NovelToon NovelToon

MENCINTAI GURU KU

Sinopsis dan Bab 1

Sinopsis

Ayuma, janda muda yang menjadi primadona di tempat ia mengajar. usianya baru menginjak 24 tahun, itu sebabnya banyak yang tertarik padanya, dari anak didiknya sampai guru tempat seperjuangan nya.

Di hari pertama Ayuma bekerja, ia sudah mendapatkan perhatian banyak orang, salah satu nya pria yang cukup berani pada nya. Pria itu yang tak lain anak didiknya sendiri yang bernama Arbani.

Arbani pria berusia 18 tahun, ia salah satu jagoan di sekolah nya. Banyak orang takut padanya dan guru juga lebih memilih tidak berurusan dengan nya. Arbani langsung tertarik pada Ayuma saat pertama kali mereka berdua bertemu, ia tidak tau kenapa Ayuma sangat menggoda matanya, padahal ia sendiri sudah memiliki beberapa kekasih.

Arbani hidup di keluarga kaya raya, tetapi sayang nya Arbani tumbuh di keluarga kurang kasih sayang. Ayahnya mempunyai dua istri dan mamahnya juga jarang di rumah, hal itu lah yang membuat Arbani menjadi bar bar.

_________

Seorang wanita cantik turun dari sepeda motor, wanita itu bernama Ayuma. Hari ini Hari pertama Ayuma bekerja, kedatangan nya menjadi pusat perhatian banyak orang, mereka semua terkejut melihat guru baru yang sangat cantik ini. Ayuma berjalan masuk ke dalam sekolah tempat ia mengais rezeki, ini bukan pertama kalinya Ayuma bekerja, ia baru naik langka menjadi anggota PNS dan ditugaskan mengajar ke sekolah ini. 

"Wah sekolah nya besar sekali, hampir dari mereka semua naik mobil, rasanya malu sudah sedewasa ini baru bisa membawa motor," batin Ayuma. 

"Pagi buk.." Sapa beberapa siswa yang melewati nya. 

Ayuma pun memberikan senyuman manisnya, ia sangat senang siswa di sini sangat rama sekali, baru ia masuk sudah ada yang menyapa nya, padahal mereka semua belum kenal dirinya. 

"Selamat pagi, apakah ini ibu Ayuma?" Seorang pria berjalan mendekati nya. 

"Pagi.. Benar pak, saya sendiri.."

"Wah ternyata masih muda ya, perkenalkan nama saya Dhanu, saya yang di tugasnya ibu untuk perkenalan sekolah ini."

"Wah terimakasih pak, nama saya Ayuma, bisa di panggil Ayu," ucap nya dengan manis sekali. 

"Mari buk Ayu, saya antar ke ruang guru," kata Dhanu. 

"Mari.." Mereka berdua berjalan pergi meninggalkan tempat itu, Ayuma semakin senang senang kedatangan Dhanu, ia jadi tidak sulit mencari ruangannya. 

Di tempat yang sama, Arbani pria tampan dengan sejuta pesona, ia pria yang paling di takuti di sekolah ini. Usianya baru 18 tahun tetapi sudah memiliki fisik yang sempurna. 

Arbani salah satu pria yg memiliki banyak wanita, pacarnya ada dimana mana. Ia tidak benar-benar suka dengan mereka semua, ia hanya penasaran dengan para wanita itu, setelah rasa penasaran nya selesai ia akan meninggalkan para wanita itu, begitu sampai seterusnya. 

"Arbani.."

"Hmmmm jangan ajak aku upacara," ucapnya yang masih menikmati sarapan pagi nya. 

"Tidak.. Aku tau kau pasti tidak akan mau upacara," kata Ryan, teman dekat Arbani. 

"Tidak tidak.. Kau suka wanita cantik bukan?"

Arbani menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Aku tidak suka, aku hanya penasaran."

"Ya itu lah, aku dengar ada guru cantik yang baru masuk. Kau tidak penasaran," ucap Ryan. 

"Hmmm menarik." Arbani meletakkan sendok di tangan nya. 

"Mau ikut upacara? Sekalian melihat guru itu," tanya Ryan. 

"Boleh, secantik apa sih dia," ucap Arbani. 

"Hahaha kau pasti tertarik dengan nya, kapan lagi kau bisa dekat dengan guru," kata Ryan. 

Pukul setengah 8 pagi, semua guru dan siswa-siswi yang ada di sekolah ini berkumpul di tengah lapangan, mereka semua akan segera melakukan upahan bendera. Kebetulan kelas Arbani sedang bertugas, karena itu Arbani berdiri di dekat para barisan guru untuk bernyanyi lagu kebangsaan. 

