NovelToon NovelToon

Pewaris Tahta Surgawi

Awal mula menuju jalan Kultivator

Di dalam hutan belantara terdengar seorang pria paruh baya yang sedang berbicara kepada putranya.

"Chen Feng! Ayah akan masuk kedalam hutan untuk mencari kayu bakar, mungkin Ayah agak lama. Jadi kau jangan terlalu jauh mencari jamurnya. Cari secukupnya saja untuk makan kita malam ini" ucap ayah Chen Feng yang sudah bersiap siap untuk melangkah pergi

Chen Feng yang mendengar peringatan dari sang ayah pun langsung mengangguk cepat..

"Iya ayah! Ayah juga harus berhati hati saat berada di dalam hutan" jawab Cheng Feng kepada Ayahnya.

Dan setelah melihat kepergian sang ayah, tak lama kemudian Chen Feng juga melangkah pergi menuju ke sisi hutan yang lain untuk mencari jamur yang dia inginkan..

Jamur di dalam hutan terlihat sangat banyak, sehingga Cheng Feng merasa gemas ingin segera mengambil jamur itu sebanyak banyaknya.

Dan setelah dirasa jamur yang dia cari sudah cukup untuk santapan makan malam ini. Cheng Feng pun memutuskan segera pergi menemui sang ayah yang juga masih berada di dalam hutan itu.

Saat sedang menyusuri hutan belantara menuju ke tempat keberadaan sang ayah. Tiba-tiba saja tanpa sengaja Cheng Feng malah terperosok masuk kedalam sebuah lubang yang sangat dalam...

Sungguh Cheng Feng merasa terkejut, tapi dia juga heran karena ketika jatuh dan masuk kedalam lubang itu, tubuhnya tidak mengalami luka sedikit pun...

Chen Feng yang panik mulai melihat ke sekeliling untuk mencari jalan keluar dari dalam lubang itu. Chen Feng mencoba memanjat keatas, akan tetapi ia selalu gagal, karena lubang itu terlalu dalam. Sehingga berulang kali ia hendak naik keatas dia pun selalu terjatuh.

"Aduh! Bagaimana aku bisa keluar dari lubang ini?" tanya Cheng Feng di dalam hatinya.., "Aku tidak ingin ayah sampai khawatir karena mencari keberadaanku" ucap Chen Feng kembali.

Hingga tak kemudian. Tiba-tiba saja ada suara lemah yang terdengar dari kejauhan..

"Hai anak muda...! Kemarilah jika kau ingin keluar dari lubang ini."

Chen Feng terkejut setengah mati mendengar suara itu. Dia mencoba menelisik sekitar lubang untuk mencari suara siapa itu.

"Siapa! ... suara siapa itu?" tanya Chen Feng tanpa rasa takut sedikit pun.

"Kemarilah Nak! Di belakangmu" jawab suara itu yang terdengar tua dan lemah.

Chen Feng pun menoleh kebelakang, tapi yang dia lihat hanya ada dinding batu yang berada tepat di belakangnya.

Kemudian Chen Feng dengan berani bertanya kepada asal suara itu.

"Siapa disana? "tanya Chen Feng penasaran.

"Di sini Nak! Ayo sentuhlah dinding batu itu" perintah suara tersebut kepada Chen Feng.

Dan dengan berhati-hati Chen Feng pun menyentuh dinding batu itu, dan hingga detik kemudian...

Criiiinnnggggg........

Tiba-tiba saja hanya dalam sekejab mata Chen Feng sudah berada ditempat yang berbeda.

Chen Feng benar-benar merasa terkejut, kaget,sekaligus heran, melihat situasi yang dia alami.

Akan tetapi, belum selesai rasa terkejutnya, tiba-tiba Chen Feng dikejutkan kembali dengan munculnya suara tawa yang sangat menggelegar.

