Setelah acara ulang tahunnya Dion dan Fika, Tomi langsung ajak Fika ke rumahnya bersama Anggun, DIon, dan Intan. karena Tomi sudah siapkan baju dan segala kebutuhan Fika membuat Fika tidak harus membawa barang barangnya yang ada dirumahnya Gea.
" Ayah dan bunda, Fika ijin untuk tinggal dirumahnya papi yah, Fika setuju dengan pembagian waktu yang kalian tentukan untuk Fika, insya allah Fika bisa menjalankan kehidupan baru Fika dan bisa akrab dengan ibu tiiri dan ayah kandung Fika" Ucap Fika berusaha menerima kenyataan hidupnya, jika kedua orang tuanya sudah bercerai dan keduanya sudah memiliki pasangan masing masing, membuat Fika berusaha menghargai Anggun sebagai ibu tiri dan Yono sebagai ayah tirinya.
" Iyah sayang, semoga Fika betah tinggal dirumahnya papi yah sayang, dan bisa bahagia selama tinggal disana yah sayang" Ucap Gea berusaha menerima kenyataan, jika anaknya harus tinggal jauh dari Gea, karena Tomi punya hak untuk tinggal dan menghabiskan waktu bersama anak kandungnya.
" Pasti bisa bahagia dong bunda, karena kan dirumah papi ada Dion yang dengan senang hati, membuat Fika selalu merasa bahagia selama ada dirumah" Ucap Dion dengan percaya diri, walaupun Dion tahu jika Fika adallah kaka tirinya, tapi Dion tidak ingin merubah sikapnya untuk tidak gombal dengan Fika
" Astaga, buaya ini bener bener yah, tidak ada kapoknya gombalin ka Fika, kan tahu sekarang jika ka Fika itu kaka tiri kita, itu artinya abang tidak bisa lagi deketin ka Fika dan tidak bisa jadian juga, jadi stop menghayal dengan gombalan basi abang ke ka Fika" Ledek Intan semakin semangat ledekin Dion, apa lagi Dion tidak akan bisa lagi menyakiti perasaan sahabat sekaligus kaka tirinya.
" Bener Dion, apa yang dibilang oleh Intan, kamu sudah tidak boleh lagi modusin Fika lagi, karena kalian selamanya tidak akan bisa menikah, jadi harus bisa move on, dan fokus lah dengan satu perasaan perempuan yang sekarang lagi deket dengan kamu, kamu kan lagi deket dengan Beby, jadi bahagiain Beby saja jangan cari perempuan lain. ingat Dion kamu punya kaka dan adik perempuan," Tegas Tomi yang tidak ingin melihat Dion menjadi playboy lagi dan menyakiti perasaan perempuan lagi
" Yang sabar yah bang" Lanjut Intan bahagia, karena takdir lah yang menghentikan sikapnya Dion yang mempermainkan perasaan perempuan
" Yah sudah Gea dan Yono, kita pulang yah terimakasih atas semuanya, dan sampai ketemu lagi nanti." Ucap Anggun, yang ingin secepatnya pulang, karena Anggun merasa lelah sekali dan ingin secepatnya istirahat
" Kalian hati hati dijalan yah" Lanjut Gea langsung mencium kening Fika, Gea sejujurnya tidak rela jika Fika tinggal bersama Anggun dan anak anaknya, tapi Gea berusaha tidak egois, karena jika Gea egois kasihan Fika akan menderita.
" Beres buda" Lanjut Fika, Dion, dan Intan.bersamaan
Anggun langsung minta Fika, Dion, dan Intan. mencium tangannya Gea dan Yono untuk pamit pulang ke rumah, Tomi ajak ketiga anaknya masuk kedalam mobil, Yono peluk Gea saat Tomi dan keluarganya sudah pada masuk kedalam mobil dan perlahan meninggalkan tempat pesta ulang tahunnya Fika dan Dion.
