~~ Aku akan melakukan apapun untukmu,sekalipun memberikan jantungku. Karena detak jantungmu adalah detak jantungku juga ~~
Pengenalan karakter
~ Ruby Kertia ~
Seorang gadis tangguh yang rela melakukan apa saja demi ayahnya. Siswi berprestasi dalam akademik dan seni bela diri, pemegang sabuk hitam taekwondo. Meskipun sikapnya cuek tapi sebenarnya dia adalah wanita dengan sifat keibuan dan penyayang.
~ Rai J Loyard ~
Big bos mafia terbesar Asia, di usianya yang baru 25 tahun dia sudah menjadi kepala klan Loyard. Sikapnya dingin dan tidak kenal belas kasihan terhadap lawan-lawannya. Menguasai semua keahlian bela diri dan penggunaan segala macam senjata. Namun di balik sikap dingin dan kejamnya, dia menderita mother complex karena sikap ibunya yang terlalu protektif sewaktu dia kecil. Membuatnya menentukan standart seorang wanita adalah harus sesuai ibunya, rasa cinta dan hormatnya yang terlalu tinggi untuk ibunya menjadikannya tumbuh sebagai lelaki polos dan suci dalam hal percintaan, karena baginya seorang wanita hanya bertugas menggantikan ibunya yang telah meninggal.
~ Ken J Loyard ~
Saudara lelaki satu-satunya dari Rai, berpenampilan hangat dan imut tapi cukup berbahaya, menguasai beberapa keahlian bela diri dan penggunaan senjata, dia pun tak kalah berpengaruhnya dalam klan Loyard. Sifatnya yang hangat bahkan terkadang konyol selalu bisa memberikan Rai ide-ide yang anti mainstreem tentang kisah cintanya. Memiliki tingkat rasa percaya diri yang cukup tinggi. Tidak seperti kakaknya yang terlihat dingin dan kejam, dia lebih ramah dan santai saat berhubungan dengan orang lain.
~ Viviane ~
Satu-satunya teman wanita dari Rai dan Ken sekaligus merangkap sebagai manager di club malam " Lord ". Mereka tumbuh bersama dan Rai sudah menganggapnya bagian dari keluarga.
~ Regis Loyard ~
Pendiri klan Loyard sekaligus ayah dari Rai, meskipun sudah bukan menjadi big bos klan Loyard tapi beliau tetap menjadi orang nomor satu dalam klan Loyard. Pembawaannya yang tenang dan konsisten terhadap kata-katanya membuatnya di takuti oleh banyak pihak. Sikapnya tegas tidak pandang bulu walaupun terhadap anak-anaknya sendiri.
Klan Loyard adalah mafia terbesar di Asia, mereka menjalin hubungan bisnis dengan pemerintahan dalam hal pengamanan para petinggi negara, menjadi satu-satunya pemasok senjata untuk keamanan negara dan pemilik dari club malam serta hotel bintang lima yang tersebar di Asia.
Karena pengaruhnya yang besar di dalam pemerintahan, maka pemerintahan menganugerahi klan Loyard sebagai satu-satunya mafia yang berlisensi legal.
Menjalankan bisnis bersih dan sesuai dengan aturan pemerintahan menjadikan klan Loyard sebagai mafia yang di akui seluruh negeri.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, klan Loyard juga merambah bisnis perdagangan.
Memiliki lebih dari 150 pusat perbelanjaan terbesar, 200 hotel berbintang lima dan lebih dari 300 club malam.
Klan Loyard menjadi hal yang sangat di inginkan para laki-laki untuk bisa menjadi salah satu bagiannya. Dengan bergabung dalam klan Loyard bisa membuat para lelaki dengan berbangga diri memperkenalkan nama mereka, ketenaran juga wanita pasti menghampiri setiap bagian dari klan Loyard.
