Lima Tahun Kemudian
Kota N
Kelap kelip lampu berwarna warni menghiasi ruangan yang penuh dengan suara musik yang keras. Seorang anak laki-laki berlarian di sana, tempat di mana banyak orang berkumpul untuk menikmati hiburan di malam hari.
Brukkk!
Anak laki-laki itu menabrak tubuh seorang pria berwajah bengis. Karena mabuk dan juga memiliki sifat yang buruk, pria yang di tabrak oleh anak laki-laki itu langsung mengangkat tubuh kecil bocah yang menabraknya.
"Hei, anak kecil! Ke mana matamu? Apakah kau tidak menggunakan penglihatanmu ketika berjalan? Di mana orang tua mu? Kenapa anak sekecil ini dibiarkan masuk ke tempat ini?" Ucap pria itu dengan wajah kesal.
"Lepaskan aku!"
Bocah kecil meronta-ronta dari cengkeraman si pria bengis.
"Diamlah, kau ini berat!" bentaknya sambil memukul pantat bocah cilik itu.
Merasa kesal dan marah, bocah kecil melayangkan satu kaki ke arah wajah pria tersebut. Tendangannya mendarat dengan sempurna di wajah pria itu.
"Arggh!"
Karena kesakitan, pria itu melepaskan cengkeraman tangannya, bocah cilik segera melompat turun. Dia langsung berlari untuk kabur dari pria bengis tersebut.
Sementara itu, seorang laki-laki berwajah tampan tersenyum melihat keberanian bocah tersebut. Laki-laki itu duduk di lantai atas sambil menatap ke bawah, dia terus memperhatikan sang bocah karena wajahnya yang lucu dan terlihat menggemaskan.
"George, ikuti anak itu!" perintah laki-laki itu kepada asistennya.
"Baik, Tuan Muda." jawab George yang langsung berlari menuruni anak tangga sembari menatap ke mana sang bocah pergi.
"Anakku pasti juga seumuran dengan bocah tadi, di mana mereka sekarang? Aku sudah mencari mereka selama 5 tahun, tetapi semua kabar yang aku terima hanyalah sebuah kebohongan untuk mendapatkan uang komisi saja." benak Lu Xuan Cheng.
Pria itu menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. Dia menghela napas panjang, memejamkan mata sambil memikirkan wajah wanita yang selama 5 tahun terus terbayang dalam benaknya.
George masih mengikuti bocah laki-laki yang berlari masuk ke dalam sebuah ruang VIP. George mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat.
"Mommy, An An berhasil melaksanakan tugas." teriak bocah itu kegirangan.
Seorang wanita yang berada di dalam ruangan langsung menyambut bocah yang menyebut dirinya bernama An An. Dia memeluk lalu mengangkat An An sambil bertanya kepadanya.
"Mana barang yang Mommy inginkan?"
An An mengeluarkan satu butir berlian dari kantong celana, dia memberikan berlian itu kepada wanita yang sedang menggendongnya.
"Bagus, anak Mommy benar-benar cerdik." puji wanita itu sambil mengelus kepala An An.
"Tapi An An, kenapa kau membawa seekor tikus kemari?" tanya Su Li Xia yang mengetahui jika seseorang sedang mengawasi mereka dari depan pintu.
"Benarkah? An An tidak sadar jika ada tikus yang mengikuti dari belakang." sahut bocah itu dengan wajah cemberut.
"Lain kali, An An harus lebih berhati-hati. Ayo kita pergi lewat pintu belakang." ajak Su Li Xia lalu mengecup pipi tembem An An yang mirip bakpao.
"Oke Mom. Ayo kita pergi!" seru An An bersemangat.
George tidak melihat jelas wajah wanita yang dipanggil Mommy oleh An An, tetapi dia merasa suara wanita itu terdengar tidak asing.
"Siapa wanita itu? Suaranya terdengar familiar." benak George.
George kembali ke tempat Lu Xuan Cheng, dia melaporkan semua nya kepada laki-laki itu.
"Benar-benar anak yang cerdas, dia berpura-pura menabrak tubuh pria mabuk itu untuk mencuri berlian yang terpasang di cincinnya. Tapi, kapan dia mengambil berlian itu? Aku bahkan tidak melihat gerakannya saat mencuri berlian tadi." ucap Lu Xuan Cheng sembari berpikir.
