NovelToon NovelToon

Perasaan Lama (Simpanan Season 2)

Emosi Yang Meledak

Hai teman-teman, Karya berjudul "Simpanan Season 2" sudah mulai update ya.

Bagi yang ingin mampir silakan mampir dulu ke karya berjudul" SIMPANAN" ya.. di sana menceritakan pertemuan dua tokoh utama. terima kasih🙏🙏🙏

Setengah tahun kemudian setelah kepergian Rebecca Famosa.

Mansion Caprio.

Seorang pria tampan yang berusia tiga puluhan sedang emosi pada semua anak buahnya yang gagal menjalankan tugasnya. selama ini pria itu selalu mencari keberadaan seorang gadis yang adalah simpanannya yang pergi meninggalkan dirinya setengah tahun yang lalu.

"Tidak berguna! aku telah menghabiskan jutaan dollar hanya untuk mencari seorang gadis, tapi kalian masih tetap tidak bisa mendapatkan dia," bentak pria itu yang adalah Daniel Caprio sambil melempar cangkirnya ke lantai hingga pecah berkeping-keping.

Prang...

"Tuan, mereka sudah mencari hingga ke pulau-pulau, tapi masih tidak ada kabar nona Famosa," kata anggotanya.

"Delvin, aku tidak ingin mendengar perkataan tidak ada, kalian menerima uangku untuk mencarinya sampai dapat. tapi apa hasilnya? hingga saat ini masih juga belum juga ditemukan," bentak Daniel.

"Maafkan kami, Tuan. mohon beri kami kesempatan lagi!" ucap mereka dengan serentak.

"Bagaimana dengan kapal penangkap ikan itu? apakah sudah ada kabar mereka? tidak mungkin selama ini mereka tidak muncul," tanya Daniel dengan penuh emosi.

"Tuan, kapal itu sudah kami temukan, tapi...sayang sekali nona Famosa tidak ada di pulau itu," jawab Roey yang adalah asistennya.

"Tidak ada di pulau itu? bukankah kapal itu yang membawanya ke sana? kenapa bisa tidak ada?"

"Kami mencari ke pulau itu, dan kata penduduk sana, nona Famosa hanya tinggal selama beberapa hari kemudian pergi dan tidak ada yang tahu ke mana," jawab Roey.

"Apakah maksudmu dia sengaja melakukan itu? agar aku tidak bisa menemukan dia?" tanya Daniel.

"Mungkin, Tuan," jawab Roey.

"Bagus sekali Rebecca Famosa, kau ingin menjauh dariku dan jangan bermimpi sama sekali kau bisa lolos," ketus Daniel.

"Cari lagi sampai dapat! aku tidak percaya dia bisa keluar negeri, dia tidak membawa uang sama sekali. dan aku yakin dia masih ada di dalam kota ini!" perintah Daniel.

"Baik, Tuan!" jawab Roey dan lainnya dengan serentak.

Tidak lama kemudian mereka meninggalkan kediaman Daniel.

Daniel masih tidak bisa merelakan kepergian gadis itu, selama ini ia tidak pernah berhenti mencari keberadaan Rebecca Famosa.

"Kau ingin ke mana sebenarnya? untuk apa kau melakukan ini? seharusnya aku yang marah padamu karena masalah orang tua kita. tapi malah kau yang pergi begitu saja," gumam Daniel.

Seorang pelayan wanita yang sudah lama bekerja. ia mengetuk pintu ruangan itu dengan perlahan.

Tok...tok...

"Ada apa?" tanya Daniel tanpa menoleh ke pelayan itu.

"Tuan, makan siang sudah siap!" jawab pelayan itu.

"Meliza, apakah dia tidak pernah memberitahumu tempat apa yang paling dia sukai?" tanya Daniel yang memandang ke arah Meliza.

"Tidak pernah, Tuan!" jawab Meliza.

Daniel hanya bisa menarik nafas panjang dengan raut wajah tidak gembira dan kemudian melangkah keluar dari ruangan itu.

"Tuan, apakah tidak makan dulu?"

"Tidak!" jawab Daniel yang langsung menuju ke pintu utama.

