NovelToon NovelToon

The Abyssal Dungeon

Chapter 1

“Pasukan Nightshade datang!” Teriakan salah satu warga desa Evergreen membangunkan semua warga desa, termasuk Ethan, Sarah, Maria, Alex, David, dan Hanzel.

Mereka segera sadar bahwa mereka harus bertarung melawan pasukan Nightshade untuk mempertahankan desa mereka. Para pahlawan itu mempersiapkan senjata-senjata mereka dan berlari menuju pertempuran.

Pasukan Nightshade yang berasal dari Abyssal Dungeon memang sudah lama ingin merebut kekuasaan desa mereka untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka dan menguasai dunia.

Saat tiba di tempat pertempuran, para pahlawan itu melihat pasukan Nightshade yang begitu besar dan kuat, serta beberapa monster bayangan dengan mata merah menyala. Mereka tidak tergoyahkan, meskipun ketakutan masih ada di hati mereka. Ethan memimpin pertempuran itu dan mengambil pedangnya dari sarungnya. "Kita tidak boleh menyerah!" serunya kepada teman-temannya. "Kita harus melindungi desa kita dan orang-orang yang kita cintai!"

Sarah mengambil busur dan panahnya, Maria mengambil pisau, Alex dan David mengambil tombak, dan Hanzel siap menggunakan ilmu bela dirinya. Pertempuran pun dimulai. Pasukan Nightshade menyerang dengan ganas dan memancing para pahlawan untuk bertarung habis-habisan.

Pertempuran itu sangat sengit. Para pahlawan itu berusaha mati-matian untuk mempertahankan desa mereka. Ethan menggunakan pedangnya dengan lincah dan menghantam setiap musuh yang mendekatinya. Sarah mengeluarkan panah-panah tajam yang mengenai sasaran dengan tepat. Maria melompat ke kiri dan kanan sambil memotong musuh dengan pisau. Alex dan David menggunakan tombak mereka untuk menjebak dan menyerang musuh dengan kuat. Hanzel menggunakan ilmu bela dirinya untuk mengalahkan musuh dengan satu serangan.

Sementara itu, pasukan Nightshade tidak tinggal diam. Mereka terus menyerang dengan kejam dan melukai beberapa pahlawan. Namun, para pahlawan itu tidak menyerah. Mereka terus bertarung dengan semangat yang tinggi.

Pertempuran itu berlangsung selama beberapa jam dan semakin sengit. Ethan dan teman-temannya melawan pasukan Nightshade dengan gigih, meskipun kekuatan mereka mulai terkuras. Namun, mereka tidak menyerah. Mereka melihat desa mereka yang indah dan orang-orang yang mereka cintai yang ada di dalamnya. Mereka bertekad untuk melindungi mereka dengan segala cara.

Tiba-tiba, pemimpin pasukan Nightshade muncul dari balik barisan pasukannya. Dia memiliki kekuatan yang lebih kuat dari pada pasukannya, ia berwujud seperti patung batu dengan sayap dan tubuh yang kuat. Ia siap untuk mengalahkan para pahlawan itu. "Kalian tidak bisa mengalahkanku!” serunya dengan bangga. "Sekarang, serahkan desa kalian kepadaku dan jadilah budakku!”

Ethan mengangkat pedangnya dan melangkah maju. "Kami tidak akan menyerah!" serunya dengan percaya diri. "Kami akan melindungi desa ini dan mengalahkanmu!"

Pemimpin Nightshade itu tertawa dengan sinis. "Kalian tidak akan bisa mengalahkanku. Aku lebih kuat dari kalian semua!"

Ethan dan pemimpin Nightshade saling berhadapan. Pertarungan itu sangat sengit. Kedua pihak saling beradu pedang dan memasukkan kekuatan mereka. Raja Nightshade tampaknya lebih kuat dari Ethan, tetapi Ethan tidak menyerah. Dia terus bertarung dengan tekad yang tinggi.

Sementara itu, Sarah terus mengeluarkan panah-panahnya dan mengalahkan musuh dengan tepat sasaran. Maria, Alex, dan David bekerja sama untuk mengalahkan pasukan Nightshade dengan tombak mereka. Hanzel terus menggunakan ilmu bela dirinya untuk mengalahkan musuh dengan satu serangan.

