Setelah insiden pada pesta pernikahan Matteo dan Anna ketika di lakukan sesi lempar bunga, semua berdiri..termasuk Nathan yang di paksa oleh Nala adiknya..ketika Matteo dan Anna melempar bunga ke arah tamu yang terpilih saat itulah Nathan menatap ke arah Amanda yang terlihat antusias mendapatkan bunga yang dia cari...Amanda terlihat ingin mendapatkannya sedangkan Arron tampak tidak terlalu antusias dengan rebutan bunga itu..toh..dia sudah mendapatkan kekasih yang sempurna..tapi bagi Amanda.itu adalah sebuah kepuasan sendiri..ia ingin menguji kalau malam itu adalah peruntungannya...
Jadi Amanda memutuskan untuk mendapatkan bunga yang dia incar...ketika bunga itu terlempar...Nathan yang hanya ingin mendapatkan bunga itu untuk di berikan pada Amanda segera mendekat tubuhnya cukup tinggi untuk mencapainya...dan kejadian yang tak terduga terelakan...
Amanda dan Nathan sama-sama memegang bunga dan mendapatkannya hingga mampu membuat ruangan seketika menjadi heboh..bahkan karna terlalu antusias..tubuh mereka berdua jatuh dengan posisi saling memeluk..dan ironisnya mereka tanpa sengaja berciuman disana meski durasinya singkat..hal itu tentu jelas membuat siapapun menjadi histeris..
Bahkan kedua keluarga hanya bisa menatap beku....
Wajah Arron merah padam, dia pulang lebih dahulu dengan menahan amarah di dalam hatinya...ketika Amanda mencarinya dia sudah tak ada..
Tentu saja..siapa yang tahan melihat kekasihnya malah mendapatkan bucket bunga pengantin, namun malah berpasangan dengan pria lain...Arron cemburu namun dia tak ingin mengacaukan segalanya....
**********
Amanda merenung di kamar, sambil memandang Bucket bunga yang berhasil dia dapatkan..ketika dia mengingat kembali bagaimana mendapatkan bunga ini..rasa malu pun tak mampu dia hindari..bahkan cara jatuhpun Amanda terlihat begitu...rapat dengan Nathan bukan Arron..
Gadis itu tertunduk malu..padahal tak ada yang melihatnya..ia menatap cermin...bahkan Arron tidak menjawab telpnya..
Astaga....
''Mengapa kau begitu bodoh...apakah kau tidak melihat pasanganmu mengapa malah menggenggam tangan Nathan,...'' umpat Amanda di cermin miliknya..
Gadis itu lantas membalikan tubuhnya sedikit kesal karna dia telah melakukan kecerobohan yang fatal....
Amanda sengaja tidak keluar dari kamar Hotelnya..kini bagaimana menjumpai seluruh keluarganya..apalagi Nathan...bisa-bisanya mereka berciuman....??
Kau sudah gila.......Amanda.......
Tak lama kemudian...terdenger ketukan di pintu kamar hingga gadis itu menoleh, beranjak bangun dan menuju pintu, dengan berat hati dia membuka sedikit memperlihatkan bolamatanya..
''Ini aku...Nala..mengapa kau bersembunyi...semua orang mencarimu ayo cepat.....'' teriak Nala..
''Aku belum mandi..Nala...'
''Cepatlah semua orang menunggu.....''
''Baiklah...''
Ketika Amanda akan menutup pintu, Nala berbisik..
''Apa kau mau menjadi kakak iparku..''
''Kau.............''
''Aku akan pergi Amanda...jangan marah..'' teriak Nala tertawa..
Sementara Amanda menyandarkan tubuhnya di kursi..gadis itu memejamkan matanya..
''Bagaimana ini...mereka pasti akan meledekku..oh...bagaimana ini...sangat memalukan..''rengek Amanda benar-benar malu..
Gadis itu berlari ke kamar mandi dan menutup pintu rapat-rapat..
