"HAHAHA!!!" Gelak tawa terdengar keras dan menggema di sebuah bukit tinggi yang tandus, seorang wanita berambut panjang sepinggang mengeluarkan semua emosi yang selama ini ia pendam. Ia tertawa namun air mata mengalir dari ujung matanya.
Akhirnya, akhirnya ia bisa bebas dari sistem pusat dan dapat mengontrol sistem 101 serta menjadikan sistem 101 menjadi miliknya sendiri. Sekarang ia bisa melakukan apapun tanpa paksaan dari sistem dengan berbagai macam misi yang akhirnya membuatnya mati mengenaskan.
Wanita yang memakai baju terusan panjang yang memiliki design klasik bunga teratai yang menjalar dengan rok yang mengembang tak habis-habisnya tertawa keras dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.
Wanita yang memiliki wajah cantik dengan mata almond warna hitam pekat, hidung mancung dan bibir tipis itu memegang pedang panjang yang penuh darah lalu menoleh ke belakang, melihat satu mayat wanita yang juga berpakaian sepertinya serta beberapa tubuh laki-laki yang bergelimpangan tak berdaya. Matanya tidak menunjukkan emosi apapun seakan bukan ia yang membunuh orang-orang tersebut.
Tiba-tiba langit yang awalnya cerah mulai berawan hitam lalu suara petir dan kilatan hitam menggelar dengan maha kuasanya, seakan ialah Tuhan yang akan memberikan pelajaran kepada hambanya yang tidak patuh.
Wanita bertubuh ramping itu tersenyum menyeringai. "Hahaha. Kau telat dewa sialan. Kali ini aku yang menang. Hahaha" Tak ada rasa takut pun di mata wanita itu. Ia mengangkat tinggi pedangnya, menunjuk ke arah awan yang terus mengumpul dan menjadi semakin pekat. "Kau kalah dariku. Kau kalah dari seorang manusia yang kau anggap seperti semut. Hahaha!!"
Seakan marah akan perkataan sang wanita, suara gemuruh terdengar dari balik awan lalu sebuah petir hitam yang besar turun ke bumi menyambar tubuh sang wanita hingga menjadi abu lalu awan pun sirna dan langit kembali menjadi cerah setelah melakukan tugas mereka namun yang tidak diketahui adalah hanya tubuh sang wanita yang terkena petir mematikan itu, jiwa sang wanita menghilang entah kemana sebelum petir itu menyambar dengan angkuhnya.
&&&
Di sawah desa Jiang beberapa petani sedang menanam padi sembari bergosip ria, target ghibah mereka adalah seorang gadis yang bernama Jiang Kaili, berusia 18 tahun dengan tubuh ramping sedikit kurus dan memiliki rambut panjang kemerahan karena terlalu banyak terkena sinar matahari.
"Jiang Kaili sangat malang, dia jatuh ke air tapi tidak ada yang mau menolongnya dan akhirnya malah ditolong oleh si brengsek Lui".
"Tapi dia sedikit cantik walaupun wajahnya sawo matang".
"Untuk apa sekedar cantik jika akhirnya malah menikah dengan laki-laki yang tidak berguna seperti si brengsek Lui, dia sama sekali tidak membantu dan malah hanya membuat beban saja".
"Aku tidak berpikir seperti itu, pamannya kan kepala desa jadi pasti si brengsek Lui tidak akan berani bermalas-malasan setelah menikah dengan Kaili".
"Kalian berpikir bahwa ia akan menikah dengan si brengsek Lui?".
"Siapa yang tau tapi jika seorang gadis jatuh ke sungai dan ditolong oleh laki-laki, mereka sudah berpelukan dengan baju yang basah dan tubuh mereka sudah bersentuhan satu sama lain, siapa yang mau menikah dengan gadis yang sudah disentuh oleh pria lain?".
"Ha~ malangnya nasib Kaili, padahal ia sangat rajin bekerja".
"Jika saja orangtuanya masih ada maka dia pasti tidak akan bernasib sial seperti itu".
