...~Happy Reading~...
Bagi Callieana Ammer, apapun yang ia mau harus terpenuhi. Segala sesuatu yang yang ia inginkan harus menjadi milik nya, tanpa terkecuali.
Bahkan, jika dirinya menginginkan sebuah Bulan dan Bintang sekalipun, maka ayah nya pasti akan mengabulkan nya.
Sebagai putri tunggal di dalam keluarga nya, cucu satu satunya yang teramat sangat di manja dan di jaga dengan begitu hati hati, membuat kehidupan Caliie terlihat begitu bahagia.
Tidak ada satu pun yang berani melarang nya, menyentuh nya tanpa seijin dirinya atau bahkan menyakiti nya.
Begitu banyak orang yang menyukai nya, menyayangi nya bahkan mencintai nya. Selain karena kecantikan nya, Callie juga gadis yang ceria, lucu dan sangat menggemaskan, membuat siapapun yang tanpa sengaja di sakiti oleh nya pasti akan memaafkan nya begitu saja.
Itulah salah satu kehebatan seorang Callieana Ammer.
Namun, di antara begitu banyak orang, ada satu sosok laki laki yang sejak dulu selalu menolak nya. Menolak untuk dekat, berteman apalagi menjalin hubungan. Saat berusia delapan tahun, Callie berani menaiki taksi menuju Bandara hanya untuk mengejar seorang laki laki yang akan ia jadikan kekasih.
Dan kini, ia seolah merasa dejavu ketika dirinya kembali kabur dari rumah megah nya hanya untuk terbang ke Indonesia, guna menemui laki laki pujaan hati nya. Iya benar, hanya karena seorang laki laki, cinta masa kecil nya, gadis itu sampai rela dan berani kabur seorang diri.
Meninggalkan segala kemewahan nya hanya untuk mengejar sosok yang tdak pasti. Benar, tidak pasti, karena terakhir kali ia bertemu dengan laki laki itu, selalu bersikap dingin dan terkesan menolak nya mentah mentah. Namun, bukan Callie nama nya, jika ia menyerah begitu saja.
...‘For Daddy'...
...'Daddy, maafkan anak mu yang cantik dan pintar ini. Umur Callie sudah tidak muda lagi, dan Callie harus menjemput calon suami Callie. So, Please don’t stop going Callie. Biarkan Callie berusaha sendiri, dan saat Callie sudah berhasil nanti, maka Callie akan membawakan calon menantu kepada Daddy. Love you Dad.'...
Tuan Ammer yang tak lain adalah ayah kandung dari Callie, langsung meremas kuat selembar kertas di tangan nya. Ia tidak menyangka, bahwa ternyata putrinya bisa memiliki keberanian yang begitu besar untuk kabur seorang diri.
“Kemana kalian hah! Kenapa kalian bisa kecolongan lagi!” bentak tuan Ammer begitu marah kepada beberapa pengawal yang ia tugaskan di rumah untuk menjaga putri nya.
Selama dua puluh empat jam, tuan Ammer mempekerjakan pengawal untuk menjaga putri nya di rumah agar baik baik saja selama ia bekerja, namun tetap saja, Callie masih bisa melarikan diri.
Dulu, ia sempat mengejar Callie hingga Bandara, karena ia masih kecil. Namun sekarang, ia bisa apa karena Callie sudah tidak bisa lagi untuk ia kekang seperti dulu.
“M—maafkan kami Tuan. Kami akan segera menyusul Nona muda ke Indonesia,” ujar salah satu pengawal yang merasa sangat bersalah atas kepergian nona Callie.
Untuk sesaat, tuan Ammer terdiam. Putrinya melarang ia untuk menyusul, atau ia tidak akan pernah kembali. Callie melarang dirinya, tapi Callie tidak melarang orang suruhan nya, bukan? Batin tuan Ammer dalam hati.
“Baiklah, kalian susul dia ke Indonesia. Tapi, cukup jaga dia dari kejauhan, jangan menampakkan diri di depan dia, buat seolah kalian tidak ada tapi tetap ada, harus ada. Dan jangan biarkan putri ku terluka, sedikit pun!” ucap tuan Ammer menatap tajam satu per satu pengawal nya dengan tatapan tajam.
“Baik Tuan!” jawab pengawal nya dengan serentak sebelum akhirnya mereka membubarkan diri dan meninggalkan Tuan Ammer seorang diri di dalam ruangan itu.
...~To be continue.......
...~Happy Reading~...
