NovelToon NovelToon

Honey, I Found You

Bab 1

*

*

Di ruangan mewah sebuah perusahaan besar seorang pria tampan yang merupakan Presedir perusahaan itu tengah memarahi deretan karyawannya yang tidak becus hanya untuk mengawasi anak kecil berusia lima tahun saja.

Pria yang tidak lain adalah Marvel Alexander Jhonson Rodriguez itu begitu murka ketika putranya hilang entah kemana di perusahaan miliknya sendiri. Banyaknya karyawan yang ada di perusahaan itu tidak ada satupun yang melihat putranya.

" Jika terjadi sesuatu yang buruk pada putraku kalian semua akan menanggung akibatnya!" Sentak Marvel menggebrak meja kerjanya.

Semua orang menudukan kepalanya tidak berani menatap Tuan nya yang terlihat begitu marah. Bagaimana tidak marah jika putra kesayangannya menghilang di daerah kekuasaannya.

" Apa yang kalian tunggu?! Cepat cari Glen sampai ketemu!!.." Bentak Marvel.

" B---Baik Tuan." Jawabnya serempak dan berhamburan keluar ruangan yang terasa panas itu untuk mencari Tuan Kecilnya.

Sementara itu Bocah laki laki yang membuat gempar satu perusahaan itu tengah berjalan di sepanjang jalan yang tidak jauh dari perusahaan milik Daddynya. Anak kecil yang tidak lain adalah Glen Alexander Rodriguez itu menghentikan langkahnya di sebuah kedai es cream yang menarik perhatiannya. Salah satu makanan yang ingin ia makan karena selama ini sang daddy tidak memperbolehkan dirinya memakan es cream.

Kaki pendek nan berisi itu berjalan memasuki kedai dan berhenti di depan kasir. Bocah dengan wajah tampan yang mewarisi tujuh puluh persen wajah sang daddy itu mengetuk ngetuk telunjuk di dagunya seakan bingung ingin memakan es cream rasa apa ketika ada begitu banyak pilihan rasa.

" Hai anak tampan,? Ada yang bisa ku bantu?" Tanya salah satu Karyawan yang melihat Glen yang terlihat begitu bingung.

" Ya aku ingin itu tapi aku tidak punya uang. Bolehkah aku mendapatkan nya dulu nanti Daddy ku yang akan membayarnya." Kata Glen penuh harap sembari menunjuk gambar es cream yang di inginkan nya.

" Kalau begitu tentu tidak bisa. Kau harus membayar terlebih dahulu untuk mendapatkan es creamnya bocah tampan." Kata karyawan itu merasa kasihan tentu jika es cream itu adalah es cream yang biasa seperti yang dirinya makan Tentu tidak masalah dirinya membelikan untuk bocah Tampan nan manis itu tapi masalahnya kedai ini menjual es cream import. Yang satu cup kecilnya saja seharga gajinya selama empat hari. Tentu dirinya tidak bisa membelikan untuk bocah itu.

" Ah Begitukah tapi daddy ku bekerja di gedung itu. Tidak bisakah Glen mendapatkan es creamnya dulu?." Kata Glen menujuk perusahaan sang daddy yang menjulang tinggi itu. Glen tidak patah arang tentu jika dirinya meminta uang dulu pada sang daddy acara makan es cream pun akan gagal total.

Karyawan itu melihat perusahaan yang di tunjuk Glen Tentu karyawan itu tahu perusahaan besar itu.karyawan yang bekerja di perusahaan RD CORP mendapatkan gaji yang tidak main-main karena itulah banyak yang bersaing untuk bisa di terima di perusahaan itu.

" Bagaimana jika Glen Kembali ke sana dan meminta uang pada daddy dan kembali lagi ke sini? Kakak benar-benar tidak bisa membantu selain mengantarmu ke sana." Tawar Karyawan itu.

" Tapi Glen sungguh ingin es cream itu. Jika Glen meminta daddy bsebelum memakan es creamnya pasti daddy tidak memperbolehkan Glen makan es cream itu." Ucap Glen yang mulai menagis. Tangisan bocah itu terdengar menyakitkan apalagi wajah tampan dengan pipi chubby nya membuat siapapun yang melihatnya merasa kasihan sekaligus gemas. Tidak terkecuali dengan seorang wanita cantik yang duduk di pojok yang lumayan jauh dari tempat kasir berada. Mendengar tangisanwanita cantik itu menoleh kearah kasir dan melihat bocah laki-laki sedang menangis dengan salah satu karyawan yang mencoba menenangkan bocah itu. Tidak tahan lagi wanita cantik yang bernama Lovely Star Lawrence itu beranjak dari duduknya untuk menghampiri Glen dan Karyawan itu.

