Shinbi House: I Became A Cheong Ha?
Buku
Sore itu, Paul gadis SMP sedang membaca sebuah Novel di perpustakaan daerahnya
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, namun Paul tetap tak bergeming. Paul fokus dengan sebuah buku tebal
Paul Oktavie
Anji*g kepeleset!
Almi Katrisna
Pft! Buahaha!
Paul hampir terjungkal karena dikejutkan oleh Almi, temannya
Paul Oktavie
*punya temen gini amat yak!*
Almi Katrisna
Mau pulang gak? Bentar lagi perpusnya mau tutup
Paul Oktavie
Iya, sebentar...
Paul menengok untuk melihat jam, dan kembali melanjutkan kegiatannya
Paul Oktavie
Ini tinggal sehalaman lagi
Almi bersiap membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke tas, menengok ke arah Paul
Almi Katrisna
Baca apa sih? Sampai fokus gitu?
Almi Katrisna
Ada Papa Regisnya ya?
Seketika Paul mengangguk, anggukan Paul membuat Almi tertarik melihat buku tebal itu
Almi Katrisna
Bisa dipinjamkan?
Paul Oktavie
Iya bisa, tapi aku masih penasaran...
Almi Katrisna
Emang bukunya tentang apa?
Almi menaruh tasnya yang sudah diisi oleh barang-barangnya. Lalu merangkak menghampiri Pauk yang duduk sila di lantai
Paul Oktavie
Buku tentang dunia paralel, di sini disebutkan bahwa dunia paralel itu memang ada
Almi Katrisna
Buktinya? Aku harap sih beneran
Paul Oktavie
Iya, aku juga harap ini beneran...
Paul Oktavie
Buktinya adalah, novel-novel fantasi yang kita baca
Paul Oktavie
Novel-novel fantasi itu berasal dari ingatan si penulis yang menjadi imajinasi
Paul Oktavie
Sebenarnya penulis novel-novel fantasi, menuliskan tentang diri mereka sendiri
Paul Oktavie
Diri mereka yang ada di dunia paralel, namun mereka sendiri tidak tahu
Almi Katrisna
Yang mereka tahu, itu hanyalah imajinasi mereka?
Pupil mata cantik milik Paul masih fokus pada tulisan-tulisan di buku setebal 5 cm itu
Almi yang mendengarkan cerita dari Paul ikut membaca, walau hanya bagian akhirnya
Almi Katrisna
Berarti, kita menuliskan masa lalu pada sebuah kertas, sehingga novel tersebut sempurna?
Almi Katrisna
Berarti selama aku jadi penulis novel fantasi, kisah yang aku tulis itu kisah tentang diriku di dunia paralel?
Paul Oktavie
Bisa jadi, di dalam buku ini belum ada pembuktian ilmiahnya, jadi aku tidak yakin
Siluet Pria
Pustakawan:
Maaf, bisakah kalian keluar? Perpustakaannya mau ditutup, tepat pukul empat
Lupa
Paul Oktavie
Baik, Kak.. Terima kasih
Siluet Pria
Pustakawan :
Maaf ya Kak...
Paul Oktavie
Tidak apa-apa, kami juga akan pulang
Paul membereskan barangnya, lalu menuju meja peminjaman
Paul Oktavie
Kak, aku mau pinjam buku ini
Siluet Wanita
Pustakawati :
Baik, Kak... Tunggu sebentar ya, simpan dulu di sini bukunha
Paul menyimpan buku tebal itu, lalu penjaga perpustakaan yang sedang mengetik menghentikan aktifitasnya
Almi Katrisna
Besok jangan lupa ya!
Paul Oktavie
Lupa? Memangnya besok ada apa?
Almi Katrisna
Astaga, Paul.. Kebiasaan deh, kelemotan otakmu kumat
Paul Oktavie
Ya gimana, aku orangnya kan pelupa dan lemot
Paul Oktavie
Kelebihannya aku bisa dengerin curhatan orang- tanpa bisa membeberkan ke orang lainnya
Almi Katrisna
Ya, kamu emang amanah dalam hal curhat
Almi Katrisna
Karena kamu melupakan curhatan itu keesokan paginya
Paul Oktavie
Hehe, kamu tahu itu kan...
Paul Oktavie
Memangnya besok ada apa?
Siluet Wanita
Pustakawati :
Ini bukunya Kak, terima kasih sudah berkunjung
Paul Oktavie
Sama-sama Kak...
Paul memasukkan buku itu ke dalam tasnya, lalu mengikuti Almi keluar dari perpustakaan
Paul Oktavie
Astaga! Iya aku lupa!
Paul Oktavie
Belum siap-siap lagi, bagaimana dong?
