...Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatikan ku tidak akan pernah menjadi takdir ku dan apa yang ditakdirkan untuk ku tidak akan pernah melewatkan ku...
Yoora Aldara adalah seorang gadis asal Jerman yang tinggal di Jakarta bersama dengan neneknya sedangkan ibunya ikut dengan sang ayah yang tinggal di Baden-Württemberg (Ibukota Stuttgart) Jerman yang terletak di bagian barat ia adalah wanita yang begitu sederhana mempunyai sifat amat dingin kepada setiap pria yang berada di dekatnya
Wajahnya yang begitu cantik membuat para pria tertarik untuk menikahinya.
Namun setiap pria yang datang untuk mendekatinya wanita itu selalu berpaling dan sama sekali tak pernah berhenti untuk menunjukan sikap dingin nya bahkan tak pernah mau jika seseorang mengajaknya untuk menjalin sebuah hubungan ia selalu berfikir Jika seorang pria itu hanya melihat wanita dari kecantikan nya saja , jika ia tidak lagi cantik pasti pria itu akan mencari yang lebih menarik. Saat remaja ia sering menghabiskan waktu nya untuk membuat novel bahkan cenderung mengurung dirinya sendiri di dalam kamar tanpa setumpuk buku di meja belajar nya wanita itu tampak tak semangat menjalin setiap aktivitas nya
Usianya kini sudah beranjak 23 tahun dan ia memutuskan untuk kembali ke Jerman untuk menemui ibu ayahnya dan melanjutkan pekerjaan nya yang dulu pernah ia tinggal.
Setelah satu bulan tinggal di jerman
tidak di sangka sangka sang ayahnya yang bernama paman Joe menyuruh putri cantiknya itu untuk menikah dengan pria tampan kaya raya asal Rusia pilihannya
Seketika putrinya itu pun menolak mentah mentah perjodohan nya itu dan tak Sudi untuk mengatakan iya " Ayah akan menikahkan mu dengan orang Rusia " ujar sang ayah di hadapan yoora yang tercengang mendengar ucapan dari ayah kandungnya
Perkataan ayahnya itu membuat yoora sedikit terkejut " Hah , apa maksud ayah aku belum siap untuk menikah " ucap yoora dengan nada agak keras dan langsung beranjak dari tempat duduk yang baru saja ia singgahi
" Yoora kau sudah dewasa bukan kah nanti kau juga akan menikah " ucap ibunya menyakinkan putrinya itu agar tak lagi membantah.
" Tapi Bu sekarang aku masih sangat sibuk dengan pekerjaan an ku
Aku tidak terlalu memikirkan hal itu " memalingkan wajahnya sejenak ke sudut ruangan megah bak istana itu
" Kau sudah dewasa sekarang apa kau tidak malu dengan teman temanmu yang sudah menikah" ucap si kakak yang bernama Roa Yocelyn yang tiba tiba saja menyahut dengan nada keras dari atas tangga kamarnya
Yoora wanita cantik itu pun merenung sejenak dan memutuskan untuk melangkah kan kaki kakinya nya ke dalam kamar
karena sudah tak lagi betah mendengar ocehan keluarga nya yang semakin membuat kupingnya merasa panas
" Ah bagai mana ini ,aku sama sekali belum siap untuk menikah " ucap si yoora dengan nada penuh kerisauan sambari menatap wajah glowing nya di depan cermin
namun baru saja bernapas sejenak tiba tiba saja ia mendengar suara langkah kaki yang berjalan ke arah kamarnya membuat wanita itu semakin panik tak tau harus mengatakan apa " Bu aku istirahat sejenak aku sangat lelah hari ini , kita lanjutkan bicaranya nanti malam saja " mengusir sang ibu yang sebentar lagi akan mengetuk pintu bilik nya
'' yoora ibu ingin berbicara denganmu Sebentar " mulai membuka lebar pintu bilik anaknya yang tadinya terkunci rapat
" Nak, dia pria pilihan ayahmu dia pria yang baik Apa kau tidak mau menikah dengannya " kata kata bujukan keluar dari lisan ibu itu ia berusaha untuk menyakinkan putrinya itu agar tak terus menunda-nunda sebuah pernikahan , mendengar itu Yoora langsung termenung memikirkan hal yang baru saja ibunya keluarkan membuatnya semakin darah tinggi dan tak tau harus menanggapi nya seperti apa agar ibunya itu tak terus mengeluarkan kata kata .
" ibu terlalu mengekang kebebasan ku " ucap si yoora sambari memalingkannya pandangnya ke luar jendela yang terbuka lebar
" apa kau mau membantah perintah ayah dan ibumu ? '' tambah si ibu yang semakin ngotot dan terus memaksa putrinya untuk menerima perjodohan itu
melihat ibunya yang terus-meneruskan mengoceh seperti kereta api berjalan membuatnya harus menarik napas panjang berulang kali dan mau tak mau harus mengatakan ia walau ia mengatakan nya dengan berat hati " Hmm aku pasrah " yoora mulai menunjukkan muka malasnya di hadapan si ibu yang tak berhenti melotot ke arahnya membuatnya merasa tak nyaman
Pada Akhirnya dengan bujuk rayu dari sang ibu wanita itu pun mau untuk menikah.
tanggal 25 Maret 2023
Akhirnya yoora melangsungkan pernikahannya dengan tuan muda Juna alfero di gedung yang ada di kota itu , pernikahannya ber jalan dengan begitu lancar , ia baru menyadari jika Juna alfero pria pilihan ayahnya yang kini tengah menggenggam tangannya mampu membuatnya oleng ia begitu terkagum kagum dengan paras rupawan yang pria itu miliki tubuh kekar bak panglima membuat wanita itu semakin tak mampu mengedipkan matanya sendiri bahkan tak sanggup berkutik lagi saat pria itu mulai mengusap lembut bagian bawah bibir yoora . " damn, kau benar benar Sempurna '' Juna terlihat tak berhenti memerhatikan kedua kelopak mata bulat istrinya yang benar benar terbentuk dengan sempurna.
beberapa saat kemudian
acara pernikahan nya pun usai
tampak dari kejauhan terlihat ada seorang pria mengenakan jas berwarna hitam rapi mulai mendekati tempat duduk yoora Aldara yang tengah menenggak sebuah minuman kaleng sambari memperhatikan wajah tampan suaminya yang tengah mengunyah permen karet dengan sangat cool membuatnya semakin tak sanggup lagi menolehkan pandangannya ke sudut lain , tanpa basa basi yang kuat pria itu tiba tiba saja langsung menarik tangan yoora yang terlihat sangat menikmati minuman kaleng susu di genggaman nya tarikan paksa itu hampir saja membuat nya tersedak minuman karena ia sedikit terkejut kenapa pria itu tiba tiba menariknya keluar gedung " Aliseo kamu ngapain disini " ujar yoora kepada pria yang Baru saja menarik tangannya
" ini " tiba tiba pria itu mengulurkan sebuah buku novel tebal berwarna suram berjudul kita dalam tumpukan kata entah apa maksud pria itu bisa bisanya memberikannya buku setebal itu pada yoora Namun terlihat dari wajah pria itu ia tampak sedang tak sehat dengan raut muka yang tak sumringah pria itu langsung memberikan ucapan selamat kepada yoora yang akhirnya benar-benar mau menikah.
" buku siapa ini Al ? " yoora bertanya sejenak kepada pria di depannya yang terlihat tak berhenti menunduk kan kepala
" buku yang dulu pernah aku pinjam dari mu " ujar pria bernama Aliseo Narendra itu yang kini sudah membalikan badannya membelakangi yoora ,Pria itu Terus pergi tanpa mengatakan apa pun lagi pada wanita itu jelas yoora pun merasa sedikit bingung dengan sifat dingin yang sahabat nya tunjukan
" Al !! " yoora mencoba meneriaki sahabat lamanya itu yang kini sudah singgah dari hadapan nya Namun pria itu sama sekali tak menggubris panggilan dari nya membuatnya semakin bertanya tanya kenapa Aliseo tiba tiba saja bisa bersikap dingin dengannya padahal ia sendiri pernah mengatakan jika ia tak akan Pernah bersikap dingin pada siapapun.
