Halo guys, Author back nih dengan cerita baru🥰 semoga suka dengan karya Author yang baru ya, happy reading 💋
Cellyn menatap ruangan pribadi nya tempat di mana ia selalu menyembunyikan rasa rindu nya, kesedihan nya untuk keluarga nya selama beberapa tahun ini yang sudah berjauhan dengan nya, hari ini hari terakhir ia berada di rumah yang tak begitu mewah seperti rumah di tanah kelahiran nya namun benar benar nyaman untuk diri nya.
Setelah selesai mengemas semua barang nya Cellyn kemudian keluar untuk menemui wanita yang seumuran dengan sang mama, wanita yang selama ini selalu menemani nya dalam keadaan apapun.
“Gres.”
Ucap Bianca pada wanita yang tengah berdiri di depan wastafel mencuci sisa piring kotor yang baru saja mereka gunakan untuk sarapan, wanita itu menoleh menatap gadis yang sudah ia anggap seperti putri nya sendiri.
“Cellyn, Have you finished packing your things?”
Cellyn mengangguk setelah Gres menanyakan barang barang yang sudah Cellyn kemas, meskipun terlihat biasa saja namun nyatanya Gres merasa sangat sedih lantaran akan berpisah dengan Cellyn yang sejauh ini tidak pernah kasar pada nya meskipun di awal pertemuan Cellyn sedikit pendiam, namun gadis itu benar benar bersikap sopan pada nya.
“I'll be leaving in two hours."
Gres mengangguk, memang tidak banyak lagi waktu yang tersisa saat ini, dua jam lagi pesawat yang Cellyn tumpangi akan terbang menuju Indonesia dan mereka harus segera ke bandara agar Cellyn tidak ketinggalan pesawat.
“Alright, I'll finish all of this first.
Ucap Gres menatap piring kotor yang belum selesai ia bersihkan, Cellyn mengangguk lalu kembali ke dalam kamar nya menaiki tangga, sesampainya di kamar wanita itu meraih ponsel nya menghubungi pria yang beberapa tahun ini sudah menemani hari hari nya.
Bibir nya melengkung menatap nama pria itu di layar ponsel nya, ia benar benar tidak sabar untuk segera kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Kendra, pria yang menjadi kekasih nya.
Cellyn bertemu dengan Kendra ketika ia menjadi mahasiswa baru di kampus nya, Kendra adalah senior nya dan mereka mudah akrab lantaran berasal dari negara yang sama, siapa sangka pertemanan mereka justru berubah menjadi lebih, sikap dewasa dan manis Kendra benar benar membuat Cellyn terpikat.
Cinta pertama memang sangat manis, hal itu lah yang selalu Cellyn ungkapkan jika sudah membahas Kendra, lantaran Kendra memang cinta pertama nya, pria pertama yang mampu membuat seorang Cellyn berubah menjadi lebih baik.
[Halo kak, aku akan berangkat dua jam lagi, setelah tiba di Indonesia aku akan mengabari mu]
Sebuah pesan terkirim ke ponsel Kendra yang sudah berada di Indonesia, ya selama setahun mereka menjalani hubungan jarak jauh lantaran Kendra yang terlebih dahulu lulus dari Cellyn dan harus segera menjalankan perusahaan papa nya lantaran ia anak satu satu di keluarga nya.
Cellyn tersenyum setelah mengirim pesan pada kekasih nya, lalu kini ia menatap foto keluarga nya, meskipun ia akan pulang namun ia tidak memberitahu keluarga nya tentang kepulangan nya itu lantaran ingin memberi kejutan pada keluarga nya.
“Ah aku tidak sabar ingin bertemu dengan Arga dan Michelle.”
Gumam Cellyn kala melihat foto adik dan keponakan nya itu, selama ini ia hanya bisa melihat dari foto atau pun video call dan kali ini ia akan bertemu dengan anak anak kecil yang sangat cantik dan tampan itu bahkan sudah memiliki followers cukup banyak dari pada diri nya.
Tak lama Gres mengetuk pintu kamar Cellyn karena mereka harus segera berangkat ke bandara, mendengar itu Cellyn segera menarik koper nya dan segera berangkat ke bandara, kini akhir nya gadis itu berada di dalam pesawat setelah melewati momen haru lantaran harus berpisah dengan Gres.