"Bibi, apakah tuan tidak makan lagi?" tanya seorang gadis yang adalah pekerja baru.

"Iya, tuan sering saja tidak ada selera, dan aku yakin malam ini dia pasti pulang dalam keadaan mabuk," jawab Meliza.

"Kelihatannya tuan sangat mencintai gadis itu."

"Holdi, jangan sebut tentang gadis itu, dan ingat...jangan pernah masuk ke kamar tuan. serta pakaian milik nona Rebecca juga jangan kau sentuh!"

"Kenapa? apakah hingga saat ini tuan masih menyimpan barangnya?"

"Iya, nona Rebecca sangat penting bagi tuan, hanya saja...selama ini tuan hanya menganggapnya sebagai simpanan. oleh karena itu mereka tidak menikah. apa lagi di saat itu tuan masih berstatus suami orang," jawab Meliza.

"Kalau hanya simpanan berarti hanya sekadar main-main, mana mungkin tuan menikahi dia," kata Holdi.

"Walau hanya simpanan, tapi bagi tuan nona Rebecca sangat spesial, dan bahkan memberikan pakaian mewah, tas mewah dan perhiasan. tapi, karena nona Rebecca adalah gadis yang polos oleh sebab itu dia tidak pernah mengunakan apa yang diberikan oleh tuan," ujar Meliza.

"Tapi kenapa dia harus pergi? bukankah sangat mewah menjadi simpanan orang kaya," ucap Holdi.

"Sudah! kita jangan bahas ini lagi, mari kita lanjutkan tugas kita!" ajak Meliza yang kemudian menuju ke dapur.

"Iya," jawab Holdi.

"Tidak semua wanita yang menikahi pria kaya bisa hidup bahagia dan mewah, terkadang menjadi simpanan malah lebih disayang," gumam Holdi.

"Pulang dalam keadaan mabuk? apakah malam ini tuan akan mabuk-mabukan lagi," gumam Holdi dengan senyum.

Di sisi lain seorang wanita di setubuhi oleh seorang pria bertubuh besar dan tegap. wanita itu berteriak kesakitan sehingga mengeluarkan air mata.

Ruangan itu adalah ruang karaoke, terdapat banyak botol minuman yang sudah kosong berserakan di atas meja.

"Hentikan!" tangisan wanita itu yang kesakitan.

"Aargh...," jeritan wanita itu yang tidak berdaya.

"Kau yang memancingku dan sekarang kau malah menyesal, nikmati saja hubungan ini. aku yakin kau tidak akan bisa melupakan malam ini," kata pria itu yang sedang melakukan gesekan dengan kasar dan cepat.

Tidak lama kemudian pria itu mencapai puncak kenikmatan. setelah puas ia mengeluarkan pusakanya dan mengenakan celananya kembali. sementara wanita itu hanya bisa pasrah dan berbaring tidak berdaya.

Perasaan hancur dirasakan oleh dirinya karena diperk*sa oleh pria yang tidak dia kenal.

"Luar biasa, punyamu sangat sempit, aku berikan kartu namaku, kalau kamu masih berminat denganku...hubungi saja aku kapanpun. aku akan siap melayanimu," kata pria itu yang melempar uang ke wajah wanita itu yang terkulai lemas.

Pria itu telah melakukan selama dua jam sehingga membuat wanita itu lemas dan kesakitan yang luar biasa.

Setelah pria itu keluar dari sana, datanglah seorang pria yang menghampirinya.

"Bagaimana Lucia Famosa, apakah sangat menyenangkan?" tanya pria itu dengan senyum.

Wanita itu membuka matanya dan melihat orang yang berdiri di sana adalah pria yang dia kenal.

"Daniel Caprio, apa yang kau lakukan?" tanya Lucia yang bangkit dan mengambil pakaiannya menutup tubuhnya yang tanpa sehelai benang.

"Kau tidak perlu menutupinya, karena aku tidak berminat dengan tubuhmu," ujar Daniel.

"Kau yang menyuruh pria itu melakukan ini padaku?" tanya Lucia sambil menangis.

