NovelToon NovelToon

Mommy Kecilku

bab 1-hari pertama sekolah

setelah lulus dari sekolah menengah pertama (SMP) Ayunda memutuskan untuk mengajukan beasiswa di SMA HARAPAN BANGSA dan beruntungnya Ayunda mendapatkan beasiswa itu.

sekarang hari di mana Ayunda pertama masuk ke sekolah SMA HARAPAN BANGSA.

Ayunda masuk ke ruang kelas yang sudah di beritahu oleh pihak sekolah.

saat ini sedang diadakan Masa orientasi siswa atau sering di sebut Mause. semua siswa baru berkumpul untuk menerima arahan dari kakak kelas dalam acara tersebut semua siswa menikmati dengan suka cinta sambil berkenalan. tak sengaja ada seorang gadis yang terlihat lemas karena kepanasan Ayunda yang melihatnya pun menghampiri

"kamu baik-baik saja kan?."tanya Ayunda

"iya cuma agak pusing karena kepanasan"

"kamu tunggu sebentar biar aku izin sama panitia OSIS buat bawa kamu ke UKS "

"iya"

Ayunda berjalan ke arah panitia dan meminta izin untuk membawa gadis tadi ke UKS, sang panitia pun mengizinkan.

Ayunda menghampiri gadis tadi lalu memapahnya ke UKS.

"kamu istirahat dulu aja ya"

"iya terimakasih"

"sama-sama. kalau begitu aku kembali ke sana dulu "

"tunggu "

"ada apa?."

"siapa nama kamu?"

"namaku Ayunda Maharani "ucap Ayunda sambil mengulurkan tangannya

"namaku Vina Queen Bastian senang berkenalan denganmu"

"aku juga,kalau begitu aku pamit ya "

"iya dan sekali lagi terimakasih "

Ayunda hanya mengangguk dan tersenyum. setelahnya Ayunda kembali ke tempat diadakannya Moase

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

berawal dari kejadian itu Ayunda dan Vina menjadi teman bahkan mereka satu bangku.

Ayunda selalu membuat Vina nyaman saat berada di dekatnya,sifat Ayunda yang dewasa dan selalu bisa melindungi Vina.

"ay, ke kantin yuk aku lapar"

"maaf Vin aku bawa bekal"

"yah aku sendirian donk ke kantin" ucap Vina dengan wajah sedih

"yasudah aku temani kamu ke kantin sekalian makan bekal ku di sana"

"yes, kamu memang teman terbaik"

"bisa saja kamu ini"

mereka berdua berjalan menuju kantin sekolah

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

tak terasa waktu berlalu begitu cepat. sekarang Ayunda naik kelas 11 dan Ayunda mendapat nilai tertinggi di sekolah.sang ibu begitu bangga karena putrinya berprestasi dalam sekolah sedangkan Vina mendapatkan peringkat sepuluh besar itu juga dengan bantuan Ayunda yang tak pernah lelah mengajari Vina dan mengajak Vina belajar.

hampir setiap hari Vina main ke rumah Ayunda,jika sudah sore baru Vina akan pulang di jemput oleh sopir.

Ayunda senang mempunyai teman seperti Vina yang tak pernah memandang status sosial.

Alfin Bastian ayah Ayunda juga datang untuk mengambil rapot putrinya, menyempatkan diri datang di waktu sibuknya.

cukup senang mendapati putrinya berprestasi sekarang karena sejak SMP Vina tak pernah mendapatkan ranking boro-boro rangking bisa naik kelas saja sudah beruntung.

masuk ke sekolah ini juga bantuan ayahnya karena ayahnya pemilik sekolah dan donatur tetap sekolah SMA HARAPAN BANGSA.

"Deddy"sapa Vina

"hai anak Deddy, dari mana?"

"kantin Ded."

