NovelToon NovelToon

Kasih Tak Sampai

Kecelakaan Calon Suami Kartini

Semua orang sudah berkumpul di sudut ruang masjid. Mereka sudah siap menjadi saksi bisu dari pernikahan yang akan segera berlangsung antara Kartini dengan seorang Tio. Pernikahan seorang Kartini dan Tio sendiri menjadi pernikahan mewah yang di gelar di kampung. Di mana orangtua Kartini dan Tio sama-sama membuat pesta mewah untuk merayakan pernikahan anak mereka.

Kartini perempuan berusia 24 tahun ini sudah tak sabar untuk duduk berdampingan dengan sang kekasih di pelaminan. Wajah cantiknya tak henti di potret oleh beberapa temannya. Mereka mengaku terkesima dengan kecantikan dari seorang Kartini kala mengenakan baju pengantin. Kartini terlihat begitu cantik dengan gaun pengantin yang di kenakan oleh dirinya saat ini. Tak heran orang-orang banyak memuji Kartini yang memang tampil begitu luar biasa.

Kartini sendiri di kenal sebagai kembang desa yang banyak di perebutkan oleh banyak pemuda desa. Selain memiliki paras yang cantik, kepandaian dari seorang Kartini. Banyak membuat orang terkesan dengan dirinya. Hingga setiap pria yang mengenal Kartini, mereka tak ragu untuk mengungkapkan rasa sukanya pada sosok Kartini.

Namun sosok yang beruntung mendapatkan Kartini adalah Tio. Anak dari seorang kepala desa itu, sukses memikat Kartini dengan hadiah-hadiah yang super mewah. Kebaikan dari seorang Tio tersebut, telah membuat hati Kartini luluh. Hingga dia bersedia untuk di nikahi oleh Tio.

Dalam beberapa menit lagi, mungkin rombongan mobil Tio dan keluarganya akan segera tiba di rumah Kartini. Semua orang sudah sangat siap menyambut kedatangan dari Tio dan keluarganya. Apalagi kedatangan dari Tio dan keluarganya dalam maksud yang cukup baik. Itu semakin membuat keluarga Kartini tak sabar untuk menyambut kedatangan Tio dan keluarganya tersebut.

Tak berselang lama, seorang pria berpakaian batik mengabarkan akan sebuah peristiwa naas yang terjadi. Peristiwa kecelakaan maut telah terjadi di kampung sebelah. Kampung tempat calon suami Kartini berasal.

Beberapa orang mulai merasakan firasat buruk yang akan terjadi. Namun keluarga Kartini tetap yakin, jika mobil yang mengalami kecelakaan itu bukan mobil dari rombongan Tio dan keluarganya.

Nasib berkata lain, ternyata rombongan mobil yang kecelakaan itu benar-benar rombongan keluarga Tio. Satu dari dua mobil yang mengalami kecelakaan, mobil yang membawa Tio dan kedua orangtuanya. Hingga Tio dan kedua orangtuanya pun langsung di larikan ke rumah sakit. Mengingat luka yang cukup parah di alami oleh ketiganya.

Kartini yang mendengar kabar itu, langsung pingsan. Pernikahan yang di impikan oleh dirinya terancam batal. Mengingat mobil calon suaminya mengalami kecelakaan hebat. Hingga calon suaminya tersebut di larikan ke rumah sakit.

Tak ingin panik seperti Kartini, kedua orangtua Kartini bersikap sedikit tenang. Untuk semakin memastikan calon besannya tersebut tidak mengalami hal yang tidak di inginkan. Mereka berdua langsung mendatangi rumah sakit tempat Tio dan kedua orangtuanya berada.

Sementara Kartini yang jatuh pingsan, langsung di bawa oleh beberapa temannya menuju kamar. Mereka akan berusaha menenangkan seorang Kartini yang tentunya masih terkejut dengan peristiwa kecelakaan yang di alami oleh calon suaminya tersebut.

Suasana yang cukup meriah di halaman rumah Kartini. Seketika berubah menjadi penuh duka. Tak ada suara musik yang terdengar lagi, kini orang-orang mulai banyak yang mendoakan keselamatan dari Tio dan keluarganya. Mereka berharap Tio dan keluarganya akan selamat dari peristiwa kecelakaan yang terjadi.

Kematian Tio dan Kedua Orangtuanya

Tak bergerak rasanya seluruh tubuh Kartini saat mendapat telepon dari ibunya akan kondisi calon suaminya. Tio dan kedua orangtuanya di nyatakan meninggalkan dunia dalam kecelakaan mobil yang di tumpangi oleh mereka bertiga. Ini adalah mimpi paling buruk yang di alami oleh seorang Kartini dalam hidupnya.

