Di sebuah hotel bintang lima terdengar suara tembakan dan teriakan teriakan dari lantai tujuh yang berhasil mengambil perhatian orang orang yang ada di lantai bawah dan atas
“Waktumu telah habis Tua bangka”
Dari dalam ruangan hotel itu terlihat seorang wanita yang menodongkan pistolnya ke kepala pria tua
Wanita itu menarik pelatuk nya dan menembak tepat di kepala pria tua itu
Argh!!!
Teriak orang yang ditembaknga menggema di satu ruangan itu
Pria tua bangka itu langsung jatuh tersungkur di lantai dengan berlumuran darah
Dari kantong pria tua itu wanita itu mengambil sebuah kotak yang berisi sebuah gelang giok
wanita itu memperhatikan dengan teliti gelang giok tersebut dengan pandangan yang cukup tajam
“Kelihatannya tidak ada yang istimewa dengan gelang giok ini!? Kenapa boss menyuruhku mengambilnya!? Apa gelang giok seberbahaya itu sampai menyuruhku menyiapkan kelompok untuk mengambilnya!?”
wanita itu tampak meremehkan gelang giok yang ada di tangannya dengan tatapan biasa
“Dan apa yang boss bilang!? Ini gelang ruang!? Jelas jelas ini hanyalah gelang giok biasa yang tidak punya kekuatan apa apa! dan tidak memiliki kegunaan sama sekali”
Perkataan penuh penilaian keluar dari mulut wanita itu dengan sendirinya
Disaat dia berbalik ke arah jendela kamar dan melihat pemandangan dari lantai tujuh tiba tiba ada seseorang yang menodongkan pistol tepat di kepalanya
Dari belakang terdengar seorang pria yang mencondongkan pistolnya kr arah kepalanya
“Memang bagi mu tidak ada kegunaannya, tapi bagi ku galang ruang itu sangat berguna untukku di masa depan nanti, jadi berikan gelang giok nya padaku atau mati”
Dia mendengar suara seseorang tersebut terkejut dan tersenyum pahit
“Aku tidak menyangka, orang yang selama ini membesarkanku melakukan ini padaku”
Wanita itu terlihat wanita itu perlahan menyunggingkan senyuman pahit di wajahnya dengan penuh rasa kecewa dan sakit hati
Dan ternyata seorang laki laki yang menodongkan pistol padanya adalah bosnya sendiri
Sungguh hatinya saat itu sungguh teriris iris dan sangat sakit melihat kalau ternyata orang yang selama ini selalu menemaninya dan membesarkannya adalah orang yang akan membunuhnya
Sang bos dari belakang merasa sangat terpukul dan sedih karena harus membunuh wanita yang selama ini selalu melindunginya, dan yang bisa dia lakukan hanyalah meminta maaf padanya sebelum membunuhnya
“Aku minta maaf Silvy, aku sungguh tidak punya pilihan lain selain membunuhmu, semoga kau bisa mendapatkan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya”
Setelah kata kata terakhirnya dia membunuh wanita yang ada di depannya dengan rasa sedih
Sang boss yang melihat dirinya sendiri membunuh seorang gadis yang dia sayangi dan besarkan dari kecil sampai besar kini tersungkur dilantai tak berdaya sambil meminta maaf padanya
“Aku sungguh minta maaf Silvy, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, aku tidak punya pilihan lain lagi, aku sungguh tidak sanggup kehilanhan dirimu”
Tampak pria itu sangat menyesali perbuatannya dan meminta maaf pada wanita itu dengan permintaan maaf sebesar besarnya
Wanita itu melihat sang boss menangis dan menyesal sambil terus meminta maaf merasa kasihan dengan bossnya
“Bos... Jangan sedih... Aku memaafkanmu... Berhentilah menangis”
Wanita itu perlahan mengangkat tangannya dan membersihkan air mata bosnya
“Sebenarnya kedua orang tuamu masih hidup dan menunggumu menemukan mereka tapi, sebelum kau pergi mencari mereka ada yang harus aku berikan padamu”