Almi Katrisna
Sudah kuduga, kau masukkan saja baju-bajumu, aku sudah menyiapkan hal lainnya
Paul Oktavie
Aaa... Kamu yang Almi terbaikku, tercantik, dan jodohnya Kanglim
Paul memeluk Almi dari belakang, sementara Almi mengusap pucuk kepala Pauk dengan gemas
Almi Katrisna
Bagaimana dengan izin dari Abangmu?
Paul terdiam, ia lupa mempunyai Abang yang over protektif padanya, segala-galanya harus minta izin
Berbeda dengan Mama dan Papanya Paul yang membolehkan Paul melakukan apapun asal ditemani oleh Bodyguard
Abangnya seperti Mama kedua bagi Paul, Abangnya yang selalu sinis jika mendengar Paul akan pergi
Paul Oktavie
Yahahaha... Aku harus membujuknya semalaman
Almi Katrisna
Sabar yah, lagian Abangmu protektif banget
Paul Oktavie
Iya, Mama dan Papaku saja membolehkan aku pergi
Almi Katrisna
Asal ditemani bodyguard, tak ada yang beda. Semua orang di keluargamu protektif padamu
Paul Oktavie
Hah! Nanti bantu aku membujuk Abangku ya
Almi Katrisna
Baiklah, lagipula konser ini penting untuk kita berdua
Paul Oktavie
Aaaa! Terima kasih!
Ini memang bukan pertama kalinya, sudah berkali-kali terjadi, sehingga Almi paham betul betapa protektifnya keluarga Paul
Izin
Malam harinya, saat makan malam Paul berbicara dengan Kakaknya
Paul Oktavie
Ma, Pa... Besok Paul ke
Siluet Pria
Mama dan Papa Paul:
Booleeh... Jangan lupa ditemani sama Asisten Ye
Paul Oktavie
Siap, Ma! Pa!
Siluet Pria
Abang:
Mau kemana emangnya?
Paul Oktavie
*tarik napas, buang, tarik napas, bayinya keluar*
Paul Oktavie
Itu, Paul mau pergi konser
Siluet Pria
Abang:
Kolombia?
Siluet Pria
Abang:
Nggak! gak boleh.
Paul Oktavie
Gak, Mama sama Papa aja udah ngizijin aku, masa Abang gak?
Siluet Pria
Abang:
Gak setuju, mau pake bodyguard atau apa kek
Siluet Pria
Abang:
Kalo ngotot, Abang sumpahin gak akan ketemu sama Regis
Paul Oktavie
Bodo! Orang Regis gak nyata
Siluet Pria
Abang:
Itu tau gak nyata, tapi kok masih ngarepin? Menolak kebenaran
Paul menghabiskan makanannya dengan cepat, lalu bergegas menuju kamarnya yang ada di lantai 2
Paul Oktavie
Ngeselin banget ihhhh!
Paul membanting pintu kamarnya, dan berbaringlah di ranjangnya
Paul Oktavie
Punya Abang gitu amat, coba kaya Almi, punya Kakak sebaik malaikat
Ting! Tung! Suara notifikasi terdengar dari telepon seluler milik Paul
Paul Oktavie
Ck! Notif apaan lagi!
Paul mengambil telepon selulernya dan menekan notifikasi tersebut
Paul Oktavie
Anjir! Papa Regis Update! Yey...
Paul segera duduk di ranjangnya, mengambil hp dan menyiapkan camilan, tidak lupa dengan minumannya
Setelah siap, Paul membuka aplikasi yang di dalamnya ada sebuah cerita komik berjudul Father I Dont Want Get Marriage
Hanya sekitar 3 menit membaca, komik yang sudah update itu habis seketika
Paul Oktavie
Ya elah, lagi seru-serunya malah bersambung...
Tlak! Terdengar suara pintu kamar Paul dibuka oleh seseorang dengan perlahan
Siluet Pria
Mama:
Besok kamu berangkat saja, biar Mama yang membujuk Abangmu
Paul Oktavie
Aaaa... Makasih banyak Mama...!
Paul memeluk Mamanya yang duduk di pinggir ranjang
Siluet Pria
Mama:
Jaga diri baik-baik, jangan menyusahkan Asisten Ye
Siluet Pria
Mama:
Sudah malam, buruan tidur, besok Almi nunggu kamu kelamaan loh
Paul Oktavie
Oke, Ma... Night Mamaku sayang
Siluet Pria
Mama:
Ya, night juga...
Mama Paul keluar dari kamar Paul dan menutup pintu kamar tersebut
Paul membereskan camilan dan minuman yang tadi di siapkan, tidak lupa memasang alarm juga mematikan lampu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!