NovelToon NovelToon

Mendadak Selir

Awal

Di sebuah ruangan, dengan intieor kuno, di temani penerangan lilin. Terlihat seorang gadis berwajah pucat dengan benjolan jerawat di wajahnya yang tidak sadarkan diri selama sebulan.

Gadis tersebut yang tak lain Selir Xia Ming Yue, ia melakukan percobaan bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya ke kolam.

Karna ia tidak tahan terhadap pelayan yang sedang membully nya setiap hari, para pelayan istana tidak pernah menganggap Selir Xia yang dicampakan oleh Kaisar Xiowen. Kaisar Xiowen menganggap Selir Xia kutukan bagi dirinya.

Pada saat Selir Xia koma, Kaisar Xiowen bahkan tidak memperbolehkan Tabib istana untuk memeriksanya, hanya ada satu orang yang setia menemaninya yaitu pelayan Fu.

Pelayan Fu duduk termenung melihat junjungannya yang tak sadarkan diri.

ia duduk di samping ranjang Selir Xia menatap kosong ke depan. ia tidak tau harus melakukan apa untuk junjungannya.

Namun ....

Selir Xia Ming Yue perlahan - lahan mengerjapkan matanya, hanya kekaburan yang ia lihat, ia kembali mengerjapkan matanya hingga melihat jelas.

"Yang Mulia,"

sapa seorang pelayan di sampingnya, ia melihat junjungannya yang menatap sekeliling ruangannya.

Dimana aku??? bukankah aku sudah mati ketika ledakan pesawat...

Apakah ini surga atau neraka? tapi kenapa ada lilinya.

Dan siapa orang ini kenapa memakai pakaian kuno? apa aku sedang berada di syuting film kerajaan ???

Begitulah pertanyaan yang muncul di benak angela, ia seorang boos mafia sekaligus dokter modern yang mati akibat sebuah ledakan pesawat saat terbang ke korea ingin menemui pamannya, ia yang terlahir yatim piatu yang telah dirawat oleh pamannya hingga sukses.

Ela yang sekarang berada dalam tubuh Selir Xia Ming Yue.

Ia menatap seorang gadis di sampingnya yang menangis tersedu sedu.

"Aaakakkkkhhh..."

"Yang Mulia." ucap Pelayan Fu kahwatir melihat junjungannya meringis kesakitan.

Angela memegang kepalanya, kepingan demi kepingan ingatan mulai muncul di benaknya, hingga ia menyadari jika dirinya sedang berpindah dimensi.

Astagah ini tidak mungkin, bagaimana bisa aku nyasar ke zaman kuno?? dan lebih lagi dalam ingatan ia adalah seorang Selir tapi di buang oleh Kaisar, sementara ia sangat mencintai Kaisar...karna sebuah kesalah pahaman yang ia tidak ketahui hingga menikahi Kaisar.

Berarti tubuh ini orang ketiga, karna Kaisar menikahi pemilik tubuh ini kemudian Permaisuri meninggalkan istana..

dan gadis ini adalah pelayan setianya,

astagah apa apaan ini berarti aku harus menggantikannya batin Angela*.

"Aku tidak apa apa, baiklah, jangan menangis! Berisik sekali." ucap Selir Xia menatap tajam Pelayan Fu.

"Yang Mulia, hamba akan memanggilkan Tabib Istana." kata Pelayan Fu, namun Selir Xia memegang lengannya.

"Sudahlah aku tidak apa - apa dan jangan memanggil Tabib, aku butuh istirahat." ucap Selir Xia menatap tajam.

Pelayan Fu menelan ludahnya susah payah entah mengapa tubuhnya tiba tiba merinding ketika melihat tatapan junjungannya.

"Ba, baik Yang Mulia." ucap Pelayan Fu berlalu pergi.

"Tunggu, aku tidak menyuruh mu pergi." ucap Selir Xia datar menatap Pelayan Fu.

Kenapa Yang Mulia tiba tiba menyeramkan batin Pelayan Fu menggigil ketakutan.

"Bisakah kau menceritakan apa yang terjadi padaku?" tanya Selir Xia,,

Ela hanya menerima beberapa kepingan kepingan ingatan tubuh yang di tempatinya sehingga ia harus mencari tau lebih detail kebenarannya.