" Sabar dan ikhlas sayang, ini lah resiko yang harus kita terima, kita jangan ganggu kebersamaan Fika bersama Tomi, Anggun dan kedua anaknya, karena mereka punya hak untuk memiliki waktu bersama Fika" Ucap Yono berusaha santai dan tidak sedih, karena membiarkan Fika harus tinggal dirumahnya Tomi
" Iyah sayang, aku tahu harus menerima kenyataan ini, tapi tetep saja berat sayang, kita empat hari tanpa ada Fika diruko pasti sepi rasanya sayang" Ucap Gea sedih, tidak menyangka jika waktu seperti ini akan tiba juga, harus membiarkan Fika tinggal jauh dari Gea
" Sudah sayang, jangan sedih terus, jangan sampai ada yang melihat bunda sedih dan jangan sampai ada salah faham, kasihan Tomi juga yang sudah bertahun tahun tidak melihat Fika, tapi akan ada masalah melihat bunda sedih seperti ini" Lanjut Yono yang berusaha bijaksana, Yono tidak akan melarang Tomi menghabiskan waktu bersama Fika karena Fika anak kandungnya juga.
Gea ngangguk dan mau turutin apa kata Yono, walaupun hatinya berat tapi gea tidak boleh egois sama sekali, Gea ajak Yono untuk pulang karena sudah malam dan gea mau tidur dikamarnya Fika untuk menghilangkan rasa sedihnya.
Dilain sisi, Anggun membuka kamar yang selama beberapa bulan ini dikunci dan tidak boleh ada yang masuk, sebelum Fika datang, Dion dan Intan penasaran dengan kamar yang sudah disiapkan oleh Tomi dan Anggun untuk Fika.
" Surprize, bagaimana nak, apa suka dengan kamarnya?" Tanya Tomi akhinya memperlihatkan kamar untuk Fika, kamar yang Tomi sendiri yang hias dan Tomi sendiri lah yang mengatur letak barang barang yang ada dikamarnya Fika.
" Kamarnya bagus sekali papi, Fika suka sekali dengan walpaper yang papi berikan, susunan bonekanya juga rapi dan enak dilihat, astaga terimakasih papi dan mami dikamar Fika ada televisi, kulkas, sofa, dan meja segala, kamarnya mewah sekali" Ucap Fika kagum dan bahagia dengan barang barang yang diberikan oleh Tomi dan Anggun
" Sama sama sayang, isi kamar ini sama seperti kamarnya Intan dan Dion, tidak ada yang kita kurangin sayang" Ucap Anggun yang berusaha bersikap adil ke Dion, Intan, bahkan ke Fika.
' Selain itu, kita sudah beli baju, yang sudah dipilihkan oleh Intan, maafin papi yah sayang, karena papi bingung baju yang cocok untuk Fika akhirnya minta Intan, yang pilihan kan, walaupun Intan merasa heran baju yang dibeli banyak tapi tidak ada satu pun yang bisa Intan pakai" Lanjut Tomi merangkul bahunya Intan, karena Intan anak yang penurut dan tidak banyak protes walaupun merasa aneh tapi masih mau nurutin keinginan Tomi.
" Jangan jangan dengan buku sekolah juga yah ayah? yang Dion pernah lihat?" Tanya Dion yang baru ingat tiba tiba ada buku dan seragam sekolah, yang sama seperti Dion punya tapi versi perempuannya
" Betul sekali bang, yah sudah sekarang kita biarin Fika tidur dikamar barunya, dan kita juga harus kembali ke kamar karena harus istirahat, dan sudah malam juga, sampai ketemu besok Fika, dan mulai besok menjalankan kegiatan baru selama dirumah ini" Lanjut Tomi yang masih ingin menghabiskan waktu bersama Fika, tapi Tomi sadar harus istirahat karena sudah malam.