Namun aturan tegas dan sikap disiplin sangat di junjung tinggi oleh klan Loyard, tak heran meskipun lulusan perguruan tinggi sekalipun belum tentu bisa menjadi bagian dari klan Loyard. Setiap pengajuan permohonan bergabung dalam klan pasti akan di seleksi dengan ketat, bahkan tak heran banyak yang rela mengorbankan apapun demi menjadi bagian dari klan Loyard.
Namun kehidupan big bos dari klan terbesar itu berubah 180 derajat saat seorang wanita datang, sikapnya yang dingin dan tanpa belas kasihan itu seketika berubah menjadi manja dan kekanak-kanakan di hadapan wanita itu.
Apakah sang Big Bos mampu merebut hati wanita tersebut dengan berbagai caranya?
Karena baginya cinta berarti harus memiliki, tak peduli apapun yang terjadi.
Dan cerita mereka pun di mulai dari sini.
Halo semuanya...
Saya author baru yang sedang belajar menulis novel. Semoga bisa up ceritanya setiap hari.
Untuk para pembaca yang budiman semoga kalian semua bisa menikmati hasil karya saya.
Saran dan kritik yang membangun akan selalu diterima dengan senang hati.
Selamat menikmati ~( ^_^ )~
Semoga sehat selalu
Plaaakk !!!
Isak tangis perempuan muda 20 tahunan itu pecah, pipinya memerah karena tamparan dan juga tercetak bekas telapak tangan disana, dia menunduk dalam tidak berani menatap si pelaku penamparan, bahkan untuk menyentuh pipinya yang terasa panas saja dia tidak sanggup. Hanya mampu diam tidak bergerak seperti patung.
“ Sudah ku bilang layani tuan muda tanpa bicara, kau hanya harus menemaninya makan malam tanpa suara “ Ucap pria itu datar tanpa ekspresi kepada wanita di hadapannya.
“Maaf saya hanya berinisiatif...” ucap si wanita terbata-bata, tapi sebelum dia mampu menyelesaikan kalimatnya, satu tarikan keras mendarat dirambut bagian belakang kepalanya, membuat wajahnya mendongak paksa menatap laki-laki tersebut. Matanya yang berurai air matapun tidak mampu meredakan tatapan tajam penampar tersebut.
“ Siapa yang menyuruhmu berinisiatif ? “ ucapnya mulai tidak sabar dan jengah dengan pembicaraan ini, tatapan tajamnya semakin menjadi-jadi, membuat wanita itu semakin pucat pasi, antara menahan sakit dan menahan takut. Jika bukan saja karena cengkraman tangan lelaki itu terlalu kuat di rambutnya sudah pasti wanita itu sekarang sedang bersimpuh di lantai karena tulang-tulang dikakinya tidak akan mampu menahan berat tubuhnya.
“ Pergilah, biaya rumah sakitmu akan segera di transfer, dan pastikan tutup mulutmu atau kau tidak akan bisa membukanya lagi untuk selamanya “ ancamnya dengan lirih tepat di depan wajah wanita itu, bahkan hembusan nafas dari lelaki tersebut layaknya seperti angin panas dari gunung merapi yang akan meletus, seakan mampu menewaskan siapapun yang di lewatinya, lelaki itu kemudian menyentakkan dengan keras cengkraman tangannya dari rambut wanita itu, menyebabkannya mundur terhuyung-huyung dan jatuh bersimpuh.
“ Baik terima kasih “ katanya seraya bangkit dengan cepat meskipun lututnya sangat gemetaran, dia menundukkan kepalanya kemudian pergi menuju pintu untuk keluar ruangan. Langkahnya setengah berlari saat meninggalkan laki-laki berhati dingin itu. Perasaan lega menyelimutinya karena telah terlepas dari situasi berbahaya didalam sana.
“ Maaf tuan muda atas kecerobohan saya “. Pria berhati dingin itu menundukkan kepala kepada tuan mudanya.
Tuan muda yang menyaksikan seluruh kejadian tadi sedang duduk di sofa besar tunggal dengan menyilangkan kaki, kepalanya menengadah bersandar pada sofa, diam tidak peduli. Menghela nafas kasar.