Ia menatap tajam Pelayan Fu yang gemetar ketakutan.

"Jangan takut aku tidak akan memakan mu, cukup kamu ceritakan saja." perintah Selir Xia.

"Baik hamba akan menceritakannya." ucap Pelayan Fu menunduk.

"Yang Mulia adalah Selir Xia Ming Yue istri dari Kaisar Xiowen. Kedua orang tua Yang Mulia sudah meninggal, hanya ada Kakek Ying yang merawat Yang Mulia, Hingga pada suatu hari tepat pesta perayaan istana.

Yang Mulia ditemui tidur bersama Kaisar Xiowen, hal itu menjadi pukulan berat bagi Permaisuri Lan Ning.

Setelah pernikahan, Kaisar Xiowen tidak datang pada malam pengantin Yang Mulia, Kaisar Xiowen malah mengabaikan Yang Mulia. Yang Mulia mengaharapkan kedatangannya walaupun telah dibenci.

Yang Mulia di istana ini di anggap sampah, penakut dan buruk rupa." ucap Pelayan Fu menjelaskan dengan melirik Selir Xia ia takut jika junjungannya akan marah atau menangis.

"Lalu."

Pelayan Fu meremas hanfunya, keringat mulai keluar dari tubuhnya.

"Yang Mulia semenjak kecil berteman baik dengan Permaisuri , Kaisar Xiowen dan Selir Chu..

Namun pernikahan ini yang menyebabkan hancurnya pertemanan Yang Mulia.

Setelah beberapa bulan Yang Mulia Xiowen mengangkat Selir Chu." ucap Pelayan Fu.

"Baiklah aku mengerti sekarang, tidurlah ! aku akan istirahat dan ingat rahasiakan tentang kesadaran ku." perintah Selir Xia menatap Pelayan Fu..

"Ba,, baik Yang Mulia." ucap Pelayan Fu menunduk hormat kemudian berlalu pergi.

02 : Pelayan

Ke esokan paginya,,

Pelayan Fu membangunkan Selir Xia, ia kaget tidak biasanya junjungannya tidur seperti itu. Biasanya ia akan bangun pagi pagi sekali.

"Yang Mulia, bangun."

Pelayan Fu dengan pelannya menepuk pipi Selir Xia.

"Hoemm, aku masih ngantuk, bentar lagi."

Dengan suara serak, Selir Xia menarik kembali selimutnya.

Pelayan Fu menghela nafas. "Yang Mulia, hamba sudah menyiapkan air, untuk Yang Mulia mandi."

"Ya biarkan saja, aku akan bangun nanti." balas Xia Ming Yue.

Pelayan Fu mengeleng gelengkan kepalanya, ia meninggalkan junjungannya kemudian ke dapur.

Sampai di dapur..

"Pelayan Fu, untuk apa datang kesini?" bentak pelayan A.

"Aku hanya ingin mengambil makanan." jawab Pelayan Fu pelan. ia sangat takut dengan para pelayan yang tersenyum sinis padanya.

Plaaakkk...

Tamparan keras membuat Pelayan Fu hingga jatuh ke lantai, ia memegang pipinya yang terasa panas dan perih.

Pelayan lainya maju, ia menjambak rambut Pelayan Fu.

"Ingin makan." ucap Pelayan B kemudian ia mengambil air dan menyiramnya.

"Sudah sana cepat pergi,." ucap Pelayan C..

Para pelayan lainnya tertawa terbahak bahak.

Pelayan Fu hanya diam saja tanpa melawan lagi, ia menangis tersedu sedu.

"Aku mohon tolong berikan makanan."

"Baik ini jatah mu, ambil saja." ucap Pelayan D ia memberikan sebuah piring yang hanya ada nasinya saja.

Pelayan Fu mengambilnya dengan tangan gemetar, ia kemudian berlari menuju kediaman Xia Ming Yue.

Sampai dikediaman Xia Ming Yue.

Pelayan lega, ia melihat Xia Ming Yue yang masih terlelah tidur.

Maaf Yang Mulia hamba hanya memberikan ini batin Pelayan Fu menghapus air matanya dengan kedua tangannya.

Selang beberapa saat Xia Ming Yue bangun, ia menatap Pelayan Fu yang menunduk ada rasa aneh ketika melihat Pelayannya.