***************************
Setelah pernikahan kedua keluarga besar makan bersama..mereka duduk bersama di meja makan...
Nathan juga sudah lebih dahulu duduk disana...mereka mulai makan dan berbincang, sementara Amanda..belum tiba..
''Kejadian semalam aku mohon jangan terlalu di besarkan, Amanda akan malu...''ucap Nathan memohon..
Syakira dan Serena saling menatap lagi..
''Santai saja...kami tidak berpikiran apa-apa kok..''
Nathan mengangguk lega..sementara Mattew dan Anna juga saling menatap..memikirkan kemungkinan yang mungkin akan terjadi dalam keluarga mereka tidak pernah di pikirkan keduanya..
''Peristiwa semalam juga tidak terduga..siapa yang akan menduga kalian berdua yang akan mendapatkan bucket bunga itu bersama....aku bahkan tidak pernah berpikir seperti itu..''ucap Mattew...
''Mungkin ini takdir..''ucap Nala yang membuat semua mata memandangnya..
Nathan melonggarkan dasinya..
''Lebih baik pikirkan saja perjodohanmu dengan Dava..''
''Apa aku harus melangkahi kakak kembarku..kau sangat murah hati..lagi pula aku belum mau menikah...''ucap Nala ketus,.
''Aku laki-laki menikah bukan salah satu tujuanku....''ucap Nathan dengan santai..
''Yah...habiskan masa mudamu sampai puas baru menikah..''ucap Mattew..
''Jadi kau menyesal menikah denganku..''ucap Anna tersinggung..
Matteo segera memeluk istrinya..
''Sayang ucapanku hanya pada Nathan...aku sangat bahagia menikahimu..''
Anna melirik kesal..semua ikut tersenyum, dan di saat yang sama...Amanda pun keluar dari kamarnya dan mengambil tempat duduk di samping Nala yang masih memberi senyuman kepadanya..
''Nala.....mengapa kau tersenyum..''ucap Amanda kesal..
Mereka lagi-lagi tertawa....
''Kau seperti anak kecil saja Amanda...lagi pula itu hanya insiden..''ucap sang Mommy Serena..
''Lagi pula ciuman itu tidak berarti apapun untukku..kau bisa tenang Amanda..''ucap Nathan dengan senyuman dingin..
Amanda hanya memutar bolamatanya jengah...
''Ehm....kapan kau akan berangkat Nathan..'' tanya Mommy Serena dengan wajah serius..
''Mungkin lusa Momm....''
''Baiklah...Mommy ingin kau mendaftarkan kuliah di kota itu..''
''Untuk siapa...''tanya Nathan penasaran..
Serena melirik ke arah Amanda yang sedang minum..
''Untuk Amanda...kalau dia kuliah di kota yang sama denganmu maka kau bisa mengawasinya..kalau Amanda tetap disini dia akan menjadi manja dan malas...''
Amanda terkejut atas keputusan sepihak Mommy..
''Momm...mengapa mengatakan sesuatu tanpa pemberitahuan..'
''Amanda....itu yang terbaik untukmu, kau harus belajar dewasa...lagi pula ada Nathan yang akan menjagamu..''ucap Mattew membela Mommynya..
''Tidak....aku tidak mau berpisah dengan Daddy..dimana Daddy...''
Sedang minum kopi dengan Daddy Rive..dan beberapa teman mereka jangan merengek Amanda...astaga...Mommy semakin ingin mengirimmu cepat kesana..''ucap Serena sedikit kesal..
Amanda memang cantik dan penurut namun sikap manjanya luar biasa...dia sangat dekat dengan Marco dan akan menempel terus..jadi keputusan Serena di di dukung oleh Mattew dan kepasrahan Marco...karna semua ini demi kebaikan Amanda..
''Mommy.....please..''
''Tak ada alasan lagi bagimu Amanda..''
Gadis itu menghela nafas,...