"Kita harapkan yang terbaik saja untuknya. Benar-benar gadis yang malang".
Gadis yang mereka gosip kan sedang terbaring di kamar berdinding kan kayu dengan kerangka atap yang dipenuhi oleh sarang laba-laba, tak berapa lama kemudian ia pun membuka matanya yang bersinar dingin namun penuh antisipasi.
Tubuh gadis berambut pirang kemerahan itu basah oleh keringat karena sakit demam yang ia rasakan setelah hampir tenggelam dalam sungai yang lumayan dalam.
Baju bermotif bunga dengan warna yang sudah memudar karena berkali-kali dicuci menjadi lengket oleh keringat yang membasahi sekujur tubuhnya, sang gadis terbangun dan segera mengganti pakaiannya dan kembali duduk di samping tempat tidur.
Bibir gadis itu menyunggingkan senyuman yang aneh, benci, semangat dan juga dingin membuat siapa yang saja yang melihat akan berpikir bahwa ada yang salah dengan mentalnya.
"Akhirnya aku bisa juga terlepas dari Lord God sialan itu!! Hehe, sekarang waktunya pembalasan. Aku akan membuat kekacauan di dunia milikmu dan menyerang messenger of god sampai kau tidak bisa mengambil kekuatan faith".
Sang gadis itu bukanlah Jiang Kaili yang para petani gosip kan, walaupun tubuhnya memang tubuh Jiang Kaili namun jiwa dalam tubuh itu sudah berganti dengan wanita yang bernama Naomi Ellison.
Naomi adalah gadis yang berasal dari panti asuhan yang memiliki potensial kekuatan mental hingga mencapai 4S di dunia Interstellar. Ia memiliki keahlian tinggi dalam meretas kode dan sistem yang telah diakui oleh serikat dunia maupun negara kerajaan Renfrew, salah satu negara yang ada di dunia Interstellar yang memiliki pemerintahan monarki. Negara kerajaan Renfrew memberi jabatan kepala sistem teknisi kepada Naomi yang baru berusia 28 tahun.
Setelah teknologi berkembang drastis dan matang, dunia telah menemukan cara untuk membuat semua manusia menjadi manusia supernatural yang memiliki fisik dan mental yang sangat kuat, kekuatan tersebut akan terdeteksi pada usia 5 tahun dan negara maupun kerajaan akan melatih dan mengembangkan anak-anak yang memiliki potensial tinggi dalam kekuatan fisik atau mental, salah satunya adalah Naomi.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia kembali menemukan cara meningkatkan kekuatan fisik maupun mental dengan menciptakan sistem yang dapat memisahkan jiwa dan raga. Jiwa yang terpisah akan melakukan perjalanan ruang dan waktu untuk melakukan suatu misi ke dunia lainnya dengan menempati tubuh yang menderita sewaktu mereka hidup dan memiliki kebencian yang hebat di dalam jiwa mereka.
Jiwa-jiwa itu akan membuat perjanjian dengan menjual jiwa mereka sendiri dengan imbalan bahwa mereka dapat membalaskan dendam terhadap orang yang telah menyakiti mereka. Setengah dari jiwa mereka akan sistem korbankan untuk mengulang waktu dan petualang ruang dan waktu akan menggantikan sang jiwa untuk membalaskan dendam mereka.
Itulah yang seharusnya terjadi namun ketika Naomi melakukan misi, ia bukannya membalaskan dendam sang jiwa malang namun malah ikut menderita mengulang apa yang telah sang jiwa malang rasakan, hal itu berlangsung hingga bereinkarnasi ke dunia ke-25 sampai Naomi yang curiga meretas sistem yang mengikat jiwanya dan mengetahui konspirasi besar yang negara kerajaan Renfrew lakukan.