"Hahaha.... hahaha.... bagus... bagus.. bagus.. anak muda, setelah sekian ribu tahun, aku dapat melihat makhluk lain, hahaa.... hahaa.... "

Kemudian Chen Feng melihat sekeliling tapi dia tidak menemukan siapapun, laluChen Feng kembali bertanya.

"Siapa di sana yang berbicara? Setan, hantu, atau apapun itu muncullah. Aku tidak takut?" teriak Chen Feng dengan lantang.

"Bagus!Bagus anak muda! Memang harus begitu semangat anak muda. Tidak mengenal takut akan apapun, sangat cocok sebagai penerusku." ucap suara itu kepada Chen Feng.

Tiba tiba samar samar muncul seberkas sinar yang berubah menjadi bayangan seorang pria tua, namun terlihat sangat gagah...

Chen Feng yang melihat kehadiran bayangan itu pun langsung bersiap siap sambil memegang sebuah batu ditangannya..

"Siapa! .. siapa kamu?" tanya Chen Feng tanpa rasa takut sedikitpun.

kemudian bayangan tua itu pun berkata kembali.

"Tenang, tenang anak muda! Aku tidak akan menyulitkanmu, justru aku akan membantumu untuk keluar dari tempat ini,"

Dengan perasaan tidak ada kecurigaan di hatinya. Chen Feng pun bertanya kepada sosok bayangan itu.

"Apa benar Kakek akan membantuku? Kalau begitu bantulah aku agar dapat keluar dari tempat ini. Aku tidak ingin membuat ayahku menjadi khawatir karena mencariku."

"Tenang anak muda! Ayahmu aat ini masih mencari kayu bakar didalam hutan, orang tua ini pasti akan mengeluarkanmu dari tempat ini. "

"Benarkah! Kalau begitu terimakasih kakek," ucap Chen Feng merasa lega.

" Oh ya! Kalau orang tua ini boleh tahu. Siapa nama anak muda ini?"

"Namaku adalah Chen Feng kek,"

"Chen Feng! Wah, nama yang bagus. " jawab orang tua itu tersenyum sambil manggut manggut.

Kemudian orang tua itu mengitari Chen Feng hingga berkali kali dan menatap lekat kearah Chen Feng.

Setelah selesai mengitari Chen Feng. Orang tua itupun berkata kembali.

"Bagus... bagus..! Aura yang bagus, tulang yang bagus, dan sifat yang bagus. Sangat cocok sekali untuk menjadi pewarisku" ujar orang tua itu di dalam hatinya sambil menyunggingkan seringai tipis.

Chen Feng yang melihat kearah bayangan orang tua itu menjadi bertanya tanya.

"Kakek! Sedari tadi kakek terus melihatku dari bawah sampai atas, sebenarnya ada apa Kek? Lalu kapan kakek mau membantuku untuk keluar dari tempat ini?" tanya Chen Feng merasa tidak sabar.

"Sabar anak muda! Jangan terburu buru seperti itu, Sekarang minumlah air ini," ucap bayangan sosok itu memberikan Chen Feng secangkir air.

"Tidak kek! Aku tidak haus, hatiku tidak merasa tenang kalau aku belum keluar dari tempat ini."

"Tenanglah anak muda. Orang tua ini ingin memberi nasehat kepadamu.Dimasa depan nanti jika kau memiliki masalah sesulit apapun dan seberat apapun, walaupun kamu sendirian tidak ada yang menemani. Ingatlah pesan orang tua ini. Orang tua ini berpesan kepadamu, dan tanamkanlah ketenangan di dalam hatimu, apakah kamu mengerti Chen Feng?" tanya bayangan orang tua itu kepada Chen Feng.

Chen Feng terdiam sambil merenungi ucapan dari orang tua itu, dan mencoba untuk tetap tenang.

"Benar Kek! Benar apa yang kakek katakan. Kalau aku harus tetap tenang." jawab Chen Feng mulai mengerti perkataan dari bayangan tua itu.

Setelah itu hening...

Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat. hingga tak lama kemudian, Chen Feng mulai membuka obrolan bertanya kepada bayangan orang tua itu.

"Kek....! Kalau boleh tahu, nama kakek siapa? Kakek itu manusia, hantu, Dewa atau apa? Lalu kenapa kakek berada disini? Sudah berapa lama kakek di sini?" tanya Chen Feng penasaran.

Mendengar pertanyaan Chen Feng yang terlalu banyak. Bayangan kakek tua itu pun langsung tertawa terbahak bahak.

"Hahaha..... haha..... haha........! Sabar anak muda. Jangan terburu buru. Orang tua ini pasti akan memberitahumu satu persatu, nama orang tua ini adalah Ji Liu San, soal siapa orang tua ini, belum saatnya kamu mengetahuinya, karena kamu belum memperoleh kekuatan untuk mengetahuinya"

Chen Feng mengangguk mendengar jawaban dari bayangan orang tua itu,

"Jadi... aku harus memanggilmu apa kek? " tanya Chen Feng kembali

"Pertanyaan yang bagus anak muda, inilah salah satu syarat untuk kakek mengeluarkanmu dari sini."

Mendengar perkataan kakek tua itu Chen Feng terdiam, dan bergumam di dalam hatinya. "Apa sih maksud kakek ini?" tanya Chen Feng merasa bingung.

"Chen Feng?" panggil bayangan orang tua itu.

Membuat Chen Feng tersentak dari lamunannya, dan langsung menjawab panggilan itu.

"Iya Kakek,"

"Mulai dari sekarang kau akan menjadi muridku dan aku akan menjadi gurumu" ucap bayangan orang tua itu dengan tegas.

Lalu dengan cepat Chen Fengpun menjawab "Memangnya apa yang akan aku pelajari Kek? Aku hanyalah seorang putra dari pencari kayu bakar yang miskin. Tidak ada di dalam benakku, untuk ingin menjadi sesuatu yang lebih. Karena aku hanya ingin berbakti dan menjaga ayah dan ibuk. Hanya itu saja yang ada di dalam benakku Kek."

Mendengar perkataan Chen Feng. Kmudian bayangan orang tua itupun berkata kembali.

"Siapa bilang kau tidak pantas Chen Feng! Mulai hari ini juga aku pastikan akan membuatmu menjadi kuat dan juga menguasai semua ilmu yang aku miliki. Dan yang pertama yang akan kau pelajari adalah ilmu bela diri, seni Alkemis, serta seni formasi. Aku akan menjadikanmu orang yang kuat serta berguna bagi keluargamu di masa depan. kamu akan menjadi kultivator yang kuat yang bisa berumur panjang, apakah kamu mau itu? " tanya sosok bayangan tua itu kepada Chen Feng.

Dengan terbata bata. Chen Feng pun bertanya kembali.

"Seorang kultivator? Apa mungkin Kek? l Apakah orang miskin sepertiku bisa menjadi kultivator yang kuat? "tanya Chen Feng merass tidak yakin.

Membuat bayangan orang tua itu langsung tertawa terbahak bahak mendengar pertanyaan dari Chen Feng...

Bersambung.....

Menjadi seorang murid

Setelah tertawa terbahak bahak karena mendengar pertanyaan dari Chen Feng. Lalu bayangan orang tua itu pun langsung menghentikan tawanya..

"Miskin! Seorang kultivator tidak membutuhkan itu. Karena yang dibutuhkan kultivator adalah kesungguhan serta bakat, dan itu semua ada di dalam diri kamu Chen Feng, sekarang orang tua ini bertanya kepadamu, inginkah kau keluar dari tempat ini? "

"Tentu saja Kek. Aku ingin keluar dari tempat ini." jawab Chen Feng menatap lekat.

"Kalau begitu. Kau harus menyetujui salah satu syarat dariku ini tanpa rasa ragu sedikit pun."

Mendengar perkataan sosok bayangan tua itupun Chen Feng mengangguk patuh.