^^^BERSAMBUNG...^^^
Lu Xuan Cheng kembali memperhatikan orang-orang yang berada di lantai dasar. Tanpa sengaja matanya menangkap sosok seorang wanita yang sangat mirip dengan Su Li Xia. Lu Xuan Cheng berdiri dengan terburu-buru, dia berlari cepat menuju ke lantai bawah untuk mengejar wanita tersebut.
George sempat terkejut melihat Lu Xuan Cheng yang tiba-tiba berlari, dia segera mengikuti Tuan Mudanya dari belakang.
Wanita itu menggendong seorang bocah laki-laki yang tadinya mencuri perhatian Lu Xuan Cheng. Menyadari jika ada orang yang sedang mengejarnya, wanita itu buru-buru menuju ke parkiran.
Sebuah mobil hitam menunggu di parkiran, seorang perempuan yang berpenampilan seperti laki-laki langsung membukakan pintu mobil begitu dia melihat wanita yang menggendong bocah tengah berlari ke arahnya.
"Ling, cepat jalankan mobilnya. Ada yang mengikuti kita dari belakang." ucap wanita itu memberi perintah.
"Baik, Nona."
Ling segera menginjak pedal gas dan meninggalkan tempat parkiran. Sementara Lu Xuan Cheng dan George berlari lebih kencang begitu melihat mobil itu melaju. Setelah mobil menjauh, Lu Xuan Cheng berhenti berlari. Pernapasannya menjadi cepat dan tidak beraturan, jantungnya juga berdetak kencang karena berlari mengejar mobil.
George ikut berhenti di samping Lu Xuan Cheng, dia lalu bertanya kepada laki-laki itu.
"Siapa yang sedang anda kejar?"
"Perempuan itu, aku melihatnya bersama dengan bocah tadi." jawab Lu Xuan Cheng sambil menatap belakang mobil hitam yang hampir menghilang dari pandangan.
"Benar, suara itu... Suara dari Nona Su Li Xia." ucap George begitu mengingat suara familiar yang tadi dia dengar dari dalam kamar VIP.
Lu Xuan Cheng mengalihkan tatapan matanya ke samping, dia menatap George dengan tatapan tajam. "Apa maksud ucapanmu? Kau bertemu dengannya?"
"Saya mendengar percakapan mereka, suaranya terdengar familiar tetapi saat itu saya tidak bisa mengingat suara siapa itu. Jika dipikir-pikir lagi, suara itu sangat mirip dengan suara Nona Su Li Xia." jawab George dengan mengingat kejadian barusan.
"Kumpulkan semua orang kita di kota ini, aku ingin kau mencari keberadaan wanita itu!" perintah Lu Xuan Cheng kepada George.
"Baik, Tuan Muda."
George melangkah pergi, sementara Lu Xuan Cheng masih berdiri diam sambil menatap ke arah lajunya mobil hitam yang dibawa oleh Ling.
"Kali ini, aku tidak akan membiarkan kau melarikan diri lagi!" benak Lu Xuan Cheng.
Di dalam mobil, Ling bertanya kepada Su Li Xia. "Siapa yang mengejar anda, Nona?"
"Dia ... Laki-laki itu. Dia berada di kota ini." jawab Su Li Xia yang menatap keluar jendela.
"Sudah 5 tahun kami tidak bertemu, tetapi laki-laki itu sama sekali tidak berubah, tatapan mata dan juga sifatnya yang terburu-buru. Lu Xuan Cheng, aku tidak akan pernah membiarkan mu mengambil An An dariku." benak Su Li Xia.
An An menatap wajah Mommy nya yang sedang berpikir keras, dia menyentuh lengan Su Li Xia lalu menepuk-nepuk pelan di sana.
Su Li Xia berbalik menatap An An. "Kenapa?" tanyanya kepada bocah yang duduk di samping.
"Siapa laki-laki yang mengejar kita tadi?" tanya An An dengan pikiran yang melayang-layang.
"Bukan siapa-siapa. Dia hanya salah satu dari musuh Mommy, jadi An An harus menghindari laki-laki itu. Jangan dekat-dekat dengannya atau An An akan diculik olehnya." jawab Su Li Xia dengan wajah serius untuk menakut-nakuti An An.