Para petinggi kerajaan mengetahui bahwa semua dunia yang akan sang petualang datangi memiliki seorang dewa yang menjalankan arah dunia tersebut dan seorang dewa juga akan memilih banyak manusia sebagai son of messenger yaitu manusia yang memiliki keberuntungan besar yang dapat membuat manusia lainnya menjadi kagum dan menyanjung tinggi dirinya.
Sang dewa mengikat jiwa mereka dengan memberi aura suci yang membuat semua orang menjadi senang akan son of messenger lalu aura keyakinan dan pujaan yang sang utusan kumpulkan akan menjadi kekuatan dewa itu sendiri.
Hal itu membuat para petinggi kerajaan menjadi serakah dan mereka ingin juga menjadi seorang dewa namun kekuatan yang mereka miliki tidaklah cukup hingga akhir hayat hidup mereka. Akhirnya mereka melakukan perjanjian dengan para dewa dengan membantu dewa itu sendiri melalui para petualang ruang dan waktu dengan imbalan kekuatan untuk menjadi dewa.
Kerajaan lalu mengubah sistem menjadi sistem yang akan mendukung son of messenger dan para petualang yang melakukan misi semua akan berakhir tragis seperti sang jiwa malang rasakan sewaktu mereka hidup.
Semenjak Naomi mengetahui konspirasi besar tersebut, sedikit demi sedikit ia meretas sistem dari satu dunia ke dunia lainnya hingga dunia ke-49 akhirnya ia dapat memutuskan hubungan dengan sistem pusat dan mengambil alih kepemilikan sistem itu sendiri.
Dan disinilah ia berada. Naomi melihat ke sekeliling ruang kamar dan memastikan bahwa tidak ada satu orang pun di dalamnya lalu kembali tertawa seperti orang gila.
"Sekarang mari kita ubah script yang sudah ada"
Naomi memejamkan matanya dan menerima memori ingatan dari si pemilik tubuh yang ia tempati sewaktu ia hidup.
Jiang Kaili anak satu-satunya dari pasangan Jiang yang tinggal di desa Jiang distrik Chengdu provisi Chengsi namun statusnya berubah setelah ayahnya meninggal di hutan karena di seruduk oleh babi hutan ketika mencari buruan, ibunya yang sakit-sakitan pun tidak mampu menahan berita buruk itu dan menyusul suaminya tak berapa lama kemudian.
Meninggalkan Jiang Kaili seorang diri yang masih berusia 15 tahun, beruntung ia memiliki paman yang berjabat sebagai seorang kepala desa di desa Jiang sehingga ia tidak dibully atau diperlakukan semena-mena oleh warga atau laki-laki belang yang ada di desa tersebut.
Namun kehilangan payung kenyamanan membuat Jiang Kaili harus berusaha mandiri dan bekerja untuk menghidupi hidup sendiri, ia tidak mungkin terus berharap pada pamannya yang juga memiliki keluarga.
Kehidupannya baik-baik saja sebelum Xia Zhiqing, seorang pelajar muda mendorongnya ke sungai agar di tolong oleh Lui Zheng, seorang laki-laki pemalas yang suka mencari masalah.
Jiang Kaili tidak tau semua itu dan akhirnya terpaksa menikahi Lui Zheng karena telah berpelukan ketika laki-laki itu menyelamatkannya dari tenggelam. Pernikahan tersebut tentu saja tidak bahagia, menikahi laki-laki malas yang kerjanya berjudi malah menambah beban hidup Jiang Kaili.
Situasi tersebut berjalan hingga Jiang Kaili mempunyai dua anak dan begitu kelelahan hingga ia mati karena kekurangan nutrisi dan istirahat. Wanita itu harus bangun pagi dan bekerja keras menghidupi kedua anak dan suaminya yang malas hingga tidak bisa tidur dengan nyenyak dan normal hingga akhirnya tubuhnya menyerah.
"Kenapa aku tidak mati?".
Jiwa Jiang Kaili melayang ke sebuah rumah beton yang mewah pada tahun 1990-an dan melihat Xia Zhiqing, seorang pelajar muda yang pergi bekerja massal di desanya.