Bandara Soekarno Hatta
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, Callie kini sudah berhasil mendaratkan dirinya di Bandara internasional Soekarno Hatta.
Callie sudah mencari tau tentang semua hal yang menyangkut calon suami idaman nya. Dengan langkah yang begitu panjang, gadis itu berjalan dengan begitu santai namun terkesan cepat sambil menarik sebuah koper berwarna pink di tangan kanan nya.
“Anna, mulai sekarang, nama kamu adalah Anna. Yups, bener, dan kamu harus siap untuk menaklukkan hati calon suami kamu!” gumam gadis itu dalam hati dengan tersenyum smirk menghiasi wajah nya, seolah tidak sabar untuk menjalankan misi nya.
Langkah pertama yang di ambil oleh Callie adalah mencari tempat tinggal. Ia sudah menemukan alamat tempat tinggal yang di tempati oleh calon suami nya. Bahkan, ia juga sudah menyewa salah satu unit yang berada tak jauh dari unit tempat tinggal laki laki itu.
Se detail itu Callie mencari tahu dan menyiapkan segala nya. Maka tak heran jika gadis itu berani berjalan sendirian, karena ia sudah menyiapkan segala sesuatu nya sebelum bertindak mengambil jalan yang mungkin salah bagi orang tuanya.
Tuuttt ... Tuutt t...
“Hallo selamat siang!” jawab seorang wanita dari ujung seberang telfon.
“Selamat siang, saya Anna yang waktu itu menghubungi anda untuk menyewa apartemen, apakah saya sudah bisa langsung menempati nya sekarang?” tanya Callie seraya memberikan koper nya kepada supir taksi yang akan mengantarkan nya ke Apartemen.
“Oh sudah bisa Nona Anna. Saya sudah menyiapkan semua nya, dan kebetulan saat ini saya sedang ada disini, kalau begitu saya akan menunggu,” jawab pemilik apartemen.
“Oke, saya segera ke sana!” Setelah mengatakan itu, Callie segera memutuskan sambungan telfon nya dan masuk ke dalam taksi.
Hampir satu jam lama nya, kini akhirnya Callie sudah tiba di sebuah apartemen yang cukup mewah di kawasan Jakarta barat.
Tanpa menunggu waktu lama, ia segera membayar ongkos taksi itu dan lekas masuk untuk menuju langsung ke unit calon tempat tinggal nya.
“Saya Anna,” ucap Callie memperkenalkan diri nya kepada pemilik apartemen.
Ia sudah memutuskan, bahwa ia akan menggunakan identitas baru agar tidak mudah di ketahui oleh calon suami nya. Callieana, dan ia akan menggunakan nama belakang nya yakni Anna agar tidak ada yang menyadari nya.
“Selamat datang, silahkan masuk, semoga sesuai dengan yang di inginkan,” ujar pemilik apartemen itu sambil membantu Calli membawa barang barang nya masuk ke dalam.
“Di satu lantai ini, ada lima unit. Apakah semuanya terisi?” tanya Callie mulai membuka percakapan.
“Tidak, hanya ada tiga unit yang di tempati, karena dua di antara nya jarang di datangi oleh pemilik nya. Mungkin hanya sesekali dalam seminggu,” jelas nya.
“Oh, baiklah. Saya akan istirahat,bisakah anda pergi sekarang?” usir Callie dengan begitu halus namun begitu menusuk, membuat pemilik apartemen itu segera pamit undur diri.
Callie memasuki kamar nya, mendorong koper nya dengan asal dan melepaskan sepatu juga jaket nya lalu ia lemparkan ke lantai.
Brukk!
Callie langsung merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur. Rasanya, ia sangat lelah karena habis melakukan perjalanan yang cukup panjang, bahkan ia merasa bahwa tubuh nya sudah sangat remuk.
“Davis Fernando, You Belong to me.”
“Andai saja Chloe ada disini juga, huh. Pasti aku akan ada teman nya!” gumam nya sambil memejamkan mata, dan akibat kelelahan tanpa sadar gadis itu benar istirahat dan terlelap hingga malam hari.
...~To be continue......
...~Happy Reading~...
“Menurut data yang aku dapet, Davis akan berangkat ke kantor jam tujuh. Okelah, sekarang masih jam enam, saat nya aku beraksi!” gumam Callie sambil menatap sebuah i-pad di tangan nya.