Pertempuran itu semakin panjang dan semakin sengit. Pasukan Nightshade terus datang dan tidak ada habisnya. Namun, para pahlawan itu terus melawan dengan tekad yang tinggi. Mereka tahu bahwa mereka tidak boleh menyerah sampai mereka memenangkan pertempuran ini.

Namun, saat David sedang menyerang pasukan Nightshade, dia tiba-tiba diserang dari belakang dan ditangkap oleh sejumlah prajurit Nightshade yang kuat. Para pahlawan yang tersisa melihat kejadian itu dengan terkejut dan kebingungan. Mereka tahu bahwa David sangat penting dalam pertempuran itu, dan sekarang dia sedang dalam bahaya.

"David!" seru Ethan dengan panik. "Kita harus menyelamatkannya!"

Maria dengan cepat merencanakan sebuah strategi. "Kita akan membantu David, tapi kita harus tetap fokus pada pertempuran ini. Jangan biarkan musuh mendapatkan keuntungan."

Para pahlawan itu melanjutkan pertempuran dengan gigih, sambil berusaha menyelamatkan David. Mereka mengalahkan musuh dengan lebih cepat dan lebih efektif, sambil berusaha mencari tahu keberadaan David.

Pertempuran semakin sengit setelah David ditangkap oleh pasukan Nightshade. Para pahlawan terus bertarung dengan gigih, namun mereka semakin terdesak oleh serangan musuh yang terus-menerus. Mereka sudah terluka parah, tetapi mereka tidak menyerah.

Namun, setelah beberapa saat, mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa menyelamatkan David. Pasukan Nightshade terlalu kuat dan terlalu banyak. Mereka berusaha mencari tahu keberadaan David, tetapi tidak berhasil menemukannya. Mereka hanya menemukan sejumlah prajurit Nightshade yang sangat kuat dan berbahaya.

Para pahlawan terus bertarung dengan gigih, namun mereka mulai lemah dan terdesak. Maria terluka di perutnya, sedangkan Hanzel terjatuh dan terluka parah di kepala. Alex juga terluka serius di lengan kanannya, sedangkan Sarah hampir kehabisan panah.

Ethan melihat situasi mereka dengan kepanikan. Dia tahu bahwa mereka tidak bisa bertahan terlalu lama lagi. "Kita harus kabur dari sini sekarang juga," serunya. "Kita tidak bisa bertahan terlalu lama lagi."

Para pahlawan itu mencoba kabur, tetapi pasukan Nightshade terus mengejar mereka. Mereka berlari melewati hutan dan sungai, tetapi pasukan Nightshade terus mengejar mereka.

Setelah berlari selama beberapa saat, mereka berhenti dan melihat keadaan sekitar mereka dengan khawatir. Mereka melihat pasukan Nightshade yang terus mengejar mereka, sambil membawa sejumlah prajurit mereka yang terluka.

Mereka melihat ke arah Ethan dengan kekhawatiran. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Sarah dengan cemas.

Ethan mengambil nafas dalam-dalam. "Kita harus berhenti dan berusaha bertahan sampai bantuan datang."

Para pahlawan itu mengambil posisi bertahan dan bersiap untuk melawan pasukan Nightshade yang terus mendekat. Mereka mengeluarkan senjata mereka dan siap untuk bertarung.

Pasukan Nightshade akhirnya tiba dan pertempuran kembali terjadi. Pertempuran itu sangat sengit dan intens, dan para pahlawan itu terus bertarung dengan gigih meskipun mereka semakin lelah dan terluka.

Namun, akhirnya mereka kalah. Pasukan Nightshade terlalu kuat dan terlalu banyak. Para pahlawan itu terjatuh satu per satu, sampai akhirnya mereka semua tergeletak di tanah.

Ethan melihat ke arah para pahlawan dengan mata berkaca-kaca. "Kalian adalah pahlawan sejati," katanya dengan lembut. "Kalian telah berjuang dengan gigih dan tidak pernah menyerah. Kalian akan selalu menjadi bagian dari desa kita."