" siapa pria itu tadi ? '' Juna datang mendekat ke arah yoora yang masih mematung bak patung seni " siapa pria itu tadi ? '' Juna bertanya kembali pada istrinya yang terlihat tak menyadari keberadaan nya
" sahabat ku waktu SMA dulu '' ujar wanita itu sambari membenarkan poninya yang tertepa angin
5 bulan kemudian,,
Juna Alfero adalah pria tampan asal Rusia yang mampu memikat hati kekasih nya yaitu yoora hanya dengan ketampanan nya saja
pria yang cukup romantis dan memiliki aura yang sangat menawan namun sedikit arogan
pada suatu malam , Juna alfero berniat untuk mendekati istrinya yang tengah duduk di ruang tamu Dirinya tau betul jika istrinya itu sedang menahan sakit " kau kenapa ? " ucapnya sambari mendekati tangan yoora
" ga papa , tapi dari tadi aku mual terus " yoora membaringkan tubuhnya sejenak di bahu berotot sang suami
" ayo kerumah sakit " ajakan dari suaminya itu membuat yoora langsung mengerutkan keningnya
" gak, aku ga mau !! " yoora menolak mentah mentah ajakan dari oleh suaminya yang terus memaksa nya untuk mendatangi rumah sakit " aku takut dengan jarum suntik" yoora kembali membantah perkataan suaminya dengan nada melawan
" astaga , kau terlalu penakut sayang " dengan terpaksa Juna pun harus mengendong tubuh istrinya itu untuk masuk ke dalam mobil dan membawanya kerumah sakit.
sesampainya dirumah sakit
" istri bapak Tengah hamil ,jadi tolong di atur waktu makan nya agar istri bapak tidak sakit " ujar si dokter
" oh baik kalo begitu dok"
" ya sudah saya per misi pak "
yoora tidak menyangka bahwa dirinya akan mengandung anak dari Juna alfero ,
semenjak saat itulah dirinya mulai mengenal cinta kembali . setelah apa yang terjadi padanya di masa lalu hingga membuatnya begitu trauma dengan seorang pria bahkan dirinya sampai tak mau untuk menikah
namun kini dirinya kembali mencintai seorang pria pilihan ayahnya yang terlihat bener bener menyayangi dirinya
" mulai sekarang kau harus makan teratur , agar bayi dalam perut mu itu sehat seperti aku hahaha " ujar si Juna sambari membaringkan tubuh istrinya ke ranjang tidur
" aku tidak menyangka jika aku bisa hamil " yoora terkekeh geli di sebelah suaminya yang tengah mengelus ngelus manja perut buncit nya
" kau wanita jadi wajar jika kau hamil sayang " Juna mulai menunjukkan perhatian tulus nya pada yoora yang mulai memejamkan mata
'' aku menginginkan anak perempuan
darimu '' ujar pria itu kembali meraba raba bagian sudut bibir mungil istrinya yang Tengah terlelap tidur
" jika anak ini laki laki bagaimana Jun ? , apa kau akan membunuhnya '' menyahut ucapan suaminya dengan mata yang tertutup
" tidak , aku akan tetap menyayanginya karna hati seorang bayi itu sangat lembut jadi jika hatinya tergores sedikit saja maka ia hanya bisa menangis , sudah lah lanjutkan tidur mu saja " sambari menyelimuti tubuh wanita itu dengan selimut sutra
beberapa hari kemudian,
yoora terlihat sangat kelelahan di kantornya
matanya yang sayup dan mulut yang terus menguap selebar pintu , pada akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang saja karena sudah tak mampu lagi menahan ngantuk itu
" astaga ngantuk ini benar benar menganggu ku '' ujarnya sedikit berlari kecil menuju pintu mobilnya " Haha, kenapa mataku bisa berubah seperti mata panda " Wanita itu menertawakan diri nya sendiri di depan kaca mobil dan segera menyalakan mesin mobilnya agar bisa cepat pulang dan tidur di atas ranjang
sesampainya di rumah " Akhirnya " titah si wanita itu menurunkan kakinya dari atas mobil " lah itu kan ibu nya Juna '' segera melangkah kakinya ke pintu yang terbuka lebar ,betapa bahagianya si yoora melihat ibu mertuanya itu berkunjung kerumahnya
dirinya pun langsung mengajak mertua nya itu untuk ngobrol sejenak meski matanya sedikit sayup tapi yoora tetap memaksakan nya agar bisa lebih dekat dengan mertuanya itu. " kapan ibu datang kesini
kenapa ibu tidak memberitahu ku kalo ibu akan kesini " ucap yoora sambari menghampiri ibu mertuanya yang tengah santai Duduk di sofa minimalis
" tadi sore , maaf ibu tidak memberitahu mu
yoora , kau terlihat sangat kelelahan sana istirahat " ujar ibu mertuanya itu menyuruh menantunya untuk mengistirahat kan tubuhnya
" iya nanti Bu, Bu aku heran Dengan Juna entah kenapa sikap pria itu tiba tiba berubah tak seperti dulu lagi
dan Bahkan akhir-akhir ini Juna jarang pulang kerumah Bu " ujar wanita itu sedikit curhat pada mertuanya tentang suaminya yang jarang pulang kerumah bahkan tak pernah memberikan nya kabar lagi
" ibu juga ga tau mungkin juna sibuk dengan kerjaan nya makanya ia tak sempat pulang kerumah" menyakinkan menantunya itu agar tak usah gelisah memikirkan keberadaan si Juna yang entah berada di mana
saat yoora tengah ber bincang-bincang dengan ibu mertuanya tiba tiba saja dari depan pintu yang terbuka lebar datang seorang pria membawa seorang wanita berpakaian sexy yang langsung menghampiri mereka berdua pria itu tak lain adalah Juna Alfero pria yang baru saja ia bicarakan tadi
betapa terkejutnya yoora dengan rasa hati yang tak karuan diri nya melihat suaminya itu membawa wanita lain " Juna ini siapa ? " telunjuknya nya menunjuk ke arah wanita yang berada tepat di sebelah suaminya ucap si yoora dengan nada agak gelisah berkalut kekhawatiran
" dia istriku " ujar Juna dengan nada sedikit pelan
" apa maksudmu " ucap ibu Juna segera beranjak dari sofa dan mulai mengusung tatapan penuh emosi pada putra laknatnya tubuhnya mulai bergetar hebat saat melihat Juna yang tiba tiba saja datang membawa seorang wanita brandalan .
(plak)... memukul keras wajah putranya dan berkata " beraninya kau melakukan ini pada istrimu , Apa kau tak bisa menghargai perasaan orang lain Jun , ibu bener bener kecewa padamu " ujar ibu itu berulangkali menceramahi anaknya
" maaf Bu aku baru memberitahumu tentang hal ini aku telah menghamilinya jadi aku harus tanggung jawab dan sudah menikahinya " ujar si Juna dihadapan ibu kandungnya sendiri dan seperti tak memiliki salah apapun dengan begitu mudahnya ia mengatakan jika ia akan menikahi wanita itu di hadapan yoora istri sahnya
" Apa!!
Jun kau Setega ini padaku ,kau benar-benar jahat, Hiks... "
mata nya mulai memerah dan air mata pun mulai keluar mengalir ke pipi wanita cantik itu
yoora yang mendengar kenyataan yang sangat pahit itu Terus berlari ke kamar dan mengunci pintu kamarnya rapat rapat
melihat yoora yang berlari ke kamar
ibu mertua nya itu Terus mengejarnya dan berkata " yoora , nak buka pintunya "
yoora yang terlanjur hancur saat itu sama sekali tak menanggapi perkataan dari ibu mertuanya yang telah berulang kali menggedor gedor keras pintu kamar itu " yoora apa kau tidak papa ? '' ujar sang mertua semakin panik karna sudah beberapa kali memangil nama wanita itu tapi tak ada respon sama sekali " yoora buka pintunya ibu ingin bicara denganmu !! '' wanita itu kembali menggedor gedor pintu kamar menantunya namun yoora tetap kekeh tak mau membukanya
ibu tua itu akhir nya menyerah dan kembali menuruni tangga karna ia tahu jika sekarang yoora menantunya tengah terisak tangis dan tak akan membiarkan izin kepada siapapun untuk masuk ke dalam kamarnya.
sedangkan di ruang tamu,
" ibu mau kemana ? "
menahan tangan ibu kandungnya yang akan beranjak pergi dari rumahnya
" Jun kau sudah keterlaluan dan membuat malu keluarga kita , sekarang
jangan harap kau bisa bertemu dengan ibu dan ayahmu lagi " menepis keras tangan anaknya dan bergegas minggat dari rumah bak istana itu
" Bu aku minta maaf '' merangkul erat tubuh ibu nya
" aku bingung Harus melakukan apa Bu aku juga menyukai Amora aku tak bisa meninggalkannya '' kembali mengeluarkan kata kata yang semakin membuat ibu kandungnya jengkel pada sifat bodoh yang Juna perlihatkan
" tidak!!
ibu sudah muak dengan ucapan maaf mu " melepas kan rangkulan dari Juna dan dengan perasaan yang campur aduk ibu itu memutuskan untuk kembali ke Rusia .
