Gadis itu menangis di bawah selimut saat mendengar sang ayah yang sangat cintai meninggal dunia,setelah beberapa tahun lalu ibu nya meninggal,kini ia harus merasakan kembali pahitnya ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi.
"Daisy! keluar! dasar anak tidak tahu diri!" teriak seseorang di balik pintu kamar.
"hikss hikss iya ma" Daisy,nama gadis yang baru saja menjadi anak yatim piatu ini membukakan pintu kamarnya,menampilkan perempuan paruh baya yang sedang menahan emosinya.
"sedang apa kau di dalam sana?! setidaknya bantu aku mengurus pemakaman ayahmu" teriak Mona,ibu tiri Daisy.
"hikss iyaa ma hiks" ucap gadis itu dengan terbata-bata.
"berhenti menangis! cepat keluar! ingat ayahmu sudah meninggal,jika kau ingin melanjutkan sekolah mu patuhi semua perkataanku! Bahkan ibu mu membeli rumah ini dari uang yang perusahaanku hasilkan!"
"hikss i-iya ma,aku akan melakukannya"
"dasar anak pembawa sial!" ucap Mona,lalu pergi begitu saja meninggalkan Daisy yang masih menangis.
...***...
Daisy adalah anak dari Robert dan Alisha, sedangkan Mona adalah istri pertama Robert,bagaimana bisa begitu? ya,ini di mulai saat perusahaan Kakek Daisy mengalami kebangkrutan,Robert selaku anak pertama di paksa menikahi putri kolega ayahnya untuk kepentingan perusahaan,kebetulan saat itu Robert sudah menjalin hubungan dengan Alisha,namun Robert tidak bisa menolak kehendak ayahnya yang lalu menyetujui pernikahan berlatar belakang bisnis tersebut dengan satu syarat Mona harus menerima jika dirinya akan di madu dengan Alisha,Mona yang saat itu sangat mencintai Robert menerima syarat tersebut,walaupun ia harus menentang orang tuanya yang tidak setuju kalau anaknya dimadu.
Mona memiliki 1 anak perempuan dari Robert,selang satu tahun,Alisha pun hamil lalu melahirkan Daisy,singkatnya Daisy memiliki ibu dan kakak tiri yang saat ini sedang bersekolah di luar negeri.
Setelah kepergian orang tua nya,Daisy yang memang tidak pernah di anggap anak oleh Mona,ia selalu mendapatkan perlakuan buruk,bersekolah di sekolah biasa,fasilitasnya di cabut kecuali handphone dan rumah yang ia tempati saat ini,rumah warisan dari mendiang ibunya.
Gadis itu menangis setiap malam,merindukan ayah dan ibu nya yang mungkin sudah berada di surga "ayah.. ibu aku merindukan kalian ,kenapa kalian tidak membawaku juga ke atas sana" lirih Daisy sambil menatap langit malam yang terasa dingin.
Ia merasa dunia sangat tidak adil,di akhir masa SMA nya ia harus merasakan pahit yang teramat pahit,mana yang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah? bohong,tiga tahun ini adalah tahun tersulit bagi Daisy,ia bahkan tidak bisa menjalin hubungan seperti kebanyakan remaja lainnya.
Jika bisa memohon,ia ingin kembali ke masa lalu saat ayah dan ibu masih bersamanya,sekarang rumah besar ini terasa begitu sepi,bahkan Mona dengan tega membiarkan Daisy hidup sendiri di rumah besar ini,namun ia masih beruntung,Mona tidak menyeret Daisy untuk pindah ke rumahnya,gadis itu tidak bisa membayangkan jika harus tinggal satu atap dengan ibu tiri yang menurutnya seperti iblis itu,lebih baik tinggal di rumah besar ini sendirian dari pada tersiksa di rumah menakutkan milik Mona,setidaknya ia masih bisa menjaga kesehatan mentalnya jika tinggal jauh dari ibu tiri yang menakutkan itu.
...🍒🍒🍒...
Gadis itu terburu setelah melihat jam dinding di rumah nya menunjukan pukul 07.30 'sial aku terlambat' pikirnya.