" Apa Intan boleh tidur disini? karena Fika belum ngantuk?" Tanya Fika melihat Intan
' Kok Intan saja sih, saya juga mau kok temani Fika ngobrol dan belajar dikamar ini." Protes Dion kesel, karena cuman Intan yang boleh temani Fika malam ini
" Idih buaya modus, kasihannya tidak dipilih oleh ka Fika, kasihan sekali abang aku ini "Ledek Intan semakin seneng, karena lebih bebas ledekin Dion, dan puas melihat Dion kesel karena sering ditolak oleh Fika
" Bener kata Intan, buaya dilarang ada disini" Lanjut Tomi melihat Dion dan suruh Dion kembali kekamarnya, supaya tidak lagi gangguin Fika dan Intan malam ini
Anggun sejujurnya kasihan melihat Dion yang belum bisa menerima kenyataan jika Fika adalah kaka tirinya, masih saja modusin Fika walaupun banyak penolakan yang harus Dion terima. Dion dengan terpaksa kembali ke kamarnya walaupun kesel tidak bisa jadian dengan Fika, tapi setidaknya Fika bisa tinggal dirumahnya dan bisa melihat Fika selama dua puluh empat jam selamanya
Fika melihat isi kulkas yang ada didalam kamarnya, membuat Fika merasa bahagia dan tidak menyangka, jika Tomi memberikan cemilan sebanyak ini, dan minuman segar yang cukup banyak.sampai kulkas penuh.
" Astaga ka Fika, Intan baru ingat, saat papi membagikan cemilan ini untuk Intan dan abang, Intan melihat cemilan ini ada didalam kartus yang ada didapur tapi besoknya kardus cemilan tidak ada lagi, kata mami sudah dibagikan yah sudah Intan percaya saja apa kata mami waktu itu, tidak menyangka ternyata untuk Ka Fika juga" Ucap Intan tidak menyangka jika Tomi menyiapkan cemilan juga untuk Fika
" Intan apa kamu senang, ternyata ka Fika adalah kaka tiri kamu? kok Dion sepertinya belum ikhlas yah menerima kenyataan ini?" Tanya Fika penasaran, takut Intan tidak menerima kehadirannya sebagai kaka tirinya
" Intan bahagia sekali ka, karena akhirnya Intan punya kaka cewek yang bisa diajak jalan jalan bareng ka, tidak seperti abang mungkin karena laki laki yah, sering tinggalin Intan setiap kali lagi belanja, kalo soal abang belum bisa terima kenyataan orang yang disukainya ternyata kaka tirinya, itu hal yang biasa kok ka, jangan risih dan biasa saja, kaka jangan marah sama abang, karena kasihan papi akan sedih melihat anaknya berantem walaupun abang yang salah,apa lagi ka Fika kan baru ketemu papi, jangan karena abang membuat ka Fika malas tinggal disini yah" Lanjut Intan berharap Fika bisa sabar setiap menghadapi Dion yang sering gombal dan modus, dan Intan berharap Fika tidak merasa risih setiap kali ada Dion.
" Kamu bener Intan, insya allah ka Fika tidak akan risih dengan sikap dan ucapannya Dion, demi menjaga perasaan papi, kasihan papi nantinya, sudah papi tidak ketemu ka Fika selama tujuh belas tahun karena bunda dan masa tidak ketemu lagi dengan ka Fika karena Dion yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa kita kaka dan adik tiri kan." Lanjut Fika berharap bisa sabar menghadapi Dion, yang masih berusaha melawan taktir yang ada
" Amin ka,ka Fika tenang saja, Intan akan berusaha membuat bang DIon sadar diri dan tidak membuat ka Fika risih terus, karena Intan seneng punya kaka dan tidak akan membiarkan kaka tidak betah disini karena buaya seperti bang Dion" Lanjut Intan janji tidak akan membiarkan Dion semakin seenaknya ke Fika
Fika yang mendengar ucapannya Intan cuman bisa berharap semuanya baik baik saja, setelah kehadiran Fika dirumahnya Tomi dan tidak membuat Tomi sedih dan kesel cuman karena Dion membuat Fika tidak nyaman
:Dilain sisi, Tomi merasa bahagia sekali, akhirnya anak yang dirindukan selama ini akhirnya ketemu dan bahkan Fika sekarang tinggal dirumahnya walaupun harus dibagi waktu oleh Gea yang punya hak yang sama seperti Tomi.