'Tapi bagaimana dengan Arron kekasihku jika aku pindah...'' tanya Amanda dengan wajah polos..
''Jika dia mencintaimu dia akan menunggu atau mungkin menyusulmu sayang..''ucap Serena di amini Syakira dan Nala...
Amanda menyandarkan tubuhnya di kursi..saat ini saja Arron sudah marah dengan peristiwa semalam..jadi mungkin dia tak akan menginjikannya kalau Amanda pergi...
Bagaimana sekarang........??
Sementara Nathan menatap Amanda yang tampak muram..
''Bagaimana kalau kita berangkat bersama saja Amanda, sekaligus kau mensurvei kampus...aku punya kenalan disana dia akan membantumu..''ucap Nathan dengan senyuman misterius..
''Apa....'' desah Amanda sungguh terkejut...
Semua keluarga tampak setuju saja dengan ide Nathan untuk membawa Amanda.....
Sementara Amanda menjadi bingung sendiri...dia harus bagaimana sekarang....??
Disaat bersamaan...
Sebuah telp masuk ke dalam ponselnya, Amanda melirik sebentar dan penelfonnya adalah Arron..
Wajah Amanda berubah merah padam...
Amanda membeku ketika menyadari ada panggilan masuk dari Arron..gadis itu tersenyum sembari bangkit berdiri dan menggenggam ponselnya dia harus menjelaskan apa yang terjadi atau Arron benar-benar akan marah kepadanya..
''Amanda...mau kemana.''tanya Nala.
Amanda tersenyum minta maaf pada semua keluarganya..
''Aku harus menerima telp..''
Nathan menatap Amanda dengan tajam dari tempat duduknya...sambil meneguk juss dalam gelasnya sampai habis..
''Arron menelfonmu..''tanya Mattew kali ini.
''Yah....maaf mengganggu kalian, aku harus pergi..''ucap Amanda lalu melangkah meninggalkan ruang makan..
Keheningan melanda mereka..Nathan mengangkat wajahnya dan menatap para orang tuanya..
''Bisakah...Amanda ikut aku lusa...''
''Mengapa kau yang terlalu memaksa sih..''ucap Nala curiga..
Nathan berdehem..
''Aku pikir Arron pasti tak akan setuju dengan kepergian Amanda...apakah itu artinya Amanda tidak akan meneruskan kuliah..''
''Oh..tidak...Amanda akan tetap kuliah sesuai jadwal karna dia akan mewarisi bisnis kecantikan dan desainer kami...Amanda adalah harapan bagi kami berdua..bukan begitu Syakira..''ucap Serena meminta pendapat,.
''Tentu saja...Nala kurang tertarik di bidang kecantikan apalagi butik, dia akan terjun di perusahaan bersama Daddy Rive...hanya Amanda harapan kami.''
''Kalau begitu apa keputusannya..''
''Baiklah...kalian pergi bersama Nathan.''ucap Serena di amini Syakira..
Nala hanya membeku, mengapa kedua Mommmy nya malah setuju kan kasian Arron...di tinggalkan oleh Amanda begitu saja...Nala menatap Nathan dengan tajam,...
******************
Amanda bersandar di balkon kamar Hotel sembari menatap turun pemandangan hijau di depannya..
Amanda : Apa kau marah padaku, mengapa pergi...?
Arron : Bisakah kita bertemu..aku ingin bicara Amanda..
Amanda : Aku masih di Hotel..baiklah mari bertemu karna aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu Arron..
Arron : Baiklah aku...akan menjemputmu.
Amanda : Aku akan mulai bersiap sekarang.
Arron : Yah.......aku akan kesana..
********************
Sebuah mobil mewah memasuki sebuah Hotel mewah,..pria tampan itu keluar dari sana dengan tatapan dingin...ia lalu melangkah ke Lobby dan langsung naik ke lantai atas...
Disana dia tak lupa bertemu dengan keluarga Amanda...