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya bos itu memberikan gelang giok yang berhasil wanita itu ambil
“Ini bukan gelang biasa, ini adalah gelang ruang peninggalan ibumu untukmu saat kau masih kecil, kau hanya perlu meteskan darahmu di gelang ruang ini dan secara otomatis kau akan menjadi pemilik sah dari gelang ruang ini”
Wanita itu hanya mendengarkan sang bos dan melihat apa yang boss nya lakukan
Bos itu kemudian meneteskan darah silvyana ke gelang giok tersebut dan benar saja tiba tiba keluar sebuah cahaya putih yang sangat menyilaukan
Wanita itu menutup matanya sampai cahaya putih tersebut mereda
“Sekarang gelang ruang ini sudah menjadi milikmu sepenuhnya, sekarang kau boleh pergi dan mencari orang tuamu yang sebenarnya”
Sesaat wanita itu merenungi semua perkataan sang boss dan terlihat bahagia sampai menangid karena ternyata kedua orang tuanya masih hidup dan mereka juga menunggunya menemukan mereka
Diapun perlahan memejamkan matanya dan pergi dengan tenang
Dia adalah silvyana kartadinata, seorang agen rahasia top nomor satu di dunia
Di samping itu dia juga seorang wanita yang baik hati, tapi memiliki sikap dingin dan cuek
Dia dibesarkan oleh seorang bos besar yang bertugas untuk mendidik dan menuntun semua agen rahasia
Dia tidak mengangka akan mati di tangan bosnya sendiri dan itu juga setelah tugas terakhirnya selesai dikerjakan
Dengan penuh rasa kecewa, sedih, sakit hati, marah yang semuanya bercampur aduk menjadi satu dia bawa ke tempat peristirahatan terakhirnya
See you
Di suatu tempat yang sama…
Di sebuah desa kecil tampak rumah kecil dan sudah bobrok terlihat seorang gadis berumur 15 tahun yang gemuk sedang meminum racun dan berencana bunuh diri karena sudah tidak sanggup lagi untuk menjalani hidupnya yang penuh penghinaan
Gadis itu meminum racun dan pergi berbaring di kasurnya dan memejamkan mata sambil menangis tersedu sedu
"Hiks... dasar dewa brengsek! kapan kau akan mengirimkan jiwaku yang satunya ke sini! Aku sudah tidak sanggup lagi!"
Gadis itu tampak sedang menangis dan marah di saat yang bersamaan dan mengutuk dewa
Di saat setelah hembusan napas terakhirnya seorang jiwa lain memasuki tubuhnya yang sudah tak berjiwa lagi
Sang gadis yang menyadari jiwa yang ia tunggu-tunggu berhasil memasuki tubuhnya ia juga ikut masuk kembali ke tubuhnya lagi
Jiwa lain itu tak lain dan tak bukan adalah jiwa sikvyana kartadinata
Sesaat setelahnya sikvyana tersadar dan melihat sekelilingnya yang gelap gulita dan tak terlihat apa pun
"Ugh!! Ini dimana!? Kenapa gelap sekali!? Apa ini dineraka!? Tapi kalau dineraka pasti akan terasa panas! Jadi…apa mungkin aku masih hidup!?, Atau aku time travel seperti yang ada di novel novel itu ya!?" Ucap silvyana sambil memegangi kepalanya yang sakit
Sementara itu, saat ini jiwa gadis yang melihat jiwa silvyana sudah sadar pun perjalan ke arah jiwa silvyana dengan cepat dan berteriak menganggil silvyana
"silvy!!!" teriak sang gadis
Sedangkan silvyana yang melihat jika ada sebuah arwah yang menuju padanya seketika saja ketakutan
"Kau!... Jangan mendekat! Jangan apa apakan aku!" Ucap silvyana pada gadis itu
Sang gadis yang melihat tingkah silvyana yang takut padanya terkekeh
“Hahaha! Silvy... Kau lucu juga ya! Hahaha! Jangan takut aku tidak akan mengapa ngapakanmu!" Ucap gadis itu
"Kalau begitu... Dari mana kau tahu namaku?" Tanya silvyana dari jauh
"Haish! Aku akan menjawab semua pertanyaanmu! Tapi mendektlah dulu, ada yang ingin ku beritahukan padamu." Ucap gadis itu pada sikvyana