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang akhir nya pesawat yang Cellyn tumpangi mendarat dengan sempurna, Cellyn yang sudah terbiasa mandiri pun tentu sudah menyiapkan semua nya, kini gadis manja dan sombong itu menaiki taksi pesanan nya.
Benar benar kejutan lantaran memang tidak ada satu pun keluarga nya yang tahu tentang kepulangan nya, hingga akhir nya taksi yang ia tumpangi kini memasuki gerbang rumah nya, meskipun awal nya tidak mendapatkan izin dari penjaga namun setelah melihat anak majikan mereka tentu mereka dengan senang hati mempersilahkan taksi itu masuk.
“Mom, dad!”
Pekik Cellyn begitu masuk ke dalam rumah mewah nya membuat Agus dan Yoonia yang tengah menemani Arga bermain itu menoleh, jangan tanya bagaimana reaksi kedua orang tua itu melihat keberadaan putri mereka jelas saja terkejut, bahagia dan tentu sedikit khawatir.
”Cellyn? Kau pulang? Kenapa tidak bilang? Kau kesini naik apa? Siapa yang menjemput mu, kakak mu?”
Bukan Yoonia melainkan Agus yang mencecar Cellyn dengan begitu banyak pertanyaan, pria yang menjadi cinta pertama putri nya itu jelas saja merasa khawatir melihat Putri nya yang tiba tiba sudah berada di negara itu bahkan sudah tiba di rumah mereka.
Cellyn hanya tersenyum lalu memeluk sang daddy yang terlihat sangat khawatir pada nya, tak heran lantaran memang Daddy nya selalu seperti itu sejak dulu bahkan dialah yang paling menyayangi Cellyn.
“Cellyn naik taksi Dad.”
Ucap Cellyn setelah melepas pelukan nya membuat Agus hanya bisa diam mendengar jawaban Cellyn yang menurut nya mustahil, Cellyn Kemudian menatap sang mommy dengan sedikit ragu lantaran ia benar benar ingat bagaimana kemarahan mommy nya dulu.
“Kau tidak ingin memeluk mommy juga?”
Mendengar itu Cellyn sontak saja tersenyum lalu segera memeluk Yoonia yang sudah sangat lama ia rindukan, namun ia takut jika mommy nya itu masih menyimpan marah pada nya.
“I'm sorry mom, Cellyn janji akan lebih baik lagi.”
Yoonia mengangguk mendengar laporan dari Gress tentang Cellyn, ia benar benar yakin jika Cellyn sudah berubah menjadi gadis mandiri dan baik, lalu kini tatapan Cellyn tertuju pada bocah tampan yang benar benar ingin ia temui.
“Hai pangeran!!”
Setelah puas bermain dengan adik kecil nya kini Cellyn ingin berkunjung ke rumah kakak dan kakak ipar nya tak peduli jika diri nya baru saja tiba di Indonesia, yang jelas ia ingin bertemu kakak dan keponakan nya, meskipun sempat di larang oleh kedua orang tua nya namun untuk yang ini Cellyn benar benar memaksa hingga membuat Agus dan Yoonia pasrah dengan keinginan Cellyn.
“Thank you mom, dad.”
Ucap Cellyn mengecup pipi kedua orang tua nya lalu segera meminta sang sopir untuk mengantarnya ke rumah kakak nya, sepanjang perjalanan Cellyn menatap jalanan yang di padati oleh kendaraan, benar benar keadaan yang sangat ia rindukan.
“Ah, aku lupa memberitahu kak Kendra.”
Gumam Cellyn mengeluarkan ponsel nya dari tas, gadis itu kemudian mencoba untuk menghubungi kekasih nya itu namun tak ada jawaban membuat Cellyn memilih untuk mengirim pesan saja.
[Aku sudah tiba di Indonesia kak, kapan kita akan bertemu? Aku benar benar merindukan mu.]