Pada tahun 1965 negara mengalami krisis pangan dan moneter hingga pemerintah memutuskan untuk mengirim paksa pelajar untuk membantu petani dalam berladang ataupun pekerjaan lainnya.
Kebanyakan dari mereka adalah para pelajar dari berbagai kota yang dikelompokkan lalu dikirim ke desa-desa.
Xia Zhiqing menjadi salah satunya yang baru datang ke desa Jiang pada tahun 1980, satu tahun sebelum ujian nasional kembali dibuka.
Jiang Kaili melihat wanita yang berumur hampir 30 tahun itu menulis diary menceritakan sebuah kisah yang akhirnya membuat nasibnya menjadi tragis dan malang.
Sebenarnya Xia Zhiqing lah yang seharusnya jatuh ke sungai dan ditolong oleh si brengsek Lui namun karena wanita itu berasal dari kota ia memandang remeh laki-laki desa di sana termasuk Shen Jianggou yang kini menjadi suaminya.
Ketika ujian nasional kembali dibuka, ia mengikuti ujian dan lulus hingga akhirnya dapat berkuliah di ibukota dan bertemu dengan seorang laki-laki yang akhirnya ia nikahi namun laki-laki itu adalah pria playboy yang sudah menikah dan bahkan memiliki seorang kekasih. Tidak hanya itu, ia juga laki-laki yang tidak bertanggung jawab hingga Xia Zhiqing harus mencari nafkah sendiri.
Ketika sedang bekerja ia mendengar kabar bahwa Shen Jianggou telah sukses dengan membuka usaha pakaian hingga memiliki cabang di kota tempat tinggalnya.
Merasa lelah dengan semua ini Xia Zhiqing menyesal dan berharap jika ia terlahir kembali maka ia mau menerima lamaran dari laki-laki yang bernama Shen Jianggou itu.
"Aku terlahir kembali?"
Siapa sangka bahwa keinginannya terkabul, ia kembali ke usia 17 tahun sebelum semua penyesalannya terjadi. Kali ini Xia Zhiqing akan mendekati dan menerima lamaran dari Shen Jianggou namun ia teringat bahwa istri laki-laki itu di kehidupan pertama adalah Jiang Kaili, keponakan dari kepala desa tempat ia bekerja.
Sebab itulah ia memanipulasi informasi agar Jiang Kaili pergi ke sungai dan mendorong gadis itu ke dalam agar meninggal atau mungkin diselamatkan oleh Lui Zhen seperti yang terjadi pada Xia Zhiqing di kehidupan pertamanya.
Jiang Kaili yang membaca diary itu sungguh tidak percaya bahwa nasib sialnya karena pemikiran konyol bahwa ia akan menjadi penghalang dari ambisi Xia Zhiqing yang ingin hidup kaya dengan laki-laki yang bernama Shen Jianggou hanya karena ia pernah menikah dengan laki-laki itu.
Jiang Kaili yang tidak rela dan tidak mau menerima nasibnya menjadi kalap dan ingin membunuh Xia Zhiqing, pelaku yang telah merusak kehidupannya namun ia hanya jiwa malang yang tidak bisa berbuat apa-apa hingga sistem mendengar teriakan penuh kebencian dan memberikan kontrak dengan imbalan jiwanya sendiri jika ia ingin dendamnya dibalas kan.
Jiang Kaili yang dipenuhi oleh rasa dendam pun setuju dan disinilah Naomi berada.
"Jangan khawatir, aku akan membalaskan dendam dan membuat impian Xia Zhiqing hanya angan-angan saja".
"Status".
Nama : Naomi Ellison
Kekuatan mental : 120
Poin : 0
Merit : 0
Skill: Pharmacist (level rendah), seni (level menengah), memasak (level menengah), beladiri (level rendah), hacking (level tinggi).