Ketika mereka hampir kehilangan harapan, tiba-tiba muncul sosok misterius yang datang menolong mereka.

Sosok itu mengenakan jubah hitam dan penutup wajah yang menutupi identitasnya. Dia mengeluarkan sejenis batu bercahaya dan menempatkannya di dekat para pahlawan. Batu itu melepaskan cahaya yang terang dan mengisi udara dengan energi.

Para pahlawan merasa kekuatan yang aneh mengalir melalui tubuh mereka. Mereka merasa seperti sedang didorong oleh kekuatan yang tak terbayangkan, dan kemudian mereka merasakan sesuatu yang luar biasa, mereka menerima kekuatan dari roh naga.

Ethan merasa semburat api membara di dalam dirinya, sedangkan Sarah merasakan kekuatan cahaya yang memancarkan sinar terang di sekelilingnya. Alex merasa angin kencang yang menghembuskan rambutnya, sedangkan Maria merasakan dinginnya es yang mengalir di sekitarnya. Hanzel merasakan petir yang mengalir melalui tubuhnya, menimbulkan guntur di kejauhan.

Sosok misterius itu mengungkapkan dirinya dan berkata, "Kalian adalah pahlawan sejati. Kalian telah berjuang dengan gigih dan aku telah memilih kalian untuk menerima kekuatan roh naga."

Para pahlawan itu memandang sosok misterius itu dengan rasa kagum dan rasa syukur yang tak terlukiskan.

"Mereka adalah roh naga yang selalu ada di dunia ini, dan aku telah memilih kalian untuk menerima kekuatan mereka. Kalian akan menjadi pemilik dari keempat elemen yang terdiri dari api, angin, es, dan petir, serta cahaya yang mengikuti kalian dalam setiap langkah kalian. Dengan kekuatan roh naga ini, kalian dapat melawan musuh-musuh yang paling kuat dan mempertahankan desa kalian dari kejahatan."

Para pahlawan itu merasa kagum dan terpesona dengan kekuatan roh naga yang baru mereka dapatkan. Mereka merasa semangat baru yang membara di dalam diri mereka dan siap untuk bertarung kembali.

"Sekarang, kalian harus bangkit dan kembali berjuang. Kalian harus melindungi desa kalian dari kejahatan dan menjadi pahlawan sejati yang selalu siap membela yang lemah dan yang membutuhkan pertolongan," kata sosok misterius itu.

Para pahlawan itu bangkit dan merasa kekuatan roh naga yang baru mengalir melalui tubuh mereka. Mereka melihat ke arah pasukan Nightshade dan merasa siap untuk melawan lagi.

"Pertarungan belum berakhir," seru Ethan. "Kita harus melawan dan mempertahankan desa kita dengan segala yang kita miliki."

Para pahlawan itu merasa lebih kuat dan lebih percaya diri daripada sebelumnya. Mereka siap untuk menghadapi musuh mereka yang kuat dan tak kenal ampun.

"Mari kita berjuang, demi desa kita!" seru Sarah, memicu semangat para pahlawan yang lain.

Dalam sekejap, para pahlawan itu bergerak maju, menghunus senjata dan mengeluarkan kekuatan roh naga mereka. Ethan mengeluarkan semburat api yang melahap segala sesuatu di hadapannya, sedangkan Sarah memancarkan sinar cahaya yang membakar kegelapan. Alex menghembuskan angin yang kencang, sementara Maria menyerang dengan es yang menusuk. Hanzel memanfaatkan petir untuk menembus pasukan Nightshade dan memberikan jalan bagi para pahlawan yang lain.

Pertempuran itu menjadi sangat sengit. Para pahlawan itu terus berjuang, bergerak maju dan mundur, saling membantu dan saling melindungi. Kekuatan roh naga mereka membuat mereka tak terkalahkan dan tak terhentikan.

Namun, meskipun kekuatan roh naga mereka kuat, pasukan Nightshade juga tidaklah lemah. Mereka membalas serangan para pahlawan dengan sangat kuat, membuat para pahlawan itu terdesak dan terluka. Meskipun demikian, para pahlawan itu tetap tidak menyerah.

"Mari kita gabungkan kekuatan kita!" seru Ethan.