Daisy Gabriella,tumbuh menjadi wanita berparas cantik seperti ibunya,wanita yang ceria namun menyimpan banyak cerita buruk dimasa lalu.
Setelah kepergian orang tuanya,tepatnya saat ia sedang melanjutkan study di salah satu universitas di kota ini,ia memilih menjual rumah peninggalan ibunya,dengan alasan rumah nya terlalu besar untuk ditempati seorang diri,namun alasan lainnya tidak lain dan tidak bukan adalah ekonomi,biaya kuliah yang tidak bisa di bilang sedikit mendorong Daisy untuk menjual rumah itu kepada ibu tirinya-Mona.
Karena setelah Daisy lulus SMA,Mona tidak pernah memberikan uang bulanan untuk anak tirinya itu,alhasil ia harus bekerja part time sepulang kuliah.Dan,disini lah sekarang dia tinggal,perumahan sederhana yang tentunya dengan harga yang jauh lebih murah dibanding rumah nya dahulu,rumah dengan 2 kamar berukuran kecil yang ia rombak menjadi 1 agar lebih luas,kamar mandi,dapur serta ruang tengah yang hanya cukup untuk 2-3 orang saja.
Sisa uang penjualan rumah ia gunakan untuk melanjutkan kuliah,dan sisanya lagi ia simpan untuk di tabung,karena memang harga rumah nya dulu masih tinggi,kurang lebih ia mendapat 2 milyar rupiah dari hasil menjual rumah tersebut dan langsung ia belikan rumah ini seharga 200 juta beserta beberapa perabot dan tentu saja sedikit perombakan yang jika di totalkan sekitar 300 juta untuk membuat rumah ini menjadi seperti apa yang diinginkan Daisy,maklum jaman sekarang bahan bangunan dan tukang nya pun mahal.
"Bagaimana bisa kau terlambat Daisy?" ucap Rayan,supervisor Daisy.
"Maaf pak,tadi saya terjebak macet" jelas Daisy.
"Alasan yang sangat klise,langsung ke resto ya ada Lea yang membantu mu"
"Baik pak,terimakasih" Daisy menundukan kepalanya memberi hormat,lalu dengan cepat pergi ke loker untuk berganti pakaian.
...***...
Hari ini hotel full pengunjung yang otomatis membuat restoran pun dipenuhi tamu yang akan mengisi perutnya,sejak tadi Daisy belum bisa mengistirahatkan kakinya,gadis itu bolak-balik ke kitchen untuk mengambil pesanan para tamu,belum lagi piring dan beberapa alat makan lainnya yang harus di poles sebelum digunakan.
"Akhirnyaaaa istirahat juga" setelah sekian jam bertarung di restoran,ia dapat mengisi perutnya di kantin karyawan yang sudah di sediakan pihak hotel.
"Menu hari ini apa pak?' Tanya Daisy kepada petugas kantin.
"Hari ini menunya bagus-bagus,ada ayam bakar dan juga sambal kecap,lalu puding cokelat sebagai dessert"
"Wahh lezat sekali" ucap Daisy sambil melihat beberapa menu makanan yang ada di etalase,beruntung sekali hari ini makanannya sangat masuk ke lidah lokal Daisy,tak jarang menu karyawan di sini menyuguhkan makan yang menurut Daisy aneh,karena memang Daisy kurang suka makanan luar,ia lebih suka makanan lokal yang berempah "uang jajan hari ini aman ya pak hahaha" ucap Daisy kepada petugas kantin yang hanya dibalas dengan cengiran oleh bapak kantin.
Daisy menikmati makan siangnya nya dengan tenang sambil menonton televisi yang di sediakan di kantin "wah Daniel ini bagus sekali karir nya,wajahnya juga tampan" gumam Daisy saat melihat berita selebriti yang sedang di tayangkan.
...***...
"Daisy,boleh aku minta tolong?" tanya Lea.
"Mmm tentu"
"Ada orderan di room,bisa kah kau menggantikanku mengantar pesanannya? pekerjaanku banyak sekali hari ini" ucap Lea dengan lesu.