"Baiklah Kek. Aku bersedia menjadi untuk menjadi muridmu."

"Hahaha...... hahaha...... ! Bagus, sangat bagus! Tunggu apa lagi. Sekarang juga panggil aku guru." ucap sosok bayangan tua itu.

Lalu dengan bersemangat Chen Feng langsung berlutut sambil berkata "Murid memberi hormat kepada Guru. "

Dan tak kalah bersemangat pula, bayangan tua itu langsung berteriak.

"Wahai langit penghuni surgawi.Aku Jie Liu Shan akhirnya memiliki seorang pewaris untuk kekuataku. Dan aku bersumpah akan menjadikan dirinya seorang pria yang kuat , hebat, serta mengerikan melebihi dari masa kejayaanku dulu. Murid ku ini kelak akan menggemparkan langit dan bumi, tunggu dan lihatlah dia di masa depan." ucap sosok bayangan tua itu.

Melihat gurunya tampak bersemangat. Chen Feng juga ikut berkata dengan lantang.

"Guru! Aku. Chen Feng bersumpah akan menjadi murid yang taat, dan tidak akan mengecewakan guru di masa depan. Aku akan mewujudkan apa yang dicita citakan oleh Guru. "

Mendengar muridnya berkata seperti itu, Jie Liu Shan pun merasa tersentuh dan dia langsung mengelus kepala Chen Feng sambil berkata.. " Bagus... bagus! Itu baru muridku."

Kemudian Jie Liu Shan menyodorkan segelas minuman yang sedari tadi Chen Feng tidak mau meminumnya,

"Muridku. Guru memberikanmu minuman ini. Dan kau harus meminumnya dengan segera.Minumlah ini," ucapnya kepada Chen Feng.

Setelah itu tanpa rasa ragu. Chen Feng pun langsung meminumnya..

Gleg... gleg....

Habis sudah air di dalam gelas itu. Hingga beberapa saat kemudian, Chen Feng merasa ada yang aneh di dalam tubuhnya. Dia mulai berkeringat dan merasa kesakitan hingga berteriak keras..

"Guru! Apa ini? Aku merasa tubuhku menjadi terbakar! "

"Tenanglah Muridku. " jawab Jie Liu Shan sambil tersenyum.

"Sekarang.Ayo bersilalah kamu. Tenangkan hati dan pikiranmu. Rasakan dan biarkan cairan pembersih itu menyapu serta melancarkan meridian meridian milikmu. "

Mendengar perintah dari gurunya. Kemudian Chen Feng pun mengikuti apa yang gurunya perintahkan, dan benar saja setelah bersila tubuhnya menjadi nyaman seperti terlahir kembali.

Dia juga merasakan aliran kekuatan yang mulai masuk kedalam tubuhnya itu.Melihat hal itu Jie Liu Shan bahkan ikut terkejut. ketika melihat kecepatan pemahaman yang dimiliki oleh Chen Feng. Setelah itu Chen Feng pun berlatih seperti apa yang di ajarkan oleh gurunya itu.

"Anak yang hebat, sangat berbakat. Aku bahkan tidak pernah melihat anak yang berbakat seperti ini, hanya dengan penjelasan sederhana ia dapat memahami perkataanku secara benar, bahkan tanpa melakukan kesalahan sedikit pun. Sehingga kekuatan itu bisa masuk kedalam tubuhnya, Selama puluhan ribu tahun aku hidup, tidak pernah aku melihat anak yang seperti ini. bahkan orang orang hebat di alam surga sana tidak dapat melakukannya. Sepertinya aku tidak salah melihat potensi anak ini, tampaknya masa depan nya benar benar tidak terbatas." gumam Jie Liu Shan ambil melihat Chen Feng yang masih terus bersila memejamkan kedua matanya.

Tak lama berselang Chen Feng pun telah selesai dari latihannya.

"Guru! Aku sudah selesai. Sekarang aku merasakan jika tubuhku seperti dialiri kekuatan yang melimpah."