"Kau yang memancingnya, kalau bukan karena kau suka minum dan menari di tempat ini, mana mungkin semua ini akan terjadi," kata Daniel yang menyalakan rokoknya.

"Kenapa....kenapa...?" teriak Lucia.

"Untuk menyenangkan hatiku," jawab Daniel dengan duduk bersandar.

"Kenapa kau melakukan ini padaku? kau tahu selama ini aku berharap kau menerimaku," ujar Lucia.

"Menerimamu? apa kau layak? aku bukannya tidak tahu niatmu, kau dan ibumu sama saja tidak tahu diri. aku kehilangannya dan kau kehilangan harga dirimu. sementara ibumu pasti akan gila kalau saja sampai dia tahu putri kesayangannya diperk*sa," ujar Daniel.

"Jangan! jangan! jangan sampai dia tahu!" pinta Lucia yang histeris dan menanggung malu.

"Sudah kukatakan jangan mengusikku, tapi kalian semua adalah bajingan, jangan lupa. jantung yang kau miliki sekarang dibeli dengan uangku. aku bisa saja mengambilnya kembali," ucap Daniel.

Memilih Melepaskan

"Apakah masih tidak cukup kau menghancurkan ku? aku tidak bisa lulus menjadi dokter karena ulahmu. aku hanya ingin mengunakan cara ini untuk melepaskan tekananku. apa aku salah?"

"Kau bebas melakukan apapun, tentu saja tidak salah. yang salah adalah kau dan ibumu terlalu suka ikut campur dalam urusanku," jawab Daniel.

"Apa lagi yang kau inginkan, Daniel Caprio?"

"Aku hanya ingin kalian sekeluarga menderita, aku kehilangan wanita yang ku inginkan, dan orang tuamu akan merasakan sakit setelah mengetahui apa yang telah kau alami," jawab Daniel yang bangkit dari tempat duduknya.

"Tolong jangan beritahu mereka!" pinta Lucia yang ikut berdiri.

"Tergantung suasana hatiku juga," kata Daniel yang melangkah pergi.

"Aarghh...," teriakan Lucia yang histeris.

"Kenapa melakukan ini padaku? kenapa...?" teriak Lucia.

Setelah Daniel keluar dari ruangan karaoke, ia langsung menuju ke ruangan sebelah yang terdapat beberapa temannya di sana.

Mereka berkumpul dan minum bersama.

"Daniel, kau ke mana saja? ayo kita taruhan. bagi yang kalah harus dihukum minum," ajak temannya yang bernama Luzio.

"Membosankan sekali," jawab Daniel yang duduk bersama mereka dan meneguk minuman yang di gelasnya.

"Kau ini...hanya main saja kau tidak mau, bagaimana kalau kita panggil wanita cantik temankan kita malam ini?" tanya Zean yang adalah temannya.

"Aku datang hanya untuk minum," kata Daniel yang menghabiskan minumannya dalam seteguk.

"Aku tidak mengerti denganmu, setiap kita datang ke sini kau hanya minum hingga mabuk, di sini banyak wanita cantik tapi kenapa kamu tidak berminat?" tanya Zean.

"Temani saja aku minum, tidak perlu banyak bertanya," jawab Daniel yang bersulang dengan mereka.

Setelah dua jam kemudian Daniel telah kembali ke kediamannya.

Daniel yang tertekan dan sedih berat akibat kepergian simpanan kesayangannya membuat dirinya mabuk hampir setiap hari, di malam itu dia duduk terdiam di tepi kasurnya dalam kondisi mabuk.

Roey sebagai asistennya tidak berani memujuk sepatah kata pun di depan atasannya itu, sejak kepergian Rebecca, Daniel berubah menjadi lebih dingin pada siapapun.

"Apakah tuan sudah pulang?" gumam Holdi.

Klek

"Tuan," sapa Holdi yang baru masuk ke dalam kamarnya. ia memberanikan diri mendekati majikannya yang sudah mabuk.

"Tuan, biarkan aku menemanimu di saat ini, aku ingin membantumu keluar dari rasa sakit ini. jangan ingat lagi pada dia. dia sudah pergi jauh," bujuk Holdi yang menyentuh wajah Daniel yang datar itu.