Tak lama mobil yang ia tumpangi kini memasuki gerbang rumah milik kakak nya, Cellyn menatap bangunan cukup mewah itu, pilihan kakak nya memang tidak pernah gagal, gadis itu kemudian masuk ke dalam dan mendengar suara yang tidak asing sedang memanggil nama yang sering ia pikirkan.
“Michelle? Itu pasti suara kak Ariana.”
“Aunty Cellyn!!”
.
.
.
Visual Yocelly
Visual Kendra
Cellyn memeluk gadis kecil yang benar benar mirip dengan kakak nya, dia bahkan seperti Aaron versi perempuan benar benar cantik sesuai seperti apa yang Cellyn bayangkan selama ini, tak lama Ariana pun muncul menatap Cellyn seraya mengerutkan kening nya.
“Cellyn, kapan kau pulang? Kenapa tidak beritahu kami?”
Cellyn hanya terkekeh mendengar pertanyaan kakak ipar nya itu, kedua nya kini saling mengobrol satu sama lain,membahas tentang kehidupan Cellyn di negeri orang hingga kehidupan Ayana setelah menikah.
“Kau bagaimana? Apa tidak ada satu orang pria pun yang mampu membuat seorang Cellyn terpikat?”
Tanya Ariana yang terdengar seperti menggoda Cellyn, pasal nya ia belum pernah mendengar Cellyn bercerita tentang seorang pria sejak dulu hingga saat ini, jika Cellyn tidak pernah berhubungan dengan seorang pria pun rasanya tidak mungkin lantaran Cellyn sangat cantik.
Cellyn sendiri hanya diam seraya tersenyum tipis, jujur selama tinggal di negeri orang memang ada beberapa pria sana yang mendekati nya bahkan terang terangan menyatakan perasaan mereka pada Cellyn namun Cellyn menolak, bukan karena tidak normal melainkan ia sudah jatuh hati pada senior nya di kampus yang juga berasal dari tanah kelahiran nya.
“Ssssttt rahasia..”
Ucap Cellyn seraya menempelkan jari nya di bibir, kedua nya kemudian tertawa hingga tak lama Ariana meringis kesakitan memegangi perut nya membuat Cellyn merasa khawatir.
“Kak ada apa?”
Akhir nya Ariana dibawa kerumah sakit oleh Cellyn, tak lupa gadis itu menghubungi kakak nya yang sedang berada di kantor, kini kabar gembira kembali terdengar lantaran Ariana yang sedang hamil, tentu Cellyn benar benar bahagia lantaran akan memiliki keponakan baru lagi.
Sore pun tiba, Akhir nya Ariana di perbolehkan pulang oleh dokter dengan syarat harus banyak istirahat karena kandungan nya cukup lemah, usia kandungan Ariana sudah 3 bulan dan ia baru mengetahui nya saat ini mungkin karena ketidaktahuannya itu lah yang membuat Ariana tidak menjaga nya.
Ariana sampai di kediaman nya dan masih di jaga oleh seluruh keluarga, seperti nya semua orang akan menginap di kediaman Aaron dan Ariana malam ini demi menjaga kandungan Ariana, mereka benar benar trauma atas kejadian beberapa tahun yang lalu.
Sedangkan Cellyn di sana mendadak menjadi pengasuh kedua anak kecil itu, jelas saja ia menerima nya dengan sangat baik lantaran ia memang ingin bermain dengan adik dan keponakan nya itu.
Terlalu asyik bermain, Cellyn tidak menyadari jika sejak tadi ponsel nya terus saja berdering hingga tak lama Arga yang tengah dekat dengan ponsel Cellyn pun mengangkat telepon itu.
Beruntung Cellyn dengan cepat meraih ponsel nya itu dari Arga, dan segera menjauh untuk mengangkat telepon nya kala melihat nama Kendra tertera di layar ponsel nya.
“Halo kak, ada apa?” ucap Cellyn setengah berbisik.
“Hubungan kita sampai di sini saja Yocellyn Aurora Adiwijaya.”
Deg!
Cellyn terdiam mematung mendengar penuturan Kendra, putus? Tapi kenapa? Kenapa mendadak seperti ini padahal hubungan mereka baik baik saja sebelum nya, bahkan Cellyn benar benar tidak sabar akan bertemu dengan Kendra setelah setahun lama nya mereka terpisah oleh jarak.