"Bagus Chen Feng. Kini kau audah mengerti apa yang guru ajarkan kepadamu."

"Terimakasih guru!" seru Chen Feng membungkuk hormat.

"Hei... Hei... tidak perlu berterimakasih. Pelajaran yang sedikit ini tidaklah ada artinya. Chen Feng karena kau telah menjadi muridku, maka guru ini akan memberikan hadiah kepadamu."

"Apa! Hadiah Guru? Apakah murid ini pantas menerimanya? Bahkan kita baru saja bertemu. Murid ini juga tidak ada melakukan apa apa untuk guru, lalu bagaimana bisa murid ini menerima hadiah dari Guru?" tanya Chen Feng merasa tak enak.

"Sudahlah sudah! Jangan berdebat dengan Gurumu ini. guru jelaskan kepadamu, tampilan gurumu ini hanyalah seberkas jiwa dari sisa sisa kekuatanku.Guru sudah menahannya beribu ribu tahun yang lalu, jadi kemungkinan tidak banyak lagi sisa waktu dari kekuatan ini, dan guru akan mempersingkat semuanya, "

Tiba tiba seberkas cahaya muncul di hadapan Chen Feng. Kemudian cahaya itupun menjadi sebuah cincin ruang. Pedang Dewa dengan aura kekuatan yang sangat mengerikan, kitab seni bela diri , kitab Alkemis, dan kitab formasi.

Chen Feng yang melihatnya pun merasa terkejut

"Guru! Apakah ini semua akan kau berikan untuk muridmu ini?" tanya Chen Feng tak yakin.

"Tentu saja." jawab sang Guru.

Lalu guru Jie Liu Shan pun memerintahkan Chen Feng untuk mempelajari beberapa halaman kitab yang dia berikan, agar dapat menambah pengetahuan dan kekuatan Chen Feng. Tanpa Chen Feng sadari jika dirinya sudah berada beberapa hari di dalam tempat dimensi itu, dan dia di ajarkan banyak jurus serta ilmu kekuatan jiwa sebelum memasuki ranah yang akan dia capai.

Setelah itu Guru Jie memerintah Chen Feng agar memasukkan semua hadiah yang dia berikan ke dalam cincin ruang itu menggunakan kekuatan jiwanya , tapi Chen Feng hanya diam tidak mengerti.

Membuat Guru Jie kembali berkata" Chen Feng! Kenapa kau hanya diam saja?"

"Guru! Maafkan muridmu yang tidak berguna ini. Tapi murid tidak mengetahui bagaimana cara memasukkan barang barang ini menggunakan kekuatan jiwa, bahkan murid ini tidak mengetahui apa itu kekuatan jiwa? "

"Hahha.. haha...! Kamu tidak salah muridku. Gurumu ini yang sudah salah karena tidak mengajarimu apa itu kekuatan jiwa. Sebenarnya semua orang itu memiliki kekuatan jiwa, tapi masalahnya hanya kuat atau rendahnya saja," ucap sosok bayangan itu.

Kemudian Guru Jie pun mendekati Chen Feng dan meletakkan jari telunjuknya ke dahi Chen Feng, sehingga seberkas cahaya masuk kedalam pikiran Chen Feng.

Chen Feng merasa seakan akan bisa melihat jauh ke depan, meningkatkan pendengarannya jauh dari manusia normal lainnya.

Lalu Guru Jie pun berkata kepada Chen FengFeng.

"Chen Feng! Kekuatan jiwa Guru sudah banyak berkurang, jadi hanya bisa memberimu sedikit kekuatan, maafkan Guru Chen Feng."

"Guru! Chen Feng lah yang harusnya meminta maaf. Apa yang telah Guru berikan hari ini, Murid ini tidak bisa membalasnya." ucap Chen Feng setelah selesai menerima sedikit kekuatan dari Gurunya.