" Bu tunggu" tangannya berusaha menahan kembali lengan ibunya yang terlihat sudah tak betah lagi berada di ruangan megah itu
" berhenti memangil ku dengan sebutan ibu " sahut si ibu dengan penuh amarah dan bergegas menuju ke mobil
melihat ibunya yang kekeh tak mau mendengar kan ucapanya dengan wajah yang tak sumringah pria itu kembali ke dalam rumah megahnya dan menemui Amora calon istri mudanya yang tengah ber akting seolah olah ia lah yang paling terpukul dalam kejadian itu " Juna maafkan aku , karena aku kau jadi tak akur lagi dengan ibumu " pura pura mengeluarkan airmata nya agar Juna segera memberi perhatian pada nya
keesokan paginya..
yoora Terlihat sibuk memasukan semua pakaian nya ke dalam koper besar Juna Yang melihat dari luar pintu merasa sedikit heran Dengan apa yang wanita cantik itu lakukan ia pun Segera menegurnya " kau mau kemana ?" menarik lengan yoora yang sebentar lagi beranjak keluar kamar
" bukan urusan mu ! , lepas !! "
ucap si yoora dengan nada keras dan berubah melepaskan cengkraman tangan suaminya yang terlihat begitu erat menahan lengannya
"tidak ,jawab dulu kau mau kemana " Juna tetap kekeh tak mengizinkan istri nya itu untuk kabur dari hadapan nya
" apa hak mu menanyakan itu pada ku hah
bukannya sekarang kita udah selesai kan? " jawab yoora dengan nada lebih keras
" selesai bagaimana maksudmu ? " Juna bertanya bingung tak mengerti apa yang baru saja istrinya ucapkan
" hubungan kita sudah selesai sekarang " jawab yoora dengan sangat padat singkat
" kau masih tetep istriku aku tidak akan menceraikan mu ,aku masih mencintaimu '' sahut pria itu mulai menunjukkan ke egoisannya
" cinta katamu hah
omong kosong macam apa itu tuan muda Juna Alfero " yoora memalingkan pandangan nya ke sudut lain kamar yang sedang sunyi itu
" aku sedang tidak bercanda sekarang
sampai kapan pun aku tidak akan pernah menceraikan mu kau mengandung anakku " Juna kembali menjawab dengan penuh ke egoisan membuat yoora semakin merasa geli mendengar nya
" nanti aku bilang pada anak ini jika ia tidak memiliki ayah " tambah yoora kembali dengan sedikit menyinggung Perkataan suaminya yang mulai mengekang kebebasan nya
" yoora ada apa dengan mu
apa kau sudah gila !! " Juna merangkul erat tubuh istrinya yang sudah kekeh tak mau lagi mendengarkan ucapan darinya
" iya aku sudah gila jadi mulai sekarang kau tak perlu lagi menemui ku ,
bahkan aku tak ingin melihat mu lagi di hadapan ku " yoora bersikeras tak mau mengalah dan kembali berdebat dengan pria ifu
" yoora Aku tau kau pasti membenciku sekarang , aku minta maaf " membujuk istrinya itu agar tak pergi dari rumah nya
" seharusnya dulu ayahku tidak memilih mu , kau pria bajingan kau begitu pengecut " ujarnya mulai memaki maki si Juna yang tengah berdiri tegak di hadapan nya
" aku minta maaf "ucap Juna alfero kepada istrinya
mendengar ucapan maaf itu lagi jelas wanita itu tak menggubris nya dengan amarah yang terus membara membuat nya ingin sekali menampar wajah pria itu namun tak mempunyai banyak nyali untuk melakukan nya
" hah sudahlah urus saja istri mudamu itu tuan ,jangan urusi hidupku lagi " beranjak menjauhi Juna yang mulai menatap kosong kearah nya kemudian memalingkan pandangan matanya ke jendela kamar yang tengah terbuka lebar, suasana kamar itu menjadi sangat hening karena kedua manusia itu kini tak saling bicara lagi
tiba tiba istri muda tuan Juna datang menemui mereka ber dua yang tengah ribut
" tuan Juna ayo makan "
ucap istri mudanya itu yang tengah menunggu di depan pintu kamar yoora
" kau duluan saja " mengusir pelan wanita jahanam tak tahu diri itu
" yoora apa kau tidak lapar ?
ayo makan '' sedikit membujuk kekasih nya itu Agar mau menemani nya makan
gadis itu tidak mengucapkan satu katapun kepada tuan muda itu dan hanya mengabaikan nya " bisakah kau pergi dari kamarku , aku bosen melihat mu ada disini " tegur si yoora menyuruh suaminya itu agar minggat dari kamar tidurnya
karna mendapat teguran itu Juna pun tak mampu mengelak lagi dan bergegas meninggalkan kamar istrinya,Juna pun beranjak keluar dari kamar itu dan mulai menuruni tangga untuk menghampiri istri muda nya yang Terlihat sibuk menyiapkan makanan untuk nya " Sayang apa sudah matang makanannya " mengelus manja rambut Amora
" iya , coba deh enak ga
hmm apa yoora marah pada mu" ujar wanita itu sambari menyodorkan sepiring makanan pada juna
" sekarang dia tidak mau bicara
bahkan dia membenciku " sahut pria itu dengan nada malas
" ya sudah Jun
jangan terlalu di pikirkan ayo makan
nanti kamu sakit " bersikap manja pada suaminya.saat mereka ber dua tengah makan bersama terlihat yoora tengah berjalan tergesa gesa keluar rumahnya Namun sayangnya si Juna malah menghadang kepergian nya
" yoora kau mau kemana ? " berusaha menghentikan langkah kaki istri pertamanya
" terserah ku aku mau kemana bukan urusan mu " membantah perkataan yang Juna lontarkan
" jawab !! "
ucap nya dengan nada membentak
apa kau akan menemui pria lain ? " ujar pria itu mulai menuduh si yoora
" maaf aku tidak seperti mu ,minggir !! "
dengan perasaan yang masih sakit tak karuan yoora segara masuk ke dalam mobilnya dan pergi ke sebuah toko pakaian anak anak
sesampainya nya di toko itu
" Astaga mungil sekali baju ini '' Yoora meninting sebuah pakaian bayi yang amat mini , dirinya terlihat begitu bahagia saat melihat pakaian Bayi perempuan itu dan bahkan ia sangat berniat akan membeli nya untuk putrinya nanti jika sudah lahir.
tak ber selang lama ...
setelah ia ber keliling di toko mewah itu ia pun memutuskan untuk pulang saja namun
saat dirinya akan masuk ke dalam mobil tiba tiba saja ada seorang pria berpakaian kantoran yang menghampiri nya pria berpakaian kantoran itu tak lain adalah Aliseo sahabat SMA nya dulu pria itu kemudian menyapanya dan mengajaknya untuk berbasa-basi sejenak.
Ternyata benar,jika sebuah pertemuan pertama itu menumbuhkan rasa penasaran , sedang pertemuan kedua menumbuhkan rasa rindu, dan pertemuan selanjutnya hanya meninggalkan rasa candu.
Episode ke dua ini di awali dengan
Ke datangan seorang pria yang mendekati yoora waktu di toko baju, pria berpakaian kantor itu kemudian menepuk pelan pundak nya dan berkata " Putri paman Joe apa kabar ? " Ujar Aliseo menyapa kembali sahabat lama nya itu
" Baik , mari duduk dulu ''
Menyuruh pria itu untuk duduk di depannya
" kau seperti habis menangis , ada apa ? " pria itu mulai memperhatikan mata merah si yoora
" ga ( menggeleng kan kepalanya )
Tadi waktu aku mandi mataku ga sengaja terkena sabun makanya jadi merah gini " berbohong pada pria didepan nya
" kau bohong kan ? " pria itu sedikit curiga pada yoora yang terlihat berulang kali hanya membolak-balik kan dompet belanjaannya dan tak berani menatap ke arahnya
" Enggak " yoora bersikukuh tak mau menceritakan semuanya pada Aliseo meski pria itu berada didepannya sekalipun , ia memilih untuk tetap memendam semuanya sendiri ia tak mau jika orang orang disekitarnya mengetahui kejadian pahit yang telah menimpa batin dan juga perasaan nya.