Ia memberanikan diri memeluk Daniel yang duduk di tepi kasur.

Daniel kemudian membuka matanya dan melihat wajah gadis itu.

Tanpa menunggu lama Daniel menarik Holdi ke kasur dan menci*m leher wanita itu tanpa berhenti.

"Untuk apa kau datang?" tanya Daniel yang menghentikan ciumannya.

"Tuan, aku bisa membuatmu melupakan dia," ujar Holdi.

"Rebecca, jangan tinggalkan aku! aku sadar aku sudah salah padamu. dan aku...aku mencintaimu," ucap Daniel yang salah mengenal orang.

"Tuan," ucap Holdi.

"Kau tidak akan bisa ke mana-mana, Rebecca!" kata Daniel yang mencium bibir gadis itu sambil melepaskan bajunya.

Daniel yang sudah mabuk telah salah mengenal wanita itu. ia melepaskan pakaiannya dan pakaian yang menutupi tubuh Holdi sehingga tanpa sehelai benang.

Daniel mencium dan meremas dada wanita itu yang kenyal dan besar dengan begitu rakus. pria itu ingin melepaskan hasratnya yang sudah mengebu-ngebu.

"Setelah malam ini aku yang akan menjadi simpananmu," batin Holdi.

"Tuan, malam ini aku memang datang untuk mengobati lukamu, aku rela menyerahkan malam pertamaku untukmu," ucap Holdi yang mencium bibir Daniel. tangan wanita itu menyentuh bagian bawah Daniel yang sudah menegang.

"Maaf, kalau selama ini aku melayanimu dengan buruk," kata Daniel yang mencium leher wanita itu sambil memainkan jarinya di bagian kewanita.an Holdi.

Saat Daniel ingin memasukan pusakanya ke va.gina Holdi, ia tiba-tiba bangkit dan melihat wanita yang ada di bawahnya selama beberapa detik.

"Tuan, lakukan saja!" ujar Holdi.

Daniel yang baru sadar ia melihat dirinya dan wanita itu telah tanpa sehelai benang. ia berada di atas tubuh wanita itu yang memiliki tubuh yang seksi.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" bentak Daniel yang langsung bangkit dan menuju ke kamar mandi.

"Tuan, aku tahu kamu ingin melakukannya, kau bisa melakukannya padaku," kata Holdi yang mengejar langkah Daniel ke kamar mandi.

"Keluar....!" teriak Daniel yang melilit handuk pada bagian bawah tubuhnya.

"Tuan, tidak perlu menahannya. kau bisa melakukannya sekarang. aku mencintaimu selama ini. tapi kau tidak pernah perhatikan aku," ujar Holdi yang memeluk Daniel dari belakang.

Daniel melepaskan tangan gadis itu dan kemudian mendorongnya dengan kasar hingga tersungkur di luar kamar mandi.

"Pergi dari sini! jangan sampai aku melihatmu lagi," bentak Daniel yang kemudian menutup pintu kamar mandi.

"Sialan," ketus Daniel yang menghidupkan air kran untuk mencuci mulutnya dan juga wajahnya.

"Aku pasti mabuk sehingga hampir melakukannya," gumam Daniel.

"Rebecca Famosa, apa yang harus ku lakukan untukmu? agar kau kembali lagi padaku? apakah kau tidak ingin kembali lagi dan pergi selamanya," ucap Daniel.

Di sisi lain Holdi yang telah mengenakan pakaiannya ia keluar dari kamar Daniel dengan perasaan penuh kecewa.

"Memangnya di mana kekuranganku, kenapa masih wanita itu yang dia pikirkan, siapa dia sebenarnya. kenapa membuat tuan tidak bisa melupakan dia," ucap Holdi dengan kesal.

"Holdi," panggil Roey yang menghampirinya.

"Tuan Roey," sapa Holdi.

"Kau baru saja bekerja tidak lama di sini, tapi sudah bertindak sembarangan, apa kau ingin mencari mati!" bentao Roey.