"pantas Deddy cari-cari tak ada"

"hehehe maaf "

"ya sudah pulang yuk, Deddy harus kembali lagi ke kantor "

"bentar Ded aku pamit sama sahabat ku dulu"

"baiklah"

Vina pergi meninggalkan ayahnya mencari Ayunda dan setelah bertemu mengajak Ayunda bertemu dengan ayahnya

"Ded "sapa Vina dengan mengelus bahu ayahnya yang sedang sibuk dengan ponselnya. Alfin menengok ke arah suara dan melihat Vina dengan gadis cantik dan imut menurutnya

"Ded kenalin ini Ayunda, sahabat sekaligus orang yang sudah bisa membuat anak Deddy ini mendapatkan rangking "

"ay kenalkan ini Deddy aku"

"salam kenal om saya Ayunda "ucap Ayunda sambil mengulurkan tangannya

"Alfin Bastian ayahnya Vina"ucap Alfin meraih uluran tangan Ayunda

"cantik sekali gadis ini dan imut"batin Alfin dalam hati

setelah berkenalan Alfin segera kembali ke kantor karena sang asisten sudah menghubungi jika akan ada meeting siang hari.sedangkan Vina pamit kepada ayahnya untuk maen ke rumah Ayunda dan Alfin mengizinkan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

saat meeting berlangsung Alfin tak begitu konsentrasi karena terbayang-bayang oleh wajah Ayunda, wajah cantik nan imut itu selalu menghantui pikirannya ditambah senyuman Ayunda yang membuat Alfin terpesona. berawal dari pertemuan tadi Alfin merasa ada getaran di dadanya. mungkinkah Alfin jatuh cinta pada pandangan pertama setelah sekian lama menjadi duda?

"bos... bos" ucap sang asisten pelan untuk menyadarkan Alfin

sedangkan Alfin melamunkan wajah Ayunda sambil senyum-senyum sendiri

"bos.."sang asisten mencoba kembali

"hah ya" ucap Alfin sedikit kaget

"sekarang bos di mintain pendapat itu"bisik sang asisten pelan

"menurut kamu"Alfin balik bertanya kepada asistennya karena sejak tadi Alfin tak begitu menyimak meeting tersebut karena pikirannya tertuju pada Ayunda

"kalau saya si setuju bos pasalnya perusahaan mendapatkan keuntungan lumayan besar"

"baiklah aku ikut pendapat kamu"

akhirnya Alfin memberikan mendapat sesuai dengan apa yang di berikan oleh sang asisten.

meeting siang itu selesai dengan lancar dan semua staf pergi meninggalkan ruang meeting

"bos tumben tak konsen kenapa ada masalah?"tanya Jimmy sang asisten

"bukan Jim "

"lalu..."

"aku terpesona pada gadis seumuran dengan putri ku"

"hah, jangan bilang bos jatuh cinta padanya?"

"kalau iya kenapa?"

"bos berarti pedofil donk"

"terserah apa katamu yang jelas wajahnya membuat aku tersenyum jika mengingatnya"

"ya ampun, nggak ingat umur rupanya"ucap Jimy pelan

"apa katamu"

"nggak ada bos"

Alfin dan Jimmy memang dekat dari dulu karena mereka sahabat juga saudara sepupu

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

bab 2_main ke rumah vina

saat libur sekolah Ayunda membantu ibunya jualan di pasar. namun untuk hari ini Ayunda di minta oleh Vina untuk main kerumahnya. pasalnya Vina meminta untuk di ajari memasak garang asem ayam menu kesukaan Deddy Alfin, Vina berniat untuk membuat senang sang Deddy karena selama ini Vina tak pernah memberikan apapun pada Deddy nya itu bahkan lebih sering membuat masalah dan Deddy Alfin yang membereskan masalahnya.

saat sampai di rumah vina, Ayunda sudah di sambut kedatangannya oleh sang empunya rumah. Vina duduk di teras menunggu Ayunda dan saat Ayunda tiba, Vina langsung menyunggingkan senyumnya

"maaf Vin sudah membuat kamu menunggu"

"kenapa lama ay?"