"Mana," tanya Arbani. 

"Tunggu sebentar, pasti dia akan datang."

Ayuma keluar dari ruang guru bersama dengan guru guru lainnya. Karena Ayuma yang paling muda dirinya terlihat sangat menonjol dari guru yang lainnya. Hal itu membuat Ayuma semakin menjadi pusat perhatian banyak orang. 

"Gila cantik sekali," ucap seseorang. 

"Apa sih yang cantik." Karena penasaran Arbani melihat ke arah arah pasangan teman teman nya. 

Mata Arbani langsung terbuka dengan lebar, bibir nya tersenyum manis. Ia langsung terpesona dengan wanita ini, jantung nya berdetak begitu cepat nya, Arbani sampai tidak bisa mengendalikan ekspresi nya.

"Cantik sekali," ucap Arbani. 

Bab 2

"Tapi dia janda," ucap Ryan.

"Apa peduli ku, janda kalau cantik begini, tidak masalah," kata Arbani.

"Janda muda Arbani, gas lah apa lagi, ini kesempatan mu. Kau tidak penasaran dengan janda itu."

"Yah aku sangat penasaran, bahkan lebih dari kata penasaran," ucap Arbani.

Selama upacara berlangsung Arbani tidak pernah memalingkan pandangan nya dari wajah Ayuma, wanita cantik itu benar-benar menyihir pria ini. Jarang sekali Arbani sampai seperti ini pada seorang wanita, terlebih lagi Ayuma sendiri guru nya, sebenarnya itu hal yang mustahil terjadi.

Setelah upacara selesai mereka semua kembali masuk ke dalam kelas masing-masing, termasuk Arbani dan sahabatnya Ryan. Otak Arbani masih saja memikirkan gurunya tadi, ia sangat penasaran mengajar apa guru itu, ia berharap guru itu masuk ke kelas nya.

"Sayang." Seorang wanita cantik mendekati Arbani.

"Iya." Arbani tersadar akan lamunannya.

"Nanti pulang sekolah temani aku ya.."

"Kemana," tanya Arbani.

"Ke mall," jawab wanita itu.

"Apa yang aku dapatkan," tanya Arbani.

"Apa saja yang kamu mau."

"Oke selepas pulang sekolah, tunggu di motor ku, jangan buat aku menunggu mu," ucap Arbani.

"Oke." Wanita itu berjalan keluar dari dalam kelas.

"Makin bohay saja dia, kau apakan," tanya Ryan.

"Biasa, tangan ku tidak pernah gagal," jawab Arbani.

"Bani, pagi ini ada pelajaran matematika, bagaimana kita cabut saja," ucap Ryan.

"Gas.."

Segera mereka berdua membawa tas mereka untung keluar dari dalam kelas, tetapi saat di depan pintu mereka berdua berpapasan dengan guru cantik yang membuat Arbani terpesona tadi.

"Mau kamana kalian," tanya Ayuma.

"Mau ca..

"Mau cari ibu, kami pikir ibu telat datang," ucap Arbani.

"Bani bukan nya kita mau ca.." Ucapan Ryan terhenti karena Arbani menginjak kakinya.

Mereka berdua sudah biasa seperti ini, keduanya anak dari pemilik sekolah ini. Jadi mereka berdua suka melakukan hal semena mena, seperti cabut secara terang terangan, guru saja sampai sudah tidak sanggup lagi dengan tingkah mereka berdua.

"Ayo masuk, saya sudah datang," ucap Ayuma.

"Iya buk.." Arbani menarik Ryan kembali masuk ke dalam kelas mereka.

"Kalian bukan nya ingin cabut ya??"

"Tidak.. Kata siapa." Arbani memberikan tatapan tajam pada teman sekelasnya.

Ayuma sudah tau mereka berdua, sebelum masuk kelas ini ia sudah di beritahu oleh kepala sekolah tentang kedua orang ini. Jadi ia tidak heran lagi mereka berdua ingin cabut dari pelajaran nya, beruntung ia datang tepat waktu sehingga mereka berdua tidak sempat pergi.

"Duduk lah," ucap Ayuma.

Segera mereka berdua duduk di tempat mereka yang paling belakang.

"Sial aku ingin duduk di depan," ucap Arbani.

"Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Ayuma. Kalian bisa memanggil saya buk Ayu atau miss Ayu. Saya mengajar pelajaran matematika, dan akan masuk ke kelas ini 3 kali dalam satu minggu. Salam kenal semua," ucap Ayuma, ia selalu tersenyum manis agar anak didik nya nyaman padanya.