Kartini yang tak percaya akan kabar itu, berusaha pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Tio secara langsung. Dia penasaran dengan apa yang terjadi pada seorang Tio. Mungkin apa yang di sampaikan oleh ibunya hanyalah kebohongan semata. Sehingga Kartini ingin tahu secara langsung apa yang sebenarnya terjadi pada seorang Tio.

Kartini berlari ke arah adiknya yang juga terkejut dengan apa yang terjadi pada seorang Tio. Kartini meminta Arman adiknya untuk mengantar dirinya menuju rumah sakit. Dia penasaran dengan kondisi dari suaminya tersebut.

Arman yang tak ingin Kartini semakin sedih, menolak mengantar kakaknya tersebut menuju rumah sakit. Bagi Arman, ini akan sangat menyakitkan bagi seorang Kartini. Mungkin saja Kartini akan semakin histeris saat melihat kondisi Tio yang sudah tidak bernyawa tersebut.

Tak mendapat respon yang baik dari seorang Arman. Kartini menghampiri Imran yang merupakan paman dari pihak ibunya. Dia memohon pada seorang Imran untuk mengantar dirinya menuju rumah sakit. Sebab Kartini penasaran dengan apa yang terjadi pada kondisi Tio. Sama halnya seperti Arman, Imran juga menolak mengantar Kartini menuju rumah sakit. Ini akan jadi hal yang buruk bagi seorang Kartini saat melihat kondisi Tio di rumah sakit. Mungkin saja Kartini akan jatuh pingsan saat melihat Tio yang sudah terbaring kaku di rumah sakit.

Kartini marah pada semua orang yang tak mau mengantar dirinya melihat untuk terakhir kalinya seorang Tio. Padahal Kartini berharap bisa melihat sosok calon suaminya itu untuk terakhir kalinya, jika memang Tio benar-benar meninggal seperti yang di katakan oleh ibunya.

Semua orang diam dengan amarah yang di tunjukkan oleh Kartini. Mereka benar-benar tidak ingin melihat Kartini menangis hebat melihat jenazah calon suaminya tersebut. Tentu dia akan sangat bersedih melihat tubuh calon suaminya yang sudah terbaring kaku di ruang jenazah. Tubuh yang sudah tidak dapat bergerak lagi seperti sebelumnya.

Kartini pun hanya bisa menangis dengan bersimbah di bangku pelaminan. Air matanya tak urung berhenti mengucur dari kedua matanya. Semua orang tak berani untuk mendekati seorang Kartini. Sebab mereka merasakan kehilangan yang besar dari seorang Kartini akan Tio. Mungkin kehilangan terbesar bagi seorang Kartini atas Tio dalam hidupnya kini.

Imran mendapatkan pesan dari ibu Kartini. Kabar seorang Tio yang siap di bawa ke rumah duka. Ibu Kartini memperbolehkan Imran untuk membawa Kartini ke rumah duka yang ada di rumah Tio. Mungkin Kartini bisa melihat Tio untuk terakhir kalinya.

Imran pun segera melaksanakan amanat dari kakaknya tersebut. Dia segera menghampiri Kartini yang tak henti menangis sambil memanggil nama seorang Tio. Sungguh hal yang tak pernah di duga oleh seorang Imran sendiri. Di mana Kartini akan kehilangan sosok Tio yang akan menjadi suaminya.

Imran berbicara dengan begitu pelannya pada seorang Kartini. Dia tak ingin Kartini semakin bersedih dengan kabar yang di bawa oleh dirinya. Ini bukan kabar baik, tapi setidaknya Kartini akan melihat seorang Tio until terakhir kalinya. Hal yang memang dia inginkan beberapa saat yang lalu.

Kartini tentu senang saat Imran mengajak dirinya untuk pergi ke rumah duka. Dia terlihat bersemangat untuk melihat calon suaminya tersebut. Saking tak sabarnya untuk bertemu dengan Imran. Kartini sampai tak mengenakan helm untuk pergi ke rumah duka. Sebab Kartini sudah tidak sabar untuk melihat seorang Tio untuk kali terakhir.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Tio. Kartini masih terus menangis. Dia menangisi nasib buruk yang menimpa dirinya sendiri. Ini seperti kutukan bagi seorang Kartini, dia harus kehilangan calon suaminya sebelum ijab qobul di lakukan. Hal yang tak pernah terpikirkan dalam hidupnya.