"A-aku tidak melakukan apapun," jawab Holdi dengan cemas.

"Tidak melakukan apapun? berani sekali kau mengoda tuan, apa kau layak mendekatinya. kemas barangmu dan pergi dari sini!" bentak Roey.

"Tuan, beri aku kesempatan, aku hanya tidak tega dengan tuan yang begitu tersiksa dan harus pulang mabuk hampir setiap malam. aku tidak berniat jahat. aku berjanji tidak akan melakukannya lagi," ucap Holdi yang memohon.

"Kau terlalu berani mendekati tuan, kau harus sadar diri tapi kau sangat tidak tahu malu," bentak Roey

"Pergi dari sini dari pada kau dituntut melanggar peraturan dan mengoda atasan kami," kecam Roey.

Holdi yang mendengar ancaman Roey, hanya bisa pasrah karena ketakutan..

Di malam itu juga Holdi dipaksa meninggalkan kediaman Daniel.

Roey kemudian menjumpai Daniel yang berada di kamarnya.

Klek.

"Tuan, dia sudah saya usir, apakah kepala Anda sakit dan butuh teh hangat?"

"Tidak perlu! aku sudah sadar dan tidak mabuk lagi," jawah Daniel.

"Tuan...."

"Apakah menurutmu aku harus melepaskannya?" tanya Daniel yang berdiri dekat jendela.

"Tidak tahu, Tuan!" jawab Roey.

"Selama ini aku mencarinya tanpa berhenti, dan dia tidak berencana kembali. apakah mungkin bisa mendapatkannya kembali?"

"Tuan, kalau tersiksa lebih baik lepaskan saja!"

"Lepaskan?"

"Iya, melepaskan dia pergi sama saja melepaskan beban pikiran. seseorang yang tidak ingin kembali, kalau kita membawanya pulang hatinya tidak ada di sini juga," jawab Roey yang berusaha membujuk atasannya.

"Betul dengan katamu, walau aku tetap mencari, dia juga tidak akan kembali. karena hatinya memang tidak ada di sini dari sejak dulu," ujar Daniel.

"Tuan...."

"Hentikan saja!"

"Hentikan?" tanya Roey.

"Iya, hentikan saja! untuk apa dipaksa kalau dia memang tidak ada keinginan untuk pulang," jawab Daniel.

"Baik, Tuan," jawab Roey.

"Rebecca Famosa, kalau kau tidak ingin kembali lagi, maka jangan pernah kembali untuk selamanya. mulai hari ini namamu akan kuhapus dari hidupku. jangan pernah muncul lagi di hadapanku. aku tidak suka membuang waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya," batin Daniel.

Dua tahun Kemudian.

Cuaca cerah di pagi hari seorang gadis yang berambut panjang sedang menghirup udara segar di daerah pengunungan.

Tinggi di 2300 meter di Pegunungan Alpen Prancis, Pegunungan bersalju Val Thorens adalah pegunungan terindah di musim dingin. Geser lereng, gadis itu bersama seorang wanita paruh baya sedang menikmati secangkir coklat panas sambil menikmati pemandangan dari kereta gantung, pemandangannya cukup mempesona.

"Di sini sangat menyenangkan, kalau saja aku memiliki banyak uang aku ingin membeli rumah di sini," ujar Gadis itu.

"Rebecca, kita bisa tinggal lebih lama di sini kalau kamu suka," ucap wanita paru baya itu.

"Bibi Samantha, kalau kita terlalu lama di sini, bagaimana dengan perusahaan bibi?"

"Bibi tidak perlu khawatir tentang itu, di perusahaan ada yang mengurusnya. Rebecca, bukankah kamu harus pulang karena hari peringatan kematian orang tuamu sudah tiba?" tanya Samantha.

"Minggu depan, aku akan pulang," jawab Rebecca.

"Hati-hatilah! kamu sudah tahu apa yang harus kamu hindari!"

"Iya, aku ingat, Bi!" jawab Rebecca.

Tertarik Pada Sasa

"Sudah dua tahun lebih, mungkin saja aku sudah dilupakan juga," ucap Rebecca dengan senyum.