Para pahlawan itu menyatu dalam kekuatan roh naga mereka dan mengeluarkan serangan yang sangat kuat. Semua elemen tercampur dalam serangan itu, membentuk sebuah pusaran energi yang sangat besar. Pusaran itu menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya dan membawa pasukan Nightshade terbang jauh.

Pertempuran itu akhirnya berakhir, dan pasukan Nightshade mundur. Para pahlawan itu berhasil mempertahankan desa mereka dan memenangkan pertempuran. Mereka melihat ke arah sosok misterius yang memberikan kekuatan roh naga pada mereka, tetapi sosok itu sudah tidak ada lagi.

"Siapa dia?" tanya Alex.

"Tidak ada yang tahu," jawab Maria. "Tetapi yang pasti, dia adalah sosok yang sangat kuat dan misterius."

"Yang jelas, kita tidak bisa melupakan kekuatan roh naga yang dia berikan pada kita," kata Sarah.

Para pahlawan itu kembali ke desa mereka. Namun, pemandangan yang mereka lihat benar-benar menghancurkan hati mereka. Desa mereka hancur berantakan dan dipenuhi darah dan mayat warga desa.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Maria dengan suara terguncang.

"Kita tidak bisa berdiam diri dan menyerah," kata Ethan dengan tegas. "Kita harus membalaskan dendam dan menyelamatkan David, kita akan pergi ke Abyssal Dungeon!”

Chapter 2

Ethan dan timnya, Sarah, Maria, Alex, dan Hanzel, berkumpul di sebuah ruangan yang penuh dengan senjata mereka masing-masing. Mereka sedang mempersiapkan diri untuk perjalanan mereka ke gerbang Abyssal Dungeon yang legendaris, sebuah tempat yang diyakini hanya bisa diakses oleh para petualang terhebat dengan keberanian yang tak tertandingi. Mereka sedang membahas strategi mereka dan memeriksa perlengkapan mereka ketika tiba-tiba sosok misterius muncul di hadapan mereka.

"Maaf mengganggu persiapanmu, tapi aku merasa harus memberitahumu sesuatu," kata wanita itu dengan suara lembut.

"Siapa kamu?" Tanya Ethan.

"Aku Gwyneth, dan aku adalah yang memberimu kekuatan roh naga sebelumnya," jawabnya sambil tersenyum.

"Mengapa kamu datang kemari?" tanya Sarah dengan heran.

"Gwyneth menghela nafas sejenak sebelum menjawab, "Ada sesuatu yang harus kubicarakan dengan kalian. Tapi pertama-tama, apakah kalian semua siap untuk menaklukkan Abyssal Dungeon?"

"Kami selalu siap untuk tantangan apapun," jawab Ethan dengan percaya diri.

"Baiklah, maka dengarkanlah. Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang Abyssal Dungeon. Pertama, tempat itu sangat berbahaya. Kalian akan menghadapi banyak rintangan dan musuh yang tak terduga. Kedua, kalian harus bersatu dan bekerja sama. Tidak ada yang bisa memasuki Abyssal Dungeon sendirian. Kalian harus saling membantu dan melindungi satu sama lain. Dan ketiga, kalian harus selalu waspada. Ada banyak jebakan yang bisa membahayakan nyawa kalian," jelas Gwyneth dengan serius.

"Mengapa kamu memberitahu kami semua ini?" Tanya Ethan.

"Karena aku ingin membantu kalian semua," jawab Gwyneth. "Aku melihat potensimu dan timmu. Kalian adalah orang-orang yang berani dan pantang menyerah. Dan karena itu, aku memberikan kalian kekuatan roh naga dan ternyata para roh naga itu juga memilih kalian dan itu akan sangat membantu kalian selama di Abyssal Dungeon."

Ethan dan timnya mengangguk dengan serius, menunjukkan bahwa mereka memahami betul akan tanggung jawab yang akan mereka terima. "Terima kasih, Gwyneth. Kami akan menggunakan kekuatan ini dengan baik,” kata Ethan.

Gwyneth tersenyum, "Aku tahu kalian bisa melakukannya. Dan sekarang, ayo kita pergi. Ingatlah, keberanian dan kerja sama adalah kunci keberhasilanmu di Abyssal Dungeon," katanya.