''Arron....''sapa Mattew mendekap Arron..
''Mattew...maaf semalam aku pulang lebih dahulu karna terjadi sesuatu di perusahaanku..''
''Aku sudah mendengarnya....ada pencurian, dan apakah semua baik-baik saja...''
''Yah....beruntung semua bisa di kendalikan dengan cepat..'
''Syukurlah..ayo masuk, semua kelurgaku ada di dalam..''
''Aku ingin menemui Amanda...''
''Aku tau tapi kau harus menemui keluargaku kan..mereka calon keluargamu juga..''ucap Mattew tertawa..
Mereka pun masuk ke dalam ruangan dan semua tersenyum ketika Arron masuk..
''Selamat pagi...aku minta maaf sudah mengganggu..''
Syakira hanya memalingkan wajahnya dia kesal melihat pria ini karna jauh di dalam hatinya Syakira ingin Nathan menikahi Amanda..bukan Arron...
''Momm...perbaiki wajahmu, mengapa cemberut begitu..'' Nala berbisik pelan di telinga sang Mommy..hingga Syakira langsung merubah wajahnya.
''Duduklah Arron...Amanda mungkin sedang bersiap di dalam..duduklah karna Om akan mengatakan sesuatu padamu..''ucap Marco dengan wajah serius..
Arron membungkuk hormat..
''Kebetulan Om...aku juga akan mengatakan sesuatu..''
Hening...
Arron lalu duduk...di hadapan ke empat orang tua yang menatapnya tajam..dua di antaranya seperti tidak menyukainya..
''Baiklah..katakan lebih dahulu apa yang kau ingin katakan Arron..''
Arron pun mengangguk...
''Om Marco dan Tante juga tuan Rive dan nyonya Syakira...aku datang kemari karna aku ingin melamar Amanda...aku mencintainya dan aku ingin menikahinya...''ucap Arron dengan wajah serius..
''Menikah...''ucap Syakira terkejut...jelas dia tak akan setuju..
Serena menyentuh lengan Syakira untuk menenangkannya karna sepertinya Syakira ingin marah..
Arron tersenyum..
''Aku tau..Amanda masih muda, aku tau dia harapan keluarga..tapi aku mencintainya...dia juga mencintaiku...aku mohon ijinkan aku menikahi Amanda..''ucap Arron dengan tegas..
Marco menghela nafas..sejenak dia menatap istrinya yang tampak tetap tidak setuju...yah meski dia mengenal Arron tapi memang harapannya agar Amanda tidak menikah muda...
''Arron..kalau kau bertanya pendapatku maka aku pasti setuju, kau pria yang baik...aku sudah mengenal keluargamu...kau pengusaha yang sukses dan kau pria yang baik..tapi..aku akan menyerahkan keputusan kepada istriku Serena...Marco melirik Serena untuk membiarkannya mengambil keputusan...''
Serena pun tersenyum dan ia lalu menajamkan tatapannya kepada Arron..
''Tante sangat menganggumimu Arron, kau pria baik..kau sangat tampan...mengenai hubunganmu dengan Amanda tante tidak masalah tapi untuk menikah mungkin tidak bisa..''
''Mengapa tante..apakah tante meragukan aku...aku bersumpah bisa membahagiakan dirinya..aku..''
''Bukan masalah tanggung jawab,...tante sangat percaya kepadamu walau tante memejamkan mata Arron, ini bukan masalah tanggung jawab..Amanda masih terlalu muda untuk menikah...kau liat tante...dan nyonya Syakira..kami juga menikah muda..bukan berarti itu buruk tapi..hanya tingga Amanda satu-satunya putri tante..dia manja dan masih labil dia bahkan belum genap 18 tahun...dia masih kecil dan tante takut pernikahan kalian akan gagal..Arron sebenarnya tante sedang mempersiapkan Amanda untuk kuliah..dia akan menjadi seorang Desainer seperti impiannya dia juga suka model, Amanda masih punya masa depan yang panjang di banding harus menikah muda....''