" Ada apa ini?" Tanya Lovely dengan suara lembutnya.

Glen mengusap air matanya kasar dan menatap wanita dengan suara lembut itu.

Mata bocah itu berbinar sekaligus tidak percaya karena pemilik suara itu mirip sekali dengan foto yang selalu dilihatnya dengan sang daddy.

" Mommy,?!" Ucap Glen memeluk kaki jenjang Lovely dengan erat seakan takut jika sang mommy akan meninggalkan nya lagi.

Lovely mengerutkan kening merasa canggung dengan respon anak kecil itu tapi Lovely berusaha memahami mungkin bocah itu hanya merasa takut dan ingin di lindungi saja.

" Maaf Nona. Saya tidak tahu jika anak ini adalah putramu. Dia terus meminta saya untuk memberikan es cream dan nanti sang daddy akan membayarnya tapi sesuai prosedur saya tidak berani memberinya." Kata Karyawan itu menjelaskan apa yang terjadi.

Lovely mengangguk mengerti. Wanita cantik itu menundukkan pandangannya dan melihat Glen yang masih memeluk kakinya Begitu erat.

Apa kau menginginkan Es Cream, Honey,?" Tanya Lovely.

" Namaku Glen bukan Honey. Mommy." Sahut Glen membenarkan panggilan dari Lovely.

" Okey Glen. Kau mau es cream yang mana?" Lanjut Lovely mengangkat Glen.

" Glen mau ini dan ini." Sahut Glen menujuk es cream dengan rasa berbeda.

" Tolong beri dua rasa itu untuk nya." Ucap Lovely pada karyawan.

" Baik Nona. Anda bisa menunggu di kursi dan kami akan mengantarnya kesana untuk anda." Jawab karyawan itu dengan sopan.

Lovely mengangguk dan berjalan ke kursinya tadi dengan Glen yang berada di gendonganya.

Lovely mendudukkan Glen di kursi sebelah miliknya.

" Bagaimana bisa kau keluar tanpa pengawasan orang tua? Dimana orang tuamu?" Tanya Lovely.

" Daddy sedang bekerja. Dan Mommy. Kenapa kau baru datang Glen dan Daddy sangat merindukan mommy setiap malam. Bahkan daddy menagis seorang diri ketika glen berpura-pura tidur." Ucap Glen dengan polosnya.

Lovely membeku Menatap Glen dengan raut kasihan. Lovely berfikir mungkin bocah kecil ini salah mengira Mommynya adalah dirinya. Dan itu wajar saja untuk ukuran anak berusia lima tahun ini. Dan untungnya bocah itu bertemu dengan dirinya yang baik jika bocah itu bertemu orang jahat pastilah kedua orang tuanya akan begitu menyesal telah membiarkan bocah kecil nan imut itu berkeliaran sendiri tanpa pengawasan seorang pengasuh.

MARVEL ALEXANDER JHONSON RODRIGUEZ

LOVELY STAR LAWRENCE.

BAB 2

*

*

*

Glen menikmati es cream di tangannya dengan lahap.

" Ini sangat enak Mom. Jika rasanya seenak ini kenapa selama ini daddy melarangku memakannya?, Ck, pasti itu karena daddy ingin menghabiskan es cream nya sendiri dan tidak mau berbagi pada Glen. Pasti daddy memakan es cream seenak ini di tempat tersembunyi." Oceh Glen tanpa henti dan sesekali memasukkan es cream kedalam mulutnya. Pikiran anak kecil memang sesederhana itu.

Lovely terkikik geli dengan Omelan glen yang menggemaskan itu bahkan tanpa risih Lovely mengelap es cream yang belepotan di sekitar bibir Glen.

" Apakah se enak itu Glen,? Bahkan kau sampai tidak menawari Es Cream pada Aunty Lovely." Ucap Lovely menggoda Glen.

" Aunty Lovely,? Siapa itu Mom,?" Tanya Glen dengan wajah bingungnya.

" Itu nama ku. Lovely kau bisa memanggil ku Aunty Lovely." Jelas Lovely.

" Kau itu Mommynya Glen bukan Aunty Glen." Kata bocah itu tidak terima.