" yoora jawab jujur , jika kau memang sedang ada masalah ceritakan saja padaku aku siap mendengar nya , apa Juna menyakiti mu ? " ujar pria itu sambari memegang sejenak tangan hangat milik yoora . memastikan apakah benar wanita itu sedang tak bersedih
" Oh ya gimana kabar ayah dan ibumu mereka sehatkan ? " Yoora mulai Mengalihkan pembicaraannya agar Aliseo tak terus menginterogasi dirinya yang semakin gugup tak jelas
" sehat , Kamu tumben kesini mau nyari apa " Aliseo membalas perkataan nya
" Bagus deh , Ga ada sih cuma lihat lihat aja
Soalnya baju bayinya lucu " yoora sedikit terkekeh
" Beli satu untuk anak kita nanti " Aliseo mengulurkan kata kata yang membuat yoora terlihat bingung mendengar nya
" Hah anak kita " yoora mengerutkan keningnya
" Eh salah ngomong maksudnya anakmu nanti " Aliseo Kembali membenarkan perkataan nya yang barusan keceplosan" Hmm maaf banget aku ga bisa lama lama disini Karna Aku ada rapat di kantor , Jaga diri baik-baik ya gadis kecil " Mengacak ngacak gemas rambut lurus si yoora
" Al aku sudah dewasa sekarang jangan panggil aku dengan sebutan gadis kecil lagi " ujar si yoora sedikit merajuk pada Aliseo yang tak berhenti memanggil nya Dengan sebutan gadis kecil dari dulu
" Hahaha maaf maaf jangan marah dong nanti cepet tua " sahut pria itu sambari melangkah kakinya menuju taksi online yang sedang berhenti
" Hati hati dijalan anak tuyul " yoora melambaikan tangan nya ke arah Aliseo yang sudah lebih dulu masuk ke dalam Taksi itu
Setelah kepergian Aliseo
Yoora pun menuju ke pintu mobilnya sambari berkata" Sekarang aku mau pulang kemana
Ga mungkin kan aku balik lagi ke rumah Juna iss , pria sialan itu benar benar mengacaukan hidupku " titah Yoora Segera memanasi mesin mobilnya " Hiks, Kenapa wanita itu merebut Juna dari kehidupan ku Wanita macam apa dia bisa bisanya menghancurkan hidup orang lain " ujarnya dengan nada penuh kekesalan dan mulai memaki maki kedua manusia yang telah menghancurkan kehidupan nya " ah, Sudahlah aku pulang kerumah ibu saja " Ucapnya sambil menyetir mobil menuju kerumah ibu kandungnya dan ia memutuskan untuk menetap di sana
Aliseo Narendra
Pria dingin dan juga tampan
Pria yang sopan akan tutur katanya
Dia adalah seorang bos muda kaya raya di perusahaan Altana AG , altana adalah perusahaan kimia di Jerman yang berkantor pusat Di wesel . Saking tampannya dirinya sampai di juluki dengan sebutan worldwide hand shame ( tampan sedunia ) oleh karyawan wanita di perusahaan miliknya
Bahkan Dirinya sering di ajak kencan oleh rekan kerja wanita dikantor nya Namun , pria tampan berdamage itu sering kali menolak kencan dari setiap wanita atau bahkan karyawan nya sendiri yang sangat ingin mengajaknya untuk pdkt . ia selalu mengatakan pada wanita wanita itu jika ia sedang menjalin hubungan dengan wanita lain Pria bernama aliseo Narendra itu hanya menginginkan seorang wanita yang sederhana dan bersifat dingin seperti dirinya Wanita yang Aliseo maksudkan adalah yoora Aldara,ternyata selama ini Aliseo menyimpan rasa suka pada Sahabat wanitanya itu
Dirinya pernah mengatakan bahwa yoora aldara adalah wanita tipe idealnya yang telah lama dirinya incar Akan tetapi , selama bertahun tahun pria itu tidak pernah mau mengatakan cintanya kepada si yoora karena takut jika cinta tulus yang akan ia berikan akan di tolak mentah mentah oleh yoora jadi ia tidak mau mengatakan nya dan memilih untuk memendam dalam dalam perasaan suka itu
pada akhirnya pun ia harus menelan kekecewaan karena mengetahui kenyataan yang begitu pahit membuatnya sedikit kecewa pada wanita itu Karena wanita yang selama ini ia incar ternyata telah menikah dengan pria pilihan orang tua yoora .
Yoora pun sampai di depan rumah ibu kandungnya yang bernama Elmira Maheswari
Dan tanpa banyak kata ia langsung memarkirkan mobilnya " udah ah ,mending aku nginep di sini aja " ujarnya sambari menurunkan kakinya ke aspal
melihat langit di kota itu sudah mulai gelap yoora pun bergegas untuk masuk ke dalam rumah minimalis milik ibunya
" Kok Tumben sepi ya orang orang pada kemana " ucap wanita itu mencari cari keberadaan ibu dan ayah kandung nya yang entah berada di mana
mendengar suara langkah kaki seseorang diruang tamu , membuat Kakak perempuan nya yang tengah sibuk menatapi ponsel dikamar pun jadi penasaran dan bergegas untuk mengecek nya " Ayah dengan ibu dimana kak ? " ucap yoora sambari menduduki sebuah sofa empuk yang ada di ruang tamu
" Mereka berdua ke rumah nenek , ibu bilang kemarin Mereka bakalan lama di jakarta
Kamu kok kesini sendirian Mana suamimu ? " ujar kakaknya yang sangat bawel dari atas tangga
" Dia kerja , ya udah kak aku mau masuk ke kamar dulu " Bergegas menuju kamarnya karna ia tak mau lagi berbicara panjang lebar membahas tentang keberadaan Juna dan agar ia tak lagi di tanyai oleh kakaknya yang amat bawel itu makanya ia memutuskan untuk tidur di kamar saja " ah akhirnya " membaringkan tubuhnya sejenak di atas ranjang empuk berbalut surat itu
sementara di Kediaman rumah Juna Alfero
" Wanita itu pergi kemana " Ujarnya dengan perasaan khawatir memikirkan keberadaan istri pertamanya yang tak kunjung pulang
" Kenapa Jun ? "
kata istri mudanya yang bernama Amora violetta yang terlihat berulang kali tak berhenti mengelus dada gagah miliknya
" Yoora belum pulang juga Aku khawatir wanita itu kenapa napa '' nada gelisah mulai keluar dari mulut pria perkasa itu
" Iss Juna kenapa sih nyariin yoora terus " Amora membatin dalam hati " mungkin yoora sedang di rumah sahabatnya " ucapnya berusaha menyakinkan suaminya itu agar tak terus menanyai keberadaan yoora
" Hmm aku keluar sebentar " Ucap si juna kepada Amora dan bergegas memasang bajunya dan beranjak untuk keluar rumah
" Kamu mau kemana malem malem gini " menahan lengan berotot milik suaminya
'' aku mau kerumah ibunya yoora siapa tau yoora ada disana " melepas pelan pelan cengkraman tangan Amora yang terlihat begitu kuat menahan lengannya
" Aku ikut " sahut si Amora dengan nada ngegas
" Ga , dijalan sangat dingin sekarang
mending kau tidur saja , jangan Tidur terlalu malam itu tidak baik untuk ibu hamil " menasehati si Amora yang bersikukuh tetep ingin ikut " Aku akan menghukum mu jika kau terus membantah perintah ku " tambah juna kembali
karena takut dengan ancaman itu Amora pun tak bisa berkutik lagi dan pada akhirnya ia lah yang harus mengalah dan beranjak kembali ke dalam kamar.