"Aku rasa kita harus segera berangkat," kata Sarah dengan semangat. "Kita harus menunjukkan keberanian kita di Abyssal Dungeon dan menyelamatkan David.”

Ethan setuju, dan mereka berangkat dengan semangat yang membara. Mereka berjalan melalui jalur yang berbahaya, melintasi jembatan yang goyah, dan mendaki gunung.

Mereka tiba di gerbang Abyssal Dungeon, dengan langkah yang yakin mereka memasuki gerbang itu.

Setelah melewati gerbang Abyssal Dungeon, Ethan dan timnya menemukan diri mereka di sebuah ruangan besar dengan banyak jalan setapak yang bercabang. Mereka mengambil napas dalam-dalam dan mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi penjaga pertama dari dungeon ini.

"Kita harus berhati-hati," kata Ethan. "Siapa pun yang berdiri di depan kita pasti sangat kuat."

Sarah menambahkan, "Tapi kita punya kekuatan roh naga yang berbeda-beda. Jangan takut, kita akan menang!"

Mereka berjalan bersama-sama ke dalam ruangan, dan tiba-tiba muncul seorang penjaga setengah naga dengan kepala beruang yang sangat besar. Dia menatap mereka dengan mata tajam dan bersiap untuk menyerang.

"Mari kita lakukan yang terbaik!" seru Ethan.

Ethan dan timnya langsung menyerang penjaga dengan kekuatan roh naga masing-masing. Ethan menyerang dengan api yang membara, sementara Sarah memancarkan cahaya yang terang. Maria menembakkan es yang dingin, Alex menghembuskan angin yang kuat, dan Hanzel melepaskan kilatan petir. Gwyneth, di sisi lain, menggunakan kegelapan yang misterius untuk menyerang penjaga.

Pertarungan tersebut berlangsung sengit. Penjaga bertahan dengan kuat melawan serangan mereka, dan sekarang terlihat sangat kuat dan sulit untuk dikalahkan. Ethan dan timnya bekerja sama untuk menghindari serangan penjaga sambil terus melawan.

"Tidak bisa menyerang secara frontal,” ucap Maria. "Kita perlu memutar dan mencari kelemahan dia."

"Benar!" kata Sarah. "Jangan biarkan dia mengeluarkan serangannya. Kita harus menyerang dari samping."

Mereka semua berpikir dengan cepat dan mencoba untuk menemukan cara untuk mengalahkan penjaga tersebut. Mereka terus bergerak dan menghindari serangan penjaga, dan akhirnya menemukan celah dalam pertahanannya.

"Ethan, gunakan apimu untuk mengurangi kekuatannya!" seru Sarah.

Ethan mengangguk dan mengeluarkan api besar yang membara, menyebabkan penjaga kehilangan keseimbangannya dan terjatuh ke samping. Tim Ethan segera memanfaatkan kesempatan ini dan menyerang penjaga dari semua sisi.

Penjaga itu berteriak dan mencoba untuk berdiri kembali, tetapi serangan yang terus-menerus dari tim Ethan membuatnya semakin lemah dan akhirnya dia jatuh ke tanah dan menjadi abu.

"Ayo kita pergi!" kata Hanzel.

Ethan dan timnya melanjutkan perjalanan mereka ke dalam dungeon, melewati ruangan yang berbeda dengan perangkap dan penjaga yang semakin kuat. Mereka berhasil mengalahkan semua penjaga yang mereka hadapi, tetapi mereka semakin lelah dan semakin terdesak ketika mereka melangkah lebih dalam ke dalam dungeon.

Akhirnya, mereka menemukan sebuah ruangan besar dengan penjaga yang sangat besar dan kuat. Penjaga ini memiliki tubuh setengah naga dengan sayap besar yang menutupi hampir seluruh ruangan. Ethan dan timnya merasa takut melihat penjaga yang sangat kuat dan menakutkan itu.

Gwyneth, yang diam selama pertarungan sebelumnya, tiba-tiba berbicara dengan suara tenang. “Dia adalah Raja Naga, penjaga terakhir dari Abyssal Dungeon. Dia sangat kuat dan sulit untuk dikalahkan, tetapi kita harus mencobanya."