“ Siapkan mobil “ ucapnya seraya berdiri dan merapikan jasnya, kemudian melangkah keluar ruangan.
“ Baik tuan muda “ jawabnya sambil menundukan kepala kemudian berbalik dan mengikuti langkah tuan mudanya, dengan segera menghubungi anak buahnya agar menyiapkan mobil.
Tuan muda berpenampilan dingin itu melangkah melewati lorong hotel, tatapannya datar tanpa ekpresi, wajahnya tampan beralis tebal hampir bersatu dipangkalnya, tulang hidung dan rahangnya terlihat tegas, matanya bulat dengan bola mata hitam pekat, bibirnya yang tipis sangat sesuai dengan bentuk wajahnya sehingga membentuk bingkai yang sempurna.
Berbadan tinggi tegap dan proporsional dengan kaki yang jenjang membuat langkahnya dua kali lebih lebar dari orang biasa, sampai-sampai para pengawal dibelakangnya terburu-buru berusaha menyesuaikan langkah.
Aura di sekitar laki-laki itu sangat pekat, pemimpin dari mafia terbesar di Asia dan juga salah satu anggota direksi pemimpin mafia dunia. Bisnisnya meliputi sektor jasa keamanan atau pengawalan, club malam, hotel juga perdagangan senjata dan berbagai saham di market-market yang ada di negara ini.
Sebagai pemimpin mafia terbesar mengharuskannya menjadi pria berdarah dingin dan hati sebeku gunung es, agar membuat lawan-lawannya takut walau hanya mendengarkan namanya.
Rumor yang tersebar setiap malam sang tuan muda selalu di temani wanita yang berbeda, membuat banyak wanita ingin jadi kekasih semalamnya, bukan hanya karena kekayaan dan kekuasaannya, tapi juga karena ketampanannya.
“ Selamat malam tuan muda “ hormat setiap pegawai yang berpapasan dengannya.
Dia keluar melewati lobi hotel dan menuju sebuah mobil mewah berwarna hitam yang sudah terparkir tepat di depan pintu. Sekertarisnya membuka pintu untuknya dan mempersilahkan masuk, menutup pintu dan bergegas masuk untuk duduk di kursi depan. Sopir pun melajukan mobilnya meninggalkan hotel.
🍁🍁🍁🍁🍁
Di tempat lain keriuhan malam baru saja dimulai, gemerlap lampu menyala berganti-ganti warna di iringi dengan dentuman musik yang memengkakkan telinga. Seorang DJ memandu acara malam ini, memainkan musik berirama beat, membuat suasana semakin meriah.
Sebuah mobil memasuki area pelataran, membuat beberapa penjaga didepan pintu club malam itu tergopoh-gopoh merapikan diri, mereka menundukkan kepala tanda hormat begitu melihat laki-laki yang baru saja turun dari mobil dan membukakan pintu masuk.
Tuan muda tetap saja berjalan tanpa ekpresi memasuki club tersebut, seorang pengawal dengan sigap segera berlari mendahului tuan mudanya untuk menekankan tombol di lift, agar tuan mudanya tidak harus menunggu pintu lift terbuka. Rombongan tersebut segera memasuki lift, dan pengawal terakhir yang masuk segera menekan sederetan tombol di dinding. Pintu lift menutup, merangkak naik menuju lantai 5. Setelah pintu lift terbuka, rombongan tuan muda keluar dan berjalan melewati lorong. Berhenti di depan pintu bernomor 999, dan menunggu sekertarisnya membukakan pintu untuknya.
“ Kakak “ sapa seseorang didalam ruangan itu tepat setelah pintu di buka.
Tuan muda tanpa ekpresi itu tidak menjawab langsung merebahkan dirinya di sofa panjang dengan keras. Sangat terlihat suasana hatinya yang sedang buruk.
“ Kenapa lagi dia ? “ tanya lelaki didalam ruangan tersebut kepada sekertaris pribadi tuan muda yang saat ini berdiri di samping sofa.