" Dengar kan Aunty. Kau tidak boleh memanggil orang yang baru kau temui dengan sebutan Mommy. Kau bisa membuat mommy yang melahirkan mu sedih Glen." Ucap Lovely menjelaskan pada anak kecil itu dengan lembut dan sabar.

" Tapi kau benar-benar mommy Glen. Daddy memiliki banyak foto mommy yang menggendong ku ketika bayi. Aku tidak berbohong kau adalah Mommynya Glen.!" Ucapnya mulai menangis. Pasalnya dirinya begitu mengenal wajah Mommynya walaupun selama ini hanya bisa melihatnya di foto saja tapi dirinya begitu ingat wajah cantik Mommynya yang tersenyum di setiap jepretan foto bersamanya dulu. Dan wajah itu sama dengan wajah wanita yang ada di sampingnya saatnya ini.

" Don't Cry, Baby. Okey Aunty akan mengantarkan mu menemui daddy bagaimana,?" Bujuk Lovely.

Glen berhenti menangis dan berfikir akan lebih baik jika Mommy bertemu daddy agar Mommynya percaya bahwa yang diucapkannya adalah kebenaran.

" Daddy bekerja di sana. Ayo kita temui daddy." Kata Glen menujuk gedung yang di maksud.

Karena jam istirahatnya sudah hampir habis. Lovely segera menggendong Glen dan berjalan menuju perusahaan yang di maksud.

Tidak memakan banyak waktu karena perusahaan yang dimaksud Glen tepat di seberang jalan kini Lovely sudah sampai di lobby perusahaan besar itu. Lovely menuju resepsionis ingin bertanya tapi belum juga lovely membuka mulutnya beberapa segerombolan orang menghampirinya dengan tergesa-gesa sembari memanggil Tuan Kecil.

" Tuan Kecil. Dari mana saja,? Tahu tidak daddy mencari Tuan Kecil seperti orang gila." Ucap Wanita Muda yang merupakan asisten kedua Marvel. Wanita itu segera mengambil Glen dari gendongan Lovely.

" Aku tidak mau bersama Aunty!.. Mommy!!.. Glen mau sama Mommy!!.." Teriak Glen berusaha memberontak.

" Aku sudah mengantarkan Glen. Harap lain kali di perhatikan lagi Jangan biarkan anak kecil berkeliaran sendiri di luar, itu sangat berbahaya jika Glen bertemu dengan orang jahat." Kata Lovely memperingati.

" Terimakasih Nona. Kami akan berhati-hati lain kali. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mengantarkan Tuan kecil Glen." Ucap Wanita itu dengan penuh terimakasih pada Lovely karena sudah menemukan Glen yang berarti sudah menyelamatkannya dan rekan lainya dari kemarahan Tuan Mudanya.

" Baiklah aku akan pergi kalau begitu." Kata Lovely karena memang dirinya harus kembali bekerja lagi.

Wanita yang merupakan asisten Marvel itu menunduk sopan pada Lovely karena wanita itu sangat berjasa dirinya juga harus menghormatinya.

Lovely melihat kearah Glen yang terus menangis dan memberontak. Lovely nenepuk pelan kepala bocah itu. " Jangan menangis Glen. Aunty akan pergi bekerja jadilah anak baik Okey?," Kata Lovely.

" Aku mau Mommy. Please don't leave me again mom!.." isaknya sembari berusaha meraih tangan Lovely.

" Aku harus kembali bekerja. Jadilah anak baik kita akan bertemu lagi." Kata Lovely mencium pipi gembul Glen dan berlalu dari sana meninggalkan Glen yang terus memanggil Mommy sembari menangis histeris.

BAB 3

.*

*

*

" Ada apa ini,?" Tanya Marvel yang mendapati suara tangisan dari putranya yang sedari tadi dirinya cari.

" Tuan. Itu Tuan Kecil Glen tidak bisa di tenangkan dan terus manggil wanita yang menolongnya sebagai Mommy nya. Saya benar-benar tidak bisa menenangkan Tian Kecil." Jawab Asistennya yang bernama Siska itu. Siska sudah sangat kualahan menangani putra boss nya. bahkan tangannya sampai di gigit beberapa kali oleh anak itu dan ini kali pertama dirinya melihat tuan kecilnya begitu tidak terkendali.

" GLEN, DIAM!!.." Bentak Marvel saat putranya semakin menjadi dengan berguling di lantai sembari memanggil sang Mommy.