“Apa maksud mu kak?”
Tak ada jawaban dari Kendra, pria itu segera memutuskan sambungan telepon tanpa memberikan jawaban yang pasti pada gadis itu, membuat Cellyn hanya bisa menatap layar ponsel nya yang terlihat foto dirinya dan juga Kendra saat berada di luar negeri.
Tanpa di sadari air mata nya jatuh membuat Cellyn dengan cepat menyeka air mata nya lantaran tak ingin ada yang melihat jika diri nya sedang menangis, terlebih jika itu adalah kakak nya maka bisa saja Aaron akan memberi pelajaran pada Kendra lantaran membuat diri nya menangis.
”Tidak tidak, aku tidak terima di perlakukan seperti ini, aku harus menemui kak Kendra dan menanyakan semua kejelasan nya.”
Gumam Cellyn mencoba untuk kembali menghubungi Kendra namun tiba tiba saja ponsel pria itu tidak bisa di hubungi, tak ingin kehabisan akal Cellyn kemudian mencari tahu alamat sebuah cafe dimana Kendra biasanya pamit untuk nongkrong dengan teman teman nya.
Cukup lama ia mencari hingga akhir nya cafe yang ia cari di temukan, namun tidak hari ini melainkan besok lantaran besok adalah weekend dan Kendra selalu pamit ketika weekend.
Tak lama kedua orang tua nya menghampiri Cellyn dan mengajak putri mereka untuk pulang mengingat Cellyn baru tiba dan kemungkinan masih sangat lelah, Cellyn menurut saja lantaran memang ia sedang lelah fisik dan batin saat ini.
Sepanjang perjalanan Cellyn hanya diam padahal Arga sejak tadi mengajak nya berbicara namun fokus gadis itu teralihkan dengan masalah yang menimpa nya, sumpah demi apapun rasanya benar benar sakit di tinggal oleh seseorang yang ia cintai tanpa kejelasan apapun.
“Kenapa? Apa salah ku? Selama ini kita baik baik saja, kenapa tiba tiba dia meminta putus?”
Cellyn membatin rasanya ingin sekali ia segera menemui Kendra dan meminta penjelasan pada pria itu, namun ia juga tidak tahu dimana pria itu tinggal bahkan teman teman Kendra saja Cellyn tidak kenal satu pun.
Akhir nya mobil yang mereka tumpangi kini memasuki halaman rumah mereka, Cellyn tanpa kata segera turun dari mobil dan masuk ke dalam membuat kedua orang tua nya menatap bingung pada Cellyn, namun mereka mengira jika Cellyn hanya sedang kelelahan saja saat ini.
Sedangkan Cellyn segera masuk ke dalam kamar nya dan melempar tubuh nya ke ranjang yang sudah sangat lama tidak ia tempati, tangis nya pecah begitu wajah nya bersentuhan dengan bantal di sana, ini pertama kali nya ia menangis karena Kendra lantaran selama ini pria itu selalu membuat nya bahagia dan bukan bersedih.
Hingga hari berganti, Cellyn kini bersiap siap untuk segera ke cafe di mana ia yakini jika Kendra ada di sana, jeans pendek dengan kaos crop putih ia padukan di tubuh nya, tak lupa topi putih menutupi rambut nya dan tas selempang untuk menambah keindahan penampilan nya siang ini.
Cellyn menatap pantulan diri nya di cermin, sempurna untuk gadis cantik seperti nya, gadis itu memegang erat tali tas yang melintang di dada nya, entahlah rasanya benar benar gugup untuk keluar setelah beberapa tahun tinggal di negeri lain.
“Tidak apa Cellyn, dulu kau sering keluar sendirian.”
Gumam nya lalu segera keluar dari kamar nya, di sana sudah ada kedua orang tua nya yang tengah bermain dengan Arga, tentu penampilan cantik gadis itu menjadi pusat perhatian kedua orang tua nya saat ini.
“mau kemana?”
Yoonia bertanya kala melihat Putri nya yang seperti akan keluar hari ini, Cellyn menghentikan langkah nya menatap kedua orang tua nya saat ini.