“ Perempuan yang terlalu banyak bicara “ jawab sekertaris lirih dan menundukkan kepala.
“ Ahhh...” Ucapnya seraya menganggukkan kepala tanda paham akan situasi yang sedang terjadi. Pantas saja kakaknya terlihat sangat kesal.
“ Hei bocah tengik, kalau kau kemari cuma untuk menonton TV sebaiknya kau lakukan itu dirumah “ ucap tuan muda yang dari tadi menjadi obyek pembicaraan.
“ Lebih nyaman menonton drama malam hari disini “ jawabnya seraya tersenyum lebar, menampilkan giginya yang berjajar rapi. Wajahnya imut dan terlihat hangat, sangat kontras dengan kakaknya.
“ Cih ! Dasar laki-laki melankolis “ balasnya mengejek. Meskipun mereka terlihat tidak akur, tapi sebenarnya tuan muda sangat menyayangi adiknya.
“ Tuan muda Rai dan Ken saya permisi dulu, saya akan memeriksa keadaan “ ucap sekertaris sambil menundukkan kepala kemudian meninggalkan kedua tuan muda itu.
“ Baiklah terima kasih sekertaris Yuri “ jawab Ken dengan senyum manisnya.
“ Senyumlah kak, drama terbaru ini sangat bagus “ ucapnya kemudian kepada kakaknya yang masih tertidur di sofa sambil menutup matanya dengan lengan kanannya.
“ Cih “ Cuma itu jawaban yang keluar dari mulut tuan muda berhati sedingin es itu.
“ Kak ayah mencari mu, kenapa sekarang kau jadi jarang pulang ? “ tanya Ken memulai pembicaraan.
“ Aku hanya malas bertemu dengannya, setiap hari selalu menyuruhku menikah “ jawabnya masih dengan mata tertutup.
“ Hahaha...menikah? Kau ? “ Ken tergelak tak dapat menahan tawanya, tidak dapat membayangkan kakaknya harus bersatu dengan sebuah konsep pernikahan.
“ Hei kau mau mati, berani-beraninya menggoda ku “ jawab Rai, nadanya mulai meninggi satu oktaf.
“ Baiklah baiklah aku tidak akan menggoda mu lagi, tapi setidaknya pulanglah, ayah sangat merindukanmu. Dia begitu sedih saat dia kembali dan tidak melihatmu di rumah, kau tau sendiri dia jarang ada di rumah “ Ken memberi alasan, kali ini dia serius.
“ Baiklah nanti aku pulang “ jawab Rai sekenanya.
“ Nanti kapan ? Saat kau sudah menikah? Hahaha “ goda Ken lagi.
“ Dasar bocah sialan “ sungut Rai seraya melempar bantal yang ada di sofa ke arah Ken.
Ken hanya semakin mengeraskan tawanya. Meskipun Ken menggodanya, Rai tidak akan pernah bisa marah padanya, dia adik kesayangannya yang dia jaga dengan nyawanya seperti wasiat mendiang ibunya.
Dia lah satu-satunya orang yang berani berbicara santai dengan Rai, meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah sama sekali tapi Rai sangat menyayanginya, baginya dialah satu-satunya saudaranya, penyeimbang amarahnya yang kadang tidak terkontrol.
Ya, Ken dan Rai memang tidak memiliki hubungan darah apapun, Ken adalah anak korban kecelakaan bus yang terperosok ke jurang, kedua orang tuanya meninggal, hanya dia yang selamat. Saat dibawa kerumah sakit, Lorie ibu Rai yang sedang berada di rumah sakit yang sama mengetahuinya. Dia merasa kasihan dan menjadikannya anak angkat, berharap agar Ken bisa menjadi teman untuk Rai yang selalu kesepian.
Bagi sebagian orang, malam adalah saat santai bersama orang terkasih dan beristirahat, tapi bagi sebagian yang lain itu adalah di mulainya sebuah pekerjaan.
Berkutat dengan tumpukan piring dan gelas yang seakan tidak pernah ada habisnya.