"Rebecca, kamu masih muda dan cantik, seharusnya kamu mencari seorang pria yang serius denganmu. menikahlah dengan pria yang mencintaimu!" ujar Samantha.

"Bibi, terima kasih selama ini telah membantuku," ucap Rebecca.

"Sama-sama! bibi dengan senang hati membantumu. kita berhasil mengelabui mereka. pria itu sangat kaya tentu saja dia akan marah besar dan mengutuskan banyak anggota untuk mencarimu. kita beruntung karena penduduk pulau sangat baik. merekalah yang membantu kita untuk berbohong pada anggotanya bahwa kamu sudah meninggalkan pulau itu," kata Samantha.

"Kalau tanpa mereka aku pasti sudah dibawa pergi," ujar Rebecca.

"Rebecca, apa yang akan kamu lakukan, ketika kamu dan dia bertemu kembali? apakah kamu yakin bahwa kamu sudah terlepas darinya?"

"Iya, aku berusaha untuk melepaskan semua masa lalu, dari sejak kecil aku tidak pernah hidup untuk diri sendiri. semua yang aku lakukan untuk orang lain. aku tidak menyesal dengan apa yang aku lakukan karena semua itu untuk balas budi. tapi, aku hanya merasa sedih kenapa mereka tidak menghargaiku. hidupku terpuruk sehingga tidak memiliki jalan lain," jawab Rebecca.

"Semua itu sudah berlalu, jangan dipikirkan lagi. kejarlah masa depanmu. kamu bisa pertimbangkan dia," ucap Samantha.

"Bibi...."

"Selama ini Rick perhatian padamu, apakah kamu tidak berencana memberi dia kesempatan?"

"Kami hanya berteman baik!"

"Berteman adalah awal untuk saling memahami, bukankah begitu?" tanya Samantha dengan senyum.

"Bibi, tapi masa laluku tidak sesuai dengannya, Rick adalah pria baik dan aku--" ucap Rebecca yang terpotong.

"Bibi mengerti apa yang kamu pikirkan, kamu merasa rendah diri. kalau cinta tidak memandang masa lalu. dia sudah tahu mengenai masa lalumu. kamu bisa coba menjalaninya," kata Samantha.

"Bibi, aku hanya tidak ingin terluka, aku tidak ingin Rick menyesal kalau bersama dengan aku yang pernah menjadi simpanan orang," ujar Rebecca.

"Itu hanya menurutmu saja, jangan pikir yang bukan-bukan, bibi bisa menilai kalau dia serius denganmu. kamu bisa mempertimbangkan dia dan untuk dirimu. tidak mungkin selama ini kamu hidup dalam bayangan masa lalu. kecuali kamu mencintai pria itu," ujar Samantha.

"Mungkin aku memang sudah mencintainya tanpa ku sadari, sehingga aku sulit melupakan dia dan terluka saat aku mengetahui niatnya bersamaku. dia hanya ingin membalas dendam oleh sebab itu dia membuatku berada di sisinya," batin Rebecca.

"Aku hanya butuh mental yang kuat kalau saja kami bertemu kembali, sudah lama juga. tidak ada pria yang akan mencari ataupun menunggu seorang wanita selama bertahun-tahun. seorang pria yang memiliki segalanya tidak sulit kalau ingin mencari penganti," ucap Rebecca.

"Perusahaan keluarga bibi akan mengadakan acara ulang tahun, saat itu bibi ingin kamu hadir bersama Rick. jadilah pasangannya di malam itu!"

"Menjadi pasangannya?"

"Iya, hanya kamu saja yang bisa menjadi pasangannya, bocah itu sangat pemilih dan angkuh. tapi denganmu dia sangat ramah," jawab Samantha.

"Baiklah! aku akan mengikuti katamu!" jawab Rebecca dengan senyum.

Hari selasa pukul 10.00. salah satu perusahaan besar milik Daniel Caprio yang dihadiri oleh sejumlah reporter untuk meliputi berita mengenai kerja sama antara perusahaan Caprio dan perusahaan Ferlando. sebuah project besar yang mereka jalankan diresmikan di hari itu juga.