“Ketemu temen lama mom.”
Bohong Cellyn, namun di percayai begitu saja oleh kedua orang tua nya, Cellyn segera keluar dari rumah dengan langkah cepat lantaran takut mendapat pertanyaan tambahan dari kedua orang tua nya, kini ia mengarahkan sang sopir untuk mengantarnya ke tempat tujuan.
Cukup sulit menemukan tempat nya namun akhir nya Cellyn menemukan cafe yang ia cari, dengan cepat Cellyn masuk seraya menunduk lantaran takut jika Kendra benar benar ada di sana dan melihat diri nya, Cellyn memang ingin menemui Kendra tapi tidak di hadapan teman teman pria itu.
Gadis itu melirik keseluruh ruangan namun tak terlihat wajah Kendra di sana membuat nya memilih duduk di sudut ruangan agar tidak di lihat oleh banyak orang, tak lama terlihat kumpulan para pria tampan yang memasuki cafe, Cellyn yang awal nya hanya melirik sekilas kini menghentikan tatapan nya pada salah satu pria di sana.
“Itu kak Kendra? Tapi kenapa style nya berbeda? Dia terlihat seperti anak geng motor, berbeda dengan Kendra yang dulu lebih seperti anak kantoran.”
Cellyn membatin, tanpa di sadari sejak tadi ia menatap para pria itu hingga membuat nya dengan cepat mengalihkan pandangan nya agar tidak ketahuan, gadis itu memilih tetap di sana agar bisa mendengar percakapan para pria itu.
Tak lama kemudian seorang gadis masuk kedalam cafe, tak ada yang aneh sebenarnya namun ketika gadis itu menghampiri meja Kendra dan teman teman nya bahkan duduk di samping Kendra membuat Cellyn merasa sangat marah.
Brakk!!”
.
.
.
Halo guys, Author butuh dukungan kalian untuk karya baru author jadi jangan lupa dukungan nya ya🥰💋
“Brakk!!”
Semua orang menoleh ke meja dimana Cellyn duduk saat ini, tatapan aneh kini tertuju pada Cellyn yang terlihat marah menatap kumpulan pria itu, hingga tak lama Kendra kini menyadari jika gadis itu adalah Cellyn, gadis yang baru saja ia putuskan secara sepihak kemarin.
“Cellyn?”
Gumam Kendra, tak lama Cellyn berjalan menghampiri Kendra yang tengah menatap nya tak percaya, bagaimana bisa gadis itu berada di sana? Padahal ia mengira jika Cellyn tidak akan bisa menemukan nya dan mereka tidak akan bertemu lagi.
“Jadi ini alasan kakak memutuskan hubungan kita?”
Tatapan gadis itu kini tertuju pada gadis yang berada di samping Kendra, Cellyn menatap nya lekat merasa tak asing dengan wajah gadis itu hingga tak lama mata nya membulat kala menyadari jika gadis itu adalah gadis yang selalu ia bully dulu ketika masih sekolah.
“Tunggu, bukan kah kau Avika?”
Tanya Cellyn, gadis itu mengangguk seraya menatap tajam pada Cellyn, ia tentu masih ingat wajah gadis yang selalu membully nya sejak dulu hingga ia tak berani datang ke sekolah juga tak berani mengadu kepada kedua orang tua nya lantaran mendapat ancaman dari Cellyn.
“Hai, kita bertemu lagi dalam versi yang berbeda.”
Ucap Avika mengulurkan tangan nya pada Cellyn, Cellyn hanya menatap tangan Avika di hadapan tanpa berniat menyambut uluran tangan gadis itu, mata nya kini tertuju pada Kendra yang tengah menatap interaksi panas kedua gadis itu.
“Bisa jelaskan hubungan mu dengan gadis ini?”
Tanya Bianca tenang namun penuh penekanan pada Kendra, Kendra menatap datar pada Cellyn lalu melirik sekilas pada Avika yang berada di samping nya, lalu menarik pinggang gadis itu agar mendekat pada nya.
“Dia tunangan ku.”
Deg!
Prok prok prok.