"tadi aku bantu ibu dulu di pasar baru setelah itu aku kesini. sekali lagi maaf ya Vin"

"udah kamu tenang ja, aku nggak marah kok. makasih ya sudah mau kesini buat ajari aku masak"

"iya vin sama-sama "

"yuk masuk dan mulai masak "

"oke"

dua sahabat itu pergi menuju dapur, Ayunda menyiapkan semua bahan garang asem dan mulai mengeksekusinya. mulai dari memotong bumbu, ayam dan setelah itu memasaknya.

garang asem ayam kampung sudah matang dan Ayunda membuat menu ke 2 nya yaitu capcay seafood kesukaan Vina.

Vina melihat cara Ayunda memasak dan sesekali bertanya kepada Ayunda jika ada yang tidak iya mengerti.

2 masakan sudah selesai Ayunda masak dan sekarang Vina baru menyusunnya ke dalam rantang. rencananya Vina akan ke kantor Deddy nya siang ini untuk makan siang bersama disana

"ay kamu ikut aku ke kantor Deddy ku ya"

"maaf Vin lebih baik aku pulang saja"

"kenapa mesti pulang si kan aku masih ingin main ma kamu ay"

"lain kali kan juga bisa Vin"

"pokoknya kamu harus ikut ke kantor Deddy ku titik"

"tapi Vin.."

"nggak ada penolakan"

"Vin please aku pulang aja ya aku tidak ingin kamu malu karena mengajakku ke kantor Deddy kamu"

"malu..?"

"iya. lihatlah penampilan ku"

Vina melihat penampilan Ayunda dari bawah sampai atas tak ada yang aneh tapi kenapa Ayunda mesti malu. Ayunda menghela nafasnya ia tahu bahwa Vina tak mempermasalahkan penampilannya namun tetap saja Ayunda malu karena pakaiannya yang sederhana

"ayolah ay, ku mohon temani aku"

"tapi"

"kalau soal penampilan yang kamu permasalahkan aku ada solusinya"

"apa itu"

"kamu pakai bajuku saja,ayo ikut aku ke kamarku"

Vina mengandeng tangan Ayunda menuju kamarnya. setelah itu memberikan Ayunda sebuah dress berwarna coklat susu dan menyuruh Ayunda Menganti bajunya di kamar mandi. sambil menunggu Ayunda ganti baju Vina menghubungi sang Deddy dan mengatakan akan makan siang di kantornya.

bunyi pintu terbuka membuat Vina menengok ke arah suara. Ayunda keluar dari kamar mandi mengunakan dress pemberian Vina.

Vina melihat Ayunda cukup terpana akan ke cantikan sang sahabat. wajah yang cantik alami tanpa mek up milik Ayunda memang tak boleh di remehkan.

"Vin aku sudah selesai kamu tak mau ganti baju juga"

"ehh iya sampai lupa aku karena terpana akan kecantikan kamu"

"kamu ini bisa saja"

"beneran ay kamu cantik pakai baju itu. sekarang kamu tunggu aku dulu ya aku mau ganti baju"

"iya"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

di sebuah perusahaan dua gadis baru turun dari mobil langsung menuju lift khusus.

saat dalam lift Vina selalu berbicara apapun yang ingin dia sampaikan pada sahabatnya itu, sedangkan Ayunda hanya sesekali menimpali ucapan dari Vina.

mereka berjalan beriringan menuju ruangan sang Deddy, semua laki-laki terpana akan kecantikan 2 gadis belia itu. tak jauh beda dengan para wanita juga terkagum akan kecantikan mereka.sesampainya di ruangan yang bertuliskan CEO Vina langsung masuk ke dalam bersama Ayunda.

Alfin yang sedang sibuk dengan pekerjaannya mendongak ke depan dan betapa terpana nya Alfin melihat Ayunda saat ini

"cantik sekali"puji Alfin dalam hati

"siang Ded,sibuk ya"

ucapan Vina mengalihkan pandangannya dari menatap Ayunda

"nggak sayang"

"kalau begitu kita makan siang bersama"

"baiklah"

mereka berjalan menuju sofa yang ada dalam ruangan tersebut dan Ayunda duduk di sebelah Vina bertepatan di depan Alfin.