Xia Ming Yue turun dari ranjangnya, kemudian menatapnya. ia melihat pipi kiri Pelayan Fu memerah.

Xia Ming Yue kemudian mengangkat dagu Pelayan Fu agar menatapnya, tentu saja Pelayan Fu tidak berani menatapnya, karna dalam istana menatap junjungannya hal tabu.

"Siapa melakukannya?" tanya Xia Ming Yue menatap Pelayan Fu.

"Hamba tidak apa apa Yang Mulia." jawab Pelayan Fu menunduk.

"Katakan !"

"Pe,,pelayan dapur Yang Mulia." ucap Pelayan Fu dengan suara ketakutan.

"Kenapa tidak melawan? mulai sekarang jika ada yang menindas mu, kamu harus memabalasnya dua kali lipat." perintah Xia Ming Yue datar.

"Ikut aku dan tunjukkan arah ke dapur." ucap Xia Ming Yue, ia mengambil cadarnya kemudian memakainya.

Ia mengambil cermin perunggu di depannya.

Haiss, secepatnya aku harus menyembuhkan jerawat ini batin Xia Ming Yue.

Setelah selesai menggunakan cadarnya. "Ayo." ucap Xia Ming Yue dengan suara dingin yang mampu membekukan siapa pun.

Para prajurit yang berpapasan dengan Xia Ming Yue tidak menundukkan hormat sedikit pun.

Ternyata pemilik tubuh ini sangat di abaikan batin Xia Ming Yue.

Sampai di dapur,,,

Xia Ming Yue melihat para pelayan yang sibuk memasak, kemudian salah satu pelayan melihat kedatangannya.

"Heh, kalian lihat orang buruk rupa datang, mungkinkah dia akan mengemis makanan hahaha." ucap Pelayan A tertawa terbahak bahak kemudian di ikuti Pelayan lainnya.

Xia Ming Yue diam saja menatap mereka tanpa bergeming sedikit pun.

"Lihat, dia diam saja, aku sangat senang jika Yang Mulia sangat membencinya, wanita ****** ini beraninya dia membuat Yang Mulia Permaisuri pergi." ucap Pelayan B tersenyum sinis. Ia menghampiri Xia Ming Yue kemudian tangan kanannya ia ayunkan pada pipi Xia Ming Yue.

Xia Ming Yue menangkap tangannya, kemudian meremasnya.

"Berani sekali kamu mengayunkan tangan kotor mu." ucap Xia Ming Yue menatap tajam.

Pelayan itu pun meringis kesakitan, ia menatap Xia Ming Yue. "Dasar wanita ******, dasar wanita buruk rupa." teriak pelayan itu.

Krataaakkk....

Pelayan itupun berteriak kesakitan,

"Bagaimana sangat sakit?" ucap Xia Ming Yue .

"Apa yang kau lakukan padanya?" bentak Pelayan C.

ia menghampiri Xia Ming Yue, dengan tangan kanannya Ming Yue menampar pelayan C hingga jatuh tersungkur ke tanah.

Pelayan lainnya sangat terkejut, mereka langsung gemetar melihat Pelayan yang satunya mengerangn kesakitan karna tangannya ia patahkan, kemudian yang satunya menunduk takut di lantai.

"Ingat siapa pun yang berani, membentak pelayan ku lagi." ucap Xia Ming Yue dengan penuh penekanan ia mengambil pisau di meja kemudian menatap Pelayan yang duduk ketakutan di lantai.

Xia Ming Yue berjongkok, ia langsung mengiris pipi pelayan tersebut.

"Akhhhh,,,"

"Diam !" bentak Xia Ming Yue.

"Kalian lihat ! bahkan aku akan membuat kalian menderita melebihi ini." ucap Xia Ming Yue menatap darah di pisau tersebut.

"Kalian, antarkan makanan yang paling enak dan jangan lupa bawa telur ayam 10 biji." perintah Xia Ming Yue datar.

"Tapi, Yang Mulia Kaisar pasti marah pada kami Yang Mulia." ucap pelayan C memberanikan diri berbicara dengan suara pelan.

"Jangan beri tau apapun yang terjadi dan rahasiakan, jika kalian berani taruhannya nyawa kalian." ucap Xia Ming Yue berlalu pergi.