"Gila cantik sekali," ucap Arbani.

"Wah jadi semangat belajar matematika.."

"Kenapa begitu??" Ayuma mengerutkan dahinya.

"Ibu cantik sekali, kami jadi semangat.."

"Hey bisa sopan tidak," ucap Arbani.

Hal itu membuat semua orang terkejut karena selama ini Arbani lah yang tidak pernah sopan.

Arbani berjalan kedepan kelas, Ayuma mulai khawatir anak ini melakukan hal yang tidak tidak. Ia sudah mendengar semua hal tentang anak ini.

"Bisa aku duduk di sini, mata ku sakit.. Aku tidak bisa melihat dengan jelas," ucap Arbani pada teman nya.

"Iya." Segera mereka berdua bertukar tempat duduk, tidak ada yang berani dengan Arbani.

"Ya sudah, sebelum kita mulai pelajaran ibu absen dulu ya." Ayuma duduk di tempat nya, tepat di depan Arbani. Ia merasa heran dengan tatapan pria ini, tatapannya seperti pria dewasa pada seorang wanita.

Satu persatu Ayuma memanggil anak didik nya agar lebih akrab ia sedikit bertanya tentang mereka, hal itu benar benar dapat membangun kedekatan antara guru dengan siswa, tak lama tiba di nama Arbani, sedikit ragu untuk menyebut nama itu, apalagi Arbani terus menatap nya.

"Arbani Wijaya Kusuma," ucap Ayuma.

"Iya buk." Arbani menaikan tangan nya.

"Kamu asli Indonesia, nama kamu Indonesia sekali, tapi wajah kamu seperti nya tidak," ucap Ayuma, entah kenapa ia malah bertanya seperti itu.

"Tidak buk, keluarga besar saya berasal dari Belanda. Kakek saya menikah dengan orang Indonesia, dan ayah saya campuran Belanda Indonesia, ayah saya menikah dengan wanita keturunan China Indonesia, jadi saya terlihat seperti orang luar. Tidak orang Indonesia asli," jelas Arbani, ia terlihat sangat tenang sekali tidak seperti biasanya.

"Oh begitu," ucap Ayuma.

Ayuma sekarang mengerti kenapa Arbani terlihat berbeda dari yang lainnya, wajah nya terlihat cukup dewasa, tubuh nya menjulang tinggi tidak seperti anak SMA pada umumnya. Dan terlihat dengan jelas ada beberapa campuran di wajahnya, dari bule, China sampai Indonesia.

"Dia sangat menonjol dari yang lainnya, pantas saja mereka semua takut pada anak ini," batin Ayuma.

"Boleh saya bertanya," tanya Arbani.

"Ya silahkan."

"Ibu pindahan dari mana? Apa ayah ku yang menarik ibu ke sini?"

"Saya berasal dari luar kota, saya tidak tau siapa ayah kamu, saya hanya pindah tugas sesuai ketentuan yang ada," jelas Ayuma.

"Oke kita lanjutkan lagi.." Ayuma beralih ke siswa selanjutnya.

Berbeda dari sebelumnya, kali ini Arbani benar-benar ikut belajar, ya walaupun ia hanya menatap guru cantik ini. Dari pertama mengajar sampai jam guru itu selesai mata Arbani tidak pernah lewat dari guru ini.

"Baiklah, karena waktu saya sudah selesai, kita akhiri pelajaran hari ini, jangan lupa sering disebut belajar ya. Sebentar lagi kalian akan mengikuti ujian akhir sekolah.. Selamat pagi." Ayuma berjalan pergi meninggalkan kelas ini.

"Tidak tidak. Dia tidak mungkin janda," batin Arbani.

Bab 3

Sore hari nya, waktu pulang sekolah. Ayuma berjalan meninggalkan ruang guru, ia sudah siap untuk pulang ke rumah, hari pertama nya mengajar tidak seburuk yang ia pikirkan sebelum nya, ternyata anak anak di sekolah ini sangat baik sekali. Hanya ada satu anak yang mengganjal di hati nya.

Saat melewati lorong sekolah yang sepi,i kejauhan Ayuma melihat seorang pria dan wanita sedang berduaan. Semakin ia dekat ia berjalan semakin jelas siapa yang sedang berduaan.

Sebagai guru Ayuma memiliki kapasitas untuk menegur mereka berdua, walaupun sudah jam pulang sekolah ini masih lingkungan sekolah, tidak baik pria dengan wanita berduaan di tempat yang sepi.