Alfin memperhatikan Ayunda dia begitu terpesona dengan kecantikan Ayunda.

merasa di tatap oleh Deddy Vina Ayunda melihat ke arah Alfin dan menyunggingkan senyum kepada Alfin.

Alfin yang melihat senyuman Ayunda jantungnya berdebar-debar baru kali ini ia merasakan hal ini.bahkan dulu dengan mommy Vina tak seperti ini tapi melihat Ayunda membuat detak jantungnya berdetak kencang mungkinkah ia jatuh cinta dan ia mengalami puber yang ke dua?entahlah.

Vina sudah menyiapkan semua hidangan di atas meja

"oh ya Ded dimana om Jimmy?"

"mungkin di ruangannya sayang,kenapa nak"

"panggil ke sini sekalian Ded kita makan bersama"

"oke"jawab Alfin mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jimmy untuk datang ke ruangannya

tak berselang lama Jimmy masuk ke ruangan sang CEO dan di persilahkan duduk oleh sang bos saat duduk di sebelah Alfin Jimmy terpana dengan kecantikan Ayunda bahkan tak berkedip melihat Ayunda. menyadari hal itu Alfin sedikit tak terima Ayunda di tatap laki-laki lain, Alfin menyenggol tubuh jimmy untuk menjaga sikap. Jimmy hanya mampu tersenyum.mereka menikmati masakan Ayunda. Alfin cukup terkejut merasakan masakan ini, pasalnya garang asem ini persis dengan masakan almarhum maminya,rasa yang sangat di rindukan oleh Alfin selama ini.

"Ded gimana rasanya?enak tidak?"

"enak nak kamu beli dimana?"

"nggak beli Ded, ini masakan Ayunda. kebetulan tadi aku minta diajarin memasak garang asem olehnya."

"enak sama persis dengan yang di buat oleh Oma mu dulu. akhirnya kerinduan Deddy terobati dengan masakan ini. terimakasih Ayunda"

"sama-sama om"

"kamu jago masak ya, sudah cantik jago masak sangat prefek. ngomong-ngomong udah punya pacar belum?" tanya Jimmy antusias

"belum om"jawab Ayunda

"boleh dong aku daftar jadi pacar kamu kalau begitu"

"maaf om aku mau fokus sama sekolah ku dulu"

"aku nggak akan ganggu sekelas mu Ayunda cuma sekedar dekat saja masak tak boleh"

tak berapa lama notifikasi pesan masuk ke ponsel Jimmy

"berani ganggu Ayunda kamu bakal tahu akibatnya "pesan dari Alfin

"memang kenapa toh itu hak aku"balas pesan Jimmy

"sekali lagi jangan coba-coba mendekati Ayunda karena aku ingin memilikinya "Alfin membalas pesan dari jimmy

"hah yang bener? balas jimmy. Jimmy seakan tak percaya akan hal itu

"iya"balas Alfin lagi

mereka berdua berbalas pesan melalui ponsel padahal duduk bersebelahan.

Vina yang melihat itu meminta Alfin dan juga Jimmy melanjutkan makan dan menghentikan aktifitas mereka dengan ponsel.

sedangkan Ayunda hanya tersenyum melihat Vina marah ke Deddy nya juga Jimmy sang asisten.

bab 3_curhatan alfin

selesai makan siang bersama vina dan Ayunda meninggalkan kantor sang Deddy dengan di antar sang Deddy sampai loby.

sepanjang perjalanan semua laki-laki memandang kagum ke arah dua gadis yang berjalan di sebelahnya, menyadari hal itu Alfin langsung berhenti.