Juna pun bergegas ke mobil dan menancap gas mobil mewah itu untuk menuju rumah mertua nya " yoora kenapa kau tak menjawab telpon ku '' titah pria itu yang berulang kali melakukan panggilan ke ponsel istri pertamanya namun wanita itu sama sekali tak mengangkatnya " Astaga " ujarnya dengan nada kesal pada yoora yang sama sekali tak memberikan respon
Sesampainya ia disana
Juna pun langsung turun dari mobil mewahnya dan bergegas mengetuk pintu rumah minimalis itu Tok tok.....Permisi
Kakak Perempuan yoora yang mendengar ada kedatangan tamu terus menghampirinya dan membuka kan pintu ceklek...( membuka pintu rumah nya ) " Juna ayo masuk " menyuruh pria itu untuk melangkah kakinya ke dalam rumah
" kak , apa yoora ada disini ? " tanya si Juna pada kakak ipar nya yang menyuruh nya untuk masuk
" yoora sedang tidur di kamar atas , Hmm jika kau lapar di atas meja banyak makanan jadi kau bisa tinggal ambil saja saya tinggal keluar dulu " ucap si wanita itu mulai meninggalkan Juna sendiri an di ruang tengah . mendapati yoora yang tidur di kamar atas Juna pun bergegas menghampiri kamar istri pertamanya itu dan sangat Kebetulan sekali pintu kamar itu tidak di kunci oleh yoora jadi dirinya bisa langsung masuk tanpa mengucapkan salam
Dia perlahan-lahan mulai mendekati istri pertamanya itu yang tengah tidur di atas Ranjang dengan pulas nya dan mulai ngelus ngelus rambut wanita itu dan mengatakan " Pria mana yang mau menceraikan wanita secantik ini " Ucap nya sambil memandangi wajah bening milik istrinya yang tengah tertidur " Maaf aku terlalu egois sayang " ujarnya kembali sambari Mencium mesra kening yoora yang tak berhenti mendengkur melihat si yoora yang tertidur pulas membuat nya jadi berani untuk tidur di samping wanita itu meski ia sadar jika yoora tau pasti yoora akan menghajar perutnya berulang kali
Keesokan paginya , Yoora Terkejut setengah mati saat melihat si Juna yang tiba tiba saja tidur di sampingnya ia tak menyangka jika pria brengsek itu tau keberadaan nya " Ka - kamu ngapain ke sini hah !! " segera Beranjak bangun dari kasur nya dan menjauhi Juna yang tampak tersenyum tipis menatap ke arahnya
" Apa kau masih marah denganku " mulai mendekati istri cantik nya itu yang berbalut selimut tebal di tubuhnya
" Jun sudah aku bilang padamu jangan temui aku lagi " bentak wanita itu dengan wajah Tak sumringah
" kau kenapa ? ,kenapa kau akhir akhir ini sering mengabaikan ku " jawabnya dengan nada keras pula
" Kau anggap aku itu apa jun
Wanita mana yang tidak marah jika suaminya menikahi wanita lain " ujar si yoora yang mulai mengeraskan suara nya dan tak mau kalah dengan suara berat milik juna
" akhiri saja hubungan kita , Pasti kau akan bahagia jika tidak tak ada aku lagi '' titah wanita itu menambah panjang dialog percakapan nya
Ucapan yoora itu pun membuat suaminya diam mematung " Tidak akan!! " Memeluk erat tubuh wanita yang di cintai nya dan sangat tak rela jika wanita di pelukan nya itu pergi begitu saja dari kehidupan nya
" Kau pria brengsek , egois !! "
Mendorong keras dada gagah Juna
'' yoora aku masih mencintaimu ''
Ucap Juna dengan anda keras dan sangat ngotot
" Bisa bisanya kau bilang jika kau masih mencintai ku ,Sedangkan kau sudah menghamili wanita ****** itu Hiks....Apa kau anggap aku ini boneka mainan mu jun aku juga punya perasaan , aku juga bisa menangis saat perasaan ku sedang tergores aku ini wanita yang lemah tapi kenapa kau malah semakin menambah goresan di perasaan ku membuatnya semakin hancur kau benar-benar pria bodoh yang pernah ku temui " ujar si yoora mengoceh dengan sangat panjang lebar tak ada titik koma di hadapan juna yang menatap kosong ke arah nya
''aku memang pria yang bodoh
Mesti aku bodoh Sampai kapan pun aku tidak akan mau menceraikan mu " menentang keras perkataan dari yoora tadi " Ayo pulang kerumah sekarang '' Ucap Juna sambil memegang pipi lembut istrinya yang masih terisak tangis
" mulai sekarang aku akan tinggal disini bersama ayah ibuku " jawab yoora sangat singkat
" Apa kau sekarang mencintai pria lain ? " jelas perkataan dari Juna itu membuat si yoora semakin tertekan dan rasanya ingin sekali mencekik leher pria itu namun ia tak punya cukup nyali dan memilih untuk menahannya saja
" Mau aku menikah sekarang dengan pria lain itu juga bukan urusan mu jun " membalikkan badannya membelakangi Juna
" Ayo pulang sekarang " terpaksa
Membopong tubuh si yoora keluar kamar
" Turunin ga !! " Memukul mukulkan tangannya ke dada Juna yang gagah
" Ga akan sebelum kita masuk ke mobil " ujar si Juna yang bersikeras tak mau menurunkan tubuh istrinya dan memilih untuk tetep gagah membopong wanita itu masuk ke mobil
Sesampainya Mereka berdua didepan pintu mobil , Juna yang tak mau istrinya itu kabur lagi bergegas untuk mengunci pintu mobil itu rapat rapat " Buka ga ! " yoora kembali mengeluarkan suara keras nya " Jun kau seperti penculik anak " menatap ke arah Juna dengan wajah yang datar tak sumringah
" stt diam lah " berdesis lembut di telinga wanita itu dan mulai menyalakan mesin mobilnya untuk bergegas membawa wanita itu pulang kerumah
namun baru setengah perjalanan tiba tiba yoora merasakan sakit di bagian bawah perutnya dan mengatakan " Aduh!! " Memegangi perut bawahnya yang tiba tiba nyeri akibat pertambahan ukuran rahim sehingga menyebabkan ligamen menegang, sehingga muncul rasa nyeri pada bagian perut bawah . hal ini sering terjadi pada saat kehamilan pertama
" Kau kenapa ? " ujar si Juna sedikit Risau pada yoora yang tak berhenti merintih kesakitan memegangi perutnya
" Ga tau Jun perutku tiba tiba sakit " terus memegangi bawah perutnya yang sangat nyeri , melihat yoora yang terus mengeluh kesakitan mendesak Juna agar segera menancapkan gas mobilnya
1 jam kemudian..... akhirnya mereka pun sampai di depan rumah , tanpa banyak bicara Juna pun langsung membopong tubuh istri nya itu ke kamar " Tuan Juna nyonya yoora kenapa " Kata si pembantu nya sedikit syok melihat keadaan yoora yang terkapar lemas di atas ranjang kasurnya
" Ga tau tiba tiba perutnya sakit " ujar Juna sedikit mengeluarkan kata kata dari mulut nya
" Masih sakit ga " Memegangi perut istrinya yang terus merintih kesakitan
" Bi tolong ambilkan air " menyuruh pembantunya itu untuk mengambil minum di dapur
" Sebentar tuan " sahut pembantu itu segera berlari pergi ke dapur
Amora tiba tiba saja datang ke kamar yoora
Melihat si Juna yang begitu perhatian dengan yoora membuat nya menjadi iri dengki dan merasa panas Dada " Yoora kenapa Jun ? '' Bersikap sok baik di hadapan Juna
" Nggak tau tiba tiba waktu di jalan perutnya merasa sakit " menjelaskan sepatah dua patah kalimat kepada Amora istri mudanya yang baru saja mendekat kearah nya
" Oh, nanti malem kau sibuk atau tidak jun " menarik lengan suaminya , membuat pria itu terpaksa harus beranjak dari ranjang Milik yoora
" Enggak ( menggelengkan kepala )
Kenapa? " pria itu mulai mengangkat satu alis kanan nya
" Hmm aku ingin tidur di hotel dengan mu " jawabnya dengan sangat manja di hadapan suaminya
" Hmm " menganggukkan kepalanya sejenak diihadapan kedua istrinya ,itu pertanda jika ia sudah menyetujui ajakan dari si Amora yang mengajak nya untuk tidur bersama di dalam hotel tanpa memikirkan sedikit pun perasaan yoora saat itu , Sungguh malang nasib yoora wanita cantik jelita itu Lagi lagi harus menahan kekecewaan karena di buat cemburu oleh kelakuan Amora yang sudah sengaja melakukan hal itu di depan matanya Agar dirinya bisa menghancurkan kehidupan yoora
" Ini tuan minum nya " mengulurkan secangkir air putih ke genggam tangan Juna
" minum dulu, apa sekarang masih sakit ? " mendengar ucapan dari si Juna Yoora segera menggeleng kan kepala nya
" Kamu istirahat dulu ya
Aku makan sebentar " beranjak dari ranjang si yoora yang mulai terlelap tidur
Amora semakin panas Dada saat melihat Juna begitu perhatian kepada yoora, wanita itu mulai mengusung tatapan penuh emosi kepada yoora dan langsung berkata " Jun ayo pergi sekarang" Menarik lengan milik si juna
Tidak ada rumah tangga yang tanpa konflik sama sekali. Bahkan meskipun kau memiliki komitmen terhadap pasanganmu, akan masih ada saat-saat ketika di antara kalian ada ketegangan, air mata, pertengkaran, ketidakcocokan, dan ketidaksabaran. Komitmen tidak menghapuskan kodrat manusiawi kita. Itu kabar buruk, tetapi realistik.