Naomi menghela napas panjang, poin dan merit yang telah ia kumpulkan habis untuk mencoba memutuskan koneksi antara sistem yang mengikat jiwanya dengan sistem pusat. Poin akan diberikan setelah menyelesaikan misi dan dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang ada di kolom store sedangkan merit adalah nilai kebaikan yang sang petualang lakukan selama berada di suatu dunia. Merit sangat berpengaruh akan keberuntungan, semakin banyak merit maka akan semakin beruntung sang petualang itu, misalnya ketika jiwa mereka bertransisi pada waktu yang tepat, tidak cepat dan tidak lambat.
Naomi merasa lapar dan pergi ke dapur lalu membuka tutup saja, hanya roti gandum dingin pemberian pamannya ketika sang pemilik tubuh sedang sakit panas.
Naomi lalu memeriksa bahan-bahan makanan lalu membuat makan siang seadanya menggunakan nasi, garam dan minyak karena tidak memiliki apapun yang dapat dijadikan lauk pauk.
"Aku ingin berburu". Naomi tau bahwa tidak jauh dari desa terdapat sebuah hutan gunung yang memiliki banyak hewan di dalamnya karena jarang tersentuh tangan manusia.
Ia tidak ingin bekerja di sawah karena pekerjaannya yang berat serta memiliki poin kerja yang sedikit, berkat pekerjaan itu tubuh sang pemilik menjadi sawo matang dengan kulit kering dan rambut pirang tidak bernutrisi.
Naomi mengambil parang tajam lalu keluar dari rumahnya menuju hutan, ia harus menjaga kesehatan dan mulai mempersiapkan diri untuk menyambut ujian nasional yang kembali dibuka satu tahun kemudian.
"Kaili, apa kau sudah sehat?".
Seorang ibu berambut ikal yang telah ia sanggul berpapasan dengan Naomi dan bertanya heran.
"Aku suka sehat bibi Li".
"Kau mau kemana membawa parang seperti itu?". Bibi Li heran melihat parang tajam di tangan Naomi.
"Aku ingin mencari telur atau ayam hutan bibi Li, di rumah tidak ada bahan apapun yang bisa dijadikan lauk-pauk".
Bibi Li terkejut. "Itu sangat bahaya, apa kau tidak tau bahwa di hutan banyak hewan buas!!".
"Aku tidak akan masuk ke dalam hutan bibi Li, hanya di pinggiran saja. Sudah ya bibi Li, aku pergi dulu".
Bibi Li masih ingin membuka mulutnya untuk menahan Naomi namun langkah gadis itu begitu cepat hingga ia belum sempat berkata apapun dan hanya bisa menghela napas pasrah.
Naomi masuk ke hutan dan mengaktifkan kekuatan mental, mencari buruan kecil yang malang di sekitarnya lalu menemukan sarang ayam hutan yang sedang mengeram telur. Ia berjalan pelan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun yang akan membuat ayam tersebut waspada lalu mengayunkan parang dengan cepat hingga memutuskan leher ayam hutan tersebut dan menghela napas lega.
Tubuh yang ia tempati begitu lemah, ia sudah terengah-engah walaupun baru sekali mengayunkan parang dengan kuat. Tanpa menunggu lebih lama, Naomi segera mengambil ayam hutan yang telah mati dan telur-telurnya yang berjumlah 6 buah.
Dalam perjalanan pulang ia mengumpulkan jamur atau sayur liar yang dapat di konsumsi dan beranjak pulang namun di perjalanan ia bertemu dengan Lui Zhen dan beberapa petani yang baru saja pulang dari sawah.
Mata Liu Zhen bersinar melihat Jiang Kaili, ia langsung menghampiri gadis itu.
"Jiang Kaili, kapan kita akan menikah?".
Tatapan Naomi menjadi dingin, ia menatap datar laki-laki hidung belang itu. "Apa maksudmu menikah? Apa kau masih bermimpi?".
Orang-orang yang berada tidak jauh dari mereka berhenti melihat opera langka itu, mereka ingin mengetahui episode selanjutnya setelah penyelamatan dan menjadi hero kesiangan yang dilakukan oleh Lui Zhen.