Ungkapan Kendra tentu menadapat sorakan tepuk tangan dari Cellyn yang tak mengira jika semua ini akan terjadi pada nya, Tunangan? Dia sudah bertunangan dengan gadis yang dulu Cellyn bully habis habisan?
“Wah, sungguh kejutan yang sangat mengejutkan ku di tahun ini, tunangan kakak bilang? Kapan? Dalam setahun ini? Semenjak kita menjalani hubungan jarak jauh?”
Kendra mengangguk kan kepala nya tanpa rasa bersalah sedikit pun membuat Cellyn benar benar harus berusaha untuk tetap tenang dan tidak terlihat sakit meskipun hati nya saat ini seperti di tusuk bertubi tubi mendengar dan melihat wajah tanpa rasa bersalah Kendra.
“Maaf Cellyn, tapi aku tidak mencintaimu selama ini, aku hanya ingin memiliki seseorang yang bisa menemani ku kapan pun yang aku mau.”
Deg!
Lagi lagi Cellyn dibuat tak berkutik mendengar pengakuan Kendra, rasa nya benar benar tidak mungkin tapi mendengar semua nya keluar dari mulut Kendra, kata mana yang harus Cellyn tidak percayai? Bahkan wajah nya saja tidak menunjukkan dirinya menyesal.
“Baiklah, terima kasih sudah menemani ku selama ini, semoga kita tidak pernah bertemu lagi sampai kapanpun.”
Setelah mengatakan hal itu Cellyn memilih pergi menahan mata nya yang sudah berembun sejak tadi, gadis itu bergegas keluar dari cafe itu dan segera masuk ke dalam mobil nya dengan isak tangis membuat sang sopir merasa bingung dengan anak majikan nya itu namun ia tak berani untuk bertanya.
“pulang pak.”
Ucap Cellyn dan di turuti oleh sang sopir dan segera membawa nya pulang, Sedangkan Kendra yang sempat menjadi pusat perhatian orang orang di sana kini duduk kembali di kursi nya seraya diam mengingat kejadian sebelum nya.
“Ken, siapa gadis tadi?”
Ucap salah satu teman Kendra, Kendra hanya diam tak menjawab begitupun dengan Avika yang sejak tadi selalu menatap Kendra, entah mengapa ia merasa jika Kendra sedang bersedih saat ini, namun ia lebih memilih diam.
“Kau mulai menyukai nya?”
Akhir nya Avika memberanikan diri untuk bertanya, Kendra menatap Avika lalu tersenyum menggelengkan kepala pada gadis itu seraya mengusap pelan pipi nya.
“Tentu saja tidak, aku tidak pernah memakai hati pada nya selama ini.”
Avika tersenyum seraya mengangguk berusaha untuk percaya lantaran ia juga tahu Kendra tidak suka di tanya berkali kali mengingat pria itu adalah ketua dari salah geng motor di kota ini.
Ya, Kendra Melanno Pramudana pria tampan yang berasal dari keluarga cukup terpandang di kota ini, pria yang di kenal berhati dingin oleh geng motor di kota ini, selain itu Kendra juga pria yang di incar oleh banyak gadis.
“Setelah ini temani aku belanja.”
Ucap Avika pada Kendra membuat pria itu mengangguk, seperti biasa setiap weekend Avika memang selalu minta di temani belanja dengan Kendra membuat pria itu terbiasa dengan hal itu, ia juga tidak pernah menolak keinginan Avika.
.
.
.
Sedangkan Cellyn yang baru saja tiba di rumah nya langsung saja masuk ke dalam kamar nya, beruntung saat masuk tidak ada mommy atau Daddy nya jika tidak mungkin Cellyn akan ketahuan karena mata nya sudah memerah saat ini.
Cellyn mengunci pintu kamar nya dan melempar diri nya di atas ranjang, sumpah demi apapun ini pertama kali ia merasakan sakit hati hanya karena seorang pria, cinta pertama yang ternyata tak semanis yang ia kira, justru begitu menyakitkan hingga ia bahkan tidak ingin merasakan cinta lagi.
“Kenapa harus aku? Kenapa bukan Avika saja yang menjadi mainan mu kak? Kenapa bukan aku yang menjadi tunangan mu?”