Mereka mengadakan konferensi pers dan tanda tangan kontrak di depan para reporter yang sibuk memotret mereka berdua.

"Senang bekerja sama dengan Anda, Tuan Caprio," ucap Sasa Ferlando yang adalah direktur utama perusahaannya.

"Sama-sama! saya berharap kerja sama kita lancar," balas Daniel dengan senyum.

Acara itu disediakan berbagai jenis makanan dan minuman untuk para reporter dan juga karyawan perusahaan Carprio.

"Kita sudah saling kenal selama satu tahun, tidak ku sangka akhirnya kita bekerja sama. ini adalah keberuntunganku," ucap Sasa yang bersulang dengan Daniel.

"Suatu keberuntungan bagiku karena memiliki kesempatan bekerja sama dengan perusahaan Ferlando. siapa yang tidak mengenal keluarga Ferlando yang adalah ratu bisnis," kata Daniel dengan senyum.

"Sebenarnya, semua ini adalah bantuan dari seseorang. tanpa dia aku juga tidak bisa apa-apa," ujar Sasa dengan senyum.

"Tentu saja orang itu pasti sangat luar biasa."

"Setelah papaku meninggal, hanya bibiku yang merawat dan mendidikku, bisa dikatakan beliau adalah penganti orang tuaku," kata Sasa.

"Bibimu pasti seorang pengusaha yang hebat," ucap Daniel.

"Sejak aku memegang kendali perusahaan, bibiku sudah jarang ikut campur bisnis keluarga. beliau memilih liburan ke mana-mana. sehingga aku sulit ingin menghubunginya," tutur Sasa sambil meneguk minuman di gelasnya.

"Siapa bibimu? aku malah penasaran siapa yang begitu hebat mampu memegang peran begitu besar dalam keluarga Ferlando," kata Daniel.

"Samantha Ferlando adalah kakak dari papaku, beliau jarang menunjukan dirinya setelah pensiun. bibiku sangat menikmati liburan panjang sehingga sulit dihubungi," jawab Sasa.

"Tidak lama lagi perusahaan Ferlando hari ulang tahun, apakah beliau akan hadir?"

"Kata bibiku dia akan pulang di hari itu juga," jawab Sasa.

"Aku tidak sabar ingin berkenalan dengan ratu bisnis," ucap Daniel dengan senyum.

"Saat itu kamu pasti bisa bertemu dengan bibiku," kata Sasa yang bersulang dengan Daniel.

Selama acara itu mereka berdua berbincang-bincang sambil tertawa gembira. dua pengusaha yang telah kenal cukup lama akhirnya bekerja sama.

Setelah acara berakhir Daniel meninggalkan tempat itu.

Perjalanan.

"Selidiki tentang Sasa Ferlando, aku ingin tahu semua tentangnya!" perintah Daniel yang sedang melihat foto Sasa yang ada di laptopnya.

"Baik, Tuan!" jawab Roey yang sedang menyetir.

"Cari kelemahannya!"

"Untuk apa, Tuan? bukankah dia sudah bekerja sama dengan kita?"

"Aku ingin dia bertekuk lutut padaku, wanita ini sangat menarik dan aku tertarik pada latar belakangnya," jawab Daniel dengan senyum sambil melihat foto gadis itu.

"Baik!" jawab Roey.

"Akhirnya tuan telah membuka pintu hatinya, Sasa Ferlando tidak kalah cantik dengan Rebecca Famosa. aku yakin tuan pasti menginginkan wanita itu patuh padanya dan kemudian baru memilikinya. seperti Rebecca Famosa saat itu," batin Roey.

"Selama dua tahun lebih tuan tidak dekat dengan wanita manapun, dan hanya berkomunikasi baik dengan Sasa Ferlando, apakah ini adalah suatu kabar gembira? mungkin saja wanita itu akan menjadi istri tuan," batin Roey.

"Sasa Ferlando, lihat saja kau akan jatuh ke tanganku, tidak mudah untuk aku mendekatimu. kesempatan baik tidak akan ku lepaskan," batin Daniel.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!