Arron menghela nafas..dia terlihat kecewa..
''Eehm...bisakah aku bicara sedikit.''ucap Syakira tersenyum..
Rive menyikutnya namun Syakira tidak ingin diam..kedua pria itu hanya memejamkan matanya, ketika kedua istrinya bicara..
''Arron...jika kau ingin segera menikah, jika kau tidak bisa menahan dirimu untuk bersama seorang wanita bagaimana kalau kau menikahi wanita lain yang sudah siap menikah...tinggalkan Amanda..jangan hancurkan masa depannya yang secerah matahari..dan satu lagi...lusa dia akan pergi bersama Nathan ke kota sebrang untuk memulai kuliahnya..bagaimana jika kau mendukungnya Arron...paling tidak sampai dia selesai kuliah sekitar 3 tahun..''Syakira tersenyum jahat..
Wajah Arron semakin syok...hingga ia kehilangan kata dan tertunduk..
Hening lagi...
Nala melirik sang Mommy dengan kesal, ia langsung berbisik pelan di telinga Mommy Syakira..
''Bukankah Mommy terlalu kejam...astaga lihatlah wajah Arron yang tampan...Mommy benar-benar..''
''Diam kau Nala..apa kau suka padanya..''
Wajah Nala memerah...
''Tidak kok....aku hanya kasian..''suaranya meredup seketika..
Melihat wajah Arron sekarang sungguh kasihan...
''Apakah Amanda harus kesana..bersama Nathan..''
''Memangnya kenapa..kau keberatan Arron..'tatap Syakira dengan tajam..
Di saat yang sama,
Amanda masuk ke ruang pertemuan itu dan seketika terdiam melihat wajah Arron yang sudah pucat pasi..
Apa yang terjadi padanya..
''Arron aku sudah siap...ayo kita pergi..''ajak Amanda menarik lengan jass Arron..
Hening lagi..
Arron menatap mata Amanda yang bening, ia pun bangkit berdiri...mereka pamit dari ruangan itu..
''Aku mengerti dan aku tak akan menghalanginya...permisi..''ucap Arron menundukan kepalanya dalam-dalam.
Lalu mereka keluar dari sana....
Ketika hendak menuju lift....langkah mereka terhenti..
''Amanda bukankah kau harus mulai bersiap-siap..lusa kita akan berangkat bersama..'' ucap Nathan dengan senyuman dingin..
Amanda dan Arron menoleh.....
''Aku tau ini pasti rencanamu Nathan..''desis Arron tidak terima..
Nathan tersenyum dingin....
Arron terbakar amarah..dengan cepat dia melepaskan genggamannya pada Amanda dan mendekati Nathan dan mencengkram ujung kemejanya...meski Nathan tidak bergeming atau bahkan menepis pegangan Arron kepadanya..
Mereka saling menantang...
'Kau pikir aku akan membiarkan mu mendapatkan keinginanmu Nathan....Amanda adalah kekasihku dan aku kasihan padamu yang terlalu berhalusinasi mendapatkannya..''
Nathan terkekeh..
''Kau tau terkadang halusinasi bisa berubah menjadi obsesi dan ketika itu menjadi obsesi maka sulit untuk menepis perasaan itu tuan Arron yang terhormat..''
''Bagaiaman rasanya ketika cintamu bertepuk sebelah tangan Nathan....kau pikir dengan kau mendekati Amanda dia akan kau dapatkan tidak akan pernah...kau dengar itu....aku tak akan menyerah...''desis Arron tegas..
Nathan mengangguk menantang...
''Bagaimana kalau kali ini kita bertaruh saja...karna aku pikir tidak adil jika aku menyerahkannya kepadamu dengan gampang..''
Nathan tersenyum melirik Amanda yang penasaran dengan mereka berdua...
''Aku tak perlu bertaruh padamu Nathan..karna Amanda sudah menjadi miliku..''
