleh Muara dan Alicia.
"Hey! kami mendengarnya apa kalian tidak ingin kami ikut.?" Maura bersuara dan alicia bersidekap dada.
"Hehehe aku takut kalau kalian sibuk karena yang aku tau kalian itu seperti makhluk aneh yang punya dunia sendiri yang menghabiskan waktu dengan tumpukan buku." Sahut karin merasa tidak enak dan berusaha menutupi kesalahannya karena tidak mengajak dua teman lainnya.
"Ya walaupun begitu setidaknya kalian mengajak kami juga. Aku juga ingin pergi nonton bersama kalian betulkan Ara?." Alicia membuka suara dan diangguki oleh Maura. Bagus sekali.
"Oke baiklah. Maaf untuk itu ya aku juga merasa senang bila kalian ingin pergi keluar bersama. Dapat dikatakan ini waktunya girls time." Bella menanggapi dengan bijak perdebatan kecil teman temannya itu.
Sesampainya di ruang kelas mereka semua duduk di kursi masing-masing dan menunggu waktu pelajaran dimulai. Ibu guru akhirnya datang dan kegiatan ajar mengajar segera dimulai. Pelajaran akan berlangsung Empat jam lamanya.
Tak terasa waktu telah memasuki jam istirahat. Menandakan jam pelajaran pertama telah selesai. Mereka semua bersiap untuk keluar ruangan dan memikirkan makanan apa yang akan mengisi perut mereka masing- masing untuk santapan di waktu makan siang ini.
Sesampainya di kantin.
"Ella. Arin?" Panggil Alicia
"iya Al?" Jawab mereka serentak.
"Apa nanti langsung ke mall. Aku merasa tidak memungkinkan untuk kita pergi dengan pakaian ini?" terlihat ragu.
Bella dan karin yang mendengar pertanyaan Alicia pun mencoba berfikir karena belum ada jawaban dari kedua temannya Maura bersuara. "Ahhh ya aku ada ide. pulang sekolah nanti kalian ikut denganku kerumah yaa. Setelah itu kita ke mall."
" ahh ya benar juga kami akan dipinjami jaket olehmu ya?" Sahut Karin dan diangguki antusias oleh Maura.
Setelah obrolan singkat itu mereka melanjutkan barisan antrian untuk memesan makanan yang tertunda tadi pas sekali giliran mereka memesan sekarang.
"Ayo kita cari meja" ajak karin dan diikuti oleh Bella,Alicia dan Maura setelah memesan makanan mereka.
"Sepertinya semua makhluk ini harus segera keluar dari sekolah ini agar kita cepat mendapatkan meja." Ujar Karin lelah melihat banyaknya murid di dalam kantin. Alicia yang mendengar itu hanya menggelengkan kepala.
"Hey lihat ada meja kosong diujung sana!." Bella membuka suara memberitahu kemudian mereka berjalan menuju meja itu untuk menunggu pesanannya siap.
"Akhirnya" Maura berkata karena mereka baru mendapatkan meja.
"Andai sejak tadi begini pastinya tidak akan lelah." Karin memprotes dengan apa yang terjadi setelah menarik nafasnya dalam.
"Tidak apalah aku juga merasakan hal yang sama." Bella menjawab menanggapi kemudian pesanan tiba dan mereka langsung melahapnya sambil berbincang ria.
"Al kira-kira aku akan begini terus atau tidak ya." Tiba-tiba Bella memulai obrolan tentang dirinya.
"Sepertinya itu tergantung pada dirimu Ella."
Karin menanggapi pertanyaan Bella.
"iya benar jika dirimu sudah melupaknya pastinya kamu akan berubah secara natural tidak terlihat dipaksakan." Alicia merasa perkataannya memang akan terdengar benar.
"Huft. Aku lelah seperti ini tapi mau bagaimana aku masih mengingatnya." Bella nampak ingin menyerah.
"Hei! sudahku katakan tadi semua tergantung padamu. Sudahlah jangan ingat dia terus seperti kami tidak berguna bagimu." Protes Karin yang membuat Alicia dan Maura menatapnya dan melanjutkan memakan makan mereka.
"Hei apa salahku. Aku di sini yang setiap saat terluka. Cinta monyet ini membuatku sedikit menderita tau. Baiklah aku tidak akan menceritakan apapun lagi." Kesal Bella pada Karin.
"Terserah padamu. Akupun muak dengan pembahasanmu yang satu ini gantilah topik yang tidak membuat kami jengah mendengarnya." Karin masih kesal rupannya.
"Al lihatlah dia kasar sekali." Bella meminta Alicia untuk melakukan sesuatu.