"fokus dalam bekerja mata kalian jangan jelalatan" ucap Alfin tegas dengan sikap dinginnya

semua karyawan menunduk dan fokus bekerja karena suara sang bos mengintimidasi mereka.

"Deddy kamu galak juga ya Vin"ucap Ayunda lirih

"udah biasa ay"

mereka melanjutkan perjalanan sesampainya di loby Vina dan Ayunda langsung masuk mobil

"hati-hati di jalan sayang"

"iya Ded"

"pak tolong jangan ngebut pastikan anak saya dan sahabatnya selamat sampai tujuan"

"siap tuan"

"pulang dulu ya Ded"ucap Vina sambil mencium punggung tangan Alfin

"heem"sahut Alfin

"pulang dulu om"hal yang sama juga di lakukan oleh Ayunda dan hal itu membuat Alfin berdebar-debar.

untuk pertama kalinya tangannya disentuh Ayunda

"iya"ucap Alfin dengan tersenyum

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

akan kembali keruang kerja Alfin selalu tersenyum karena bahagia dengan apa yang di lakukan Ayunda terhadapnya. senyuman Ayunda saat pamit pulang teringat jelas di pikiran Alfin membuatnya ikut tersenyum bila mengingatnya.

dalam ruangan Alfin masih ada Jimmy yang sedang duduk di sofa.

"kenapa masih di sini?kerja sana" perintah Alfin

"seriusan kamu naksir Ayunda bos?"tanya Jimmy sambil mendekat ke meja kerja Alfin dan duduk di depan pria tersebut

"menurut mu"

"emang Vina ngizinin?"

"belum tahu"

"ya nggak salah si kalau bos naksir Ayunda secara cantik body juga oke jago masak pula"

"dan dia siswa yang cerdas"sahut Alfin menimpali pujian Jimmy.

"wah berarti paket komplit bos,enak di pandang, puas di ranjang dan kenyang di perut jadi ingin nikah ma tu cewek"

"jaga ucapan kamu"ucap Alfin melotot tak suka

"hehehe maaf bos, aku nggak akan deketin Ayunda kali secara masih sayang ma nyawa dan pekerjaan "

"itu kamu mengerti jadi jangan coba-coba "

"iya"

"sana kembali bekerja"

"tunggu bentar bos aku masih mau tanya"

"apa?"

"jadi wanita yang bos maksud waktu itu Ayunda?"

"iya Jim, aku suka sama ayu bahkan saat melihat senyumannya membuat jantungku berdebar dan aku selalu terbayang wajahnya "

"ya kalau gitu deketin aja bos tapi izin Vina dulu, bos boleh nikah lagi nggak "

"benar juga omongan kamu. thanks sarannya bro"

"sama-sama bos"

"sana kembali bekerja ini bukan waktu untuk leha-leha "

"iya bos iya"

Jimmy meninggalkan ruang sang CEO, sedang Alfin terus tersenyum mengingat senyuman Ayunda

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Vina main ke rumah Ayunda karena di rumahnya sepi dan Vina bosan jika harus di rumah sendirian sedangkan bi Kokom sedang pulang kampung karena anaknya melahirkan.

"ada nak Vina ternyata"sapa Bu Aulia ibunya Ayunda pulang dari pasar

"iya Bu, ibu baru pulang dari pasar ya "

"iya nak. dimana ayu kok kamu sendirian di sini?"

"ayu sedang di kamar mandi Bu"

"oh.. ibu tinggal ke dapur dulu ya nak "

"iya Bu"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

sore hari Ayunda memasak bahan yang di bawa dari pasar oleh sang ibu.menu yang akan di masak adalah proses ikan mas dan sayur daun singkong. Vina ikut ke dapur untuk membantu dan belajar memasak.

mereka mengolah bahan masakan sambil ngobrol dan bersenda gurau sedang Bu Aulia istirahat di kamar.

sudah menjadi kebiasaan Ayunda jika setiap hari harus masak, Ayunda juga beberes rumah semua itu Ayunda lakukan agar sang ibu tak terlalu capek apalagi beliau sudah jualan di pasar dari subuh sampai sore.

masakan sudah matang dan di siapkan di atas meja tinggal menunggu Bu Aulia keluar kamar mereka akan makan bersama.

saat bercanda di ruang tengah ponsel Vina berbunyi langsung saja Vina mengangkatnya

"hallo Ded"

"kamu di mana nak? tadi papa telpon pak Tono katanya kamu di rumah Ayunda masih di sana atau sudah pulang?