Gumam Cellyn di sela tangis nya, bertahun tahun lama nya ia hidup, baru kali ini ia merasa iri dengan seorang gadis hanya karena mendapat cinta yang tulus dari seorang pria, rasa nya benar benar menyesal menyerahkan seluruh hati dan cinta nya untuk pria seperti Kendra.
“Bagaimana cara ku melupakanmu kak?”
Cellyn terus saja menangis hingga tak lama ia pun tertidur lantaran terlalu lama menangisi Kendra yang benar benar kejam pada nya dan juga hati nya, hari berganti hari tak terasa seminggu berlalu setelah kejadian menyakitkan itu.
Semenjak kejadian di cafe itu Cellyn benar benar tidak keluar dari rumah bahkan dari kamar membuat kedua orang tua nya merasa khawatir lantaran putri mereka terus saja mengurung diri di kamar.
“Cellyn, kau baik baik saja? Sudah seminggu kau tidak keluar dari kamar mu sayang.”
Ucap Yoonia mengetuk pintu kamar Cellyn, entah lah perasaan nya benar benar tidak enak tentang Cellyn, entah apa yang sebenarnya terjadi pada Putri nya itu, namun mendengar pengakuan dari sopir, Cellyn menangis setelah keluar dari cafe.
Cukup lama ia berada di balik pintu namun tak ada tanda tanda Cellyn akan keluar membuat Yoonia benar benar tidak tahu harus bagaimana, wanita itu hampir saja akan kembali ke dalam kamar nya jika saja tidak mendengar suara pintu di buka dari kamar Cellyn.
Ceklek!
Yoonia menoleh ke arah pintu, tak lam terlihat wajah Cellyn yang terlihat sangat kusam, matanya bengkak dan terdapat lingkaran hitam di sana membuat Yoonia benar benar terkejut melihat keadaan Putri nya itu.
“Cellyn, ada apa? Apa yang terjadi? Katakan pada mommy siapa yang membuat mu menjadi seperti ini?”
Tanya Yoonia khawatir, Cellyn hanya diam lalu memeluk Yoonia seraya menangis, padahal ia sudah berusaha untuk tidak menangis di hadapan sang mommy namub benar benar tidak bisa setelah mendengar pertanyaan dari sang mommy yang mengingatkan nya pada kejadian di cafe.
“Ayo katakan siapa orang nya? Mommy akan meminta Daddy atau kakak mu memberikan pelajaran pada orang itu.”
Cellyn menggeleng kan kepala, ia tak ingin lagi mengingat Kendra atau berurusan dengan pria itu, mulai hari ini ia benar benar akan melupakan pria itu setelah melihat postingan Avika yang selalu mengumbar kebersamaan dengan Kendra, setelah ia mencari tahu aku sosmed Avika, lalu ia menyesali sendiri perbuatan nya yang justru membuat nya semakin sakit.
“Tidak, Cellyn tidak mau lagi berhubungan dengan pria itu, sudah biarkan saja, Cellyn ingin menjalani hidup Cellyn seperti sebelum nya.”
Ucap Cellyn menatap sang mommy, Yoonia hanya bisa mengangguk jika memang itu keinginan Cellyn, seperti nya ini memang masalah percintaan anak muda dan ia tak ingin ikut campur jika memang Cellyn tidak mengizinkan nya.
”Baiklah, apapun itu kau tidak boleh terpuruk terlalu lama, kau ingat kan kau adalah anak Daddy mu, kakak mu adalah Aaron dan kau harus kuat seperti Cellyn yang dulu.”
Cellyn mengangguk setelah mendapat semangat dari sang mama, memang ia harus segera bangkit dan tak perlu mengingat kembali orang orang yang menyakiti nya.
“Mom, Nanti sore Cellyn ingin keluar bertemu dengan teman teman sekolah Cellyn dulu, boleh kan?”
Yoonia mengangguk, tentu ia perbolehkan setelah seminggu ini di buat khawatir lantaran Cellyn yang mengurung diri di dalam kamar nya.
.
.
.
Halo guys ketemu lagi nihh, buat yang baru mampir di karya Author, salam kenal jangan lupa dukungan nya buat Author ya, terima kasih 🥰💋
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!