" Alhamdulillah yah papi, akhirnya Fika tinggal disini juga, mami bahagia sekali akhirnya bisa merasakan menjalan kan hari hari bersama Fika, bisa jalan jalan bersama Fika, Dion, dan Intan.dan bisa pulang malam menghabiskan waktu bersama sama" Ucap Anggun yang berusaha menerima kehadiran Fika, dan berusaha memperlakukan Fika seperti anak kandung sendiri
" Mami bener, kita akan menghabiskan banyak waktu, selama Fika ada disini, sejujurnya papi ingin sekali, Fika selamanya tinggal disini bersama kita, tanpa harus dibagi waktu mami, seharusnya Gea mengijinkan tujuh belas tahun kita bersama Fika juga, sampai Fika menikah baru dia bisa tinggal bersama suami dan jauh dari orang tuanya biar adil" Ucap Tomi yang merasa bagi waktu tinggal untuk Fika kurang lama, dan pasti akan ada rasa rindu saat giliran Fika ada dirumahnya Gea
" Jangan egois dibalas egois sayang, kita tetep harus menghargai Gea sebagai ibu kandungnya, sudah jalanin saja yah, jangan berfikir seperti itu karena Fika akan sedih melihat orang tuanya rebutan hak asuh anak, walaupun ayah juga berhak untuk tinggal lama bersama Fika, tapi nanti Fika akan sedih melihat papi dan Gea berantem" Lanjut Anggun, yang tidak ingin ada masalah karena hak asuh ke Fika.
" Yah sudah mami, papi setuju dan berusaha tidak egois demi kebahagian anak anak, walaupun papi rasa tidak adil berusaha menerima dan menjalankannya sebaik mungkin" Lanjut Tomi yang tidak ingin melihat Fika sedih karena orang tuanya lagi.
Anggun ajak Tomi tidur kareena sudah lama dan Anggun tidak ingin melihat Tomi sedih sedih walaupun sudah malam seperti ini
Dilain sisi, Sarah bahagia sekali karena akhirnya, Dion tidak akan berani lagi deketin Fika karena Fika kaka tirinya dan saingan Sarah untuk deketin Dion tinggal Beby saja.
" Ayah, apa bisa Sarah deket dengan bang Dion?" Tanya Sarah melihat Bowo bawa mobilnya
" Apa tidak sebaiknya, kamu cari laki laki lain saja? Dion itu playboy, dia lagi deket dengan Beby saja masih berani deketin kamu dan Fika bersamaan kan? ayah tidak ingin kamu sedih karena sikap dan ucapan Dion yang seenaknya" Ucap Bowo yang tidak tega melihat Sarah sedih karena sikapnya Dion yang mempermainkan perasaan anaknya
" Bunda setuju sayang, Dion pantasnya jadi temen biasa, bukan pasangan sayang, karena dia saja tidak bisa setia seperti ini, Fika kalo bukan anak kandung om Tomi, bunda yakin sekali Dion masih berusaha mendekati Fika, tapi alhamdulillah takdir yang membuat Dion berhenti mendekati Fika, bunda harap kamu tidak bodoh menyukai cowok playboy seperti Dion" Tegas Jihan yang tidak ingin melihat anaknya menderita, karena merasa dipermainkan oleh Dion
Sarah mendengar larangan dari Bowo dan Jinan cuman bisa menahan sedih, karena sudah dilarang mendekati Dion lagi supaya tidak dipermainkan oleh Dion semakin lama
Dion yang paling malas pagi pagi ketemu dengan Intan, rela pagi pagi ketemu adik yang paling menyebalkan dalam hidupnya Dion.
" Mereka belum keluar dari kamar, ngapain saja sih, tikus kecil itu juga ngapain sih pakai tidur di kamarnya Fika jadi tidak bisa modusi Fika kan" Batin Dion kesal, karena Fika minta Intan nginep didalam kamarnya.