Yoora bingung dengan kehidupan nya yang sekarang , entah kenapa hidupnya kini menjadi semakin berantakan tak jelas padahal wanita kuat itu sudah berjalan sejauh ini tapi tetap saja mau sejauh apapun wanita itu berlari luka akan tetap mendarat di batinnya , hati lembutnya kini menjadi sangat tersiksa bahkan berbalut kesedihan karena perbuatan bodoh yang Juna lakukan Padanya pria egois itu tak pernah berpikir betapa terpuruk nya si yoora jika terus tinggal bersamanya bahkan pria itu tak pernah meninggalkan sifat keegoisan nya dalam sebuah percintaan nasib wanita itu kini benar Benar pedih .
saking muak nya dengan yang namanya percintaan Membuat wanita itu semakin tak bisa mengontrol emosi dalam tubuhnya ia terus saja mengingat trauma nya di masa lalu yang amat menyedihkan ia merasa jika pria yang dulu pernah meninggalkannya menyukai nya hanya karena wajah berlian yang ia milik tapi jika ia tak lagi cantik jelas pria itu akan segera beralih mencari pasangan yang baru , Karena dulu sebelum wanita itu pindah ke Jerman ia sempat tinggal di Jakarta beberapa tahun dan karna bosan menjadi jomblo terus menerus ia memutuskan untuk menjalin sebuah komitmen dengan seorang pria bernama abrian Abinugroho dari Jakarta Selatan juga , Sudah lama berpacaran dengan pria itu bahkan sempat akan di lamar namun
pria bernama abrian itu tiba tiba saja mengingkari janji nya tanpa ada alasan yang jelas yang pria itu ucapan pada yoora dan tanpa ada rasa malu pria ahli dalam bidang olahraga itu malah menikahi wanita lain .
Embun di pagi hari 🌞🍁
Zzzzz ........ dengkuran bersuara lirih mulai keluar dari mulut wanita yang tengah tertidur pulas di atas ranjang tidur yang Semalaman wanita itu singgahi karna Sinar Matahari pagi mulai menyengat wajah cantiknya membuat wanita itu terpaksa harus segera bangun dari tidurnya meski hatinya sedikit menjengkelkan karena sedang enak enak menikmati tidurnya matahari tiba tiba saja membangunkannya tapi mau bagaimana manapun wanita itu hanya bisa menghembuskan nafas panjang nya dan bergegas bangkit dari ranjang tidur nya yang terlihat berserakan , baru saja membuka kedua matanya wanita itu dengan perasaan masih sedikit terluka langsung mengecek ponsel miliknya yang terus berdering di atas meja rias terlihat jika wanita itu telah menerima pesan dari seseorang " Tumben pagi pagi gini Aliseo kirim pesan " ujar wanita itu sambari mengucek pelan Bagain bawah matanya yang terasa lengket " astaga banyak banget " ujarnya sedikit mengeluh sambari Membaca satu persatu pesan yang dikirimkan Aliseo ke ponsel iPhone yang terus saja menempel di genggaman tangannya
Tok tok ......... seseorang tiba tiba saja mengetuk pelan pintu kamar tidur nya yang masih tertutup rapat " Nyonya yoora ayo makan dulu '' ujar bi sita wanita setengah tua itu dengan penuh perhatian membawakan nya setumpuk roti gandum dan susu kedelai untuk asupan paginya Namun yoora tampak tak seperti biasanya wajahnya tampak begitu datar terlihat tak terlalu sumringah menyambut pagi harinya
'' wajah nyonya Begitu pucat , apa nyonya masih sakit ? " Ucap bi sita kembali menanyai yoora sambari menuang kan susu kedelai yang ia bawa kedalam gelas majikannya .
" Enggak ( kepala wanita itu menggeleng sejenak) bi apa Juna belum pulang ? " Ucap si yoora yang terlihat menanyai keberadaan suaminya yang sedang tak berada di rumah
" hmm Apa semalem Juna beneran pergi sama Amora bi ? " ujar wanita itu yang terlihat tak berhenti menanyai keberadaan si Juna yang sekarang tengah asyik berkencan dengan Amora di hotel , pria itu benar-benar sudah sinting sama sekali tak memikirkan perasaan istri pertamanya yang tengah sakit.
" Saya lihat tuan Juna semalam membawa nyonya Amora ke mobil dan mereka Langsung pergi " sahut bi sita dengan panjang lebar membuat yoora yang mendengar nya semakin tercengang ketika tahu jika Juna sudah benar benar kelewatan " kalo begitu bibi ke dapur dulu kalo nyonya yoora butuh sesuatu panggil bibi saja " bi sita berkata kembali namun karna ia masih sibuk jadi ia terpaksa harus segera mengakhiri pembicaraannya dengan wanita yang tengah sibuk mendatarkan wajah cantiknya dan kembali menutup rapat pintu kamar majikan nya itu bergegas melangkah kakinya ke dapur untuk melanjutkan aktivitas nya yang tak kunjung ia selesaikan
Yoora kembali mengusap pelan muka bantal yang terlihat masih membekas di sebelah kiri pipinya " Juna benar benar pria brengsek, pria tampan tapi tak punya hati " ucap si yoora sedikit memaki maki suaminya sendiri yang tak punya perasaan " gadis kecil ibu , maaf kan ibu karna sudah memilih pria yang buruk untuk menjadi ayahmu " ujar wanita itu berbicara lirih pada bayi yang ada di kandungan nya dan bergegas membuka korden jendela kamarnya lebar lebar beranjak keluar pintu kamar, hanya sekedar menghirup udara segar pagi itu " Duh , kenapa kepalaku begitu pusing '' ucap wanita itu sedikit mengeluhkan kondisi kepala nya yang terasa puyeng sebelah.
baru saja menuruni sebuah tangga,wanita itu malah menyaksikan hal yang sepantasnya tak ia lihat dengan kedua matanya, kini hati yoora kembali tergores luka yang kemaren masih membekas kini hadir kembali yoora melihat jelas Juna si pria yang tak punya otak itu Kini tengah mabuk berat di rangkulan hangat Amora wanita paling licik yang menjadi penghalang antara dirinya dengan Juna .
Tanpa rasa malu dua manusia jahanam itu langsung menerobos masuk ke dalam kamar mereka sama sama tak memiliki hati dengan mudahnya melintas di depan yoora yang tengah diam mematung menyaksikan kemesraan mereka, mereka tak mengetahui betapa sakitnya hati yoora saat itu
Mereka bahkan mengabaikan yoora yang ternyata tak berhenti melihat hal itu
Amora tersenyum bahagia melihat yoora semakin menderita wajahnya Semakin sumringah melihat yoora yang tampak mengeluarkan butiran air mata " Wanita seperti mu memang tak pantas bahagia yoora " ucar wanita bermulut lemes itu berbicara sendiri dalam hati busuknya
Saat yoora tengah mengusap air matanya yang menetes tiba tiba ponsel di genggaman tangannya berdering kencang ternyata ia tengah menerima panggilan dari seseorang seseorang itu tak lain adalah Aliseo Narendra pria tampan yang mendambakan dirinya " kenapa Al " ? Ujar si yoora menjawab cepat panggilan dari Aliseo dengan suara lirih nya yang masih sedikit serak
" Aku berada di depan rumah mu " sahut pria blasteran Korea itu memberitahu keberadaan nya yang kini tengah berdiri gagah di depan rumah Juna menanti kehadiran yoora yang tak kunjung memunculkan dirinya dari balik pintu di genggaman nya terdapat sekotak kue kering mungkin kue itu untuk yoora wanita incarannya yang kini sudah bersuami
" Hah " titah si yoora dengan nama terkaget-kaget dsn Segera mengintip keberadaan Aliseo dari balik jendela yang tertutup rapat memastikan apakah benar jika pria berwibawa itu tengah berada di depan rumah nya atau hanya sekedar membohongi diri nya " astaga " nada kaget kini kembali keluar dari mulut mungil wanita cantik itu ia tak menyangka jika pria paket lengkap itu kini benar-benar berada stay di depan pagar rumah nya
Entah apa yang akan pria itu ucapan pada yoora, padahal pagi itu wajah yoora benar benar tak sehat bibir pink-nya kini terlihat pucat matanya kembali sayup perasaan sedang kacau balau karena hal yang tak sengaja ia lihat membuat nya semakin muak jika berhadapan dengan seorang pria namun karna iba pada sahabat prianya itu ia meniatkan semangat nya untuk melangkahkan kakinya menemui Aliseo yang terlihat tak berhenti membenarkan dasi yang tengah ia kenakan " ada apa ? " Yoora mengeluarkan sedikit basa basinya kepada Aliseo yang Tampak terus tersenyum tipis Padanya senyuman mesti hanya senyuman tipis tapi itu Terlihat menggoda yoora " ada apa Al '' yoora mengulangi perkataan nya tali Aliseo tak segera membalasnya membuat nya sedikit jengkel dengan pria itu tapi yoora mencoba itu sedikit bersabar perlahan tangannya membuka pintu gerbang rumah megah milik suaminya " jika kau diam terus aku akan segera pergi " yoora kembali perkataan dan kini mulai memperlihatkan kejengkelan nya