Silvyana yang merasa kalau gadis itu tidak berbohong pun mendekat pelan pelan
Silvyana yang sudah dekat dengan gadis itu tadi terkejut karena wajah gadis itu dengan wajahnya sama persis dan bahkan suaranya sama. Bentuk dan tinggi tubuhnya juga sama ketika silvyana berusia 15 tahun
"Sekarang jawab aku! Siapa kau sebenarnya?Kenapa wajahmu mirip dengan wajahku!? Bagaimana kau tau namaku? Dan dimana ini?" Tanya silvyana secara bertubi tubi
"Pertanyaanmu banyak juga ya. Baiklah aku jawab, sebenarnya kita ada dalam tubuhku, dan aku tahu namamu karena kita ini adalah orang yang sama, hanya saja jiwa kita terpisah menjadi dua dan hidup di dua dunia yang berbeda, jadi sekarang aku sudah menjawab semua pertanyaanmu kan?" Ucap gadis itu
Silvyana yang mendengar jawaban dari gadis itu terkejut untuk yang ke dua kalinya
"Apa!? Kita ada di dalam tubuhmu!? Dan kita orang yang sama!? Itu tidak mungkin! Mana ada hal yang seperti itu." Ucap silvyana yang masih pada pendiriannya kalau yang dikatakan sang gadis itu hanyalah bohong
"Itu benar, buktinya kita memiliki wajah yang sama dan sikap yang sama. Lihat di punggung mu pasti ada ukiran burung phoenix dan naga." Ucap gadis itu
"Hah!? Bagaiamana kau tahu!? Apa kau sungguh diriku dimasa ini!?" Ucap silvyana yang sulit percaya pada apa yang ia dengar dan lihat
Gadis itu hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja
"Baiklah. Jiwa ku sebentar lagi akan menghilang, jadi kau hanya perlu membalaskan dendam kita dan mengembalikannya sepuluh kali lipat atas penderitaan yang pernah ku alami dulu." Ucap gadis itu lalu mulai melayang pergi
"Tunggu! Apa!? Hei! Setidaknya katakan dengan rinci dan beritahu namaku di masa ini! " pekik silvyana
"Namaku adalah xiao ye yan, dari klan xiao dan untuk yang lebih jelasnya aku akan mengirimkan ingatan ingatan masa laluku padamu nanti saat setelah kau sadar!"Ucap gadis itu lalu pergi dan menghilang
Sekarang saat ini silvyana sudah tersadar dan melihat dirinya di atas kasur
“Ugh…”
perlahan ia bangkit dari tidurnya dan melihat sekelilingnya
"Pakaian kuno? Gubuk tua dan rusak? Apa ini tempat tinggal jiwaku yang satunya itu ya?" Ucap silvyana lalu bangkit dari kasur menuju cermin
Silvyana yang melihat dirinya tidak jerawatan hanya saja bentuk tubuhnya yang gendut dan penuh lemak
"Ugh! Aku hanya berharap kalau aku time travel setidaknya beri aku wajah yang cantik tanpa jerawat" Keluh silvyana
"Tapi tidak dengan tubuh yang gemuk dan penuh lemak juga kali!!!" Teriak silvyana dengan kesal dengan bentuk tubuhnya
"Oh iya, mulai sekarang namaku bukan silvyana kartadinata lagi melainkan xiao ye yan." Ucap xiao ye yan
Dan tiba tiba kepala ye yan terasa sangat sakit bagaikan ditusuk tusuk ribuan jarum dan ingatan ingatan masa lalu dari xiao ye yan
Dari awal xiao ye yan ditindas hingg diasingkan di desa kecil selama beberapa tahun
"Ini sangat tidak adik bagi jiwaku yang dulu, akan ku pastikan jiwaku yang dulu mendapatkan keadilan." Ucap ye yan lalu mulai berolahraga menurunkan berat badannya
Malam harinya ye yan mandi sebentar lalu tidur sampai jam 4 dia bangun dan berlari satu putaran desa dan itu memerlukan waktu selama satu jam
Pada jam 6 pagi ye yan akan makan melanjutkan olahraganya untuk menurunkan berat badan
Pada waktu makan siang, malam, dan pagi, dia hanya bisa makan sayur saja dengan nasi secukupnya
Yah, dikarenakan karena hanya itu yang dia punya dan lagi pula itu bisa membantunya dalam menurunkan berat badan