" Dion ngapain didepan kamarnya Fika nak?" Tanya Tomi saat lewat kamarnya Fika
" Eh papi, mau bangunin Fika dan Sarah, mereka lama sekali, takut kesiangan ke sekolah papi" Ucap Dion beralasan, tidak mungkin bilang sebenernya, bisa bisa masih pagi dimarahin oleh Tomi
" Selamat pagi papi dan selamat pagi buaya, pasti mau modusi karena Fika tuh" Ucap Intan tiba tiba keluar dari kamarnya Fika.
" Sembarangan kalo bicara tikus kecil" Protes Dion kesel, karena rencananya ketahuan oleh Intan
" Fika maafin kelakuan adik adik kamu yah nak, mereka selalu begitu setiap hari, tapi dasarnya mereka saling peduli dan sayang" Lanjut Tomi berusaha memaklumi pertengkaran Dion dan Intan.
" Iyah papi, insya Allah Fika lebih mengerti kebiasaan mereka" Ucap Fika berusaha santai, Fika bahagia sekali karena akhirnya punya adik cowok dan adik cewek yang akan menemani hari harinya Fika.
" Sarapan yuk anak anak, kalian kan akan sekolah, jadi sekarang sarapan dulu" Lanjut Tomi melihat Dion dan Intan buang muka
" Hayo ka Sarapan, jangan dilihat buaya bisa bisa matanya sakit ka." Ledek Intan senyum bahagia, karena melihat wajah keselnya Dion setiap kali keinginannya diganggu oleh Intan.
Fika cuman geleng geleng kepala melihat kelakuan Dion dan Intan, ternyata dirumahnya pun sama, ribut juga tapi Fika ingat ucapan Intan supaya tidak risih dengan ucapannya Dion demi menjaga perasaan Tomi tidak sedih melihat anaknya tidak nyaman dirumahnya
Dilain sisi, Pertama kalinya Gea sedih bangun tidur tidak ada Fika sama sekali, Gea masih belum bisa ikhlas membiarkan Fika tinggal bersama Tomi.
" Andaikan bisa hak asuh, sepenuhnya saya yang pegang, pasti saya tidak akan membiarkan Fika tinggal di sana dalam waktu tiga hari." Batin Gea tidak ikhlas harus jauh dari anaknya
" Pagi sayang, enaknya sarapan apa yah?" Tanya Yono sambil peluk Gea yang melamun di meja makan
" Ayah mau makan apa?" Tanya Gea membiarkan Yono naik naik kepuncak gunung
" Sarapan nasi goreng saja deh, aku yang buat kan teh hangatnya yah." Lanjut Yono yang masih betah naik naik kepuncak gunung, padahal tadi sebelum keluar kamar sudah mendapatkan vitaminnya.
" Aaahhh, Iyah ayah, sudah ah, sarapan sekarang bisa bisa nahan lapar aku." Lanjut Gea, tidak bisa menahan lagi untuk tidak mengeluarkan suara merdunya.
" Maaf maaf" Lanjut Yono yang masih ingin minta jatah, tapi harus sabar karena toko harus buka sebentar lagi.
Yono membiarkan Gea membuatkan nasi goreng, dan tidak lagi ganggu Gea masak bisa bisa tidak jadi sarapan karena Gea kesel.
Dilain sisi, Pertama kalinya Fika sarapan bersama Tomi ayah kandungnya, dan sarapan bersama kedua temen barunya yang sekarang berstatus adik tiri.
" Fika berangkat ke sekolah bareng saya dan Intan yah?" Tanya Dion yang ingin berangkat bersama Fika walaupun harus ada Intan yang pasti akan ganggu niat Dion.
" Pasti mau modus? isengin ah, kasihan juga dilarang terus?" Batin Intan sudah hafal keinginan Dion.
" Boleh juga, kasihan papi jika harus antar ke sekolah baru ke kantor nya, yah tidak masalah bang kita bareng abang, bagaimana ka Fika mau kan bareng abang?" Tanya Intan sengaja, Intan sengaja mendukung keinginan Dion, padahal ada niat untuk ledekin Dion.