"Untuk saat ini, Guru rasa cukup sampai di sini. Kamu harus berlatih sungguh sungguh di masa depan, jika kamu ingin berterimakasih kepada Guru. "

"Baik Guru! Murid ini akan berjuang untuk tidak mengecewakan Guru." kata Chen Feng menunduk hormat.

"Sudahlah! kamu harus menyelaraskan cincinmu dengan kekuatan jiwamu, agar kamu bisa memasukkan semua barang barang ini ke dalam cincin ruangmu"

"Baik guru." jawab Chen Feng semangat.

Setelah itu Chen Feng pun berkonsentrasi untuk memasukkan kekuatan jiwanya ke cincin ruangnya hingga tak lama kemudian...

Criiiinnnggggggg........

Semua barang barang itu dapat Chen Feng masukkan ke dalam cincin ruang tersebut..

"Chen Feng! Bersiaplah segera. Guru akan mentransfermu keluar dari ruangan di mensi ini, "

"Tapi bagaimana dengan Guru? " tanya Chen Feng tak tega meninggalkan Gurunya sendiri.

"Tenanglah Muridku. Guru tidak apa apa. Lagian Guru masih ada sedikit kekuatan dan tenaga untuk sedikit lagi memberikanmu pemahaman seni bela diri, Alkemis dan juga formasi, karena kamu telah menepati salah satu syarat, maka Guru akan menepati janji Guru untuk membantumu keluar dari sini, Chen Feng ingat pesan Guru, jangan pernah panik dalam mengatasi semua masalah, "

"Baik Guru! Murid ini akan selalu mengingat pesan dari Guru." jawab Chen Feng hormat.

"Tapi Guru! Bagaimana caraku agar aku bisa menemuimu lagi Guru? " tanya Chen Feng kembali.

"Dengan kekuatan jiwamu, rasakanlah keberadaanku,"

"Baik Guru, " jawab Chen Feng senang.

Kemudian Guru Jie Liu Shan menjulurkan tangannya hingg terbentuklah sebuah lingkaran portal.

"Chen Feng, masuklah ke dalam portal itu." perintah Guru Jie.

"Baik Guru, murid pamit kepada Guru. "

"Ya... ya... ya." jawab guru Jie tersenyum.

Hingga detik kemudian. Tiba-tiba Chen Feng sudah berada di tepi hutan tempat pertama kalinya dia berpisah dengan sang ayah....

Kematian kedua orang tua Chen Feng

Setelah berhasil keluar dari lubang yang sangat dalam itu, dan telah berada di tepi hutan. Chen Feng pun langsung menggunakan kekuatan jiwanya yang sudah dia kuasai sedikit untuk menemukan lokasi keberadaan sang ayah.

Dan ternyata ayahnya sudah pergi meninggalkan hutan karena hari sudah mulai gelap, hingga akhirnya Chen Feng juga memutuskan hendak pulang ke desa tempatnya dia tinggal bersama keluarganya.

Ketika ia hendak berjalan, Tiba-tiba suara gurunya kembali terdengar lagi..

"Cheng Feng! Terimalah mutiara ini." ujar suara itu.

Lalu terlihat seberkas cahaya yang menghampiri Chen Feng dan langsung memasuki dadanya. Setelah itu Chen Feng pun bertanya kepada Gurunya.

"Apa ini guru? "tanya Chen Feng penasaran.

"Itu adalah mutiara penyerap Qi, itu sangat berguna bagimu suatu saat nanti." jawab gurunya.

"Terimakasih Guru. " balas Chen Feng.

Setelah itu Chen Feng pun berjalan kembali menuju ke desanya. Tempat tinggal Chen Feng ini terletak di pinggir kota Lange, daerah miskin yang tidak diperhitungkan oleh penguasa kota Lange.

Kota Lange sendiri adalah bagian dari wilayah Kerajaan Xuan Yan. Di mana kota Lange adalah salah satu dari 4 kota besar yang ada di Kerajaan Xuan Yan. dan kota itu terdiri dari kota Jiannan, Kota Silian dan kota Jiu Fei adalah 3 di antaranya.