Ethan dan timnya merasa lebih percaya diri dengan dukungan dari Gwyneth, dan mereka mempersiapkan diri untuk pertarungan terakhir ini. Ethan menyerang dengan api yang membara, Sarah dengan cahaya yang terang, Maria dengan es yang dingin, Alex dengan angin yang kuat, dan Hanzel dengan petir yang mematikan. Gwyneth, di sisi lain, menggunakan kegelapan yang misterius untuk membingungkan Raja Naga.

Namun, serangan mereka tidak berhasil. Raja Naga melawan dengan kekuatan yang luar biasa, menyerang dengan cakarnya yang besar dan membakar serangan Ethan dengan api dari mulutnya. Sarah dan Maria bekerja sama untuk melindungi tim dengan cahaya dan es, sementara Alex dan Hanzel terus menyerang dengan kekuatan angin dan petir. Gwyneth memanfaatkan kegelapan untuk menghindari serangan Raja Naga dan menyerang dari belakang.

Namun, Raja Naga terus melawan dan semakin kuat. Ethan dan timnya mulai merasa putus asa. Tiba-tiba, Gwyneth berkata, "Ada satu cara untuk mengalahkannya. Kita harus menyerangnya dengan kekuatan roh naga kita bersama-sama.”

Ethan, Sarah, Maria, Alex, dan Hanzel berkumpul di tengah ruangan, dan mengeluarkan kekuatan roh naga mereka. Ethan mengeluarkan api yang membara dengan lebih kuat dari sebelumnya, sementara Sarah memancarkan cahaya yang lebih terang dan Maria menembakkan es yang lebih dingin. Alex menghembuskan angin yang lebih kuat dan Hanzel melepaskan kilatan petir yang lebih mematikan. Gwyneth, di sisi lain, mengeluarkan kegelapan yang misterius dengan kekuatan penuh.

Serangan mereka bergabung bersama menjadi satu kekuatan besar, menyerang Raja Naga dengan kekuatan yang luar biasa. Raja Naga terkena serangan tersebut dan jatuh ke tanah dan menjadi abu.

Ethan dan timnya merasa lega ketika Raja Naga menghilang. Mereka menyelesaikan petualangan mereka dan berhasil mengalahkan penjaga terakhir dari Abyssal Dungeon.

Gwyneth mengucapkan selamat kepada mereka dan berkata, "Kalian telah membuktikan diri kalian layak memegang kekuatan roh naga ini. Gunakanlah kekuatan ini dengan bijak."

Gwyneth melanjutkan, “Aku selalu siap membantu kalian ketika kalian membutuhkan. Tetapi ingatlah bahwa kekuatan roh naga ini bukanlah segalanya. Kalian juga harus mempunyai hati yang kuat dan tekad yang kokoh untuk menghadapi rintangan dan mengalahkan kejahatan."

Mereka semua menganggukkan kepala mereka.

“Ayo kita pergi sekarang,” ucap Ethan.

Mereka pun memasuki sebuah portal yang tiba-tiba langsung menyedot mereka masuk ke dalam Abyssal Dungeon.

Apakah yang akan di hadapi oleh para pahlawan di dalama Abyssal Dungeon? Apakah mereka bisa menyelamatkan David sekaligus mengalahkan Nightshade?

Chapter 3

Ethan dan timnya telah memasuki Abyssal Dungeon untuk mencari teman mereka David dan mengalahkan Nightshade. Mereka telah berjalan selama beberapa jam dan telah mencapai hutan yang gelap gulita. Dalam kegelapan, mereka tersesat dan tidak dapat menemukan jalan keluar.

"Kita harus mencari jalan keluar sebelum kita kehabisan waktu," kata Ethan.

Namun, sebelum mereka dapat melangkah lebih jauh, suara langkah kaki menghampiri mereka dari kegelapan. Sebuah kelompok perampok muncul dan mengepung mereka.

"Hahaha, kalian terjebak di sini seperti tikus dalam perangkap," kata pemimpin perampok itu sambil mengeluarkan pedangnya. "Kalian bisa memberikan harta karun kalian atau kalian bisa mati di sini."