" Ambil ini " balas si Aliseo dengan begitu singkat nya tangan kekarnya mengulurkan sebuah kotak mungil ke genggam tangan yoora yang terasa begitu dingin melebihi es batu , mata pria itu tak mampu berkedip mesti hanya semenit meski yoora tampak tak menggubris perkataan nya tapi Aliseo mencoba berkata lagi agar pertemuan singkatnya dengan yoora tak terlalu kaku " ini masih pagi yoora kenapa wajahmu tak segar " menanyai muka datar yang yoora perlihatkan
'' aku baru bangun tidur Al , untuk apa kau membelikan ini ? '' yoora berusaha menyahuti perkataan Aliseo dengan suara lembutnya berusaha untuk tak menunjukkan kondisinya yang tengah suram tak berwarna mencoba untuk memendam rasa sakitnya sendiri yoora tipikal manusia yang suka memendam kepedihan nya sendiri ia tak suka curhat dengan orang lain karna itulah yoora sering di sebut oleh orang orang Disekitarnya sebagai seorang wanita pendiam dengan senyuman langka
" Kau suka kue kering kan jadi aku membelikan nya untuk mu , jika kau tak Sudi menerima nya buang saja " Ujar si Aliseo sambari membalikan badan kekarnya membelakangi yoora yang terlihat begitu serius memandangi layar ponsel digenggam nya " aku pergi dulu lain kali kita bertemu
lagi " ujar pria itu segera berlari ke mobil Porsche mewah miliknya yang terparkir di seberang jalan
" Al ! " Ujarnya sedikit berlari kecil mengejar Aliseo yang sebentar lagi akan masuk ke pintu mobil " terima kasih sudah membelikan ku kue ini " tambah si yoora lagi di hadapan Aliseo yang menunda kepergian untuk masuk ke mobil yang dibilang cukup mewah itu ucapan terimakasih yang yoora ulurkan terlihat sangat tulus , ucapan bahkan senyuman langka wanita itu akhirnya kembali hadir mesti tak terlalu semangat menjalani pagi nya yoora Berusaha menunjukan senyuman nya agar Aliseo mengira jika ia sedang sangat bahagia padahal sebaliknya
''Aku pergi dulu " sahut lirih pria itu sambari memasuki pintu mobilnya yang tengah terbuka lebar dan bergegas menjalankan mobil mewah yang akan pria itu naikin
Pertemuan singkat nya dengan Aliseo membuat yoora tampak sedikit lega bergegas lah wanita glowing itu untuk kembali ke dalam rumahnya , karena yoora bingung harus melakukan apa jadi ia menyempatkan diri untuk Menghampiri bibi sita yang tak sibuk mencincang daging ayam di dapur
" bi nanti sore antar yoora ke toko Buku Ocelot bisa kan bi ? " Yoora Segera bertanya pada bi sita yang terlihat begitu serius memanasi olahan daging ayam yang baru selesai ia cincang '' kalau bibi sibuk , yoora pergi sendiri nanti " kembali mengeluarkan kata dari dalam mulut nya sambari membantu bi sita mengolah daging yang akan dipanaskan dengan api kecil menyala
" Nggak nyonya , biar nanti sore bibi yang antar nyonya ke toko buku " menyahuti perkataan yang barusan yoora lontarkan terlihat tangan wanita setengah tua itu sibuk mengaduk-aduk ayam di dalam wajan mesti begitu ia tampak sumringah wanita itu terlihat begitu menikmati nya " apa Nyonya sudah sarapan tadi ? " Wanita itu kembali menanyai majikannya yang tampak terdiam memandang kosong ke arah masakan enak yang tengah ia olah " nyonya kenapa ngelamun? '' tambah bi sita yang terus menginterogasi yoora tapi yoora sama sekali belum menjawab satupun perkataan darinya
" Belum bi " sahut si yoora sambari menggeleng kan kepala nya sejenak " yoora ga biasa sarapan pagi bi " mengulur satu kalimat lagi pada bi sita yang tampak tak berhenti memegangi centong sayur di tangannya
" nyonya harus makan dulu , tuan Juna akan marah jika tau Nyonya yoora belum makan " ucap bi sita terlihat sedang memaksakan majikannya agar mau menyentuh nasi yang ada di hadapan matanya " nyonya kan sedang hamil jika nyonya telat makan bisa bisa tubuh nyonya lemas nanti '' ujar bi sita kembali tak henti hentinya menasihati si yoora yang sedang menunjukan wajah datar tanpa polesan senyuman di wajahnya
" Aku mati pun Juna ga akan peduli kok bi , ya udah Yoora ke kamar dulu ya nanti sore kalo ga ada kendala yoora panggil bibi lagi " mengucap kan satu kalimat lagi pada bi sita sambari melangkah sejengkal untuk segera menaikkan kakinya ke atas tangga
" pria tampan tadi siapa nyonya ? " Tanya bi sita Dengan begitu kepo ternyata wanita itu diam diam sudah menguping pembicaraan antara Aliseo dengan dirinya
" Dia Aliseo teman sekolah ku dulu bi " menyahuti ucapan bi sita dari atas tangga " sampai Jumpa nanti sore nona cantik " yoora mengulurkan kata tulus dari mulutnya karna melihat bi sita sudah menutup mulut dan tak bersuara lagi yoora bergegas membuka pintu kamarnya dan melanjutkan rutinitas gabut nya membuat novel di dalam kamar " sayangku sedang apa sekarang " berbicara lirih pada bayi di perutnya sifat keibuan yoora mulai hadir bayi itu benar benar menenangkan pikiran dan perasaan yang Tengah kacau berantakan
" Yoora isi perut mu dengan nasi aku tak mau melihatmu pingsan nanti " Juna tiba tiba datang dengan lagat yang terlihat sempoyongan menuju kamar nya yang masih terbuka lebar " kenapa kau diam saja ha ? '' ujar pria mabuk itu kini mulai mengunci kamar milik istrinya dan membaringkan tubuhnya sejenak di atas ranjang Tidur milik yoora yang terlihat masih berantakan di penuhi buku " yoora kemari lah , tidur lah di sampingku sejenak " ujarnya pria itu yang terdengar semakin ngelantur pada yoora padahal yoora tampak tak Sudi memandang mata pria yang tengah tidur di kamar nya itu
" apa aku mengizinkan mu untuk tidur dikamar ku , siapa yang memberi izin ha , aku tak Sudi melihat mu disini cepat pergi dari sini " si yoora menyahuti perkataan Juna dengan begitu emosi " keluar dari sini atau aku akan loncat dari jendela ini " titah si yoora yang malah bertindak Semakin gila dihadapan Juna yang tengah tepar di ranjang empuk miliknya Dengan nekat wanita itu kini sudah mengambil ancang-ancang untuk segera terjun dari jendela kamarnya yang terbuka
" Yoora ! " Menarik baju belakang wanita itu yang beberapa detik lagi akan segera mengakhiri hidupnya " kau bodoh atau bagaimana ha bisa bisanya kau melakukan hal segila itu " ucapnya terdengar membentak keras Yoora yang terlihat tak berhenti menunjukan wajah datarnya yang semakin membuat mood Juna sedikit buyar
" Tidak apa apa Jun , lagi pula kehadiran ku di rumah ini hanya menjadi penghalang percintaan mu dengan Amora jadi untuk apa aku masih bernafas sampai hari ini itu buang buang waktu saja jun '' Sahutan lirih dari yoora mulai terdengar dikedua telinga pria itu , Juna yang mendengar ocehan serius dari yoora itu kini langsung mengerutkan kening diwajahnya di hadapan yoora yang Bersikap dingin seperti es salju di padanya
" Hentikan ocehan mu itu ,itu tak berguna untuk ku " ujar nya sembari mengusap lembut lipstick pink yang menempel di bawah bibir yoora " bibir mu tempak begitu mempesona " ucap Pria itu yang terlihat masih mabuk tangannya kini mulai meraba raba Kembali bagian sudut bibir wanita itu yang berulangkali mendatar kan wajah cantik nya
" Enyah lah dari hadapan ku " yoora memberontak dengan rasa benar benar emosi pada pria yang tak punya rasa malu itu ia berusaha mendorong keras dada gagah milik suaminya agar segera enyah dari kamar tidurnya
Sore harinya
" Bibi ayo, bibi sudah siap kan ? " Ujar si yoora menurunkan kakinya ke bawah tangga ia tampak terpukau dengan pakaian kasual sederhana yang pembantunya pakai membuat bi sita Terlihat berbeda sore itu " wah bibi Sangat cantik dengan pakaian itu " mulutnya kini mulai memuji muji penampilan baru bi sita