Setelah kepergian Xia Ming Yue para pelayan duduk lemas, mereka menjatuhkan diri mereka ke lantai.

"Apa itu Selir Xia? tatapannya sangat menyeramkan." ucap Pelayan C.

"Benar, apakah ini wujud aslinya? ia seakan jadi singa betina yang siap menyantap mangsanya." ucap pelayan B.

"Sebaiknya kita harus melaporkan pada Yang Mulia Kaisar." ucap Pelayan E.

"Tidak !!! aku tidak mau mati konyol." ucap Pelayan A.

"Benar, sebaiknya kita rahasiakan dulu. Aku yakin Yang Mulia cepat atau lambat akan tau." ucap Pelayan D yang di angguki para pelayan.

"Sebaiknya kalian cepat berobat." ucap Pelayan A menatap kedua pelayan yang mengerang kesakitan.

Merekapun menganggukinya...

03 : Perubahan..

Setelah sampai di kediamannya,

Xia Ming Yue langsung membuka cadarnya.

"Fu, mulai hari ini setiap harinya kamu haru membawakan 2 butir telur ayam." perintah Xia Ming Yue.

"Untuk apa Nona?" tanya Pelayan Fu.

"Kamu akan tau nanti." jawab Xia Ming Yue.

Selang beberapa saat para pelayan datang membawa makanan yang sangat lezat.

Xia Ming Yue tersenyum kemudian memakannya.

"Fu kenapa diam? makanlah." ucap Xia Ming Yue menatap Fu yang berdiri.

"Tidak Yang Mulia, hamba tidak bisa dan hamba tidak pantas."

"Duduklah, atau kamu pilih keluar dari istana." ucap Xia Ming Yue ia kembali mengambil sumpitnya kemudian memakan nasinya.

"Dan kalian kenapa masih berdiri." ucap Xia Ming Yue menatap ketiga pelayan yang mengantarkan makanan.

"Hamba, akan pergi Yang Mulia." ucap Pelayan A.

"Siapa yang menyuruh kalian pergi, duduklah atau kalian pilih hukuman seperti apa?" ucap Xia Ming Yue ia mengambil sayur kemudian memakannya.

Para pelayan saling menatap kemudian mereka duduk.

"Lain kali, jika aku makan maka kalian juga harus ikut makan bersama ku." perintah Xia Ming Yue tanpa menatap para pelayan.

"Tapi hamba tidak pantas duduk bersama Yang Mulia," ucap Pelayan B menunduk ia merasa malu karna selama ini telah menjelekkan Xia Ming Yue.

"Aku tidak pernah merendahkan kalian, bagiku derajat kalian sama hanya pekerjaan atau kasta kalian yang membedakannya, jangan menatap ku, makanlah !"

"Maaf Yang Mulia, selama ini hamba selalu menjelekkan Yang Mulia. Mohon hukum hamba Yang Mulia." ucap Pelayan B kemudian mundur dengan posisi bersujud.

"Hais, sudahlah aku tidak mempermasalakan nya, lupakan yang lainnya itu sudah berlalu." ucap Xia Ming Yue.

"Terimakasih Yang Mulia, terimakasih Yang Mulia." ucap mereka serempak.

Pelayan Fu tersenyum, ia berharap akan selamanya junjungannya jadi pemberani yang tidak mudah di tindas.

"Yang Mulia, hamba akan mengabdikan diri untuk Yang Mulia." ucap Pelayan B.

"Benar, Yang Mulia. Mohon Yang Mulia menerima kami." ucap Pelayan C.

"Baiklah, aku menganggap kalian temanku bukan pelayan ku, sekarang makanlah." ucap Xia Ming Yue tersenyum.

"Aku harus tau nama kalian." ucap Xia Ming Yue menatap ketiga pelayan.

"Hamba Li, dan ini saudara kembar hamba Lu di sebelah adik hamba Yu." ucap Li tersenyum.

"Ah iya iya kita makan aku masih belum kenyang." ucap Xia Ming Yue.

Merekapun tertawa terbahak bahak.

Hanya ada canda tawa yang di setiap menit mereka.

Setelah selesai makan Xia Ming Yue, ingin mandi.