Ethan tidak takut dan mengeluarkan pedangnya. "Kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan," ujarnya dengan tegas.

Sarah, Alex, Maria, Hanzel, dan Gwyneth juga mengambil posisi tempur mereka. Mereka siap untuk bertarung melawan perampok.

Pertarungan dimulai. Ethan menyerang perampok pertama dengan serangan yang tepat dan menghindari serangan baliknya dengan mudah. Sarah mengincar perampok kedua dengan panahnya, mematikan perampok itu dengan tepat sasaran. Alex bergerak maju dengan tombaknya dan mengambil tiga perampok sekaligus dengan pukulan keras. Maria menggunakan kecepatan dan ketangkasan dengan pisau kecilnya, memotong dengan presisi yang menakutkan. Hanzel meluncur maju dengan ilmu bela dirinya dan mengalahkan perampok-perampok dengan satu gerakan. Gwyneth menggunakan dua pedangnya untuk melawan perampok-perampok yang lebih banyak.

Pertempuran sengit terjadi. Suara pedang, tombak, dan pisau bergema di seluruh ruangan. Perampok jatuh satu per satu, tetapi mereka tidak akan menyerah. Mereka terus menyerang dengan kejam, tetapi Ethan dan timnya terus bertahan.

"Kalian akan segera mati di sini!" teriak pemimpin perampok itu.

Tetapi Ethan dan timnya tidak takut. Mereka melawan dengan lebih gigih dan akhirnya berhasil mengalahkan seluruh kelompok perampok itu.

Pemimpin perampok itu menyerah dan berlutut di depan Ethan. "Kalian sungguh tangguh. Saya mengakui kehebatan kalian," katanya dengan rendah hati.

Ethan membantunya berdiri. "Kami tidak ingin membunuh siapa pun. Kami hanya mencari jalan keluar dari hutan ini," ujarnya.

"Kalian bisa mengambil jalan yang saya tunjukkan. Itu akan membawa kalian keluar dari sini," kata pemimpin perampok itu sambil menunjukkan jalan keluar.

Ethan dan timnya mengucapkan terima kasih dan melanjutkan perjalanan mereka. Mereka berjalan sepanjang jalan yang telah ditunjukkan oleh pemimpin perampok itu.

Tetapi tanpa diduga mereka telah di jebak oleh pemimpin perampok itu, di dalam hutan yang lebih gelap mereka diserang lagi oleh sekelompok perampok yang telah menunggu mereka di sana.

"Sial, mereka menjebak kita,” kata Ethan.

"Kita harus siap melawan mereka," kata Sarah sambil mengambil busur dan panahnya.

Mereka siap untuk bertarung dan melawan perampok itu. Pertarungan itu berlangsung cukup sengit, tetapi akhirnya Ethan dan timnya berhasil mengalahkan perampok itu. Mereka merasa lega dan senang bahwa mereka berhasil memenangkan pertarungan itu. Tiba-tiba, Ethan menyadari bahwa roh naga api miliknya hilang.

"Roh naga api milikku hilang!" kata Ethan dengan terkejut.

Mereka mulai mencari-cari dan mencoba melacak roh naga api itu, tetapi tidak berhasil menemukannya. Mereka akhirnya menyadari bahwa pemimpin perampok itu telah berhasil mencuri roh naga api milik Ethan dan kabur.

"Kita harus mengejar mereka dan mengambil kembali roh naga api itu," kata Ethan dengan tegas.

Mereka segera berangkat ke markas perampok itu, yang terletak di sebuah gua yang tersembunyi di dalam gunung. Mereka berjalan menuju markas itu dengan hati-hati, berusaha untuk tidak terdeteksi oleh perampok itu.

Ketika mereka sampai di markas itu, mereka bersembunyi di balik beberapa batu besar di dekat pintu masuk. Mereka mendengar suara dari dalam gua itu, dan ketika mereka mendekati pintu masuk, mereka mendengar percakapan di dalam.

"Kita berhasil mencuri roh naga api itu dari mereka," kata pemimpin perampok itu.