Senyum seringai di bibir Lui Zhen sedikit menghilang. "Kau tidak ingin menikah denganku? Apa kau lupa bahwa aku lah yang menyelamatkan mu dari sungai? Jika tidak ada aku maka kau sudah mati tenggelam!".
Naomi tertawa konyol. "Aku bisa berenang dan tidak butuh pertolongan mu tapi kau seenak saja menarik tangan ku hingga aku tidak bisa berenang dan hampir tenggelam dan sekarang kau bilang kau menyelamatkan ku?! Mata picik mana yang melihat itu sebagai penyelamatan?!".
Aura agresif dan dingin serta ayunan parang membuat Lui Zhen dan para warga yang menonton menjadi takut dan waspada. Mereka tidak menyangka bahwa gadis pendiam seperti Naomi dapat menunjukkan muka ganas seperti itu.
"Kai-Kaili, jangan bertindak gegabah. Lui Zhen tidak pantas membuatmu menjadi pembunuh dan masuk penjara".
Melihat tatapan membunuh dari mata Naomi, para warga khususnya ibu-ibu berusaha membujuk gadis itu agar tidak bertindak konyol dan akhirnya menyesal.
"Jadi kau tidak mau menikah denganku? Apa balasan atas pertolongan yang aku berikan?!" Lui Zhen menjadi takut namun keserakahan membuatnya ingin kembali menekan gadis itu.
Naomi melempar ayam hutan ke kaki Lui Zhen. "Itu adalah balasan terimakasih dariku, aku tidak akan segan-segan melukaimu jika kau menyebarkan gosip tentang aku, camkan itu!! Aku tidak takut masuk penjara karena tempat itu lebih baik daripada bersamamu!!".
Naomi lalu mengambil napas dalam dan mengeluarkannya perlahan laluh tersenyum tipis pada warga yang masih berdiri menonton. "Paman, bibi. Aku minta maaf jika pemandangan ini tidak nyaman untuk kalian. Aku harap kalian bisa menjelaskan pada bibi dan paman lainnya sehingga tidak ada rumor yang tidak sedap tentang ku dan Lui Zhen beredar, aku hanya gadis biasa yang takut reputasinya akan tercemar dan susah untuk mencari jodoh nantinya".
"Ba-baiklah. Kami akan menyampaikan kejadian ini pada yang lain" Mereka masih teringat ekspresi mengerikan Naomi dan menjawab hati-hati.
Walaupun takut dan waspada namun mereka sedikit bisa mengerti mengapa Naomi berubah dari pendiam dan introvert menjadi dingin dan ganas seperti itu. Reputasi Lui Zhen memang sangat buruk di mata warga sehingga tidak ada gadis atau janda yang ingin menikahi laki-laki itu karena akan membuat beban saja.
Berita tentang Naomi yang telah membayar jasa pertolongan Lui Zhen pun menyebar baik dengan versi normal maupun berlebihan. Berbagai reaksi muncul setelah mendengar rumor tersebut, ada yang mendukung dan ada juga yang mencemooh namun Naomi yang sedang mempersiapkan makan malamnya tidak peduli akan respon warga desa Jiang.
"Kaili! Kaili!! Apa kau baik-baik saja?". Pamannya, Jiang Mao mengetuk cemas pintu rumah Naomi setelah mendengar rumor dari warga.
"Ada apa paman?".
"Apa kau sudah sehat? Kenapa kau pergi ke hutan!! Apa kau tidak tau bahwa itu sangat berbahaya? bagaimana jika ada binatang buas yang menerkam mu?!".
"Aku baik-baik saja paman. Demam ku sudah turun dan aku pergi ke pinggiran hutan untuk mencari sayur dan buruan kecil, beruntung aku mendapat telur".
Jiang Mao menghela napas panjang sedikit lelah. "Jika tidak ada lauk-pauk, kau bisa memintanya pada paman, jangan meletakkan dirimu dalam bahaya Kaili".