" Haha, terimakasih kasih nyonya , nyonya yoora juga tampak begitu mempesona dengan pakaian dress itu yang tampak begitu cocok saat terpasang di tubuh nyonya " lisannya tak berhenti mengatakan jika yoora benar benar sempurna dengan pakaian dress casual itu membuat nya tampak sumringah dan terlihat sangat memukau " tuan Juna begitu beruntung memiliki wanita sesempurna nyonya yoora " kalimat pujian tak berhenti dari lisan ibu itu
" Kalian berdua mau kemana ? " Juna pria egois itu tiba tiba datang dan tanpa banyak kata langsung memotong pembicaraan antara dua wanita itu dengan nada tak suka '' kau mau kemana dengan dress rapi ini ? '' Juna melontarkan pertanyaan pada istrinya tapi yoora mengabaikan nya dan bergegas menarik lengan bi sita untuk ia bawa ke mobil
Mungkin karna yoora masih jengkel pada pria itu jadi setiap Juna mengeluarkan pertanyaan yoora selalu mencoba abai sangat tak memperdulikan nya bahkan rasa suka pada pria itu kini sudah lenyap dari dalam hatinya '' kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku ? " Juna menghadang dengan gagahnya di depan mobil Porsche yang yoora naiki pria itu bersikukuh tak mau minggir dari mobilnya membuat yoora semakin emosi
Brugh ... Yoora membanting keras pintu mobilnya dan berkata" Aku muak denganmu , menyingkir lah dari depan mobilmu " yoora menyahuti perkataan Juna dengan begitu lantang berusaha mengusir manusia itu dari depan mobilnya tapi tetap saja Juna tak mau minggir Bahkan Terlihat santai saat yoora Tengah membentak nya
" Aku akan mengantarmu, aku tidak akan membiarkan mu keluar sendirian " Juna menjawab Dengan nada sok Cool pria itu mencoba untuk membuat tenang yoora yang Sedari tadi terus membangkitkan emosi nya
" Kau tak perlu repot-repot , aku punya kaki dan tangan jadi aku bisa menyetir mobil itu sendiri kau tak usah repot-repot untuk mengantarku " yoora menyahuti perkataan pria itu dengan muka jutek penuh kejengkelan
" Jika kau tidak mengizinkan ku untuk ikut dengan mu aku juga tak akan pernah mengizinkan mu untuk pergi dariku " Juna dengan pedenya mengatakan itu pada yoora yang kini tengah mengusung tatapan penuh emosi pada dirinya
" Terserah " yoora kembali menutup pintu mobilnya dengan perasaan pasrah yoora membiarkan Juna untuk mengantarnya meski sedikit jengkel tapi yoora hanya bisa terdiam mematung menghela nafas panjang nya pria itu tampak begitu sumringah setelah yoora dengan penuh paksaan dari nya akhirnya mau mengizinkannya untuk menduduki kursi kemudi mobil mewah itu
Dengan bangganya si Juna terus mengemudi mobil itu tanpa mengeluarkan kata jika ia tampak lelah saat mengemudi senyuman penuh kebahagiaan kini ada pada wajah pria itu dengan perasaan yang amat bersyukur Juna segera menancapkan gas mobilnya " kau akan Pergi ke toko kan ? '' tak ada angin ataupun hujan tiba tiba mulut si juna berkata pada istrinya yang hanya diam membisu menunjukan wajah datarnya
" Banyak omong ah " ujar si yoora terdengar sedang memarahi pria bermulut lemes itu tapi Juna malah menanggapinya dengan senyuman penuh kebahagiaan " kalo kamu ga bisa diem mending ga usah ngantar aku " tambah si yoora semakin gedek dengan kelakukan Juna yang berusaha sok asyik dihadapan nya
" Hmm " Juna membalas dengan nada lirih dan segera membawa Dua wanita itu pergi ke toko buku agar yoora tak terus mengomel panjang seperti kereta api berjalan di dalam mobil
5 menit setelah Juna melajukan mobil yang di naikin nya dengan sangat kencang seperti angin topan,membuat yoora dan bi sita harus menghembuskan nafas pendek berulang kali jantung kedua wanita itu tampak tak tenang karena Juna begitu tak manusiawi saat menyetir " bibi tunggu disini ya yoora keliling bentar " ucap yoora segera menurun kan kakinya dari mobil dan bergegas melangkah masuk ke toko penuh buku dan majalah itu
" Al " yoora tiba tiba memanggil nama seorang pria yang tengah duduk santai sambari memandangi buku yang berada digenggaman tangan pria itu, pria yang tengah duduk dengan anteng nya di kursi yang sedari tadi ia singgahi dengan berpakaian kemeja hitam membuat pria itu semakin terlihat menawan. yoora dengan pedenya langsung menebak jika pria itu tak lain adalah Aliseo pria blasteran Korea yang menyukai dirinya
" Kesini dengan siapa ? " Tanya si Aliseo sambari menyiapkan kursi kosong untuk yoora singgahi tapi wanita itu malah memilih untuk duduk dipojokkan jauh dari Aliseo "
Kau tampak tak sumringah hari ini ada apa?, kenapa kau terus memasang muka datar mu itu padaku , apa kau tak suka dengan kehadiran ku ? " Pria blasteran itu terus mengulurkan sebuah pertanyaan pada wanita yang berada di pojok kanan ruangan tapi wanita itu sama sekali tak menolehkan pandangan matanya " yoora " ucap pria itu sedikit melirik ke arah yoora yang masih tak mau menjawab ucapan darinya
" Aku bosen Al " yoora mulai mencurahkan isi hati nya pada Aliseo yang juga tengah sibuk mengamati buku novel tebal yang ia bawa tapi telinga pria itu begitu siap untuk mendengar kan curhatan dari wanita tipe idealnya yang kini tengah dekat dengan dirinya '' aku begitu bosan akhir akhir ini " yoora mengulang ngulang kembali ucapannya pada Aliseo yang akhirnya mau mengalihkan pandangannya
" Jadi ? " Aliseo menyahutinya dengan singkat tapi pria itu mencoba untuk bertanya sebenarnya apa yang sedang yoora pendam Sampai membuat yoora tampak tak sehat sore itu " apa Juna membuatmu seperti ini ? " Lisan nya kembali bertanya kepada yoora yang kini sudah mengalihkan pandangan matanya ke ponsel yang menyala
" Tidak , aku hanya bosan karna akhir akhir ini aku jarang memegang buku membuatku terasa jenuh " yoora langsung mengalihkan pembicaraan nya agar Aliseo tak terus bertanya-tanya pada dirinya yang tengah berada di kondisi rapuh dalam menjalani kehidupan nya yang terkesan rumit dibaluti kepahitan .
Saat dua manusia itu tengah mengobrol Juna tiba-tiba hadir dan bergegas menghampiri sang istri si yoora Aldara yang tengah bicara asyik pada Aliseo,Juna mengira jika istri sahnya itu tengah selingkuh dengan pria lain padahal prediksi nya sangat salah '' ini siapa ? '' berkata sambil berdiri gagah di depan Aliseo yang Tampak tak menyukai kedatangan Juna yang tiba tiba muncul seperti setan
'' temenku '' yoora yang tak mau mengeluarkan suaranya lagi kini memilih minggat dari tempat itu dan pergi mengajak bi sita untuk pulang mengunakan taxi .wanita itu sudah tak peduli lagi pada Juna dan Aliseo yang kini saling berhadapan
'' yoora wanita baik baik , pria seperti mu seharusnya tak pantas mendapatkan cinta wanita itu '' Aliseo berbicara lantang pada pria di hadapan nya yang mulai mengusung tatapan penuh muka datar penuh emosi kearah nya
'' apa kau mau mencari masalah dengan ku ? '' Juna menyahuti perkataan Aliseo dengan begitu arogannya ia tampak Sok keren di hadapan Aliseo yang sebentar lagi akan melangkah kan kakinya ke luar pintu toko yang sudah sepi pengunjung itu
" Aku masih terlalu sibuk untuk menanggapi pertanyaan tak berguna dari mu " kaki pria itu kini mulai melangkah keluar menjauhi toko buku yang sudah sejak lama ia singgahi,sambari berlari grusa grusu pria ber damage itu segera memasuki pintu mobil miliknya yang terkesan sangat mewah dan mengkilap " cih , pria bajingan sepertimu itu tak layak untuk disandingkan dengan yoora " ucap si Aliseo yang terdengar sedang memaki maki si Juna di dalam mobil yang ia naiki
" Yoora " teriak si Juna berulang kali mencari cari keberadaan istrinya yang ternyata sudah lebih dulu pergi dengan bi sita mengunakan taxi yang berhenti di pinggir jalan .
maaf kalau alur cerita masih berantakan 🙏
jangan lupa like dan komen ya
....🙈
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!