" Mommy, Daddy!... Glen mau Mommy. Huaaaa Mommy pergi lagi!! Glen di tinggal lagi sama mommy!" Ucap nya sesegukan menatap sang daddy dengan lelehan air mata yang membanjiri pipi gembulnya.

Marvel mendesah kasar. Menarik dasinya agar tidak mencekik lehernya yang entah Kenapa membuatnya susah bernafas. Marvel berjongkok di depan putranya yang membuat para karyawan memundurkan beberapa langkahnya kebelakang.

" Glen, Apa kau lupa apa yang Daddy katakan,? Mommy sedang berada di luar negeri untuk waktu yang lama. Jadi berhentilah bersikap nakal atau nanti mommy akan marah karena kamu begitu nakal seperti ini." Ucap Marvel menenangkan putranya.

Ya selama ini Marvel mengatakan pada putranya bahwa Mommynya berada di luar negeri dan hanya menunjukkan foto wanita itu pada putranya. Walaupun kecelakaan itu begitu fatal dan beberapa hasil penyelidikan menyatakan bahwa istrinya meninggal dalam kecelakaan tapi Marvel seakan tidak mempercayai itu karena sampai detik ini jasad istrinya belum di temukan dan dalam lubuk hati terdalam nya berharap suatu hari istrinya akan kembali walaupun kecil kemungkinannya.

" Tapi Dad, Aku bertemu mommy tadi. Bahkan aku di belikan es cream dan di gendong olehnya." Ucap Glen.

Marvel Kembali membuang nafasnya kasar. Serindu itukah putranya hingga menyebut orang lain sebagai ibunya. Marvel pun juga tahu jika putranya sangat menginginkan sosok ibu disampingnya tapi apa yang bisa di perbuatnya jika dirinya saja juga sangat menginginkan istrinya itu tapi takdirlah yang tidak mendukung. Ada kalanya mommy dan saudaranya menyarankan dirinya untuk menikah lagi tapi bisakah dirinya menikah dengan wanita lain sedangkan hatinya masih tertanam rapi untuk istri tercintanya?, Tentu saja Dirinya tidak bisa bahkan membayangkan dirinya bersanding dengan wanita lain saja membuatnya sakit menginggat istrinya yang mungkin akan merasa terhianati.

" Oh anak daddy, pasti sangat merindukan mommy ya?, Sini berikan daddy pelukan." Ucap Marvel merentangkan kedua tangannya.

Glen menatap sendu daddynya lalu merangkak untuk memeluknya.

" Dad. Glen mau Mommy." Lirihnya setengah terisak.

Marvel memeluk erat putranya. Pria tampan dengan banyak tatto di tubuhnya itu berdiri sembari memeluk erat Glen dan tanpa sepatah kata pun Marvel meninggalkan perusahaan dan membawa putranya ke mobil untuk kembali ke Mansion.

Marvel sampai tidak berpesan apapun pada Markus asisten utamanya. Melihat putranya begitu menyedihkan sembari memanggil Mommy membuatnya kembali emosional rasanya ingin menangis saja jika tidak ada glen bersamanya. Jika di luar sifatnya begitu dingin empat tahun ini tapi ketahuilah jika sedang sendirian dirinya begitu rapuh. Seorang Marvel bisa begitu menyedihkan karena seorang Wanita bernama Starla Del Lioyd.

Wanita yang meninggalkan nya dan putranya begitu saja tanpa ada pesan yang tertinggal. Kalau boleh memilih Marvel lebih baik pergi bersamanya dari pada hidup dengan di hantui rasa rindu yang menyiksa seperti ini.

Marvel melirik ke jok samping dimana Glen yang tertidur setelah lama menangis. Tangan kirinya mengusap rambut putranya. satu-satunya yang bisa mengobati rasa rindunya pada Starla adalah mata putranya yang menyerupai mata wanita itu.

Sementara itu di tempat lain.

Lovely Kembali ke perusahaan dimana baru dua hari dirinya bekerja di perusahaan cabang milik orang tuanya itu. Dirinya baru menginjakkan kaki di negara ini baru satu Minggu yang lalu setelah tinggal di new York tapi entah kenapa negara ini begitu familiar baginya.

Selama ini dirinya tinggal bersama orang tuanya. Dirinya juga tidak yakin akan hal itu karena dirinya sama sekali tidak mengingat orang tuanya sendiri tapi mereka memperlakukannya dengan Begitu baik dan menyangainya walaupun tidak ada ingatan sama sekali tentang mereka tapi dirinya percaya jika mereka adalah orang tuanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!