Ia segera bangkit dari tempat tidur nya dan bergegas mandi. Namun, sebelum ia mandi, ia sudah lebih dulu mengotak atik ponsel nya untuk memesan sesuatu agar saat dirinya sudah siap, maka pesanan nya juga sudah siap.
Jika biasanya, Caliie akan membutuhkan waktu paling sedikit satu jam di kamar mandi. Namun, berbeda dengan kini, yang hanya membutuhkan waktu kurang dari sepuluh mandi untuk menyelesaikan mandi nya.
Ting tung ....
Tepat saat dirinya sudah rapi dengan pakaian nya, bel pintu apartemen sudah di bunyikan oleh seseorang yang Callie tebak adalah seorang kurir makanan yang sudah ia pesan.
Callie memang sengaja memesan makanan restauran untuk ia berikan kepada Davis. Maka dari itu, saat makanan itu tiba, ia juga segera bergegas untuk ke unit sebelah menghampiri laki laki pujaan hati nya.
Tok .. Tok ... Tok ....
“Kenapa aku ketuk, astaga!” gumam Callie merutuki dirinya sendiri karena mengetuk pintu apartemen. Ia pun beralih untuk menekan sebuah tombol bel yang berada tak jauh dari posisi tangan nya.
Tak butuh waktu lama, kini pintu itu sudah terbuka. Menampilkan sosok laki laki yang selama ini Callie rindukan dan juga kagum kan.
“Siapa?” tanya laki laki itu yang tak lain adalah Davis Fernando..
“Eheemmm!” Callie mencoba berdehem untuk menetralkan degup jantung nya, “H—hai, perkenalkan nama saya Anna. S—saya tetangga baru. Dan saya ingin memberikan ini sebagai tanda perkenalan,” ucap Callie dengan suara sedikit bergetar lantaran menahan gugup.
Untuk sesaat, Davis terdiam. Ia mengamati sosok gadis di depannya yang mungkin ia kenal, namun ia lupakan siapa dia.
“S—saya masak sendiri loh, jadi tolong di terima ya,” ujar Callie seraya menyodorkan sebuah kotak makanan untuk davis.
“Terimakasih!” jawab laki laki itu dengan raut ekspresi wajah datar nya, lalu ia segera masuk dan menutup pintu nya begitu saja.
Davis meletakkan makanan yang di berikan oleh Callie di atas meja makan. Ia tidak berniat untuk membuka apalagi memakan nya, karena laki laki itu tidak terbiasa untuk makan pagi, apalagi makanan yang di berikan oleh orang asing.
Ia memilih untuk segera bersiap untuk ke kantor, karena pagi ini dirinya akan ada pertemuan dengan salah satu klien nya dari luar negeri. Maka dari itu, ia tidak berniat sama sekali untuk melirik makanan dari Callie.
Drrtt ... Drrtt
“Halo Om,” jawab Davis saat sudah mengangkat sambungan telfon yang ternyata dari om Clayton, orang yang sudah merawat nya sejak kecil bahkan sudah ia anggap sebagai pengganti ayah nya.
“Nanti siang, datang lah ke rumah. Ada yang ingin aku bicarakan!” ucap om Clayton begitu singkat dan hanya di balas anggukkan kepala saja oleh Davis.
Tanpa menjawab lewat suara atau berpamitan, laki laki berwajah datar itu pun langsung memutuskan sambungan telfon nya begitu saja lalu melemparkan ponsel nya ke atas tempat tidur dan ia tinggalkan untuk bersiap.
Membuat laki-laki paruh baya mantan seorang mafia yang ada di seberang sana mendengus dan sedikit berdecak kesal.
‘Sabar Clay, ini ujian menghadapi anak yatim piatu!” gumam Clayton sejak dulu jika setiap kali merasa kesal dan marah terhadap anak dari sahabat nya, Davis.
Sementara itu, Callie yang baru saja bertemu dengan Davis tak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya.
Hatinya berbunga bunga, dengan jantung yang berdetak dengan begitu hebat. Tak hanya itu, bahkan kini ia merasa bahwa tubuh nya bergetar hanya karena akhirnya ia bisa bertemu secara langsung dan mendengar suara laki laki pujaan hati nya.
“Huh, dia gak berubah. Masih aja datar dan dingin kaya kulkas, tapi not bad. Gapapa kok, tuan puteri Callie akan berusaha sekuat tenaga untuk mencairkan balok es yang ada di hati Tuan Davis, ihihihi!” gumam gadis itu terkekeh dengan penuh semangat dan perasaan yang sangat bahagia.
...~To be continue .......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!