'Benarkah...kau lupa jika hati seseorang bisa berubah...apalagi jika bersama dengan pria lain dalam waktu yang lama...''
Wajah Nathan berubah serius...ia mendekati Arron sekaligus menepis cengkraman pria itu kepadanya..
''Aku akan merebut Amanda dari sisihmu dan menjadikan dia miliku..lihat saja nanti Arron...''
Nathan lalu melangkah melewati Arron yang menoleh kepadanya..
''Pergilah Amanda...bujuk kekasihmu karna lusa kau akan pergi bersamaku...tapi pastikan jangan terlalu malam pulang..kita akan sibuk untuk merampungkan kepindahanmu..''
Nathan menepuk bahu Amanda dan membuat gadis itu mengerutkan kening,dasar Nathan aneh...
Sementara itu Arron melangkah menghampiri Amanda dan menarik tangannya menuju parkiran Hotel dan membimbingnya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kawasan Hotel dengan cepat..
**************
Sebuah pantai yang sepi menjadi pilihan Arron kali ini...mereka duduk di atas badan mobil sambil memandang ke arah pantai..
''Amanda....kau benar-benar akan pergi..''
Gadis itu menghela nafas...
''Keputusan ini baru saja di buat...dan kau tau aku sama sekali tak bisa menghindar..namun jika kau punya waktu senggang maka kau bisa menemuiku atau aku yang pulang..''
Arron menghela nafas berat..berpisah dari Amanda sungguh sulit untuk dirinya bahkan dia tidak siap untuk itu..namun...Arron sama sekali tak bisa berkutik..keluarga besar Amanda begitu menolak mentah-mentah tentang rencana dia menikahi Amanda...dan menunggu waktu 3 tahun bukanlah hal yang mudah baginya...yah..tidak mudah karna mereka terpisah jarak dan waktu...
Apalagi Nathan terang-terangan ingin merebut Amanda darinya...hal ini sangat menyita pikiran Arron..bukan tanpa alasan, dia bisa saja ikut Amanda namun bagaimana dengan pekerjaannya disini...akan sangat sulit mengontrol pekerjaan dari jauh..apalagi Arron baru saja menandatangani sebuah proyek pembangunan Hotelnya yang baru...tentu saja Arron tak bisa kemana-mana..
Pria itu mengambil tangan Amanda dan menggenggamnya..
''Aku mencintaimu Amanda..dan bisakah kau menjaga cinta kita..''
Amanda menoleh dan mengangguk tanpa ragu..
''Aku juga mencintaimu Arron..tenang saja, aku tidak pergi sendiri malah bersama Nathan..setidaknya aku lebih tenang..''
''Kau tenang bersama Nathan..'' Arron terlihat kecewa..
''Jangan bilang kau cemburu sayang, Nathan adalah saudara iparku sekarang dia sudah seperti kakak ku..''
Arron tersenyum....
''Tetap saja kalian bukan saudara kandung, semua hal bisa terjadi..''
''Jangan mencurigaiku Arron...aku sungguh merasa berat untuk pergi...''
Arron tersenyum lalu membuka sebuah cincin miliknya lalu sematkan di jari manis Amanda...
''Cincin siapa ini...''
''Aku membelinya di hari pertama kita pacaran...''
''Ini cantik sekali..''ucap Amanda dengan mata berkaca-kaca.
Arron lalu menatap Amanda dengan tajam...
''Aku akan menemuimu jika pekerjaanku sedikit lengang atau hari libur..''
''Jangan memaksakan dirimu...''
''Aku baik-baik saja..ketika aku bertemu denganmu maka semua rasa lelahku menghilang..
Amanda pun mengangguk patuh...
''Arron maafkan aku...kita tidak bisa menikah muda..''
''Aku akan memberi kesempatan kau untuk belajar masak lalu mandiri...sebelum menjadi istriku..''