Singkat cerita, kini Chen Feng sudah hampir sampai di desanya, akan tetapi betapa terkejutnya Chen Feng ketika melihat kepulan asap yang begitu tebal yang berasal dari arah desanya.

Seketika itu juga. Chen Feng dengan panik berlari menuju ke desanya, dan sesampainya Chen Feng di desanya itu. Chen Feng melihat semua rumah sudah terbakar habis.Bahkan Feng sampai tidak mengetahui di mana rumah kedua orang tuanya. Dia mencari kesana kemari sambil berteriak seperti orang gila, untuk mencari kedua orang tuanya, Chen Feng membongkar puing puing rumah itu demi mendapatkan keberadaan ayah dan ibunya.

Hingga sampai beberapa saat kemudian. Terdengar suara wanita yang memanggil namanya.

"Feng Er itukah kamu?"

Chen Feng menoleh, melihat keasal suara ibunya. sambil menangis Chen Feng memeluk ibunya dan berkata "Dimana ayah? apa yang terjadi ibu?" Ibunya menunjuk kearah puing puing rumah, melihat itu Chen Feng pun membawa ibunya menuju ketempat yang lebih aman.

"Bu! Tunggu aku. Aku akan membawa ayah kemari,"

Setelah itu Chen Feng mulai melangkahkan kakinya ke arah yang di tunjuk oleh ibunya, Chen Feng membongkar puing puing rumah itu. Hingga tak lama.

"Ayah... ayah, sadarlah! Bertahanlah ayah,! Aku akan akan membawamu ketempat ibu." teriak Chen Feng merasa panik.

Lalu Chen Feng menggendong ayahnya dan berjalan kearah ibunya berada.

"Ayah, ibu, apa yang terjadi? " tanya Chen Feng panik.

Sambil menangis, ibu nya pun berkata.. "Feng Er, ibu sudah tidak tahan."

"Ibu bertahanlah!" seru Chen Feng menatap sedih.

"Feng Er! Ayah senang karena kamu sehat sehat saja.Kamu harus segera pergi dari tempat ini, jangan sampai mereka melihamu berada di sini Nak! Ayah sangat sayang kepadamu."

Setelah berkata itu, Ayahnya pun menyemburkan darah dari dalam mulutnya dan menutup kedua matanya.

Kemudian ibunya berkata sambil menatap wajah Chen Feng sedih.

"Feng Er! Kamu harus hidup dengan baik, bantu orang yang lemah, jangan menjadi orang yang jahat," ucap ibunya mengingatkan.

"Ibu! Chen Feng berjanji akan mendengar semua nasehat ibu, " jawab Chen Feng meneteskan air mata.

Lalu ibunya pun terlihat menutup kedua matanya, menyusul kepergian ayahnya,

"Ayah.. ! Ibu...! Jangan pergi meninggalkanku Ibu, Ayah." teriak Chen Feng menangis , sambil memeluk jasad ayah dan ibunya..

Hingga tak terasa hari pun mulai pagi, Chen Feng masih menangis dan memeluk jasad ayah dan ibunya.

Kemudian terlihat beberapa orang berjalan dengan membawa pedang sambil tertawa dan berkata.

"Cepat! Cari lagi siapa saja yang masih hidup, dan bunuh mereka semua sampai habis tak tersisa" ucap salah satu dari mereka.

Dan tak lama kemudian seseorang melihat kearah Chen Feng yang masih memeluk jasad kedua orang tuanya, lalu orang itu pun menjerit.

"Bos! Lihatlah ada yang masih hidup di sana." tunjuk pria itu ke arah Chen Feng.

"Dimana? Siapa?"

"Disana, anak kecil bos"

"Bunuh"

"Baik bos"

Dengan cepat orang itu berlari menuju Chen Feng dan langsung menebaskan pedangnya kearah Chen Feng.