"Oke,sebagai balasan karena kau sudah menghandle pekerjaan ku tadi pagi" ucap Daisy dengan ramah.
"Terimakasih Daisy,kau yang terbaik" ucap Lea dengan menunjukan kedua jempol tangannya.
Daisy pergi ke kitchen untuk mengambil pesanan,lalu berjalan menuju lift karyawan "kamar 1002,kalau begitu aku harus ke lantai 10" guman Daisy.
Ting
Daisy berjalan menuju kamar 1002 yang berada di sayap kiri dari service room,namun langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang ada di hadapannya.
"Kakak?" sapa Daisy.
"Hmmm,lanjutkan saja pekerjaanmu jangan sampai orang lain tau kamu adikku" ucap Samantha-kakak Daisy.
"Baik kak" Samantha pun pergi dengan tatapan sinis, 'tunggu! kakak baru saja keluar dari kamar 1002,sedang apa kakak disini? siapa yang ada di dalam?' pikir Daisy.
tok tok tok
"Room service" ucap Daisy,namun tidak ada jawaban,setelah tiga kali memanggil tetap tidak ada jawaban dari dalam,Daisy meminta tolong untuk memanggilkan room supervisor karena ia tidak memegang master key.
"Terimakasih pak" ucap Daisy kepada room supervisor karena telah membukakan pintu.
"Permisi,room service" ucap Daisy,gadis itu berjalan ke dalam kamar dangan perlahan-lahan,sepertinya ada orang yang sedang tidur.
Dengan perlahan ia menyimpan makanan di atas meja,lalu berbalik untuk keluar dari kamar itu,namun sial,karena keteledorannya ia menjatuhkan sebuah jam tangan milik tamu yang berada di atas meja.
"Astaga bodoh sekali!!!" pekiknya dengan suara pelan,orang yang sedang tidur itu pun tiba-tiba terbangun karena mendengar suara berisik.
"Euuggghh" suara khas bangun tidur keluar dari mulut orang itu,Daisy panik bukan main,karena jam tangan yang terjatuh tadi terlihat sedikit pecah.
"Siapa kamu?!" tanya orang itu dengan penuh emosi.
"Maaf tuan,saya tidak sengaja menjatuhkan jam tangan ini-" Daisy menundukan kepalanya,namun belum selesai berbicara perkataan Daisy pun sudah terpotong.
"Kanapa aku telanjang?!" teriak orang itu yang memang ia tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi dada bidangnya,hanya selimut hotel yang membalut bagian bawah tubuhnya.
'Mana aku tahu,mungkin kamu tidur dengan kakakku,tunggu suara ini sangat tidak asing di telinga ku' pikir Daisy,lalu dengan ragu-ragu ia menaikan kepalanya.
"Daniel!!!" 'aktor tampan yang sedang naik daun ini tiba-tiba muncul di hadapanku,astaga mimpi apa aku semalam,tampan sekali'
"Jawab pertanyaanku! kenapa aku telanjang?!" teriak Daniel frustasi.
"Maaf saya tidak tahu tuan,saya hanya mengantarkan pesanan ini"
"Kalian pasti sekongkol kan?!"
"Ti-tidak tuan,saya berani sumpah" ucap Daisy.
"Diam disini jangan berani keluar,menghadap lah ke jendela!" perintah Daniel.
"Baik tuan"
Setelah beberapa menit Daniel sudah kembali memakai pakaian yang sebelumnya berserakan di lantai.
"Ikut aku!" ucap Daniel.
"Ehh kemana ? aku masih harus bekerja"
Dengan kasar Daniel menggusur tangan Daisy,namun keduanya di hadang oleh room supervisor yang sedang bertugas "maaf tuan ada masalah apa ya?" tanya supervisor itu dengan ramah.
"Aku mau wanita ini di pecat karena sudah berbuat lancang!"
"Baik tuan,kita bicarakan di bawah ya"
"Tapi pak,aku tidak melakukan apa-apa" bela Daisy.