Begitu tiba di rumah duka, tangis seorang Kartini semakin pecah. Dia tak kuasa saat melihat tubuh calon suaminya sudah terbaring kaku di hadapannya. Kartini berusaha tegar dengan apa yang ada, tapi apalah daya. Melihat Tio yang sudah tak bernyawa lagi, Kartini pun tak mampu untuk melawan rasa sedih akan calon suaminya tersebut.

Semua orang berusaha menenangkan Kartini yang terus menangis di samping jenazah seorang Tio. Mereka berusaha untuk membuat seorang Kartini agar bisa lebih tenang. Ikhlas mungkin hak yang sulit bagi seorang Kartini di hari ini. Namun dia harus melebarkan hatinya untuk bisa seikhlas mungkin dengan kepergian Dati Tio di hidupnya selama-lamanya.

Fitnah Pada Kartini

Belum kering kuburan dari seorang Tio. Belum habis pula tenda yang ada di rumah Kartini di jemput oleh pemilik tenda. Sebuah gosip baru langsung menyeruak menimpa seorang Kartini.

Gosip ini di bawa oleh mantan pacar dari Tio. Fitri yang sakit hati di tinggalkan oleh seorang Tio. Berusaha membuat sebuah gosip yang menjatuhkan mental Kartini. Balas dendam pada seorang Tio di lampiaskan seorang Fitri pada Kartini. Mengingat Tio meninggalkan Fitri demi seorang Kartini. Oleh sebab itu Fitri siap membalas dendam pada seorang Kartini.

Memanfaatkan relasi Fitri yang cukup luas. Setiap orang yang dia temui di kampung, langsung Fitri hasut akan fitnah yang di buat-buat oleh Fitri untuk Tini. Ini jadi hal yang paling buruk bagi seorang Kartini. Sebab Fitri benar-benar mencemarkan nama baik seorang Kartini di hadapan banyak orang.

"Apa ibu-ibu semua tidak merasakan hal yang janggal dari kematian seorang Tio?" tanya Fitri pada gerombolan ibu-ibu di warung.

"Janggal kenapa Fit, bukankah kematian adalah sebuah takdir yang tidak bisa di tolak." sahut salah seorang warga.

"Tentu janggal dong Bu. Kematian Tio itu tepat di hari pernikahan dia dengan si cewek gatal itu. Tentu ada relasi kuat kematian dari Tio dengan si cewek gatal itu." ucap Fitri.

"Maksud kamu apa sih Fit, kami tidak paham." tanya salah seorang warga lainnya.

"Jadi ternyata, Tio itu adalah tumbal dari seorang Kartini. Agar semua orang di kampung ini tetap merebutkan Kartini sebagai kembang desa." hasut Fitri.

Semua orang yang ada di warung itu termakan omongan busuk dari seorang Fitri. Mereka tidak mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada seorang Kartini. Mereka menelan informasi itu secara mentah. Hingga dengan mudahnya terhasut oleh omongan dari Fitri.

Beberapa warga itu pun membawa gosip baru dari Fitri untuk di ceritakan pada warga lainnya. Ini akan jadi gosip yang cukup luas yang akan tersebar ke segala penjuru kampung. Mengingat Fitri bercerita pada banyak orang. Dia menceritakan Kartini pada setiap orang yang di temui oleh dirinya.

Fitri merasa begitu senang dengan apa yang di lakukan oleh dirinya. Ini adalah kemenangan bagi seorang Fitri atas Kartini. Di mana Fitri merasa Kartini memang layak di fitnah oleh seorang Fitri. Mengingat Kartini yang telah merebut Tio dari tangannya.

Fitri tidak takut akan Kartini yang akan marah dengan gosip yang di buat oleh dirinya. Dia tak peduli dengan amarah dari seorang Kartini pada dirinya di suatu saat. Terpenting hari ini dia bisa menceritakan hal yang buruk pada semua orang akan Kartini. Hingga orang-orang mungkin saja akan membenci Kartini sebagai kembang desa di kampungnya.

Tak hanya menyebarkan perihal tumbal yang di lakukan oleh seorang Kartini. Fitri juga mengatakan jika Kartini adalah seorang pengikut iblis. Kecantikan dari Kartini adalah kecantikan yang di berikan oleh iblis pada dirinya. Tak heran wajah Kartini terlihat begitu cantik dan mempesona. Padahal Kartini tidak memiliki banyak uang untuk pergi ke salon.

Fitri yakin, Kartini bersekutu dengan sosok iblis yang jahat. Dia meminta kecantikan yang abadi. Tak heran kecantikan seorang Kartini yang mampu menghipnotis banyak pemuda kampung. Status kembang desa yang di dapat oleh seorang Kartini adalah status yang Kartini dapatkan dengan cara tidak baik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!