Tanpa bergerak, Chen Feng masih memeluk jasad kedua orang tuanya, namun tiba-tiba saja orang yang mau menebasnya itu terhempas jauh dan mati menabrak puing-puing rumah.

Teman-teman dari orang yang telah mati itupun terkejut dan berteriak histeris..

"Adik.... adik ketiga...! "

Salah seorang yang di panggil adik kedua mendekati adik ketiganya yang telah mati.

"Kurang aja! Kau bocah kecil, kau telah membunuh saudaraku. Sekarang aku yang akan membunuhmu." teriak orang itu merasa sangat marah.

Lalu Chen Feng bangkit dan berkata "Kalian marah saat saudara kalian aku bunuh, lalu aku tidak boleh marah ketika kalian membunuh kedua orang tuaku dan orang orang yang ada di desaku! kalian harus mati hari ini." ucap Chen Feng memancarkan aura mengerikan.

"Hei anak kecil! Kau ingin membunuh kami? hahhaa.... haha...... " orang orang itu pun langsung tertawa, dan salah satu diantara mereka adalah ketua dari pria jahat itu.

"Di dunia ini, yang lemah akan dimakan oleh yang kuat, tau kah kau hukum itu? "

"Oh.... jadi dunia ini hanya untuk orang yang kuat, jika begitu aku akan menjadi kuat agar dapat menghabisi orang orang sombong seperti kalian."

Chen Feng pun mengambil kuda kuda , memusatkan kekuatanya di seluruh tubuh. Dia mencoba mengingat di dalam pikiranya, apa yang telah ia pelajari dari gurunya.

"Hahha..... haha..!!" tawa para penjahat itu mengggema.

"Hanya pemurnian tubuh tingkat akhir, ingin melawan tiga orang tingkat surgawi, cari mati! cepat bunuh anak itu, agar kita bisa pulang dan menerima imbalan dari tuan muda Yan Hao"

Perlu diketahui tuan muda Yan Hao adalah keturunan dari keluarga penguasa kota Lange, Tuan muda Yan Hao ini adalah putra dari patriak keluarga Yan (Yan Ge)

Dengan kultivasi jalan surgawi tingkat akhir, kemudian salah satu dari penjahat itu, hendak menyerang Chen Feng,

Tapi tiba-tiba Chen Feng sudah menghilang, membuat mereka semua terkejut..

"Dimana dia? dimana anak itu? " tanya bos dari penjahat itu

Tanpa dia sadari jika Chen Feng sudah berada dibelakang nya dan dengan cepat tangan Chen Feng sudah mendarat di kepala bos penjahat itu, dan seketika bos penjahat itu pun mati..

Dua orang yang tersisa merasa sangat ketakutan, dan hendak berlari, tapi Chen Feng langsung melesat ke arah mereka dan duarr....

Hantaman Chen Feng mengenai tubuh mereka berdua, mereka berdua pun tersungkur ke tanah dan memelas memohon ampun..

"Jangan.. jangan..mendekat, jangan bunuh kami, kami hanya diperintahkan" ucap mereka memohon..

Chen Feng tidak perduli, dia langsung menghantam salah satu dari mereka, membuat penjahat satu nya lagi langsung tewas,,

"Tuan jangan bunuh aku! aku akan memberikan apapun yang kau mau, kami hanya orang suruhan, tuan muda Yang Ho lah yang bertanggung jawab "

"Kenapa kalian membunuh keluarga ku? cepat jawab? " tanya Chen Feng marah

"Iya tuan, saya akan menjawab nya , karena ada tambang batu spiritual merah di gunung yang ada di desa ini tuan, keluarga Yan dari kota Lange takut kalau banyak orang yang tahu dan akan menjadi masalah, jadi kami diperintahkan untuk membunuh penduduk di desa ini tuan"

Belum selesai berbicara, Chen Feng langsung membunuh penjahat itu...

Brukkkk......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!