"Daisy! lebih baik kau ikut ke bawah,kita bicarakan apa yang terjadi"
'Sialan!' batin Daisy,Gadis itu menatap sinis kepada Daniel 'awas saja kalau sampai aku di pecat'
...🍒🍒🍒...
"tapi pak,aku tidak melakukan apapun selain menjatuhkan jam tangan tuan Daniel" ucap Daisy,matanya terlihat sudah berkaca-kaca.
"Bohong! kalau ada masalah kepada karir ku,aku pastikan kau juga akan hancur!" ucap Daniel dengan penuh penekanan.
"tuan Daniel,sebelumnya saya mohon maaf atas ketidak nyamanan yang di alami tuan,namun,untuk memecat karyawan yang belum tentu bersalah juga tidak bisa semena-mena,dan untuk urusan jam tangan yang pecah itu,karena itu murni kesalahan karyawan kami maka hotel akan bertanggung jawab dengan memotong sebagian gaji Daisy"
gadis itu kesal bukan main,ternyata seorang Daniel louise alexander adalah orang yang sangat menyebalkan,mungkin kalau bukan karena tampangnya itu ia tidak mungkin bisa menjadi aktor papan atas seperti sekarang.
Dering telpon berbunyi dari kantong celana Daniel,dengan segera laki-laki itu mengangkat telponnya,namun saat seseorang di sebrang sana berbicara raut wajah Daniel menjadi berubah,terlihat menjadi sangat emosi dari sebelumnya.
"kau akan berurusan denganku!" ucap Daniel sambil berlalu pergi tanpa berbasa-basi..
"Daisy,ada apa sebenarnya ini?"
"aku juga tidak mengerti pak,saat aku masuk dia memang sudah telanjang dada" ucap Daisy lemas.
"tapi maaf aku harus memotong gajimu untuk ganti rugi jam tangan mahal itu"
"tidak masalah,karena itu murni kesalahanku"
...***...
Daisy pulang ke rumah dengan keadaan lemas,bagaimana bisa ia berurusan dengan aktor tak tahu malu itu,ah iya,gadis itu baru ingat kalau Samantha lah yang keluar dari kamar 1002,ia harus menemuinya sekarang juga.
setelah memesan taxi,sampai lah ia di depan rumah mewah bercat putih dengan pilar besar di kedua sisinya,rumah ibu tiri sekaligus rumah kakak nya-Samantha.
Daisy menghembuskan nafasnya kasar,jika bukan karena masalah ini,ia tidak sudi berdiri disini. beberapa petugas keamanan menyambut hangat kedatangan Daisy,namun ia belum bisa masuk karena harus ada izin dari sang tuan rumah. beberapa menit kemudian Samantha pun keluar.
"Mau apa kau kesini?" tanya Samantha ketus.
"kakak tidak mempersilahkan aku masuk dulu?"
"tidak perlu,disini saja"
"baik,aku hanya ingin bertanya bagaimana kakak bisa keluar dari kamar aktor itu?
" apa maksud mu?"
"aku berbicara tentang Daniel,aktor yang sedang naik daun itu"
"ahhh,memang apa masalahmu?"
"aku hanya ingin kakak berbicara padanya,kalau aku tidak tahu menau bagaimana dia bisa telanjang di kamar hotel itu"
"cihhh,bukan urusanku!" ucap Samantha lalu pergi dari meninggalkan Daisy.
"Kakak!!!! kakak!! sial!" teriak Daisy.
...***...
"breaking news,berita hari ini datang dari aktor tampan Daniel Louise Alexander yang baru saja terjerat kasus skandal bersama model cantik berinisial 'S',foto mesra keduanya saat berada di sebuah kamar hotel bocor di sosial media,berikut cuplikannya"
uhuk uhukkk
Daisy tertegun saat melihat berita di pagi hari ini,ternyata dugaannya benar,laki-laki itu tidur dengan kakak perempuannya,lalu kenapa dia seperti orang bodoh yang menuduh Daisy melakukan hal tidak senonoh kepadanya? 'huh munafik'.