"ya ampun kalian ini sudahlah. Ella memang ada benarnya untuk tidak terus membicarakannya bahkan yang menjadi topik pembicaraan ini sidah pasti tidak peduli sama sekali. Jadi ini sangat tidak menguntungkan untukmu Ella. Saran dariku lupakan dia masih banyak kisah yang akan kamu dapatkan nanti aku yakin." Alicia berusaha memberi tau Bella agar tidak mengingat bahkan membahasnya terus.
"Baiklah teman-teman aku sudah selesai dengan makananku. Sepertinya waktu istirahat tersisa sepuluh menit lagi aku harap kalian tidak membuang-buang waktu untuk pembahasan yang seratus kali dibahas nona ini berulang kali diberbagai kesempatan." Ucap Maura yang membuat ketiga temannya kembali melanjutkan memakan makanan mereka dengan cepat.
Tak terasa waktu istirahat tersisa lima menit lagi mereka bergegas kembali ke kelas.
Sesampainya di kelas mereka pun menempatkan diri untuk duduk di meja masing - masing kemudian menyiapkan perlengkapan menggambar dan Pinsil berwarna untuk melanjutkan pelajaran berikutnya yaitu Fashion Desain.
Tidak lama setelah itu jam istirahat telah berakhirsemua murid telah kembali ke kelas masing-masing dan melanjutkan jam pelajaran hingga jam kepulangan tiba.
Waktu telah menunjukan pukul tiga siang semua murid di dalam ruangan sudah siap untuk meninggalkan ruangan, namun sebelum itu mereka harus mendengarkan pesan diakhir pengajaran seperti biasanya.
"Terimakasih kepada kalian yang sudah hadir di hari ini dan berusaha memahami materi hari ini dengan baik. Semoga materi ini berguna dimasa depan. Hati-hati di jalan selamat beristirahat".
"Terimakasih guru, Semoga kebahagian menyertai. Hati hati dijalan dan selamat istirahat." Serentak diucapkan semua murid yang terdengar sangat tulus diucapkan kemudian semua murid keluar dengan tertib meninggalkan ruang kelas.
"Syukurlah hari ini berjalan dengan baik." gumam Alicia setelah mereka berempat hampir sampai Halte sekolah.
"Tentu saja Al, namun alangkah baiknya rasa penat yang sudah di ujung kepalaku ini lenyap." Karin berucap setelah mendengar Alicia bergumam kemudian mensejajarkan langkahnya.
"Hei bukan dirimu saja akupun merasakannya." Maura berkata seraya memijat pelipis dan alisnya secara bergantian sedangkan Bella yang melihat itu tertawa renyah.
"hahaha lucu sekali, apakah dirimu akan memilih tempat tidur setelah ini?."
"Tentu saja tidak!. Pastilah mall lebih baik dari pada tempat tidur di sana aku bisa menghilangkan semua beban tugas menumpuk bahkan tidak memikirkannya sedikit pun." Maura berkata berusaha meyakinkan.
"Sudahlah kalianmari kita menyiapkan diri untuk hal yang menyenangkan nanti." Karin berkata karena sudah ingin sekali meninggalkan gedung yang membuat dirinya penat.
Hari ini sangat melelahkan dan hal baik untuk dilakukan adalah memanjakan diri.
Hey! siapa yang tidak penat ditingkat akhir seperti ini. Tugas yang detline dan para pengajar itu terus mengajar agar siswanya memenuhi kegiatan-kegiatan yang sudah dijadwalkan untuk mencapai targetnya. Tidak terasa waktu ujian semakin dekat.
"Aliciaaaa ayo kita pergi mommyku telah sampai!." Suara Maura terdengar mengejutkannya.
barusan aku melamun? yang benar saja.
"O- oke ayo kita semua masuk ke dalam mobiiill!" Alicia berseru dengan semangat.
Sesampainya di dalam mobil.
"Siang tante marisaa!" Seru kami semua menyapa mommy nya maura. "Siang Dear." Jawab tante Marisa dan disambut dengan senyuman yang hangat. Aku melihat Maura yang tersenyum bahagia setelah tante Marisa mengecupnya tentu saja kecupan perhatian dari seorang ibu ke putrinya yang terlihat begitu lembut dan penuh kasih sayang. Seketika aku terdiam karena aku merindukan mommy, mom bisakah kamu menjemputku? biarkan aku merasakan hal yang sama seperti teman-temanku. Ya tuhan mengapa mereka begitu sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu untuk bersamaku.
'Drettttt...Drettttt... Dreeetttt'
Getaran itu menyadarkanku kemudian meraih ponseldari sakuku yang memunculkan nama mommy disana seketika aku tersenyum karena mommy menelpon dengan cepat aku tekan tombol hijau itu dan terdengar suara mommy dari seberang sana.
"Hallo sayang,sudah pulang.?"