Amanda semakin terharu..sungguh Arron kekasihnya yang baik, tak pernah macam-macam dengannya...dia benar-benar seperti malaikat...Amanda lalu menghambur untuk memeluk Arron dengan erat..membiarkan keduanya menikmati pelukan terakhir sebelum Amanda pergi jauh dari Kota ini...
''Aku mencintaimu Amanda dan aku...akan menunggumu.......''
''Terimakasih...Arron...aku akan menjaga hatiku hanya untukmu..'' bisik Amanda menenangkan Arron dari hatinya yang gundah...
Keduanya lantas menikmati waktu di pantai dengan tenang...
******************
Amanda berada di pelukan sang Daddy Marco sementara Serena dan beberapa pelayan membantu gadis itu berkemas..
''Jangan pernah keluar apartemen tanpa seijin Nathan...kau tau itu kota besar..jangan sampai kau tersesat disana..''ucap Marco memeluk Amanda seakan tak ingin terpisah..
''Daddy....ayolah aku kuliah saja disini, aku bisa menjaga Daddy..''
Serena hanya menggeleng sedikit kesal,....Amanda benar-benar manja jadi dia harus benar-benar belajar mandiri untuk masa depannya,...
''Hanya 3 tahun Amanda..astaga...awas saja kau akan lupa pada orang tuamu..''ucap Serena..
Mendengar hal itu Marco berdehem tak suka dengan ucapan Serena yang menyakiti putrinya..
''Sayang..apa kau bisa menjaga perkataanmu pada putriku meski hanya sedikit saja...''
''Baiklah....aku mengalah...''balas Serena menyipitkan matanya.
Sejujurnya Serena juga sedih tapi ia tidak takut atau ragu karna ada Nathan yang akan selalu menjaga dan melindungi Amanda...yah...dia tak perlu takut apapun..
Serena lalu duduk dan bergabung di sofa hingga Amanda langsung mendekapnya dengan airmata yang mengalir..
''Mommy....aaku akan merindukanmu..''
''Yah..Mommy dan Daddy juga akan merindukanmu..semuanya akan merindukanmu tapi...ada Nathan..jika kau libur kau bisa kembali kesana atau kami akan mengunjungimu Amanda..''
''Yah.......aku mengerti...Mommy...''
Marco menghapus airmatanya, ini pertama kalinya Amanda jauh darinya jadi perasaan ini sangat menyesakan dada..
''Oh..putriku....Daddy dan Mommy mencintaimu nak..'
''Yah...aku tau itu Daddy....''Amanda kembali lepas dari pelukan Serena dan merapat pada Marco dan memeluknya lalu kembali menangis..
Hal itu membuat Serena memutar bolamatanya jengah...Amanda benar-benar.....manja..
********
Akhirnya waktu yang di tentukan tiba,...Amanda dan Nathan bersiap untuk berangkat dari bandara...mereka pamit dengan deraian airmata...melepas keduanya masuk dalam ruang tunggu bandara...
''Kami akan pergi sekarang...''ucap Amanda sudah menangis..
''Sampai jumpa Amanda...''
Nathan mendorong tubuh Amanda memasuki ruang tunggu namun gadis itu masih menoleh ke belakang karna Arron belum datang menemuinya..
''Amanda ayo masuk...''
''Sebentar saja Nathan....aku ingin bertemu Arron..''
Pria itu melirik jam di tangannya dan di saat yang sama dia melihat sosok Arron yang berlari dari luar dengan mencari-cari..senyum dingin tergambar jelas di wajah Nathan...pria itu segera menggenggam jemari Amanda..
''Amanda...ayo...kita akan segera naik pesawat..''
''Tapi Nathan...tunggu sebentar...''
''Kita akan terlambat Amanda...ayo...''ucap Nathan dengan cepat..
Keduanya masuk ke dalam ruang tunggu sementara.....Arron mencari-cari dengan putus asa..
''Amanda..........''desahnya merasa hancur....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!