"Tetapi apakah kita harus mengambil risiko dan mencoba menjualnya? Apa yang akan terjadi jika mereka menemukan kita?" tanya salah satu anggota perampok itu.

"Tidak perlu khawatir, kita akan menjualnya dengan harga yang tinggi di pasar gelap. Dan sebelum mereka menemukan kita, kita sudah bisa menghilang dan pindah ke tempat lain," jawab pemimpin perampok itu.

Ethan dan timnya menyiapkan diri mereka untuk menyerang perampok itu. Mereka keluar dari tempat persembunyian mereka dan langsung menyerang perampok itu dengan tiba-tiba. Perampok itu terkejut dan kewalahan oleh serangan mendadak dari Ethan dan timnya. Mereka mempergunakan senjata mereka dan keahlian bertarung untuk menyerang perampok itu.

"Kalian tidak bisa kabur lagi! Kembalikan roh naga api itu!" teriak Ethan sambil mengayunkan pedangnya.

"Kalian telah melakukan kesalahan yang besar dengan mencuri milik kami. Kembalikan roh naga api itu sekarang juga!" seru Gwyneth dengan suara lantang.

Perampok itu terus berjuang dan mencoba untuk melawan Ethan dan timnya. Namun, kekuatan mereka terlalu besar dan perampok itu mulai mundur. Pemimpin perampok itu memutuskan untuk kabur, meninggalkan anggotanya sendiri untuk bertarung melawan Ethan dan timnya.

"Mereka terlalu kuat. Kita harus kabur sekarang juga!" kata pemimpin perampok itu.

"Bagaimana dengan mereka?" tanya salah satu anggota perampok itu.

"Mereka tidak akan bisa mengejar kita. Kita akan pergi melalui jalur yang berbeda dan menghindari mereka," jawab pemimpin perampok itu.

Perampok itu segera melarikan diri, meninggalkan anggota-anggotanya sendiri untuk bertarung melawan Ethan dan timnya. Namun, anggota-anggota perampok itu tidak tahan dengan kekuatan Ethan dan timnya dan akhirnya kalah dalam pertarungan itu.

Setelah berhasil mengalahkan perampok itu, Ethan dan timnya mencari-cari roh naga api yang dicuri oleh perampok itu. Mereka akhirnya menemukannya di dalam gudang barang curian yang berada di markas perampok itu. Ethan merasa sangat lega dan senang bisa mendapatkan kembali roh naga api miliknya.

"Akhirnya kita berhasil mendapatkannya kembali. Terima kasih sudah membantu, teman-teman," kata Ethan sambil tersenyum.

Setelah berhasil mendapatkan kembali roh naga api milik Ethan, mereka masih mencari tahu di mana Benteng Nightshade berada. Mereka bermaksud untuk menghentikan kegiatan jahat yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Akhirnya, mereka menemukan sebuah peta yang tergeletak di salah satu rak di gudang barang curian milik perampok itu.

"Hmm, ini sepertinya peta menuju Benteng Nightshade. Ini bisa sangat membantu kita," kata Sarah sambil memeriksa peta.

"Mari kita lihat apa yang ada di dalamnya," sahut Ethan.

Mereka semua berkumpul dan melihat peta dengan seksama. Peta tersebut menunjukkan jalur menuju Benteng Nightshade yang berada di bagian terdalam Abyssal Dungeon.

"Kita harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum pergi ke sana. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di sana," kata Maria.

"Mungkin sebaiknya kita beristirahat sejenak dan membuat rencana terlebih dahulu," saran Alex.

Mereka semua setuju dan memutuskan untuk beristirahat sejenak di salah satu kamar di markas perampok itu. Setelah itu, mereka memeriksa ulang persiapan mereka dan membuat rencana untuk pergi menuju Benteng Nightshade. Tanpa mereka sadari ada sosok bayangan yang bersembunyi memperhatikan mereka sejak mereka masuk ke dalam Abyssal Dungeon.

Siapakah sosok bayangan itu? Dan apakah perjalanan para pahlawan akan mudah atau akan ada banyak hambatan di hadapan mereka? Kita tunggu di episode selanjutnya

Jangan lupa vote, komen dan supportnya teman-teman semua, karena itu sangat berharga untuk Author, terima kasih! ❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!