"Sudah mom, aku sudah pulang dan aku akan pergi bersama kumpulan princess cantik ini ke mall sepertinya akan pulang terlambat."
"Benarkah? Semoga menyenangkan, yang terpenting kamu tidak terlambat makan dan tidak pulang terlalu malam ya."
Beruntungnya mommy masih mengkhawatirkan aku.
"Sudah pasti akan sangat menyenangkan. Aku tidak melupakan makan siangku dan akan pulang tepat waktu mom."
"Baguslah. Al bolehkah mommy ke apartemenmu malam ini?."
"Tentu mom,silahkan saja."
Bahkan aku akan sangat senang jika malam ini aku tidur denganmu mom.
"Maafkan mommy sayang,mommy akan berusaha agar waktu mommy bersamamu cukup."
Aku sudah tau mom, dirimu juga merasakan hal yang sama denganku.
"Jangan berkata seperti ini mom."
aku berkata seperti ini hanya karena tidak ingin mommy merasa bersalah.
"Iya sayang baiklah. Ya sudah kamu jangan pulang terlambat ya, mommy akan bersiap sekarang."
Semoga ini adalah benar.
"see you mom."
"see you too my love." respon mommy dan setelah itu sambungan telponnya terputus.
Senyum simpul masih terukir di wajahku. merasa senang pada saat aku merasa cemburu oleh ibu dan anak itu tiba tiba saja mommy menelpon. Sebuah kebetulan yang membahagiakan bukan.
Baiklah moodku dalam keadaan baik sekarang, tak terasa kami telah tiba di rumah maura. "Ayo masuk,kita bersiap ke kamarku." Maura turun dari mobil dan mengajak untuk masuk ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Maura kami semua diberi jaket dan sedikit merias wajah kami agar terlihat lebih fress. Setelah selesai kami bergegas untuk pergi.
"Mommy kami pamit ya." Ucap Maura kepada tante marisa yang sedang duduk menonton tv.
"Kalian ga makan dulu.?" tanya tante marisa memastikan.
"Kita makannya di mall aja deh tan." Alicia membuka suara karena merasa tidak enak.
"Iya mom aku sama yang lain makan di mall aja ya." Maura meyakinkan ibunya.
"Baiklah. Hati hati ya semua jangan telat makan."
"Siap laksanakan." Kami serentak berkata sambil memberi hormat kemudian berjalan menuju mobil.
"Nanti kita akan melakukan apa dulu?" Bella bertanya pada saat mobil sudah melaju menuju mall.
"Kita pesan tiket nontonnya terus kita pergi untuk makan." Alicia berkata dengan antusias yang diangguki oleh semuanya.
"Habis nonton kita ngapain?" Kini Maura yang bertanya.
"Shopping?" Karin menjawab tidak kalah antusias. "Oke" Alicia dan Bella menjawab dengan serentak. "Yeeeyyyyy" Sahut Maura dan Karin terlihat bahagia.
Di dalam perjalanan kami semua bernyanyi bersama mengikuti alunan musik yang berada di dalam mobil dengan riang.
🎶Alan walker - Alone🎶
Lost in your mind
I wanna know
Am I losing my mind?
Never let me go
If this night is not forever
At least we are together
I know I'm not alone
I know I'm not alone
Anywhere, whenever
Apart, but still together
I know I'm not alone
I know I'm not alone
I know I'm not alone
I know I'm not alone
Unconscious mind
I'm wide awake
Wanna feel one last time
Take my pain away
If this night is not forever
At least we are together
I know I'm not alone
I know I'm not alone
Anywhere, whenever
Apart, but still together
I know I'm not alone
I know I'm not alone
I know I'm not alone
I know I'm not alone
I'm not alone, I'm not alone
I'm not alone, I know I'm not alone
I'm not alone, I'm not alone
I'm not alone, I know I'm not alone
🎶 Count On Me - Brunei Mars
If you ever find yourself stuck in the middle of the sea,
I'll sail the world to find you
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see,
I'll be the light to guide you
Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like one two three
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like four three two
You'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Whoa, whoa
Oh, oh
Yeah, yeah
If you tossin' and you're turnin' and you just can't fall asleep
I'll sing a song
Beside you
And if you ever forget how much you really mean to me
Everyday I will
Remind you
Ooh
Find out what we're made of
When we are called to help our friends in need
You can count on me like one two three
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like four three two
You'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Oh, oh
Yeah, yeah
You'll always have my shoulder when you cry
I'll never let go
Never say goodbye
You know you can
Count on me like one two three
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like four three two
And you'll be there
'Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah
Oh, oh
You can count on me 'cause I can count on you.
Hanya ada kegembiraan yang berada didalam mobil ini dan akan selu seperti itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!