"Fu, aku mau membersihkan diri." ucap Xia Ming Yue.

"Baik, Yang Mulia hamba antarkan." ucap Pelayan Fu.

Setelah sampai Xia Ming Yue kaget.

"Yakin disini."

Xia Ming Yue menunjuk pada bak mandi yang ditaburi bunga.

Fu mengangguk terkejut dengan sikap aneh Xia Ming Yue.

Xia Ming Yue menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Baiklah, cepat pergi." ucap Xia Ming Yue.

"Tapi Yang Mulia, biar hamba yang membantu Yang Mulia membersihkan diri."

Pelayan Fu menawarkan kemudian membantu hanfu polos berwarna putih Xia Ming Yue.

"Sudahlah, cepat pergi, aku bisa sendiri." tolak Xia Ming Yue dengan halus.

"Ba,, baiklah Yang Mulia."

Pelayan Fu menunduk hormat kemudian berlalu pergi.

25 menit kemudian.

Xia Ming Yue telah selesai dengan ritual mandinya, ia langsung menatap wajahnya di cermin perunggu.

"Fu ambilkan telur dan bawakan mangkok." perintah Xia Ming Yue menatap Pelayan Fu.

Pelayan Fu mengangguk kemudian melaksanakannya.

Ia mengambil telur yang di bawa pelayan tadi dan mangkuk.

Xia Ming Yue memecahkan telur tersebut kemudian memisahkan kuning telur dan putih telur tersebut. setelah putih telur berada dalam mangkok.

Xia Ming Yue mengoleskan pada wajahnya.

"Yang Mulia ini... bagaimana jika wajah Yang Mulia tambah parah?" tanya Pelayan Fu terkejut, dengan tindakan Xia Ming Yue.

"Ini masker gratis, walaupun butuh lama menghilangkan jerawat ini." ucap Xia Ming Yue. ia ingat di zaman modernnya ia sering menggunakannya dengan lemon, tapi ia bingung apakah di zaman kuno ini ada lemon atau tidak. ia tidak ambil pusing yang penting mencobanya dulu dengan rutin.

Pelayan Fu hanya diam saja memerhatikan Xia Ming Yue yang mengolesi putih telur pada wajahnya.

"Fu, ambilkan aku air hangat." perintah Xia Ming Yue.

Fu mengangguk kemudian menuju dapur. Setelah di dapur pelayan Li menanyakannya.

"Fu, apa Yang Mulia butuh sesuatu?" tanya Li.

"Yang Mulia hanya butuh air hangat." jawab Fu kebetulan pada saat itu ada air hangat, jadi ia menuangkannya kedalam mangkok.

"Fu, jika membutuhkan sesuatu yang lainnya, panggil kami." ucap Lu.

"Iya iya, baiklah." ucap Pelayan Fu.

Setelah sampai dikediaman Xia Ming Yue.

Pelayan Fu memberikan mangkok yang berisi air hangat.

"Diamkan saja air itu." perintah Xia Ming Yue.

"Baik Yang Mulia."

Pelayan Fu menaruhnya di meja.

15 menit kemudian..

Xia Ming Yue membersihkan wajahnya dengan air hangat tersebut.

2 bulan kemudian.

Xia Ming Yue dengan rutinnya menggunakan. masker putih telur, hingga kulit wajahnya tampak halus dan lembut. Bahkan jerawat benjolan besar telah hilang tanpa bekas.

Sedangkan Kaisar Xiowen bahkan tidak pernah menjenguknya sekali pun.

Xia Ming Yue malah tidak memperdulikannya, ia hanya fokus pada penyembuhan di wajahnya.

Xia Ming Yue mengelus wajahnya ia menatap wajahnya di cermin.

Ternyata wajah pemilik tubuh ini sangat cantik batin Xia Ming Yue tersenyum.

Sedangkan Pelayan Fu sangat senang dengan wajah junjungannya yang kembali seperti semula.

"Syukurlah, wajah Yang Mulia sudah seperti semula." ucap Pelayan Fu tersenyum kesenangan.

"Tapi Yang Mulia apa akan menggunakan cadar???" tanya Pelayan Fu.

"Tentu saja tidak ada yang boleh tau tentang wajah ku." ucap Xia Ming Yue.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!