Waktu sebulan berlalu sekarang ye yan sudah tidak lagi gemuk, sekarang yang ada hanyalah ye yan dengan tubuh kurus yang indah gemulai dan wajah yang cantik
See you
Sudah beberapa hari sejak ye yan kurus dan hukumannya pun sudah berakhir dan akan pulang ke ibukota
"Hoam…Setelah berolahraga selamac sebulan tubuhku jadi seperti dulu lagi dan tidak gemuk lagi." Ucap ye yan yang baru bangun tidur
"Klan xiao? Aku tinggal dengan seorang ayah yang memiliki jabatan sebagai jenderal utama kerajaan." Ucap ye yan yang mulai memikirkan masa lalu ye yan yang asli dulu
"Huh! Walaupun seorang jenderal tapi dia tidak pernah peduli dengan diriku yang dulu, dan lebih mementingkan anak angkatnya itu." Kesal ye yan mengingat kembali masa lalu ye yan yang dulu
"Apa yang harus kulakukan sekarang ya?" Ucap ye yan yang bingung ingin melakukan apa
"Oh iya, gelang ruang ini ikut bersama ku kesini, dan waktu itu bos juga meneteskan darahku di atasnya dan muncul cahaya putih yang menyilaukan, apa mungkin ini gelang ruang sungguhan?" Ucap ye yan dengan semangat
"Bersasarkan cerita dalam novel novel yang pernah ku baca aku harus memfokuskan pikiranku ke gelang ruang ini agar aku bisa masuk ke dalamnya, baiklah mari kita coba." Ucap ye yan lalu mulai memfokuskan pikirannya ke gelang ruang yang bosnya berikan waktu itu
Dan berhasil, ye yan berhasil masuk ke dalam gelang ruangnya
Ye yan mulai membuka matanya dan melihat pemandangan yang sangat indah
"Aku berhasil! Aku sungguh berhasil! Ini memang benar gelang ruang! Aku tidak menyangka akan mendapatkan barang yang seberharga ini" Ucap ye yan yang melompat lompat kegirangan
"Sekarang mari kita lihat, disini hanya ada danau dan hutan juga gunung, sekarang yang terakhir yang perlu aku buat adalah...Villa!” Ucap ye yan
“Iya benar, aku akan membuat villa di sini, jadi jika aku bisa bersantai dan menonton tv nantinya." Ucap ye yan sambil membayangkan sebuah villa
Dan tak lama kemudian muncul sebuah villa besar dengan tingkat dua dan pagar kaca yang di tingkat dua dengan cat putih dan abu abu
"Wah! Beneran ada villa! Bagus sekali! Sekarang ayo kita keliling villa dulu." Ucap ye yan lalu mulai menasuki Villa nya
"Astaga! Didalamnya sungguh luar biasa dan juga besar." Ucap ye yan lalu berjalan ke perpustakaan lalu dilanjutkan ke ruang tamu lalu ke kamar tidur lalu yang terakhir kamar mandi dan ruang makan
"Sepertinya sudah mulai sore, aku harus keluar dan mempersiapkan barang barangku, mungkin tidak lama lagi orang yang datang menjemputku akan segera sampai" Ucap ye yan lalu keluar dari villa nya
Saat ye yan mau keluar dari villa nya tiba tiba seseorang datang dari belakang
"Hei! Berhenti disitu!" ucap seseorang dari belakang
Tap tap tap
Secara perlahan seseorang itu mulai mendekati ye yan
'Apa ada orang lain selain aku di sini?" Batin ye yan yang menjadi panik seketika
"Katakan! Kau siapa!?" Ucap seseorang itu yang ternyata seorang anak kecil yang terlihat berumur 5 tahun
Ye yan yang melihat bentuk tubunya menjadi gemas dan mencubit cubit pipi tembamnya
"Ahh! Ternyata anak kecil. Lucu sekali! Bagaimana kau bisa masuk ke gelang ruangku adik kecil?" Ucap ye yan yang belum menyadari siapa anak kecil yang ada di depannya
"Siapa yang kau panggil anak kecil? Dan siapa juga yang masuk ke gelang ruangmu? Aku ini penjaga gelang ruang yang dipilih oleh tuan untuk menjaga gelang ruangmu." Ucap anak kecil itu
"Oh ternyata begitu, kau pasti belum memiliki nama kan? Aku akan memberikanmu nama." Ucap ye yan sambil mengelus kepala penjaga gelang ruang