"Paman, aku sudah dewasa. Umurku sudah 18 tahun sudah waktunya aku hidup mandiri. Lagipula paman sendiri juga memiliki keluarga yang harus paman nafkahi aku tidak bisa terus bergantung padamu paman". Naomi menjelaskan dengan santai agar pamannya tidak merasa bersalah.
"Paman...".
"Sudahlah paman. Aku benar-benar baik-baik saja dan dapat melindungi diriku sendiri, paman tidak perlu khawatir".
Jiang Mao akhirnya menghela napas berat. "Baiklah, paman akan menghargai keputusan mu tapi kau harus memberitahu paman jika terjadi sesuatu. Kau mengerti?".
"Aku mengerti paman".
Naomi menunggu hingga pamannya berjalan jauh baru ia masuk kembali ke rumah untuk makan malam.
Xia Zhiqing yang berada di rumah perkumpulan pelajar muda juga mendengar berita tentang apa yang terjadi tentang Naomi dan Lui Zhen, wajahnya mengernyit dalam, merasa kecewa bahwa gadis itu tidak meninggal dan tidak juga mau menikah dengan Lui Zhen, namun ia tidak panik karena telah mendapat janji dari Shen Jianggou yang belum lama menjadi kekasihnya.
Sepertinya ia harus mencari cara agar Naomi tidak lagi menjadi penghalang untuknya, walaupun ia tidak panik namun Xia Zhiqing tetap waspada pada gadis itu.
"Zhiqing, aku melihat bahwa Shen Jianggou juga datang hari ini mengunjungi mu? Apa kau berpacaran dengannya?".
Teman Xia Zhiqing bertanya penasaran, mereka heran karena sebelumnya temannya ini sama sekali tidak menghiraukan Shen Jianggou namun satu minggu belakangan ini sikap Xia Zhiqing berubah menjadi antusias.
Pipi Xia Zhiqing merona malu, ia menundukkan wajahnya lalu mengangguk pelan.
"Kalian berpacaran?!".
"Ya, Jianggou bilang bahwa tidak lama lagi ia akan melamar ku". Pipi Xia Zhiqing semakin merona, matanya berkilat serakah dan bangga karena impiannya untuk menjadi wanita kaya raya tidak lama lagi akan terealisasi.
"Selamat Zhiqing!! semoga kalian menjadi pasangan yang langgeng hingga tua nanti".
"Selamat Zhiqing, aku berdoa semoga pernikahan kalian akan berjalan mulus".
"Terimakasih semuanya". Mata Xia Zhiqing berkilat dan berharap bahwa informasi yang ia sampaikan akan menyebar ke seluruh desa agar mereka tau bahwa Shen Jianggou adalah miliknya, Xia Zhiqing semata!!.
Beberapa hari kemudian, Naomi pulang pergi ke hutan untuk mencari buruan kecil atau tanaman yang dapat di makan namun ia tidak menyangka akan melihat tanaman ginseng ketika masuk ke hutan sedikit lebih dalam. Ia pun menggali dengan hati-hati agar tidak ada akar yang rusak lalu ia memasukkannya ke dalam keranjang bersama dengan tanah.
Naomi akhirnya memutuskan untuk menjual tanaman ginseng ini ke pasar gelap karena pada tahun 1980 pemerintah belum mengizinkan untuk transaksi individu dan spekulasi di antara para masyarakat. Setelah masa reformasi, pemerintah mengambil alih semua usaha rakyat dengan jaminan keselamatan dan persenan dividen sehingga saat ini tidak ada usaha yang dimiliki oleh pribadi, semuanya berbasis pada harta nasional.
Sesampainya Naomi di tempat perkumpulan kereta sapi untuk pergi ke kota dan melihat seorang pemuda yang duduk di kursi roda diantara warga lainnya yang juga ingin ke kota.
Mata Naomi berkilat karena tau siapa pemuda itu! Sepertinya ia bisa mengetahui cara membalaskan dendam sang pemilik tubuh pada Xia Zhiqing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!