“ Aish !! Memangnya tempat apa yang menjual minuman per gelas, membuatku jadi banyak pekerjaan “ gerutu perempuan dibalik seragam dan celemek yang telah basah terkena cipratan air. Tangannya sedang bergerak mencuci piring dan gelas-gelas yang ada di bak cuci piring.
Ruby adalah pekerja di club malam, namun karena dia hanya tamatan sekolah menengah atas, pekerjaan sebagai tukang cuci piring lah yang bisa dia kerjakan di tempat ini.
“ Tempat seperti ini pun bahkan memberikan standart pendidikan untuk jadi pegawainya, bukankah hal gila. Memangnya kenapa kalau hanya lulusan menengah atas, itu juga sekolah “ sungutnya dengan tangan tetap sibuk mencuci gelas-gelas juga piring.
Ruang kerja Ruby memang terletak di belakang terpisah dari dapur club malam itu, membuatnya leluasa mengumpat hal-hal yang membuatnya kesal.
Diruang kerja itu seharusnya ada dia dan Kiki sahabatnya, tapi karena Kiki sedang berkencan hari ini jadi dia harus bekerja sendiri.
“ Gadis gila itu berani-beraninya pergi berkencan dengan laki-laki yang baru beberapa minggu di kenalnya dan meninggalkan aku sendiri dengan tumpukan gelas ini, awas saja kalau dia putus lagi, akan ku rendam kepalanya di bak cuci piring ini “ umpatnya.
Ruby memang hanya lulusan sekolah menengah atas, sebenarnya dia telah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah karena dia adalah siswi tercerdas di sekolahnya. Tapi karena keadaan keluarga yang tidak memungkinkan, dia melepaskan beasiswa itu dan memilih bekerja mencari uang.
Ibunya telah meninggal 10 tahun yang lalu karena sakit kronis, dan sekarang ayahnya mengidap penyakit jantung.
Hidupnya berat karena harus menanggung biaya pengobatan ayahnya. Bukan tidak pernah mencoba menggunakan jasa asuransi, tapi setelah tau riwayat kesehatan sang ayah, tidak ada satupun pihak asuransi yang mau mengcover kesehatan ayahnya. Dan kalau pun ada biaya premi nya sangat tidak masuk akal.
Biaya berobat yang sangat mahal membuatnya kerja mati-matian demi mendapatkan uang, dia bahkan memiliki tiga pekerjaan sekaligus.
Pagi dia harus menjadi tukang antar jemput cucian untuk laundry, siang dia harus bekerja sebagai penjaga di salah satu mini market, dan saat beranjak malam dia menjadi tukang cuci piring di club malam. Dia baru pulang kerumah saat menjelang dini hari, tidur bahkan hanya empat jam sehari.
Baginya hidup sangat tidak mudah, tapi demi satu-satunya penyemangat dan alasannya hidup dia rela berkorban apapun.
“ Ah...aku lelah sekali “ keluhnya seraya memijat bahunya yang sedari tadi mencuci.
Dia pergi menuju balkon belakang gedung tersebut untuk mencari udara segar dan beristirahat sejenak. Angin sejuk menerpa wajahnya, wajah yang putih bersih dengan mata bulat seperti mata anak anjing menggemaskan serta hidung mungil dan bibir kecil itu semakin menambah kelengkapan kecantikan diwajahnya.
“ Ibu... Apakah kau bahagia disana? “ ucapnya seraya melihat keatas langit, berharap ibunya mendengarnya.
“ Aku dan ayah baik-baik saja, aku berjanji akan menjaganya dengan nyawa ku, kau tenanglah disana, berbahagialah “ lanjutnya dengan suara tercekat, lapisan kaca sudah memenuhi bola matanya bersiap akan terjatuh menjadi aliran-aliran air mata.
Tapi kemudian dia menarik nafas panjang dan merasakan semangat dan tenaganya kembali terisi.
“ Semangat !!! “ teriaknya dari atas balkon, suaranya menggema dan hilang di telan bisingnya suara kendaraan di jalan raya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!