" Tidak Intan terimakasih, ka Fika mau bareng papi ke sekolah, boleh kan papi anterin Fika ke sekolah?" Tanya Fika melihat Tomi yang menikmati masakannya Anggun
" Tentu boleh nak, jangan kan Fika yang diantar ke sekolah, tapi Dion dan Intan juga boleh kok untuk bareng, ke sekolah juga." Ucap Tomi yang seneng seneng saja jika anak anaknya mau dianterin ke sekolah, dan pulangnya dijemput oleh Tomi.
" Yah sudah deh, Intan juga bareng papi ke sekolah, maaf yah bang kita bareng papi saja." Lanjut Intan sengaja, Intan memang ingin kerjain Dion, seolah olah dukung keinginan berangkat bersama Dion padahal menolaknya
" Yah tidak masalah, jika kalian ingin bersama ayah ke sekolah, kan masih ada pulang sekolah yang bisa bareng" Lanjut Dion yang tidak mempermasalahkan tidak jadi bareng, karena jika protes pasti dimarahin oleh Tomi.
" Yah sudah anak anak, ini ada cemilan, tadi mami beli didepan untuk kalian makan." Ucap Anggun sengaja beli tiga makanan, Anggun berusaha bersikap adil dan tidak pelit ke Fika.
' Terimakasih mami" Lanjut Fika, Dion, dan Intan. bersamaan
Fika, Dion, dan Intan. melanjutkan sarapannya lagi, sebelum berangkat ke sekolah, walaupun kesel tapi Dion berusaha untuk tidak kesal karena ajakannya ditolak oleh Fika
Dilain sisi, Beby yang tahu Dion dan Fika saudara tiri, merasa bahagia sekali karena akhirnya saingan untuk mempertahankan hubungannya tidak ada saingan lagi.
" Sekarang saya satu satunya perempuan yang disayang Dion, harus bisa mempertahankan Dion malu dong jika putus, apa lagi Dion terkenal playboy di sekolah." Ucap Beby yang rela mempertahankan hubungannya, karena Beby yakin bisa meluluhkan buaya seperti Dion dan bisa membuat Dion setia dengan satu cinta.
Dilain sisi, Fika seneng sekali ke sekolah diantar oleh Tomi, ayah kandungnya yang selama ini tidak ketemu dengan Fika.
" Sore kalian mau jalan jalan kemana?" Tanya Tomi yang ingin menghabiskan waktu bersama anak anaknya
" Belum tahu papi, memangnya kenapa?" Tanya Fika melihat Tomi bawa mobilnya
" Bagaimana kalo kita ke taman kota? papi ingin sekali bisa menikmati jalan jalan malam, kuliner bersama ketiga anak papi?" Tanya Tomi yang ingin merasakan jalan jalan di taman kota
" Ide yang bagus, boleh juga setelah kita belajar yah ka, bisa jalan jalan santai sekeluarga " Ucap Intan yang setuju ke taman kota
" Iyah setelah belajar, supaya jalan jalannya tidak kefikirann dengan pelajaran besok, supaya jalan jalannya bisa santai" Lanjut Fika yang ikutan setuju untuk jalan jalan di taman kota.
" Yah sudah setelah ayah pulang kerja, kita ajak Dion dan mami juga yah, untuk kuliner di taman kota." Lanjut Tomi bahagia sekali, karena Intan dan Fika mau diajak jalan jalan ke taman kota
Tomi melihat kedua Putri nya sangat kompak, dan akur merasa bahagia sekali, karena tidak sulit ajak anak anaknya jalan jalan bersama.
Dilain sisi, Dion sampai duluan ke sekolah, langsung masuk kedalam kelasnya ternyata Fika belum sampai di sekolah juga
" Apa mereka terjebak macet yah? membuat mereka telat sampai sekolah" Batin Dion kesel karena niat mau modusi kakaknya gagal, karena Fika belum muncul juga di kelasnya.
Dion langsung duduk di bangkunya sambil menunggu kedatangan Fika
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!