"Baiklah terserah tuan saja, aku hanya mengikuti." Ucap penjaga gelang ruang itu
"Baiklah mari kita pikirkan nama apa yang bagus untuk mu! Hm... Bagaimana kalau... Ming!" Ucap ye yan yang sisetujui oleh Ming
"Baiklah tuan, terima kasih karena telah memberiku nama." Ucap Ming
"Haha! Baiklah Ming, mulai sekarang panggil aku ye yan saja ya, aku tidak terlalu terbiasa dengan panggilan tuan!" Ucap ye yan yang mencubit cubit pipi tembam Ming
"Baiklah ye yan! Sekarang lepaskan cubitan mu itu! Kau membuat pipiku memerah!" Ucap ming
Ye yan pun melepaskan cubitannya dan memberi sebuah kalung kepada Ming
"Ini adalah kalung persahabatan yang kubuat dulu, tanpa sengaja ikut dengan ku kesini, dulu aku ingin memberikan ini pada sahabatku tapi setelah melihat sifat aslinya, aku jadi tidak jadi memberikannya dan kusimpan kkembali." Ucap ye yan lalu memasangkan kalungnya yang berbentuk bintang
Ming yang mendengar perkataan tuannya juga merasa sedih dan melihat kalung buatan tuannya yang cukup indah
"Tidak apa apa, jangan sedih. Aku akan selalu ada untukmu nanti dan terima kasih atas kalung persahabatan ini." Ucap Ming sambil memegang tangan ye yan
"Baiklah Ming, aku akan keluar dulu sudah sore ini, mungkin penjemputku tidak lama lagi akan datang!"ucap ye yan lalu pergi
"Tunggu! Perbedaan waktu antara gelang ruang dengan dunia luar sangat jauh, sehari disini sana dengan seminggu di dunia luar." Ucap Ming
Ye yan yang mendengar perbedaan waktu antara dunia luar dengan gelang ruangnya sangat beda jauh dia menjadi berbalik kembali dan menuju villa nya
"Kalau begitu ayo kita makan dan nonton tv dulu ming." ucap ye yan lalu berlari menuju dapur dan mulai memasak makanan
"Apa yang kau lakukan?" Tanya ming dengan bingung
"tentu saja memasak untuk kita berdua, apa lagi?" Ucap ye yan sambil memotong sayur sayuran
"Memangnya kau bisa memasak? Kau masih kecil." Ucap Ming yang meremehkan ye yan
"Kau jangan berisik, kalau tidak mau membantu sana keluar dan tunggu saja masakan dariku." Ucap ye yan yang mengusir ming keluar dari dapur
Ming hanya pasrah dan menuju ke meja makan dan menunggu ye yan selesai memasak
Setelah 25 menit menunggu ye yan akhirnya keluar dengan troli makanan yang penuh masakan buatannya
Ye yan kemudian menjajikan masakannya di atas meja makan "Ming cobalah masakanku ini, aku buat khusus untuk mu!" Ucap ye yan
Dan sekali lagi ming tersentuh dan terharu pada sikap ye yan terhadapnya yang tidak menganggapnya bawahan dan bahkan menganggapnya sebagai sahabat
"Ming, ini adalah hotpot, ini steak, ini sate, ini kari, ini ayam panggang." Ucap ye yan yang memperkenalkan masakannya pada ming
Ming yang melihat semua masakan ye yan yang kelihatan aneh merasa ragu ragu untuk memakan masakan buatan ye yan
Ye yan yang melihat tatapan aneh ming pun terkekeh geli
"Jangan khawatir ming, ini enak kok, cobalah, kau pasti suka." Ucap ye yan lalu memberikan paha ayam ke piring ming
Ming pun dengan ragu ragu mulai makan masakan ye yan dan yang dia rasakan adalah rasa enak yang belum pernah ia rasa, sungguh lezat begitu batinnya
"Ini enak sekali! lezat sekali! aku baru pertama kali memakan makanan yang selezat dan seenak ini." Ucap mkng dengan memuji masakan ye yan
"Hahaha! Ming lain kali kalau kau mau makan sesuatu katakan saja padaku! aku akan membuatkannya untukmu." Ucap ye yan yang merasa senang karena ada orang yang menghargai masakan buatannya untuk pertama kalinya di dunia yang baru dia kenal
See you
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!