Mata Ayuma terbelalak melihat Arbani sedang berciuman dengan seorang wanita, ia tidak tau siapa wanita itu yang ia tau hanya Arbani.

"Bani," ucap Ayuma.

Arbani dengan Putri langsung melihat ke arah sumber suara, mereka berdua sangat kesal ada yang mengganggu momen intim mereka.

Wajah kesal Arbani langsung berubah ketika melihat guru tersayang nya, ia tidak berani memasang wajah kesal nya di depan guru ini.

"Maaf buk," ucap Arbani.

Putri menatap Arbani aneh, ia tidak pernah melihat Arbani seperti ini sebelumnya, walaupun dengan seorang guru.

"Jangan lakukan hal seperti ini di lingkungan sekolah, kamu ibu tandai Arbani," ucap Ayuma dan berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ah senang nya," batin Arbani.

"Sayang." Putri menepuk punggung Arbani.

"Kita tidak jadi pergi, aku baru ingat jika ayah ku ingin mengajak ku ke perusahaan nya." Arbani berlari pergi meninggalkan Putri.

"Arbani.." Putri berteriak dengan wajah yang sangat kesal sekali.

Arbani masuk ke dalam mobil nya, ia ingin tau dimana rumah guru cantik itu. Diam diam Arbani mengikuti arah kemana Ayuma pulang.

"Ah dia cantik sekali, berapa ya usianya, aku rasa masih 25 tahun ke bawah," batin Arbani.

Setelah kurang lebih 20 menit berlalu, Arbani baru sadar arah rumah Ayuma satu arah dengan rumah nya. Tetapi Arbani tidak yakin Ayuma tinggal satu komplek dengan dirinya.

Dan benar saja Ayuma berbelok ke sebuah perumahan kecil samping komplek perumahan nya. Arbani semakin senang karena rumah nya dengan calon istri nya ternyata sangat dekat sekali.

"Mobil ku tidak akan bisa masuk ke dalam, lain kali saja lah," ucap Arbani.

Arbani memutuskan untuk langsung pulang ke rumah nya, ia akan mencari tau rumah guru cantik itu dengan menggunakan honda, mobil nya tidak akan bisa masuk ke dalam sana.

Sesampainya di rumah seperti biasanya Arbani langsung berjalan menuju kamar nya, ia tidak pernah peduli apa yang sedang terjadi di rumah, kehidupan nya rumah sudah hancur.

"Bani.." Seorang wanita berlatih mendekati Arbani, tetapi Arbani tidak menghentikannya langkah kakinya. Sebelum wanita sampai Arbani sudah masuk ke dalam lift, sambil tersenyum Arbani melambaikan tangan nya.

"Bagaimana bisa ayah menikahi wanita muda seperti itu, sudah wanita nya gatal lagi. Kalau aku sampai tergoda kan tidak lucu," ucap Arbani.

Tak lama pintu lift terbuka dan ia langsung masuk ke dalam kamar, tanpa melepaskan pakaian nya Arbani merebahkan dirinya ke atas kasur, ia tidak takut bau kecut karena dirinya jarang berkeringat, lagi pula parfum yang ia gunakan tidak parfum murahan.

Saat sedang termenung membayangkan guru cantik nya, handphone Arbani berbunyi dengan kencang, karena suara itu lamunan itu langsung buyar seketika. Segera Arbani mengangkat panggilan di handphone nya.

"Halo," ucap Arbani.

"Aku mendapatkan nomor handphone nya," ucap Ryan.

"Bagus, kirim sekarang," kata Arbani.

"Bayaran ku.."

"Kau ya, sudah kaya raya masih saja meminta bayaran," ucap Arbani.

"Mau sekaya apapun aku tetap memerlukan uang, bayaran masuk aku kirim nomor nya," kata Ryan sambil mematikan sambungan telepon itu.

Tanpa pikir panjang Arbani mengirim uang agar segera mendapatkan nomor telepon yang ia inginkan.

Di kamar yang berbeda Ayuma juga sedang bersantai sambil memainkan handphone nya, hari ini cukup melelahkan untuk nya, baru pertama kali ngajar sudah masuk ke beberapa kelas. Sudah berbagai macam siswa yang ia temukan dan hanya satu orang yang membekas di otaknya.

"Tidak aneh sih, dia keturunan luar, sudah pasti pergaulan nya sangat bebas. Apalagi dia memiliki fisik yang sempurna, sudah pasti banyak wanita yang mau dengan nya, kenapa aku pula yang melihat nya seperti itu," ucap Ayuma.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!