Sepajang perjalanan menuju hotel tempatnya bekerja Daisy terus memikirkan kasus yang menjerat kakaknya dan aktor tampan itu,ia memang tidak suka kepada Samantha,namun di saat seperti ini ia juga sadar kalau mereka saudara satu ayah yang notabene nya mereka adalah saudara kandung.
"ah Daisy!!!" sapa Lea.
"hmm ada apa? kenapa dengan muka mu?"
"gawat!!! kau baru saja di panggil oleh manager"
"hah? memang aku salah apa?"
"entah lah aku juga tidak tahu,namun kau harus segera pergi ke ruangannya sekarang"
"hmmm baiklah,terimakasih Lea"
Dengan perasaan bercampur aduk Daisy pergi menuju ruangan manager 'semoga tidak terjadi apa-apa'.
"permisi pak"
"ya,masuk"
"maaf pak,anda mencari saya?"
"ah ya,ada yang harus kalian bicarakan?"
"hah kalian?"
"ya,kau dan aku" ucap seseorang yang sedang duduk di sofa tamu,orang itu mengenakan masker dan topi seperti buronan,dan satu orang lagi mengenakan setelan jas.
"Daisy duduk" ucap manager.
"b-baik,maaf anda siapa? apa kita ada urusan?" tanya Daisy kepada dua orang itu,lalu laki-laki yang mengenakan masker membuka topi dan maskernya.
"Da-daniel" Daisy terkejut 'mau apa lagi orang ini'
"to the point saja,kau yang menyebarkan fotoku dan model itu kemarin?"
"apa?! bagaimana anda bisa bicara seperti itu tuan?!" ucap Daisy tak terima dengan tuduhan itu.
"kalian berdua sekongkol kan?"
"astaga! maaf jika aku sedikit kasar,bagaimana bisa orang berpendidikan seperti mu menuduh orang tanpa bukti seperti ini,ini sama saja dengan pencemaran nama baik!"
"nona Daisy harap tenang" ucap Laki-laki yang berada di sebelahnya,sepertinya ia adalah manager Daniel sialan ini.
"maaf pa,saya tidak ada waktu untuk meladeni aktor gila ini,lebih baik saya bekerja"
"apa kau bilang aktor gila?!"
"iya! kau aktor gila sialan!"
"Daisy, tenangkan emosimu" ucap manager hotel.
"maaf pak,tapi orang ini sudah membuat saya marah!"
"Daisy,saya ingin meminta maaf sebelumnya tapi sepertinya kau harus berhenti bekerja mulai hari ini" lanjut manager hotel.
"apa?! tapi aku tidak melakukan apapun pak"
"saya tidak bisa mentolelir karyawan yang melanggar privasi tamu,jadi mohon mengerti"
senyuman iblis terlihat dari wajah tampan sang aktor membuat Daisy muak,marah dan rasanya ingin menendang wajah tampannya itu.
"baiklah,saya berhenti terimakasih sudah mempercayai saya selama ini" ucap Daisy lalu bangun dari tempat duduk nya.
"kau akan pergi begitu saja?! bukankan kau harus meminta maaf kepada ku?" tanya Daniel.
"cihhh,aku tidak meminta maaf untuk kesalahan yang tidak pernah aku lakukan!" ucap Daisy dengan tegas lalu pergi dari hadapan mereka.
"dimana dia tinggal?" tanya Daniel kepada manager hotel.
"aah maaf tuan saya tidak bisa memberi tahu informasi karyawan"
"ohhh begitu ya,tapi dia bukan karyawan hotel ini lagi" ucap Daniel sambil menerima amplop yang dikeluarkan oleh managernya lalu ia simpan di atas meja sebagai sogokan.
"ahhh anda tidak perlu seperti ini tuan" ucap Manager hotel "biar saya menghubungi departemen f&b untuk meminta cv Daisy" lanjutnya.
"baiklah aku tunggu"
'Daisy... gadis gila itu harus membayar apa yang sudah dia lakukan kepadaku'
...🍒🍒🍒...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!