"aku masih di rumah Ayunda Ded"

"pulang ya nak Deddy mau ajak kamu makan malam di luar"

"oke"

sambungan telepon terputus Vina langsung pamitan kepada Ayunda kalau harus pulang.

Ayunda mencegahnya

"tunggu Vin jangan pulang dulu"

"kenapa ay?"

"aku bungkusin lauk dulu kan tadi kamu dah bantu masak dan kebetulan masakan aku banyak "

"nggak usah ay, di makan kamu ma ibu aja"

"nggak habis Vin nanti malah mubasir"

Ayunda bergegas ke dapur mengambil rantang dan menyiapkan semuanya.

"ni kamu bawa pulang ya nanti di makan ma Deddy kamu"

"oke makasih ya ay, kamu emang yang terbaik"

"sama-sama"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alfin masuk ke rumah dan langsung mencari keberadaan putrinya. ternyata Vina sedang menyiapkan makanan di meja makan

"lhoh kok malah beli masakan sayang, kan tadi Deddy bilang mau ajak makan kamu di luar"

"aku tidak beli Ded"

"lha ini dari mana makanannya?"

"ini dari Ayunda Ded, tadi ia buat pepes dan sayur dau singkong kita makan malam di rumah aja ya Ded"

"baiklah kalau begitu Deddy bersih-bersih dulu ya"

"oke Vina tunggu "

Alfin meninggalkan meja makan menuju kamar dan langsung masuk kamar mandi karena sudah gerah.

dengan setelan rumahan Alfin menuruni anak tangga penampilan sederhana namun masih terlihat muda di usia yg sudah memasuki umur 35

"ayo Ded makan"

"oke sayang"

Alfin mengambil nasi beserta lauknya lalu menyantapnya

"enak "ungkap Alfin dalam hati

"ternyata teman kamu itu jago masak ya nak"

"iya Ded bukan hanya itu dia juga pintar dan baik hati"

"wah kalau begitu beruntung nanti laki-laki yang menjadi pasangannya "

"mungkin Ded tapi Ayunda tak pernah merespon cowok yang suka sama dia Ded"

"kenapa emangnya "

"ya karena ayu bilang nggak mau mengecewakan sang ibu Ded, yang sudah susah payah bekerja untuknya "

"oh.."

"makanya aku juga sama ma Ayunda Ded nggak mau ngecewain Deddy, Ayunda sering menasehati aku Ded kalau Deddy sudah kerja keras untuk kebahagiaan aku"

"lalu"

"aku juga akan berusaha menjadi anak yang baik untuk Deddy "

"terimakasih sayang kamu sudah mulai berubah "

"iya Ded"

"ternyata berteman dengan Ayunda membuat putri ku jauh lebih baik "ucap Alfin dalam hati

"Vina sayang Deddy boleh bertanya?"

"tentu tanya saja Ded"

"kalau Deddy menikah lagi boleh tidak"

"ha...menikah lagi"

"iya. boleh tidak"

"kalau aku si boleh boleh aja Ded asalkan Deddy bahagia dan wanita itu juga sayang ma aku "

"tentu sayang dia akan sayang ma kamu dan Deddy juga akan bahagia"

"kalau begitu kenalkan ma aku Ded"

"nanti ya sayang kalau udah resmi pacaran Deddy akan kenalkan ma kamu"

"oke"

Alfin bahagia mendapatkan restu dari sang putri tinggal bagaimana cara mendekati Ayunda agar mau menjadi kekasihnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!