^^^BERSAMBUNG...^^^
"Baik Mom." jawab An An patuh namun sebenarnya bocah itu sedang berpikir hal lain di dalam hati.
"Kemungkinan besar pria itu adalah ayah kandungku, aku harus menyelidiki hal ini sampai jelas."
Mobil melaju ke sebuah mansion mewah, pagar besi terbuka begitu mobil berjalan mendekat. Puluhan pelayan berbaris rapi di depan pintu mansion untuk menyambut Nona dan Tuan kecil mereka.
Ling membukakan pintu untuk Su Li Xia, wanita itu turun sambil menggendong An An di dalam pelukannya.
"Mom, turunkan An An." pinta bocah itu karena tidak ingin di gendong lagi.
Su Li Xia menurunkan An An secara perlahan, tetapi bocah itu malah melompat turun.
"An An, berbahaya jika kau melompat seperti itu." ujar Su Li Xia menasehati putranya.
"Hanya segitu sih bukan apa-apa buat An An." seru nya dengan nada sombong.
Su Li Xia hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap sombong putranya yang entah menurun dari siapa.
An An berjalan masuk ke dalam, para pelayan segera menundukkan kepala.
"Nona, anda sudah kembali." sapa pelayan yang bernama Xiao Xi.
Xiao Xi adalah pelayan yang di jemput oleh Su Li Xia setelah seminggu meninggalkan Kota X. Dia meminta adiknya, Su An Jie untuk mengirim Xiao Xi ke tempatnya secara diam-diam agar tidak di selidiki oleh Lu Xuan Cheng.
Selama 5 tahun belakangan, Xiao Xi bertugas merawat An An dan juga mengatur semua pelayan di mansion mewah yang di bangun Su Li Xia dengan uang hasil berjudi batu.
"Xiao Xi, tolong buatkan bubur untukku." pinta Su Li Xia sembari berjalan masuk ke dalam pintu.
"Bubur? Apakah Nona sedang sakit? Mau saya siapkan obat atau mau saya panggilkan dokter?" tanya perempuan itu dengan wajah cemas.
Su Li Xia berbalik menatap pelayannya itu. Dia tersenyum tipis lalu menjawab pertanyaan yang bertubi-tubi dilayangkan oleh Xiao Xi.
"Iya, bubur. Aku sangat sehat jadi aku tidak memerlukan obat ataupun dokter. Yang aku perlukan hanya makanan karena perutku lapar. Jadi, bisakah kamu membuatkan bubur untukku secepatnya?"
"Ba...Baik Nona. Xiao Xi akan segera membuatkan bubur untuk Nona." sahut Xiao Xi yang buru-buru berjalan ke dapur.
Ling mendengar percakapan kedua orang di depannya. Dia melangkah mendekati Su Li Xia lalu bertanya kepadanya.
"Nona, kenapa tiba-tiba anda menginginkan bubur? Apakah anda sedang tidak enak badan?"
"Bukan, aku hanya merasa pencernaan ku terganggu karena bertemu laki-laki itu."
Setelah mendengar jawaban dari Nona Mudanya, Ling terdiam tanpa berkata-kata. Dia menyadari jika selama 5 tahun ini, Su Li Xia tidak pernah sekali pun melupakan Lu Xuan Cheng.
"Meskipun sekarang Nona selalu tersenyum, tetapi aku tau jika hati Nona selalu merasa tersiksa karena kejadian 5 tahun yang lalu. Ini semua salah ku karena tidak berhati-hati dalam membaca pesan." benak Ling.
Su Li Xia masuk ke dalam kamar, dia langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Kenapa dia ada di kota ini? Apakah dia sudah mengetahui keberadaan kami?" tanya Su Li Xia dalam hati. Dia merasa sedikit merinding, mengingat masa lalu mereka tidaklah menyenangkan.
Su Li Xia melepaskan semua pakaiannya, dia lalu berdiri di bawah guyuran air dari shower.
"Kehidupan di kota ini baru saja mulai menyenangkan, tetapi sepertinya aku harus pindah lagi ke kota lain agar tidak tertangkap oleh laki-laki itu. Aku masih terlalu lemah untuk melindungi An An darinya." pikir Su Li Xia sambil menatap kosong ke dinding kamar mandi.
^^^BERSAMBUNG...^^^
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!